Browsing by Author "Harapan Lumban Gaol."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Pelaksanaan Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Bagi Keluarga Penerima Manfaat di Kelurahan Margabakti Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2025-10-13) ACHMAD ADIEF SAUGI NRP. 21.03.057.; Ellya Susilowati; Harapan Lumban Gaol.ABSTRAK ACHMAD ADIEF SAUGI. 21.03.057. Pelaksanaan Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Bagi Keluarga Penerima Manfaat di Kelurahan Margabakti Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Dosen Pembimbing: Ellya Susilowati dan Harapan Lumban Gaol. Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) merupakan komponen penting dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui kegiatan edukasi, pemberdayaan sosial. Namun, pelaksanaan P2K2 di Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya masih menghadapi sejumlah kendala. Beberapa KPM kurang aktif mengikuti pertemuan, tidak sepenuhnya memahami materi yang disampaikan, serta belum mampu mengaplikasikan pengetahuan ke dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menunjukkan adanya permasalahan dalam proses pendampingan. Faktor penyebabnya antara lain rendahnya motivasi KPM, metode penyampaian materi yang belum kontekstual, serta jadwal kegiatan yang kurang fleksibel. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan utama: Bagaimana peran pendamping PKH dalam pelaksanaan P2K2 di Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya ditinjau dari empat dimensi peran menurut Jim Ife dan Frank Tesoriero, yaitu fasilitatif, edukasional, teknis, dan perwakilan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan secara empiris pelaksanaan peran pendamping PKH dalam kegiatan P2K2 dengan menelaah keempat dimensi tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dipilih secara purposive, meliputi satu koordinator pendamping, dua pendamping kelurahan, dan tiga KPM. Keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber dan teknik, sementara analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping PKH telah melaksanakan perannya dengan cukup efektif, baik dalam memfasilitasi kegiatan, memberikan edukasi, maupun menjalankan fungsi teknis dan perwakilan. Meski demikian, efektivitas tersebut masih terkendala oleh lemahnya komunikasi interpersonal, keterbatasan media pembelajaran, kurangnya pengawasan, belum optimalnya kolaborasi eksternal, serta keterbatasan waktu dan metode praktik. Penelitian ini merekomendasikan “Program Penguatan Kapasitas Pendamping PKH dan Kolaborasi Terintegrasi” yang difokuskan pada peningkatan keterampilan komunikasi, penggunaan media pembelajaran yang lebih kontekstual, serta sinergi lintas sektor, agar pendampingan sosial dapat berlangsung lebih partisipatif, adaptif, dan berkelanjutan. Kata Kunci: Pendampingan Sosial, Program Keluarga Harapan, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga