Welcome to

Poltekesos Bandung Repository

 

Communities in DSpace

Select a community to browse its collections.

Now showing 1 - 5 of 5

Recent Submissions

Item
Kinerja Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.
(Perpustakaan, 2025-10-01) Muhammad Lutfi Junior, NRM. 21.04.206.; RAMLI; WIWIT WIDIANSYAH
Muhammad Lutfi Junior, NRM. 21.04.206. Kinerja Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Dibimbing oleh RAMLI dan WIWIT WIDIANSYAH Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja SDM Kesos dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Fokusnya adalah pada kinerja, termasuk TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), PKH (Program Keluarga Harapan), dan TAGANA (Taruna Siaga Bencana), yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan program kesejahteraan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan informan, yaitu Kepala Seksi Kesos Kecamatan Tarogong Kidul, Staf Bidang Dayasos Dinas Sosial Garut, Koordinator PKH, TKSK, dan TAGANA, serta tiga penerima manfaat program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kinerja SDM Kesos di Kecamatan Tarogong Kidul sudah berjalan dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa hambatan yang perlu diperhatikan pada aspek kualitas kerja yaitu kurangnya intensitas pelatihan untuk SDM kesos dalam dua tahun terakhir serta tidak adanya instrumen dan panduan kerja yang jelas. Selain itu, pada aspek komunikasi kurangnya kejelasan komunikasi di mata penerima manfaat. Sehingga dalam hal permasalahan ini perlu adanya perbaikan sesuai kebutuhan yaitu: Peningkatan Kapasitas SDM Kesos, Bimbingan Teknis Penyusunan dan Penggunaan Panduan Kerja Terstandar, Penyediaan Komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, dibuatlah sebuah rancangan program yang diberi nama Strategi Penguatan Kapasitas, Akurasi Layanan, dan Peran SDM Kesos (SAPA KESOS) dengan tujuan meningkatkan kapasitas, efektivitas, dan kejelasan peran SDM Kesos dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial. Kesimpulannya, kinerja SDM Kesos sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek sehingga dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk perbaikan kinerja diperlukan. Kata kunci: Kinerja, SDM Kesos, Penerima Manfaat, Kesejahteraan Sosial
Item
Pelaksanaan Program Bantuan Sosial Kartu Lansia Jakarta (KLJ) di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat.
(Perpustakaan, 2025-10-01) MAHARANI OCTAVIA, 21.03.070.; Teta Riasih; Atirista Nainggolan
MAHARANI OCTAVIA, 21.03.070. Pelaksanaan Program Bantuan Sosial Kartu Lansia Jakarta (KLJ) di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat. Dosen Pembimbing: Teta Riasih dan Atirista Nainggolan Pelaksanaan program merupakan langkah penting dalam mewujudkan perlindungan sosial yang menyeluruh bagi lansia di daerah perkotaan. Fokus penelitian ini adalah menelaah pelaksanaan Program Bantuan Sosial Kartu Lansia Jakarta (KLJ) di Kelurahan Johar Baru dengan tujuan mengkaji kesesuaian antara program, kapasitas pelaksana, dan karakteristik penerima manfaat terhadap tujuan program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi, serta memanfaatkan triangulasi sumber dan teknik untuk menjamin keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program telah berjalan sesuai prosedur teknis mulai dari verifikasi dan validasi, distribusi bantuan, hingga evaluasi administratif. Namun, ditemukan beberapa permasalahan, antara lain kebutuhan non-fisik lansia yang belum terpenuhi, beban kerja pendamping sosial yang berlebihan, dan belum adanya sistem monitoring serta evaluasi berbasis outcome. Sebagai tindak lanjut, peneliti merancang Program PEKA KLJ (Penguatan Kapasitas untuk KLJ) yang berfokus pada: (1) kolaborasi dengan pengurus RT/RW untuk memperkuat koordinasi dan mendukung kinerja pendamping sosial, serta (2) pengembangan instrumen monitoring dan evaluasi berbasis outcome untuk memastikan dampak bantuan terhadap kualitas hidup lansia. Program ini menggunakan metode Community Organization dengan pendekatan Social Planning sebagai upaya meningkatkan perlindungan sosial bagi lansia. Kata kunci: Kartu Lansia Jakarta, pelaksanaan program, perlindungan sosial lansia
Item
Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh TETA RIASIH dan ATIRISTA NAINGGOLAN
(Perpustakaan, 2025-09-29) AVIAH DWI MEILIANA 2103056
AVIAH DWI MEILIANA : Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh TETA RIASIH dan ATIRISTA NAINGGOLAN Penelitian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung memiliki fokus pada pemahaman dan kemampuan kesiapsiagaan masyarakat di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dalan menghadapi bencana banjir. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji beberapa hal lebih dalam yaitu: (1) Karakteristik Masyarakat, (2) Pengetahuan terhadap Risiko Bencana, (3) Kebijakan dan Panduan, (4) Rencana untuk Keadaan Darurat, (5) Sistem Peringtaan Bencana, (6) Kemampuan untuk Memobilisasi Sumber Daya. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi sumber, waktu, dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir sudah cukup baik. Namun, dari hasil penelitian terdapat hambatan dari berbagai aspek sebagai berikut, (1) Kurangnya perencanaan evakuasi, pertolongan dan penyelamatan dalam kesiapsiagaan menghadapi banjir di masyarakat, (2) Masyarakat hanya mengandalkan saluran komunikasi Whatsapp dalam penyampaian informasi kebencanaan, (3) Tidak adanya panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir, (4) Tidak adanya masyarakat terlatih karena partisipasi masyarakat pelatihan sebelumnya yang menurun. Untuk itu, masyarakat masih perlu penguatan dan peningkatan dalam rencana untuk keadaan, sistem peringatan bencana, dan kemampuan untuk memobilisasi sumber daya. Sehubungan dengan temuan penelitian tersebut, maka peneliti dalam hal ini mengusulkan program Desa Siaga Banjir. Kata Kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana Banjir, Desa Citeureup
Item
Partisipasi Siswa Dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di SMPN 3 Lembang Kabupaten Bandung Barat, Dibimbing
(Perpustakaan, 2025-09-23) MOHAMAD NOVI AYANTO, 21.04.055.; Nurjanah; Ade Subarkah
MOHAMAD NOVI AYANTO, 21.04.055. Partisipasi Siswa Dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di SMPN 3 Lembang Kabupaten Bandung Barat, Dibimbing oleh Nurjanah Dan Ade Subarkah Partisipasi anak dalam mitigasi bencana memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan kepercayaan diri siswa. Partisipasi aktif siswa tidak hanya melindungi mereka dari dampak bencana, tetapi juga memberdayakan mereka sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Skripsi ini membahas partisipasi siswa dalam mitigasi bencana gempa bumi di SMP Negeri 3 Lembang. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu enam informan yang terdiri dari tiga orang siswa yang pernah mengikuti kegiatan mitigasi bencana dan tiga orang guru. Skripsi ini fokus pada fenomena pemberian ruang partisipasi (space), penggunaan suara (voice), respons sekolah sebagai pendengar (audience), serta pengaruh (influence) siswa terhadap program mitigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sekolah telah menyediakan ruang partisipasi fisik dan psikologis bagi siswa, ruang tersebut belum terisi oleh ide atau gagasan terkait mitigasi bencana. Siswa memang memiliki kenyamanan dan akses dalam menyampaikan pendapat, namun keterlibatan mereka masih terbatas pada kegiatan umum dan belum menyentuh aspek mitigasi bencana. Kapasitas siswa terkait mitigasi bencana yang belum konsisten menyebabkan rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan kepercayaan diri siswa dalam menyuarakan ide terkait isu tersebut. Respons sekolah terhadap aspirasi siswa juga belum konsisten. Partisipasi siswa masih cenderung bersifat simbolis, belum terintegrasi dalam kebijakan, dan masih membutuhkan mekanisme umpan balik yang lebih terstruktur. Peneliti melihat adanya kebutuhan dalam peningkatan kapasitas terkait mitigasi bencana dan mendorong adanya partisipasi aktif siswa. Peneliti mengusulkan program "Sekolah Siaga Bencana SMPN 3 Lembang (SIGAB)" sebagai solusi terpadu yang dapat memberikan ruang partisipasi kepada siswa. Kata Kunci: Partisispasi siswa, Mitigasi Bencana, Sekolah Siaga Becnana
Item
Desain Pengorganisasian Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat di Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.
(Perpustakaan, 2025-09-23) Nuriyatuddin Khoyrun Nisa NRP. 2301004.; Dwi Yuliani; Susilawati
Nuriyatuddin Khoyrun Nisa NRP. 2301004. Desain Pengorganisasian Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat di Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh: Dwi Yuliani dan Susilawati Perlindungan anak berbasis masyarakat belum optimal, yang ditandai dengan belum didukung pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia masih terbatas dan belum berkelanjutan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangan model pengorganisasian perlindungan anak berbasis masyarakat di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dan Focused Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan setempat, analisis dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model berhasil meningkatkan pengorganisasian perlindungan anak yang ditunjukkan dengan perbaikan struktur, pembagian tugas dan mekanisme perlindungan anak lebih jelas, jejaring kerja lebih luas, dan peningkatan tata kelola pengembangan kapasitas sumber daya manusia, sehingga meningkatkan kegiatan. Pengembangan tersebut berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan anak, meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan, dan respon yang lebih cepat terhadap kasus anak. Kata kunci: Pengorganisasian, Perlindungan Anak, Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat