Browsing by Author "VERSANUDIN HEKMATYAR"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya Penurunan Stunting di Kelurahan Donan.(Perpustakaan, 2024-09-17) MAHMUD. NRP. 20.03.006.; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARMAHMUD. NRP. 20.03.006. Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya Penurunan Stunting di Kelurahan Donan. Pembimbing: DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Implementasi merupakan tindakan penerapan rencana pada program yang melibatkan proses aktivitas nyata, tujuan yang ingin dicapai, dan hasil atau dampak nyata yang dirasakan oleh kelompok sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang karakteristik informan, proses, tujuan, dan hasil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik penentuan sumber data menggunakan purposive sampling. Informan berjumlah sepuluh orang yang terdiri atas Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Pendamping PKH, dan Keluarga Penerima Manfaat. Teknik pengumpulan data menggunakan Wawancara, Observasi, dan Studi dokumentasi. Adapun pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunkan 1) Uji kredibilitas dengan melakukan Triangulasi sumber, Triangulasi teknik, dan Triangulasi waktu. 2) Uji keteralihan, 3) Uji ketergantungan, 4) Uji kepastian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PKH di Kelurahan Donan telah memberikan kontribusi positif dalam menurunkan angka stunting melalui intervensi gizi sensitif. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan program ini antara lain adanya pendampingan sosial, partisipasi aktif dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam pertemuan kelompok P2K2, serta penggunaan bantuan sosial yang tepat sasaran untuk kebutuhan kesehatan balita. Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti belum terlaksananya materi edukasi yang diberikan kepada KPM secara visual sehingga KPM belum sepenuhnya memahmami tentang stunting secara menyeluruh. Meskipun program PKH mendukung upaya penurunan stunting, pemahaman yang terbatas ini mengurangi kontribusi keberhasilan program tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya program edukasi visual tentang stunting dalam komponen kesehatan PKH bagi KPM di Kelurahan Donan. Program ini akan membantu meningkatkan pemahaman KPM mengenai stunting secara menyeluruh, sehingga mereka dapat lebih baik dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan stunting pada anakanak mereka. Kata kunci: Implementasi, Penurunan Stunting, Program Keluarga Harapan ABSTRACT MAHMUD. NRP. 03.20.006. Implementation of the Program Keluarga Harapan (PKH) in an effort to reduce stunting in Donan Village. Supervisors: DECKY IRIANTI and VERSANUDIN HEKMATYAR Implementation refers to the act of applying plans to a program that involves real activities, desired objectives, and tangible results or impacts experienced by the target group. This research aims to comprehensively describe the characteristics of informants, the process, goals, and outcomes. The research method used in this study is qualitative with a descriptive approach. The technique for determining data sources is purposive sampling. The informants consist of ten people, including the Head of the Social Welfare Section, PKH Facilitators, and Beneficiary Families. Data collection techniques include Interviews, Observations, and Document studies. The validity of the data is examined using 1) Credibility tests by conducting Source triangulation, Technique triangulation, and Time triangulation. 2) Transferability tests, 3) Dependability tests, and 4) Confirmability tests. The research results show that the implementation of PKH in Donan Village has positively contributed to reducing stunting rates through sensitive nutrition interventions. Factors supporting the success of this program include social assistance, active participation from Beneficiary Families (KPM) in P2K2 group meetings, and the appropriate use of social assistance for toddlers' health needs. However, there are some obstacles, such as the lack of visual educational materials provided to KPMs, so they do not fully understand stunting comprehensively. Although the PKH program supports efforts to reduce stunting, this limited understanding reduces the program's success. Therefore, a visual education program on stunting within the health component of PKH for KPMs in Donan Village is necessary. This program will help improve KPMs' understanding of stunting comprehensively, enabling them to better implement stunting prevention measures for their children. Keywords: Implementation, Stunting Reduction, Program Keluarga HarapanItem Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah Dago Barat Resik dan Hejo (Dabaresih) RW 05 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung.(perpustakaan, 2024-01-08) GRACE TAMARA S., 19.03.064.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; VERSANUDIN HEKMATYARABSTRAK GRACE TAMARA S., 19.03.064. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah Dago Barat Resik dan Hejo (Dabaresih) RW 05 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung. Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI DAN VERSANUDIN HEKMATYAR Pengelolaan bank sampah merujuk pada serangkaian kegiatan yang berupa pembuangan, pemilahan, dan pengangkutan dengan tujuan adanya pengurangan dan penanganan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah yang meliputi karakteristik informan, kesempatan untuk berpartisipasi, kemauan untuk berpartisipasi, dan kemampuan untuk berpartisipasi. Desain penelitian yag digunakan adalah desain penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi dipengaruhi oleh faktor-faktor yakni kesempatan, kemauan dan kemampuan. Kesempatan dalam berpartisipasi sudah dapat diperoleh oleh warga RW 05 melalui informasi dan pelayanan yang diberikan oleh pengurus. Meskipun manfaat sudah dipahami oleh semua warga, namun kemauan untuk berpartisipasi belum maksimal dikarenakan tidak seluruhnya memiliki motivasi yang bersifat mendorong warga untuk melakukan pemilahan sampah. Selain itu, kemampuan untuk berpartisipasi berupa pengetahuan dan keterampilan serta waktu luang belum dimiliki oleh semua warga RW 05 sehingga mengakibatkan warga tidak memiliki kapasitas untuk memahami secara menyeluruh pengelolaan sampah di bank sampah. Kata Kunci: Partisipasi, Pengelolaan sampah, Bank sampah ABSTRACT GRACE TAMARA S., 19.03.064. Community Participation in Waste Management at Dago Barat Resik dan Hejo Waste Bank (Dabaresih) in RW 05, Dago Sub-district, Coblong District, Bandung City. Supervisor: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI DAN VERSANUDIN HEKMATYAR The management of a waste bank refers to a series of activities involving disposal, sorting, and transportation with the aim of reducing and handling waste. This study aims to provide an overview of community participation in waste management at a Waste Bank, including informant characteristics, opportunities for participation, willingness to participate, and ability to participate. The research design used is a descriptive qualitative design. The data sources used are primary and secondary data. Data collection techniques in this study include interviews, observations, and documentary studies. The results of this study show that participation is influenced by factors including opportunities, willingness, and ability. Opportunities for participation have been made available to residents of RW 05 through information and services provided by administrators. While the benefits are understood by all residents, the willingness to participate is not yet maximized due to not all residents having motivating factors that drive them to engage in waste sorting. Furthermore, the ability to participate, in terms of knowledge and skills, is not possessed by all residents of RW 05, resulting in a lack of capacity to fully comprehend waste management at the waste bank. Keyword: Participation, Waste management, Waste bankItem Pelaksanaan Tugas Pengurus Kampung Siaga Bencana di Desa Gunturmekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-10-10) MUHAMMAD RIDHWAN HAKIM, 20.03.057; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARMUHAMMAD RIDHWAN HAKIM, 20.03.057, Pelaksanaan Tugas Pengurus Kampung Siaga Bencana di Desa Gunturmekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Bencana alam adalah kerusakan yang timbul pada pola pola kehidupan normal yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia, struktur sosial, serta munculnya kebutuhan masyarakat. Kampung Siaga Bencana merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan/tempat untuk program penanggulangan bencana. Kampung Siaga Bencana sendiri dibentuk dengan maksud untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman dan risiko bencana dengan cara menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada pada lingkungan setempat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tugas pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Gunturmekar, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang. Desa ini termasuk dalam kawasan rawan bencana dengan topografi perbukitan yang membuatnya rentan terhadap gempa bumi dan tanah longsor. Berdasarkan Permensos Nomor 128 Tahun 2011, tugas pengurus Kampung Siaga Bencana meliputi merencanakan dan menyusun kegiatan kerja, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, menyampaikan laporan pelaksanaan, dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengeksplorasi secara mendalam implementasi tugas- tugas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurus Kampung Siaga Bencana Gunturmekar telah melaksanakan beberapa tugas sesuai ketentuan, seperti pembentukan lumbung sosial dan kerjasama dengan organisasi masyarakat setempat. Namun, terdapat kendala dalam pelaksanaan program karena minimnya anggaran dan dukungan sumber daya lokal. Peneliti kemudian memberikan uslan program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus Kampung Siaga Bencana Gunturmekar dalam menjalankan tugas-tugasnya. Studi ini memberikan wawasan mengenai pentingnya partisipasi aktif masyarakat dan penguatan jejaring kerja dalam penanggulangan bencana berbasis komunitas. Kata Kunci: Kampung Siaga Bencana, Desa Gunturmekar, Penanggulangan Bencana, Pelaksanaan Tugas, Metode Kualitatif ABSTRACT MUHAMMAD RIDHWAN HAKIM, 20.03.057, Implementation of Disaster Preparedness Village Management Tasks in Gunturmekar Village, Tanjungkerta District, Sumedang Regency. DECKY IRIANTI and VERSANUDIN HEKMATYAR Natural disasters are damage that arises to normal life patterns that negatively impact human life, social structures, and the emergence of community needs. Disaster Preparedness Village is a community-based disaster management forum that is used as an area/place for disaster management programs. The Disaster Preparedness Village itself was formed with the intention of providing protection to the community from disaster threats and risks by organizing community-based disaster prevention and management activities through the use of natural and human resources in the local environment This research aims to determine the implementation of the duties of the Disaster Preparedness Village (KSB) management in Gunturmekar Village, Tanjungkerta District, Sumedang Regency. This village is included in a disaster-prone area with a hilly topography that makes it vulnerable to earthquakes and landslides. Based on the Minister of Social Affairs Regulation Number 128 of 2011, the duties of the Disaster Preparedness Village management include planning and compiling work activities, evaluating the implementation of activities, submitting implementation reports, and coordinating with stakeholders. This study uses a descriptive qualitative method to explore in depth the implementation of these tasks. The results of the study show that the management of the Gunturmekar Disaster Preparedness Village has carried out several tasks according to the provisions, such as the establishment of social barns and cooperation with local community organizations. However, there are obstacles in the implementation of the program due to the lack of budget and support for local resources. The researcher then provided a program that aims to increase the capacity of the Gunturmekar Disaster Preparedness Village management in carrying out their duties. This study provides insight into the importance of active community participation and strengthening work networks in community-based disaster management. Keywords: Disaster Preparedness Village, Gunturmekar Village, Disaster Management, Task Implementation, Qualitative MethodItem Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) SITI AMELIA, 20.03.115.; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARSITI AMELIA, 20.03.115. Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Pembimbing: DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Peran merupakan tanggung jawab, tindakan, atau yang diharapkan dari seorang individu didalam sebuah kelompok masyarakat atau lingkungan tertentu. Pentingnya sebuah peran, akan mengantarkan pada pencapaian tujuan bersama, Seperti halnya pentingnya peran pendamping dalam membantu pencapaian tujuan Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai peran pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago, dimana peran tersebut meliputi aspek, diantaranya: 1) Peran Fasilitator, 2) Peran Edukator, 3) Peran Representatif, dan 4) Peran Teknis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya penerapan ke empat aspek tersebut dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago. Namun dalam salah satu aspek, adanya kendala yang dialami oleh pendamping yaitu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pendamping dalam pengelolaan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG). Maka dari itu, mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping dalam Pengelolaan Data melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG)”. Program ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri pendamping dalam mengelola data, sehingga meningkatkan efisiensi kinerja pendamping di lapangan. Kata Kunci: Peran Pendamping, Program Keluarga Harapan, Pemutakhiran dataItem Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) SITI AMELIA, 20.03.115.; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARSITI AMELIA, 20.03.115. Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Pembimbing: DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Peran merupakan tanggung jawab, tindakan, atau yang diharapkan dari seorang individu didalam sebuah kelompok masyarakat atau lingkungan tertentu. Pentingnya sebuah peran, akan mengantarkan pada pencapaian tujuan bersama, Seperti halnya pentingnya peran pendamping dalam membantu pencapaian tujuan Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai peran pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago, dimana peran tersebut meliputi aspek, diantaranya: 1) Peran Fasilitator, 2) Peran Edukator, 3) Peran Representatif, dan 4) Peran Teknis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya penerapan ke empat aspek tersebut dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago. Namun dalam salah satu aspek, adanya kendala yang dialami oleh pendamping yaitu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pendamping dalam pengelolaan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG). Maka dari itu, mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping dalam Pengelolaan Data melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG)”. Program ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri pendamping dalam mengelola data, sehingga meningkatkan efisiensi kinerja pendamping di lapangan. Kata Kunci: Peran Pendamping, Program Keluarga Harapan, Pemutakhiran dataItem Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-10) SITI AMELIA, 20.03.115.; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARSITI AMELIA, 20.03.115. Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Pembimbing: DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Peran merupakan tanggung jawab, tindakan, atau yang diharapkan dari seorang individu didalam sebuah kelompok masyarakat atau lingkungan tertentu. Pentingnya sebuah peran, akan mengantarkan pada pencapaian tujuan bersama, Seperti halnya pentingnya peran pendamping dalam membantu pencapaian tujuan Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai peran pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago, dimana peran tersebut meliputi aspek, diantaranya: 1) Peran Fasilitator, 2) Peran Edukator, 3) Peran Representatif, dan 4) Peran Teknis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya penerapan ke empat aspek tersebut dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago. Namun dalam salah satu aspek, adanya kendala yang dialami oleh pendamping yaitu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pendamping dalam pengelolaan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG). Maka dari itu, mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping dalam Pengelolaan Data melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG)”. Program ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri pendamping dalam mengelola data, sehingga meningkatkan efisiensi kinerja pendamping di lapangan. Kata Kunci: Peran Pendamping, Program Keluarga Harapan, Pemutakhiran dataItem Peran Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Tingkat Kabupaten dalam Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.(Perpustakaan, 2024-10-10) ERLANG ADHI NEGARA, 20.03.116.; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARERLANG ADHI NEGARA, 20.03.116. The Role of Taruna Siaga Bencana (TAGANA) in Community Preparedness for Flood Disaster Threats in Purwoasri Village, Kebonagung District, Pacitan Regency. Supervised by DECKY IRIANTI and VERSANUDIN HEKMATYAR. Flooding is one of the most frequent disasters in Indonesia and is the responsibility of both the government and the community to address. Purwoasri Village in Kebonagung District, Pacitan Regency, has a high flood disaster risk index, making community involvement through the formation of Taruna Siaga Bencana (TAGANA) essential. TAGANA are trained social volunteers or Social Welfare Workers (TKS) from the community who are active in flood disaster management. This study aims to provide a comprehensive overview of the role of TAGANA in community preparedness for floods in Purwoasri Village, based on Minister of Social Affairs Regulation Number 29 of 2012 concerning TAGANA. The research employs a descriptive qualitative method with purposive sampling to select informants, including TAGANA members, village officials, and residents of Purwoasri Village. Data collection was conducted through observation, in-depth interviews, and documentation studies. The results show that the role of TAGANA in Purwoasri Village is not yet optimal, with issues such as lack of disaster data updates, passive participation of TAGANA members in outreach activities, limited number of TAGANA members, insufficient understanding of disaster management among KSB administrators, and the absence of standard operating procedures (SOP) for flood management. To address these issues, the researcher proposes the "TAGANA BERDAYA Program" aimed at enhancing the capacity of TAGANA and disaster stakeholders in Purwoasri Village, Kebonagung District, Pacitan Regency, in disaster management. Keywords: TAGANA, Community Preparedness, Flood Disaster ABSTRAK ERLANG ADHI NEGARA, 20.03.116. Peran Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Tingkat Kabupaten dalam Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Dibimbing oleh DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia dan menjadi tanggung jawab pemerintah serta masyarakat untuk menanggulanginya. Desa Purwoasri di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, memiliki indeks potensi rawan bencana banjir yang tinggi, sehingga keterlibatan masyarakat melalui pembentukan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sangat diperlukan. TAGANA adalah relawan sosial terlatih atau Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) yang berasal dari masyarakat dan aktif dalam penanggulangan bencana banjir. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif mengenai peran TAGANA dalam kesiapsiagaan masyarakat menghadapi banjir di Desa Purwoasri berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 29 Tahun 2012 tentang TAGANA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling untuk menentukan informan, yang meliputi anggota TAGANA, perangkat desa, dan masyarakat Desa Purwoasri. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TAGANA di Desa Purwoasri belum optimal, dengan masalah yang mencakup kurangnya pembaruan data kebencanaan, keaktifan anggota TAGANA dalam sosialisasi, keterbatasan jumlah anggota, kurangnya pemahaman pengurus KSB mengenai penanggulangan bencana, serta ketiadaan SOP penanggulangan banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mengusulkan “Program TAGANA BERDAYA” dengan tujuan meningkatkan kapasitas TAGANA dan pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Kata kunci : TAGANA, Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana BanjirItem Pola Asuh Orang Tua dalam Pencegahan Stunting Pada Balita di Desa Kinangkong, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.(perpustakaan, 2024-01-04) ANNISA BR PERANGIN ANGIN. 19.03.051.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; VERSANUDIN HEKMATYARABSTRAK ANNISA BR PERANGIN ANGIN. 19.03.051. Pola Asuh Orang Tua dalam Pencegahan Stunting Pada Balita di Desa Kinangkong, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pembimbing LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Pola asuh merupakan proses dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, finansial, dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa. Pola asuh dapat mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut sebagai stunting. Penelitian ini bertujuan dalam menggambarkan pola asuh orang tua dalam mencegah stunting pada balita. Peneliti melihat pada aspek pengawasan dalam pemberian asupan makan, komunikasi dalam hygiene serta sanitasi, dan disiplin orang tua dalam kegiatan imunisasi pada balita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan ialah dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian pengawasan terhadap pemberian asupan makanan, yaitu berada pada kategori kurang yaitu berjumlah 1 (1,30%), kategori baik berjumlah 43 (55,80%), sangat baik berjumlah 33 (42,90%). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa mayoritas dari jawaban responden berada pada kategori baik. Komunikasi terhadap hygiene dan sanitasi, didapatkan hasil bahwa terdapat pada 3 kategori yaitu kurang, baik, dan sangat baik, yang menjawab pada kategori kurang yaitu berjumlah 1 (1,30%), baik berjumlah 60 (77,90%), sangat baik berjumlah 16 (20,80%). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa mayoritas dari jawaban responden berada pada kategori baik. Disiplin terhadap imunisasi dalam kegiatan posyandu, didapatkan hasil bahwa terdapat pada 2 kategori yaitu baik, dan sangat baik, yang menjawab dengan kategori kategori baik berjumlah 2 (2,60%), sangat baik berjumlah 75 (97,40%). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa mayoritas dari jawaban responden berada pada kategori sangat baik. Kata Kunci: Pola Asuh, Pencegahan Stunting, Balita ABSTRACT ANNISA BR PERANGIN ANGIN, 19.03.051. Parenting in Stunting Prevention in Toddlers in Kinangkong Village, Lau Baleng District, Karo Regency, North Sumatra. Supervisors LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and VERSANUDIN HEKMATYAR Parenting is a process in improving and supporting the physical, emotional, financial, and intellectual development of a child from infancy to adulthood. Parenting can prevent the occurrence of impaired growth and development of children which is referred to as stunting. This study aims to describe parenting patterns in preventing stunting in toddlers in Kinangkong Village, Lau Baleng District, Karo Regency, North Sumatra. Researchers looked at aspects of supervision in feeding, communication in hygiene and sanitation, and parental discipline in immunization activities in toddlers. Data collection techniques in this study with questionnaires, observations, and documentation studies. Then the data analysis technique carried out is to use descriptive statistics. The results of the supervision study on food intake, which is in the less category, which is 1 (1.30%), the good category is 43 (55.80%), very good is 33 (42.90%). Based on the data analysis that has been done, it can be seen that the majority of respondents' answers are in the good category. Communication on hygiene and sanitation, it was found that there were 3 categories, namely less, good, and very good, which answered in the less category, which amounted to 1 (1.30%), good amounted to 60 (77.90%), very good amounted to 16 (20.80%). Based on the data analysis that has been done, it can be seen that the majority of respondents' answers are in the good category. Discipline towards immunization in posyandu activities, it was found that there were 2 categories, namely good, and very good, which answered with good category categories amounting to 2 (2.60%), very good amounting to 75 (97.40%). Based on the data analysis that has been done, it can be seen that the majority of respondents' answers are in the very good category. Keywords: Parenting, Stunting Prevention, toddlerItem Pola Kemitraan Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang.(perpustakaan, 2024-01-19) PUTRI NABILA SUHAEMI. 19.04.054.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; VERSANUDIN HEKMATYARABSTRAK PUTRI NABILA SUHAEMI. 19.04.054. Pola Kemitraan Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Dibimbing oleh LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Pola kemitraan merupakan bentuk yang digunakan pihak – pihak yang terlibat dalam sebuah kerjasama. Dalam menjalankan suatu program, diperlukan pola kemitraan yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pola kemitraan dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Peneliti melihat pada aspek tujuan pihak bermitra, peran pihak bermitra, kedudukan pihak bermitra dan manfaat yang didapatkan pihak bermitra. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pihak yang bermitra yaitu PLN Indonesia Power Cilegon PGU, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta kelompok binaan. Pola kemitraan dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju yaitu pola kemitraan mutualistik. Meskipun tujuan dan kedudukan pihak bermitra berbeda, setiap pihak mendapatkan manfaat dan berkontribusi dalam penciptaan manfaat bagi mitra lain. Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yaitu mendapatkan proper hijau, mendapatkan juara dalam kompetisi CSR dan mendapat penghargaan produktivitas comdev. Dinas mendapatkan manfaat berupa percepatan pencapaian tujuan rencana strategis, tersedianya anggaran untuk peningkatan kualitas kelompok binaan dan adanya benchmark untuk kelompok Dinas Pertanian yang lain. Kelompok binaan mendapatkan manfaat peningkatan pendapatan kelompok binaan, peningkatan produktivitas domba dan peningkatan kualitas domba. Meskipun termasuk dalam kemitraan mutualistik, namun masih terdapat kekurangan yaitu adanya penurunan peternak plasma dalam kurun waktu satu tahun yang tadinya 24 menjadi 11 yang disebabkan kurangnya kesadaran menjalankan peran yang berhubungan dengan kedudukan. Maka dari itu, peneliti mengusulkan program yang bernama “Optimalisasi Pola Kemitraan Mutualistik pada Program Sentra Ternak Domba Sukamaju” Kata Kunci : Pola Kemitraan, Corporate Social Responsibility, Sentra Ternak DombaItem SITI AMELIA, 20.03.115. Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-26) DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARSITI AMELIA, 20.03.115. The Role of the Program Keluarga Harapan (PKH) Companion in the Process of Updating Data on Beneficiary Families (KPM) in Dago Village, Coblong District, Bandung City. Supervisors: DECKY IRIANTI and VERSANUDIN HEKMATYAR A role is a responsibility, action, or expectation from an individual in a community group or certain environment. The importance of a role will lead to the achievement of common goals, as is the importance of the role of companions in helping to achieve the goals of the Program Keluarga Harapan (PKH). Research This aims to obtain an in-depth picture of the role of the Program Keluarga Harapan (PKH) companion in the process of updating data on Beneficiary Families (KPM) in Dago Village, where this role includes aspects, including: 1) Role of Facilitator, 2) Role of Educator, 3) Representative Role, and 4) Technical Role. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques using interviews, documentation studies and observation. The results of the research show that there is application of these four aspects in the process of updating data on Beneficiary Families (KPM) in Dago Village. However, in one aspect, there are obstacles experienced by the companions, namely the limited knowledge and skills of the companions in managing the Social Welfare Information System - Next Generation (SIKS NG). Therefore, the researcher proposes the program "Increasing the Capacity of Companions in Data Management through the Social Welfare Information System - Next Generation (SIKS NG)". This program is expected to increase the knowledge, skills and confidence of companions in managing data, thereby increasing the efficiency of companions' performance in the field. Keywords: Role of Companion, Program Keluarga Harapan, Data updating ABSTRAK SITI AMELIA, 20.03.115. Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Proses Pemutakhiran Data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Pembimbing: DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Peran merupakan tanggung jawab, tindakan, atau yang diharapkan dari seorang individu didalam sebuah kelompok masyarakat atau lingkungan tertentu. Pentingnya sebuah peran, akan mengantarkan pada pencapaian tujuan bersama, Seperti halnya pentingnya peran pendamping dalam membantu pencapaian tujuan Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai peran pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago, dimana peran tersebut meliputi aspek, diantaranya: 1) Peran Fasilitator, 2) Peran Edukator, 3) Peran Representatif, dan 4) Peran Teknis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya penerapan ke empat aspek tersebut dalam proses pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Dago. Namun dalam salah satu aspek, adanya kendala yang dialami oleh pendamping yaitu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pendamping dalam pengelolaan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG). Maka dari itu, mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping dalam Pengelolaan Data melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS NG)”. Program ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri pendamping dalam mengelola data, sehingga meningkatkan efisiensi kinerja pendamping di lapangan. Kata Kunci: Peran Pendamping, Program Keluarga Harapan, Pemutakhiran dataItem Tata Kelola Dalam Penyaluran Program Sembako Di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) ONATHAN FERDI KARIMAN SIMAMORA, NRP. 20.03.020.; DECKY IRIANTI; VERSANUDIN HEKMATYARJONATHAN FERDI KARIMAN SIMAMORA, NRP. 20.03.020. Basic Food Program in Cingcin Village, Soreang District, Bandung Regency. Supervised by DECKY IRIANTI and VERSANUDIN HEKMATYAR Basic Food Program is a social assistance program from the government which aims to improve food security and the welfare of the poor. This program replaces physical food assistance with electronic-based assistance, where beneficiary families (KPM) receive assistance in the form of electronic balances that can be used to buy food at e-warong. This research aims to determine the governance process in basic food distribution in Cingcin Village, Soreang District, Bandung Regency from the aspects of accountability, transparency, openness and the rule of law. This research uses descriptive qualitative methods with purposive sampling techniques to determine informants, which include village officials and the community of Cingcin Village. Data was collected through observation, in-depth interviews and documentation studies. The research results show that governance in the Basic Food Program distribution process in Cingcin Village is not optimal, with problems including a lack of community knowledge about Basic Food Program, technical and infrastructure constraints in the Village and a lack of coordination between stakeholders. To overcome this problem, researchers propose the "Cingcin Understand Basic Food Program" with the aim of increasing community and stakeholder knowledge regarding Basic Food Program in Cingcin Village, Soreang District, Bandung Regency Keywords: Governance, Community Knowledge, Basic Food Program ABSTRAK JONATHAN FERDI KARIMAN SIMAMORA, NRP. 20.03.020. Tata Kelola Dalam Penyaluran Program Sembako Di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh DECKY IRIANTI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Program Sembako merupakan salah satu program bantuan sosial dari pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat miskin. Program ini menggantikan bantuan pangan fisik dengan bantuan berbasis elektronik, di mana keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan dalam bentuk saldo elektronik yang dapat digunakan untuk membeli bahan pangan di e-warong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses tata kelola dalam penyaluran program sembako di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung dilihat dari aspek akuntabilitas, transparansi, keterbukaan dan aturan hukum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling untuk menentukan informan, yang meliputi perangkat desa, dan masyarakat Desa Cingcin cini. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola dalam proses penyaluran program sembako di Desa Cingcin belum optimal, dengan masalah yang mencakup kurangnya pengetahuan masyrakat mengenai Program Sembako, kendala teknis dan infrastuktur di Desa dan kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan . Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mengusulkan “Program Cingcin Paham Sembako” dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pemangku kepentingan mengenai Program Sembako di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Kata Kunci : Tata Kelola, Pengetahuan Masyarakat, Program Sembako