Browsing by Author "MARJUKI"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Sosial Teman Sebaya pada Anak Autisme di SD Anak Saleh Kota Malang.(Perpustakaan, 2025-10-18) Rosita Siami Alfisyahrin, NRP. 21.04.247; MARJUKI; SUHENDARRosita Siami Alfisyahrin, NRP. 21.04.247. Dukungan Sosial Teman Sebaya pada Anak Autisme di SD Anak Saleh Kota Malang. Dibimbing oleh MARJUKI dan SUHENDAR. Anak autisme saat ini banyak menempuh pendidikan di sekolah inklusi. Dukungan sosial dari teman sebaya pada anak autisme yaitu adanya penerimaan dari teman sebaya yang menimbulkan persepsi bahwa anak autisme disayangi, diperhatikan, dihargai dan di tolong. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran dukungan sosial di SD Anak Saleh Kota Malang dari teman sebaya pada anak autisme serta faktor pendukung dan penghambatnya. Fokus penelitian yaitu: (1) karakteristik anak autisme dan teman sebaya, (2) bentuk dukungan sosial emosional, (3) bentuk dukungan sosial instrumental, (4) bentuk dukungan sosial informasi, (5) bentuk dukungan sosial penghargaan, (6) Faktor yang mendukung dan menghambat efektivitas dukungan sosial teman sebaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan triangulasi. Informan berjumlah 10 orang dengan teknik snowball sampling terdiri dari Wakabid. Kesiswaan Humas dan Sarpras SD Anak Saleh, Wali Kelas, Guru Pendamping Khusus (GPK) dan teman sebaya anak autisme. Hasil Penelitian menunjukkan (1) Terdapat perbedaan karakteristik pada anak autisme serta teman sebaya sehingga menentukan pemberian dukungan sosial, (2) dukungan sosial emosional berbentuk ekspresi empati, perlindungan, perhatian dan kepercayaan, (3) dukungan sosial instrumental berbentuk material dan jasa pelayanan, (4) dukungan sosial informasi berbentuk pemberian arah, pemberian nasehat, dan pemberian pertimbangan, (5) dukungan sosial penghargaan berbentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan, (6) faktor pendukung terdiri dari faktor pendukung internal serta eksternal. Sedangkan faktor penghambat terdiri dari faktor penghambat internal serta eksternal. Berdasarkan hasil tersebut peneliti mengusulkan program SIGMA: Pelatihan Teman Sebaya dalam Memberikan Dukungan Sosial pada Anak Autisme. Kata Kunci: Anak Autisme, Dukungan Sosial, Teman SebayaItem Efektivitas Layanan Keterampilan Vokasional Pada Penyandang Disabilitas di Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta.(Perpustakaan, 2025-10-21) Ade Kurnia, NRP. 2104073.; MARJUKI; EDI SUHANDAAde Kurnia, 2104073. Efektivitas Layanan Keterampilan Vokasional Pada Penyandang Disabilitas di Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Dibimbing oleh MARJUKI dan EDI SUHANDA Efektivitas adalah keadaan menunjukkan sejauh mana ketercapaian tujuan program atau pelayanan berdasarkan rencana yang telah dibuat dengan menggunakan sumber-sumber yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) ketepatan sasaran, 2) sosialisasi, 3) tujuan, dan 4) pemantauan yang diberikan terhadap responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 25 responden yang merupakan penyandang disabilitas yang mengikuti layanan keterampilan vokasional di berbagai unit pelatihan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus atau total. Alat ukur menggunakan skala rating scale dan uji validitas menggunakan vailiditas konstruk serta uji reabilitas menggunakan Alpha Croncbach. Hasil peneltian menunjukkan bahwa pada aspek ketepatan sasaran memiliki persentase 83,00% berada dalam kategori tinggi, sementara itu pada aspek sosialiasi memiliki persentase 81,50% berada dalam kategori tinggi, pada aspek tujuan memiliki persentase 85,70% berada dalam kategori tinggi dan aspek pemantauan memiliki persante 85,33% berada dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas layanan keterampilan vokasional berada pada kategori garis kontinum tinggi. Layanan dinilai telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan teknis, rasa percaya diri, serta kesiapan peserta untuk hidup mandiri. Berdasarkan hasil penelitian usulan program adalah Program Penguatan Kapasitas SDM Pelayanan Keterampilan Vokasional Bagi Penyandang Disabilitas. Kata kunci: Efektivitas, Keterampilan Vokasional, Penyandang DisabilitasItem Kecemasan Orang tua Anak Korban Kekerasan Seksual di Rumah Perlindungan Anak Harapan Bunda Kota Tasikmalaya,(Perpustakaan, 2024-09-10) DEBORA INTAN ASHSHOFA, NRP. 20.04.208.; MARJUKI; NENDEN RAINY SUNDARYDEBORA INTAN ASHSHOFA, NRP. 20.04.208. Parental Anxiety About the Future of Child Victims of Sexual Violence at Harapan Bunda Child Protection Home in Tasikmalaya City. Supervisor : MARJUKI and NENDEN RAINY SUNDARY. This research aims to obtain an empirical overview of parental anxiety regarding the future of child victims of sexual violence at the Harapan Bunda Child Protection Home in Tasikmalaya City. The study focuses on the characteristics of the respondents and the anxiety arising from emotional, cognitive, and physiological reactions. The research employs a quantitative method with a descriptive approach. The respondents are parents of child victims of sexual violence, totaling 30 individuals. Data collection techniques include questionnaires and documentation studies. The measurement tool used is the modified HRS-A anxiety scale, with face validity used for validity testing, and Cronbach's alpha for reliability testing.The results of the study indicate that the overall anxiety level of the respondents falls into the severe category, with the highest score being 110. The score variations for each type of reaction are as follows: emotional reactions fall into the severe category with the highest score of 44.60, cognitive reactions fall into the moderate category with a score of 27.83, and physiological reactions fall into the moderate category with the highest score of 28. Based on the analysis, efforts are needed to reduce anxiety and increase parental awareness related to concerns about their child's future. The researcher recommends the program "Establishment of a Self-Help Group for Parents of Child Victims of Sexual Violence." The method used is Social Group Work with a self-help group type. Keywords: anxiety, parents, child victims of sexual violence ABSTRAK DEBORA INTAN ASHSHOFA, NRP. 20.04.208. Kecemasan Orang tua Anak Korban Kekerasan Seksual di Rumah Perlindungan Anak Harapan Bunda Kota Tasikmalaya, Dosen Pembimbing : MARJUKI dan NENDEN RAINY SUNDARY. Penelitian in bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang kecemasan orangtua tentang kecemasan orang tua anak korban Kekerasan seksual terhadap Masa Depan di Rumah Perlindungan Anak Harapan Bunda Kota Tasikmalaya, yang mencakup karakteristik responden, kecemasan dari reaksi emosional, reaksi kognitif, dan reaksi fisiologis. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Responden adalah orangtua yang memiliki anak korban kekerasan seksual dengan jumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuisioner dan studi dokumentasi. Sementara itu, alat ukur yang digunakan adalah skala ukur kecemasan HRS-A yang telah dimodifikasi dan uji validitas menggunakan validitas muka (face validity), serta uji reliabilitas menggunakan cronbanch's alpha. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan responden secara keseluruhan berada pada kategori berat dengan skor terbanyak yaitu 110. Variasi skor masing-masing reaksi antara lain reaksi emosional berada pada kategori berat dengan skor terbanyak 44,60, reaksi kognitif berada pada kategori sedang dengan skor 27,83, dan reaksi fisiologis berada pada kategori sedang dengan skor terbanyak 28. Berdasarkan hasil analisis, perlu adanya upaya untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan wawasan orangtua berkaitan dengan kecemasan terhadap masa depan anaknya. Peneliti merekomendasikan program “Pembentukan Self Help Group bagi Orang tua Anak korban Kekerasan seksual". Metode yang digunakan yaitu Social Group Work dengan tipe kelompok bantu diri. Kata Kunci: kecemasan, orangtua, anak korban Kekerasan seksualItem . Peran Warga Peduli Aids (Wpa) Dalam Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Di Kecamatan Coblong.(Perpustakaan, 2025-10-18) ENUR AZIZAH, NRP. 21.04.226; MARJUKI; AYI HARYANIPeran Warga Peduli Aids (Wpa) Dalam Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Di Kecamatan Coblong. Penelitian ini membahas mengenai peran Warga Peduli AIDS (WPA) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Keberadaan WPA sebagai forum masyarakat dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran, mengurangi stigma, serta memperluas akses layanan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji: (1) peran WPA dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, (2) bentuk pendampingan dan dukungan sosial WPA terhadap ODHA, (3) jaringan dan kolaborasi lintas sektor yang dibangun WPA, serta (4) peran WPA dalam advokasi dan perlindungan hak ODHA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik purposive sampling dalam menentukan informan yang terdiri dari kader WPA, petugas kesehatan puskesmas, penyuluh agama, Community Officer Kecamatan Coblong, WPA Kelurahan Lebak Gede, dan masyarakat Coblong, . Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) WPA aktif menyampaikan edukasi mengenai HIV/AIDS melalui kegiatan formal seperti posyandu dan PKK, serta informal seperti halnya ada perkumpulan arisan, karang taruna, dan media sosial, (2) pendampingan terhadap ODHA belum berjalan optimal karena belum terjalinnya hubungan langsung antara WPA dan ODHA akibat keterbatasan alur informasi, (3) kolaborasi WPA dengan Puskesmas, KUA, LSM, dan pemerintah berjalan baik meskipun belum terstruktur secara sistematis, serta (4) WPA berkontribusi dalam advokasi sosial ODHA melalui pendekatan empatik dan pemenuhan hak dasar seperti pengurusan jaminan kesehatan dan akses bantuan sosial. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengusulkan program bernama TEPANG KATINEUNG sebagai bentuk intervensi sosial berbasis komunitas. Program ini bertujuan membangun hubungan antara WPA dan ODHA, memperkuat peran kader WPA, serta mendorong terbentuknya kerja sama antar pihak dalam memberikan pendampingan sosial yang berkelanjutan.Item SELF-ESTEEM ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KELURAHAN SAYANG KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2024-09-12) DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036.; MARJUKI; NENDEN RAINY SUNDARYDILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036. SELF-ESTEEM ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KELURAHAN SAYANG KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR, Dibimbing oleh MARJUKI dan NENDEN RAINY SUNDARY. Kasus permasalahan anak di Indonesia dikategorikan sebagai Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS). Didalam permasalahan anak tersebut, terdapat kategori Anak korban kekerasan seksual. Anak korban kekerasan seksual merupakan tindakan yang melibatkan pemaksaan atau penyalahgunaan seksual terhadap anak, baik melalui aktivitas seksual langsung atau eksploitasi seksual. Anak korban kekerasan perlu dilindungi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang tersebut berisi tentang hak anak merupakan hak asasi yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh berbagai pihak mulai dari lingkungan keluarga hingga pemerintah. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini berupaya untuk melindungi anak korban kekerasan seksual agar tidak mengalami peningkatan self-esteem melalui 4 aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu, keberartian, kekuatan, kemampuan, dan kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan anak korban kekerasan seksual sebanyak 20 orang Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skor dalam tiap aspek menunjukan tingkatan yang sedang dalam upaya meningkatkan self esstem sehingga semua aspek ini perlu ditingkatkan Bersama-sama melalui usulan program. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merekomendasikan program “Rumah Teman Cerita”. Usulan program pada penelitian ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu sosialisasi mengenai edukasi self-esteem kepada 20 anak korban kekerasan seksual dan kegiatan self help group kepada anak korban kekerasan seksual. Kata kunci : Self Esteem, Anak Korban Kekerasan Seksual, ABSTRACT DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036. SELF-ESTEEM OF CHILDREN VICTIMS OF SEXUAL VIOLENCE IN SAYANG VILLAGE, CIANJUR DISTRICT, CIANJUR REGENCY, Supervised by MARJUKI and NENDEN RAINY SUNDARY Child issues in Indonesia are categorized as Social Welfare Problems (PMKS). Within these issues, there is a category for children who are victims of sexual violence. Sexual violence against children involves coercion or sexual abuse of children, either through direct sexual activity or sexual exploitation. Children who are victims of sexual violence need to be protected according to Law Number 35 of 2014, which amends Law Number 23 on Child Protection. This law stipulates that children's rights are fundamental rights that must be fulfilled and protected by various parties, from family environments to the government. Therefore, the aim of this research is to protect children who are victims of sexual violence and enhance their self-esteem through four aspects: significance, strength, ability, and policy. The research uses a descriptive method with a qualitative approach. The subjects of this study are 20 children victims of sexual violence in Sayang Village, Cianjur District, Cianjur Regency. The results indicate that scores in each aspect show a moderate level of self-esteem, suggesting that all these aspects need to be improved collectively through a proposed program. Based on these issues, the researcher recommends the program "Rumah Teman Cerita". This proposed program consists of two main activities: socialization on self-esteem education for 20 children victims of sexual violence and a self-help group for these children. Keywords: Self-Esteem, Children Victims of Sexual Violence