Browsing by Author "Admiral Nelson Aritonang"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item Bridging Social Capital Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam Penanganan Stunting di Desa Sukarasa Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.(Perpustakaan, 2024-09-17) YOHANDI FAHRUL FAUJI, NRP. 20.03.101; Admiral Nelson Aritonang; AribowoYOHANDI FAHRUL FAUJI, NRP. 20.03.101 Bridging Social Capital Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam Penanganan Stunting di Desa Sukarasa Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Dosen Pembimbing: Admiral Nelson Aritonang dan Aribowo. Penanganan permasalahan stunting merupakan salah satu isu strategis nasional di Indonesia. Angka stunting di Kabupaten Garut pada tahun 2023 berada pada angka 21,3% dengan target penurunan hingga dibawah 14%. Pada tahun 2018 Desa Sukarasa dikategorikan sebagai 20 desa tertinggi untuk angka stunting atau disebut lokasi fokus stunting. Kemudian pada tahun 2022 Desa Sukarasa berhasil keluar dari status lokasi fokus stunting berkat upaya Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam memanfaatkan interaksi dan kolaborasi dengan jaringan sosialnya sebagai komponen dari bridging social capital. Penelitian ini mengkaji terkait dengan interaksi yang terdiri dari pertukaran informasi, media komunikasi, dan kerjasama serta kolaborasi-kolaborasi yang dijalin oleh Kader PKK dengan jaringan sosialnya. Pada prosesnya penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari interaksi dari Kader PKK dengan jaringan sosialnya terdapat saling bertukar informasi tentang stunting, dengan media komunikasi secara langsung dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Kemudian terdapat kerjasama dan kolaborasi yang terjalin untuk menyelenggarakan program dan kegiatan mengurangi persentase stunting di Desa Sukarasa. Hasil dari interaksi dan kolaborasi tersebut adalah adanya peningkatan pengetahuan dan perluasan akses kepemilikan aset dari PKK serta berhasil mengeluarkan Desa Sukarasa dari status lokus stunting. Namun dalam kemampuan dalam berjejaring, Kader PKK belum maksimal untuk membangun jaringan sosial diluar bidang kesehatan pemerintah. Program PKK Learn and Link diselenggaraakan dalam rangka memperluas bridging social capital yang dimiliki oleh Kader PKK Desa Sukarasa. Kata Kunci: Stunting, Bridging Social Capital, Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ABSTRACT YOHANDI FAHRUL FAUJI, NRP. 20.03.101 Bridging Social Capital of PKK Cadres in Handling Stunting in Desa Sukarasa, Malangbong District, Garut City. Supervisor: Admiral Nelson Aritonang and Aribowo. Handling the issue of stunting is one of the national strategic issues in Indonesia. The stunting rate in Kabupaten Garut in 2023rd was 21.3%, with a target reduction to below 14%. In 2018th Desa Sukarasa was categorized as one of the 20 villages with the highest stunting rates, referred to as stunting focus locations. However, in 2022nd Desa Sukarasa successfully exited the status of a stunting focus location thanks to the efforts of the Pemberdayaan dan Kesejaheraan Keluarga (PKK) Cadres in utilizing interaction and collaboration with their social networks as a component of bridging social capital. This study examines the interactions, which consist of information exchange, communication media, and cooperation and collaborations established by the PKK Cadres with their social networks. This research employs a qualitative method, with data collection through in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results show that the interaction between the PKK Cadres and their social networks involves exchanging information about stunting, using direct communication media, and leveraging technological advancements. Additionally, cooperation and collaboration have been established to organize programs and activities to reduce the percentage of stunting in Desa Sukarasa. The outcomes of these interactions and collaborations include increased knowledge and expand access to asset ownership for the PKK, which successfully removed Desa Sukarasa from the stunting focus locations status. However, in terms of networking capabilities, the PKK Cadres have not fully maximized building social networks outside the government's health sector. The PKK Learn and Link program is organized to expand the bridging social capital possessed by the PKK Cadres of Desa Sukarasa. Keywords: Stunting, Bridging Social Capital, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga CadersItem . Dampak Sosial Pembangunna Kolam Retensi di Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung Jawa Barat.(perpustakaan, 2024-01-19) YUNIDA HANDAYANI, 19.03.069; Admiral Nelson Aritonang; Milly MildawatiABSTRAK YUNIDA HANDAYANI, 19.03.069. Dampak Sosial Pembangunna Kolam Retensi di Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung Jawa Barat. Dosen Pembimbing Admiral Nelson Aritonang dan Milly Mildawati Adanya sebuah pembangunan akan beriringan dengan dampak-dampak yang akan ditimbulkan baik mengarah pada seusatu yang postif maupun negatif. Dampak tersebut tidak lepas dari kaitannya dengan masyarakat atau dapat disebut sebagai dampak sosial pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara empiris tentang karakteristik responden, cara hidup, budaya, dan komunitas masyarakat akibat pembangunan kolam retensi di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik penarikan dalam penelitian menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitina ini adalah uji kuisioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan kolam retensi di Keluruahn Cimincrang telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan ruang terbuka untuk bermain dan berolahrahga. Sarana dan prasarana bidang religi, wisata dan perdagangannya juga mengalami peningkatan sehingga terdapat peluang usaha yang bervariatif. Akan tetapi, pembangunan ini juga berdampak terhadap menurunnya intensitas kegiatan bersama, hambatan dalam mengakses sumber makanan, tempat kerja, sekolah, dan pelayannan umum. Selain itu, pembangunan ini juga membuat stabiliatas keamanan masyarakat terganggu. Upaya dalam meminimalisisr dampak negetif yang ada, penelitian ini mengusulkan sebuah program Forum Diskusi Masyarakat (FDM) Kawasan Pembangunan Kolam Retensi Masjid Al-Jabbar di Kelurahan Cimincrang. Kata Kunci: Dampak Sosial, Pembangunan, Kolam RetensiItem Fungsi Kepemimpinan Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-18) INTAN WIDYA PUTRI 1604291; Admiral Nelson Aritonang; Helly OcktiliaINTAN WIDYA PUTRI: Fungsi Kepemimpinan Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir Kota Bandung. Admiral Nelson Aritonang dan Helly Ocktilia. Fungsi kepemimpinan tokoh masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA merupakan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Peneliti memilih penelitian mengenai fungsi kepemimpinan dalam pencegahan NAPZA di Kelurahan Kebon Jeruk ini karena kepemimpinan akan berjalan dengan baik dan dapat tercapainya tujuan di dalam organisasi atau masyarakat, bila pemimpinan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pencegahan penyalahgunaan NAPZA juga menjadi topik penting karena penyalahgunaan NAPZA dapat dikatakan sebagai fenomena ice berg, yaitu kasus yang terungkap dan terlihat lebih sedikit dari kenyataan yang sebenarnya, maka pencegahan NAPZA ini dibutuhkan agar penyalahgunaan NAPZA dapat dihindari khususnya dikalangan masyarakat. peneliti memilih Kelurah Kebon Jeruk di Kecamatan Andir ini karena daerah ini teredintifikasi merupakan daerah rawan NAPZA berdasarkan data yang peneliti peroleh. Penelitian ini berutujuan untuk memperoleh gambaran mengenai: 1) karakteristik informan 2) fungsi kepemimpinan dalam memengaruhi 3) fungsi kepemimpinan dalam mengarahkan dan 4) fungsi kepemimpinan dalam memotivasi. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan juga sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat di Kelurahan Kebon Jeruk. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam (indepth interview), teknik wawancara informal dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa tokoh masyarakat sudah melakukan fungsi kepemimpinannya, namun fungsi kepemimpinan yang dilakukan belum optimal dan belum menunjukan efek yang gamblang. Oleh karena itu, penulis mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA”. Kata Kunci: Fungsi Kepemimpinan, Tokoh Masyarakat, NAPZA.Item Implementasi REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy Dan Thought Stopping) dalam Mengatasi Kecemasan Korban Penyalahgunaan Napza Di Yayasan Generasi Jabez Indonesia Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-10) Anita Pradika Rahmawati. 22.01.019.; Admiral Nelson Aritonang; Moch. Zaenal HakimAnita Pradika Rahmawati. 22.01.019. Implementasi REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy Dan Thought Stopping) dalam Mengatasi Kecemasan Korban Penyalahgunaan Napza Di Yayasan Generasi Jabez Indonesia Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat. Dosen Pembimbing : Admiral Nelson Aritonang dan Moch. Zaenal Hakim Proses pemulihan dalam program rehabilitasi di dalam lembaga sebagai penanganan kuratif, memiliki beberapa tantangan. Salah satunya perasaan klien yang berkecamuk terkait bagaimana penerimaan lingkungan kepadanya setelah rehabilitasi selesai. Menurut (Nasution,2007) adanya penolakan dari lingkungan dan sulitnya berinteraksi dapat menggagalkan komitmen mereka untuk pulih dari kecanduan. Hal ini menimbulkan kecemasan bagi klien akan kekambuhan akibat tidak sanggup menghadapi tekanan sosial. Penelitian berfokus pada salah satu terapi yang telah direkayasa peneliti saat praktikum di Sentra Galih Pakuan Bogor yaitu REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy dan Thought Stopping) guna mengatasi kecemasan. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris dan melakukan analisis kecemasan subyek penelitian sebelum, saat dan setelah implementasi REBT Stop serta pengaruhnya terhadap kecemasan subjek. Metode penelitian menggunakan single subject design (SSD) desain A-B-A jenis reversal. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Alat ukur yang digunakan yaitu pedoman pengamatan dan alat ukur baku sebagai penguat ialah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji validitas menggunakan uji validitas muka sedangkan uji reliabilitas menggunakan persentasi kesepakatan. Teknik pengumpulan data yaitu kuisioner, observasi, studi dokumentasi, kemudian dianalisis melalui analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Generasi Jabez Indonesia yang memberikan layanan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan Napza(KPN). Penelitian ini dilaksanakan pada 3 KPN yang memiliki gejala kecemasan di Yayasan Generasi Jabez Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi REBT Stop dalam mengatasi kecemasan subjek berdasarkan hasil analisis baik analisis data dalam kondisi maupun antar kondisi yang menunjukkan trend menurun pada data dimana artinya frekuensi perilaku kecemasan subjek berkurang,. Selain itu diperkuat dengan tingkat kecemasan subjek yang menurun ditunjukkan oleh penurunan skor HARS sebelum pelaksanaan intervensi dan setelah intervensi. Kata Kunci : Korban Penyalahguna Napza, Rational Emotive Behavior, Kecemasan, Thought Stopping. ABSTRACT Anita Pradika Rahmawati. 01.22.019. Implementation of REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy and Thought Stopping) in Overcoming Anxiety of Drug Abuse Victims at the Indonesian Jabez Generation Foundation, Bandung Regency. Supervisors: Admiral Nelson Aritonang and Moch. Zaenal Hakim The recovery process in institutional rehabilitation programs as curative treatment has several challenges. One of them is the client's raging feelings regarding how the environment will accept him after rehabilitation is complete. According to (Nasution, 2007) rejection from the environment and difficulty interacting can thwart their commitment to recovering from addiction. This creates anxiety for clients about relapse due to not being able to face social pressure. The research focuses on one of the therapies that researchers have engineered during their practicum at the Galih Pakuan Bogor Center, namely REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy and Thought Stopping) to overcome anxiety. The aim of the research is to obtain an empirical picture and conduct an analysis of the research subjects' anxiety before, during and after the implementation of REBT Stop and its effect on the subjects' anxiety. The research method uses a single subject design (SSD) A-B-A reversal type design. The data sources in this research are primary and secondary data sources. The measuring instrument used is an observation guide and the standard measuring instrument as reinforcement is the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The validity test uses a face validity test while the reliability test uses the percentage of agreement. Data collection techniques are questionnaires, observation, documentation studies, then analyzed through analysis within conditions and between conditions. The research was carried out at the Indonesian Jabez Generation Foundation which provides rehabilitation services for victims of drug abuse (KPN). This research was carried out on 3 KPNs who had symptoms of anxiety at the Indonesian Jabez Generation Foundation. The research results show that there is an effect of implementing REBT Stop in overcoming the subject's anxiety based on the results of analysis, both data analysis within conditions and between conditions, which shows a decreasing trend in the data, which means that the frequency of the subject's anxious behavior decreases. Apart from that, it was strengthened by the decrease in the subject's anxiety level as indicated by the decrease in HARS scores before the implementation of the intervention and after the intervention. Keywords: Victims of Drug Abuse, Rational Emotive Behavior, Anxiety, Thought Stopping.Item Modal Sosial dalam Collaborative Governance pada Program Kampung Keluarga Berkualitas di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Kota Administrasi Jakarta Timur(Perpustakaan, 2024-08-12) VIDELLA SETYA KANTI UTOMO, 20.03.069.; Admiral Nelson Aritonang; AribowoVIDELLA SETYA KANTI UTOMO, 20.03.069. Modal Sosial dalam Collaborative Governance pada Program Kampung Keluarga Berkualitas di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Kota Administrasi Jakarta Timur, Dibimbing oleh Admiral Nelson Aritonang dan Aribowo Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi, membuat pemerintah melakukan strategi yaitu mencanangkan program Kampung Keluarga Berkualitas dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial dalam collaborative governance pada Program Kampung Keluarga Berkualitas dari aspek 1) membangun kepercayaan, 2) jejaring yang dilakukan dalam collaborative Governance, dan 3) norma yang berlaku dalam pelaksanaan program yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Dalam menentukan informan denganmenggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi dan ketekunan pengamatan. Teknik analisis datamelalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian terhadap lima informan menunjukan modal sosial dalam collaborative governance pada program Kampung Keluarga Berkualitas menunjukan bahwa 1) membangun kepercayaan sebagai fondasi dalam melakukan kolaborasi dengan melakukan komunikasi yang terbuka dan inklusif, serta peran pemimpin dalam melakukan koordinasi serta menjembatani stakeholder dalam pelaksanaan program Kampung Keluarga Berkualitas. 2) jejaring yang dilakukan mencakup berbagai pemangku kepentingan, termasuk kelompok kerja, masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, yang semuanya terlibat aktif dalam pertukaran informasi, sumber daya, dan dukungan, dan 3) norma yang berlaku adalah aturan tertulis yang berupa pedoman dan aturan tidak tertulis berupa nilai- nilai sosial seperti menghargai pendapat. Dalam temuan penelitian, permasalahan yang perlu diatasi,seperti tidak adanyapenjadwalan yang pasti untuk pertemuan rutin, kurangnya partisipasi dari beberapa anggota kelompok kerja, dan belum dikenalnya program Rumah Anak Sigap. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mengusulkan program Satu Hati: Sinergi Kelompok Kerja dalam Mengendalikan Laju Pertumbuhan dan Keluarga Sejahtera di Kampung Keluarga Berkualitas Kelurahan Kelapa Dua Wetan dengan menggunakan metode social planning dan teknik pengembangan kapasitas dan implementasi. Kata kunci: Modal sosial, Collaborative Governance, Kampung Keluarga BerkualitasItem Modal Sosial Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dalam Pencegahan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2024-09-17) BUNGA NURI LESTARI, NRP. 20.03.007.; Admiral Nelson Aritonang; AribowoBUNGA NURI LESTARI, NRP. 20.03.007. Social Capital of Disaster Preparedness Youth Group (TAGANA) in Preventing Landslides in Purbalingga Regency, Central Java. Supervised by Admiral Nelson Aritonang and Aribowo. Social capital is social relationship capital that provides useful support. Purbalingga Regency is an area that has a high potential for landslides with data on landslides occurring 32 times in 18 sub-districts. This research aims to describe the social capital possessed by TAGANA in efforts to mitigate landslides in Purbalingga Regency. This research used a qualitative design with descriptive methods, and informants were determined through a purposive sampling method. Informants in this research included TAGANA Purbalingga Regency, the Purbalingga Regency Social Service for Disaster Management, as well as the community around the area affected by the landslide disaster. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, observation, documentation studies, and focus group discussions (FGD). The research results show that the aspect of mutual trust has been optimally implemented because TAGANA has also coordinated and strengthened communication with the community and disaster stakeholders in Purbalingga Regency. Aspects of reciprocal relationships found problems with limited active TAGANA personnel, limited disaster management equipment, and coordination between disaster stakeholders was not yet optimal. Aspects of social interaction found problems related to lack of communication between disaster stakeholders, TAGANA's indiscipline when a disaster occurred, and busyness between disaster stakeholders. Based on the findings of these problems, the researcher designed a program proposal as a recommendation for TAGANA Purbalingga Regency through the "TAGANA Collaborating through Action (BERAKSI)" program which aims to build and expand TAGANA Purbalingga Regency's network and working partners with disaster stakeholders in Purbalingga Regency. Keywords: Social Capital, Disaster Preparedness Youth Group, Disaster, Landslides ABSTRAK BUNGA NURI LESTARI, NRP. 20.03.007. Modal Sosial Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dalam Pencegahan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Dibimbing oleh Admiral Nelson Aritonang dan Aribowo. Modal sosial adalah sebagai modal hubungan sosial yang menyediakan dukungan yang berguna. Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana tanah longsor yang tinggi dengan data kejadian bencana tanah longsor terjadi sebanyak 32 kali dimana terdapat 18 Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan modal sosial yang dimiliki oleh TAGANA dalam upaya mitigasi bencana tanah longsor di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode deskriptif, dan informan ditentukan melalui metode purposive sampling. Informan dalam penelitian ini meliputi TAGANA Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Dinas Sosial Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga bidang Penanggulangan Bencana, serta masyarakat sekitar wilayah terdampak bencana tanah longsor. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek rasa saling percaya sudah optimal dilaksanakan karena TAGANA juga sudah melakukan koordinasi dan memperkuat komunikasi dengan masyarakat dan stakeholder kebencanaan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Aspek hubungan timbal balik ditemukan permasalahan terbatasnya personil TAGANA yang aktif, keterbatasan peralatan penanggulangan bencana, serta koordinasi antar stakeholder kebencanaan belum optimal. Aspek interaksi sosial ditemukan permasalahan terkait kurangnya komunikasi antar stakeholder kebencanaan, ketidakdisiplinan TAGANA ketika terjadi bencana, hingga kesibukan antar stakeholder kebencanaan. Berlandaskan dari pada temuan permasalahan tersebut, maka peneliti merancang usulan program sebagai rekomendasi untuk TAGANA Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga melalui program “TAGANA Berkolaborasi melalui Aksi (BERAKSI)” yang bertujuan untuk membangun dan memperluas jejaring dan mitra kerja TAGANA Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga dengan stakeholder kebencanaan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Kata Kunci : Modal Sosial, Taruna Siaga Bencana, Bencana, Tanah LongsorItem Pemberdayaan Pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan melalui Program Kewirausahaan Sosial (Prokus) di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Admiral Nelson Aritonang dan Milly Mildawati(Perpustakaan, 2024-02-06) HASBI AS-SHIDDIQ, 19.03.038.; Admiral Nelson Aritonang; Milly MildawatiABSTRAK HASBI AS-SHIDDIQ, 19.03.038. Pemberdayaan Pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan melalui Program Kewirausahaan Sosial (Prokus) di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Admiral Nelson Aritonang dan Milly Mildawati Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayan yang dilakukan kepada para penerima manfaat melalui Program Kewirusahaan Sosial di Kecamatan Soreang. Secara khusus penelitian ini meliputi aspek proses pemberdayaan yaitu tahap persiapan, tahapan pengkajian, tahapan perencanaan alternatif program, tahapan pemformulasian rencana aksi, tahapan pelaksanaan, tahapan evaluasi dan tahapan terminasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan pemeriksaan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang telah dilakukan sudah dilaksanakan dengan baik, namun terdapat kendala yang dialami dalam proses pelaksanaan pemberdayaan berupa waktu yang diberikan dalam pelaksanaan terlalu singkat, ketidakmampuan para penerima manfaat dalam menggunakan teknologi digital dan keterbatasan modal yang dimiliki oleh para penerima manfaat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti membuat usulan program yaitu "Peningkatan Kapasitas Penerima Manfaat Dalam Penggunaan Teknologi Digital dan Digital Marketing". Kata Kunci: Pemberdayaan Sosial, Kewirausahaan Sosial.Item PENGARUH IMPLEMENTASI TERAPI REALITAS -TASK CENTERED (TIREC) DALAM MENURUNKAN IRRATIONAL BELIEFS KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI YAYASAN GRAPIKS(Perpustakaan, 2023-12-14) RANDY WIGUNA SUDRAJAT 21.01.018; Admiral Nelson Aritonang; Ayi HaryaniABSTRACT RANDY WIGUNA SUDRAJAT. 21.01.018. The Effect of Implementation Reality Therapy – Task Centered (TIREC) in Reducing Irrational Beliefs of Victims of Drug Abuse at the Grapiks Foundation. Guided by: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan AYI HARYANI Development of Reality therapy is designed by adding a task centered model as a result of engineering psychosocial therapy. This study aims to analyze the effect of the implementation of Reality Therapy – Task Centered (Tirec) in reducing irrational beliefs of victims of drug abuse at the Grapiks Foundation. The focus of intervention in this study is related to reducing irrational beliefs through the administration of reality therapy - task centered with cognitive aspects of want something to happen with absolute demands, hyperbolic, negatively evaluates himself when his desires are not fulfilled, and demanding of himself so he does not experience uncomfortabel conditions. The research method used is quantitative research using a single subject design (SSD). The research model used is A-B-A that occurs from three phases including: phase A1 (baseline), phase B (intervention), phase A2 (after intervention). The instruments used are the irrational beliefs and the recording sheet of behavioral observations.Data collection techniques used include observation, questionnaires, and documentation studies. The data obtained are analyzed using descriptive statistics and graphs of measurement results. The results of the study before the intervention and after the intervention there is a decrease in the frequency of irrational beliefs of victims of drug abuse. This is evidenced by the results of data analysis in conditions and between conditions that indicate an estimated decrease in direction trend, decreased data traces, decreased levels of change, and smaller overlap data. Then reinforced by the measurement results using a questionnaire that shows a significant decrease in scores. In the measurement of the baseline A1 phase, the scores of the three subjects is at a high level of irrational beliefs. Then in the baseline A2 phase or after the intervention, the scores shows the three subjects are at a low level of irrational beliefs. Based on the results of the study showed the implementation of the development of reality therapy - task centered effectively in reducing irrational beliefs of victims of drug abuse at the Grapiks Foundation, Bandung Regency. Keywords: Irrational beliefs, Victims of Drug Abuse, Tirec ABSTRAK RANDY WIGUNA SUDRAJAT. 21.01.018. Pengaruh Implementasi Terapi Realitas – Task Centered (TIREC) Dalam Menurunkan Irrational beliefs Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan AYI HARYANI Pengembangan terapi Realitas didesain dengan menambahkan model task centered sebagai hasil rekayasa terapi psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh implementasi Terapi Realitas – Task Centered (Tirec) dalam menurunkan irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks. Fokus intervensi dalam penelitian ini yaitu terkait penurunan irrational beliefs melalui pemberian terapi realitas – task centered dengan tolak ukur aspek kognitif menginginkan agar sesuatu terjadi dengan tuntutan yang absolut, hiperbolis, menilai negatif terhadap dirinya sendiri saat keinginannya tidak terpenuhi, dan menuntut terhadap dirinya sendiri agar dirinya tidak mengalami kondisi yang tidak nyaman. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Single Subject Design (SSD). Model penelitian yang digunakan yaitu A-B-A yang terjadi dari tiga fase antara lain: Fase A1 (baseline), Fase B (Intervensi), Fase A2 (setelah intervensi). Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner irrational beliefs dan lembaran pencatatan observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalis menggunakan statistik deskriptif dan grafik hasil pengukuran. Hasil penelitian sebelum intervensi dan setelah intervensi terjadi penurunan tingkat irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data dalam kondisi dan antar kondisi yang menunjukan estimasi kecenderungan arah yang menurun, jejak data yang menurun, level perubahan yang menurun, dan data overlap yang semakin kecil. Kemudian diperkuat dengan hasil pengukuran dengan menggunakan kuesioner yang menunjukan penurunan skor yang cukup signifkan. Pada pengukuran fase baseline A1, skor ketiga subjek berada pada tingkat irrational beliefs yang tinggi. kemudian pada fase baseline A2 atau setelah intervensi, skor menunjukan ketiga subjek berada pada tingkat irrational beliefs yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan implementasi pengembangan terapi realitas – task centered efektif dalam menurunkan irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Irrational beliefs, Korban Penyalagunaan NAPZA, Tirec