Welcome to

Poltekesos Bandung Repository

 

Communities in DSpace

Select a community to browse its collections.

Now showing 1 - 5 of 5

Recent Submissions

Item
Implementasi Konsep Triple Bottom Line Pada Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta.
(Perpustakaan, 2024-09-12) AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022.; Didiet Widiowati; Ujang Muhyidin
AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022. Implementation of the Triple Bottom Line Concept in the Corporate Social Responsibility at PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Supervisors: Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. Companies in conducting their business must pay attention to the welfare of the surrounding social and environmental aspects. Corporate Social Responsibility (CSR) is a form of the company's responsibility towards society for the impact caused by the company's activities. The implementation of CSR is then developed into the form of three basic pillars. This research was conducted to understand the implementation of the Triple Bottom Line (people, planet, profit) concept at PT KAI Daop 1 Jakarta. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection was carried out using in-depth interviews, observations, and documentation studies. The selection of informants in this study was done purposively (deliberately). The informants in this study are the Public Relations Officer of PT KAI Daop 1 Jakarta and the beneficiaries of PT KAI Daop 1 Jakarta's Social and Environmental Responsibility (TJSL) program. The results of this study indicate that PT KAI has implemented the profit element through customer satisfaction strategies for sustainable benefits and community economic empowerment through partnership programs. The people element is implemented by ensuring employee welfare, showing concern for customers, running the rail clinic program for community health, and helping to improve community welfare through construction funding assistance. The planet element implemented by PT KAI includes planting various types of trees, using environmentally friendly packaging, energy efficiency, and proper and safe waste management. Based on the analysis of the research problem, the researcher proposes a program called PEKA with the aim of creating a safer environment around railroad crossings by increasing community awareness and participation in maintaining collective safety. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Triple Bottom Line (TBL) ABSTRAK AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022. Implementasi Konsep Triple Bottom Line Pada Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Dosen Pembimbing : Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus memperhatikan kesejahteraan sosial dan lingkungan di sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan pada masyarakat atas dampak yang diakibatkan aktivitas perusahaan. Pelaksanaan CSR kemudian dikembangkan dalam bentuk tiga pilar dasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi konsep Triple Bottom Line (people, planet, profit) di PT KAI Daop 1 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive (bertujuan). Informan dalam penelitian ini adalah Pejabat Humas PT KAI Daop 1 Jak dan Penerima Manfaat program TJSL PT KAI Daop 1 Jak. Hasil penelitian ini menunjukkan PT KAI telah menjalankan unsur profit melalui strategi kepuasan pelanggan untuk keuntungan keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kemitraan. Unsur people dijalankan dengan menyejahterakan karyawan, memberikan kepedulian kepada pelanggan, program rail clinic untuk kesehatan masyarakat, dan membantu menyejahterakan masyarakat melalui bantuan dana pembangunan. Unsur planet yang dijalankan PT KAI adalah dengan menanam berbagai jenis pohon, penggunaan kemasan ramah lingkungan, efesiensi energi, dan pengelolaan limbah yang layak dan aman. Berdasarkan analisis masalah penelitian, peneliti mengusulkan program bernama PEKA dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman di sekitar perlintasan kereta, dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keselamatan bersama. Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Triple Bottom Line (TBL)
Item
Keterbukaan Diri Anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung,
(Perpustakaan, 2024-09-12) GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 2004186.; Pribowo; Wiwit Widiansyah
GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 20.04.186. Keterbukaan Diri Anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung, Dibimbing oleh Pribowo dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung dengan tujuan untuk untuk mengkaji dan memperoleh gambaran empiris tentang keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung yang dikaji melalui aspek tujuan, ukuran, valensi, kecermatan dan kejujuran serta keakraban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti melalui kuesioner, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi serta dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh anak asuh yang tinggal di dalam Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung sebanyak 25 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rating scale. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji validitas permukaan (face validity) dan uji validitas isi (content validity). Hasil uji reliabilitas dilakukan kepada 30 responden yang dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS versi 27 dengan hasil skor reliabilitas sebesar 0,816. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung berada pada kategori sedang dengan skor aktual sebesar 1.893 dari skor ideal 3.000. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi interpersonal anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang program yaitu program Memikat Hati dengan menggunakan metode Social Group Work. Kata Kunci: Keterbukaan Diri, Anak, Panti Asuhan ABSTRACT GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 20.04.186. Self-Disclosure of Children at the Tambatan Hati Orphanage Bandung City, Supervised by Pribowo and Wiwit Widiansyah. This research was conducted at the Tambatan Hati Orphanage, Bandung City with the aim of studying and obtaining an empirical picture of children's selfdisclosure Tambatan Hati Orphanage in Bandung City, which was studied through the aspects of purpose, size, valence, accuracy and honesty and closeness. The method used in this research is a survey with a quantitative approach. The primary data source for this research is data obtained by researchers through questionnaires, while the secondary data source for this research is obtained through documentation studies and other documents relevant to the research topic. The population of this research was all 25 foster children living in the Tambatan Hati Orphanage in Bandung City. Sampling used a saturated sampling technique. The measuring instrument used in this research is rating scale. The validity test in this research used face validity and content validity. The results of the reliability test were carried out on 30 respondents which were calculated using the Cronbach's Alpha formula with the help of SPSS version 27 with a reliability score of 0.816. The results of the research show that children's self-disclosure at the Tambatan Hati Orphanage in Bandung City is in the medium category with an actual score of 1,893 from an ideal score of 3,000. The results of this research indicate that there is a need to increase children's self-disclosure at the Bandung City Tambatan Hati Orphanage as an effort to improve children's interpersonal communication at the Bandung City Tambatan Hati Orphanage. Based on the results of this research, the researchers designed a program, namely Memikat Hati program, using the method Social Group Work. Keywords: Self-Disclosure, Children, Orphanage
Item
Strategi Coping Anak yang Memiliki Pengalaman Kehilangan Orang Tua di Panti Sosial Asuhan Anak Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Skripsi. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Juli 2024.
(Perpustakaan, 2024-09-12) LIDYA SARI NURHIKMAWATI, NRP. 20.04.214.; Dr. Denti Kardeti, M.Si.,; Dr. Pribowo, M.Pd.
ABSTRAK LIDYA SARI NURHIKMAWATI, NRP. 20.04.214. Strategi Coping Anak yang Memiliki Pengalaman Kehilangan Orang Tua di Panti Sosial Asuhan Anak Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Skripsi. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Juli 2024. Dosen Pembimbing: Dr. Denti Kardeti, M.Si., Dr. Pribowo, M.Pd. Strategi coping merupakan mekanisme penting yang digunakan individu untuk mengelola stres dan tantangan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang: 1) Karakteristik informan, 2) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam mencari dukungan orang lain, 3) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam melakukan konfrontasi, 4) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam mengendalikan diri, 5) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam menerima tanggung jawab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, terdiri dari 4 anak dan 2 orang pengasuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data digunakan melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat permasalahan di setiap aspek strategi coping anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua di PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Tiga dari empat anak masih menunjukkan strategi coping yang rapuh. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan “Program Keluarga Kedua di PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung.” Kata Kunci: Strategi Coping, Anak, Pengalaman Kehilangan Orang Tua, Dukungan Sosial, Konfrontasi, Pengendalian Diri, Tanggung Jawab. ABSTRACT LIDYA SARI NURHIKMAWATI, NRP. 20.04.214. Coping Strategy of Children Who Have Experienced Parental Loss at Muhammadiyah Sumur Bandung Children's Orphanage. Thesis. Applied Bachelor of Social Work Program. July 2024. Advisor: Dr. Denti Kardeti, M.Si., Dr. Pribowo, M.Pd. Coping strategy are important mechanisms used by individuals to manage stress and life challenges. This study aims to describe: 1) The characteristics of the informants, 2) The efforts of children who have experienced parental loss in seeking support from others, 3) The efforts of children who have experienced parental loss in confronting challenges, 4) The efforts of children who have experienced parental loss in self-control, 5) The efforts of children who have experienced parental loss in accepting responsibility. The method used in this thesis is a qualitative method with a descriptive approach. The informants in this study consisted of 6 people, including 4 children and 2 caregivers. The data collection techniques used in this research are interviews, observation, and document study. Data validity was ensured through persistent observation and triangulation. The data analysis technique was conducted through data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that there are still problems in every aspect of the coping strategy of children who have experienced the loss of a parent at the PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Three out of four children still exhibit vulnerable coping strategy. Based on these findings, the researcher proposes the "Second Family Program at PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung." Keywords: Coping Strategy, Children, Parental Loss, Social Support, Confrontation, Self-Control, Responsibility
Item
Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung
(Perpustakaan, 2024-09-12) ANNISA KAMALIYA 20.04.037.; NURJANAH; SUHENDAR
Abstrak ANNISA KAMALIYA, NRP. 20.04.037. Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Kinerja pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) adalah penentu keberhasilan program keluarga harapan dalam meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat dalam mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) Karakteristik informan, 2) Komunikasi pendamping PKH, 3) Kemampuan pendamping PKH, 4) Kualitas kerja pendamping PKH, 5) Ketepatan waktu pendamping PKH 6) Inisiatif pendamping PKH. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 7 orang yaitu 4 orang Pendamping PKH, 2 orang KPM PKH dan 1 orang Koordinator Pendamping PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Pendamping PKH di Kelurahan Sukahaji pada setiap aspek sudah cukup baik. Namun masih adanya kekurangan dalam aspek komunikasi dan aspek kemampuan, dalam hal ini pendamping PKH kurang dapat melakukan kerjasama bersama stakeholder dan kurang dapat memaksimalkan sumber daya dan potensi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis mengusulkan program peningkatan relasi untuk akses sumber daya dan potensi menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok educational group. Kata Kunci: Kinerja, Pendamping Program Keluarga Harapan, Pendidikan, Pengasuhan Anak
Item
SELF-ESTEEM ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KELURAHAN SAYANG KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR
(Perpustakaan, 2024-09-12) DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036.; MARJUKI; NENDEN RAINY SUNDARY
DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036. SELF-ESTEEM ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KELURAHAN SAYANG KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR, Dibimbing oleh MARJUKI dan NENDEN RAINY SUNDARY. Kasus permasalahan anak di Indonesia dikategorikan sebagai Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS). Didalam permasalahan anak tersebut, terdapat kategori Anak korban kekerasan seksual. Anak korban kekerasan seksual merupakan tindakan yang melibatkan pemaksaan atau penyalahgunaan seksual terhadap anak, baik melalui aktivitas seksual langsung atau eksploitasi seksual. Anak korban kekerasan perlu dilindungi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang tersebut berisi tentang hak anak merupakan hak asasi yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh berbagai pihak mulai dari lingkungan keluarga hingga pemerintah. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini berupaya untuk melindungi anak korban kekerasan seksual agar tidak mengalami peningkatan self-esteem melalui 4 aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu, keberartian, kekuatan, kemampuan, dan kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan anak korban kekerasan seksual sebanyak 20 orang Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skor dalam tiap aspek menunjukan tingkatan yang sedang dalam upaya meningkatkan self esstem sehingga semua aspek ini perlu ditingkatkan Bersama-sama melalui usulan program. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merekomendasikan program “Rumah Teman Cerita”. Usulan program pada penelitian ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu sosialisasi mengenai edukasi self-esteem kepada 20 anak korban kekerasan seksual dan kegiatan self help group kepada anak korban kekerasan seksual. Kata kunci : Self Esteem, Anak Korban Kekerasan Seksual, ABSTRACT DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036. SELF-ESTEEM OF CHILDREN VICTIMS OF SEXUAL VIOLENCE IN SAYANG VILLAGE, CIANJUR DISTRICT, CIANJUR REGENCY, Supervised by MARJUKI and NENDEN RAINY SUNDARY Child issues in Indonesia are categorized as Social Welfare Problems (PMKS). Within these issues, there is a category for children who are victims of sexual violence. Sexual violence against children involves coercion or sexual abuse of children, either through direct sexual activity or sexual exploitation. Children who are victims of sexual violence need to be protected according to Law Number 35 of 2014, which amends Law Number 23 on Child Protection. This law stipulates that children's rights are fundamental rights that must be fulfilled and protected by various parties, from family environments to the government. Therefore, the aim of this research is to protect children who are victims of sexual violence and enhance their self-esteem through four aspects: significance, strength, ability, and policy. The research uses a descriptive method with a qualitative approach. The subjects of this study are 20 children victims of sexual violence in Sayang Village, Cianjur District, Cianjur Regency. The results indicate that scores in each aspect show a moderate level of self-esteem, suggesting that all these aspects need to be improved collectively through a proposed program. Based on these issues, the researcher recommends the program "Rumah Teman Cerita". This proposed program consists of two main activities: socialization on self-esteem education for 20 children victims of sexual violence and a self-help group for these children. Keywords: Self-Esteem, Children Victims of Sexual Violence