Browsing by Author "Dyah Asri Gita Pratiwi, M.Kesos."
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item COPING STRATEGY ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI SENTRA ANTASENA MAGELANG(Perpustakaan, 2025-10-21) Alya Marry Otshalabiba, 21.04.177; Dr. Aep Rusmana, S.Sos., M.Si.; Dyah Asri Gita Pratiwi, M.Kesos.Alya Marry Otshalabiba, 21.04.177. Coping Strategy Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Antasena Magelang. Dibimbing oleh AEP RUSMANA dan DYAH ASRI GITA PRATIWI Coping strategy merupakan kemampuan individu dalam menghadapi tekanan atau stres yang muncul dalam kehidupan, termasuk pada anak yang berkonflik dengan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai: 1) karakteristik responden, 2) coping berbasis emosi (emotion-focused coping), dan 3) coping berbasis masalah (problem-focused coping) yang digunakan anak selama masa rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 anak yang berkonflik dengan hukum dan sedang menjalani pembinaan di Sentra Antasena di Magelang, yang ditentukan melalui teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan: 1) kuesioner (Skala Likert) dan 2) studi dokumentasi. Uji validitas dilakukan menggunakan validitas muka dan uji korelasi Pearson, sedangkan reliabilitas diuji menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat coping anak berkonflik dengan hukum berada dalam kategori tinggi. Aspek emotion-focused coping memperoleh skor total 71,70%, sedangkan aspek problem-focused coping memperoleh skor total 69,51%. Temuan ini menunjukkan bahwa anak tidak hanya berusaha menata emosi tetapi juga berupaya menyelesaikan masalah secara aktif. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengusulkan program intervensi berjudul “Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah bagi ABH” yang bertujuan untuk memperkuat coping strategy adaptif anak melalui pelatihan keterampilan hidup dan dukungan psikososial. Kata Kunci: Strategi Coping, Anak Berkonflik dengan Hukum, Coping Berbasis Emosi, Coping Berbasis Masalah, Program Rehabilitasi, KopingItem KESIAPSIAGAAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI “SESAR LEMBANG” DI SMP NEGERI 2 LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT(Perpustakaan, 2025-10-26) SHINTIA HARMAYANTI SIBARANI, NRP. 21.04.094; Drs. Wawan Heryana, M.Pd.; Dyah Asri Gita Pratiwi, M.Kesos.SHINTIA HARMAYANTI SIBARANI, NRP. 21.04.094. Kesiapsiagaan Guru dan Siswa dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Sesar Lembang di SMP Negeri 2 Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing : WAWAN HERYANA DAN DYAH ASRI GITA PRATIWI Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi ancaman bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. SMP Negeri 2 Lembang merupakan salah satu wilayah rawan bencana yang dilalui patahan aktif atau sering disebut sesar lembang, sehingga untuk mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan akibat bencana diperlukan kesiapsiagaan guru dan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kesiapsiagaan guru dan siswa melalui 4 (empat) parameter berikut:1) pengetahuan 2) rencana tanggap darurat 3) sistem peringatan dini 4) mobilisasi sumber daya. Pendekatakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran angket kepada 51 responden guru dan 91 responden siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada guru empat aspek kesiapsiagaan bencana yang terdiri dari pengetahuan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini dan mobilisasi sumber daya dikategorikan cukup siap. Sedangkan pada siswa tiga dari empat aspek masuk ke dalam kategori siap yaitu aspek pengetahuan, rencana tanggap darurat dan sistem peringatan dini. Sementara aspek mobilisasi sumber daya pada siswa dikategorikan cukup siap. Secara keseluruhan kesiapsiagaan guru dan siswa dapat dikategorikan cukup siap, namun masih terdapat beberapa indikator yang belum optimal. Berdasarkan hal tersebut penulis mengusulkan program “Peningkatan Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi di SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat”. Kata Kunci : Kesiapsiagaan Guru dan Siswa, Bencana, Gempa Bumi, SesarItem PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2025-10-21) SITI NURAENI, NRP. 21.04.163; Dr. Raden Enkeu Agiati, M.Si.; Dyah Asri Gita Pratiwi, M.Kesos.SITI NURAENI, NRP. 21.04.163 Pencegahan Perilaku Bullying pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Dosen pembimbing: Raden Enkeu Agiati dan Dyah Asri Gita Pratiwi Pencegahan perilaku bullying merupakan upaya proaktif yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak negatifnya terhadap individu maupun lingkungan sosial. Penelitian ini mengkaji strategi Pencegahan perilaku bullying yang bersifat persuasif dan represif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) pencegahan secara persuasif, dan 3) pencegahan secara represif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan survey deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Responden penelitian adalah 40 siswa SMPN 5 Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, dan 2) studi dokumentasi. Instrument dalam penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas alat ukur yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity), dan uji reabilitas alat ukur menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan perilaku bullying pada siswa secara persuasif melalui penyuluhan berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan pencegahan ini kurang optimal, oleh karena itu diusulkan program “Cegah Bullying sejak Dini (CEBUNI) terhadap siswa SMPN 5 Sindangbarang Kabupaten Cianjur”. Kata Kunci: Pencegahan, Perilaku Bullying, Pencegahan Persuasif, Pencegahan Represif.Item PENYESUAIAN DIRI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI SENTRA TERPADU “KARTINI” TEMANGGUNG(Perpustakaan, 2025-10-21) GALANG BIMA DIAN PRADANA, 21.04.165.; Dr. Raden Enkeu Agiati, M.Si; Dyah Asri Gita Pratiwi, M.Kesos.GALANG BIMA DIAN PRADANA, 21.04.165. Penyesuaian Diri Anak yang Berkonflik dengan Hukum di Sentra Terpadu Kartini Temanggung. Dosen Pembimbing: R. ENKEU AGIATI dan DYAH ASRI GITA PRATIWI Anak yang berhadapan dengan hukum merupakan anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang berperan sebagai saksi dalam tindak pidana. Penyesuaian diri yang dilakukan anak yang berkonflik dengan hukum mencakup terhadap teman, pekerja sosial, instruktur, dan pengasuh di Sentra Terpadu Kartini Temanggung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang: 1) Karakteristik Subjek, 2) Penyesuaian diri subjek terhadap teman, 3) Penyesuaian diri subjek terhadap pekerja sosial, 4) Penyesuaian diri subjek terhadap instruktur, 5) Penyesuaian diri subjek terhadap pengasuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan latar penelitian terbuka dan tertutup. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview), observasi partisipatif (participatory observation), dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas (credibillity), uji keteralihan (transferabillity), uji ketergantungan (dependabillity), dan uji kepastian (confirmabillity). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif melalui tahapan pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa anak yang berkonflik dengan hukum di Sentra Terpadu Kartini Temanggung dapat melakukan penyesuaian diri dengan teman, pekerja sosial, instruktur, dan pengasuh. Namun penyesuaian diri tersebut masih bertahap dan mendapat beberapa kendala seperti subjek kurang dapat berbaur dan bekerja sama. Oleh karena itu, anak yang berkonflik dengan hukum perlu mendapatkan peningkatan keterampilan sosialnya, sehingga peneliti mengusulkan program “Sarana Harmonis Anak Beradaptasi dan Terhubung”. Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Anak yang Berkonflik dengan Hukum, Sentra Terpadu Kartini di TemanggungItem Peran Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Benua Melayu Darat Kota Pontianak(Perpustakaan, 2024-02-20) MEIRINA TALUWANDA KUMPE. 19.04.267.; Dr. Marjuki, M.Sc.; Dyah Asri Gita Pratiwi, M.Kesos.ABSTRAK MEIRINA TALUWANDA KUMPE. 19.04.267. Peran Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Benua Melayu Darat Kota Pontianak Peran tokoh masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu hal yang sangat penting karena semakin maraknya kasus penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran tokoh masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Benua Melayu Darat Kota Pontianak meliputi 1) mengetahui karakteristik responden 2) peran dalam memberikan pengaruh 3) peran dalam memberikan larangan 4) peran dalam memberikan dukungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling, dengan total responden sebanyak 65 tokoh masyarakat di Kelurahan Benua Melayu Darat. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dengan aplikasi SPSS. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket atau kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Benua Melayu Darat termasuk dalam kategori tinggi. Dapat dilihat dari perolehan skor tertinggi terdapat pada peran dalam memberikan pengaruh dengan perolehan skor sebesar 2217 dan termasuk dalam kategori tinggi. Tertinggi kedua terdapat pada peran dalam memberikan larangan dengan perolehan skor sebesar 2041 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan skor terendah terdapat pada peran dalam memberikan dukungan dengan perolehan skor sebesar 1696 termasuk dalam kategori sedang. Dengan adanya salah satu aspek yang termasuk dalam kategori sedang sehingga diperlukan adanya peningkatan peran tokoh masyarakat terhadap pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Benua Melayu Darat yaitu pada aspek peran tokoh masyarakat dalam memberikan dukungan. Tokoh masyarakat diharapkan dapat memahami apa itu NAPZA, bahaya NAPZA, jenis-jenis NAPZA, cara pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan alur rehabilitasi NAPZA jika terdapat masyarakatnya yang melakukan penyalahgunaan. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengusulkan program BMD Bebas NAPZA dengan peningkatan kapasitas dari tokoh masyarakat di Kelurahan Benua Melayu Darat Kota Pontianak. Kata kunci: peran, tokoh masyarakat, pencegahan penyalahgunaan NAPZA - ABSTRACK MEIRINA TALUWANDA KUMPE. 19.04.267. Role of Community Leaders in Preventing Drug Abuse In Kelurahan Benua Melayu Darat Pontianak City The role of community leaders in preventing drug abuse is very important because of the increasing number of drug abuse cases in the community. This study aims to determine how the role of community leaders in preventing drug abuse in Kelurahan Benua Melayu Darat Pontianak City includes 1) knowing the characteristics of respondents 2) role in influencing 3) role in providing prohibition 4) role in providing support. This research uses quantitative research methods with a descriptive approach. The sample determination in this study used simple random sampling, with a total of 65 respondents in Kelurahan Benua Melayu Darat. The validity test in this study used face validity and reliability test using cronbach alpha with the SPSS application. Data collection techniques are carried out by questionnaires and documentation studies. The results showed that the overall role of community leaders in preventing drug abuse in Kelurahan Benua Melayu Darat was included in the high category. It can be seen from the highest score that there is a role in influencing with a score of 2217 and is included in the high category. The second highest is in the role in granting bans with a score of 2041 included in the high category. While the lowest score was found in the role in providing support with a score of 1696 included in the medium category. With one aspect that is included in the medium category, it is necessary to increase the role of community leaders in preventing drug abuse in Kelurahan Benua Melayu Darat, namely in the aspect of the role of community leaders in providing support. Community leaders are expected to understand what drugs are, the dangers of drugs, types of drugs, how to prevent drug abuse and the flow of drug rehabilitation if there are people who commit abuse. Based on this, researchers proposed a drug-free BMD program with capacity building from community leaders in Kelurahan Benua Melayu Darat Pontianak City. Keywords: role, community leader, drug abuse prevention