Browsing by Author "SRI RATNA NINGRUM"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Kontrol Sosial Orangtua terhadap Anak dari Kecanduan Game Online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis.(Perpustakaan, 2024-09-07) MOCH DENDI RAMADHANI, 2004005.; ABAS BASUNI; SRI RATNA NINGRUMMOCH DENDI RAMADHANI, 2004005. Kontrol Sosial Orangtua terhadap Anak dari Kecanduan Game Online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Dosen Pembimbing: ABAS BASUNI dan SRI RATNA NINGRUM Kontrol sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, mendidik atau bahkan memaksa orangtua agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kontrol sosial orangtua terhadap anak dari kecanduan game online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui angket (kuisioner) dan studi dokumentasi. Teknik uji validitas menggunakan validitas muka dan uji realibilitas alat ukur menggunakan rating scale. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontrol sosial yang dilakukan orangtua memperoleh nilai 7.036 yang termasuk dalam kategori tinggi, namun masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan yaitu sebanyak 44% orangtua jarang memberikan contoh penggunaan gadget yang baik, sebanyak 26% orangtua jarang mengingatkan anak untuk langsung pulang ke rumah setelah sekolah, dan 23% orangtua jarang meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak. Dengan peningkatan ini, diharapkan anak-anak dapat terhindar dari kecanduan game online dan tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat dan positif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat analisa masalah yaitu kurangnya pengawasan langsung dari orangtua kepada anak, kurangnya pengetahuan dan keterampilan mengenai dampak dari game online dan teknologi informasi, dan kurangnya penerapan disiplin keluarga. Penulis mengusulkan program “Program Peningkatan Peran Orangtua dalam Pengawasan terhadap Anak dari Dampak Gadget dan Game online di Desa Margamulya Kecamatan Kawali” yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua di Desa Margamulya dalam mengelola perilaku anak terkait dengan penggunaan game online, dengan tujuan meningkatkan pengawasan langsung, memperkuat hubungan interpersonal, serta meningkatkan pemahaman akan dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget. Metode yang digunakan dalam program ini yaitu metode Community Organization and Community Development dengan strategi kampanye, taktik edukasi dan teknik penyuluhan dengan sasaran dari program peningkatan peran orangtua dalam pengawasan terhadap anak dari dampak gadget dan game online ini ditujukan kepada seluruh orangtua yang menjadi responden penelitian yaitu berjumlah 91 orang. Kata Kunci: Kontrol Sosial, Orangtua, Anak, Kecanduan Game Online ABSTRACT MOCH DENDI RAMADHANI, 20.04.005. Parental Social Control of Children from Online Game Addiction in Margamulya Village, Kawali Subdistrict, Ciamis Regency. Supervisors: ABAS BASUNI and SRI RATNA NINGRUM Social control is a planned or unplanned process, which aims to invite, educate or even force parents to comply with applicable values and rules. This study aims to obtain an overview of parental social control over children from online game addiction in Margamulya Village, Kawali District, Ciamis Regency. This research uses a quantitative approach and descriptive method. Data were collected through questionnaires and documentation studies. The validity test technique uses face validity and the measuring instrument reliability test uses a rating scale. The results showed that social control carried out by parents obtained a value of 7,036 which was included in the high category, but there were still several aspects that needed to be improved, namely as many as 44% of parents rarely gave examples of good gadget use, as many as 26% of parents rarely reminded children to go straight home after school, and 23% of parents rarely increased supervision of children's activities. With this improvement, it is hoped that children can avoid online game addiction and grow in a healthier and more positive environment. With this improvement, it is hoped that children can avoid online game addiction and grow up in a healthier and more positive environment. Based on the results of the research, there is a problem analysis, namely the lack of direct supervision from parents to children, lack of knowledge and skills regarding the impact of online games and information technology, and lack of application of family discipline. The author proposes a program "Program to Increase the Role of Parents in Supervising Children from the Impact of Gadgets and Online Games in Margamulya Village, Kawali District" which aims to increase the knowledge and skills of parents in Margamulya Village in managing children's behavior related to the use of online games, with the aim of increasing direct supervision, strengthening interpersonal relationships, and increasing understanding of the positive and negative impacts of gadget use. The method used in this program is the Community Organization and Community Development method with campaign strategies, educational tactics and counseling techniques with the target of the program to increase the role of parents in supervising children from the impact of gadgets and online games is aimed at all parents who are research respondents, totaling 91 people. Keywords: Social Control, Parents, Children, Online Game AddictionItem Motivasi Belajar Anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Di SDN Melong Mandiri 2 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2024-02-23) MUHAMMAD RIFQI NADIKA PUTRA, 19.04.015.; AMI MARYAMI; SRI RATNA NINGRUMABSTRAK MUHAMMAD RIFQI NADIKA PUTRA, 19.04.015. Motivasi Belajar Anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Di SDN Melong Mandiri 2 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Pembimbing: AMI MARYAMI dan SRI RATNA NINGRUM Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang menumbuhkan keinginan anak untuk melakukan kegiatan belajar, mempertahankan kemauan anak untuk melakukan kegiatan belajar, mengarahkan kemauan anak untuk melakukan kegaiatn belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan rating scale dan uji validitas menggunakan face falidity serta uji reabilitas menggunakan rumus alpha cronchbach. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 56 responden. Hasil penelitian menunjukan keinginan anak melakukan kegiatan belajar dan kemauan mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan belajar memiliki tingkat yang tinggi namun berbeda dengan kemauan anak untuk mempertahankan kegiatan belajar memiliki tingkat rendah. Program yang diusulkan yaitu “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan” Kata Kunci: Motivasi Belajar, Program Keluarga Harapan. ABSTRACT MUHAMMAD RIFQI NADIKA PUTRA, 19.04.015. Learning Motivation for Children of Family Hope Program Beneficiary Families at SDN Melong Mandiri 2, Melong Village, South Cimahi District, Cimahi City. Supervisors: AMI MARYAMI and SRI RATNA NINGRUM Learning motivation is the overall driving force within students that gives rise to learning activities, which ensures the continuity of learning activities and gives direction to learning activities, so that the desired goals of the learning subject can be achieved. The purpose of this study is to find out the picture of fostering children's desire to do learning activities, maintaining children's willingness to do learning activities, directing children's willingness to do learning activities. The method used in research is a descriptive method with a quantitative approach. Data collection in this study used questionnaires with rating scales and validity tests using face falidity and reliability tests using the Cronchbach alpha formula. The population in this study was 56 respondents. The results showed that children's desire to do learning activities and the willingness to direct children to do learning activities had a high level but in contrast to the child's willingness to maintain learning activities had a low level. The proposed program is "Increasing Student Learning Motivation of Children of Beneficiary Families of the Family Hope Program" Keywords: learning motivation, family hope program.Item Pelaksanaan Triple Bottom Line pada Rumah Amal Salman Bandung(Perpustakaan, 2024-02-22) HIMMATUL ULYA; AMI MARYAMI; SRI RATNA NINGRUMABSTRAK HIMMATUL ULYA: Pelaksanaan Triple Bottom Line pada Rumah Amal Salman Bandung, Dosen Pembimbing: AMI MARYAMI dan SRI RATNA NINGRUM Triple bootom line merupakan prinsip yang dilakukan perusahaan apabila sebuah perusahaan ingin mencapai keberlanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang 1)Karakteristik informan 2) aspek profit pada program Rumah Amal Salman 3) aspek planet pada program Rumah Amal Salman 4) aspek people pada program Rumah Amal Salman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksanaan keabsahan data yang digunakan adalah kredibilitas, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Amal Salman (RAS) telah sesuai dengan triple bottom line yaitu pada aspek profit dengan adanya cara mendapatkan dana, cara mempertahankan kestabilan pendapatan, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan, standar laporan kinerja, program ekonomi berkelanjutan. Aspek planet yaitu dengan adanya program menjaga lingkungan, program pengelolaan sampah, program penghijauan, dan upaya edukasi kepada masyarakat tentang menjaga lingkungan. Aspek pleople yaitu dengan adanya kesetaraan dan keadilan amil, kebijakan promosi jabatan, mekanisme pemutusan hubungan kerja, program kesejahteraan amil, program pengembangan skill dan kompetensi untuk amil/penerima manfaat/donatur, menjaga komunikasi antara amil/penerima manfaat/dan donatur, pelayanan kepada penerima manfaat dan donatur. Hambatan dalam pelaksanaan triple bottom line pada Rumah Amal Salman adalah kurangnya pemahaman penerima manfaat terkait program ekonomi berkelanjutan dan program pengelolaan sampah, serta kurangnya pengawasan dalam program ekonomi berkelanjutan dan program pengelolaan sampah. Kata Kunci: triple bottom line, Rumah Amal Salman, program ekonomi berkelanjutan, program pengelolaan sampahItem Penerapan Teknik Positive Reinforcement Terhadap Perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta,(Perpustakaan, 2024-09-10) FAUZIANA, NRP. 20.04.356.; ABAS BASUNI; SRI RATNA NINGRUMFAUZIANA, NRP. 20.04.356. Penerapan Teknik Positive Reinforcement Terhadap Perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta, Dibimbing oleh ABAS BASUNI dan SRI RATNA NINGRUM Positive Reinforcement adalah teknik yang melibatkan pemberian konsekuensi positif setelah perilaku yang diinginkan terjadi dengan tujuan meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut terulang kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan teknik positive reinforcement terhadap perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik positive reinforcement memiliki dampak yang bervariasi terhadap durasi, frekuensi, dan intensitas perilaku positif ABH. Beberapa anak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perilaku positif, baik dalam hal durasi (berapa lama perilaku tersebut dipertahankan), frekuensi (seberapa sering perilaku tersebut terjadi), maupun intensitas (seberapa kuat atau jelas perilaku tersebut ditunjukkan). Perilaku positif belum sepenuhnya bersifat intrinsik atau dilakukan atas inisiatif dan motivasi dari dalam diri anak. Berdasarkan hasil durasi, frekuensi, dan intensitas, terutama pada aspek intensitas menunjukkan bahwa perilaku anak ditampilkan tidak bersungguhsungguh dan melakukan perilaku tersebut agar mendapatkan hadiah dari pekerja sosial. Usulan program peneliti dalam meningkatkan kemandirian anak berkonflik dengan hukum yaitu Pembinaan Kemandirian Anak Berkonflik dengan Hukum. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi anak berkonflik dengan hukum agar mereka mampu berperilaku positif atas dasar motivasi intrinsik dan mandiri, dengan demikian diharapkan perubahan perilaku positif dapat lebih berkelanjutan dan bersifat intrinsik, sehingga anak-anak dapat berkembang menjadi individu yang lebih baik tanpa mengharapkan hadiah dan mandiri. Kata Kunci: Positive Reinforcement, Perilaku Anak Berkonflik dengan Hukum, Sentra Handayani. ABSTRAK FAUZIANA, NRP. 20.04.356. Positive Reinforcement Techniques on the Behavior of Children in Conflict with the Law at Sentra Handayani Jakarta, Supervised by ABAS BASUNI and SRI RATNA NINGRUM Positive Reinforcement is a technique that involves providing positive consequences after the desired behavior occurs, with the aim of increasing the likelihood of that behavior being repeated. This study aims to identify the impact of applying the positive reinforcement technique on the behavior of Children in Conflict with the Law (CICL) at Sentra Handayani, East Jakarta. This research uses a qualitative descriptive method, with data collection techniques obtained through in-depth interviews, observations, and document studies. The results of the study show that the application of the positive reinforcement technique has varying effects on the duration, frequency, and intensity of positive behaviors among CICL. Some children demonstrated significant improvements in positive behavior, both in terms of duration (how long the behavior is maintained), frequency (how often the behavior occurs), and intensity (how strong or evident the behavior is displayed). However, the positive behavior has not yet fully become intrinsic or initiated by the children's own motivation. Based on the findings related to duration, frequency, and especially intensity, it is evident that the children's behavior is not entirely genuine; they are performing the behavior mainly to receive rewards from social workers. The researcher suggests a program to enhance the independence of children in conflict with the law, titled "Fostering Independence for Children in Conflict with the Law." This study has important implications for CICL, encouraging them to exhibit positive behavior driven by intrinsic motivation and independence, thereby making the positive behavioral changes more sustainable and intrinsic, enabling these children to grow into better individuals without expecting rewards and becoming more self-reliant. Keywords: Positive Reinforcement, Behavior of Children in Conflict with the Law, Sentra HandayaniItem Peran lingkungan sosial terhadap penerapan therapeutic comunity korban penyalahgunaan napza di sentra satria baturaden,(Perpustakaan, 2024-10-15) ALDYHAN DENDY DUTA, 20.04.194.; ABAS BASUNI; SRI RATNA NINGRUMALDYHAN DENDY DUTA, 20.04.194. Peran lingkungan sosial terhadap penerapan therapeutic comunity korban penyalahgunaan napza di sentra satria baturaden, Dosen Pembimbing : ABAS BASUNI dan SRI RATNA NINGRUM Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran lingkungan sosial terhadap penerapan Therapeutic Community (TC) korban penyalahgunaan NAPZA di Sentra Satria Baturaden. Tujuan penelitian ini mencakup: 1) menggambarkan engaruh interaksi antar teman bergaul (KPN) terhadap penerapan TC, 2) menggambarkan pengaruh lingkungan tetangga, termasuk warga yang bukan korban penyalahgunaan NAPZA (ABH dan ODGJ), terhadap penerapan TC, dan 3) mengambarkan pengaruh aktivitas komunitas di pusat rehabilitasi terhadap penerapan TC. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Pemilihan informan dilakukan secara purposive, melibatkan lima informan utama yang terdiri dari dua korban penyalahgunaan NAPZA, dua konselor, dan satu koordinator divisi narkotika. Penggumpulan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan teman bergaul memberikan pengaruh positif terhadap penerapan TC, terutama dalam hal motivasi dan dukungan. Lingkungan tetangga, termasuk interaksi dengan ABH dan ODGJ, juga berperan dalam proses pemulihan, meskipun ada tantangan dalam pengintegrasian komunitas yang heterogen. Aktivitas komunitas di pusat rehabilitasi, seperti pelatihan vokasional dan terapi kelompok, dapat mendukung dalam penerapan TC, tetapi, terdapat tantangan dalam konsistensi pelaksanaan kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan seluruh elemen sosial di Sentra Satria Baturaden dalam penerapan TC. Terutama bagi pekerja sosial. Program yang diusulkan adalah peningkatan kompetensi pekerja sosial dalam menerapkan Therapeutic Community, untuk memperkuat dukungan sosial dan keberhasilan pemulihan. Kata Kunci : Lingkungan Sosial, Therapeutic Community, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Sentra Satria Baturaden ABSTRACT ALDYHAN DENDY DUTA, 20.04.194. Social Environment Analysis of the Implementation of Therapeutic Community for Drug Abuse Victims at Sentra Satria Baturaden Purwokerto, Supervisors: ABAS BASUNI and SRI RATNA NINGRUM This study aims to analyze the social environment towards the application of Therapeutic Community (TC) drug abuse victims at Sentra Satria Baturaden. The objectives of this research include: 1) Analyzing the influence of interaction between social friends (KPN) on the application of TC, 2) Analyzing the influence of the neighboring environment, including residents who are not drug abuse victims (ABH and ODGJ), on the application of TC, and 3) Analyzing the influence of community activities at the rehabilitation center on the application of TC. This research approach used a qualitative method with a descriptive design. The selection of informants was done purposively, involving five main informants consisting of two drug abuse victims, two counselors, and one narcotics division coordinator. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results showed that interactions with friends had a positive influence on the application of TC, especially in terms of motivation and support. The neighborhood environment, including interactions with ABH and ODGJ, also plays a role in the recovery process, although there are challenges in integrating heterogeneous communities. Community activities in rehabilitation centers, such as vocational training and group therapy, can support the implementation of TC. However, there are challenges in the consistency of the implementation of these activities. Based on the results of the study, it is recommended to improve the understanding and involvement of all social elements in the Satria Baturaden Center in the implementation of TC. The proposed program is to increase the competence of social workers in implementing Therapeutic Community, to strengthen social support and recovery success. Keywords: Social Environment, Therapeutic Community, Drug Abuse Victims, Sentra Satria BaturadenItem Perilaku Asertif Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Harapan Kita Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-03-15) RINA ANGGARA MANIS, 19.04.063.; AMI MARYAMI; SRI RATNA NINGRUMABSTRAK RINA ANGGARA MANIS, 19.04.063. Perilaku Asertif Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Harapan Kita Kota Bandung, Dibimbing oleh AMI MARYAMI dan SRI RATNA NINGRUM Perilaku asertif merupakan kemampuan seorang individu dalam mengekspresikan diri secara jujur dan terbuka dengan menggunakan gaya komunikasi yang tegas, jelas, dan apa adanya tanpa mengabaikan atau menyerang hak-hak orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) perilaku asertif permintaan, 3) perilaku asertif penolakan, 4) perilaku asertif pengerkspresian diri, 5) perilaku asertif pujian, dan 6) perilaku asertif berperan dalam pembicaraan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus, yaitu semua anggota populasi diambil sebagai subjek penelitian. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas isi dengan rumus Pearson Correlation dan uji reliabilitas menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Hasil penelitian terhadap 31 anak asuh menunjukkan bahwa perilaku asertif anak asuh, 54.80% berada pada kategori sedang dan 45.20% berada pada kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa anak asuh masih belum mampu berperilaku asertif. Terdapat indikator pada aspek perilaku asertif yang belum mampu dilakukan anak asuh, diantaranya meminta bantuan kepada orang lain, meminta tanggung jawab kepada temannya, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cepat terhadap orang lain, menyatakan kekesalannya secara efektif kepada temannya, memberikan kritik kepada orang lain dengan mempertimbangkan perasaannya, memulai pembicaraan dengan orang lain yang belum dikenalnya, dan ikut serta di dalam pembicaraan secara efektif dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis mengusulkan Program Assertive Training untuk Meningkatkan Komunikasi Asertif bagi Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Harapan Kita Kota Bandung dengan menggunakan metode Social Groupwork yang menggunakan tipe Educational Group dengan teknik interpretasi dan pemberian model. Program ini berisikan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anak asuh dalam komunikasi asertif. Kata Kunci: Perilaku Asertif, Anak Asuh, Assertive Training ABSTRACT RINA ANGGARA MANIS, 19.04.063. Assertive Behavior of Foster Children at Harapan Kita Children's Social Welfare Institute Bandung City, Supervised by AMI MARYAMI and SRI RATNA NINGRUM Assertive behavior is the ability of an individual to express themselves honestly and openly by using a communication style that is firm, clear, and what it is without ignoring or attacking the rights of others. This study aims to obtain an empirical description of: 1) respondent characteristics, 2) assertive behavior of request, 3) assertive behavior of refusal, 4) assertive behavior of self-expression, 5) assertive behavior of praise, and 6) assertive behavior of role in conversation. The method used is a quantitative approach with descriptive method. The sampling technique used was the census technique, in which all members of the population were taken as research subjects. The validity test of the measuring instrument uses content validity with the Pearson Correlation formula and the reliability test uses the Cronbach Alpha coefficient. The results of research on 31 foster children show that the assertive behavior of foster children, 54.80% are in the medium category and 45.20% are in the high category, this shows that foster children are still unable to behave assertively. There are indicators in the aspects of assertive behavior that foster children have not been able to do, including asking for help from others, asking for responsibility to their friends, expressing disagreement quickly with others, expressing their frustration effectively to their friends, giving criticism to others by considering their feelings, starting conversations with other people they don't know, and participating in conversations effectively with others. Based on the results of this research, the author proposes an Assertive Training Program to Improve Assertive Communication for Foster Children at Harapan Kita Children's Social Welfare Institution (LKSA) Bandung City using the Social Groupwork method which uses the Educational Group type with interpretation and modeling techniques. This program contains activities that aim to improve foster children's skills in assertive communication. Keywords: Assertive Behavior, Foster Children, Assertive Training