Browsing by Author "DIDIET WIDIOWATI"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) SALSABILA K. 19.04.288.; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNISALSABILA K. 19.04.288. Children's Satisfaction with Social Services at LKSA Harapan Baru House, Lembang District. Supervisors: DIDIET WIDIOWATI and ABAS BASUNI Foster child satisfaction with social services is very important as an indicator of the quality of services provided by the LKSA Rumah Pengharapan Baru Lembang which can be seen through the perspective of foster children, in order to increase low child satisfaction, especially in the quality of social services in counseling services so that they become more Good. This study aims to obtain an empirical description of foster children in the LKSA Rumah Harapan Baru, Lembang District . Social services consist of three aspects, namely aspects of service quality, service facilities and human resources (HR) services. This research is descriptive in the form of using quantitative methods. Respondents in this study were foster children at the LKSA Rumah Pengharapan Baru, Lembang District, represented by 30 children. Determination of the sample in this study using census sampling where all members are used. Data collection techniques used by distributing questionnaires, non-participatory observation, unstructured interviews, and documentation studies. The measuring tool used is a questionnaire using a Likert scale measurement and face validity test . The results of this study indicate that the three aspects of social services studied are in the moderate category with a score of 2,462 out of an ideal score of 3,360 . However, based on the calculation of each aspect of social services, there is an aspect that is lower than the other aspects, namely the aspect of service quality. From the results of observations in the field, there are still children who do not receive counseling services because of the caregiver's limited knowledge and skills regarding counseling. Therefore, the researchers designed a program proposal that was in accordance with the problem analysis and needs analysis with the aim of increasing the ability or skills of caregivers in providing counseling services to children. The program that the researchers are proposing is “Capacity Building in Counseling Services” at the Rumah Pengharapan Baru Child Welfare Institution through group media with the aim of discussion in the form of presentation of material and games. Keywords: Satisfaction, Foster Children, Social Services ABSTRAK SALSABILA K. 19.04.288. Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: DIDIET WIDIOWATI dan ABAS BASUNI Kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial merupakan hal yang sangat penting sebagai indikator dari kualitas pelayanan yang diberikan LKSA Rumah Pengharapan Baru Lembang yang dapat dilihat melalui sudut pandang anak asuh, dalam rangka meningkatkan kepuasan anak yang rendah terutama dalam kualitas pelayanan sosial pada layanan konseling agar menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris oleh anak asuh di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang. Pelayanan sosial terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kualitas pelayanan, fasilitas pelayanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) pelayanan. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan anak asuh di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang yang diwakili oleh anak dengan jumlah 30 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus sampling dimana semua anggota digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan penyebaran kuesioner, observasi non partisipatif, wawancara tidak tersetruktur, serta studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner menggunakan pengukuran skala likert dan uji validitas muka (face validity). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga aspek pelayanan sosial yang diteliti berada pada kategori sedang dengan skor 2.462 dari skor ideal 3.360. Namun berdasarkan perhitungan setiap aspek pelayanan sosial terdapat aspek yang lebih rendah daripada aspek lainnya yaitu aspek kualitas pelayanan Dari hasil observasi di lapangan masih terdapat anak kurang mendapatkan layanan konseling karena terbatasnya pengetahuan serta keterampilan pengasuh mengenai konseling. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah dan analisis kebutuhan dengan tujuan meningkatkan kemampuan atau keterampilan pengasuh dalam memberikan layanan konseling terhadap anak. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Kapasitas Dalam Layanan Konseling” Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru” melalui media kelompok dengan tujuan diskusi berupa pemaparan materi dan permainan. Kata Kunci: Kepuasan, Anak Asuh, Pelayanan SosialItem Lingkungan Kerja dan Capaian Kinerja Sumber Daya Manusia di Sentra Abiyoso Cimahi.(Perpustakaan, 2025-10-07) NOELA MAYANGSARI SIAHAAN, NRP 21.04.104.; DIDIET WIDIOWATI; ERI SUSANTONOELA MAYANGSARI SIAHAAN, NRP 21.04.104. Lingkungan Kerja dan Capaian Kinerja Sumber Daya Manusia di Sentra Abiyoso Cimahi. Dibimbing oleh DIDIET WIDIOWATI dan ERI SUSANTO. Lingkungan kerja memiliki peran mendasar dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Lingkungan kerja yang kondusif mencerminkan perhatian organisasi terhadap kesejahteraan karyawan, yang pada akhirnya dapat menciptakan suasana kerja yang produktif, efisien, dan harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis lingkungan kerja, capaian kinerja, serta hubungan antara lingkungan kerja fisik dan nonfisik dengan kinerja sumber daya manusia (SDM) di Sentra Abiyoso Cimahi. Lingkungan kerja yang kondusif mencerminkan perhatian organisasi terhadap kesejahteraan pegawai dan berperan penting dalam menciptakan suasana kerja yang produktif, efisien, dan harmonis. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada 55 pegawai ASN. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi pegawai terhadap lingkungan kerja berada dalam kategori “baik” (mean 4,02), dan capaian kinerja juga dalam kategori “baik” (mean 4,11). Namun, terdapat beberapa indikator lingkungan kerja yang masih berada di bawah kategori ideal, yaitu penataan ruang kerja (mean 3,16; sedang), kebersihan toilet (mean 2,85; rendah), ketersediaan dan sosialisasi APAR (mean 2,80; rendah), tingkat kebisingan (mean 3,55; sedang), serta akses terhadap pelatihan dan pengembangan kompetensi (mean 3,96; mendekati baik). Uji korelasi Pearson menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,742 dengan signifikansi 0,000, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara lingkungan kerja dan kinerja pegawai. Berdasarkan interpretasi Cohen (1988), nilai korelasi tersebut termasuk dalam kategori “kuat,” dan menunjukkan bahwa semakin baik persepsi terhadap lingkungan kerja, maka semakin tinggi pula capaian kinerja SDM. Temuan ini memperkuat bahwa kondisi lingkungan kerja, baik dari aspek fisik seperti ergonomi dan kebersihan, maupun aspek nonfisik seperti keamanan dan suasana kerja, memiliki peran penting dalam membentuk kinerja pegawai. Rekomendasi praktis meliputi penataan ulang ruang kerja dengan prinsip pewarnaan yang mendukung motivasi kerja, peningkatan sistem kebersihan berbasis partisipatif, penguatan K3, pengendalian kebisingan melalui desain akustik, serta pelatihan SDM yang terstruktur dan berbasis kebutuhan unit kerja. Penelitian ini menegaskan bahwa optimalisasi lingkungan kerja dan peningkatan kapasitas SDM merupakan strategi penting dalam mendukung keberhasilan sistem multilayanan secara berkelanjutan di Sentra Abiyoso Cimahi. Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kinerja, Sumber Daya Manusia ABSTRACT NOELA MAYANGSARI SIAHAAN, NRP. 21.04.104. Work Environment and Human Resource Performance Achievements at the Abiyoso Cimahi Center. Supervised by DIDIET WIDIOWATI and ERI SUSANTO. The work environment has a fundamental role in determining the success of an organization, especially in human resource management. A conducive work environment reflects an organization's attention to employee well-being, which can ultimately create a productive, efficient, and harmonious work atmosphere. This study aims to describe and analyze the work environment, performance achievements, and the relationship between physical and non-physical work environments and the performance of human resources (HR) at the Abiyoso Cimahi Center. A conducive work environment reflects the organization's attention to employee welfare and plays an important role in creating a productive, efficient, and harmonious work environment. The method used is descriptive quantitative, with data collection techniques through the distribution of questionnaires to 55 ASN employees. Data were analyzed using descriptive statistics and Pearson correlation tests. The results of the analysis showed that employees' perception of the work environment was in the "good" category (mean 4.02), and performance achievements were also in the "good" category (mean 4.11). However, there are several indicators of the work environment that are still under the ideal category, namely workspace arrangement (mean 3.16; medium), toilet cleanliness (mean 2.85; low), availability and socialization of fire extinguishers (mean 2.80; low), noise level (mean 3.55; medium), and access to training and competency development (mean 3.96; close to good). The Pearson correlation test showed a coefficient value of 0.742 with a significance of 0.000, which means that there is a significant and positive relationship between the work environment and employee performance. Based on the interpretation of Cohen (1988), the correlation value is included in the category of "strong," and shows that the better the perception of the work environment, the higher the achievement of human resource performance. These findings reinforce that the condition of the work environment, both from physical aspects such as ergonomics and hygiene, as well as non-physical aspects such as safety and work atmosphere, has an important role in shaping employee performance. Practical recommendations include rearranging workspaces with coloring principles that support work motivation, improving participatory-based hygiene systems, strengthening K3, noise control through acoustic design, and structured and need-based HR training for work units. This study confirms that optimizing the work environment and increasing the capacity of human resources is an important strategy in supporting the success of the multiservice system in a sustainable manner at the Abiyoso Cimahi Center. Keywords: Work Environment; Performance; Human ResourcesItem Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang.(Perpustakaan, 2024-03-04) AUDI INTAN KHAMALI. 19.04.198.; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNIABSTRACK AUDI INTAN KHAMALI. 19.04.198. Development of Independence of Female Prisoners at Sumedang Class IIB Correctional Institution. Supervisors: DIDIET WIDIOWATI and ABAS BASUNI Independence coaching is a conscious, planned and directed effort to improve knowledge, skills and attitudes by directing actions, developing to achieve the expected goals. This research aims to find out a more in-depth picture of: 1) informant characteristics, 2) emotional aspects, 3) economic aspects, 4) intellectual aspects, and 5) social aspects. The method used in this research is a qualitative approach with a descriptive method. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. Data validity checks use credibility, transferability, depenability and confirmability tests. The data analysis technique used qualitative data analysis techniques. The results showed that in the aspects of fostering emotional, economic and intellectual independence have been implemented and accepted by female prisoners optimally. However, in the aspect of fostering social independence it is still not optimally implemented, so it needs to be improved. Based on this, the researcher recommends the "Towards Better Social Independence Development" program to improve social independence development in Sumedang Class IIB Correctional Institution. Keywords: Development of Independence, Female Prisoners, Correctional Institutions ABSTRAK AUDI INTAN KHAMALI. 19.04.198. Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Dosen Pembimbing: DIDIET WIDIOWATI dan ABAS BASUNI Pembinaan kemandirian adalah usaha yang dilakukan secara sadar, berencana dan terarah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan tindakan pengarahan, pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara lebih mendalam mengenai: 1) karakteristik informan, 2) aspek emosi, 3) aspek ekonomi, 4) aspek intelektual, dan 5) aspek sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferability, depenability dan konfirmability. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek pembinaan kemandirian emosi, ekonomi dan intelektual sudah dilaksanakan dan diterima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan dengan optimal. Namun, pada aspek pembinaan kemadirian sosial masih belum terlaksana secara optimal, sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merekomendasikan program “Menuju Pembinaan Kemandirian Sosial yang Lebih Baik” untuk meningkatan pembinaan kemandirian sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Kata Kunci: Pembinaan Kemandirian, Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan, Lembaga PemasyarakatanItem RESILIENSI ANAK ASUH DI PANTI MUHAMMADIYAH PURWOKERTO PUTRA 1(Perpustakaan, 2023-08-05) DANANG WAHYU BROTO; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNIABSTRACT DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004. Resilience of Foster Children at Muhammadiyah Purwokerto Putra 1 Orphanage, Supervised by: Didiet Widiowati and Abas Basuni Resilience is the human ability to survive and adapt and the human capacity to face and solve problems after experiencing adversity. Children in orphanages must have good resilience in order to survive and adapt. This study aims to describe in depth about: 1) informant characteristics, 2) control of foster children's emotions, 3) control of foster children's urges, 4) causal analysis of foster children, 5) optimism of foster children 6) empathy of foster children, 7) self-efficacy of foster children, 8) achievement of foster children. This research design uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources used are primary and secondary data sources. Determination of data sources in this study using purposive. The data collection techniques used are: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation studies. The results of this study illustrate that there are problems in the lack of ability to control emotions and lack of confidence in children in children at Muhammadiyah Purwokerto Putra Orphanage 1. Based on these findings, the researcher proposed a program "Increasing the Resilience of Foster Children at Muhammadiyah Purwokerto Orphanage 1 through Socialization Group". Keywords: Resilience, Foster Children, Orphanage ABSTRAK DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004. Resiliensi Anak Asuh Di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1, Dibimbing oleh: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan. Anak di panti asuhan harus memiliki resiliensi yang baik agar dapat bertahan dan beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) pengendalian emosi anak asuh, 3) pengendalian dorongan anak asuh, 4) analisis kausal anak asuh, 5) optimisme anak asuh 6) empati anak asuh, 7) efikasi diri anak asuh, 8) pencapaian anak asuh. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat masalah pada kurangnya kemampuan mengontrol emosi dan kurangnya kepercayaan diri pada anak di anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1. Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Peningkatan Resiliensi Anak Asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto 1 melalui Socialization Group” Kata Kunci: Resiliensi, Anak Asuh, Panti Asuhan