Browsing by Author "Nenden Rainy Sundary"
Now showing 1 - 14 of 14
Results Per Page
Sort Options
Item Keberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Melalui Kelompok Usaha Bersama di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary(Perpustakaan, 2024-02-29) WITRI ZAINI ANSORY, 19.04.105.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRACT WITRI ZAINI ANSORY, 19.04.105. Empowerment of Women Vulnerable to Socio-Economy Through Joint Business Groups in Villages Pakuhaji, Cisalak District, Subang Regency. Supervisors Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary Empowerment of Socio-Economic Vulnerable Women is a process carried out to arcieve the objectives of the Joint Business Group program. refers to the strategies carried out by group members in doing entrepreneurship to become economic income opportunities so that they are more empowered. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) the characteristics of respondents, 2) the level of awareness and desire to change. 3) the level of ability to increase the capacity to gain access, 4) the level of ability to deal with barriers and 5) the level of cooperation and solidarity capabilities. The method used in this study is quantitative research with descriptive methods. The data sources used are primary and secondary data sources. The sampling technique in this study is a saturated sampling technique. The data collection techniques used are: 1) questionnaires, 2) observations and 3) documentation studies. The measuring instruments used are the guttman scale and face validity tests and statistical product and service solution (SPSS). The results of the research show that the empowerment of socio-economically vulnerable women through joint business groups in Pakuhaji Village as a whole has been very good. Therefore, a program was proposed "Strengthening Empowerment Capacity for Socio-Economic Vulnerable Women through Edu-Skill in Pakuhaji Village, Cisalak District, Subang Regency”. Keywords: Empowerment, Women Vulnerable to Socio-Economy, Joint Business Groups ABSTRAK WITRI ZAINI ANSORY, 19.04.105. Keberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Melalui Kelompok Usaha Bersama di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary Keberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi merupakan proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari program Kelompok Usaha Bersama. merujuk pada strategi yang dilakukan anggota kelompok dalam melakukan wirausaha untuk menjadi peluang pendapatan ekonomi sehingga lebih berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) tingkat kesadaran dan keinginan untuk berubah. 3) tingkat kemampuan meningkatkan kapasitas untuk memperoleh akses, 4) tingkat kemampuan menghadapi hambatan dan 5) tingkat kemampuan kerjasama dan solidaritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket/kuesioner, 2) observasi dan 3) studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu skala guttman dan uji validitas muka (face validity) dan statistical product and service solution (SPSS). Hasil Penlitian menunjukkan bahwa keberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi melalui kelompok usaha bersama di Desa Pakuhaji secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil. Oleh karena itu, diusulkan program “Penguatan Kapasitas Keberdayaan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi melalui Edu-Skill di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang”. Kata Kunci: Keberdayaan, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kelompok Usaha BersamaItem Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang. Skripsi Tahun 2024 Poltekesos Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-08) Danthy Bunga Nursyahbani, NRP 20.04.053.; Marjuki; Nenden Rainy SundaryDanthy Bunga Nursyahbani, NRP 20.04.053. Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang. Skripsi Tahun 2024 Poltekesos Bandung. Dosen Pembimbing Marjuki dan Nenden Rainy Sundary. Indonesia juga terleak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi dan memiliki topografi yang bervariasi, faktor tersebut yang menyebabkan Indonesia rentan terhadap bencana tanah longsor (Nengah, 2020). Kawasan rawan bencana tanah longsor membuat masyarakat harus siap dalam menghadapi risiko yang ada. Longsor yang sering terjadi di Desa Cirangkong mengakibatkan kerugian secara meteril. Salah satu penanggulangan bencana dapat dilakukan melalui kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan dalam hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sumberdaya yang dibutuhkan dalam menanggapi kondisi darurat dapat disediakan atau dipersiapkan dan digunakan secara efektif dan menyeluruh. (Nanik, 2021). Terdapat aspek kesiapsiagaan menurut LIPI/UNESCO yaitu aspek pengetahuan, aspek kebijakan, aspek rencana tanggap darurat, aspek sistem peringatan dini dan mobilisasi sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Cirangkong dalam menghadapi risiko bencana longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penarikan sampel menggunakan teknik random sampling sebanyak 88 responden. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner 30 butir pernyataan, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini kesiapisagaan masyarakat masuk dalam kategori tinggi dengan perolehan 8.222 poin atau 79%. Akumulasi skor total berdasarkan perhitungan pada setiap aspek yaitu terdapat aspek yang berada dalam kategori tinggi yaitu aspek kebijakan skor 1170 poin (83%), aspek sistem peringatan dini diperoleh skor 1146 (81%) dan mobilisasi sumber daya skor 1429 poin (81%), sedangkan aspek pengetahuan diperoleh 2.372 poin (75%), aspek rencana tanggap darurat diperoleh skor 2.105 poin (74%) masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan analisis masalah maka diusulkan program “Gerakan Masyarakat Siap Siaga Bencana/ Gemas Sigab”. Program ini bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli dan siap siaga terhadap risiko bencana. Selain itu program ini diharapkan dapat meningkatnya pemahaman masyarakat baik secara pengetahuan dan aksi tanggap darurat bencana tanah longsor. Kata kunci: Kesiapsiagaan, Masyarakat, Risiko Tanah Longsor ABSTRACT Danthy Bunga Nursyahbani, NRP 20.04.053. Community Preparedness in Facing the Risk of Landslide Disaster in Cirangkong Village, Cijambe District, Subang Regency. Thesis Year 2024 Poltekesos Bandung. Supervisors Marjukiand Nenden Rainy Sundary. Indonesia is also located in the tropics with high rainfall and has a varied topography, these factors make Indonesia vulnerable to landslides (Nengah, 2020). Landslide-prone areas require the community to be prepared for the risks involved.Landslides that often occur in Cirangkong Village result in material losses. One way to mitigate disasters is through preparedness. Preparedness in this case aims toensure that the resources needed to respond to emergencies can be provided or prepared and used effectively and thoroughly by Nanik (2021). There are aspects of preparedness according to LIPI/UNESCO, namely knowledge aspects, policy aspects, aspects of emergency response plans, aspects of early warning systems andresource mobilization. This study aims to measure the level of preparedness of Cirangkong Village community in facing the risk of landslides. The method used in this research is descriptive with quantitative approach. The sample was drawn using random sampling technique as many as 88 respondents. The data collection technique was the distribution of a 30-item questionnaire, observation and documentation study. The result of this research is that community preparedness is categorized as high with 8,222 points or 79%. The accumulated total score based on calculations on each aspect is that there are aspects that are in the high category,namely the policy aspect scoring 1170 points (83%), the early warning system aspect obtained a score of 1146 (81%) and resource mobilization score 1429 points (81%), while the knowledge aspect obtained 2,372 points (75%), the emergency response plan aspect obtained a score of 2,105 points (74%) in the medium category. Based on the analysis of the problem, the "Community Movement Ready for Disaster Preparedness / Gemas Sigab" program is proposed. This program aimsto invite the community to care and be prepared for disaster risks. In addition, this program is expected to increase the understanding of the community both in knowledge and action of landslide emergency response. Keywords: Preparedness, Community, Landslide RiskItem Keterampilan Sosial Anak di Panti SosialAsuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung.(perpustakaan, 2024-01-08) ADILA LISTYA OKTIVIANI. 19.04.131.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK ADILA LISTYA OKTIVIANI. 19.04.131. Keterampilan Sosial Anak di Panti SosialAsuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary Keterampilan sosial adalah hal penting yang harus dimiliki anak, tidak terkecuali anak yang tinggal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak atau Panti Sosial Asuhan Anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengkaji, menganalisis, dan memperoleh gambaran secara empiris mengenai keterampilan sosial anak di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Aspek dalam penelitian ini terdiri atas hubungan dengan teman sebaya, manajemen diri, kemampuan akademis, kepatuhan, dan kemampuan asertif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah penerima manfaat di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung sebanyak 40 responden yang merupakan keseluruhan dari populasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dengan aplikasi SPSS Versi 27 dengan perolehan nilai 0,912 (reliabel).Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung termasuk dalam kategori “Cukup baik”. Dapat dilihat dari total skor aspek keterampilan sosial dengan persentase 2,5% (Kurang Baik), persentase 72,5 % (Cukup Baik), persentase 25,0% (Sangat Baik). Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemauan anak untuk mengenali minat dan bakat, anak yang tidak termotivasi untuk mengembangkan minat dan bakat serta tidak adanya perhatian khusus dari pengasuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Hal ini memerlukan adanya peningkatan keterampilan sosial pada aspek kemampuan akademis. Peneliti mengusulkan program “GERBEL”atau Gerakan Belajar dengan kegiatan Peningkatan Kemampuan Akademis. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sosial dalam kemampuan akademis penerima manfaat di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Kata kunci: Keterampilan Sosial, Anak, Panti Sosial Asuhan Anak ABSTRACT ADILA LISTYA OKTIVIANI. 19.04.131. Children's Social Skills at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage, Bandung City.Supervisor: Edi Suhanda and Nenden Rainy Suhendar Social skills are important things that children must have, including children who live in Child Welfare Institutions or Child Orphanages. This study aims to describe, study, analyze, and obtain an empirical picture of the social skills of children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage, Bandung City. Aspects in this study consist of relationships with peers, self-management, academic ability, compliance, and assertive abilities. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The sample in this study were beneficiaries at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage in Bandung, as many as 40 respondents, which is the entire population. As for testing the validity of the measuring instrument using face validity and reliability testing using Cronbach alpha with the SPSS Version 27 application with an acquisition value of 0.912 (reliable). Data collection techniques used questionnaires and documentation studies. The results showed that the social skills of children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage in Bandung City were included in the "good enough" category. It can be seen from the total score of the social skills aspect with a percentage of 2.5% (poor), 72.5% (good enough), 25.0% (very good). The problems found in this study are the low willingness of children to recognize interests and talents, children who are not motivated to develop interests and talents and the absence of special attention from caregivers at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Social Institution, Bandung City. This requires an increase in social skills on the aspect of academic ability. The researcher proposes the "GERBEL" program or Learning Movement with Academic Ability Improvement activities. The program is expected to improve social skills in the academic abilities of beneficiaries at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage, Bandung City. Keywords: Social Skills, Children, children's orphanageItem Kontrol Diri, Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta(Perpustakaan, 2024-09-07) BARA ALFANO RAHARDIAN, 20.04.156; Marjuki; Nenden Rainy SundaryBARA ALFANO RAHARDIAN, 20.04.156. Kontrol Diri Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, Dosen Pembimbing: Marjuki dan Nenden Rainy Sundary. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara empiris tentang : 1) karakteristik Warga Binaan, 2) Bagaimana kontrol perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan 3)Bagaimana Kontrol kognitif Warga Binaan 4) Bagaimana kontrol Keputusan Warga Binaan Pemasyarakatan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik sensus hingga diperoleh sampel sebanyak 55 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1) kuesioner 2) studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan uji reliabilitas Alpha Cronbach’s. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 55 responden menunjukan bahwa kontrol diri warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta termasuk dalam kategori interval tinggi sebanyak 53 orang pada aspek kontrol perilaku memiliki kontrol yang tinggi dengan hasil median 23,89dan modus 27,23 interval tinggi. Sebanyak 47 orang pada kontrol kognitif memiliki kontrol yang tinggi dengan nilai median 23,4 dan nilai modus 25,8 interval tinggi. Sebanyak 50 orang pada aspek kontrol Keputusan memiliki kontrol yang di kategorikan tinggi dengan nilai median 23,65 dan nilai modus 26,3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu Program „‟Pengambangan Keterampilan Warga Binaan‟‟. Program ini menggunakan metode Group Work dengan Teknik Diskusi. Tipe kelompok yang digunakan adalah Sosialitation Group (Sosialisasi Kelompok). Program ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan bidang otomotif pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Kata Kunci : Kontrol Diri, Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. ABSTRACT BARA ALFANO RAHADIAN, 20.04.156. Self-Control of Correctional Inmates in Class IIA Correctional Institutions in Yogyakarta, Supervised by Marjuki and Nenden Rainy Sundary. This research aims to provide an empirical picture of: 1) the characteristics of inmates, 2) how to control the behavior of inmates, 3) how to control the cognitive control of inmates, 4) how to control the decisions of inmates in corrections. The method used is a descriptive quantitative research method. The sampling technique used census techniques to obtain a sample of 55 respondents. The data collection techniques used are: 1) questionnaire 2) documentation study. The measuring instrument used is the Likert scale. Validity test uses face validity. Reliability testing was carried out using the Statistical Product and Service Solution (SPSS) program with Cronbach's Alpha reliability test. The research results were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results of research on 55 respondents showed that the self-control of correctional inmates at the Yogyakarta Class IIA Correctional Institution was included in the high interval category with 53 people in the aspect of behavioral control, high interval of 47 people in cognitive control and high interval of 50 people in the aspect of decision control. Based on the results of this research, the researchers proposed a program, namely the "Skills Development Program for Assisted Citizens". This program uses the Group Work method with Discussion Techniques. The type of group used is the Educational Group. This program aims to develop automotive skills among correctional inmates at the Class IIA Yogyakarta Correctional Institution. Keywords: Self-control, Correctional Inmates, Class IIA Yogyakarta Correctional Institution.Item LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENANGANAN KLIEN “WK” YANG MEMILIKI KURANGNYA MOTIVASI DI KEGIATAN VOKASIONAL PADA SENTRA MULYA JAYA DI DKI JAKARTA(Perpustakaan, 2024-10-25) Kevin Oliver Christo Lau NRP. 2104236; Nenden Rainy SundaryabstractItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENANGANAN PM “Z” MELALUI PENINGKATAN KETEGASAN IBU DALAM MENDISIPLINKAN ANAK PADA SENTRA MULYA JAYA DI DKI JAKARTA(Perpustakaan, 2024-10-25) Ni Komang Bintang Paramita NRP 21.04.098; Nenden Rainy SundaryabstractItem Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Magelang(Perpustakaan, 2024-08-12) Ayu Mutiara Simanjuntak. 2004100; Marjuki; Nenden Rainy SundaryAyu Mutiara Simanjuntak. 2004100. Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Magelang. Dosen Pembimbing : Marjuki dan Nenden Rainy Sundary Motivasi belajar adalah faktor yang mempengaruhi keadaan peserta didik dalam hal akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat motivasi belajar siswa yang mencakup aspek dorongan, kebutuhan, dan tujuan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, jumlah responden 78. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kusioner dan studi dokumentasi. Uji validitas dengan menggunakan Face Validity dan uji reliabilitas dilakukan dengan Alpha Cronbach berada di angka 0,95 yang termasuk ke dalam kategori reliable. Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar siswa masuk ke dalam kategori sedang dengan tingkat aspek dorongan dengan nilai modus 22,7 dan median 23,4 menunjukkan bahwa dorongan responden dalam belajarnya sudah baik namun belum optimal. Pada aspek kebutuhan dengan nilai modus 22,3 dan median 22,7 menunjukkan bahwa kebutuhan responden dalam belajarnya sudah baik namun belum optimal masih memerlukan rangsangan dari luar untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Aspek tujuan dengan nilai median 25,1 dan modus 26,54 pada aspek menunjukkan bahwa tujuan responden dalam belajarnya sudah sangat baik, bahwa responden memiliki tujuan yang positif dalam belajar. Usulan program yang dirancang yaitu Program Penguatan Motivasi Belajar Melalui Self Help Group di SMPN 4 Kota Magelang dengan tujuan pengubahan perilaku untuk membantu meningkatkan kesadaran siswa mengenai motivasi belajar. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Siswa, Self Help GroupItem Pelaksanaan Pengangkatan Anak Balita Terlantar di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung,(perpustakaan, 2024-01-04) IQBAL DZULFIQAR, 19.04.042.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK IQBAL DZULFIQAR, 1904042. Pelaksanaan Pengangkatan Anak Balita Terlantar di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung, dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Pengangkatan anak adalah suatu cara untuk membangun hubungan antara orang tua dan anak angkat yang diatur dalam perundang-undangan. Tujuan penelitian ini untuk memahami proses pengangkatan anak di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pengangkatan anak sudah dijalankan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak. Terdapat beberapa hambatan yaitu ada Calon Orang Tua Angkat (COTA) yang tidak kooperatif, permasalahan administrasi, ketika akan melakukan proses wawancara di Yayasan Pembina Asuhan Bunda, dan anak yang sudah lebih dari 2 tahun sulit untuk diangkat. Upaya yang dilakukan Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung terhadap hambatan yang dihadapi yakni dengan memberi pemahaman pada pasangan pemohon yang usianya masih di bawah 30 tahun dan di atas 55 tahun, memberi pemahaman untuk Calon Orang Tua Anak (COTA) yang akan mengangkat anak usianya lebih dari 2 tahun karena anak sudah mengerti dan mulai memilih dan memberi pemahaman kepada Calon Orang Tua Angkat (COTA) yang tidak mau kooperatif bahwa pelaksanaan pengangkatan anak harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang “Program Penyuluhan Tentang Pendekatan Anak”. Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini maka pelaksanaan pengangkatan anak dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Kata Kunci : Pengangkatan Anak, Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita ABSTRAK IQBAL DZULFIQAR, 19.04.042. Implementation of Adopting Abandoned Toddlers in the Toddler Friendly Griya Service Unit in Bandung City, guided by Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary Adoption is a way to build a relationship between parents and adopted children which is regulated by law. The aim of this research is to understand the process of adopting children in the Toddler-Friendly Home Service Unit in Bandung City. The method used is descriptive with a qualitative approach. The data collection techniques used were in-depth interviews and documentation studies. The research results show that the implementation of child adoption has been carried out in accordance with Government Regulation no. 54 of 2007 concerning Implementation of Child Adoption and Minister of Social Affairs Regulation Number 110/HUK/2009 concerning Requirements for Adoption. There are several obstacles, namely there are Prospective Adoptive Parents (COTA) who are not cooperative, administrative problems, when carrying out the interview process at the Mother Foster Care Foundation, and children who are more than 2 years old are difficult to adopt. The efforts made by the Bandung City Child-Friendly Home Service Unit to address the obstacles faced are by providing understanding to applicant couples whose age is under 30 years and over 55 years, providing understanding to Prospective Parents (COTA) who will adopt their child. more than 2 years because the child already understands and begins to choose and provide understanding to Prospective Adoptive Parents (COTA) who do not want to cooperate that the implementation of the child's adoption must be in accordance with applicable regulations. Based on the results of this research, the researchers designed an "Education Program on Children's Approaches". It is hoped that by implementing this program, the implementation of child adoption can run even better. Keywords : Child Adoption, Child-Friendly Griya Service UnitItem Pelayanan Sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang.(Perpustakaan, 2024-02-07) BILAL MUHAMAD SEAN, 19.04.176.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK BILAL MUHAMAD SEAN, 19.04.176. Pelayanan Sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Pelayanan sosial adalah program kegiatan pemberian bantuan kepada setiap individu untuk mencapai tujuan dan mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi, dengan fokus pada kepentingan mereka bukan pada kepentingan penyedia pelayanan sosial itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) Tahap pendekatan awal, 2) Tahap pengungkapan awal dan pemahaman masalah (assessment), 3) Tahap rencana perencanaan pemecahan masalah (planning), 4) Tahap pelaksanaan pemecahan masalah (intervention), 5) Tahap evaluasi dan terminasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Sumber data penelitian menggunakkann data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari empat orang pelaksana layanan dan satu orang klien, data sekunder bersumber dari dokumen UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja dan literatur yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian terhadap lima informan menunjukkan bahwa pelayanan sosial di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pendekatan awal, pengungkapan awal dan pemahaman masalah (assessment), rencana perencanaan pemecahan masalah (planning), pelaksanaan pemecahan masalah (intervention), serta tahap evaluasi dan terminasi. Kelima tahapan tersebut sudah dilaksanakan oleh PPSGBR Lembang sesuai dengan standar pelayanan sosial PSBR tahun 2008, namun masih terdapat tahapan yang belum memenuhi standar pelayanan terutama pada tahap pendekatan awal yang harus dievaluasi kembali. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengusulkan program Peningkatan Pelayanan Sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja (PPSGBR) Lembang Melalui Bimbingan Teknis Standar Pelayanan Sosial PSBR Tahun 2008, dengan menggunakkann metode social group work tipe educational group. Kata Kunci: Pelayanan sosial, Anak Remaja ABSTRACT BILAL MUHAMAD SEAN, 19.04.176. Social Services at UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang. Supervised by Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary. Social service is a program of activities providing assistance to each individual to achieve goals and overcome various problems they face, with a focus on their interests not on the interests of the social service providers themselves. This study aims to obtain an empirical description of: 1) the initial approach stage, 2) the initial disclosure and understanding of the problem (assessment), 3) the problem solving planning stage (planning), 4) level of implementation of problem solving (intervention), 5) evaluation and termination stage. The method used is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Sources of research data using primary data and secondary data. Primary data was sourced from four service implementers and one client, secondary data sourced from documents the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang and literature related to research. The results of research on five informants showed that social services at the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang consisted of several stages, namely the initial approach stage, initial disclosure and problem understanding (assessment), problem solving planning plan (planning), implementation of problem solving (intervention), as well as the evaluation and termination stages. The five stages have been carried out by UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang in accordance with the 2008 PSBR social service standards, but there are still stages that have not met service standards, especially at the initial approach stage which must be re-evaluated. Based on the results of this study, the researchers proposed a Social Service Improvement program at the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang through Technical Guidance of PSBR Social Service Standards in 2008, using the social group work type educational group. Keywords: Social Services, AdolescentsItem Pemberdayaan Lanjut Usia melalui Kelompok Melati 1 di Desa Melatiwangi Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) LIVIA ANGGRAENI WIJAYA, 20.04.083.; Marjuki; Nenden Rainy SundaryLIVIA ANGGRAENI WIJAYA, 20.04.083. Pemberdayaan Lanjut Usia melalui Kelompok Melati 1 di Desa Melatiwangi Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh Marjuki dan Nenden Rainy Sundary. Pemberdayaan lanjut usia merujuk pada upaya mengembangkan daya maupun potensi, baik individu maupun kelompok sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbagai aktivitas baik sosial, ekonomi, maupun politis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) karakteristik responden, 2) sumber daya, 3) kesempatan, 4) pengetahuan, dan 5) keterampilan. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sampling total atau sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner, 2) observasi non-partisipan, dan 3) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas konstruksi. Uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dengan perolehan hasil 0,941. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 30 lanjut usia menunjukkan bahwa pemberdayaan lanjut usia melalui kelompok Melati 1 termasuk dalam kategori tinggi dengan skor aktual sebanyak 3.108 dari skor ideal sebanyak 3.840. Aspek dominan yang menjadi permasalahan adalah aspek pengetahuan mengenai strategi pemasaran dan promosi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Strategi Pemasaran Era Digital dengan metode community organization and community development (COCD) dan teknik kolaborasi dan kampanye. Kata Kunci : Pemberdayaan, Lanjut Usia, Kelompok Melati 1 ABSTRACT LIVIA ANGGRAENI WIJAYA, 20.04.083. Empowerment of the Elderly through the Melati 1 Group in Melatiwangi Village, Cilengkrang District, Bandung Regency. Guided by Marjuki and Nenden Rainy Sundary. Empowerment of the elderly refers to efforts to develop the capacity and potential of both individuals and groups so that they can enhance their abilities in various activities, including social, economic, and political ones. This research aims to obtain an empirical overview of: 1) respondent characteristics, 2) resources, 3) opportunities, 4) knowledge, and 5) skills. The method used is quantitative research with descriptive surveys. The sampling technique used is total sampling or census. Data collection techniques used are: 1) questionnaires, 2) non participant observation, and 3) documentation study. The validity of the measurement tool is tested using construct validity. The reliability test was conducted using cronbach alpha with a result of 0.941. The research results were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results of the research on 30 elderly people show that empowerment of the elderly through the Melati 1 group is categorized as high, with an actual score of 3.108 out of an ideal score of 3.840. The dominant aspect that poses a problem is knowledge of marketing and promotion strategies. Based on these research results, the researcher proposes a Digital Marketing Strategy Program using the community organization and community development (COCD) method and collaboration and campaign techniques. Keywords: Empowerment, Elderly, Melati 1 GroupItem Penyesuaian Diri Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Wijaya Kusuma Desa Gadog Kabupaten Cianjur(Perpustakaan, 2024-09-07) CHUSNUL CHOTIMAH. 20.04.121; Marjuki; Nenden Rainy SundaryCHUSNUL CHOTIMAH. 20.04.121 Self-Adjustment of foster children at the Wijaya Kusuma Children's Social Orphanage, Gadog Village, Cianjur Regency. Supervisors: Marjuki and Nenden Rainy Sundary. Self-adjustment is an important thing for continuous interactions between oneself, others, and the surrounding environment. This research aims to describe, study, analyze, and obtain empirical pictures of foster children's self-adjustment at the Wijaya Kusuma Children's Social Orphanage in Cianjur Regency. Aspects in this research are three aspects: self-adjustment to natural environment, self-adjustment to social and cultural environment, self-adjustment to the self. This research applied a quantitative descriptive method with the data collection techniques were questionnaire, observation, document studies. Sampling techniques in this research was saturation sampling. The validity test of the measuring instrument were face validity and the reliability test of the measuring was Alpha Cronbach statistical test with SPSS Version 27 application. The analysis techniques was statistical data analysis techniques in quantitative descriptive. The research results showed that the self-adaptation of foster children at the Wijaya Kusuma Children's Social Orphanage is included in the capable category. All aspects of self-adjustment, namely self-adjustment to the natural environment have a value of 88,88% (capable), self-adjustment to the social and cultural environment have a value of 75,63% (capable), self-adjustment to the self 82,50% (capable). However, there are problems of lack the ability of foster children in making friends without being picky and lack the ability of foster children to cooperate with newlyknown people, and many more. The proposed program is “Hone the Ability to Blend In and Collaborate" through Recreational Group. Keywords : Self-adjustment, Foster Child, Children's Social Orphanage. ABSTRAK CHUSNUL CHOTIMAH. Penyesuaian Diri Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Wijaya Kusuma Desa Gadog Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh: Marjuki dan Nenden Rainy Sundary. Penyesuaian diri adalah hal yang penting dalam interaksi yang berlangsung secara terus-menerus antara diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengkaji, menganalisis, dan memperoleh gambaran empiris mengenai penyesuaian diri anak asuh di Panti Asuhan Sosial Anak Wijaya Kusuma Kabupaten Cianjur. Aspek dalam penelitian ini terdapat tiga aspek yaitu, penyesuaian diri dengan lingkungan alamiah, penyesuaian diri dengan lingkungan sosial dan kebudayaan, penyesuaian diri dengan diri sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu angket, observasi, studi dokumen. Sampel dalam penelitian ini adalah anak asuh yang berada di Panti Asuhan Sosial Anak Wijaya Kusuma. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka dan uji reliabilitas menggunakan uji statistic Alpha Cronbach dengan aplikasi SPSS Versi 27. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri anak asuh di Panti Asuhan Sosial Anak Wijaya Kusuma termasuk ke dalam kategori mampu. Semua aspek penyesuaian diri yakni penyesuaian diri dengan lingkungan alamiah memiliki nilai 88,88% (mampu), penyesuaian diri dengan lingkungan sosial dan kebudayaan memiliki nilai 75,63% (mampu), penyesuaian diri dengan diri sendiri 82,50% (mampu). Namun demikian, terdapat masalah kurang mampunya anak asuh dalam berteman tanpa memilih-milih dan kurang mampunya anak asuh dalam bekerja sama dengan orang meskipun baru dikenal, dan lain sebagainya. Program yang diusulkan yakni “Asah Kemampuan Berbaur dan Bekerja Sama (AKRAB)” melalui Recreation Group. Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Anak Asuh, Panti Sosial Asuhan AnakItem Peran Pengasuh Dalam Pengasuhan Anak Di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang,(perpustakaan, 2024-01-19) SANAA MAYA NABILA DRAJAT, 19.04.192.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK SANAA MAYA NABILA DRAJAT, 19.04.192. Peran Pengasuh Dalam Pengasuhan Anak Di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang, Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan mengenai pengasuhan anak di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang yang meliputi karakteristik responden, aspek perawatan, aspek pemeliharaan, aspek bimbingan, aspek pembinaan, dan aspek pendidikan (informal). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang pengasuh menjadikan semua populasi sebagai responden dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (Face Validity) dengan uji reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 25.0 rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pengasuh dalam pengasuhan anak di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang secara keseluruhan sudah sangat baik. Keseluruhan aspek mendapatkan nilai dengan skor sangat baik yaitu pada aspek perawatan medapatkan nilai dengan skor (70,8%), aspek pemeliharaan (100%), aspek bimbingan (95,8%), aspek pembinaan (95,8%), dan aspek pendidikan informal (87,5%). Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan pada bab pembahasan maka peneliti mengusulkan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengasuhan anak oleh pengasuh di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang yaitu “Peningkatan Kapasitas Pengasuh dalam Melakukan Perawatan Melalui Pelatihan Pengasuhan yang Baik Bagi Anak” Agar dapat mencapai hasil dan skor yang maksimal. Kata Kunci: Peran, Pengasuh, Pengasuhan ABSTRACT SANAA MAYA NABILA DRAJAT. 19.04.192. The role of caregivers in childcare at Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, Guided by Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary. This study aims to determine the understanding and knowledge of child care in Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, which includes respondents' characteristics, care aspects, maintenance aspects, guidance aspects, coaching aspects, and educational aspects (informal). This research uses a descriptive method with a quantitative approach. The population and sample in this study as many as 24 caregivers made all populations as respondents in this study. Data collection techniques through questionnaires, observations, and documentation studies. The validity test used is face validity with a reliability test using the SPSS 25.0 application Cronbach Alpha formula. The results showed that the role of caregivers in childcare at the Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, as a whole was very good. All aspects of getting scores with very good scores, namely in the aspect of care getting scores (70.8%), aspects of maintenance (100%), aspects of guidance (95.8%), aspects of coaching (95.8%), and aspects of informal education (87.5%). Based on the results of the analysis and conclusions in the discussion chapter, the researcher proposed a program aimed at improving child care by caregivers at the Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, namely "Increasing the capacity of caregivers in carrying out care through good parenting training for children" in order to achieve maximum results and scores. Keywords: role, caregiver, caregiverItem Resiliensi Lanjut Usia Yang Kehilangan Pasangan Hidup Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang(Perpustakaan, 2024-08-12) Nuraeni Rismawati. 2004196; Marjuki; Nenden Rainy SundaryNuraeni Rismawati. 2004196. Resiliensi Lanjut Usia Yang Kehilangan Pasangan Hidup Di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Dibimbing oleh Marjuki dan Nenden Rainy Sundary. Kematian pasangan hidup merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi lansia. Kehilangan pasangan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif baik secara fisik, emosional, sosial, maupun spiritual. Lansia yang kehilangan pasangan membutuhkan penerimaan diri dalam menghadapi kejadian yang tidak diinginkan. Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk mengatasi, menghadapi dan bangkit kembali dari situasi sulit dan penuh tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi tentang: 1) kegigihan (perseverance), 2) kemandirian (self-reliance), 3) kebermaknaan (meaningfulness), 4) keseimbangan (equanimity), dan 5) Keunikan pribadi(existential aloneness). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner menggunakan skala resiliensi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dengan uji reliabilitas sebesar 0.996. Populasi penelitian adalah lansia yang kehilangan pasangan hidup di Desa Sayang dengan jumlah 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi terhadap 43 lansia yang kehilangan pasangan pada menunjukkan resiliensi yang cukup tinggi, pada indikator menemukan Kebermaknaan (meaningfulness) tergolong rendah dengan skor aktual sebanyak 12,55%. Indikator resiliensi pada lansia yang kehilangan pasangan menunjukkan gambaran yang bervariasi dalam menghadapi kehilangan dan membangun kembali kehidupannya. Hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program peningkatan Kebermaknaan lansia di Desa Sayang dengan menggunakan metode Self-Help Groups lansia yang kehilangan pasangan hidup dan teknik kegiatan rekreatif:senam lansia dan logical discussion. Kata Kunci: Resiliensi, Lansia, Kehilangan PasanganItem Self Esteem Anak Asuh Di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2024-03-14) DHEA FEBRIYANI HENDARMAN, 1904088.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK DHEA FEBRIYANI HENDARMAN, 1904088. Self Esteem Anak Asuh Di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Self esteem merujuk pada kebutuhan harga diri individu akan diri sendiri dan penghargaan dari orang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat self esteem anak asuh di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian berjumlah 25 orang dengan kriteria anak asuh yang sedang menempuh pendidikan tingkat SMA. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan The Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI). Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa self esteem anak asuh pada 4 aspek memiliki tingkat dengan skor persentase yang berbeda. Tingkat persentase tertinggi terdapat pada aspek kekuatan (power) dengan persentase 64% dan aspek kebajikan (virtue) 60%, lalu diikuti pada aspek keberartian diri (significance) dengan persentase 56% dan aspek kemampuan (competence) dengan persentase 55%. Secara keseluruhan, self esteem anak asuh di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung berada dalam kategori "sedang" dengan persentase 56%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dibutuhkan suatu program yang dapat meningkatkan self esteem anak asuh. Usulan program dalam penelitian ini adalah "Peningkatan Self Esteem Anak Asuh melalui Assertive Training". Kata Kunci : self esteem, anak asuh, panti asuhan