NABILA NURANI KURNELIS, 20.020.45MEITI SUBARDHINIELIN HERLINA.2024-08-132024-08-132024-08-13https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/742NABILA NURANI KURNELIS, 20.020.45. Resiliensi Remaja Dalam Mengatasi Toxic Relationship yang Mendapatkan Konseling Pelayanan di Yayasan Jaringan Relawan Independen (JaRI) Kota Bandung, Dibimbing oleh MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA. Pada masa remaja, minat terhadap lawan jenis sering diekspresikan melalui pacaran. Namun, sering kali remaja mengalami Toxic Relationship, di mana mereka merasa tidak nyaman dan terbebani. Data dari Simfoni PPA 2024 mencatat 2.910 kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk 2.166 korban usia 6-24 tahun, serta 517 kasus kekerasan dalam hubungan pacar. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi individu oleh Grotberg (1999), yang mengidentifikasi tiga sumber resiliensi: I have, I am, dan I can. Tujuannya adalah memperdalam pemahaman tentang bagaimana remaja mengatasi resiliensi dalam Toxic Relationship. Hasilnya diharapkan dapat memberikan panduan bagi lingkungan sosial remaja yang mengalami kekerasan dalam pacaran, untuk mendukung proses keluar dari Toxic Relationship. Studi ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif, menunjukkan bahwa remaja yang mendapatkan pelayanan di Yayasan Relawan Jaringan Independen (JaRI) telah menunjukkan resiliensi yang cukup baik. Namun, diperlukan penguatan lebih lanjut untuk memastikan bahwa mereka benar-benar resilien dalam menghadapi toxic relationship. maka dari itu diusulkan program “Peningkatan Resilensi Remaja dalam Menghadapi Toxic Relationship di Yayasan Jaringan Relawan Independen (JaRI) Kota Bandung.” yang diharapkan dapat meningkatkan resiliensi dan memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi remaja yang mengalami toxic relationship. Kata Kunci : Resiliensi, Remaja, Toxic RelationshipResiliensiRemajaToxic RelationshipResiliensi Remaja Dalam Mengatasi Toxic Relationship yang Mendapatkan Konseling Pelayanan di Yayasan Jaringan Relawan Independen (JaRI) Kota Bandung-Rehsos-Technical Report