Browsing by Author "ARINI DWI DESWANTI"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Keberfungsian Sosial Lanjut Usia Tunggal di Desa Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan(Perpustakaan, 2025-08-18) RAISYA RACHMA PUTRI, NRP. 21.04.009.; KANYA EKA SANTI; ARINI DWI DESWANTIABSTRAK RAISYA RACHMA PUTRI, 21.04.009. Keberfungsian Sosial Lanjut Usia Tunggal di Desa Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Dibimbing oleh KANYA EKA SANTI dan ARINI DWI DESWANTI Lanjut usia tunggal merupakan lansia yang hidup sendiri tanpa pasangan atau anggota keluarga lainnya, menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mempertahankan keberfungsian sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: (1) karakteristik responden, (2) keberfungsian sosial lanjut usia tunggal dalam aspek dukungan sosial, (3) keberfungsian sosial lanjut usia tunggal dalam aspek jaringan sosial, (4) keberfungsian sosial lanjut usia tunggal dalam aspek sumber daya sosial, (5) keberfungsian sosial lanjut usia tunggal dalam aspek peran sosial dan keberfungsian peran, dan (6) keberfungsian sosial lanjut usia tunggal dalam aspek aktivitas sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh sebanyak 37 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka dan validitas konstruk melalui teknik Product Moment Pearson. Uji reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach's Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberfungsian sosial lanjut usia tunggal berada pada kategori sedang, yaitu aspek dukungan sosial memperoleh persentase sebesar 70,03% (skor 1.451), aspek jaringan sosial sebesar 66,64% (skor 789), aspek sumber daya sosial sebesar 68,65% (skor 1.016), aspek peran sosial dan keberfungsian peran sebesar 53,24% (skor 788), dan aspek aktivitas sosial sebesar 55,41% (skor 984). Berdasarkan temuan tersebut, peneliti merancang program “Optimalisasi Dukungan Masyarakat untuk Keberfungsian Sosial Lanjut Usia” yang bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan hak-hak dan keberfungsian sosial lanjut usia melalui penguatan peran serta masyarakat di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Kata Kunci: Keberfungsian Sosial, Lanjut Usia TunggalItem Peran Pendamping dalam Menangani Perempuan yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Rumah Pengharapan Baru.(Perpustakaan, 2024-08-13) DAMARA AZALIA NADYA RAMADHANI, 19.04.108.; TUTI KARTIKA; ARINI DWI DESWANTIDAMARA AZALIA NADYA RAMADHANI, 19.04.108. Peran Pendamping dalam Menangani Perempuan yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Rumah Pengharapan Baru. Dibimbing oleh TUTI KARTIKA dan ARINI DWI DESWANTI Peran Pendamping dalam penanganan kasus perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sangat penting dilakukan guna memberikan perlindungan dan dukungan kepada klien. Salah satunya Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Rumah Pengharapan Baru yang menangani kasus perempuan mengalami kehamilan tidak diinginkan yang mengalami kekerasan dan diskriminasi di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran peran pendampingan dalam memberikan dukungan kepada perempuan yang sedang mengalami kehamilan tak diinginkan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Rumah Pengharapan Baru. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara serta observasi terhadap perempuan yang mengalami kehamilan tak diinginkan beserta pendampingnya di LKSA. Informan penelitian meliputi pekerja sosial dan perempuan korban KDT di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Rumah Pengharapan Baru. Hasil penelitian menunjukkan peran pendampingan bagi perempuan korban KDT di LKSA Rumah Pengharapan Baru belum optimal dikarenakan pendamping di LKSA mendapatkan edukasi terkait strategi pendampingan bagi perempuan korban KDT di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Rumah Pengharapan Baru. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mengusulkan program Pendampingan Holistik untuk perempuan dengan KDT di LKSA Rumah Pengharapan Baru dengan tujuan peningkatan kapasitas bagi pendamping untuk membantu perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan (KTD) dalam membangun keluarga yang bahagia dan sehat. Kata Kunci: Peran Pendamping, Perempuan dengan KDT, Lembaga, Kesejahteraan Sosial Anak ABSTRACT DAMARA AZALIA NADYA RAMADHANI, 19.04.108. The Role of Companions in Handling Women Experiencing Unwanted Pregnancy at the Rumah Pengharapan Baru Child Social Welfare Institution (LKSA). Supervised by TUTI KARTIKA and ARINI DWI DESWANTI. The role of companions in handling cases of women experiencing unwanted pregnancies is crucial for providing protection and support to clients. One such institution is the Rumah Pengharapan Baru Child Social Welfare Institution (LKSA), which handles cases of women with unwanted pregnancies who experience violence and discrimination in their environments. This study aims to describe the role of companions in providing support to women experiencing unwanted pregnancies at LKSA Rumah Pengharapan Baru. The research method used is a descriptive qualitative approach, with data collection techniques including interviews and observations of women experiencing unwanted pregnancies and their companions at LKSA. The research informants include social workers and women victims of unwanted pregnancies at LKSA Rumah Pengharapan Baru. The results show that the role of companionship for women victims of unwanted pregnancies at LKSA Rumah Pengharapan Baru is not yet optimal due to the lack of education for companions on effective strategies. Based on these issues, the researcher proposes a Holistic Companionship program for women with unwanted pregnancies at LKSA Rumah Pengharapan Baru, aiming to enhance the capacity of companions to help women with unwanted pregnancies build happy and healthy families. Keywords: The Role of Companions, Women with Unwanted Pregnancies, Child Social Welfare Institution.Item Resiliensi Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Asuhan Bunda Kota Bandung.(Perpustakaan, 2025-08-18) APRILIA PUTRI ANGGRAENI, NRP. 21.04.284.; DIANA; ARINI DWI DESWANTIABSTRAK APRILIA PUTRI ANGGRAENI, NRP. 21.04.284. Resiliensi Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Asuhan Bunda Kota Bandung. Dibimbing oleh DIANA dan ARINI DWI DESWANTI Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji resiliensi lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Asuhan Bunda Kota Bandung, yang mencerminkan kemampuan lansia dalam menyesuaikan diri, bertahan, dan bangkit dari tantangan hidup seperti penurunan kesehatan, keterbatasan sosial, dan perasaan kesepian (Reivich & Shatté, 2002; Campbell-Sills & Stein, 2007). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan delapan informan, terdiri dari empat lansia dan empat pengasuh. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia memiliki resiliensi yang bervariasi dalam menghadapi keterbatasan fisik maupun sosial. Beberapa lansia menunjukkan ketahanan emosional yang baik, mampu menjalin relasi sosial, serta memiliki makna hidup yang tetap terjaga. Namun, sebagian lansia lainnya masih mengalami kesulitan seperti menarik diri, dan perasaan kesepian. Faktor-faktor yang mendukung resiliensi lansia antara lain dukungan dari pengasuh, keterlibatan dalam aktivitas sosial, serta lingkungan panti yang mendukung. Temuan ini menekankan pentingnya dukungan psikososial yang tepat dan program yang mampu meningkatkan keterhubungan emosional lansia dengan lingkungannya. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan intervensi berupa Program Penguatan Lansia terhadap Kesepian melalui Kegiatan Teman Cerita sebagai salah satu strategi yang dapat membantu lansia mengelola emosi, membangun relasi sosial, dan memperkuat daya lenting dalam menghadapi kehidupan di panti sosial. Kata kunci: resiliensi lansia, dukungan sosial, kesepian