ZHAFIRAH SAJIDAH, NRP 20.04.075RamliEni Rahayuningsih2024-10-052024-10-052024-10-05https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/1071ZHAFIRAH SAJIDAH, NRP 20.04.075 Communication Strategies of the AIDS Prevention Commission in Reducing Stigma and Discrimination Against People Living with HIV/AIDS in Bandung City. Supervisors: Ramli and Eni Rahayuningsih. Communication strategy is a combination of comprehensive communication planning to achieve certain goals. the number of cumulative HIV cases in Bandung City is increasing with less public knowledge about HIV / AIDS making the higher stigma and discrimination that occurs in people with HIV AIDS. This study was conducted to determine the description of the communication strategy of the Bandung City AIDS Commission through: 1) Advocacy, 2) Socialization, and 3) Counseling. This research is a descriptive qualitative research with a phenomenological approach. The informants in this study amounted to 7 (seven) people with data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. The results showed that the AIDS Commission was appropriate. In the implementation of advocacy, the Bandung City AIDS Commission focuses on two main levels: city government and territorial. At the city level, the KPA secretariat intensively discussed with leaders and policy makers to gain proactive support for HIV/AIDS response. At the territorial level, advocacy focuses on explaining the importance of the P2HIV program to sub-district heads, village heads, and communities, and ensuring the active involvement of territorial officials in supporting the implementation of the program. Socialization does not only focus on delivering basic information about HIV/AIDS but also provides a correct and comprehensive understanding so as to change community perceptions that are still influenced by myths and misconceptions, so as to encourage more inclusive acceptance of PLWHA. Meanwhile, counseling is conducted to increase public awareness and knowledge about HIV/AIDS. KPA not only provides basic education, but also in-depth information on prevention and treatment, especially for at-risk groups, with the hope of changing their behavior and reducing the risk of HIV transmission. The communication strategy has been carried out accordingly but there are still problems in the socialization aspect, which is a strategy to disseminate information and provide education to the community. One of the factors is because the AIDS Care Citizens, one of whose duties is to conduct socialization, are still inactive, so for this reason the researcher made a program proposal to overcome these problems. The researcher proposed a program to increase the capacity of cadres of Citizens Caring for AIDS in Bandung City using the method of Community Organization and Community Development with Collaboration and Campaign techniques. Keywords: communication Strategies, Stigma and Discrimination, HIV/AIDS ABSTRAK ZHAFIRAH SAJIDAH, NRP 20.04.075 Strategi Komunikasi Komisi Penanggulangan Aids dalam Mengurangi Stigma dan Diskriminasi ODHA di Kota Bandung. Dosen Pembimbing : Ramli dan Eni Rahayuningsih Strategi komunikasi adalah kombinasi dari perencanaan komunikasi yang menyeluruh untuk mencapai tujuan tertentu. jumlah kasus kumulatif HIV di Kota Bandung semakin lama semakin meningkat dengan pengetahuan masyarakat yang kurang tentang HIV/AIDS membuat semakin tingginya stigma dan diskriminasi yang terjadi pada Orang Dengan HIV AIDS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran strategi komunikasi Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung melalui : 1) Advokasi, 2) Sosialisasi, dan 3) Penyuluhan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomologis. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 (tujuh) orang dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Komisi Penanggulangan AIDS sudah sesuai. Dalam pelaksanaan advokasi, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung berfokus pada dua tingkatan utama: pemerintahan kota dan kewilayahan. Di tingkat kota, sekretariat KPA intensif berdiskusi dengan pimpinan dan pembuat kebijakan untuk mendapatkan dukungan proaktif terhadap penanggulangan HIV/AIDS. Di tingkat kewilayahan, advokasi berfokus pada menjelaskan pentingnya program P2HIV kepada camat, lurah, dan masyarakat, serta memastikan keterlibatan aktif dari perangkat kewilayahan dalam mendukung pelaksanaan program tersebut. Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi dasar mengenai HIV/AIDS tetapi juga memberikan pemahaman yang benar dan menyeluruh sehingga dapat mengubah persepsi masyarakat yang masih dipengaruhi oleh mitos dan kesalahpahaman, sehingga dapat mendorong penerimaan yang lebih inklusif terhadap ODHA. Sedangkan penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS. KPA tidak hanya memberikan edukasi dasar, tetapi juga informasi mendalam mengenai pencegahan dan pengobatan, khususnya bagi kelompok berisiko, dengan harapan dapat mengubah perilaku mereka dan mengurangi risiko penularan HIV. Strategi komunikasi telah dilakukan dengan sesuai namun masih terdapat permasalahan pada aspek sosialisasi yang merupakan strategi untuk menyebarkan informasi dan pemberian edukasi kepada masyarakat. Salah satu faktornya dikarenakan Warga Peduli AIDS yang salah satu tugasnya adalah melakukan sosialisasi banyak yang masih tidak aktif, sehingga untuk itu peneliti membuat usulan program untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti mengusulkan progam Peningkatan Kapasitas Kader Warga Peduli AIDS Kota Bandung dengan metode Community Organization and Community Development dengan teknik Kolaborasi dan Kampanye. Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Stigma dan Diskriminasi, HIV/AIDSStrategi KomunikasiStigma dan DiskriminasiHIV/AIDSStrategi Komunikasi Komisi Penanggulangan Aids dalam Mengurangi Stigma dan Diskriminasi ODHA di Kota Bandung.-Peksos-Technical Report