MUHAMMAD FARHAN ASRI, 1904216.Edi SuhandaNenden Rainy Sundary2024-03-142024-03-142024-03-14https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/508ABSTRAK MUHAMMAD FARHAN ASRI, 1904216. Peran Konselor Adiksi dalam Pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia, Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Konselor adiksi adalah orang yang memiliki kompetensi pada bidang kesehatan dan sosial dalam melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui peran konselor adiksi dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia. Sedangkan tujuan khusunya yaitu untuk mengetahui gambaran kondisi secara komprehensif, mendalam dan faktual tentang: 1) Peran konselor adiksi. 2) Strategi konselor adiksi. 3) Peran konselor adiksi dianggap penting. 4) Waktu konselor adiksi harus terlibat. 5) Efektivitas peran konselor adiksi. 6) Tempat konselor adiksi melaksanakan perannya. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peran konselor adiksi dalam pelayanan rehabilitasi sosial yaitu memberikan pendampingan, melakukan konseling, menyediakan informasi dan membantu klien menemukan solusi untuk masalahnya. (2) Peran konselor adiksi dalam membantu dalam proses rehabilitasi sosial yaitu memberikan edukasi, penggunaan teknik CBT dan REBT serta membangkitkan harapan. (3) Peran konselor adiksi dianggap penting adalah konselor adiksi harus mampu memahami kondisi dan kebutuhan korban, serta menerapkan pendekatan yang tepat dan efektif. (4) Dalam pelayanan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA, konselor adiksi harus siap untuk mengalokasikan waktu yang cukup dan fleksibel. (5) Peran konselor adiksi dalam pelayanan rehabilitasi sosial dianggap kurang efektif oleh klien. (6) Tempat konselor adiksi melaksanakan perannya terjadi di ruang konseling, terapi khusus, observasi, edukasi, serta interaksi di luar yayasan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang "Program Peningkatan Kompetensi Pekerja Sosial dan Konselor adiksi melalui Educational Group". Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini maka proses tahapan intervensi dapat lebih maksimal karena konselor adiksi dapat bekerja dengan baik. Kata Kunci : Peran, Konselor Adiksi, Pelayanan Rehabilitasi SosialPeranKonselor AdiksiPelayanan Rehabilitasi SosialPeran Konselor Adiksi dalam Pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia-Peksos-Other