Welcome to

Poltekesos Bandung Repository

 

Communities in DSpace

Select a community to browse its collections.

Now showing 1 - 5 of 5

Recent Submissions

Item
Tingkat Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung.
(Perpustakaan, 2024-10-15) RAFI RABBANI, 20.04.324.; Susilawati; Arini Dwi Deswanti
RAFI RABBANI, 20.04.324. Tingkat Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung. Dibimbing oleh Susilawati dan Arini Dwi Deswanti. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai tingkat Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung mencakup 1) ketertiban, 2) kemampuan pengendalian diri dan 3) kemampuan berkonsentrasi. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Selain itu menggunakan observasi dan studi dokumentasi untuk mendapatkan data pendukung yaitu data anak asuh dan profil lembaga. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif terhadap 39 responden menunjukkan bahwa pada aspek ketertiban yaitu sebanyak 24 (61,5%) anak asuh memiliki tingkat ketertiban yang tinggi, dan sebanyak 15 (38,5%) memiliki tingkat ketertiban yang sedang, pada penyataan no 7 dengan pernyataan tidur tepat waktu sebelum pukul 22.00 WIB merupakan nilai paling rendah pada aspek ketertiban yaitu sebesar 77. Pada aspek kemampuan pengendalian diri yaitu sebanyak 17 (43,6%) responden memiliki tingkat yang tinggi, lalu sebanyak 21 (53,8%) memiliki tingkat yang sedang, dan sebanyak 1 (2,6%) memiliki tingkat kemampuan pengendalian diri yang rendah, pada penyataan no 1 dengan pernyataan menyelesaikan tugas sekola h terlebih dahulu sebelum bermain merupakan nilai paling rendah pada aspek kemampuan pengendalian diri yaitu sebesar 79. Pada aspek kemampuan berkonsentrasi sebanyak 20 (51,2%) responden memiliki tingkat yang tinggi, dan sebanyak 16 (41%) memiliki tingkat yang sedang, dan sebanyak 3 (7,8%) memiliki tingkat kemampuan berkonsentrasi yang rendah, pada penyataan no 3 dengan pernyataan fokus saat memimpin do’a merupakan nilai paling rendah pada aspek kemampuan berkonsentrasi yaitu sebesar 83. Hasil tersebut menunjukkan bahwa anak asuh membutuhkan motivasi dan diberikan peringatan terhadap aturan yang berlaku. Berdasarkan hasil temuan tersebut, peneliti mengusulkan Program Peningkatan Kedisiplinan dengan Token Ekonomi menggunakan metode modifikasi tingkah laku dan reward and punishment menggunakan teknik token ekonomi. Kata Kunci: Kedisiplinan, Anak Asuh, Panti Asuhan ABSTRACT RAFI RABBANI, 20.04.324. The Level of Discipline of Foster Children at the Muhammadiyah Sumur Children's Home in Bandung. Supervised by Susilawati and Arini Dwi Deswanti. This study aims to obtain an empirical picture of the level of Discipline of Foster Children at the Muhammadiyah Sumur Bandung Children's Home includes 1) order, 2) self-control ability and 3) ability to concentrate. The method used is descriptive quantitative. The data collection technique used a questionnaire. In addition, it uses observation and documentation studies to obtain supporting data, namely data on foster children and institutional profiles. The sampling technique used saturated samples. The validity test of the measuring instrument uses face validity. Data analyzed using descriptive statistics on 39 respondents showed that in the aspect of order, namely as many as 24 (61.5%) foster children have a high level of order, and as many as 15 (38.5%) have a moderate level of order, on statement no. 7 with the statement sleeping on time before 22.00 WIB is the lowest value in the aspect of order, which is 77. In the aspect of self-control ability, 17 (43.6%) respondents have a high level, then 21 (53.8%) have a moderate level, and as many as 1 (2.6%) have a low level of self-control ability, in statement no. 1 with the statement completing school assignments first before playing is the lowest value in the aspect of self-control ability which is 79. In the aspect of the ability to concentrate as many as 20 (51.2%) respondents have a high level, and as many as 16 (41%) have a moderate level, and as many as 3 (7.8%) have a low level of ability to concentrate, on statement no. 3 with a statement of focus when leading prayers is the lowest value in the aspect of the ability to concentrate which is 83. These results indicate that foster children need motivation and are given warnings about the rules that apply. Based on these findings, the researcher proposes a Discipline Improvement Program with Economic Tokens using behavior modification methods and reward and punishment using token economy techniques. Keywords: Discipline, Foster Child, Orphanage
Item
Strategi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Desa Tenjolaya Kabupaten Bandung.
(Perpustakaan, 2024-10-15) SITI SAPNA PUTRI WIJAYA, NRP.20.04.128; Ramli; Eni Rahayuningsih
SITI SAPNA PUTRI WIJAYA, NRP.20.04.128 Strategi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Desa Tenjolaya Kabupaten Bandung. Dosen pembimbing : Ramli dan Eni Rahayuningsih. Strategi dalam konteks penelitian ini berfokus pada aspek ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam memenuhi kebutuhan keluarga menggunakan aspek yang meliputi: 1) strategi aktif, 2) strategi pasif, 3) strategi jaringan. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi menerapkan ketiga aspek tersebut yaitu strategi aktif, dengan melakukan mencari alternatif sumber pendapatan sebagai buruh herbal, buruh cuci gosok, membuka usaha warung dan asisten rumah tangga. Strategi pasif yang dilakukan adalah melakukan penghematan dengan mengurangi pengeluaran seperti biaya sandang, pangan dan papan. Sedangkan strategi jaringan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu seperti meminjam uang kepada tetangga dan memanfaatkan bantuan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Teknik dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Kriteria informan penelitian adalah 5 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan 1 Fasilitator Desa Tenjolaya. Dalam sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang muncul adalah terkait dengan kesulitan para Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi kurang memaksimalkan potensi diri karena keterbatasan modal, sehingga untuk itu peneliti membuat usulan program untuk . mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti mengusulkan program Meningkatkan Kapasitas Berwirausaha Perempuan Rawan Sosial Ekonomi melalui Pelatihan Keterampilan Kuliner di Desa Tenjolaya dengan metode Community Organization dan Community Development dengan Teknik kolaborasi dan kampanye. Kata Kunci : Strategi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan, Keluarga ABSTRACT SITI SAPNA PUTRI WIJAYA, NRP.20.04.128 Strategies of Socio-Economically Vulnerable Women in Meeting Family Needs in Tenjolaya Village, Bandung Regency. Supervising lecturers: Ramli and Eni Rahayuningsih. The strategy in the context of this research focuses on economic aspects. This research aims to understand the strategies of socio-economically vulnerable women in meeting their family's needs using aspects that include: 1) active strategies, 2) passive strategies, 3) network strategies. Socio-economically vulnerable women implement all three aspects, namely active strategies, by seeking alternative sources of income as herbal laborers, laundry workers, opening small businesses, and working as domestic helpers. The passive strategy employed is to save by reducing expenses such as clothing, food, and housing costs. Meanwhile, the networking strategy used in this research involves borrowing money from neighbors and utilizing social assistance. The method used in this research is a qualitative approach with a descriptive method. The techniques used in this research include interviews, observations, and document studies. The criteria for research informants are 5 women at risk of socio-economic issues and 1 facilitator from Tenjolaya village. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. The research findings indicate that the issues arising are related to the difficulties faced by socio-economically vulnerable women in meeting their daily needs, and that these women are not fully maximizing their potential due to limited capital. Therefore, the researcher has proposed a program to address these problems. Researchers propose a program to Enhance the Entrepreneurial Capacity of Socio-Economically Vulnerable Women through Culinary Skills Training in Tenjolaya Village using Community Organization and Community Development methods with collaboration techniques and campaigns. Keywords: Strategy, Socio-Economically Vulnerable Women, Needs, Family
Item
Bisnis Model Canvas dan Pemberdayaan Perajin Bambu dalam Pengembangan Usaha di Desa Rancakalong Sumedang.
(Perpustakaan, 2024-10-15) ADE ARIANSYAH, 20.04.351; Didiet Widiowati; Ujang Muhyidin
ADE ARIANSYAH, 20.04.351 Business Model Canvas and Empowerment of Bamboo Crafters in Business Development in Rancakalong Village, Sumedang. Supervisors Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. Business Model Canvas (BMC) is a tool used to design, identify, and describe a business. The business model canvas has nine important aspects in planning and developing a business. The focus of this research is to conduct business model canvas training in an effort to increase the knowledge and ability of bamboo crafters in planning and developing a business with the aim to: 1) obtain the initial condition of the bamboo crafters' business based on the nine aspects of the Business Model Canvas (BMC); 2) Develop a design for empowering bamboo crafters; 3) provide an overview of the implementation of the bamboo crafters empowerment design; 4) Provide an overview of the evaluation results and the process of improving the bamboo crafters empowerment design. The method used in this research is Participatory Action Research (PAR) with a qualitative approach. The data collection techniques in this research are: 1) Interview; 2) Observation; 3) Documentation study and; 4) Focus group discussion. Data validity checks researchers use: 1) Extended observation; 2) Increase persistence; 3) Triangulation of sources, time, and data collection techniques. The result of this research is the increased knowledge and understanding of bamboo crafters about the Business Model Canvas and the creation of a business model for business development, especially in the aspect of resources (key resources) utilizing community assets, and in the aspect of partnerships (key partners) based on penta helix. Keywords: Business Model Canvas, Empowerment, Bamboo Crafters, business development ABSTRAK ADE ARIANSYAH, 20.04.351 Bisnis Model Canvas dan Pemberdayaan Perajin Bambu dalam Pengembangan Usaha di Desa Rancakalong Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan alat yang digunakan untuk merancang, mengidentifikasi, dan menggambarkan suatu usaha. Bisnis model canvas memiliki sembilan aspek penting dalam merencanakan dan mengembangkan usaha. Fokus penelitian ini adalah melakukan pelatihan bisnis model canvas dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perajin bambu dalam merencanakan dan mengembangkan usaha dengan tujuan untuk: 1) memperoleh bagaimana kondisi awal usaha perajin bambu berdasarkan sembilan aspek Bisnis Model Canvas (BMC); 2) Tersusunnya desain pemberdayaan perajin bambu; 3) memberikan gambaran pelaksanaan desain pemberdayaan perajin bambu; 4) Memberikan gambaran hasil evaluasi dan proses penyempurnaan desain pemberdayaan perajin bambu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipatif atau Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1) Wawancara; 2) Observasi; 3) Studi dokumentasi dan; 4) Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan: 1) Perpanjangan pengamatan; 2) Meningkatkan ketekunan; 3) Triangulasi sumber, waktu, dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman perajin bambu tentang Bisnis Model Canvas serta terpetanya model bisnis untuk pengembangan usaha, khususnya pada aspek sumber daya (key resources) memanfaatkan aset komunitas, dan pada aspek kemitraan (key partners) berdasarkan penta helix. Kata Kunci: Bisnis Model Canvas, Pemberdayaan, Perajin Bambu, pengembangan usaha
Item
Optimalisasi Fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial Berbasis Digital di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang.
(Perpustakaan, 2024-10-15) FITRI DWI WULANDARI. NRP 20.04.166; Didiet Widiowati; Ujang Muhyidin
FITRI DWI WULANDARI. NRP 20.04.166 Optimization of Digital-based Social Welfare Center Functions in Rancakalong Village Sumedang Regency. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Social services are defined as actions to produce, allocate, and distribute social resources to the public. A Social Welfare Center is a governmental social organization established as a one-stop service center for impoverished and vulnerable communities to access necessary information, referrals, data, and services. This study focuses on understanding the process of community empowerment through the Optimization of Digital-Based Social Welfare Center Functions, facilitated directly by the researcher as a program facilitator and companion. The objectives are: 1) Describing the initial conditions of the Social Welfare Center in implementing digital-based social services in Rancakalong Village, Sumedang Regency; 2) Developing a plan for the digital-based social service model at the Social Welfare Center in Rancakalong Village, Sumedang Regency; 3) Obtaining implementation results and development outcomes of digital-based social services at the Social Welfare Center in Rancakalong Village, Sumedang Regency; 4) Improving the perfection of digital-based social services at the Social Welfare Center in Rancakalong Village, Sumedang Regency. The research method used is Participatory Action Research (PAR) with a qualitative approach. Data collection techniques include: 1) In-depth interviews; 2) Observation; 3) Documentary study; 4) Focus Group Discussions (FGD). The researcher ensures data validity through techniques such as prolonged engagement, persistent observation, and triangulation of sources and data collection methods. The outcome of this study indicate that initially, the Social Welfare Center's functions were not operating optimally. Therefore, a plan was developed to optimize its functions through digital-based activities aimed at enhancing the capabilities of administrators and refining as well as developing digital-based services. Based on these research findings, the researcher proposes the establishment of an Official Website for the Social Welfare Center of Rancakalong Village, which could be utilized for the implementation of empowerment programs in the future. Keywords: Social Services, Social Welfare Centers ABSTRAK FITRI DWI WULANDARI. NRP 20.04.166 Optimalisasi Fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial Berbasis Digital di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Pelayanan sosial diartikan sebagai tindakan memproduksi, mengalokasi, dan mendistribusi sumber daya sosial kepada publik. Pusat Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial yang dibentuk oleh pemerintah sebagai pusat pelayanan satu pintu bagi masyarakat miskin dan rentan miskin dalam mengakses informasi, rujukan, data, dan layanan yang dibutuhkan masyarakat. Dalam penelitian ini fokusnya adalah untuk memperoleh bagaimana proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program Optimalisasi Fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial Berbasis Digital yang dilakukan langsung oleh peneliti sebagai fasilitator dan pendamping program dengan tujuan tentang: 1) Menggambarkan kondisi awal Pusat Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan pelayanan sosial berbasis digital di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang; 2) Tersusunnya rencana pengembangan model pelayanan sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang; 3) Memperoleh hasil implementasi dan hasil pengembangan pelayanan sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang; 4) Menyempurnakan penyempurnaan pelayanan sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1) Wawancara mendalam; 2) Observasi; 3) Studi dokumentasi; 4) Focus Group Discussion (FGD). Pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan Credibility (1) Perpanjangan pengamatan) (2) Meningkatkan ketekunan, dan (3) Triangulasi, baik sumber maupun teknik pengumpulan data), Dependability, Transfermability dan Comfirmability. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu pada awalnya fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial belum beroperasi secara optimal, sehingga disusun rencana pengoptimalan fungsi yang berbasis digital melalui kegiatan peningkatan kapabilitas pengurus dan penyempurnaan serta pengembangan layanan berbasis digital. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengusulkan program Pembentukan Official Website Pusat Kesejahteraan Sosial Desa Rancakalong yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program-program pemberdayaan di kemudian hari. Kata kunci: Pelayanan Sosial, Pusat Kesejahteraan Sosial
Item
Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat.
(Perpustakaan, 2024-10-15) Umay Dwi Lestari, 20.02.036.; YUTI SRI ISMUDIYATI; DAYNE TRIKORA WARDHANI
Umay Dwi Lestari, 20.02.036. Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor Sub-district, Bogor City, West Java. Supervisors: YUTI SRI ISMUDIYATI, and DAYNE TRIKORA WARDHANI. Research on Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor District, Bogor City, West Java aims to obtain an overview of: 1. The characteristics of the informant, 2. The image that a person has about his/her appearance, especially physical and expressions given to others (Perceptual Component), 3. An overview of the characteristics within a person which includes the advantages and disadvantages possessed by the individual, self-ability and limitations possessed by the individual (Conceptual Component), 4. A person's thoughts and feelings about himself/herself, status and views towards other individuals (Attitudional Component). The research method used is descriptive qualitative with 4 (four) informants who are divided into female drug abuse victims, social workers and addiction counselors at Rumah Hijrah Khadijah Bogor. Data were collected through descriptive qualitative techniques, namely in-depth interviews, observation and documentation studies. Data analysis was carried out by data collection, data reduction, data presentation, conclusion drawing and data verification. The results showed that the Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor Sub-district, Bogor City, West Java, experienced shame and low self-esteem towards the changes that occurred in their physique, feeling guilty and dissatisfied with their social roles, and lack of family acceptance. The results showed that the Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor Sub-district, Bogor City, West Java, experienced shame and low self-esteem towards the changes that occurred in their physique, feeling guilty and dissatisfied with their social roles, and lack of family acceptance. The proposed program based on the research findings is "Enhancing Self-Image for Female Victims of Drug Abuse through Counseling. Keywords: Self Image, Female Victims of Drug Abuse, Rumah Hijrah Khadijah ABSTRAK Umay Dwi Lestari, 20.02.036. Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat. Dosen Pembimbing: YUTI SRI ISMUDIYATI, dan DAYNE TRIKORA WARDHANI. Penelitian tentang Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai: 1. Karakteristik Informan, 2. Gambaran yang dimiliki seseorang mengenai penampilan dirinya, terutama fisik dan ekspresi yang diberikan pada orang lain (Perceptual Component), 3. Gambaran tentang karakteristik dalam diri seseorang yang meliputi tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh individu, kemampuan diri serta keterbatasan yang dimiliki oleh individu (Conceptual Component), 4. Pemikiran serta perasaan seseorang mengenai dirinya, status dan pandangan terhadap individu lain (Attitudional Component). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan 4 (empat) informan yang dibedakan menjadi Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan, Pekerja Sosial dan Konselor Adiksi di Rumah Hijrah Khadijah Bogor. Data dikumpulkan melalui teknik kualitatif deskriptif yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rrumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat mengalami rasa malu dan rendah diri terhadap perubahan yang terjadi pada fisiknya, merasa bersalah dan tidak puas terhadap peran sosialnya, dan kurangnya penerimaan keluarga. Hal tersebut sangat mempengaruhi serta memperburuk citra diri korban penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Bogor. Berdasarkan hal ini, program yang diusulkan sesuai dengan hasil penelitian adalah “Peningkatan Citra Diri Bagi Perempuan Korban Penyalahgunaan NAPZA melalui Konseling. Kata kunci : Citra Diri (Self Image), Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan, Rumah Hijrah Khadijah