Mohamad Sandi Sanjaya, NRP. 21.04.013Dr. Epi Supiadi, M.SiDr. Pribowo, M.Pd2025-11-232025-11-232025-11-23https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/2351Mohamad Sandi Sanjaya, NRP. 21.04.013. Interaksi Sosial Siswa yang Berkonflik Interpersonal di Sekolah Menangah Kejuruan Negeri 15 Kota Bandung, Dibimbing oleh: EPI SUPIADI dan PRIBOWO Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk interaksi sosial dalam konflik interpersonal yang dialami oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Fokus penelitian diarahkan pada komunikasi verbal, komunikasi non-verbal, dan penggunaan media sosial sebagai aspek utama interaksi sosial menurut teori McQuail. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik wawancara mendalam terhadap enam siswa yang dipilih melalui purposive sampling berdasarkan pengalaman langsung mereka dalam konflik interpersonal di lingkungan sekolah. Komunikasi verbal ditunjukkan melalui penyampaian pendapat secara langsung, pemberian tanggapan terhadap argumen, dan penjelasan posisi diri secara jelas dan terkendali, yang mencerminkan kemampuan artikulasi dan pengelolaan emosi. Komunikasi non-verbal tercermin dalam ekspresi wajah yang berubah, gestur tubuh yang tertutup, serta penghindaran kontak mata saat berinteraksi kembali dengan pihak yang berselisih. Penggunaan media sosial ditemukan dalam bentuk unggahan sindiran dan ambigu, serta pemutusan interaksi digital, yang berdampak nyata terhadap hubungan sosial di lingkungan sekolah, seperti penghindaran, keterasingan, dan pembentukan eksklusivitas kelompok. Ketiga aspek komunikasi tersebut membentuk pola interaksi yang saling berkaitan dan memengaruhi dinamika relasi sosial siswa pascakonflik. Temuan ini menjadi dasar perancangan program intervensi sosial “Suara Kita: Ruang Damai Remaja” dengan pendekatan Community Organization–Community Development (COCD) yang menekankan prinsip partisipasi aktif, kesadaran kritis, dan pemberdayaan kolektif. Program ini dilaksanakan melalui diskusi kelompok, lokakarya komunikasi damai, pelatihan mediasi sebaya, dan kampanye etika digital yang melibatkan siswa, guru, dan pekerja sosial. Implementasi program diharapkan mampu membangun solidaritas sosial, meningkatkan kemampuan penyelesaian konflik secara konstruktif, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung kesejahteraan psikososial siswa secara berkelanjutan. Kata Kunci: Interaksi Sosial, Konflik Interpersonal, Community DevelopmentInteraksi SosialKonflik InterpersonalCommunity DevelopmentINTERAKSI SOSIAL SISWA YANG BERKONFLIK INTERPERSONAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 15 KOTA BANDUNG-Peksos-Technical Report