Browsing by Author "DENTI KARDETI"
Now showing 1 - 12 of 12
Results Per Page
Sort Options
Item Bimbingan Vokasional bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabupaten Trenggalek.(Perpustakaan, 2024-09-11) TARIZA TRI AZIZAH MUCHTAR. NRP. 20.04.354.; DENTI KARDETI; NIKE VONIKATARIZA TRI AZIZAH MUCHTAR. NRP. 20.04.354. Bimbingan Vokasional bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabupaten Trenggalek. Dosen Pembimbing: DENTI KARDETI dan NIKE VONIKA. Bimbingan vokasional merupakan salah satu bentuk pembinaan dalam bidang peningkatan skill dan pengetahuan seseorang. Rutan Trenggalek sebagai salah satu instansi pemerintahan telah melaksanakan bimbingan vokasional tersebut sebagai salah satu bentuk persiapan dari warga binaan pemasyarakatan agar mereka memiliki bekal sebelum kembali ke masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan vokasional yang ada di dalam Rutan Trenggalek dengan memperhatikan konsep bimbingan vokasional yang terdiri dari: 1) Peningkatan pengetahuan diri; 2) Pemberian informasi jenis pekerjaan dalam bimbingan; dan 3) Pencocokan diri dengan jenis pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan enam informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan bimbingan vokasional yang ada di Rutan Trenggalek belum berjalan sepenuhnya secara konsisten. Beberapa jenis pekerjaan tidak terlaksana dengan baik karena beberapa faktor penghambat jalannya kegiatan. Bimbingan pembuatan reyeng menjadi salah satu pembinaan yang paling aktif berjalan hingga sekarang. Hasil dari penelitian ini kemudian dianalisis permasalahan dan kebutuhannya sehingga dirancangnya suatu program pembuatan modul pembelajaran untuk keberlanjutan pembimbingan dengan nama “Mahir Rugale.” Kata Kunci: Bimbingan Vokasional, Warga Binaan Pemasyarakatan, Modul Pembelajaran ABSTRACT TARIZA TRI AZIZAH MUCHTAR. NRP. 20.04.354. Vocational Guidance for Prisoners at the Class IIB State Detention Center, Trenggalek Regency. Supervisors: DENTI KARDETI dan NIKE VONIKA. Vocational guidance is a form of coaching in the field of improving a person's skills and knowledge. Trenggalek Prison, as a government agency, has implemented vocational guidance as a form of preparation for prisoners so that they have provisions before returning to society. This research aims to find out how vocational guidance is implemented in the Trenggalek Detention Center by paying attention to the concept of vocational guidance which consists of: 1) Increasing selfknowledge; 2) Providing information on types of work in guidance; and 3) Matching yourself to the type of job. This research uses a qualitative approach with descriptive methods with six informants. The results of the research show that the implementation of vocational guidance in the Trenggalek Detention Center has not been running completely consistently. Some types of work are not carried out well because of several factors that hinder the progress of activities. Guidance on making rayeng has become one of the most active forms of guidance to date. The results of this research were then analyzed for problems and needs so that a program for creating learning modules for sustainable mentoring with the name "Mahir Rugale" was designed. Keywords: Vocational Guidance, Prisoners, Learning ModulsItem Dukungan Sosial Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Kota Bandung Provinsi Jawa Barat,(Perpustakaan, 2024-10-05) RIZA ANDRIANTI, NRP.17.04.385,; DEDE KUSWANDA; DENTI KARDETIRIZA ANDRIANTI, NRP.17.04.385, Dukungan Sosial Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, Dibimbing Oleh DEDE KUSWANDA dan DENTI KARDETI. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dukungan sosial wali pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatn (WBP). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti terkait dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional yang diberikan wali pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Penelitian dilakukan kepada Wara Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tidak mendapatkan dukungan sosial dari keluarganya karena telah putus kontak selama berada di Lembaga Pemasyarakatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan tentang dukungan sosial Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dukungan sosial yang diberikan Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Sukamiskin belum diberikan secara maksimal karena kurangnya komunikasi yang terjalin. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapatkan keempat jenis dukungan baik itu secara emosional, penghargaan, instrumental, maupun informasional. Namun, dukungan sosial yang diberikan belum optimal. Rencana program yang direkomendasikan oleh peneliti untuk menangani masalah tersebut adalah program “Peningkatan Keomunikasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan Wali Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung”. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan komunikasi yang dijalin WBP dengan wali pemasyarakatan agar terpenuhinya dukungan sosial wali pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat) menunjukkan bahwa program layak untuk dilaksanakan karena kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh program tersebut lebih banyak dibandingkan dengan kelemahan dan ancaman yang ada. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Warga Binaan Pemasyarakatan, Wali Pemasyarakatan. ABSTRACT RIZA ANDRIANTI, nrp.17.04.385, (Social Support of Correctional Guardians toward prisoners in Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung City in West Java Province), Guided by DEDE KUSWANDA and DENTI KARDETI. This research aims to obtain an overview of the social support provided by correcttional officer guard to prisioners at Correctional Institution. This study aims to examine emotional support, esteem support, instrumental support, and informational support by correctional guardians to prisoners. The research conduct on the prisoners who did not receive social support from their families because they had lost contact while they stay in correctional institutions. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach which aims to describe the Social Support of Correctional Guardians toward prisoners in Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung. This study uses data collection techniques with in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results of the study illustrate that the social support provided by correcttional officer guard to prisioners at Sukamiskin Correctional Institute has not been fully maximized due to insufficient communication.The prisoners receive four types of support, whether emotional support, esteem support, instrumental support, or information support. However, the social support provided is not optimal. The proposed program recommended by the researchers to address this issue is the "Improvement of Communication between prisioners and Correctional officer guard at Class I Sukamiskin Correctional Institution in Bandung." . The purpose of this program is to improve communication between The prisoners and the correctional guardians so that social support is provided by correctional guardians to Incarcerated Persons at the ClassI Sukamiskin CorrectionalInstitutioninBandung. The research results, utilizing SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), demonstrate that the program is feasible to implement because its strengths and opportunities ou tweigh its weaknesses and threats. Keywords: Social Support, Prisoners, Correctional of ficerguards.Item Efektivitas Layanan Terpadu Dalam Menangani Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-16) RUTH BUNGARIA LUMBAN GAOL, 20.04175.; DENTI KARDETI; HARTONO LARASABSTRAK RUTH BUNGARIA LUMBAN GAOL, 20.04175. Efektivitas Layanan Terpadu Dalam Menangani Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung, Dibimbing oleh DENTI KARDETI dan HARTONO LARAS. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang efektivitas layanan terpadu dalam menangani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung yang aspek-aspeknya meliputi: 1) pencapaian tujuan; 2) integrasi; 3) adaptasi. Jenis pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan validitas data menggunakan triangulasi dan diskusi dengan pakar. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan terpadu terhadap korban kekerasan yang diberikan UPTD PPA Kota Bandung masih belum efektif, dari tiga aspek yang diteliti, terdapat dua aspek yang belum efektif yakni pada aspek integrasi dan adaptasi dari layanan terpadu dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Berdasarkan analisis dan kebutuhan ditemukan, peneliti merekomendasikan sebuah program berupa “Peningkatan Kapasitas Pegawai UPTD PPA Kota Bandung Tentang Kecepatan Pemberian Layanan dan Sosialisasi di UPTD PPA Kota Bandung”. Kata kunci: Layanan Terpadu, Efektivitas, Korban Kekerasan, Perempuan dan Anak ABSTRACT RUTH BUNGARIA LUMBAN GAOL, 20.04175. The Effectiveness of Integrated Services in Handling Victims of Violence Against Women and Children at the Regional Technical Implementation Unit for the Protection of Women and Children in Bandung City, Supervised by DENTI KARDETI dan HARTONO LARAS. This study aims to describe the effectiveness of integrated services in dealing with victims of violence against women and children in the Bandung City Regional Technical Implementation Unit for the Protection of Women and Children (UPTD PPA), whose aspects include: 1) goal achievement; 2) integration; 3) adaptation. The type of approach and method used in this research is a qualitative approach with descriptive methods. The data collection techniques used were observation, indepth interviews, and documentation studies. Data validity checks using triangulation and discussion with experts. The results of this study were analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that integrated services for victims of violence provided by UPTD PPA Bandung City were still not effective, from the three aspects studied, there were two aspects that were not effective, namely in the aspects of integration and adaptation of integrated services in dealing with violence against women and children. Based on the analysis and needs found, the researcher recommends a program in the form of "Increasing the Capacity of UPTD PPA Bandung City Employees Regarding the Speed of Service Delivery and Socialization at UPTD PPA Bandung City". Keywords: Integrated Services, Effectiveness, Victims of Violence, Women and ChildrenItem Implementasi Program KOPI (Kunjungi, Obati, Pantau, Ingatkan) Orang dengan HIV/AIDS di Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-06) MUHAMMAD RIZKI RAMADHAN, 20.04.163; DENTI KARDETI; NIKE VONIKAMUHAMMAD RIZKI RAMADHAN, 20.04.163. Implementasi Program KOPI (Kunjungi, Obati, Pantau, Ingatkan) Orang dengan HIV/AIDS di Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. DENTI KARDETI dan NIKE VONIKA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Program KOPI ODHA di Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, yang ditujukan untuk membantu orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang menguraikan tahapan implementasi program mulai dari konteks, input, proses, hingga output yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program KOPI ODHA berhasil memberikan dukungan signifikan kepada ODHA melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan kunjungan, pengobatan, pemantauan, dan pengingatan. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan program, seperti keterbatasan sumber daya dan komunikasi yang belum maksimal kepada seluruh masyarakat. Faktor pendukung dan penghambat program ini juga diidentifikasi, serta harapan ODHA untuk peningkatan program di masa mendatang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Program KOPI ODHA telah memberikan dampak positif, masih diperlukan perbaikan dalam beberapa aspek untuk meningkatkan efektivitas dan cakupan program. Kata Kunci: Implementasi, HIV/AIDS, Program KOPI ODHA ABSTRACT MUHAMMAD RIZKI RAMADHAN, 20.04.163. Implementation of KOPI (Kunjungi, Obati, Pantau, Ingatkan) Program for People with HIV/AIDS in Bandung Wetan Sub-district, Bandung City. DENTI KARDETI and NIKE VONIKA. This study aims to analyze the implementation of the KOPI ODHA Program in the Bandung Wetan Subdistrict, Bandung City, which is designed to assist people living with HIV/AIDS (PLWHA). This research employs a qualitative method with a descriptive approach, outlining the stages of program implementation from context, input, and process to the resulting output. The findings reveal that the KOPI ODHA Program has successfully provided significant support to PLWHA through a comprehensive approach involving visits, treatment, monitoring, and reminders. However, there are several challenges in the program's implementation, such as limited resources and suboptimal communication with the broader community. The study also identifies the supporting and inhibiting factors of the program, as well as the expectations of PLWHA for future program improvements. The research concludes that although the KOPI ODHA Program has had a positive impact, improvements in certain areas are still needed to enhance the program's effectiveness and coverage. Kata Kunci: Implementation, HIV/AIDS, KOPI ODHA ProgramItem Kepatuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Dalam Menjalankan Activity Daily Living di Yayasan Al Fajar Berseri Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.(Perpustakaan, 2024-09-10) NABILA ELMAILA WINATA. NRP. 20.04.064.; DENTI KARDETI; HARTONO LARASNABILA ELMAILA WINATA. NRP. 20.04.064. Kepatuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Dalam Menjalankan Activity Daily Living di Yayasan Al Fajar Berseri Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Pembimbing DENTI KARDETI dan HARTONO LARAS. Activity Daily Living (ADL) merupan aktivitas dasar yang dilakukan oleh individu setiap hari, yang meliputi kegiatan makan, minum, mandi, keramas, dan lain-lain. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) merupakan individu yang memiliki gangguan dalam melakukan ADL karena menurunnya fungsi kognitif, gangguan afeksi, dan persepsi dan membutuhkan orang lain untuk membantu mereka dalam mengembalikan kemampuan melakukan ADL. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai tingkat kepatuhan ODGJ dalam menjalankan ADL di Yayasan Al Fajar Berseri Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada aspek merawat diri, menolong diri, mengurus diri, dan kegiatan instrumental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penarikan sampel di dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus kepada 20 responden yang merupakan pendamping ODGJ di Yayasan Al Fajar Berseri yang mengetahui keseharian ODGJ, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan angket kuesioner, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Adapun validitas alat ukur menggunakan teknik face falidity dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan skor rata-rata 0,8. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari empat aspek ADL, dua aspek diantaranya aspek merawat diri dan aspek mengurus diri berada pada kategori sangat patuh dengan persentase 80,375% dan 83,75%. Dua aspek lainnya yakni aspek menolong diri dan instrumental berada pada kategori patuh dengan persentase sejumlah 64,13% dan 78,75%. Meskipun kepatuhan ODGJ dalam melakukan perintah ADL cukup tinggi, namun berdasarkan hasil observasi, cara ODGJ melakukan perintah masih belum maksimal dan perlu ditingkatkan. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa faktor masalah lainnya yang perlu dilakukan intervensi adalah mengenai kompetensi pendamping yang berkorelasi pada tingkat pendidikan. Maka dari itu, diajukan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping ODGJ dalam Memberikan Pendampingan Activity Daily Living di Yayasan Al Fajar Berseri” kepada pendamping ODGJ di Yayasan Al Fajar Berseri. Kata kunci: Kepatuhan, Activity Daily Living (ADL), Orang dengan gangguan jiwa (OGDJ). ABSTRAC NABILA ELMAILA WINATA. NRP. 20.04.064. Compliance of People With Mental Disorders in Carrying Out Activity Daily Living at Al Fajar Berseri Foundation, Sumberjaya Village, South Tambun District, Bekasi Regency. Supervisors DENTI KARDETI and HARTONO LARAS. Activity Daily Living (ADL) is a basic activity performed by individuals every day, which includes eating, drinking, bathing, shampooing, and other activities. People with mental disorders (ODGJ) are individuals who have impairments in performing ADLs due to decreased cognitive function, impaired affection, and perception and need other people to assist them in restoring their ability to perform ADLs. This study aims to obtain an empirical description of the level of compliance of ODGJ in carrying out ADLs at the Al Fajar Berseri Foundation, Sumberjaya Village, South Tambun Subdistrict, Bekasi Regency in the aspects of self-care, self-help, self-care, and instrumental activities. This study used a quantitative approach with descriptive research methods. The sample withdrawal in this study used the census technique to 20 respondents who were ODGJ assistants at the Al Fajar Berseri Foundation who knew the daily lives of ODGJ, while the data collection technique used questionnaires, interviews, observations, and document studies. The validity of the measuring instrument uses the face validity technique and the reliability test uses the Cronbach Alpha formula with an average score of 0.8. The results stated that of the four aspects of ADL, two aspects including aspects of self-care and self- care aspects were in the very compliant category with a percentage of 80.375% and 83.75%. The other two aspects, namely self-help and instrumental aspects, were in the compliant category with percentages of 64.13% and 78.75%. Although ODGJ's compliance in carrying out ADL orders is quite high, based on the observation results, the way ODGJ carry out orders is still not optimal and needs to be improved. From the results of the study, it was found that another problem factor that needs intervention is the competence of the companion which correlates with the level of education. Therefore, the program “Capacity Building for ODGJ Companions in Providing Activity Daily Living Assistance at Al Fajar Berseri Foundation” was proposed to ODGJ companions at Al Fajar Berseri Foundation. Keywords: Compliance, Activity Daily Living (ADLs), and People with mental health disorders.Item Kualitas Hidup Orang Dengan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome yang mengikuti Terapi Antiretroviral di PKBI Kota Bandung Provonsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-01-19) ARYA NUGRAHA. 19.04.014.; DENTI KARDETI; WIWIT WIDIANSYAH.ABSTRAK ARYA NUGRAHA. 19.04.014. Kualitas Hidup Orang Dengan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome yang mengikuti Terapi Antiretroviral di PKBI Kota Bandung Provonsi Jawa Barat. Dibimbing oleh DENTI KARDETI dan WIWIT WIDIANSYAH. Kualitas hidup orang dengan human immunodeficiency virus dan acquired immunodeficiency syndrome yang mengikuti terapi antiretroviral di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. dengan aspek kesehatan, fisik, psikologis, sosial, kemandirian, lingkungan, dan spiritual. Memberikan masukan dan pertimbangan dalam membuat program peningkatan Orang Dengan HIV/AIDS, antara lain Modul, model, pola, dan penanganan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara empirik tentang aspek kesehatan, fisik, psikologis, lingkungan, kemandirian, sosial, dan spiritual.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan Pendekatan survei deskriptif Agar tingkat kualitas hidup orang dengan HIV AIDS dapat terukur secara data dan objektif terhadap penilaian responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada aspek Kualitas Hidup yang tinggi. Terdapat dua aspek yang tergolong sedang yakni aspek kesehatan umum dan aspek sosial, serta satu kategori yang memiliki persentase sama antara tinggi dan sedang yakni aspek kemandirian. Berdasarkan hasil penelitian identifikasi permasalahan yaitu aspek Kesehatan Umum. Hasil penelitian ini memerlukan suatu upaya untuk dapat meningkatkan kesehatan umum penyintas HIV/AIDS. Peneliti memberikan usulan program yang dirancang menggunakan konsep dukungan sosial guna meningkatkan kesehatan umum penyintas HIV/AIDS. Konsepsi program ini bertujuan meningkatkan kondisi kesehatan umum penderita HIV melalui sistem dukungan sosial yang implementasi programnya menggunakan metode Social Group Work yang diwujudkan dengan beberapa strategi, taktik, dan teknik. Upaya untuk meningkatan kesehatan umum penyintas HIV/AIDS ini diwujudkan melalui Program TRENDI OTENTIK ( Therapi Retroviral Mandiri Odhiv Secara Terpadu dan Sistematik) bagi Orang dengan HIV dan keluarga dengan tujuan meningkatkan pegetahuan, keterampilan dan sikap terhadap peningkatan kualitas hidup serta pembentukan grup komunikasi penderita HIV dan Keluarga dengan menggunakan self help grup. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Orang Dengan HIV/AIDS, Therapy ARV ABSTRACT ARYA NUGRAHA. 19.04.014. Quality of Life for People with Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immunodeficiency Syndrome who take Antiretroviral Therapy at the PKBI in Bandung City West Jawa Province. Supervised by DENTI KARDETI and WIWIT WIDIANSYAH. Quality of life of people with human immunodeficiency virus and acquired immunodeficiency syndrome taking antiretroviral therapy at the Indonesian Family Planning Association. with aspects of health, physical, psychological, social, independence, environment, and spiritual. Provide input and considerations in making programs to improve people with HIV/AIDS, including modules, models, patterns and treatments. This research is intended to obtain an empirical description of the health, physical, psychological, environmental, independent, social, and spiritual aspects. The research method used in this study was a quantitative research method with a descriptive survey approach. So that the level of quality of life for people living with HIV AIDS can be measured objectively and objectively against the respondents' assessment. The results of the study show that the majority of respondents are at a high quality of life aspect. There are only two aspects that are classified as moderate, namely aspects of general health and social aspects, and one category that has the same proportion between high and medium, namely the aspect of independence. All aspects are closely related to one another. One aspect can be caused and influenced by another aspect and vice versa. This research requires an effort to improve the general health of HIV/AIDS survivors. Researchers provide program proposals designed using the concept of social support to improve the general health of HIV/AIDS survivors. The concept of this program aims to improve the general health condition of HIV sufferers through a social support system whose program implementation uses the Social Group Work method which is manifested by several strategies, tactics and techniques. Efforts to improve the general health of HIV/AIDS survivors are realized through the AUTHENTIC TRENDI Program (Integrated And Systematic Mandiri Odhiv Retroviral Therapy) for people with HIV and their families with the aim of increasing knowledge, skills and group attitudes towards improving the quality of life and establishing communication with HIV sufferers and their families by using self-help groups. Keywords: Quality of Life, People with HIV/AIDS, ARV therapyItem Motivasi Penyandang Disabilitas Fisik dalam Pelatihan Vokasional di Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta(Perpustakaan, 2024-02-29) ALLYFIA SATIRA ALDIS.; DENTI KARDETI; WIWIT WIDIANSYAHABSTRAK ALLYFIA SATIRA ALDIS. Motivasi Penyandang Disabilitas Fisik dalam Pelatihan Vokasional di Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta, Dosen Pembimbing: DENTI KARDETI dan WIWIT WIDIANSYAH. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang 1) karakteristik informan, 2) motivasi intrinsik, 3) motivasi ekstrinsik, dan 4) hambatan dan dukungan dalam pelatihan vokasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumen dan 4) triangulasi. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik analisis data dalam penelitian ini merujuk analisis model Miles dan Huberman dan pada saat mereduksi data menggunakan bantuan perangkat lunak Nvivo 12 Pro. Secara umum motivasi penyandang disabilitas fisik dalam pelatihan vokasional cukup tinggi, dimana hasil dari penelitian ini adalah 1) karakteristik informan terdiri dari penyandang disabilitas fisik, instruktur pelatihan vokasional dan pekerja sosial pembimbing, berusia 19-55 tahun, latar pendidikan SD-Sp-1 dan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Tengah, 2) motivasi intrinsiknya adalah kesesuaian antara minat dengan kelas pelatihan vokasional, perubahan secara pengetahuan atau keterampilan dan mental di kelas pelatihan vokasional yang dipilih berdasarkan keinginan sendiri, pemberian tanggung jawab di luar dari tanggung jawab atas kelas pelatihan vokasional, apresiasi dalam bentuk verbal secara langsung maupun tidak langsung dan apresiasi dalam bentuk lain, serta keberhasilan membuat atau menghasilkan produk, 3) motivasi ekstrinsiknya adalah hubungan interpersonal dengan teman satu kelas pelatihan dan instruktur, instruktur yang kompeten dan kondisi kelas pelatihan vokasional kecuali prasarana, dan 4) hambatannya adalah prasarana yang kurang memadai, masalah individu (lupa, kesulitan mengerjakan tugas, rendahnya kepercayaan diri), kondisi akibat kedisabilitasan yang dialami dan tidak adanya ajang untuk unjuk prestasi; dukungannya adalah keinginan untuk belajar, fasilitas yang memudahkan, adanya teman satu kelas dan instruktur pelatihan vokasional. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh prioritas masalah yaitu tidak adanya ajang untuk unjuk prestasi sehingga program yang direkomendasikan adalah Vocational Disability Mini Festival (VoDi Fest). Kata Kunci: Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Pelatihan Vokasional ABSTRACT ALLYFIA SATIRA ALDIS. Motivation of People with Physical Disabilities in Vocational Training at Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta. Supervisors: DENTI KARDETI and WIWIT WIDIANSYAH. This study aims to describe 1) the characteristics of the informants, 2) intrinsic motivation, 3) extrinsic motivation, and 4) barriers and support in vocational training. The method used in this research is descriptive qualitative. The data collection techniques used were 1) in-depth interviews, 2) observation, 3) document study and 4) triangulation. Determining informants in this research used purposive techniques. The data analysis technique in this study refers to the analysis of the Miles and Huberman models and when reducing data using the Nvivo 12 Pro software. In general, the motivation of persons with physical disabilities in vocational training is quite high, where the results of this study are 1) the characteristics of the informants consist of persons with physical disabilities, vocational training instructors and supervising social workers, aged 19-55 years, educational background SD-Sp-1 and come from Central Java, East Java, West Java and Central Nusa Tenggara, 2) intrinsic motivation is compatibility between interests and vocational training classes, changes in knowledge or skills and mentality in vocational training classes chosen based on their own desires, giving responsibility outside from responsibility for the vocational training class, appreciation in the form of verbal directly or indirectly and appreciation in other forms, as well as the success of making or producing a product, 3) extrinsic motivation is interpersonal relationships with training class mates and instructors, competent instructors and conditions vocational training classes except for infrastructure, and 4) the obstacles are inadequate infrastructure, individual problems (forgetting, difficulty doing assignments, low self-confidence), conditions due to disabilities and no place for performance; the support is the desire to learn, facilities that make it easy, the presence of class mates and vocational training instructors. Based on these results, the priority problem is that there is no event for performance, so the recommended program is the Vocational Disability Mini Festival (VoDi Fest). Keywords: Intrinsic Motivation, Extrinsic Motivation, Vocational TrainingItem Partisipasi Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.(Perpustakaan, 2024-08-06) WAHYU SUHARIYANI. NRP. 20.04.363.; DENTI KARDETI; HARTONO LARASWAHYU SUHARIYANI. NRP. 20.04.363. Community Participation in Reducing the Risk of Landslides in Tieng Village, Kejajar District, Wonosobo Regency. Supervised by DENTI KARDETI dan HARTONO LARAS This study examines the Community Participation in Reducing Landslide Disaster Risk in Tieng Village, Kejajar District, Wonosobo Regency. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of respondents, 2) thought participation, 3) energy participation, 4) property participation, 5) skill and proficiency participation, 6) social participation. The method used in this research is a quantitative method with a descriptive approach. The data collection techniques used were questionnaires, observation, documentation studies and interviews. Determining respondents using simple random sampling. The respondents in this research were heads of families in Tieng Village with a total of 93 respondents. The results of the study showed that public participation in the reduction of risk of landslides in the village Tieng Kecamatan Kejajar district of Wonosobo is at a moderate level, this is shown by a score of 4 (four) aspects namely thinking participation with a score 1.860, energy participation at a score 1.488, skill participation on a score 1.024 and social participation to a score 1.524 entered the middle category and the participation of property in the low category with a rating of 883. Based on the results of the research, problems were identified: lack of knowledge about disaster risk reduction, lack of coordination, the lack of participation of property, a lack of skills in disaster risks reduction and lack of information dissemination participation. Therefore, it identified the need to address the problem by improving knowledge, coordination, funding, improving skills and containers for the delivery of information. Based on these needs, the researchers proposed a program called “GEMAR PANLONG” namely the Longsor Land Disaster Risk Participation Movement as a form of community awareness of Tieng Village to participate in the reduction of landslide disaster risk. Keywords: Community Participation, Disaster risk reduction, landslides ABSTRAK WAHYU SUHARIYANI. NRP. 20.04.363. Partisipasi Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Dibimbing oleh DENTI KARDETI dan HARTONO LARAS Penelitian ini mengkaji mengenai Partisipasi Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) partisipasi pemikiran, 3) partisipasi tenaga, 4) partisipasi harta benda, 5) partisipasi ketrampilan dan kemahiran, 6) partisipasi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket (kuesioner), obsevasi, studi dokumentasi dan wawancara. Penentuan responden dengan menggunakan simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Desa Tieng dengan jumlah 93 responden. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana tanah longsor di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo berada pada tingkatan sedang, hal tersebut ditunjukkan oleh skor dari 4 (empat) aspek yaitu partisipasi pemikiran dengan skor 1.860, partisipasi tenaga dengan skor 1.488, partisipasi ketrampilan dengan skor 1.024 dan partisipasi sosial dengan skor 1.524 masuk pada kategori sedang dan partisipasi harta benda pada kategori rendah dengan skor 883. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pengurangan risiko bencana, kurangnya koordinasi, kurangnya partisipasi harta benda, kurangnya ketrampilan dalam pengurangan risiko bencana dan kurangnya partisipasi penyebaran informasi. Oleh karena itu diidentifikasi kebutuhan untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan peningkatan pengetahuan, koordinasi, pengadaan kas, peningkatan keterampilan dan wadah untuk penyampaian informasi. Berdasarkan kebutuhan tersebut, peneliti mengusulkan program yang bernama “GEMAR PANLONG” yaitu Gerakan Masyarakat Partisipasi Risiko Bencana Tanah Longsor sebagai bentuk kesadaran masyarakat Desa Tieng untuk berpartisipasi dalam pengurangan risiko bencana tanah longsor. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengurangan risiko bencana, tanah longsorItem PERAN PENGURUS POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DALAM KESEJAHTERAAN KELUARGA (Studi di Posdaya Plamboyan Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)(Perpustakaan, 2023-08-05) FARID NUR ROHMAN SETIADI NRP. 19.04.049; DENTI KARDETI; WIWIT WIDIANSYAHABSTRAK FARID NUR ROHMAN SETIADI, 19.04.049. Peran Pengurus Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Dalam Kesejahteraan Keluarga (Studi di Posdaya Plamboyan Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Dibimbing oleh Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah. Posdaya merupakan forum komunikasi, silaturahmi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan secara terpadu fungsi-fungsi keluarga. Pelaksanaan kegiatan posdaya tidak lepas dari peran pengurus dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu posdaya yang menjadi rujukan nasional adalah Posdaya Plamboyan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang peran pengurus Posdaya Plamboyan dalam kesejahteraan keluarga di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang mencakup aspek: 1) karakteristik informan, 2) peran fasilitatif 3) peran edukatif dan 4) peran representatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji credibility, confirmability, dependability dan transferability. Informan dalam penelitian ini sebanyak delapan orang yang terdiri dari pengurus Posdaya Plamboyan, anggota Posdaya Plamboyan, dan kepala Desa Kayuambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran fasilitatif dilakukan melalui mediasi dan negosiasi, pemberian dukungan, fasilitasi kelompok dan memanfaatkan keterampilan dan sumber daya namun belum dilaksanakan secara optimal. Peran edukatif sudah dilaksanakan secara optimal melalui membangkitkan kesadaran masyarakat, pemberian informasi dan pelatihan. Peran representatif dilakukan dengan memperoleh berbagai sumber daya, advokasi, hubungan masyarakat dan jaringan kerja namun belum dilaksanakan secara opimal. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta ketersediaan sistem sumber, maka peneliti merekomendasikan program “Pengembangan Kapasitas Pengurus Posdaya Plamboyan di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.” Kata Kunci: Kesejahteraan Keluarga, Peran, Pengurus Posdaya ABSTRACT FARID NUR ROHMAN SETIADI. 19.04.049. The Roles of Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Administrators in Family Welfare (Study at Posdaya Plamboyan Kayuambon Village Lembang District West Bandung Regency). Supervisor: Denti Kardeti, Wiwit Widiansyah Posdaya is a forum for friendship, advocacy communication and a forum for activities to strengthen family functions in an integrated manner. The implementation of posdaya activities cannot be separated from the role of administrators in improving family welfare One of the Posdaya that has become a national reference is Posdaya Plamboyan. This research aims to obtain an empirical description of the role of Posdaya Plamboyan administrators in family welfare in Kayuambon Village, Lembang District, West Bandung Regency which includes aspects of: 1) informant characteristics, 2) facilitative role 3) educative role and 4) representative role. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques in this research were in-depth interviews, observation and documentation studies. Checking the validity of the data using credibility, confirmability, dependability and transferability. Informants in this study were eight people consisting of Posdaya Plamboyan administrators, Posdaya Plamboyan members, and the village head of Kayuambon. The results of the study indicate that the facilitative role is carried out through mediation and negotiation, support, group facilitation and utilizing of skills and resources but has not been implemented optimally. The educational role has been carried out optimally through consciousness raising, informing and training. The representative role is carried out by obtaining resources, advocacy, public relations and networking but has not been implemented optimally. Based on the results of the research and analysis as well as the availability of the resource system, the researchers recommend the program "Capacity Building of Posdaya Plamboyan Administrators in Kayuambon Village, Lembang District, West Bandung Regency." Keyword: Role, Posdaya Administrators, Family WelfareItem Persepsi Keluarga Miskin Terhadap Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) MARHA DHAIFINA RAHMAWATI, NRP. 20.04.335.; DENTI KARDETI; NIKE VONIKAMARHA DHAIFINA RAHMAWATI, NRP. 20.04.335. The Perception of Poor Families Towards the Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) in Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Supervisors : DENTI KARDETI and NIKE VONIKA. This research examines the perceptions of poor families towards the Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos)/ Centre of Social Welfare Data. The aims of this research is to obtain an overview of the perceptions of poor families from three aspects: knowledge, understanding, and assessment. This research uses a descriptive method with a qualitative approach and data collection through interviews, observations, and document studies. The study involved 7 informants, consisting of 4 poor families and 3 Puskesos administrators selected through purposive sampling. The analysis results indicate that the knowledge, understanding, and assessment of poor families about Puskesos are uneven. Poor families' understanding is limited to Puskesos as a data collection center for receiving assistance. They do not yet deeply understand the duties, functions, goals, targets, services, assistances, administrators, and facilities of Puskesos. Although poor families have felt the benefits of Puskesos, they do not fully understand the institution. This study recommends the Sawarga Cibeunying program (Puskesos Sapa Warga Kelurahan Cibeunying) with activities such as mobile outreach for socialization and education about Puskesos, as well as providing counseling services, complaints handling, and direct data collection. The aim of this program is to increase the knowledge and understanding of poor families so they can have better assessments and perceptions. Keywords: perceptions; poor family; pusat kesejahteraan sosial. ABSTRAK MARHA DHAIFINA RAHMAWATI, NRP. 20.04.335. Persepsi Keluarga Miskin Terhadap Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing :DENTI KARDETI dan NIKE VONIKA. Penelitian ini mengkaji tentang persepsi keluarga miskin terhadap Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Tujuan pada penelitian ini untuk memperoleh gambaran persepsi keluarga miskin yang dilihat dari tiga aspek yaitu aspek pengetahuan, aspek pemahaman, aspek penilaian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 7 informan yaitiu 4 keluarga miskin dan 3 pengurus puskesos yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa belum meratanya pengetahuan, pemahaman, dan penilaian dari keluarga miskin tetang puskesos. Pemahaman keluarga miskin masih sebatas puskesos sebagai pendataan untuk mendapat bantuan. Keluarga miskin belum memahami secara mendalam mengenai tugas, fungsi, tujuan puskesos, sasaran puskesos, pelayanan dan bantuan, pengurus puskesos, fasilitas puseksos. Selama ini keluarga miskin merasakan manfaat adanya puskesos namun belum memahami lembaga puskesos. Penelitian ini merekomendasikan program Sawarga Cibeunying (Puskesos Sapa Warga Kelurahan Cibeunying) dengan bentuk kegiatan penyuluhan keliling melakukan sosialisasi dan edukasi tentang puskesos, serta melakukan pelayanan konseling, pengaduan, serta pendataan langsung. Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga miskin sehingga dapat memiliki penilaian dan menghasilkan persepsi yang baik. Kata Kunci: persepsi; keluarga miskin; pusat kesejahteraan sosialItem Rekayasa Teknologi Workshop Perencanaan Partisipatif dengan Business Model Canvas dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Yayasan Usaha Mulia Cipanas Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-14) SANDI SANTIKA. 22.01.013.; THERESIA MARTINA MARWANTI; DENTI KARDETIABSTRACK SANDI SANTIKA. 22.01.013. Technology Development of a Workshop for Participatory Planning Using Business Model Canvas to Empower SocioEconomic Vulnerable Women at the Yayasan Usaha Mulia Cipanas, Cianjur Regency. Supervisor : THERESIA MARTINA MARWANTI and DENTI KARDETI. Families led by women tend to experience higher levels of poverty than families led by men. This problem occurs because of the double burden, between earning a living and taking care of the household. Empowered female heads of families have the ability to create economic progress, one of which is by planning joint business groups. This research aims to develop a design of workshop for participatory planning with a business model canvas (BMC) to empower Socially Economically Vulnerable Women (PRSE). The research location is the Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cipanas, Cianjur Regency. This research uses a qualitative method with a Participatory Action Research (PAR) approach. The research subjects consisted of a target group, namely PRSE, and an interest group, namely administrators and social workers at YUM. Eight research informants were determined using purposive sampling. Data collection was carried out through in-depth interviews, observation, documentation studies, and Focus Group Discussions (FGD). Data analysis uses the Miles and Huberman model. The research results show that the initial workshop design implemented by YUM did not answer community needs. Therefore, this research developed it based on needs. Once implemented, the results show that the design of workshop for participatory planning with BMC that was developed can increase the empowerment of PRSE. This was marked by the results of the pretest posttest and reflection results which showed an increase in PRSE knowledge about entrepreneurship and as a group they were able to implement BMC tools. BMC is a canvas or image to make it easier to see a picture of an entrepreneurial idea. Based on this, the technology development of a workshop for participatory planning with BMC has a positive impact on PRSE empowerment. Keyword : Socioeconomic Vulnerable Women, Technology of Participation, Workshop, Business Model Canvas ABSTRAK SANDI SANTIKA. 22.01.013. Rekayasa Teknologi Workshop Perencanaan Partisipatif dengan Business Model Canvas dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Yayasan Usaha Mulia Cipanas Kabupaten Cianjur. Pembimbing: THERESIA MARTINA MARWANTI and DENTI KARDETI. Keluarga yang dipimpin oleh perempuan cenderung mengalami tingkat kemiskinan yang lebih tinggi daripada keluarga yang dipimpin oleh laki-laki. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya beban ganda, antara mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Perempuan kepala keluarga yang berdaya memiliki kemampuan untuk menciptakan kemajuan ekonomi, salah satunya dengan merencanakan kelompok usaha bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain workshop perencanaan partisipatif dengan business model canvas (BMC) dalam upaya pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE). Lokasi penelitian di Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cipanas Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Subjek penelitian terdiri dari target group yaitu PRSE dan interest group yaitu pengurus dan pekerja sosial di YUM. Informan penelitian sebanyak 8 orang ditentukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain awal workshop yang dilaksanakan YUM belum menjawab kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkannya berdasarkan kebutuhan. Setelah diimplementasikan, hasil menunjukkan bahwa desain workshop perencanaan partisipatif dengan BMC yang dikembangkan, dapat meningkatkan keberdayaan PRSE. Ini ditandai dengan hasil pretest posttest dan hasil refleksi yang menunjukkan peningkatan pengetahuan PRSE tentang kewirausahaan dan secara kelompok mampu mengimplementasikan tools BMC. BMC merupakan sebuah kanvas atau gambar untuk memudahkan dalam melihat gambaran ide wirausaha. Berdasarkan hal tersebut, maka rekayasa teknologi workshop perencanaan partisipatif dengan BMC berdampak positif terhadap pemberdayaan PRSE. Kata Kunci : Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Technology of Participation, Workshop, Business Model CanvasItem Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak di Kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-19) Warda V Romaito, 20.04.338.; DENTI KARDETI; HARTONO LARASWarda V Romaito, 20.04.338. Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak di Kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung. Pembimbing DENTI KARDETI dan HARTONO LARAS Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan perempuan rawan sosial ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk untuk mengetahui sumber dukungan eksternal yang dapat meningkatkan resilien perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, untuk mengetahui perasaan, perilaku, dan keyakinan yang dimiliki perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, dan untuk memahami kemampuan memecahkan masalah yang dimiliki perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar anak di Kelurahan Babakan Ciparay. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan dan menggambarkan peristiwa atau fenomena yang ada dalam penelitian terkait resiliensi perempuan rawan sosial ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak di Kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 permasalahan utama perempuan rawan sosial ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak di Kelurahan Babakan Ciparay yaitu, pendapatan yang tidak stabil menjadi penghambat utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak. Kondisi ini terjadi karena pendapatan informan tidak konsisten yang disebabkan oleh pekerjaan yang tidak menetap. Penghasilan yang dihasilkan per bulan tidak sesuai dengan kebutuhan per bulannya, minimnya pemahaman administrasi dalam memecahkan permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar anak, seperti pemecahan masalah akses pendidikan dan kesehatan, dan tidak terdapat penghubung antara perempuan rawan sosial ekonomi dengan sistem sumber yang tersedia, terutama dalam hal pengembangan keterampilan dan pemahaman dasar administrasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program demi memecahkan masalah tersebut, yaitu Program “Aksi untuk Perempuan Berdaya (AKRAB)”. Kata kunci : Resiliensi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan Dasar Ana