Browsing by Author "ADMIRAL NELSON ARITONANG"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Program Keluarga Harapan Pada Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2024-01-19) BENJAMIN FREDERICH TIMISELA, 1903023,; ADMIRAL NELSON ARITONANG; MILLY MILDAWATIABSTRAK BENJAMIN FREDERICH TIMISELA, 1903023, Dampak Program Keluarga Harapan Pada Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Dosen pembimbing ADMIRAL NELSON ARITONANG dan MILLY MILDAWATI Penelitian tentang Dampak Program Keluarga Harapan Pada Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Dampak adalah pengaruh yang kuat dari seseorang atau kelompok orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai dengan statusnya dalam masyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan baik positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Program Keluarga Harapan (PKH) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baik dampak positif maupun dampak negatif di Kelurahan Cibeber, mencakup: 1) karakteristik responden, 2) aspek kesehatan, 3) aspek pendidikan, 4) aspek pendapatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif.Populasi dari penelitian ini sebanyak 682 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan sampel sebanyak. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah angket menggunakan pengukuran reting scale dan uji validitas muka (face validity). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak dari Program Keluarga Harapan (PKH) berada pada kategori tinggi. Meskipun begitu, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi demi peningkatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui program ( Edukasi Tentang Pentingnya Pendidikan Terhadap Masa Depan Anak) di Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Kata Kunci: Dampak, Program Keluarga Harapan, Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ABSTRACT BENJAMIN FREDERICH TIMISELA, 1903023, The Impact of the Family Hope Program on the Welfare of Beneficiary Families (KPM) in Cibeber Village, South Cimahi District, Cimahi City. Supervisor ADMIRAL NELSON ARITONANG and MILLY MILDAWATI Research on the Impact of the Family Hope Program on the Welfare of Beneficiary Families (KPM) in Cibeber Village, South Cimahi District, Cimahi City. Impact is the influence or effect in every decision making of every positive impact or negative impact which also concerns aspects of health, education, perception. This study aims to determine the impact of the Family Hope Program (PKH) on Beneficiary Families (KPM) both positive and negative impacts in Cibeber Village, including: 1) respondent characteristics, 2) health aspects, 3) education aspects, 4) aspects The research method used in this study is a quantitative research method. The data sources used in this study are primary data sources and secondary data sources. The sampling technique in this study is a census. Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. Measuring tools used are questionnaires and documentation studies. Measuring tool used is a questionnaire using measurement scale reting and test the validity of the face (validity face). Furthermore, the results of the study were analyzed using quantitative analysis. The results of the study show that the impact of the Family Hope Program (PKH) is in the high category. Even so, there are still a number of things that need to be addressed in order to increase Beneficiary Families (KPM) through the program (Education About the Importance of Education for the Future of Children) in Cibeber Village, South Cimahi District, Cimahi City. Keywords: The Impact of the Family Hope Program on the Welfare of Beneficiary Families (KPMItem Implementasi Program Keluarga Harapan dalam Memberikan Akses Pendidikan bagi Anak Keluarga Penerima Manfaat di Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-10) RANA FAIRUS AMNA, 20.03.065.; ARIBOWO; ADMIRAL NELSON ARITONANGRANA FAIRUS AMNA, 20.03.065. Implementasi Program Keluarga Harapan dalam Memberikan Akses Pendidikan bagi Anak Keluarga Penerima Manfaat di Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Dosen Pembimbing : ARIBOWO dan ADMIRAL NELSON ARITONANG Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan sosial bersyarat bagi Keluarga Miskin (KM) yang bertujuan untuk membuka akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan. Penelitian ini menganalisis implementasi PKH menggunakan teori George C. Edward III dengan fokus pada aspek komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek komunikasi dalam PKH fokus pada pemenuhan kewajiban anak KPM untuk bersekolah, namun dikarenakan ada kebijakan baru mengakibatkan komunikasi yang dilakukan antara pihak sekolah dan pendamping menurun, pendamping hanya memonitoring disaat ada aduan dari pihak sekolah saja sehingga menghambat pemantauan pendidikan. Aspek sumber daya menekankan bahwa calon pendamping harus memiliki gelar D3 Kesejahteraan Sosial, dedikasi penuh, pelatihan dan sertifikasi berkala diperlukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program bagi para SDM PKH. Selain itu sistem penyaluran dana masih menghadapi tantangan selama periode pencairan dua bulan sekali. Disposisi dalam PKH menunjukkan tanggung jawab bersama semua pihak terkait, hal ini dilihat dari para pendamping berinisiatif membantu beasiswa dan menyelesaikan permasalahan pendidikan. Struktur birokrasi PKH diatur oleh Kementerian Sosial, sedangkan peran pendamping lapangan lebih bersifat operasional dan administratif. Berdasarkan analisis tersebut, peneliti mengusulkan program Forum Dialog Pendidikan sebagai wadah diskusi untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam pelaksanaan PKH, guna meningkatkan efektivitas dan pemahaman KPM. Kata Kunci : Implementasi Program Keluarga Harapan dalam Akses pendidikan ABSTRACT RANA FAIRUS AMNA, 20.03.065. Implementasi Program Keluarga Harapan dalam Memberikan Akses Pendidikan bagi Anak Keluarga Penerima Manfaat di Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Dosen Pembimbing : ARIBOWO dan ADMIRAL NELSON ARITONANG The Program Keluarga Harapan (PKH) is a conditional social assistance program for poor families (KM) which aims to open access to health and education facilities. This study analyzed the implementation of PKH using George C. Edward III theory with a focus on aspects of communication, resources, disposition and bureaucratic structures. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques through interviews and documentation studies. The results showed that the communication aspects in the PKH focused on fulfilling KPM children's obligations to go to school, but there is a new policy resulting in communication carried out between the school and declining companion, the companion only monitors when there is a complaint from the school so that it hampered the monitoring of education The aspect of resources emphasizes that prospective companions must have a D3 Social Welfare degree, full dedication, training and periodic certification are needed to optimize the program implementation for PKH HR. In addition, the fund distribution system still faces challenges during the disbursement period every two months. Disposition in PKH shows responsibility for all parties involved, this is seen from the companions taking the initiative to help scholarships and resolve education issues. The PKH bureaucratic structure is regulated by the Ministry of Social Affairs, while the role of field companion is more operational and administrative. Based on the analysis, researchers proposed the education dialogue forum program as a discussion forum for overcoming various problems in implementing PKH, in order to increase the effectiveness and understanding of KPM. Keywords: Implementation of Program Keluarga Harapan in Access to educationItem Implementasi Program Rembug Kemiskinan Untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Kelurahan Cipameungpeuk Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-09-17) IMELDA ENDANG KARMELIA, NRP. 20.03.027.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; ARIBOWOIMELDA ENDANG KARMELIA, NRP. 20.03.027. Implementasi Program Rembug Kemiskinan Untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Kelurahan Cipameungpeuk Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh ADMIRAL NELSON ARITONANG dan ARIBOWO Penelitian ini berjudul Implementasi Program Rembug Kemiskinan Untuk Penanganan Kemiskinan Esktrem di Kelurahan Cipameungpeuk Kabupaten Sumedang. Kemiskinan merupakan keadaan atau kondisi seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Salah satu tingkatakan kemiskinan di Indonesia yaitu kemiskinan esktrem, yang merupakan tingkatakan dimana warga tersebut sangat kesulitan untuk mendapatkan kesejahteraan. Dalam menanggulangi permasalahan kemiskinan ekstrem, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai macam cara. Salah satunya di Kabupaten Sumedang yaitu program rembug kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program rembug kemiskinan dalam menangani permasalahan kemiskinan ekstrem dan bentuk bantuan yang diberikan dalam program rembug kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif untuk memahami secara lebih mendalam bagaimana implementasi program rembug kemiskinan di Kelurahan Cipameungpeuk dilaksanakan. Melalui penelitian ini peneliti memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terkait implementasi program rembug kemiskinan yang dilaksanakan. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dimana peneliti memilih subjek sampel berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu yang relevan terhadap masalah yang sedang diteliti. Teknik analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dari hasil wawancara dan data sekunder, reduksi data, sajian data, kemudian penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hambatan dalam pelaksanaan program rembug kemiskinan seperti terbatasnya cakupan penerima manfaat, pemberian bantuan yang hanya berupa kebutuhan makanan, dan kurangnya keterlibatan organisasi masyarakat di Kelurahan Cipameungpeuk. Keberhasilan program rembug kemiskinan ini dapat terlihat dari terbantunya masyarakat miskin ekstrem atas bantuan sembako dari program rembug kemiskinan yang tersebut. Kata Kunci: Kemiskinan Esktrem, Implementasi, Program Rembug Kemiskinan ABSTRACT IMELDA ENDANG KARMELIA, NRP. 20.03.207. Implementation of the Poverty Rembug Program for Extreme Poverty reduction in Cipameungpeuk Village, Sumedang Regency. Supervised by ADMIRAL NELSON ARITONANG and ARIBOWO This research is entitled Implementation of the Poverty Rembug Program for Extreme Poverty reduction in Cipameungpeuk Village, Sumedang Regency. Poverty is the condition or condition of a person who does not have the ability to meet basic needs for clothing, food, board, education, and health. One of the levels of poverty in Indonesia is extreme poverty, which is a level where it is very difficult for the resident to get welfare. In overcoming the problem of extreme poverty, the Indonesian government has done various ways. One of them in Sumedang Regency is the poverty reduction program. This study aims to determine the implementation of the poverty reduction program in dealing with extreme poverty problems and the form of assistance provided by the poverty reduction program. This study uses a qualitative method with a descriptive design to describe more deeply how the implementation of the poverty reduction program in Cipameungpeuk Village is implemented. Through this research, researchers gain a deeper understanding of the implementation of the poverty reduction program implementation. The selection of informants uses the purposive sampling technique which is a sampling technique where the researcher selects sample subjects bases on certain criteria or objectives that are relevant to the problem being researched. The data analysis technique was carried out by collecting primary data from the results of indepth interview and secondary data, data reduction, data display, and then drawing conclusions. The results of this study show that there are obstacles in the implementation of the poverty reduction program such as limited coverage of beneficiaries, the provision of assistance in the form of food, and the lack of involvement of community organizations in Cipameungpeuk Village. The success of this poverty reduction program can be seen from the assisted of the extreme poor on basic food assistance from the poverty reduction program. Keywords : Extreme Poverty, Implementation, Poverty Reduction ProgramItem Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro Melalui Program Wirausaha Baru (WUB) di Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.(perpustakaan, 2024-01-08) ARINALHAQ SHANGRIDLO HAFFIEZH, 19.03.029.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; MILLY MILDAWATIABSTRAK ARINALHAQ SHANGRIDLO HAFFIEZH, 19.03.029. Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro Melalui Program Wirausaha Baru (WUB) di Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG Dan MILLY MILDAWATI Pemerintah Kota Cimahi memiliki program pemberdayaan untuk para pemilik Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), salah satunya Program Wirausaha Baru (WUB). Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menggali bentuk kegiatan pemberdayaan para pelaku Usaha Mikro yang berada di Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Secara khusus penelitian ini meliputi aspek pengelolaan sumberdaya, pemberian pengetahuan, bentuk keterampilan, dan partisipasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif. Informan menggunakan purposive sampling yang berjumlah informan 4. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber, dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan mereduksi data, penyajian data, dan pemeriksaan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pelaksanaan pemberdayaan pelaku usaha mikro melalui program Wirausaha Baru (WUB) yang berada di Kelurahan Cibeber sudah berjalan dengan baik, namun pada aspek partisipasi yang dirasa perlu untuk diperbaiki dikarenakan kurangnya partisipasi peserta saat kegiatan pelatihan yang akibatnya peserta kegiatan pelatihan mandiri harus mengambil dari sepuluh cadangan pelaku usaha, dan terbatasnya waktu pelatihan mandiri, akibatnya masih kurang untuk belajar lebih dalam tentang UMKM. maka peneliti memberikan usulan program Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Mikro dalam Kegiatan Pelatihan Mandiri. Kata kunci: Pemberdayaan, Pelaku Usaha Mikro, Wirausaha Baru ABSTRACT ARINALHAQ SHANGRIDLO HAFFIEZH, 19.03.029. Empowerment of Micro Business Actors Through the New Entrepreneurship Program (WUB) in Cibeber Village, South Cimahi District, Cimahi City. Advisor: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan MILLY MILDAWATI The Cimahi City Government has an empowerment program for Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) owners, one of which is the New Entrepreneurship Program (NEP). The aim of the research is to find out and explore the forms of empowerment activities for micro-enterprises in Cibeber Village, South Cimahi District, Cimahi City. In particular, this research covers aspects of resource management, imparting knowledge, forms of skills, and participation. Research using descriptive qualitative approach method. Informants used purposive sampling with a total of 4 informants. Data collection techniques using in-depth interviews, observation, and documentation studies. Checking the validity of the data uses source triangulation and technical triangulation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and examination of conclusions. Based on the results of the study, it shows that the implementation of empowering micro entrepreneurs through the New Entrepreneurship program (NEP) in the Cibeber Village has been going well, but in the aspect of participation that is deemed necessary to be improved due to the lack of participation of participants during training activities as a result the participants in independent training activities have to take of the ten reserves for business actors, and limited time for self-training, as a result there is still not enough time to learn more about MSMEs. then the researchers proposed a program for Increasing the Capacity of Micro Business Actors in Independent Training Activities. Keywords: Empowerment, Micro Entrepreneurs, New EntrepreneursItem Pengaruh Terapi Assertive Training dan Terapi Keluarga Strategis terhadap Keterbukaan Diri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kepada Orang Tua Asuh di Sentra Hndayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-10-10) SITTI ALAWIYAH SABARUDDIN, 22.01.003.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; JUMAYAR MARBUNSITTI ALAWIYAH SABARUDDIN, 22.01.003. The Influence of Assertive Training Therapy and Strategic Family Therapy on Children's SelfDisclosure in Faces with the Law to Foster Parents at Sentra Handayani Jakarta. Supervisor: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan JUMAYAR MARBUN. Children's self-disclosure in dealing with the law (ABH) is not only influenced by the subject's internal factors but is also influenced by the environment. The selfdisclosure of children in contact with the law (ABH) at the Handayani Center is included in the moderate category where they are only open with social workers and other children, so it is necessary to implement a combination of assertive training therapy and strategic family therapy. This research aims to determine the subject's level of self-disclosure before, during and after the implementation of therapy and to determine the effect of implementing assertive training therapy and strategic family therapy. This research uses a quantitative approach with an experimental method or Single Subject Design (SSD) A-B-A model. Data collection was carried out by interviews, filling out questionnaires and observation. This research uses analysis within conditions and analysis between conditions. Through assessment and pre-test, it was discovered that the three subjects had a moderate level of self-disclosure. The results of the research show that there is a change in the level of self-disclosure of Children in Conflict with the Law (ABH) to foster parents. This can be seen from the subjects starting to frequently ask to talk and tell stories, being able to choose the right time to talk, the amount of information given and telling people about their problems. foster parents. This increase is also proven by the results of analysis within conditions and between conditions which show an increasing trend, increasing data traces, increasing levels of change and smaller data overlap. Apart from that, the results of measurements using a questionnaire (post-test) show a significant increase in scores. quite significant. Keywords: Assertive training therapy, Strategic Family Therapy, Self Disclosure, Children in Conflict with the Law (ABH). ABSTRAK SITTI ALAWIYAH SABARUDDIN, 22.01.003. Pengaruh Terapi Assertive Training dan Terapi Keluarga Strategis terhadap Keterbukaan Diri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kepada Orang Tua Asuh di Sentra Hndayani Jakarta. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan JUMAYAR MARBUN. Keterbukaan diri anak dalam menghadapi hukum (ABH) tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal subjek tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Keterbukaan diri anak yang berhubungan dengan hukum (ABH) di Balai Handayani termasuk dalam kategori sedang dimana mereka hanya terbuka dengan pekerja sosial dan anak lain, sehingga perlu diterapkan kombinasi terapi pelatihan asertif dan strategi. terapi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbukaan diri subjek sebelum, saat dan sesudah penerapan terapi serta mengetahui pengaruh penerapan terapi pelatihan asertif dan terapi keluarga strategis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen atau model Single Subject Design (SSD) A-B-A. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengisian angket dan observasi. Penelitian ini menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Melalui asesmen dan pre-test diketahui bahwa ketiga subjek memiliki tingkat keterbukaan diri sedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan tingkat keterbukaan diri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kepada orang tua asuh. Hal ini terlihat dari subjek yang mulai sering mengajak bicara dan bercerita, mampu memilih waktu yang tepat untuk berbicara, banyaknya informasi yang diberikan dan menceritakan permasalahannya kepada orang lain. orang tua asuh. Peningkatan tersebut juga dibuktikan dengan hasil analisis dalam kondisi dan antar kondisi yang menunjukkan tren meningkat, jejak data semakin meningkat, tingkat perubahan semakin meningkat dan tumpang tindih data semakin kecil. Selain itu, hasil pengukuran dengan menggunakan angket (post-test) menunjukkan peningkatan skor yang signifikan. cukup signifikan. Kata Kunci: Terapi Assertive training, Terapi Keluarga Strategis, Keterbukaan Diri, Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).Item Peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dalam Penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung(Perpustakaan, 2023-08-09) ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048; ADMIRAL NELSON ARITONANG; MILLY MILDAWATIABSTRAK ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048. Peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dalam Penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan MILLY MILDAWATI Peran merupakan aspek dinamis kedudukan atau status dengan melaksanakan tugas, fungsi, hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya serta tanggung jawab sesuai dengan posisi atau jabatan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang telah dilakukan secara mendalam yang meliputi: 1) inisiator, 2) motivator, 3) dinamisator, 4) administrator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif metode desktriptif. Teknik dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Kriteria informan penelitian adalah 2 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), 1 pegawai kelurahan sebagai operator Puskesos, 1 TKSK Sukajadi, 2 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Dalam sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam aspek dinamisator yang dimana PSM belum mengadakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial karena kurangnya koordinasi dengan koordinasi wilayah dan kurangnya dukungan dana, PSM hanya berkolaborasi dengan pihak lain yang mengadakan kegiatan. Pada aspek administrator, PSM belum melakukan perannya dengan baik karena dalam pencatatan dan pelaporan PSM hanya melaporkan dokumentasi melalui WhatsApp dan tidak melakukan pencatatan khusus. PSM pun kurang kesadaran akan melakukan pertemuan rutin antar PSM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan suatu program yaitu “Peningkatan Kapasitas Peran Pekerja Sosial Masyarakat” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan peran dan kinerja PSM dalam mengatasi masalah sosial dalam usaha kesejahteraan sosial termasuk dalam peran dinamisator dan peran administrator. Kata Kunci: Peran, Pekerja Sosial Masyarakat, Usaha Kesejahteraan SosialItem Peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dalam Penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-01-03) ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; MILLY MILDAWATIABSTRAK ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048. Peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dalam Penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan MILLY MILDAWATI Peran merupakan aspek dinamis kedudukan atau status dengan melaksanakan tugas, fungsi, hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya serta tanggung jawab sesuai dengan posisi atau jabatan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang telah dilakukan secara mendalam yang meliputi: 1) inisiator, 2) motivator, 3) dinamisator, 4) administrator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif metode desktriptif. Teknik dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Kriteria informan penelitian adalah 2 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), 1 pegawai kelurahan sebagai operator Puskesos, 1 TKSK Sukajadi, 2 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Dalam sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam aspek dinamisator yang dimana PSM belum mengadakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial karena kurangnya koordinasi dengan koordinasi wilayah dan kurangnya dukungan dana, PSM hanya berkolaborasi dengan pihak lain yang mengadakan kegiatan. Pada aspek administrator, PSM belum melakukan perannya dengan baik karena dalam pencatatan dan pelaporan PSM hanya melaporkan dokumentasi melalui WhatsApp dan tidak melakukan pencatatan khusus. PSM pun kurang kesadaran akan melakukan pertemuan rutin antar PSM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan suatu program yaitu “Peningkatan Kapasitas Pekerja Sosial Masyarakat” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan peran dan kinerja PSM dalam mengatasi masalah sosial dalam usaha kesejahteraan sosial termasuk dalam peran dinamisator dan peran administrator. Kata Kunci: Peran, Pekerja Sosial Masyarakat, Usaha Kesejahteraan Sosial ABSTRACT ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048. The Role of Community Social Workers (PSM) in Implementing Social Welfare Business in Pasteur Village, Sukajadi District, Bandung City. Advisor: ADMIRAL NELSON ARITONANG and MILLY MILDAWATI Role is a dynamis aspect of position or status by carrying out duties, functions, rights, and obligations according to their job and responsibilities according to their place or position. This research aims to find out the role of the Community Social Worker (PSM) which has been carried out in-depth which includes: 1) initiator, 2) motivator, 3) dynamicator, 4) administrator. The method used in this study is a qualitative descriptive methode approach. The techniques in this study used in-depth interview, observation, and documentation. The criteria for research informants were 2 Community Social Worker, 1 sub-district employee as a Puskesos operator, 1 Sukajadi TKSK, and 2 Social Welfare Service Providers (PPKS). The data sources used are primary data sources and secondary data sources. The results of the study show that the role of Community Social Workers (PSM) is in the dynamic aspect where PSM has not yet held an activity to address social welfare problems due to a lack of coordination with regional coordination and lack of financial support, PSM only collaborates with other parties who hold activities. In the administrator aspect, PSM has not done its job correctly because in recording and reporting PSM only reports via WhatsApp and does not make special records. PSM is also not aware that they will hold regular meetings between PSM’s. based on the results of this research, the researcher proposes a program namely “Increasing the Capacity of Community Social Workers” which aims to improve the quality of PSM’s role capabilities and performance in overcoming social problems in social welfare efforts including in the role of dynamics and administrator roles. Keywords: Role, Community Social Worker, Social Welfare BusinessItem Peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dalam Penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.(perpustakaan, 2024-01-04) ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; MILLY MILDAWATIABSTRAK ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048. Peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dalam Penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan MILLY MILDAWATI Peran merupakan aspek dinamis kedudukan atau status dengan melaksanakan tugas, fungsi, hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya serta tanggung jawab sesuai dengan posisi atau jabatan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang telah dilakukan secara mendalam yang meliputi: 1) inisiator, 2) motivator, 3) dinamisator, 4) administrator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif metode desktriptif. Teknik dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Kriteria informan penelitian adalah 2 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), 1 pegawai kelurahan sebagai operator Puskesos, 1 TKSK Sukajadi, 2 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Dalam sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam aspek dinamisator yang dimana PSM belum mengadakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial karena kurangnya koordinasi dengan koordinasi wilayah dan kurangnya dukungan dana, PSM hanya berkolaborasi dengan pihak lain yang mengadakan kegiatan. Pada aspek administrator, PSM belum melakukan perannya dengan baik karena dalam pencatatan dan pelaporan PSM hanya melaporkan dokumentasi melalui WhatsApp dan tidak melakukan pencatatan khusus. PSM pun kurang kesadaran akan melakukan pertemuan rutin antar PSM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan suatu program yaitu “Peningkatan Kapasitas Pekerja Sosial Masyarakat” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan peran dan kinerja PSM dalam mengatasi masalah sosial dalam usaha kesejahteraan sosial termasuk dalam peran dinamisator dan peran administrator. Kata Kunci: Peran, Pekerja Sosial Masyarakat, Usaha Kesejahteraan Sosial ABSTRACT ANISA ANTANIA HANJANI, 19.03.048. The Role of Community Social Workers (PSM) in Implementing Social Welfare Business in Pasteur Village, Sukajadi District, Bandung City. Advisor: ADMIRAL NELSON ARITONANG and MILLY MILDAWATI Role is a dynamis aspect of position or status by carrying out duties, functions, rights, and obligations according to their job and responsibilities according to their place or position. This research aims to find out the role of the Community Social Worker (PSM) which has been carried out in-depth which includes: 1) initiator, 2) motivator, 3) dynamicator, 4) administrator. The method used in this study is a qualitative descriptive methode approach. The techniques in this study used in-depth interview, observation, and documentation. The criteria for research informants were 2 Community Social Worker, 1 sub-district employee as a Puskesos operator, 1 Sukajadi TKSK, and 2 Social Welfare Service Providers (PPKS). The data sources used are primary data sources and secondary data sources. The results of the study show that the role of Community Social Workers (PSM) is in the dynamic aspect where PSM has not yet held an activity to address social welfare problems due to a lack of coordination with regional coordination and lack of financial support, PSM only collaborates with other parties who hold activities. In the administrator aspect, PSM has not done its job correctly because in recording and reporting PSM only reports via WhatsApp and does not make special records. PSM is also not aware that they will hold regular meetings between PSM’s. based on the results of this research, the researcher proposes a program namely “Increasing the Capacity of Community Social Workers” which aims to improve the quality of PSM’s role capabilities and performance in overcoming social problems in social welfare efforts including in the role of dynamics and administrator roles. Keywords: Role, Community Social Worker, Social Welfare BusinessItem Resiliensi Masyarakat terhadap Bencana Banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai Kelurahan Pengasinan Kota Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) GLADYS LUCKY SALSABILLA, 20.03.062.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; ARIBOWOGLADYS LUCKY SALSABILLA, 20.03.062. Resiliensi Masyarakat terhadap Bencana Banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai Kelurahan Pengasinan Kota Bekasi. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan ARIBOWO. Resiliensi adalah kemampuan suatu sistem untuk mengantisipasi risiko, membatasi dampak yang mungkin terjadi, dan bangkit kembali dengan cepat melalui strategi adaptasi dan evolusi Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1. Karakteristik responden, 2. Pemahaman masyarakat terhadap besarnya tekanan sosial yang dihadapi, 3. Kemampuan masyarakat dalam mengorganisasi dirinya sendiri, 4. Kemampuan masyarakat dalam belajar dan melakukan adaptasi. Penelitian ini berlokasi di Perumahan Pondok Hijau Permai Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling, dengan responden berjumlah 78 Responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan resiliensi masyarakat di perumahan pondok hijau permai dilihat dari aspek besarnya tekanan sosial berada pada kategori sedang dengan skor 1.980 . Aspek kemampuan masyarakat dalam mengorganisasi dirinya sendiri berada pada kategori sedang dengan skor 2.526. Aspek kemampuan masyarakat dalam belajar dan melakukan adaptasi berada pada kategori sedang dengan skor 2.790. Berdasarkan hasil dari seluruh aspek, resiliensi masyarakat terhadap bencana banjir masih tergolong sedang dengan skor 7.296. Berdasarkan analisis masalah ditemukan bahwa pada aspek pemahaman masyarakat terhadap besarnya tekanan sosial yang dihadapi memiliki skor paling rendah yaitu 1.980 dan pada pernyataan 9 mengenai pemahaman yang cukup tentang pentingnya dukungan sosial memiliki nilai terendah pada aspek tersebut.Maka dari itu, diperlukan sebuah program yang dapat meningkatkan resiliensi masyarakat. Program yang diusulkan oleh peneliti adalah ”Resiliensi Banjir Berbasis Komunitas: Peningkatan Kesadaran dan Persiapan” Kata Kunci: Resiliensi Masyarakat, Bencana banjir, Pondok Hijau Permai ABSTRACT GLADYS LUCKY SALSABILLA, 20.03.062. Community Resilience to Flood Disaster in Pondok Hijau Permai Housing, Pengasinan Village, Bekasi City. Supervisors: ADMIRAL NELSON ARITONANG and ARIBOWO Resilience is the ability of a system to anticipate risks, limit the impact that may occur, and bounce back quickly through adaptation and evolution strategies This study aims to obtain an empirical picture of: 1. Characteristics of respondents, 2. Community understanding of the magnitude of social pressures faced, 3. Community ability to organize themselves, 4. Community ability to learn and adapt. This research is located in Pondok Hijau Permai Housing, Pengasinan Village, Rawalumbu Subdistrict, Bekasi City. This research uses descriptive method with quantitative approach. The sampling technique in this study was simple random sampling, with 78 respondents. The data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The results showed that community resilience in Pondok Hijau Permai housing seen from the aspect of the amount of social pressure was in the moderate category with a score of 1,980. The aspect of the community's ability to organize itself is in the moderate category with a score of 2,526. The aspect of the community's ability to learn and adapt is in the moderate category with a score of 2,790. Based on the results of all aspects, community resilience to flood disasters is still classified as moderate with a score of 7,296. Based on the problem analysis, it was found that the aspect of community understanding of the magnitude of the social pressure faced had the lowest score of 1,980 and in statement 9 regarding sufficient understanding of the importance of social support had the lowest score in that aspect. Therefore, a program is needed that can increase community resilience. The program proposed by the researcher is "Community-Based Flood Resilience: Awareness Raising and Preparation" Keywords: Community Resilience, Flood Disaster, Pondok Hijau PermaiItem Sikap Keluarga Penerimq Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Proses Graduasi di Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-01-15) Fiorent Salsabila MultonFIORENT SALSABILA MULTON, 1903037; ADMIRAL NELSON ARITONANG; MILLY MILDAWATIABSTRACT FIORENT SALSABILA MULTON, 1903037, Attitude of Beneficiary Families of the Family Hope Program towards the Graduation Process in Sekeloa Village, Coblong Sub-District, Bandung City. Supervised by: ADMIRAL NELSON ARITONANG and MILLY MILDAWATI. Attitude is a readiness to react to an object in certain ways. This study aims to determine the Attitude of Beneficiary Families of the Family Hope Program towards the Graduation Process in Sekeloa Village, Coblong Sub-District, Bandung City. It focuses on three aspects of attitude measurement: cognitive aspect, affective aspect, and conative aspect. The research aims to empirically describe the following: 1. Characteristics of the respondents, 2. Cognitive attitude of KPM towards PKH and Graduation, 3. Affective attitude of KPM towards PKH and Graduation, 4. Conative attitude of KPM towards PKH and Graduation. This research uses a quantitative method with a descriptive approach because the research aims to obtain a clear picture of the Attitude of Beneficiary Families of the Family Hope Program towards the Graduation Process. The data collection technique used in this study is a questionnaire and documentation study. The determination of the sample in this study uses cluster random sampling. The sample size in this study is 80 beneficiary families of the Family Hope Program. The validity of the measurement instrument is tested using face validity, and the reliability is tested using Cronbach's alpha. The results show that the Attitude of Beneficiary Families of the Family Hope Program towards the Graduation Process in terms of cognitive, affective, and conative aspects falls into the moderate category. Based on the research results and needs analysis, the researcher proposes a program called "Improving the Knowledge of Beneficiary Families towards the Graduation Process". Keywords: Attitude, KPM, PKH, Graduation. ABSTRAK FIORENT SALSABILA MULTON,1903037,Sikap Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan terhadap Proses Graduasi di Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung. Dibimbing oleh: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan MILLY MILDAWATI Sikap merupakan suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Pennelitian ini bertujuan untuk mrngetahui Sikap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Proses Graduasi di Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung. Meruju pada tiga aspek dalam pengukuran sikap yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1. Karakteristik responden, 2. Kognitif KPM terhadap PKH dan Graduasi, 3. Afektif KPM terhadap PKH dan Graduasi, 4. Konatif KPM terhadap PKH dan Graduasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dikarenakan tujuan penelitian ingin mendapatkan gambaran secara jelas tentang Sikap Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan terhadap Proses Graduasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dan studi dokumentasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang keluarga penerima manfaat program keluarga harapan. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dengan uji reliabilitas menggunakan alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sikap Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan terhadap Proses Graduasi pada aspek kognitif, afektif dan konatif berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kebutuhan, maka peneliti mengusulkan program “Peningkatan Pengetahuan Keluarga Penerima Manfaat terhadap Proses Graduasi”. Kata kunci: Sikap, KPM, PKH, Graduasi