Browsing by Author "Nurrohmi"
Now showing 1 - 16 of 16
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas Sosial Lanjut Usia di Kelurahan Cibaduyut Kidul Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-08-12) DESWITA FITRIANI, 20.04.122; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatDESWITA FITRIANI, 20.04.122. Aktivitas Sosial Lanjut Usia di Kelurahan Cibaduyut Kidul Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung. Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. Aktivitas sosial pada lanjut usia menjadi salah satu permasalahan yang perlu diitingkatkan dan ditangani karena akan berdampak pada kemunduran fisik, psikis, dan sosial mereka. Salah satu cara menciptakan lingkungan lanjut usia yang aktif yaitu adanya aktivitas sosial yang diciptakan lingkungan untuk mereka dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu wilayah yang dikaji oleh peneliti tentang aktivitas sosial yaitu di Kelurahan Cibaduyut Kidul. Aspek aktivitas sosial yang diteliti meliputi: 1) karakteristik responden, 2) aspek pengetahuan lanjut usia mengenai aktivitas sosial, 3) aspek perilaku lanjut usia dalam aktivitas sosial di Kelurahan Cibaduyut Kidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Jumlah responden 53 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling, dan juga menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% mayoritas responden berjenis kelamin perempuan. Kemudian, hasil dari aspek pengetahuan sebanyak 58% responden memiliki pemahaman terkait aktivitas sosial, aspek perilaku sebanyak 54% responden memiliki perilaku yang baik dan dekat dengan lingkungan masyarakat, dan aspek lingkungan sebanyak 54% responden tidak memiliki kedekatan dengan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan pada setiap aspek memiliki nilai skor terendah. Masalah yang ada pada setiap aspek yaitu: 1) kurang menyadari akan pentingnya hubungan sosial satu sama lain, 2) lanjut usia yang hanya berdiam diri di rumah saja, dan 3) lanjut usia yang kurang memiliki ketertarikan untuk menjalin hubungan sosial dengan lingkungan. Sehingga program yang dirancang oleh peneliti untuk menangani masalah terserbut yaitu “Lanjut Usia Berdaya Bersama Untuk Sejahtera”. Kata Kunci: Aktivitas Sosial, Lanjut Usia.Item Bimbingan Sosial bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-21) SERIFA TIFFANY, 19.04.253.; Nurrohmi; RamliABSTRAK SERIFA TIFFANY 1904253. Bimbingan Sosial bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing: Nurrohmi dan Ramli Bimbingan sosial merupakan suatu layanan untuk membantu siswa mengenal dan dapat berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai Bimbingan Sosial bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung yang mencakup bimbingan sosial dalam kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis, bimbingan sosial dalam kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat, bimbingan sosial dalam kemampuan kreatifitas dan produktifitas, dan bimbingan sosial dalam kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informasi didapatkan dari berbagai sumber melalui wawancara mendalam (in-depth interview), observasi (observation) dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan teknik purposive dan kriteria informan dengan jumlah informan sebanyak empat orang yang terdiri dari satu informan guru kelas SMALB C, satu orang guru kelas SMPLB C, satu orang anak penyandang disabilitas intelektual, dan satu orang orang tua dari anak penyandang disabilitas intelektual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan sosial bagi anak penyandang disabilitas intelektual sudah berjalan, namun masih terdapat hambatan dalam pemberian bimbingan sosial bagi anak penyandang disabilitas intelektual. Program yang diusulkan adalah “Peningkatan Kapasitas Guru dan Orang Tua melalui Educational Group di SLBN Sukapura Kota Bandung” yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dan orang tua dalam pemberian bimbingan sosial bagi anak penyandang disabilitas intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung. Kata Kunci: Bimbingan Sosial, Anak Penyandang Disabilitas Intelektual, Sekolah Luar Biasa (SLB) ABSTRACT SERIFA TIFFANY 1904253. Social Guidance for Children with Intellectual Disabilities at SLBN Sukapura Bandung City, Thesis, Bandung Social Welfare Polytechnic. Supervisors: Nurrohmi and Ramli Social guidance is a service to help students get to know and be able to relate to their social environment. This study aims to get an overview of Social Guidance for Children with Intellectual Disabilities at SLBN Sukapura Bandung City which includes social guidance in the ability to communicate orally and in writing, social guidance in the ability to receive and express opinions, social guidance in creativity and productivity abilities, and guidance social skills in behavior and social relations. The method used is descriptive method with a qualitative approach. Information was obtained from various sources through in-depth interviews, observation and documentation studies. Informants were selected using purposive techniques and informant criteria with a total of four informants consisting of one teacher informant for SMALB C class, one teacher for SMPLB C class, one child with intellectual disabilities, and one parent of a child with intellectual disabilities. The results of the study show that social guidance for children with intellectual disabilities has been running, but there are still obstacles in providing social guidance for children with intellectual disabilities. The proposed program is "Increasing the Capacity of Teachers and Parents through Educational Groups at SLBN Sukapura Bandung City" which aims to increase the capacity of teachers and parents in providing social guidance for children with intellectual disabilities at SLBN Sukapura Bandung City. Keywords: Social Guidance, Children with Intellectual Disabilities, Special Schools (SLB)Item Dampak Sosial Pengembangan Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran Terhadap Masyarakat di Kalurahan Nglanggeran Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul.(Perpustakaan, 2024-10-15) REINE DIVA VICTORIA WIRAWAN, 20.04.290; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatREINE DIVA VICTORIA WIRAWAN, 20.04.290 Dampak Sosial Pengembangan Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran Terhadap Masyarakat di Kalurahan Nglanggeran Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul. Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat Pengembangan suatu kawasan wisata mengakibatkan adanya pergeseran nilai-nilai pada semua aspek kehidupan manusia, salah satunya aspek sosial masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris mengenai dampak sosial pengembangan Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran terhadap masyarakat di Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, dengan fokus pada: 1) karakteristik responden, 2) cara hidup (way of life), 3) budaya, dan 4) komunitas. Pendekatan penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 921 KK, dengan teknik penarikan sampel simple random sampling menggunakan rumus slovin sebanyak 90 responden. Uji validitas alat ukur menggunakan uji validitas konstruk melalui face validity dan uji instrumen penelitian kepada 12 responden non sampel Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran berdampak positif terhadap Masyarakat di Kalurahan Nglanggeran. Hal ini dibuktikan dengan hasil rekapitulasi aspek cara hidup ( way of life ), budaya, dan komunitas berada dalam kategori baik dan total skor aktual ketiga aspek tersebut 10204 (78,73%). Meskipun demikian, masyarakat setempat memiliki kualitas dan pengetahuan yang rendah mengenai pengembangan potensi yang dimilikinya, sehingga membuat terjadinya kesenjangan dalam pengembangan Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran antara sektor ekonomi dan sektor wisata. Selain itu, pengembangan suatu kawasan wisata kerap membuat terjadinya perubahan alih fungsi lahan yang dapat mengubah cara hidup masyarakat setempat. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Berwirausaha di Kalurahan Nglanggeran” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kalurahan Nglanggeran dalam berwirausaha. Kata kunci : Dampak Sosial, Pengembangan Masyarakat, Kawasan Wisata ABSTRACT REINE DIVA VICTORIA WIRAWAN, The Social Impact of Developing the Nglanggeran Ancient Volcano Tourist Area on the Community in Nglanggeran Village, Patuk Subdistrict, Gunungkidul Regency. Supervised by Nurrohmi and Rahmat Syarif Hidayat. The development of a tourism area results in a shift in values in all aspects of human life, one of which is the social aspect of the local community. This study aims to obtain an empirical picture of the social impact of the development of the Nglanggeran Ancient Volcano Tourism Area on the community in Nglanggeran Village, Patuk District, Gunungkidul Regency, with a focus on: 1) respondent characteristics, 2) way of life, 3) culture, and 4) community. The research approach uses a descriptive quantitative method with data collection techniques through questionnaires and documentation studies. The population in this study was 921 families, with a simple random sampling technique using the Slovin formula for 90 respondents. The validity test of the measuring instrument used a construct validity test through face validity and a test of the research instrument on 12 non-sample respondents. The results of the study indicate that the development of the Nglanggeran Ancient Volcano Tourism Area has a positive impact on the community in Nglanggeran Village. This is proven by the results of the recapitulation of aspects of way of life, culture, and community that are in the good category and the total actual score of the three aspects is 10204 (78.73%). However, the local community has low quality and knowledge regarding the development of its potential, thus creating a gap in the development of the Nglanggeran Ancient Volcano Tourism Area between the economic sector and the tourism sector. In addition, the development of a tourism area often causes changes in land use that can change the way of life of the local community. Therefore, the researcher proposes a program "Community Capacity Building in Entrepreneurship in Nglanggeran Village" which aims to improve the knowledge and skills of the community in Nglanggeran Village in entrepreneurship. Keywords : Social Impact, Community Development, Tourist AreaItem Gaya Pengasuhan Orang Tua Anak Stunting di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta.(Perpustakaan, 2024-03-15) FATIHAH RATIH KUMALA SARI, 19.04.005.; Nurrohmi; Ramli A. RahmanABSTRAK FATIHAH RATIH KUMALA SARI, 19.04.005. Gaya Pengasuhan Orang Tua Anak Stunting di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Pembimbing: Nurrohmi dan Ramli A. Rahman Gaya pengasuhan merupakan serangkaian sikap yang ditunjukkan orang tua kepada anak untuk menciptakan iklim emosi yang melingkupi interaksi orangtua dengan anak, yang mencakup tiga macam gaya pengasuhan yaitu demokratis, otoriter dan permisif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua anak stunting di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur atau instrument menggunakan validitas muka (face validity). Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 40 responden menunjukkan bahwa mayoritas orang tua anak stunting di Kelurahan Mojosongo, yaitu sebanyak 26 responden (65%) menerapkan gaya pengasuhan permisif, sedangkan 9 responden (22,5%) menerapkan gaya pengasuhan otoriter, 5 responden (12,5%) menerapkan gaya pengasuhan demokratis. Permasalahan yang ditemukan adalah Mayoritas orang tua anak stunting di Kelurahan Mojosongo menerapkan gaya pengasuhan permisif, orang tua jarang menyampaikan atau mengungkapkan perasaannya kepada anak dan orang tua tidak memberikan penjelasan dalam memberikan aturan dan larangan, serta orang tua mengubah aturan sesuai dengan kondisi dan kemauan anak yang artinya orang tua tidak konsisten dalam menerapkan aturan rutinitas pada anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Penyuluhan Pengasuhan Orang Tua Anak Stunting Kelurahan Mojosongo dengan menggunakan metode pekerjaan sosial community organization / community development (CO/CD) melalui kegiatan penyuluhan sosial. Kata Kunci : Gaya Pengasuhan, Orang tua, Anak, Stunting.Item Implementasi Program Kelompok Usaha Bersama “Sumber Rezeki 1” dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Malaka Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-08-19) ANISA MILA RIZQI SHAHAB, 20.04.202.; Nurrohmi; Rahmat Syarif Hidayat.ANISA MILA RIZQI SHAHAB, 20.04.202. Implementasi Program Kelompok Usaha Bersama “Sumber Rezeki 1” dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Malaka Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga. KUBE merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial RI dan diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. KUBE “Sumber Rezeki 1” di Desa Malaka, Kabupaten Sumedang, telah berhasil memberikan dampak positif bagi anggotanya melalui sinergi, koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi antara pelaksana kebijakan yaitu Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, Tenaga Kesejahteraan Sosial sebagai pendamping KUBE, perangkat desa, dan penerima manfaat program KUBE “Sumber Rezeki 1”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang implementasi program KUBE “Sumber Rezeki 1” dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Malaka, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, dengan fokus pada: 1) karakteristik informan, 2) komunikasi, 3) sumber daya, 4) disposisi, dan 5) struktur birokrasi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan penelitian berjumlah enam orang, yaitu Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, pendamping KUBE, ketua dan anggota KUBE “Sumber Rezeki 1”, serta Kasi Kesejahteraan Desa Malaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dalam implementasi KUBE dilakukan berdasarkan dimensi transformasi, kejelasan, dan konsistensi, meskipun masih ada informasi yang belum disampaikan secara optimal kepada seluruh penerima manfaat. Sumber daya manusia, anggaran, peralatan, serta informasi dan kewenangan telah dialokasikan dengan baik, namun masih ada tema yang perlu ditinjau kembali. Disposisi menunjukkan bahwa pendampingan kepada penerima manfaat KUBE “Sumber Rezeki 1” sudah cukup optimal. Struktur birokrasi menunjukkan pembagian kewenangan yang jelas dan kemitraan yang baik dengan berbagai pihak untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan KUBE. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan program Bimbingan Teknis Optimalisasi dan Pengembangan Usaha Peternakan Domba KUBE di Desa Malaka, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Kata Kunci: Implementasi Program, KUBE, Pemberdayaan Masyarakat ABSTRACT ANISA MILA RIZQI SHAHAB, 20.04.202 Implementation of the KUBE Program “Sumber Rezeki 1” in Empowering the Community in Malaka Village, Situraja Subdistrict, Sumedang Regency. Supervisor: Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. KUBE is a community empowerment program initiated by the Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia and implemented nationwide. KUBE "Sumber Rezeki 1" in Malaka Village, Sumedang Regency, has successfully provided positive impacts for its members through synergy, coordination, cooperation, and collaboration between policy implementers, the Social Empowerment Division of the Sumedang Regency Social Service, Social Welfare Workers as KUBE facilitators, village officials, and beneficiaries. This study aims to empirically describe the implementation of the KUBE "Sumber Rezeki 1" program in community empowerment in Malaka Village, Situraja District, Sumedang Regency, focusing on: 1) informant characteristics, 2) communication, 3) resources, 4) disposition, and 5) bureaucratic structure. The approach used is descriptive qualitative, with data collection techniques including in-depth interviews, observation, and documentation studies. The study involved six informants are the Head of the Social Empowerment Division of the Sumedang Regency Social Service, KUBE facilitators, the chairperson and members of KUBE "Sumber Rezeki 1", and the Welfare Section Head of Malaka Village. The results show that communication in the implementation of KUBE is based on transformation, clarity, and consistency dimensions, although some information has not been optimally communicated to all beneficiaries. Human resources, budget resources, equipment resources, as well as information and authority resources have been well allocated, although some aspects need further review. Disposition indicates that the facilitation for KUBE "Sumber Rezeki 1" beneficiaries has been quite optimal. The bureaucratic structure shows clear division of authority and good partnerships with various parties to support the successful implementation of KUBE. Based on the research findings, the researcher recommends a Technical Guidance Program for Optimization and Development of Sheep Farming Enterprises of KUBE in Malaka Village, Situraja District, Sumedang Regency. Keywords: Community Empowerment, Implementation, KUBEItem Kecemasan Masyarakat Pesisir terhadap Bencana Banjir Rob di Desa Karangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap(Perpustakaan, 2024-02-15) AYUNI PRISCA ADELIA, 19.04.206.; Nurrohmi; RamliABSTRAK AYUNI PRISCA ADELIA, 19.04.206. Kecemasan Masyarakat Pesisir terhadap Bencana Banjir Rob di Desa Karangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, Dibimbing oleh Nurrohmi dan Ramli. Kecemasan merupakan suatu reaksi pada diri seseorang dalam merespon hal-hal yang berasal dari dalam maupun luar dirinya yang ditandai dengan perasaan takut, khawatir, dan juga reaksi fisik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kategori kecemasan Masyarakat Pesisir dalam menghadapi bencana Banjir Rob di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Aspek kecemasan yang diteliti dilihat dari aspek gejala fisik, gejala perilaku, dan gejala kognitif. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Wilayah Pesisir Desa Karangbenda dengan jumlah 79 orang terdiri atas 58 laki-laki dan 21 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Tingkat kecemasan diukur menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum kecemasan masyarakat berada dalam kategori kecemasan sedang dengan skor 2940. Kategori kecemasan setiap aspek juga berada pada tingkat sedang dengan skor gejala fisik 1092, gejala perilaku 965, dan gejala kognitif 883. Penyebab kecemasan tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana Banjir Rob. Berdasarkan hasil penelitian perlu adanya penanganan terhadap kecemasan pada setiap aspek. Peneliti merekomendasikan program Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan dalam Kesiapsiagaan Bencana di Masyarakat Pesisir Desa Karangbenda. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kesiapsiagaan bencana Masyarakat Pesisir terhadap bencana Banjir Rob. Metode yang digunakan adalah Community Organization and Community Development. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian materi kesiapsiagaan bencana Banjir Rob dan praktik simulasi bencana Banjir Rob. Program tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treats) yaitu melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman program. Keberhasilan program dapat dilihat dari pencapaian tujuan program yaitu mengurangi kecemasan yang dialami oleh Masyarakat Pesisir Desa karangbenda. Kata kunci : Kecemasan, Masyarakat Pesisir, Banjir Rob, Kesiapsiagaan ABSTRACT AYUNI PRISCA ADELIA, 19.04.206. The Anxiety of Coastal Communities about the Tidal Flood Disaster in Karangbenda Village, Adipala District, Cilacap Regency, Supervised by Nurrohmi and Ramli. Anxiety is a reaction of a person in responding to things that come from inside and outside of oneself which is characterized by feelings of fear, worry, and also certain physical reactions. This study aims to provide an overview of the anxiety categories of the Coastal Communities in facing the Tidal Flood disaster in Karangbenda Village, Adipala District, Cilacap Regency. The aspects of anxiety studied were seen from the aspects of physical symptoms, behavioral symptoms, and cognitive symptoms. This research is descriptive with a quantitative approach. The sampling technique uses simple random sampling. Respondents in this study were heads of families in the Coastal Area of Karangbenda Village with a total of 79 people consisting of 58 men and 21 women. Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. Anxiety was measured using the Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). The results showed that in general, people's anxiety was in the category of moderate anxiety with a score of 2940. The category of anxiety for each aspect was also at a moderate level with a score of 1092 physical symptoms, 965 behavioral symptoms, and 883 cognitive symptoms. One of the causes of this anxiety is caused by a lack of knowledge and community skills in dealing with the Tidal Flood disaster. Based on the results of the study, it is necessary to treat anxiety in every aspect. Researcher recommends the Knowledge and Skills Improvement Pogram of Disaster Preparedness in the Coastal Communities of Karangbenda Village. The aim of this program is to increase the knowledge and skills of Coastal Communities in disaster preparedness for the Tidal Flood disaster. The method used is Community Organization and Community Development. The activities carried out were the provision of materials for disaster preparedness for the Tidal Flood and the practice of simulating the Flood disaster. The program is analyzed using the SWOT technique, namely looking at the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the program. The success of the program can be seen from the program's success indicators, namely reducing the anxiety experienced by the Coastal Communities of Karangbenda Village. Keywords: Anxiety, Coastal Communities, Flood Rob, PreparednessItem Kontrol Diri Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung Kota Bandung(Perpustakaan, 2023-12-13) DEVY YUANITA SAVITRY, 19.04.250; Ramli; NurrohmiABSTRAK DEVY YUANITA SAVITRY, 19.04.250. Kontrol Diri Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung Kota Bandung, Dibimbing oleh Ramli dan Nurrohmi. Kontrol diri merujuk pada komponen psikologis yang sederhana mencakup kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku, mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasikan, dan memilih tindakan berdasarkan sesuatu yang diyakininya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait kontrol diri anak asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung Kota Bandung yang dapat dilihat dari karakteristik informan, kontrol perilaku informan, kontrol kognitif informan, dan kontrol keputusan informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berjumlah enam orang informan yang terdiri dari tiga anak asuh dan tiga pengasuh LKSA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan empat pengujian, yaitu credibility (validitas internal), dependability (kebergantungan), transferability (keteralihan) dan confirmability (kepastian). Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan penarikan hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu data karakteristik keenam informan dan diketahui bahwa anak asuh di LKSA Muhammadiyah Sumur Bandung belum dapat melakukan kontrol diri. Kontrol perilaku terdiri dari dua komponen yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan memodifikasi stimulus sedangkan komponen kontrol kognitif terdiri dari kemampuan memperoleh informasi dan kemampuan melakukan penilaian. Kontrol keputusan terdiri dari dua komponen yaitu keyakinan akan keputusan yang diambil dan kesiapan untuk menerima konsekuensi. Permasalahan yang ditemukan yaitu anak asuh di LKSA Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung Kota Bandung belum mampu mengendalikan keadaan, tertutup dalam memperoleh informasi, belum mampu melakukan penilaian, dan belum siap mengambil keputusan. Dalam upaya pemecahan masalah tersebut peneliti mengusulkan sebuah program, yaitu “Konseling Kelompok dalam Upaya Meningkatkan Kontrol Diri Anak Asuh di LKSA Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung Kota Bandung”. Kata Kunci: Kontrol Diri, Anak, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak ABSTRACT DEVY YUANITA SAVITRY, 19.04.250. Self-Control of Foster Children in the Muhammadiyah Child Welfare Institution Sumur Bandung Branch Bandung City, Supervised by Ramli and Nurrohmi. Self-control refers to a simple psychological component that includes the individual's ability to modify behavior, manage unwanted information by interpreting it, and take actions based on what they believe. This study aimed to obtain an overview regarding the self-control of foster children in the Muhammadiyah Children Welfare Institution (LKSA) Sumur Bandung in Bandung City which can be seen from the informant's characteristics, behavioral control, cognitive control, and decision control. This study used descriptive qualitative method. The determination of informants in this study was carried out using a purposive sampling technique, namely six informants consisting of three foster children and three LKSA caretakers. The data collection techniques used were in-depth interviews and documentation studies. The validity of the data test was carried out by conducting four tests, namely credibility (internal validity), dependability (dependence), transferability (transferability), and confirmability (certainty). The data analysis technique used were data reduction, data presentation, verification, and withdrawal of research results. The results showed the characteristic data of the six informants and that foster children at the Muhammadiyah LKSA Sumur Bandung in Bandung City are not be able to do self-control yet. The behavioral control consists of two components, namely the ability to regulate implementation and modify stimulus. The cognitive control consists of two components, namely the ability to obtain information and make judgments. The decision control consists of two components, namely confidence in the decisions taken and readiness to accept the consequences. The problems found were the foster children at the Muhammadiyah LKSA Sumur Bandung in Bandung City were not being able to control the situation, being closed-off in gaining information, not being able to make an assessment, and being unready to make a decision. In order to solve those problems, the researcher proposed a program entitled "Group Counseling for Increasing Self-Control of Foster Children at Muhammadiyah LKSA Sumur Bandung in Bandung City". Keywords: Self Control, Children, Child Welfare InstitutionsItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI - PENINGKATAN PERILAKU ASERTIF PENERIMA MANFAAT “AH” DI SENTRA GALIH PAKUAN BOGOR(Perpustakaan, 2024-10-23) Shopy Putri Agustina S NRP. 2104080; NurrohmiAbstrakItem Pelayanan Sosial bagi Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Dinas Sosial Kabupaten Cirebon.(Perpustakaan, 2024-08-19) ALIFIAH NUR AZIZAH, 20.04.059.; Nurrohmi; Rahmat Syarif Hidayat.ALIFIAH NUR AZIZAH, 20.04.059. Pelayanan Sosial bagi Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Dinas Sosial Kabupaten Cirebon. Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. Kekerasan seksual pada anak menjadi salah satu kasus yang harus segera ditangini karena sangat berdampak buruk bagi psikis, fisik, dan sosial anak. Anak yang menjadi korban kekerasan seksual harus dilindungi dan mendapatkan pelayanan sosial agar keberfungsian sosial anak kembali. Salah satu lembaga yang berperan memberikan pelayanan sosial bagi anak korban tindak kekerasan seksual adalah Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, oleh karena itu peneliti mengkaji tentang pelayanan sosial bagi anak korban tindak kekerasan seksual di Dinas Sosial Kabupaten Cirebon. Aspek yang diteliti meliputi: 1) karakteristik informan, 2) tahap pelaksanaan pelayanan sosial bagi anak korban tindak kekerasan seksual di Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, 3) hambatan pelayanan sosial, dan 4) solusi dalam mengatasi hambatan pelayanan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah informan enam orang yang ditentukan dengan teknik purposive, dan juga menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan semua tahap pelaksanaan pelayanan sosial bagi anak korban tindak kerkerasan seksual di Dinas Sosial Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan dengan baik. Alur tahap pelaksanaan pelayanan sosial yang dilaksanakan, yaitu 1) laporan/rujukan kasus, kontak dan kontrak, 2) asesmen 3) perencanaan intervensi, 4) intervensi, 5) evaluasi, 6) bimbingan lanjut, 7) terminasi. Selain itu, terdapat hambatan dalam pelaksaan pelayanan sosial yaitu: 1) hambatan dari aspek korban dan keluarga, 2) klien yang sulit diajak berkomunikasi, 3) keterbatasannya pekerja sosial yang memahami dan berpengalaman tentang penanganan anak korban tindak kekerasan seksual, dan 4) terjadi komunikasi yang tidak lancar dengan aparat penegak hukum dan pengadilan. Solusi untuk mengatasi hambatan yaitu: 1) menghubungi klien dan keluarga agar lebih proaktif dalam bekerja sama memecahkan masalah klien, 2) menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga klien, 3) melatih pekerja sosial agar lebih memahami dan berpengalaman memberikan pelayanan bagi anak korban tindak kekerasan seksual, dan 4) menjalin komunikasi lebih baik dengan aparat penegak hukum dan pengadilan. Peneliti merancang program untuk mengatasi masalah dalam pelayanan sosial yaitu program “Sosialisasi dan Edukasi Pelayanan Sosial bagi Anak Korban tindak Kekerasan Seksual”. Kata Kunci: Pelayanan Sosial, Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual, Dinas Sosial ABSTRACT ALIFIAH NUR AZIZAH, 20.04.059. Social Services for Children Victims of Sexual Violence at the Cirebon Regency Social Service. Guided by Nurrohmi And Rahmat Syarif Hidayat. Sexual violence against children is one of the cases that must be dealt with immediately because it has a very bad impact on the psychological, physical, and social of children. Children who are victims of sexual violence must be protected and receive social services so that children's social functioning can return. One of the institutions that plays a role in providing social services for children victims of sexual violence is the Cirebon Regency Social Service, therefore the researcher studies social services for children victims of sexual violence at the Cirebon Regency Social Service. The aspects studied include: 1) the characteristics of the informant, 2) the stage of implementing social services for children victims of sexual violence at the Cirebon Regency Social Service, 3) social service barriers, and 4) solutions in overcoming social service barriers. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The number of informants was six people determined by the pusposive sampling technique. In addition, it uses in-depth interview data collection techniques, participatory observations, and documentation studies. The results of the study show that all stages of the implementation of social services for children victims of sexual violence at the Cirebon Regency Social Service have been carried out well. The flow of the stages of implementing social services implemented, namely 1) case report/reference, contact and contract, 2) assessment 3) planning, 4) intervention, 5) evaluation, 6) further guidance, 7) termination. In addition, there are several obstacles in the implementation of social services, namely: 1) obstacles from the aspect of victims and families, 2) clients who are difficult to communicate with, 3) limitations of social workers who understand and experience in handling child victims of sexual violence, and 4) there is an unsmooth communication with law enforcement officials and the courts. Solutions to overcome obstacles, namely: 1) contacting clients and families to be more proactive in working together to solve client problems, 2) establishing good communication with clients' families, 3) training social workers to better understand and experience in providing services for children victims of sexual violence, and 4) establishing better communication with law enforcement officials and courts. The researcher designed a program to overcome problems in social services, namely the program "Socialization and Education of Social Services for Children Victims of Sexual Violence". Keywords: Social Services, Children of Victims of Sexual Violence, Social Services.Item Pemenuhan Hak Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi SMP Ibnu Sina Kabupaten Bandung, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-20) AULIA TAZKYAH SYAHRANI 19.04.091.; Ramli; NurrohmiABSTRAK AULIA TAZKYAH SYAHRANI 1904091. Pemenuhan Hak Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi SMP Ibnu Sina Kabupaten Bandung, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing: Ramli dan Nurrohmi Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran Pemenuhan Hak Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi SMP Ibnu Sina Kabupaten Bandung yang mencakup hak non diskriminasi, hak kepentingan terbaik bagi anak, hak kelangsungan hidup dan perkembangan dan hak penghargaan terhadap pendapat. Pemenuhan hak anak adalah segala sesuatu kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi seluruh anak untuk mendapatkan kesejahteraaanya, begitu pula anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Informasi didapatkan dari berbagai sumber melalui wawancara (in-depth interview), observasi (Observation) dan studi dokumentasi. Informan diplih dengan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak lima orang yang terdiri dari satu guru, satu guru pendamping, dua teman reguler dari anak berkebutuhan khusus dan satu orang tua anak berkebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Inklusi SMP Ibnu Sina Kabupaten Bandung dalam menjalankan pemenuhan hak anak berkebutuhan khusus sudah terpenuhi, anak berkebutuhan khusus dalam setiap hak-haknya diberikan kebebasan dan memiliki kehidupan yang sama seperti anak regular, selain itu juga memberikan bekal bagi anak berkebutuhan khusus terkait penyesuaian dirinya dan menunjang perihal kehidupan dan kesejahteraan dirinya di masa depan. Program yang diusulkan adalah “Peningkatan Pemahaman Kondisi dan Hak Anak Berkebutuhan Khusus melalui Kelompok Rekreasi (Recreation Group) di SMP Ibnu Sina Kabupaten Bandung.” yang bertujuan untuk menguatkan bonding antara anak reguler dan anak berkebutuhan khusus dan meningkatknya pemahaman terhadap kondisi dan hak anak berkebutuhan khusus. Kata Kunci: Pemenuhan Hak Anak, Anak Berkebutuhan Khusus, Sekolah Inklusi ABSTRACT AULIA TAZKYAH SYAHRANI 1904091. Fulfillment of the Rights of Children with Special Needs at the Ibnu Sina Junior High School Inclusion School, Bandung Regency, Thesis, Bandung Social Welfare Polytechnic. Supervisors: Ramli dan Nurrohmi This study aims to obtain an overview of the fulfillment of the rights of children with special needs at the Ibnu Sina Junior High School Inclusion School, Bandung Regency which includes the right to non-discrimination, the right to the best interests of the child, the right to survival and development and the right to respect for opinions. Fulfillment of children's rights is all the basic needs that need to be met by all children to get their welfare, as well as children with special needs. The method used is a qualitative research method. Information was obtained from various sources through in-depth interviews, observations and documentation studies. Informants were selected using purposive sampling technique with a total of five informants consisting of one teacher, one accompanying teacher, two regular friends of children with special needs and one parent of a child with special needs. The results showed that the Ibn Sina Junior High School Inclusion School in Bandung Regency in carrying out the fulfillment of the rights of children with special needs has been fulfilled, children with special needs in each of their rights are given freedom and have the same life as regular children, besides that it also provides provisions for children with special needs related to their adjustment and supports their life and welfare in the future. The proposed program is "Increasing Understanding of the Conditions and Rights of Children with Special Needs through Recreation Groups at Ibnu Sina Junior High School, Bandung Regency." which aims to strengthen bonding between regular children and children with special needs and increase understanding of the conditions and rights of children with special needs. Keywords: Fulfillment of Children's Rights, Children with Special Needs, Inclusive SchoolsItem Pengasuhan Orangtua Pada Balita Stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Skripsi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial Poltekesos Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-10) ZYDHAN IQBAL TRISWANTO. NRP. 20.04.365.; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatZYDHAN IQBAL TRISWANTO. NRP. 20.04.365. Pengasuhan Orangtua Pada Balita Stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Skripsi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial Poltekesos Bandung, Dosen Pembimbing: Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat Pengasuhan merupakan tindakan, perilaku, dan interaksi yang dilakukan oleh orangtua kepada anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Pengasuhan yang baik dapat mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut sebagai stunting. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang pengasuhan orangtua pada balita stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, mencakup: 1) Karakteristik responden, 2) Pengawasan, 3) Komunikasi, dan 4) Disiplin orangtua pada balita stunting. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling dengan populasi berjumlah 100 orang, dan sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang yang dijadikan sebagai responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket (kuesioner) dengan menggunakan skala likert dan studi dokumentasi. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan (face validity) dan uji reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuhan yang dilakukan orangtua terhadap balita stunting di Kelurahan Margahayu Utara berada dalam kategori sangat baik. Namun, terdapat beberapa item-item pernyataan yang menunjukkan skor terendah pada setiap aspeknya yang masih belum mencapai skor ideal yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengasuhan orangtua. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program “Parenting Skills Orangtua yang Memiliki Balita Stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung”. Kata Kunci: Pengasuhan, Stunting, Orangtua, Balita, dan Anak ABSTRACT ZYDHAN IQBAL TRISWANTO. NRP. 20.04.365. Parenting of Parents Towards Stunted Toddlers in North Margahayu Village, Babakan Ciparay District, Bandung City. Thesis, Bachelor of Applied Social Work, Poltekesos Bandung, Supervisors: Nurrohmi and Rahmat Syarif Hidayat Parenting is the actions, behaviors, and interactions carried out by parents to children to support optimal child growth and development. Good parenting can prevent the occurrence of impaired growth and development of children referred to as stunting. This study aims to obtain an empirical description of parental care for stunted toddlers in North Margahayu Village, Babakan Ciparay District, Bandung City, including: 1) Characteristics of respondents, 2) Supervision, 3) Communication, and 4) Parental discipline in stunting toddlers. The method used in this research is descriptive method with quantitative. The data sources used are primary and secondary data sources. The sampling technique in this study was to use simple random sampling with a population of 100 people, and the sample in the study amounted to 80 people who served as respondents. The data collection technique used is a questionnaire using a Likert scale and documentation studies. The validity test in this study uses (face validity) and the reliability test is calculated using the Cronbach Alpha formula. The results of this study indicate that the parenting done by parents of stunting toddlers in North Margahayu Village is in the very good category. However, there are several statement items that show the lowest score in each aspect which still does not reach the ideal score due to a lack of knowledge and understanding of parenting. Therefore, the researcher proposes the program "Parenting Skills of Parents with Stunting Children in North Margahayu Village, Babakan Ciparay District, Bandung City". Keywords: Parenting, Stunting, Parents, Toddler, and ChildItem Pengasuhan Orangtua Pada Balita Stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Skripsi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial Poltekesos Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-07) ZYDHAN IQBAL TRISWANTO. 20.04.365.; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatZYDHAN IQBAL TRISWANTO. 20.04.365. Pengasuhan Orangtua Pada Balita Stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Skripsi, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial Poltekesos Bandung, Dosen Pembimbing: Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat Pengasuhan merupakan tindakan, perilaku, dan interaksi yang dilakukan oleh orangtua kepada anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Pengasuhan yang baik dapat mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut sebagai stunting. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang pengasuhan orangtua pada balita stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, mencakup: 1) Karakteristik responden, 2) Pengawasan, 3) Komunikasi, dan 4) Disiplin orangtua pada balita stunting. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling dengan populasi berjumlah 100 orang, dan sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang yang dijadikan sebagai responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket (kuesioner) dengan menggunakan skala likert dan studi dokumentasi. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan (face validity) dan uji reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuhan yang dilakukan orangtua terhadap balita stunting di Kelurahan Margahayu Utara berada dalam kategori sangat baik. Namun, terdapat beberapa item-item pernyataan yang menunjukkan skor terendah pada setiap aspeknya yang masih belum mencapai skor ideal yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengasuhan orangtua. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program “Parenting Skills Orangtua yang Memiliki Balita Stunting di Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung”. Kata Kunci: Pengasuhan, Stunting, Orangtua, Balita, dan Anak ABSTRACT ZYDHAN IQBAL TRISWANTO. 20.04.365. Parenting of Parents Towards Stunted Toddlers in North Margahayu Village, Babakan Ciparay District, Bandung City. Thesis, Bachelor of Applied Social Work, Poltekesos Bandung, Supervisors: Nurrohmi and Rahmat Syarif Hidayat Parenting is the actions, behaviors, and interactions carried out by parents to children to support optimal child growth and development. Good parenting can prevent the occurrence of impaired growth and development of children referred to as stunting. This study aims to obtain an empirical description of parental care for stunted toddlers in North Margahayu Village, Babakan Ciparay District, Bandung City, including: 1) Characteristics of respondents, 2) Supervision, 3) Communication, and 4) Parental discipline in stunting toddlers. The method used in this research is descriptive method with quantitative. The data sources used are primary and secondary data sources. The sampling technique in this study was to use simple random sampling with a population of 100 people, and the sample in the study amounted to 80 people who served as respondents. The data collection technique used is a questionnaire using a Likert scale and documentation studies. The validity test in this study uses (face validity) and the reliability test is calculated using the Cronbach Alpha formula. The results of this study indicate that the parenting done by parents of stunting toddlers in North Margahayu Village is in the very good category. However, there are several statement items that show the lowest score in each aspect which still does not reach the ideal score due to a lack of knowledge and understanding of parenting. Therefore, the researcher proposes the program "Parenting Skills of Parents with Stunting Children in North Margahayu Village, Babakan Ciparay District, Bandung City". Keywords: Parenting, Stunting, Parents, Toddler, and ChildItem Penyesuaian Diri Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Program Rehabilitasi Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-29) NITRA NUR ESA, 19.04.053.; Nurrohmi; Ramli A. RahmanABSTRACT NITRA NUR ESA, 19.04.053. Penyesuaian Diri Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Program Rehabilitasi Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung. Pembimbing: Nurrohmi dan Ramli A. Rahman Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang penyesuaian diri yang ditinjau dari: 1) Karakteristik responden, 2) Penyesuaian diri pada lingkungan fisik (adaptation), 3) Penyesuaian diri pada nilai dan norma (conformity), 4) Penguasaan diri (mastery), dan 5) Menanggapi perbedaan individu (individual variation). Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating scale. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 40 responden menunjukan bahwa penyesuaian diri korban penyalahgunaan NAPZA dalam Program Rehabilitasi Sosial termasuk dalam kategori sangat baik dan mempunyai nilai median sebesar 176,5 dengan presentase sebesar 88,25% dan nilai modus sebesar 185,5 drengan presentase sebesar 92,75%. Aspek yang menjadi permasalahan merupakan aspek dengan hasil nilai median dan modus terendah yaitu aspek lingkungan fisik (adaptation) dengan nilai median 42,57 dan memiliki presentase sebesar 85,14% serta nilai modus sebesar 42,4 dengan presentase sebesar 84,8%. Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya kedisiplinan dalam menjaga kebersihan dan kerapian diri sendiri maupun lingkungan. Berdasarkan hasill penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Peningkatan Kedisiplinan Residen Melalui Pembinaan Perilaku di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung dengan menggunakan metode pekerjaan sosial dengan kelompok (social groupwork) melalui tipe kelompok sosialisasi (socialization group) dan kelompok pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (problem solving and decision making group). Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Program Rehabilitasi Sosial. ABSTRACT NITRA NUR ESA, 19.04.053. Self-adjustment of Victims of Drug Abuse in the Social Rehabilitation Program at the Banceuy Class II A Correctional Institution, Bandung City. Supervisor: Nurrohmi dan Ramli A. Rahman This study aims to obtain an empirical description of self-adjustment in terms of: 1) Respondent characteristics, 2) Self-adjustment to the physical environment (adaptation), 3) Self-adjustment to values and norms (conformity), 4) Self-mastery (mastery), and 5) Responding to individual differences (individual variation). The method used is descriptive research with a quantitative approach. The sampling technique used is the census technique. Data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. Validity test using face validity. Measuring tool used in this study is the rating scale. The research results were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results of a study of 40 respondents showed that the adjustment of victims of drug abuse in the Social Rehabilitation Program was included in the very good category and had a median value of 176.5 with a percentage of 88.25% and a mode value of 185.5 with a percentage of 92.75%. The aspect that is the problem is the aspect with the lowest median and mode values, namely the aspect of the physical environment (adaptation) with a median value of 42.57 and has a percentage of 85.14% and a mode value of 42.4 with a percentage of 84.8%. The problem found is a lack of discipline in maintaining cleanliness and tidiness of oneself and the environment. Based on the results of this study, the researcher proposes a Resident Discipline Improvement Program Through Behavior Coaching in Class II A Correctional Institutions in Banceuy Bandung City using social groupwork methods through socialization group types and problem solving and decision making groups ( problem solving and decision making group). Keywords: Self-adjustment, Victim of Drug Abuse, Social Rehabilitation ProgramItem Peran Pekerja Sosial dalam Mendorong Partisipasi Sosial Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Provinsi Jawa Barat(Perpustakaan, 2024-09-30) IDORA TESALONIKA TAMPUBOLON, 20.04.245.; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatIDORA TESALONIKA TAMPUBOLON, 20.04.245. Peran Pekerja Sosial dalam Mendorong Partisipasi Sosial Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih mendalam terkait peran pekerja sosial dalam mendorong partisipasi sosial klien lanjut usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengolahan data triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik yang digunakan dalam penentuan informan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan terakhir adalah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berdasarkan data yang didapat dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa peran pekerja sosial UPTD PPSGL dalam mendorong partisipasi sosial pada lima layanan yakni brokering service, case or care management, individual and family counseling, support and therapeutic groups, dan transportation and housing assistance telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian pula, didapatkan permasalahan terkait dengan partisipasi sosial lansia di UPTD PPSGL adalah frekuensi pelaksanaan kegiatan yang mendorong partisipasi sosial lansia dirasa kurang variatif dan cenderung banyak pada kegiatan kesenian. Peneliti mengusulkan program yang dapat membantu pekerja sosial dalam melakukan perannya mendorong partisipasi sosial lansia. Nama Program ini adalah “Lantara”, yang merupakan singkatan dari “Lansia Tangguh dan Juara”. Program ini berupa berbagai kegiatan yang dapat memacu semangat lanjut usia untuk berpartisipasi sosial secara aktif agar meraih kemenangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan yang ada pada program ini tidak hanya terfokus pada bidang seni dan dapat berubah-ubah pada pelaksanaan setiap bulannya. Kata Kunci: Peran, Pekerja Sosial, Partisipasi Sosial ABSTRACT IDORA TESALONIKA TAMPUBOLON, 20.04.245. The Role of Social Workers in Encouraging the Social Participation of Elderly People in the Regional Technical Implementation Unit of the Social Service Center for Elderly Homes in West Java Province, Supervised by Nurrohmi and Rahmat Syarif Hidayat. This research aims to examine in more depth the role of social workers in encouraging the social participation of elderly clients in the Regional Technical Implementation Unit of the Social Services Center for the Elderly, West Java Province. This research uses qualitative research methods with data processing methods of source triangulation and technical triangulation. The technique used in determining informants was purposive sampling. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and documentation studies. Checking the validity of the data in this research uses triangulation techniques consisting of source triangulation and technical triangulation. The data analysis technique that the researcher uses is firstly data reduction, secondly by data presentation, and the final stage is drawing conclusions. The research results based on data originating from interviews, observations, and documentation studies show that the role of UPTD PPSGL social workers in encouraging social participation is divided into five services, namely brokering services, case or care management, individual and family counseling, support and therapeutic groups, and transportation and housing assistance has been implemented. Based on the research results, it was also found that the problem related to the social participation of the elderly in UPTD PPSGL was that the frequency of carrying out activities that encourage social participation of the elderly carried out at UPTD PPSGL was felt to be less varied and tended towards artistic activities. Researchers propose a program that can help social workers carry out their role in encouraging the social participation of the elderly. The name of this program is "Lantara", which is an abbreviation of "Tough and Champion Elderly". This program takes the form of various activities that can stimulate the enthusiasm of elderly people to actively participate socially in order to achieve victory in the activities carried out. The activities in this program are not only focused on the arts sector and can change during each month. Keywords: Role, Social Worker, Social ParticipationItem Resiliensi Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kebumen.(Perpustakaan, 2024-09-09) LAELATUL KHOERUN NISA, NRP. 20.04.200; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatLAELATUL KHOERUN NISA, NRP. 20.04.200. Resilience of Children Victims of Sexual Violence at the Social Service Women's Empowerment and Child Protection of Kebumen Regency, Guided by Nurrohmi and Rahmat Syarif Hidayat. Sexual violence against children has a negative impact physically, mentally and socially. Children who are victims of sexual violence need to be resilient in order to recover and eliminate the negative impacts they experience. Resilience is the ability of an individual to cope or bounce back from an unpleasant event. The resilience discussed in this study is based on the sources of resilience according to Grotberg (1999), namely external support (I have), personal strength (I am), and interpersonal and problem-solving skills (I can). The purpose of this study is to obtain an overview of 1) the characteristics of the informant, 2) external support, 3) personal strength, 4) interpersonal skills and problem-solving of children victims of sexual violence. The approach used in this study is descriptive qualitative with data collection techniques through in-depth interviews, observations, and documentation studies. The informants in this study amounted to eight people consisting of four children victims of sexual violence, two parents/guardians of children victims of sexual violence and one child companion in the field of P3A and one social worker using purposive techniques. The validity of the data in this study was examined using credibility, dependability and confirmability tests. The results of the study showed that there was a problem with a lack of pride, optimism and confidence as well as the ability to control emotions, feelings and impulses in children victims of sexual violence. Based on these findings, the researcher proposed a program, namely "Strengthening Resilience for Child Victims of Violence in Kebumen Regency" through educational and recreational groups This program aims to increase optimism and confidence and improve the ability to control feelings, emotions, and impulses in children victims of sexual violence. Keywords: Resilience, Children, Victims of Sexual Violence ABSTRAK LAELATUL KHOERUN NISA, NRP. 20.04.200. Resiliensi Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kebumen. Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. Kekerasan seksual pada anak menimbulkan dampak negatif secara fisik, mental dan sosial. Anak korban kekerasan seksual perlu melakukan resiliensi agar dapat memulihkan dan menghilangkan dampak negatif yang mereka alami. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk mengatasi atau bangkit kembali dari peristiwa yang tidak menyenangkan. Resiliensi yang dibahas dalam penelitian ini berdasarkan sumber resiliensi menurut Grotberg (1999), yaitu dukungan eksternal (I have), kekuatan personal (I am), dan kemampuan interpersonal dan pemecahan masalah (I can). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai 1) karakteristik informan, 2) dukungan eksternal, 3) kekuatan personal, 4) kemampuan interpersonal dan pemecahan masalah anak korban tindak kekerasan seksual. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yang terdiri dari empat anak korban kekerasan seksual, dua orang tua/wali anak korban kekerasan seksual dan satu pendamping anak bidang P3A dan satu pekerja sosial dengan menggunakan teknik purposive. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji credibility, dependability dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat masalah pada kurangnya rasa bangga, optimis dan percaya diri serta kemampuan mengendalikan emosi, perasaan dan impuls pada anak korban kekerasan seksual. Berdasarkan temuan tersebut, makaَّpenelitiَّmengusulkanَّsebuahَّprogramَّyaituَّ“Penguatan Resiliensi bagi Anak KorbanَّKekerasanَّdiَّKabupatenَّKebumen”َّmelaluiَّkelompokَّeducational dan recreational. Program ini bertujuan untuk meningkatkan rasa optimis dan percaya diri serta meningkatkan kemampuan mengendalikan perasaan, emosi, impuls pada anak korban kekerasan seksual. Kata Kunci: Resiliensi, Anak, Korban Tindak Kekerasan SeksualItem Sikap Warga Masyarakat terhadap Praktik Rentenir “Bank Emok” di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-02-20) SITI AINUN KHOIRUNNISA:; Ramli; NurrohmiABSTRACT SITI AINUN KHOIRUNNISA: Attitudes of Community Citizens towards Moneylender Practices “Bank Emok" in Cililin Village, Cililin District, West Bandung Regency. Supervisors: Ramli and Nurrohmi Attitude is an evaluative response, namely a response that will only arise if the individual is faced with a stimulus that requires an individual reaction. This study aims to obtain an empirical description of the attitudes of community citizens towards the practice of "Bank Emok" moneylenders in Cililin Village, Cililin District, West Bandung Regency, including respondent characteristics, cognitive aspects, affective aspects, and conative aspects. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. The population that was targeted in this study was the people in Cililin Village who were heads of families with a total of 3589 people. Sampling used a simple random sampling technique to produce a sample of 97 respondents. The data collection technique used was a questionnaire and a documentation study using a Likert scale measuring instrument. This research used a face validity test and reliability test with Alpha Cronbach. The results showed that people's attitudes towards the practice of "Bank Emok" moneylenders were in the moderate category with a total score of 6,523. Cognitive aspects have a total score of 2,098, affective aspects have a total score of 2,256, and conative aspects have a total score of 2,169. The problem analysis shows that in each aspect there is an indicator with the lowest total score. The indicator that has the lowest total score in each aspect has problems related to the cognitive aspects of the community regarding the practice of "Bank Emok" moneylenders. Based on the results of this study, the researchers proposed a program "Building Community Capacity about the Dangers of "Bank Emok" Moneylender Practices through Counseling and Formation of Savings and Loans Cooperatives in Cililin Village, Cililin District, West Bandung Regency". The program proposed by the researchers has gone through due diligence using a SWOT analysis which aims to increase public knowledge, understanding, and awareness about the dangers of “Bank Emok” moneylenders. Keywords : Attitudes, Community, Moneylender ABSTRAK SITI AINUN KHOIRUNNISA: Sikap Warga Masyarakat terhadap Praktik Rentenir “Bank Emok” di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: Ramli dan Nurrohmi Sikap merupakan suatu respon evaluatif, yaitu respon yang hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai sikap warga masyarakat terhadap praktik rentenir “Bank Emok” di Desa Cililin Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat yang meliputi karakteristik responden, aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Cililin yang merupakan kepala keluarga dengan jumlah 3589 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sehingga menghasilkan sampel sebanyak 97 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan studi dokumentasi dengan alat ukur skala likert. Penelitian ini menggunakan uji validitas muka dan uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap warga masyarakat terhadap praktik rentenir “Bank Emok” berada pada kategori sedang dengan skor total sebesar 6.523. Aspek kognitif memiliki skor total 2.098, aspek afektif memiliki skor total 2.256 dan aspek konatif memiliki skor total 2.169. Analisis masalah menunjukkan bahwa pada setiap aspek terdapat indikator dengan skor total paling rendah. Indikator yang memiliki skor total paling rendah pada setiap aspek memiliki permasalahan yang berkaitan dengan aspek kognitif warga masyarakat terhadap praktik rentenir “Bank Emok”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Masyarakat tentang Bahaya Praktik Rentenir “Bank Emok” melalui Penyuluhan dan Pembentukan Koperasi Simpan Pinjam di Desa Cililin Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat”. Program yang diusulkan peneliti telah melalui uji kelayakan dengan menggunakan analisis SWOT yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya praktik rentenir “Bank Emok”. Kata Kunci : Sikap, Masyarakat, Rentenir