EGGA MUHAMMAD KAESI PUTRA, NRP. 18.04.102Dr.R.Enkeu Agiati,M.SiDyah Asri Gita Pratiwi,M.Kesos2025-11-232025-11-232025-11-23https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/2345EGGA MUHAMMAD KAESI PUTRA, NRP. 18.04.102. Kontrol diri remaja terhadap penyalahgunaan napza kecamatan cileunyi kabupaten bandung Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kontrol diri remaja terhadap penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. NAPZA adalah zat-zat kimia yang bekerja memengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan ketergantungan, mencakup narkotika, psikotropika, serta zat adiktif lainnya. Masa remaja merupakan fase kritis dalam perkembangan individu, di mana kecenderungan untuk bereksperimen tinggi dan pengaruh lingkungan sangat kuat. Lemahnya kontrol diri menjadi salah satu faktor utama yang mendorong remaja terjerumus dalam penyalahgunaan NAPZA.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner terhadap 32 responden yang dipilih secara purposive. Aspek kontrol diri yang dikaji mengacu pada teori Averill, yaitu kontrol kognitif, kontrol keputusan, dan kontrol perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja memiliki tingkat kontrol diri yang tergolong tinggi, khususnya pada aspek kontrol kognitif dan perilaku, meskipun masih terdapat beberapa responden yang menunjukkan kelemahan pada aspek pengambilan keputusan.Pekerjaan sosial (peksos) adalah profesi kemanusiaan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui pendekatan sistematik dan berlandaskan nilainilai sosial. Dalam konteks penelitian ini, pekerjaan sosial digunakan sebagai kerangka intervensi untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA melalui penguatan kontrol diri remaja. Metode pekerjaan sosial yang dapat digunakan meliputi pendekatan individu (casework), kelompok (groupwork), dan komunitas (community development). Prinsip-prinsip pekerjaan sosial seperti penerimaan, kerahasiaan, empati, dan non-diskriminasi menjadi landasan dalam membangun hubungan yang konstruktif dengan remaja dalam proses edukasi dan rehabilitasi.Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan kapasitas kontrol diri melalui intervensi edukatif, peran keluarga, serta dukungan lingkungan sosial yang positif guna mencegah penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi praktisi pekerjaan sosial, pemerintah daerah, serta institusi pendidikan dalam merancang strategi pencegahan berbasis penguatan kontrol diri remaja. Kata kunci: kontrol diri, remaja, penyalahgunaan NAPZA, pekerjaan sosial, prinsip peksos, metode peksoskontrol diriremajapenyalahgunaan NAPZApekerjaan sosialprinsip peksosmetode peksosKONTROL DIRI REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NAPZA KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG-Peksos-Technical Report