Browsing by Author "Dr. Decky Irianti, MP"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Implementasi Program Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) di Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat.(Perpustakaan, 2024-10-10) Farrasati Aulia, NRP.20.03.061.; Dr. Decky Irianti, MP; Versanudin Hekmatyar, S.KPm,.M.KesosFarrasati Aulia, NRP.20.03.061. Implementation of the Jakarta Disability Card Program (KPDJ) in Pegadungan Sub-District, West Jakarta. Dr. Decky Irianti, MP dan Versanudin Hekmatyar, S.KPm,.M.Kesos. The Jakarta Disability Card (Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta, KPDJ) is a social assistance program organized by the Social Service Office of DKI Jakarta Province. This program aims to prevent social vulnerability and support the fulfillment of basic needs and social welfare for people with disabilities. The research analyzes the implementation through three key aspects based on David C. Korten's implementation model: the program's alignment with the beneficiaries' needs, the executing organization's capacity to implement the program, and the target group's ability to meet the program's requirements. The goal of this research is to describe the implementation of the KPDJ Program in Pegadungan Village, West Jakarta, and evaluate its impact on people with disabilities in the area. The research uses a descriptive qualitative approach, with data collected through observation, interviews, and document study. The findings show that the Jakarta Disability Card (KPDJ) successfully meets the beneficiaries' needs, with cash assistance effectively supporting health and education. However, the free transportation facilities have not been fully utilized, and further adjustments are needed for food subsidies and assistive devices. The West Jakarta Social Service Office and social facilitators in Pegadungan Village have effectively managed the program, conducting socialization and data verification efficiently. The program demonstrates flexibility in addressing the needs of people with disabilities and is committed to helping the target group meet the set requirements. This research recommends enhancing socialization efforts so that beneficiaries can fully utilize all available services. Keywords: Implementation, KPDJ, People with Disabilities, Social Aid, Jakarta ABSTRAK Farrasati Aulia, NRP.20.03.061. Implementasi Program Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) di Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat. Dr. Decky Irianti, MP dan Versanudin Hekmatyar, S.KPm,.M.Kesos. Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) merupakan bantuan sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Program ini bertujuan untuk mencegah kerentanan sosial dan mendukung pemenuhan kebutuhan dasar dan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini dianalisis melalui tiga aspek utama implementasi berdasarkan model implementasi David C. Korten yaitu, kesesuaian program dengan kebutuhan penerima manfaat, kesesuaian kemampuan organisasi pelaksana dalam melaksanakan program, dan kesesuaian kelompok sasaran dalam memenuhi persyaratan program. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan Program KPDJ di Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat, dan mengevaluasi dampaknya terhadap penyandang disabilitas di wilayah tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) berhasil memenuhi kebutuhan penerima manfaat, dengan bantuan tunai yang efektif untuk kesehatan dan pendidikan. Namun, fasilitas transportasi gratis belum sepenuhnya dimanfaatkan, dan subsidi pangan serta alat bantu memerlukan penyesuaian lebih lanjut. Suku Dinas Sosial Jakarta Barat dan pendamping sosial di Kelurahan Pegadungan menjalankan program dengan baik, melakukan sosialisasi dan verifikasi data secara efektif. Program ini menunjukkan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas dan berkomitmen untuk membantu kelompok sasaran mencapai persyaratan yang ditetapkan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan peningkatan sosialisasi agar penerima manfaat dapat memanfaatkan seluruh layanan yang tersedia. Kata Kunci: Implementasi, KPDJ, Penyandang Disabilitas, Bantuan Sosial, JakartaItem Pemanfaatan Bridging Social Capital Dalam Kelompok Usaha Bersama (Kube) Motekar Jaya Di Desa Taruna Jaya Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang,(Perpustakaan, 2024-08-21) EGIDIA REGITA PUTRI KARYADI 2003014; Dr. Decky Irianti, MP; Versanudin Hekmatyar, M.KesosEGIDIA REGITA PUTRI KARYADI : Utilization of Bridging Social Capital in the Motekar Jaya Joint Business Group (Kube) in Taruna Jaya Village, Darmaraja District, Sumedang Regency, Supervisors: Dr. Decky Irianti, MP and Versanudin Hekmatyar, M.Kesos Social capital is a value or norm shared within a group. It refers to the processes by which people build networks, norms and social trust, and facilitate coordination and mutually beneficial cooperation. In social capital there is a form of bridging social capital that is used to see how relationships are established in a group. bridging social capital is one type of social capital that consists of two aspects, namely structural and cognitive aspects. Structural aspects include horizontal relationships that involve internal conditions within the community such as the exchange of values and culture, as well as vertical relationships that involve dif erences in status and position that exist. Meanwhile, the cognitive aspect involves more emphasis on the trust held by a group. This research examines several things, including: 1) Characteristics of informants in the study, 2) Structural aspects which include horizontal and vertical relationships in bridging social capital in the Motekar Jaya Joint Business Group (KUBE), 3) Cognitive aspects which include emphasis on trust between the government, business partners and the Motekar Jaya Joint Business Group (KUBE) to be able to find out how the utilization of bridging social capital is carried out in achieving the goal of overcoming poverty through group empowerment. This research was prepared using qualitative methods. The techniques used in collecting information are in-depth interviews, observation and Venn diagrams. The results showed that the Motekar Jaya Joint Business Group (KUBE) horizontally has a network with business partners, group assistants and group members because of the similarity in goals and expectations. As well as vertical relationships established with the Social Service, UPT Animal Husbandry and Tarunajaya Village Government. While in the cognitive aspect, the group has a good level of solidarity, mutual support both internally and externally and a mutually beneficial relationship. However, in the process there are still several things that need to be addressed including 1) Reorganization of management and 2) Mentoring that needs to be improved. In connection with this, the “Motekar Jaya Berdaya” program is of ered. Keywords: Bridging Social Capital, Joint Business Group (KUBE), Structural Aspects, Cognitive Aspects, Networks ABSTRAK EGIDIA REGITA PUTRI KARYADI : Pemanfaatan Bridging Social Capital Dalam Kelompok Usaha Bersama (Kube) Motekar Jaya Di Desa Taruna Jaya Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang, Dosen Pembimbing : Dr. Decky Irianti, MP dan Versanudin Hekmatyar, M.Kesos Modal sosial adalah suatu nilai atau norma yang dimiliki dalam kelompok. Ia mengacu pada proses-proses antar orang dalam membangun jejaring, norma- norma, dan social trust,serta memperlancar koordinasi juga kerjasama yang saling menguntungkan. Dalam modal sosial terdapat bentuk bridging social capital yang digunakan untuk melihat bagaimana hubungan yang terjalin dalam suatu kelompok. Bridging social capital merupakan salah satu jenis modal sosial yang terdiri atas dua aspek yaitu aspek struktural dan kognitif. Pada aspek struktural meliputi hubungan secara horizontal yang melibatkan kondisi internal dalam komunitas seperti adanya pertukaran nilai dan budaya, serta hubungan secara vertikal yang melibatkan adanya perbedaan status dan kedudukan yang terjalin. Sedangkan, pada aspek kognitif lebih melibatkan penekanan pada kepercayaan (trust) yang dimiliki oleh suatu kelompok. Penelitian ini mengkaji tentang beberapa hal, diantaranya : 1) Karateristik informan dalam penelitian, 2) Aspek struktural yang meliputi hubungan secara horizontal dan vertikal pada bridging social capital dalam kelompok Usaha Bersama (KUBE) Motekar Jaya, 3) Aspek kognitif yang meliputi penekanan pada kepercayaan (trust) antara pemerintahan, mitra usaha dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Motekar Jaya untuk dapat mengetahui bagaimana pemanfaatan bridging social capital dalam mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan secara berkelompok. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun teknik yang digunakan yaitu melakukan wawancara mendalam, observasi dan diagram venn. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Motekar jaya secara horizontal memiliki jaringan dengan mitra usaha, pendamping kelompok dan anggota kelompok karena adanya kesamaan pada tujuan dan harapan. Serta hubungan secara vertikal terjalin dengan Dinas Sosial, UPT Peternakan dan Pemerintahan Desa Tarunajaya. Sedangkan pada aspek kognitif, kelompok memiliki tingkat solidaritas yang baik, saling memberi dukungan baik secara internal dan eksternal serta adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Namun, dalam prosesnya masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi diantaranya 1) Reorganisasi kepengurusan dan 2) Pendampingan yang perlu lebih ditingkatkan. Sehubung dengan hal tersebut maka ditawarkan program “Motekar Jaya Berdaya”. Kata Kunci : Modal Sosial Bridging, Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Aspek Struktural, Aspek Kognitif, Jaringan