Browsing by Author "Drs. Edi Suhanda, M.Si."

Now showing 1 - 7 of 7
  • Thumbnail Image
    Item
    KEMANDIRIAN ANAK DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK MUHAMMADIYAH SUMUR BANDUNG
    (Perpustakaan, 2025-10-26) BERLIAN JAGUAR FIRDAUS WILDAN ABIDIN, NRP. 21.04.243; Drs. Edi Suhanda, M.Si.; H. Eri Susanto, S.IP., M.Eng.
    BERLIAN JAGUAR FIRDAUS WILDAN ABIDIN, NRP. 21.04.243. Kemandirian Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung. Dibimbing oleh EDI SUHANDA dan ERI SUSANTO. Kemandirian anak merupakan fondasi penting dalam membentuk individu yang mampu menghadapi tantangan kehidupan secara emosional, sosial, ekonomi, dan intelektual. Di lingkungan panti sosial, pengasuhan masih cenderung terfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, sementara pembinaan kemandirian secara psikososial belum menjadi prioritas utama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kemandirian anak di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung yang mencakup aspek emosional, ekonomi, intelektual, dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan penelitian dokumentasi, yang melibatkan tiga anak asuh, satu kepala panti, dan satu pengasuh sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak masih berada dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya stabil; anak-anak cenderung bergantung dalam mengelola emosi negatif, membuat keputusan ekonomi karena tekanan sosial, dan membutuhkan pengingat untuk belajar. Namun demikian, mereka telah menunjukkan inisiatif dalam menyelesaikan tugas harian dan membangun relasi sosial yang sehat. Penelitian ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman tentang pengasuhan berbasis kemandirian dalam konteks lembaga kesejahteraan sosial anak. Kesimpulannya, diperlukan intervensi sosial berkelanjutan yang berfokus pada penguatan komunikasi antara anak dan figur dewasa sebagai fondasi pengembangan kemandirian yang utuh. Sebagai rekomendasi, penelitian ini mengusulkan program SAHABAT BICARA yang mencakup pelatihan keterampilan hidup, dan kelompok belajar mandiri. Kata kunci: Kemandirian Anak, Panti Asuhan, Anak
  • Thumbnail Image
    Item
    LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNITAS - PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH MENJADI “KEBUN KELUARGA” DI KELURAHAN CIGUGUR
    (Perpustakaan, 2025-03-20) Alifhia Putri Mulya Ihsani NRP.2104139; Drs. Edi Suhanda, M.Si.; Dr. Kanya Eka Santi, MSW.
  • Thumbnail Image
    Item
  • Thumbnail Image
    Item
    LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNITAS - PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI MELALUI KEGIATAN USAHA TANI DI LINGKUNGAN PUHUN, KELURAHAN CIGUGUR
    (Perpustakaan, 2025-01-22) Dwiki Hartanto NRP. 2104021; Dr. Kanya Eka Santi, MSW.; Drs. Edi Suhanda, M.Si.
  • Thumbnail Image
    Item
    PERILAKU ASERTIF ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS I KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR
    (Perpustakaan, 2025-10-21) Sophia Laurencia Intan Fernanda, NRP. 21.04.282; Drs. Edi Suhanda, M.Si.; Dra. Popon Sutarsih, M.Pd.
    Sophia Laurencia Intan Fernanda, NRP. 21.04.282. Perilaku Asertif Anak Yang Berkonflik dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Kota Blitar. Dibimbing oleh EDI SUHANDA dan POPON SUTARSIH Perilaku asertif merupakan suatu bentuk hubungan atau interaksi sesama manusia dengan orang lain, dalam berperilaku asertif individu dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain. Individu dapat mengekspresikan perasaan dengan senang tanpa cemas dan tetap menghargai norma-norma yang berlaku. Penelitin ini bertujuan untuk melihat gambaran empiris tentang 1) Pengungkapan Perasaan Positif, 2) Afirmasi Diri, 3) Pengungkapan Perasaan Negatif anak yang berkonflik dengan hukum di LPKA Kelas 1 Kota Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Populasi penelitian ini berjumlah 173 anak dan untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus slovin sehingga mendapatkan sebesar 60 responden yang akan mengisi kuesioner. Teknik yang digunakan untuk penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan penyebaran kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Pada penelitian ini perilaku asertif berada di kategori sedang dengan skor 8.321, pengungkapan perasaan negatif berada pada kategori rendah dengan skor 3.722, afirmasi diri berada pada kategori sedang dengan skor 3.235, dan pengungkapan perasaan positif berada pada kategori tinggi dengan skor 1.274. Pada hasil yang telah didapat peneliti mengusulkan program “Suara Anak Tangguh” dengan bertemakan “Pelatihan Asertivitas dan Dukungan Psikososial Terpadu bagi Anak Yang Berkonflik dengan Hukum” yang bertujuan anak yang berkonflik dengan hukum mampu mengekspresikan perasaan, pikiran, serta kebutuhan secara terbuka serta tetap menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam LPKA Kelas 1 Kota Blitar maupun di luar LPKA Kelas 1 Kota Blitar. Kata kunci: Perilaku Asertif, Anak Yang Berkonflik dengan Hukum, LPKA Kelas 1 Kota Blitar
  • Thumbnail Image
    Item
    TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK DARI KELUARGA BROKEN HOME DI KELURAHAN DAGO
    (Perpustakaan, 2025-10-26) ANDINA DWI HANDARI, NRP 21.04.278; Drs. Edi Suhanda, M.Si.; Dra. Popon Sutarsih, M.Pd.
    ANDINA DWI HANDARI, NRP 21.04.278, Tingkat Kecemasan Pada Anak dari Keluarga Broken Home di Kelurahan Dago. Dosen Pembimbing: EDI SUHANDA dan POPON SUTARSIH Kecemasan merupakan suatu perasaan yang muncul secara alami ketika seseorang mengalami kekhawatiran, ketakutan, atau rasa tidak nyaman terhadap situasi tertentu yang dianggap mengancam, atau tidak pasti, baik itu berkaitan dengan kejadian yang sedang berlangsung maupun yang belum terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran Tingkat Kecemasan pada Anak dari Keluarga Broken Home di Kelurahan Dago yang mencakup: (1) karakteristik responden; (2) aspek psikis; (3) aspek somatik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Alat yang digunakan yaitu kuesioner dilengkapi dengan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan area sampling, validitas instrumen diuji menggunakan korelasi Pearson instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen baku dari HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), dan uji reliabilitas alat ukur menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan pada aspek psikis menunjukkan kategori sedang, dengan skor 55,63%, yang mencerminkan adanya tekanan emosional seperti kekhawatiran, ketegangan, dan rasa takut. Sementara itu, aspek somatik juga berada dalam kategori sedang, dengan skor 50,35%, ditandai oleh gejala fisik seperti nyeri otot dan keluhan fisik lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kemampuan anak dalam mengelola emosinya, maka dalam penelitian ini peneliti merekomendasikan suatu program pemecahan masalah yaitu “Senyum Tenang: Program Terapi EFT, Relaksasi, dan Realitas untuk Anak Tangguh”. Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh anak-anak dari keluarga broken home di Kelurahan Dago, baik yang berkaitan dengan aspek psikis maupun somatik. Kata kunci: Kecemasan, anak, broken home.
  • Thumbnail Image
    Item
    TRANSFORMASI KEHIDUPAN PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK MELALUI PROFESI BARISTA DI CAFFE MORE SENTRA WYATA GUNA BANDUNG
    (Perpustakaan, 2025-10-21) LUTFI ACHMAD FAUZAN, NRM. 21.04.023; Dr. Marjuki, M.Sc.; Drs. Edi Suhanda, M.Si.
    LUTFI ACHMAD FAUZAN, NRM. 21.04.023. Transformasi Kehidupan Penyandang Disabilitas Sensorik Melalui Profesi Barista di Caffe More Sentra Wyata Guna Bandung. Dosen Pembimbing: MARJUKI dan EDI SUHANDA Penyandang disabilitas sensorik di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mengakses pekerjaan yang layak. Salah satu upaya pemberdayaan yang dilakukan adalah pelatihan profesi barista di Caffe More, Sentra Wyata Guna Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan transformasi kehidupan penyandang disabilitas sensorik setelah mengikuti pelatihan dan bekerja sebagai barista, ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam terhadap empat informan utama, observasi langsung, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum bekerja sebagai barista, para informan mengalami keterbatasan ekonomi, rendahnya kepercayaan diri, dan ketergantungan sosial. Setelah melalui pelatihan vokasional dan berinteraksi dalam lingkungan kerja yang inklusif, terjadi perubahan signifikan berupa peningkatan kemandirian finansial, penguatan identitas diri, serta penerimaan sosial yang lebih baik. Profesi barista tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga berperan dalam membentuk jati diri dan semangat kemandirian para penyandang disabilitas sensorik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa transformasi kehidupan mereka merupakan hasil dari intervensi terencana, dukungan institusional dan lingkungan kerja yang inklusif. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan program pemberdayaan yang berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Kata Kunci: Disabilitas Sensorik, Transformasi Kehidupan, Barista