MUHAMMAD WAYAN ADHITIYA, 20.04.139.SusilawatiArini Dwi Deswanti.2024-09-062024-09-062024-09-06https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/841MUHAMMAD WAYAN ADHITIYA, 20.04.139. The Effectiveness of the Program Permakanan Bergizi Atasi Stunting (SUPER-BEST) in Addressing Stunting in Cisaranten Bina Harapan Village Arcamanik District Bandung City, Supervised by Susilawati and Arini Dwi Deswanti. Stunting is a condition where a child's growth is stunted, causing the child to be shorter than the age standard, due to insufficient nutritional intake, repeated infections, and poor socio-economic conditions, especially during the first thousand days of the child's life. Stunting is a health disorder that is one of the targets of the Sustainable Development Goals (SDGs) under the second goal, which aims to end hunger and all forms of malnutrition by 2030 and achieve food security. This study aims to obtain empirical insights into: 1) the characteristics of the beneficiaries of the SUPER-BEST program, 2) the understanding of beneficiary families regarding nutritious eating patterns after the program, 3) the behavior of beneficiary families related to nutritious eating patterns after the program, 4) the understanding of beneficiary families regarding environmental cleanliness after the program, 5) the behavior of beneficiary families related to environmental cleanliness after the program, and 6) the changes in the nutritional status of children benefiting from the SUPER-BEST program in Cisaranten Bina Harapan Village after the program. The research method used is descriptive quantitative. This study employs the entire research population or a census. The data collection techniques used are: 1) interviews and 2) questionnaires. The validity of the measurement tools is tested using content validity. The research results are analyzed using descriptive statistical analysis. The results of the study on 30 parents of children who received the program indicate that the effectiveness of the SUPER-BEST program in addressing stunting in Cisaranten Bina Harapan Village falls into the high category, with an actual score of 3,214 out of an ideal score of 4,080 or 78,77%. The aspect with the lowest actual score is the behavior regarding nutritious eating patterns. The aspects that scored in the moderate category based on the respondents' ages are the behavior regarding nutritious eating patterns, understanding of environmental cleanliness, and behavior regarding environmental cleanliness, as shown by respondents aged 17-25 years and 46-55 years. Based on this research, the researcher designed a proposed program for Peningkatan Kapasitas dan Dukungan Nutrisi Berkelanjutan (PEKADNB) in Cisaranten Bina Harapan Village using the Community Organization/Community Development (CO/CD) method with a collaboration and campaign technique. Keywords: Stunting, Child, Nutritional Eating Patterns ABSTRAK MUHAMMAD WAYAN ADHITIYA, 20.04.139. Efektivitas Program Permakanan Bergizi Atasi Stunting (SUPER-BEST) dalam Penanggulangan Stunting di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung, Dibimbing oleh Susilawati dan Arini Dwi Deswanti. Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat sehingga anak lebih pendek dari standar usianya yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai, infeksi berulang, dan kondisi sosial ekonomi yang buruk, terutama dalam periode seribu hari pertama kehidupan anak. Stunting merupakan gangguan kesehatan yang menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden penerima manfaat program SUPER-BEST, 2) pemahaman keluarga penerima manfaat terkait pola makan bergizi setelah pemberian program, 3) perilaku keluarga penerima manfaat terkait pola makan bergizi setelah pemberian program, 4) pemahaman keluarga penerima manfaat terkait kebersihan lingkungan setelah pemberian program, 5) perilaku keluarga penerima manfaat terkait kebersihan lingkungan setelah pemberian program, dan 6) perubahan status gizi anak penerima program SUPER-BEST di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan setelah pemberian program. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan seluruh populasi penelitian atau sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara dan 2) kuesioner. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas isi (content validity). Hasil Penelitian dianalisis dengan analisa data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 30 orang tua anak penerima program menunjukkan bahwa efektivitas program SUPER-BEST dalam penanggulangan stunting di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan termasuk dalam kategori tinggi dengan skor aktual yaitu sebesar 3.214 dari skor idealnya yaitu 4.080 atau sebesar 78,77%. Aspek dengan skor aktual terendah yaitu pada aspek perilaku tentang pola makan bergizi. Aspek yang memiliki skor pada kategori sedang berdasarkan usia responden, yaitu aspek perilaku pola makan bergizi, aspek pemahaman tentang kebersihan lingkungan, dan aspek perilaku tentang kebersihan lingkungan, ditunjukkan pada responden berusia 17-25 tahun dan 46-55 tahun. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti merancang usulan program Peningkatan Kapasitas dan Dukungan Nutrisi Berkelanjutan (PEKA-DNB) di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan dengan menggunakan metode Community Organization/Community Development (CO/CD) dengan teknik kolaborasi (collaboration) dan kampanye (campaign). Kata Kunci: Stunting, Anak, Pola Makan BergiziStuntingAnakPola Makan BergiziEfektivitas Program Permakanan Bergizi Atasi Stunting (SUPER-BEST) dalam Penanggulangan Stunting di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung,-Peksos-Technical Report