Browsing by Author "Endah Dwi Winarni"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Efektivitas Program Pembinaan Terhadap Warga bina pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. 2023.(Perpustakaan, 2024-02-19) RAY ARIZ JAUHAR, 19.04.037.; Pribowo; Endah Dwi WinarniABSTRAK RAY ARIZ JAUHAR, 19.04.037. Efektivitas Program Pembinaan Terhadap Warga bina pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. 2023. Pembimbing: Pribowo dan Endah Dwi Winarni Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empirik mengenai efektivitas program pembinaan terhadap warga bina pemasyarakatan, dalam mengukur efektivitas menggunakan pendekatan tujuan, indikator pencapaian tujuan berdasarkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;kesadaran hukum, aturan berbangsa dan bernegara; keterampilan kerja; dan kesehatan jasmani dan rohani di Lapas kelas IIB Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 orang yang merupakan warga binaan Lapas Kelas IIB Sumedang yang sedang mengikuti program pembinaan. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari data primer yang diperoleh langsung di lapangan melalui angket yang diberikan kepada responden. Alat yang digunakan dalam Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPPS ver. 26 dan Microsoft Excel 2022. Hasil dari penelitian ini pelaksanaan program pembinaan efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keempat indikator tujuan yang digunakan sebagai alat ukur, teridentifikasi skor dan persentase pada masing-masing tujuan berada pada skor tinggi dan persentase diatas 80% sehingga dapat disimpulkan bahwa program pembinaan yang dilaksanakan oleh lapas Sumedang efektif dalam mencapai tujuan. Hasil analisis data yang diperoleh dari efektivitas program pembinaan terhadap warga bina pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Sumedang sebesar 87,8% dan dikategorikan efektif. Dari hasil tersebut terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan perbaikan serta Rekomendasi bagi pelaksana, dimana direkomendasikan Program Penyuluhan Pentingnya Kesehatan Fisik dan Mental Serta Regulasi Emosi kepada Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Sumedang. Kata Kunci: Efektivitas, Program Pembinaan, Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakataan ABSTRACT RAY ARIZ JAUHAR, 19.04.037. The Effectiveness of the Coaching Program on Prisoners in Class IIB Sumedang Penitentiary, Bandung Social Welfare Polytechnic. 2023. Advisors: Pribowo and Endah Dwi Winarni This study aims to obtain an empirical picture of the effectiveness of the coaching program for convicts, in measuring effectiveness using a goal approach, goal achievement indicators based on the of devotion to God Almighty, awareness of law, the rules of the nation and state, attitude and behavior, woek skill, and physical and spiritual health quality at Class IIB Sumedang Correctional Institution. This study uses a descriptive method with a Quantitative approach. The population and sample in this study amounted to 54 people who were inmates of Class IIB Sumedang Correctional Institution who were participating in the coaching program. The data source in this study was taken from primary data obtained directly in the field through questionnaires given to informants. The tool used in data processing in this study uses the IBM SPPS ver. 26 and Microsoft Excel 2022 applications. The results of this study are that the implementation of the program is effective in achieving previously set goals based on the four goal indicators used as measuring instruments, identified scores and percentages on each goal are at high scores and percentages above 80% so it can be concluded that the development program implemented by Sumedang prison is effective in achieving its goals. The results of data analysis obtained from the effectiveness of the development program for community development residents at Class IIB Sumedang Correctional Institution amounted to 93.6% and were categorized as effective. From these results there are several things that can be improved and Recommendations for implementers, where it is recommended that the Counseling Program on the Importance of Physical and Mental Health and Emotion Regulation for convicts in Class IIB Sumedang Correctional Institution. Keywords: Effectiveness; Coaching Program; Convicts; correctional institutionItem Keberfungsian Sosial Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Furqon Cisarua Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-03-13) Yusuf Fadlielah Katili, 19.04.238.; Pribowo; Endah Dwi WinarniABSTRAK Yusuf Fadlielah Katili, 19.04.238. Keberfungsian Sosial Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Furqon Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Dibimbing oleh Pribowo dan Endah Dwi Winarni. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang (1) Karakteristik informan, (2) kemampuan melaksanakan peran sosial, (3) kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan, (4) kemampuan pemecahan masalah di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Furqon Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan metode yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive, dan mendapatkan hasil berjumlah empat informan terdiri dari tiga anak, satu pengurus Lembaga Kesejahteraan sosial Anak. Pemeriksa keabsahan data menggunakan uji kredibilitas melalui perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan kecermatan,triangulasi, bahan pendukung (referensi) dan mengecek data (member check). Hasil penelitian menunjukan bahwa keberfungsian sosial anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Furqon masih terdapat kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar kurang maksimal untuk dilakukan oleh pihak LSKSA Al-Furqon yaitu dari fasilitas berupa kamar mandi dari Al Furqon.Pemecahan masalah pada anak cenderung berdiam diri ketika masalah terjadi daripada berkonsultasi dengan petugas panti atau sesama anak asuh sehingga masalah yang dihadapi tidak dapat terselesaikan dengan baik.Menjalankan peranan yang ada anak telah menjalankan peranan sebagai anak asuh di LKSA Al-Furqon dengan baik hal ini terlihat dari anak asuh yang dijadikan Informan telah mengikuti aturan dan program yang dijalankan dari pihak LKSA Al-Furqon. Program yang diusulkan yaitu “mengoptimalkan problem solving decision making dengan pendekatan biopsikososial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Furqon. program ini bertujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial sehingga anak dapat menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah di kehidupan sehari-hari dalam membuat keptusan yang bijaksana ketika mengahadapi masalah dengan lebih baik. Kata Kunci: Keberfungsian Sosial; Anak; Pekerja Sosial; SosialItem Parenting Patterns for Children with Intellectual Disabilities in Kesamben Village, Kesamben District, Blitar Regency.(Perpustakaan, 2024-02-16) YENI ANGGRAINI 1904236; Endah Dwi Winarni; Pribowo.ABSTRACT YENI ANGGRAINI : Parenting Patterns for Children with Intellectual Disabilities in Kesamben Village, Kesamben District, Blitar Regency. Supervisor : Endah Dwi Winarni dan Pribowo. Parenting is the way parents educate, care for, and nurture children according to what parents consider good. This research aims to provide an empirical description of 1) parental control of children with intellectual disabilities 2) parental communication with children with intellectual disabilities 3) parental discipline for children with intellectual disabilities 4) parental support for children with intellectual disabilities 5) parental approach to children with intellectual disabilities. The method used a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. Determination of data sources in this research used purposive. The data collection techniques used: 1) in-depth interviews, 2) observation, 3) documentation studies. The validity check technique used data credibility test, data certainty test, and transferability. The results showed that the control exercised by the parents of the two subjects used a high tone and often took action in the form of pinching while one subject only gave advice. Support is also provided by parents in the form of material and emotional by providing therapy and affection through closeness which is often expressed by parents when children are at home. Disciplining is also often done by parents with the reason to improve the attitude of discipline in children. Communication by parents often encounters obstacles when children are young because they experience developmental delays. Key word : Parenting, Parents, Children with Disabilities, Intellectual Disabilities vii ABSTRAK YENI ANGGRAINI : Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak Disabilitas Intelektual Di Desa Kesamben Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar. Dosen Pembimbing : Endah Dwi Winarni dan Pribowo. Pola asuh merupakan cara orang tuamendidik, merawat, serta mengasuh anak sesuai dengan apa yang dianggap baik oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara empiris tentang 1) control orang tua terhadap anak disabilitas intelektual 2) komunikasi orang tua terhadap anak disabilitas intelektual 3) pendisiplinan orang tua terhadap anak disabilitas intelektual 4) dukungan orang tua terhadap anak disabilitas intelektual 5) pendekatan orang tua terhadap anak disabilitas intelektual. Metode yang diguankan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan uji kredibilitas data, uji kepastian data, dan keteralihan. Hasil penelitian menunjukkan kontrol yang dilakukan oleh orang tua kedua subjek menggunkan nada tinggi dan tak jarang melakukan tindakan berupa mencubit sedangkan satu subjek hanya memberikan nasihat. Dukungan juga diberikan oleh orang tua berupa material dan emosional dengan memberikan terapi dan kasih sayang melalui Kedekatan yang sering kali diekspresikan oleh orang tua ketika anak berada di rumah. Pendisiplinan juga sering kali dilakukan oleh orang tua dengan alasan untuk meningkatkan sikap disiplin pada anak. Komunikasi oleh orang tua sering kali mendapati hambatan ketika anak masih kecil karena mengalami keterlambatan perkembangan. Kata Kunci : Pola Asuh, Orang Tua, Anak Disabilitas, Disabilitas IntelektualItem Penyesuaian diri anak asuh dalam mengikuti program pelayanan di satuan pelayanan griya ramah anak .Skripsi. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Juli 2023.(Perpustakaan, 2024-03-15) MELISA ARITONANG, 19.04.254.; Endah Dwi Winarni; Pribowo.ABSTRAK MELISA ARITONANG, NRP. 19.04.254. Penyesuaian diri anak asuh dalam mengikuti program pelayanan di satuan pelayanan griya ramah anak .Skripsi. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Juli 2023. Dosen Pembimbing Endah Dwi Winarni dan Pribowo. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai Karakteristik anak asuh yang menjadi informan peneliti, Penyesuaian diri pribadi anak asuh,Penyesuaian diri sosial anak asuh.Penelitan ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) wawancara mendalam,2)observasi, 3)studi dokumentasi.Pemeriksaan menggunakan keabsahan data menggunakan 1)kredibilitas (credibility), 2)objektivitas (comfirmability),3)reliabilitas (dependability).Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat anak asuh yang mengalami penyesuaian pribadi baik dalam penyesuaian pribadi maupun sosial.Penyesuaian pribadi, anak asuh mampu menerima kondisi fisik yang ada dan masih terdapat anak asuh yang mengalami masalah emosi dengan berkonsultasi dengan pihak pekerja sosial di satuan pelayanan griya ramah anak.Penyesuaian diri anak asuh terdapat anak asuh yang mengalami masalah dalam berinteraksi,memiliki hubungan yang kurang baik dengan petugas panti, keterlibatan dalam mengikuti program kegiatan dan ketaatan terhadap aturan yang ada dipanti.Penyesuaian diri anak asuh terdapat anak asuh yang mengalami masalah dalam berinteraksi,memiliki hubungan yang kurang baik dengan petugas panti, keterlibatan dalam mengikuti program kegiatan dan ketaatan terhadap aturan yang ada dipanti.Program yang ditawarkan oleh peneliti untuk mengatasi penyesuaian diri anak asuh adalah Meningkatkan Penyesuaian Anak Asuh Melalui Recration Skill Group pada anak asuh di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Kota Bandung.Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyesuaian diri anak asuh dalam mengikuti Program Pelayanan di Satuan Pelayanan Griya ramah anak Kota Bandung. Kata Kunci: Penyesuaian diri; Anak asuh;Program Pelayanan; Pekerja Sosial ;SosialItem Penyesuaian Diri Siswa terhadap Pembelajaran Tatap Muka pada Pasca Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di SMA Negeri 3 Klaten. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan, 2023,(Perpustakaan, 2024-03-13) ISNAINI ROHMAH ADININGSIH, 19.04.142.; Pribowo; Endah Dwi WinarniABSTRAK ISNAINI ROHMAH ADININGSIH, 19.04.142. Penyesuaian Diri Siswa terhadap Pembelajaran Tatap Muka pada Pasca Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di SMA Negeri 3 Klaten. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan, 2023, Dosen Pembimbing Pribowo dan Endah Dwi Winarni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran empiris tentang penyesuaian diri siswa SMA Negeri 3 Klaten terhadap pembelajaran tatap muka pada pasca pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif menggunakan survei deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMA Negeri 3 Klaten. Sampel penelitian sebanyak 189 siswa kelas XI dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur rating scale. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 responden. Hasil uji validitas menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan nilai tiap item diatas 0,303 dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai 0,929. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kuantitatif dalam bentuk tabel dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa kelas XI memiliki tingkat penyesuaian diri pada tingkat sedang hingga tinggi dengan rincian skor aspek persepsi terhadap realitas sebesar 6.370 atau 74,89%, skor aspek kemampuan menghadapi tekanan dan kecemasan sebesar 4.772 atau 63,12%, aspek gambaran diri yang positif sebesar 5.531 atau 73,16%, aspek kemampuan mengekspresikan emosi sebesar 4.648 atau 70,26%, dan aspek hubungan interpersonal sebesar 5.652 atau 74,76%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi alternatif program yaitu Program Pengembangan Kapasitas Penyesuaian Diri Siswa dalam Pembelajaran Tatap Muka yang bertujuan untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Klaten. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan edukasi mengenai penyesuaian diri dan tanya jawab. Kata kunci: Penyesuaian Diri, Siswa, Pembelajaran Tatap Muka ABSTRACT ISNAINI ROHMAH ADININGSIH, 19.04.142. Students' Self-Adjustment to Face-to-Face Learning After the Revocation of the Implementation of Restrictions on Community Activities at SMA Negeri 3 Klaten. Supervised by Pribowo and Endah Dwi Winarni. The purpose of this study was to find out an empirical description of the adjustment of students at SMA Negeri 3 Klaten to face-to-face learning after the lifting of restrictions on community activities. The research method used in this study is a quantitative research method using a descriptive survey. The population in this study were all students of SMA Negeri 3 Klaten. The research sample was 189 students of class XI with the sampling technique used was purposive sampling with certain criteria. Data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. Measuring tool used is a measuring tool rating scale. Validity and reliability tests were carried out on 30 respondents. The results of the validity test using the correlation techniquePearson Product Moment with the value of each item above 0.303 and the reliability test uses Cronbach's Alpha with a value of 0.929. The data analysis technique uses quantitative data analysis techniques in tabular form with a frequency distribution. The results showed that the students in class XI had a moderate to high level of adjustment with details of the score on the perception of reality aspect of 6,370 or 74.89%, the score on the aspect of ability to deal with pressure and anxiety of 4,772 or 63.12%, the aspect of self-image the positive aspect was 5,531 or 73.16%, the ability to express emotions was 4,648 or 70.26%, and the interpersonal relationship aspect was 5,652 or 74.76%. Based on the results of the research that has been done, the researchers provide recommendations for alternative programs, namely the Capacity Development Program for Self-Adjustment of Students in Face-to-Face Learning which aims to improve the self-adjustment of class XI students at SMA Negeri 3 Klaten. The activities carried out are counseling and education regarding self-adjustment and question and answer. Keywords: Self-Adjustment, Students, Face-to-Face LearningItem Peran Pengasuh Dalam Membentuk Kemandirian Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal Kota Bandung. Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, Juni 2023,(Perpustakaan, 2024-02-23) FAINE NYDIA MERIHTA, 19.04.140.; Pribowo; Endah Dwi WinarniABSTRAK FAINE NYDIA MERIHTA, 19.04.140. Peran Pengasuh Dalam Membentuk Kemandirian Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal Kota Bandung. Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, Juni 2023, Dibimbing oleh Pribowo dan Endah Dwi Winarni Anak perlu diajarkan kemandirian agar dapat mempersiapkan anak untuk belajar betanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri kelak, selain itu kemandirian juga dapat melatih anak untuk belajar menentukan pilihannya sendiri karena kemandirian anak tidak terbentuk dengan sendirinya, sehingga peran orang tua sangat penting untuk melatih kemandirian anak. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan atau field research, yang artinya, peneliti terjun langsung di lapangan yakni Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal agar memperoleh data yang akurat dan dapat dipahami sesuai dengan tujuan penelitian ini. Peneliti dalam penelitian ini fokus pada peran pengasuh dalam membentuk kemandirian anak di Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji bagaimana peran pengasuh dalam mendidik, membimbing, dan memberikan rasa aman pada anak asuh. Pada analisis hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peran pengasuh dalam membentuk kemandirian anak di Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal ini dengan menerapkan program wajib yang ada di Panti, pendidikan karakter anak dengan pendisiplinan dan memberikan pemahaman extra kepada anak asuh tentang pengambilan keputusan yang benar. Beberapa permasalahan yang ada terjadi karena kemandirian anak yang belum tercapai sepenuhnya khususnya pada anak – anak remaja usia 14 – 16 tahun dan adanya keterbatasan pengurus. Hal tersebut juga disebabkan karena kurangnya Sumber Daya Manusia di Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal Kota Bandung ini sehingga masih kurang efektif untuk membentuk kemandirian anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengusulkan sebuah program yaitu dengan memberikan peningkatan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, kreativitas yang nantinya akan berpengaruh juga terhadap pola asuh anak tersebut. Kata Kunci: Kemandirian Anak, Peran Pengasuh, Anak, Program ABSTRACT FAINE NYDIA MERIHTA, 19.04.140. Peran Pengasuh Dalam Membentuk Kemandirian Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Al – Hilal Kota Bandung. Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, Juni 2023, Dibimbing oleh Pribowo dan Endah Dwi Winarni Children need to be taught independence so that they can prepare children to learn to be responsible for their own lives in the future, besides that independence can also train children to learn to make their own choices because children's independence is not formed by itself, so the role of parents is very important to train children's independence. This type of research uses field research or field research, which means that researchers work directly in the field, namely the Al-Hilal Children's Orphanage in order to obtain accurate and understandable data in accordance with the objectives of this study. Researchers in this study focused on the role of caregivers in establishing children's independence at the Al-Hilal Children's Social Institution in Bandung City. The purpose of this study is to examine how the role of caregivers in educating, guiding, and providing a sense of security to foster children. In the analysis of the results of this study, it can be concluded that the role of caregivers in shaping children's independence at the Al-Hilal Children's Orphanage is by implementing mandatory programs in the orphanage, character education for children with discipline, and providing extra understanding to foster children about decision making Correct. Some of the existing problems occur because the child's independence has not been fully achieved, especially in adolescents aged 14-16 years and there are limited administrators. This is also due to the lack of human resources at the Al-Hilal Children's Social Institution in the city of Bandung, so it is still ineffective in forming child independence. Based on the results of this study, the researcher proposes a program that is by providing improvements in aspects of knowledge, skills, creativity which will also affect the child's upbringing. Keywords: Children's Independence, Role of Caregivers, Children, Program