Browsing by Author "ABAS BASUNI"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) SALSABILA K. 19.04.288.; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNISALSABILA K. 19.04.288. Children's Satisfaction with Social Services at LKSA Harapan Baru House, Lembang District. Supervisors: DIDIET WIDIOWATI and ABAS BASUNI Foster child satisfaction with social services is very important as an indicator of the quality of services provided by the LKSA Rumah Pengharapan Baru Lembang which can be seen through the perspective of foster children, in order to increase low child satisfaction, especially in the quality of social services in counseling services so that they become more Good. This study aims to obtain an empirical description of foster children in the LKSA Rumah Harapan Baru, Lembang District . Social services consist of three aspects, namely aspects of service quality, service facilities and human resources (HR) services. This research is descriptive in the form of using quantitative methods. Respondents in this study were foster children at the LKSA Rumah Pengharapan Baru, Lembang District, represented by 30 children. Determination of the sample in this study using census sampling where all members are used. Data collection techniques used by distributing questionnaires, non-participatory observation, unstructured interviews, and documentation studies. The measuring tool used is a questionnaire using a Likert scale measurement and face validity test . The results of this study indicate that the three aspects of social services studied are in the moderate category with a score of 2,462 out of an ideal score of 3,360 . However, based on the calculation of each aspect of social services, there is an aspect that is lower than the other aspects, namely the aspect of service quality. From the results of observations in the field, there are still children who do not receive counseling services because of the caregiver's limited knowledge and skills regarding counseling. Therefore, the researchers designed a program proposal that was in accordance with the problem analysis and needs analysis with the aim of increasing the ability or skills of caregivers in providing counseling services to children. The program that the researchers are proposing is “Capacity Building in Counseling Services” at the Rumah Pengharapan Baru Child Welfare Institution through group media with the aim of discussion in the form of presentation of material and games. Keywords: Satisfaction, Foster Children, Social Services ABSTRAK SALSABILA K. 19.04.288. Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: DIDIET WIDIOWATI dan ABAS BASUNI Kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial merupakan hal yang sangat penting sebagai indikator dari kualitas pelayanan yang diberikan LKSA Rumah Pengharapan Baru Lembang yang dapat dilihat melalui sudut pandang anak asuh, dalam rangka meningkatkan kepuasan anak yang rendah terutama dalam kualitas pelayanan sosial pada layanan konseling agar menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris oleh anak asuh di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang. Pelayanan sosial terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kualitas pelayanan, fasilitas pelayanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) pelayanan. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan anak asuh di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang yang diwakili oleh anak dengan jumlah 30 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus sampling dimana semua anggota digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan penyebaran kuesioner, observasi non partisipatif, wawancara tidak tersetruktur, serta studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner menggunakan pengukuran skala likert dan uji validitas muka (face validity). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga aspek pelayanan sosial yang diteliti berada pada kategori sedang dengan skor 2.462 dari skor ideal 3.360. Namun berdasarkan perhitungan setiap aspek pelayanan sosial terdapat aspek yang lebih rendah daripada aspek lainnya yaitu aspek kualitas pelayanan Dari hasil observasi di lapangan masih terdapat anak kurang mendapatkan layanan konseling karena terbatasnya pengetahuan serta keterampilan pengasuh mengenai konseling. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah dan analisis kebutuhan dengan tujuan meningkatkan kemampuan atau keterampilan pengasuh dalam memberikan layanan konseling terhadap anak. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Kapasitas Dalam Layanan Konseling” Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru” melalui media kelompok dengan tujuan diskusi berupa pemaparan materi dan permainan. Kata Kunci: Kepuasan, Anak Asuh, Pelayanan SosialItem Kondisi Psikososial Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Pusat Pelayanan Terpadu SERUNI Kota Semarang. skripsi tahun 2024 Poltekesos Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-05) NAFTAVIA FARAH MELINDA, NRP.17.04.045.; RADEN ENKEU AGIATI; ABAS BASUNINAFTAVIA FARAH MELINDA, NRP.17.04.045. Kondisi Psikososial Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Pusat Pelayanan Terpadu SERUNI Kota Semarang. skripsi tahun 2024 Poltekesos Bandung. Pembimbing RADEN ENKEU AGIATI DAN ABAS BASUNI Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang: 1) karakteristik anak korban kekerasan seksual, 2)kondisi psikologis, 3)kondisi sosial, dan 4)harapan subjek terhadap pelayanan di Pusat Pelayanan Terpadu SERUNI Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) Observasi Partisipasif, dan 3) studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan 1) credibility (kredibilitas), 2) transferability (keteralihan), 3) dependability (kebergantungan) dan 4) confirmability (kepastian). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikososial anak korban kekerasan seksual di Pusat Pelayanan Terpadu SERUNI Kota Semarang masih bermasalah. Kondisi psikis yang belum pulih sepenuhnya menghambat aktivitas sehari-hari. Kondisi sosial lingkungan sekitar anak korban tindak kekerasan seksual minim dukungan dan belum optimal dalam menciptakan ruang yang aman. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keberadaan anak korban kekerasan seksual. Program Penyuluhan Sosial Perlindungan dan Penanganan Anak Korban Kekerasan Seksual bagi masyarakat. Kata Kunci: Kondisi Psikososial, Anak, Kekerasan Seksual, dan Pusat Pelayanan Terpadu SERUNI Kota Semarang ABSTRACT NAFTAVIA FARAH MELINDA, NRP.17.04.045. Psychosocial Conditions of Child Victims of Sexual Violence at the Pusat Pelayanan Terpadu SERUNI, Semarang City. Supervisor: Raden Enkeu Agiati and Abas Basuni This study aims to examine the following characteristics: 1) characteristics of children victims of sexual violence, 2) psychological conditions, 3) social conditions, and 4) the subject's expectations for services at the SERUNI Integrated Service Center, Semarang City. This research uses a qualitative method. The data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) Participatory Observation, and 3) documentation studies. The data sources used are primary and secondary data sources. The validity of the data was checked using 1) credibility, 2) transferability, 3) dependability and 4) confirmability. Furthermore, the results of the study were analyzed using qualitative data analysis techniques. The results of the study show that the psychosocial condition of child victims of sexual violence at the SERUNI Integrated Service Center in Semarang City is still problematic. Psychological conditions that have not fully recovered hinder daily activities. The social conditions of the environment around children victims of sexual violence lack support and are not optimal in creating a safe space. In connection with this, a program is proposed to increase public understanding of the existence of children victims of sexual violence. Social Counseling Program for the Protection and Handling of Children Victims of Sexual Violence for the community. Keywords: Psychosocial, Children, Sexual Violence, and SERUNI Integrated Service Center Semarang CityItem Kontrol Sosial Orangtua terhadap Anak dari Kecanduan Game Online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis.(Perpustakaan, 2024-09-07) MOCH DENDI RAMADHANI, 2004005.; ABAS BASUNI; SRI RATNA NINGRUMMOCH DENDI RAMADHANI, 2004005. Kontrol Sosial Orangtua terhadap Anak dari Kecanduan Game Online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Dosen Pembimbing: ABAS BASUNI dan SRI RATNA NINGRUM Kontrol sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, mendidik atau bahkan memaksa orangtua agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kontrol sosial orangtua terhadap anak dari kecanduan game online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui angket (kuisioner) dan studi dokumentasi. Teknik uji validitas menggunakan validitas muka dan uji realibilitas alat ukur menggunakan rating scale. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontrol sosial yang dilakukan orangtua memperoleh nilai 7.036 yang termasuk dalam kategori tinggi, namun masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan yaitu sebanyak 44% orangtua jarang memberikan contoh penggunaan gadget yang baik, sebanyak 26% orangtua jarang mengingatkan anak untuk langsung pulang ke rumah setelah sekolah, dan 23% orangtua jarang meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak. Dengan peningkatan ini, diharapkan anak-anak dapat terhindar dari kecanduan game online dan tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat dan positif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat analisa masalah yaitu kurangnya pengawasan langsung dari orangtua kepada anak, kurangnya pengetahuan dan keterampilan mengenai dampak dari game online dan teknologi informasi, dan kurangnya penerapan disiplin keluarga. Penulis mengusulkan program “Program Peningkatan Peran Orangtua dalam Pengawasan terhadap Anak dari Dampak Gadget dan Game online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali” yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua di Desa Margamulya dalam mengelola perilaku anak terkait dengan penggunaan game online, dengan tujuan meningkatkan pengawasan langsung, memperkuat hubungan interpersonal, serta meningkatkan pemahaman akan dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget. Metode yang digunakan dalam program ini yaitu metode Community Organization and Community Development dengan strategi kampanye, taktik edukasi dan teknik penyuluhan dengan sasaran dari program peningkatan peran orangtua dalam pengawasan terhadap anak dari dampak gadget dan game online ini ditujukan kepada seluruh orangtua yang menjadi responden penelitian yaitu berjumlah 91 orang. Kata Kunci: Kontrol Sosial, Orangtua, Anak, Kecanduan Game Online ABSTRACT MOCH DENDI RAMADHANI, 20.04.005. Parental Social Control of Children from Online Game Addiction in Margamulya Village, Kawali Subdistrict, Ciamis Regency. Supervisors: ABAS BASUNI and SRI RATNA NINGRUM Social control is a planned or unplanned process, which aims to invite, educate or even force parents to comply with applicable values and rules. This study aims to obtain an overview of parental social control over children from online game addiction in Margamulya Village, Kawali District, Ciamis Regency. This research uses a quantitative approach and descriptive method. Data were collected through questionnaires and documentation studies. The validity test technique uses face validity and the measuring instrument reliability test uses a rating scale. The results showed that social control carried out by parents obtained a value of 7,036 which was included in the high category, but there were still several aspects that needed to be improved, namely as many as 44% of parents rarely gave examples of good gadget use, as many as 26% of parents rarely reminded children to go straight home after school, and 23% of parents rarely increased supervision of children's activities. With this improvement, it is hoped that children can avoid online game addiction and grow in a healthier and more positive environment. With this improvement, it is hoped that children can avoid online game addiction and grow up in a healthier and more positive environment. Based on the results of the research, there is a problem analysis, namely the lack of direct supervision from parents to children, lack of knowledge and skills regarding the impact of online games and information technology, and lack of application of family discipline. The author proposes a program "Program to Increase the Role of Parents in Supervising Children from the Impact of Gadgets and Online Games in Margamulya Village, Kawali District" which aims to increase the knowledge and skills of parents in Margamulya Village in managing children's behavior related to the use of online games, with the aim of increasing direct supervision, strengthening interpersonal relationships, and increasing understanding of the positive and negative impacts of gadget use. The method used in this program is the Community Organization and Community Development method with campaign strategies, educational tactics and counseling techniques with the target of the program to increase the role of parents in supervising children from the impact of gadgets and online games is aimed at all parents who are research respondents, totaling 91 people. Keywords: Social Control, Parents, Children, Online Game AddictionItem Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang.(Perpustakaan, 2024-03-04) AUDI INTAN KHAMALI. 19.04.198.; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNIABSTRACK AUDI INTAN KHAMALI. 19.04.198. Development of Independence of Female Prisoners at Sumedang Class IIB Correctional Institution. Supervisors: DIDIET WIDIOWATI and ABAS BASUNI Independence coaching is a conscious, planned and directed effort to improve knowledge, skills and attitudes by directing actions, developing to achieve the expected goals. This research aims to find out a more in-depth picture of: 1) informant characteristics, 2) emotional aspects, 3) economic aspects, 4) intellectual aspects, and 5) social aspects. The method used in this research is a qualitative approach with a descriptive method. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. Data validity checks use credibility, transferability, depenability and confirmability tests. The data analysis technique used qualitative data analysis techniques. The results showed that in the aspects of fostering emotional, economic and intellectual independence have been implemented and accepted by female prisoners optimally. However, in the aspect of fostering social independence it is still not optimally implemented, so it needs to be improved. Based on this, the researcher recommends the "Towards Better Social Independence Development" program to improve social independence development in Sumedang Class IIB Correctional Institution. Keywords: Development of Independence, Female Prisoners, Correctional Institutions ABSTRAK AUDI INTAN KHAMALI. 19.04.198. Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Dosen Pembimbing: DIDIET WIDIOWATI dan ABAS BASUNI Pembinaan kemandirian adalah usaha yang dilakukan secara sadar, berencana dan terarah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan tindakan pengarahan, pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara lebih mendalam mengenai: 1) karakteristik informan, 2) aspek emosi, 3) aspek ekonomi, 4) aspek intelektual, dan 5) aspek sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferability, depenability dan konfirmability. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek pembinaan kemandirian emosi, ekonomi dan intelektual sudah dilaksanakan dan diterima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan dengan optimal. Namun, pada aspek pembinaan kemadirian sosial masih belum terlaksana secara optimal, sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merekomendasikan program “Menuju Pembinaan Kemandirian Sosial yang Lebih Baik” untuk meningkatan pembinaan kemandirian sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Kata Kunci: Pembinaan Kemandirian, Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan, Lembaga PemasyarakatanItem Penerapan Teknik Positive Reinforcement Terhadap Perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta,(Perpustakaan, 2024-09-10) FAUZIANA, NRP. 20.04.356.; ABAS BASUNI; SRI RATNA NINGRUMFAUZIANA, NRP. 20.04.356. Penerapan Teknik Positive Reinforcement Terhadap Perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta, Dibimbing oleh ABAS BASUNI dan SRI RATNA NINGRUM Positive Reinforcement adalah teknik yang melibatkan pemberian konsekuensi positif setelah perilaku yang diinginkan terjadi dengan tujuan meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut terulang kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan teknik positive reinforcement terhadap perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik positive reinforcement memiliki dampak yang bervariasi terhadap durasi, frekuensi, dan intensitas perilaku positif ABH. Beberapa anak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perilaku positif, baik dalam hal durasi (berapa lama perilaku tersebut dipertahankan), frekuensi (seberapa sering perilaku tersebut terjadi), maupun intensitas (seberapa kuat atau jelas perilaku tersebut ditunjukkan). Perilaku positif belum sepenuhnya bersifat intrinsik atau dilakukan atas inisiatif dan motivasi dari dalam diri anak. Berdasarkan hasil durasi, frekuensi, dan intensitas, terutama pada aspek intensitas menunjukkan bahwa perilaku anak ditampilkan tidak bersungguhsungguh dan melakukan perilaku tersebut agar mendapatkan hadiah dari pekerja sosial. Usulan program peneliti dalam meningkatkan kemandirian anak berkonflik dengan hukum yaitu Pembinaan Kemandirian Anak Berkonflik dengan Hukum. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi anak berkonflik dengan hukum agar mereka mampu berperilaku positif atas dasar motivasi intrinsik dan mandiri, dengan demikian diharapkan perubahan perilaku positif dapat lebih berkelanjutan dan bersifat intrinsik, sehingga anak-anak dapat berkembang menjadi individu yang lebih baik tanpa mengharapkan hadiah dan mandiri. Kata Kunci: Positive Reinforcement, Perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum, Sentra Handayani. ABSTRAK FAUZIANA, NRP. 20.04.356. Positive Reinforcement Techniques on the Behavior of Children in Conflict with the Law at Sentra Handayani Jakarta, Supervised by ABAS BASUNI and SRI RATNA NINGRUM Positive Reinforcement is a technique that involves providing positive consequences after the desired behavior occurs, with the aim of increasing the likelihood of that behavior being repeated. This study aims to identify the impact of applying the positive reinforcement technique on the behavior of Children in Conflict with the Law (CICL) at Sentra Handayani, East Jakarta. This research uses a qualitative descriptive method, with data collection techniques obtained through in-depth interviews, observations, and document studies. The results of the study show that the application of the positive reinforcement technique has varying effects on the duration, frequency, and intensity of positive behaviors among CICL. Some children demonstrated significant improvements in positive behavior, both in terms of duration (how long the behavior is maintained), frequency (how often the behavior occurs), and intensity (how strong or evident the behavior is displayed). However, the positive behavior has not yet fully become intrinsic or initiated by the children's own motivation. Based on the findings related to duration, frequency, and especially intensity, it is evident that the children's behavior is not entirely genuine; they are performing the behavior mainly to receive rewards from social workers. The researcher suggests a program to enhance the independence of children in conflict with the law, titled "Fostering Independence for Children in Conflict with the Law." This study has important implications for CICL, encouraging them to exhibit positive behavior driven by intrinsic motivation and independence, thereby making the positive behavioral changes more sustainable and intrinsic, enabling these children to grow into better individuals without expecting rewards and becoming more self-reliant. Keywords: Positive Reinforcement, Behavior of Children in Conflict with the Law, Sentra HandayaniItem Peran lingkungan sosial terhadap penerapan therapeutic comunity korban penyalahgunaan napza di sentra satria baturaden,(Perpustakaan, 2024-10-15) ALDYHAN DENDY DUTA, 20.04.194.; ABAS BASUNI; SRI RATNA NINGRUMALDYHAN DENDY DUTA, 20.04.194. Peran lingkungan sosial terhadap penerapan therapeutic comunity korban penyalahgunaan napza di sentra satria baturaden, Dosen Pembimbing : ABAS BASUNI dan SRI RATNA NINGRUM Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran lingkungan sosial terhadap penerapan Therapeutic Community (TC) korban penyalahgunaan NAPZA di Sentra Satria Baturaden. Tujuan penelitian ini mencakup: 1) menggambarkan engaruh interaksi antar teman bergaul (KPN) terhadap penerapan TC, 2) menggambarkan pengaruh lingkungan tetangga, termasuk warga yang bukan korban penyalahgunaan NAPZA (ABH dan ODGJ), terhadap penerapan TC, dan 3) mengambarkan pengaruh aktivitas komunitas di pusat rehabilitasi terhadap penerapan TC. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Pemilihan informan dilakukan secara purposive, melibatkan lima informan utama yang terdiri dari dua korban penyalahgunaan NAPZA, dua konselor, dan satu koordinator divisi narkotika. Penggumpulan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan teman bergaul memberikan pengaruh positif terhadap penerapan TC, terutama dalam hal motivasi dan dukungan. Lingkungan tetangga, termasuk interaksi dengan ABH dan ODGJ, juga berperan dalam proses pemulihan, meskipun ada tantangan dalam pengintegrasian komunitas yang heterogen. Aktivitas komunitas di pusat rehabilitasi, seperti pelatihan vokasional dan terapi kelompok, dapat mendukung dalam penerapan TC, tetapi, terdapat tantangan dalam konsistensi pelaksanaan kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan seluruh elemen sosial di Sentra Satria Baturaden dalam penerapan TC. Terutama bagi pekerja sosial. Program yang diusulkan adalah peningkatan kompetensi pekerja sosial dalam menerapkan Therapeutic Community, untuk memperkuat dukungan sosial dan keberhasilan pemulihan. Kata Kunci : Lingkungan Sosial, Therapeutic Community, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Sentra Satria Baturaden ABSTRACT ALDYHAN DENDY DUTA, 20.04.194. Social Environment Analysis of the Implementation of Therapeutic Community for Drug Abuse Victims at Sentra Satria Baturaden Purwokerto, Supervisors: ABAS BASUNI and SRI RATNA NINGRUM This study aims to analyze the social environment towards the application of Therapeutic Community (TC) drug abuse victims at Sentra Satria Baturaden. The objectives of this research include: 1) Analyzing the influence of interaction between social friends (KPN) on the application of TC, 2) Analyzing the influence of the neighboring environment, including residents who are not drug abuse victims (ABH and ODGJ), on the application of TC, and 3) Analyzing the influence of community activities at the rehabilitation center on the application of TC. This research approach used a qualitative method with a descriptive design. The selection of informants was done purposively, involving five main informants consisting of two drug abuse victims, two counselors, and one narcotics division coordinator. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results showed that interactions with friends had a positive influence on the application of TC, especially in terms of motivation and support. The neighborhood environment, including interactions with ABH and ODGJ, also plays a role in the recovery process, although there are challenges in integrating heterogeneous communities. Community activities in rehabilitation centers, such as vocational training and group therapy, can support the implementation of TC. However, there are challenges in the consistency of the implementation of these activities. Based on the results of the study, it is recommended to improve the understanding and involvement of all social elements in the Satria Baturaden Center in the implementation of TC. The proposed program is to increase the competence of social workers in implementing Therapeutic Community, to strengthen social support and recovery success. Keywords: Social Environment, Therapeutic Community, Drug Abuse Victims, Sentra Satria BaturadenItem RESILIENSI ANAK ASUH DI PANTI MUHAMMADIYAH PURWOKERTO PUTRA 1(Perpustakaan, 2023-08-05) DANANG WAHYU BROTO; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNIABSTRACT DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004. Resilience of Foster Children at Muhammadiyah Purwokerto Putra 1 Orphanage, Supervised by: Didiet Widiowati and Abas Basuni Resilience is the human ability to survive and adapt and the human capacity to face and solve problems after experiencing adversity. Children in orphanages must have good resilience in order to survive and adapt. This study aims to describe in depth about: 1) informant characteristics, 2) control of foster children's emotions, 3) control of foster children's urges, 4) causal analysis of foster children, 5) optimism of foster children 6) empathy of foster children, 7) self-efficacy of foster children, 8) achievement of foster children. This research design uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources used are primary and secondary data sources. Determination of data sources in this study using purposive. The data collection techniques used are: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation studies. The results of this study illustrate that there are problems in the lack of ability to control emotions and lack of confidence in children in children at Muhammadiyah Purwokerto Putra Orphanage 1. Based on these findings, the researcher proposed a program "Increasing the Resilience of Foster Children at Muhammadiyah Purwokerto Orphanage 1 through Socialization Group". Keywords: Resilience, Foster Children, Orphanage ABSTRAK DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004. Resiliensi Anak Asuh Di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1, Dibimbing oleh: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan. Anak di panti asuhan harus memiliki resiliensi yang baik agar dapat bertahan dan beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) pengendalian emosi anak asuh, 3) pengendalian dorongan anak asuh, 4) analisis kausal anak asuh, 5) optimisme anak asuh 6) empati anak asuh, 7) efikasi diri anak asuh, 8) pencapaian anak asuh. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat masalah pada kurangnya kemampuan mengontrol emosi dan kurangnya kepercayaan diri pada anak di anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1. Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Peningkatan Resiliensi Anak Asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto 1 melalui Socialization Group” Kata Kunci: Resiliensi, Anak Asuh, Panti Asuhan