Browsing by Author "Drs. Abas Basuni, M.Soc. Admin"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item DUKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP LANJUT USIA TERLANTAR DI DESA BIRU KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG(Perpustakaan, 2025-10-21) ARIQ SATRIA TAUFIQ, NRP. 21.04.052; Drs. Abas Basuni, M.Soc. Admin; Arini Dwi Deswanti, S.Kesos, M.KesosARIQ SATRIA TAUFIQ, NRP. 21.04.052. Dukungan Sosial Masyarakat Terhadap Lansia terlantar Di Desa Biru Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Arini Dwi Deswanti. Dukungan sosial merupakan suatu bentuk tingkah laku yang menumbuhkan perasaan nyaman sehingga seseorang merasa bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai, diperhatikan dan dibuat merasa aman. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata dan data empiris tentang: (1) karakteristik responden; (2) Dukungan Emosional; (3) Dukungan Intrumental; (4) Dukungan Penilaian; (5) Dukungan informasi di Desa Biru Kecamatan Majalaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif. Alat utama yang digunakan adalah kuesioner dan dilengkapi dengan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan jumlah responden 49 orang, validitas intrumen diuji menggunakan face validity dengan mengkonsultasikan kepada para dosen pembimbing. Intrumen dalam penelitian menggunakan rating scale, dan uji reabilitas alat ukur menggunakan Alpha Cornbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial tokoh masyarakat terhadap lansia terlantar berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukan pemberian dukungan sosial tokoh masyarakat terhadap lansia terlantar sudah baik, namun masih terdapat beberapa aspek dari dukungan sosial yaitu dukungan instrumental dan penilaian yang masih berada pada kategori sedang, maka peneliti merekomendasikan suatu alternative program pemecahan masalah yaitu “PEDULI LANSIA” (Penyuluhan Dukungan Instrumental Terhadap Lansia terlantar). Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan dukungan sosial instrumental tokoh masyarakat terhadap lansia terlantar melalui penyuluhan sosial. Kata kunci : Dukungan Sosial, Masyarakat, Lansia terlantarItem LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM (MAGANG) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN SOSIAL GRIYA WANITA MANDIRI CIREBON JAWA BARAT(Perpustakaan, 2025-08-25) Muhammad Rizki Firdaus NRP. 22.04.105; Drs. Abas Basuni, M.Soc. Admin; H. Eri Susanto, S.IP., M.EngItem LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM (MAGANG) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN SOSIAL GRIYA WANITA MANDIRI PALIMANAN CIREBON(Perpustakaan, 2025-08-25) Rizky Ramadhan NRP. 22.04.082; Drs. Abas Basuni, M.Soc. Admin; H. Eri Susanto, S.IP., M.EngItem PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DALAM MENDUKUNG PENYESUAIAN DIRI DI SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT(Perpustakaan, 2025-10-21) DHIVA DWI DIANDY, NRP. 21.04.015; Drs. Abas Basuni, M.Soc. Admin; Muhammad Ananta Firdaus, S. ST, M.KesosDHIVA DWI DIANDY, NRP. 21.04.015. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dalam Mendukung Penyesuaian Diri di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut. Dibimbing oleh Abas Basuni, dan Muhammad Ananta Firdaus Penyesuaian diri merupakan proses penting bagi lanjut usia yang tinggal di panti sosial, terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan dan kehilangan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelayanan sosial yang diberikan oleh Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut dapat mendukung penyesuaian diri lanjut usia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap lansia penerima layanan serta pekerja sosial di panti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan sosial di Satpel Griya Lansia Garut terdiri dari tiga fungsi utama, yaitu pelayanan sosialisasi dan pengembangan, pelayanan terapi, pertolongan, dan rehabilitasi, serta pelayanan akses, informasi, dan nasihat. Ketiga bentuk pelayanan ini berperan dalam membantu lansia mengurangi perasaan terasing, meningkatkan partisipasi dalam kegiatan, dan memperkuat relasi sosial dengan lingkungan sekitar. Meskipun demikian, masih ditemukan masalah yang signifikan seperti konflik interpersonal antar lansia, beban psikologis yang belum terselesaikan, serta rendahnya internalisasi nilai dan norma sosial. Ketiga masalah tersebut menjadi penghambat utama dalam proses penyesuaian lansia secara utuh di lingkungan panti. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengusulkan program Sinergi Aktif Pekerja Sosial Untuk Lansia Adaptif. Kata Kunci: Pelayanan sosial, Lanjut usia, Penyesuaian diriItem PENINGKATAN MAKNA HIDUP LANSIA MELALUI TERAPI LIFE REVIEW DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) ASUHAN BUNDA KOTA BANDUNG(Perpustakaan, 2025-10-26) DIAH AYU MIRAH DHARMAYANTI, NRP. 21.04.103; Drs. Abas Basuni, M.Soc. Admin; Muhammad Ananta Firdaus, S.ST, M.KesosDIAH AYU MIRAH DHARMAYANTI, NRP. 21.04.103. Peningkatan Makna Hidup Lansia Melalui Terapi Life Review Di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Asuhan Bunda Kota Bandung. Dibimbing oleh ABAS BASUNI dan MUHAMMAD ANANTA FIRDAUS Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan makna hidup lansia melalui penerapan terapi life review di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Asuhan Bunda, Kota Bandung. Latar belakang penelitian didasari oleh meningkatnya jumlah lansia di Indonesia dan risiko kehilangan makna hidup akibat perubahan psikososial pada usia lanjut. Terapi life review merupakan pendekatan reflektif yang membantu lansia meninjau kembali pengalaman hidup untuk menemukan makna, harga diri, dan penerimaan diri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan instrumen kuesioner. Aspek makna hidup yang dikaji mengacu pada teori Viktor Frankl, yaitu nilai penciptaan (creative values), nilai pengalaman (experiential values), dan nilai sikap terhadap penderitaan (attitudinal values). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan positif pada ketiga aspek makna hidup. Aspek pengalaman memperoleh skor tertinggi sebesar 82,61%, diikuti nilai penciptaan sebesar 68,33%, dan sikap terhadap penderitaan sebesar 68,94%. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti merancang program lanjutan bernama Sahabat Diri untuk memperluas efektivitas terapi melalui pendekatan partisipatif. Penelitian ini merekomendasikan penerapan terapi life review secara berkelanjutan dalam pelayanan lansia sebagai upaya promotif dan preventif dalam pekerjaan sosial gerontologi. Kata Kunci: terapi life review, peningkatan, makna hidup.Item PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KONTROL DIRI KLIEN EX PENYALAHGUNAAN NAPZA DI SENTRA GALIH PAKUAN BOGOR(Perpustakaan, 2025-11-23) Papyandros Paut, NRP. 21.04.022; Dra. Yeane. E.M. Tungga, MSW; Drs. Abas Basuni, M.Soc. AdminPapyandros Paut, NRP. 21.04.022. Peran Pekerja Sosial Dalam Meningkatkan Kontrol Diri Klien EX Penyalahgunaan NAPZA Di Sentra Galih Pakuan Bogor. Penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah sosial yang berdampak pada menurunnya kemampuan individu dalam mengendalikan perilaku, emosi, dan pengambilan keputusan, sehingga memerlukan intervensi profesional untuk memulihkan keberfungsian sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pekerja sosial dalam meningkatkan kontrol diri klien eks penyalahguna NAPZA di Sentra Galih Pakuan Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pekerja sosial yang mendampingi klien serta klien eks penyalahguna NAPZA yang menjalani rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial berperan sebagai fasilitator, advokat, mediator, konselor, dan edukator. Melalui peran fasilitator, pekerja sosial membantu klien mengakses layanan rehabilitasi dan memotivasi perubahan perilaku. Sebagai advokat, pekerja sosial melindungi hak klien dari stigma sosial dan memperjuangkan kebutuhan dasar. Dalam peran mediator, pekerja sosial menengahi konflik antara klien dan lingkungan sosial. Sebagai konselor, mereka memberikan bimbingan emosional dan kognitif untuk memperkuat pola pikir sehat. Sementara itu, peran edukator berfokus pada pemberian pengetahuan dan keterampilan hidup adaptif. Berdasarkan analisis masalah terdapat empat masalah yang berkaitan dengan factor eksternal dalam pelaksanaan peran, sehingga peneliti mengusulkan program penguatan peran pekerja sosial. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa optimalisasi peran pekerja sosial dapat meningkatkan kontrol diri klien melalui penguatan perilaku positif, pola pikir adaptif, dan kemampuan mengambil keputusan yang sehat selama proses rehabilitasi. Kata Kunci: Pekerja Sosial, Kontrol Diri, Penyalahgunaan NAPZA