Browsing by Author "Irniyati Samosir, S.ST, MPS, Sp"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item FEAR OF MISSING OUT (FoMO) PADA REMAJA DI DESA PASIR JAMBU KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN BOGOR(Perpustakaan, 2025-09-22) Rajendra Cetta Nismara NRP. 21.04.025; Dr. Kanya Eka Santi, MSW; Irniyati Samosir, S.ST, MPS, SpRAJENDRA CETTA NISMARA NRP. 21.04.025. Fear of Missing Out Pada Remaja di Desa Pasir Jambu Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Di Bimbing oleh KANYA EKA SANTI dan IRNIYATI SAMOSIR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Fear of Missing Out (FoMO) pada remaja di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. FoMO merupakan kondisi berupa ketakutan dan kecemasan akibat tertinggal dari momen sosial atau informasi di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Self-Determination Theory (SDT) yang dikembangkan oleh Ryan & Deci (1985), yang mencakup tiga aspek utama: otonomi (Autonomy), kompetensi (Competence), dan keterhubungan (Relatedness) dan teori dari Przybylski (2013) terkait dengan Fear of Missing Out. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 responden remaja berusia 13–18 tahun yang aktif menggunakan media sosial, diperoleh melalui teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala Self-Determination dari Ryan & Deci (1985) dan skala Fear of Missing Out (FoMOs) dari Przybylski et al. (2013) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Aspek Otonomi memperoleh skor 1.930 dari skor ideal sebesar 2.880 atau sebesar 67.01% berada pada garis kontinum kategori sedang. Aspek kompetensi memperoleh skor 1.884 dari skor ideal 2.880 atau sebesar 65.42% berada pada garis kontinum kategori sedang. Aspek keterhubungan memeproleh skor 1.550 dari skor ideal 2.880 atau sebesar 53.82%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat FoMO pada remaja berada dalam kategori sedang 1.808 dari skor ideal 3.600 atau sebesar 55.25%. Temuan ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar yang belum terpenuhi, khususnya dalam hal hubungan sosial, membuat remaja cenderung untuk selalu terhubung dengan media sosial agar tidak merasa tertinggal. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengusulkan program “Program Penguatan Diri dan Relasi Sehat di Kalangan Remaja”. Kata Kunci: Fear of Missing Out, Remaja, Media Sosial, Self-Determination Theory.