Browsing by Author "Dr. Jumayar Marbun, M.Si"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI - UPAYA MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI KLIEN "AS" DI SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT(Perpustakaan, 2024-10-31) Muhammad Rafly Alfaritsi NRP. 2104189; Dr. Jumayar Marbun, M.SiABSTRAKItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI - UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL KLIEN “SP” DI SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT(Perpustakaan, 2024-11-04) Neng Rizna Chailayalie Putri NRP. 20.04.329; Dr. Jumayar Marbun, M.SiABSTRAKItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PADA SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT - UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL KLIEN “H” DI SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT(Perpustakaan, 2024-10-31) Muhammad Dzikri Fauzan Alkhawarizmi NRP. 2104016; Dr. Jumayar Marbun, M.SiABSTRAKItem Resiliensi Lanjut Usia yang Hidup Sendiri di Desa Tolengas Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-02-20) RIZKA SATIKSA WULANDARI, 19.04.226.; Dr. Jumayar Marbun, M.Si; Irniyati Samosir, S.ST, MPS.Sp.ABSTRAK RIZKA SATIKSA WULANDARI, 19.04.226. Resiliensi Lanjut Usia yang Hidup Sendiri di Desa Tolengas Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang. Dibimbing Oleh Dr. Jumayar Marbun, M.Si dan Irniyati Samosir, S.ST, MPS.Sp. Ketika seseorang memasuki usia lanjut, diharapkan dibarengi juga dengan peningkatan kualitas hidup mereka. Namun para lansia terutama yang hidup sendiri, mereka masih harus berjuang di masa tuanya untuk mempertahankan hidup secara layak. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka diperlukan adanya kemampuan untuk bertahan atau biasa disebut resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) karakteristik responden, 2) kegigihan (tenacity), 3) Kekuatan (strength), 4) Optimisme (optimism). Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner hasil modifikasi dari skala baku CD-RISC 25 dengan skala pengukuran skala likert. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan uji realibitas dengan Cronbatch Alpha. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif untuk menggambarkan tingkat resiliensi responden. Hasil penelitian terhadap 40 Lanjut Usia yang hidup sendiri menunjukan bahwa tingkat resiliensi Lanjut Usia yang Hidup Sendiri di Desa Tolengas berkategori sedang dengan skor aktual sebanyak 5.662 dari skol ideal 8.000. Aspek terendah berada pada aspek kegigihan dengan presentase responden sebanyak 90% berada di kategori sedang dan 10% berada di kategori tinggi. Aspek ini memiliki indikator kecenderungan responden yang tidak menyukai tantangan karena keadaan mereka yang sudah melemah dan tidak bersemangat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program Motivasi Hidup Lebih baik bagi Lanjut Usia yang Hidup Sendiri di Desa Tolengas dengan menggunakan metode Social Case Work dan Social Group Work. Tujuan dari program yaitu untuk memotivasi lanjut usia yang hidup sendiri agar menjalani hidup dengan lebih baik. Kata Kunci: Resiliensi, Lanjut Usia, Hidup Sendiri ABSTRACT RIZKA SATIKSA WULANDARI, 19.04.226. Resilience of Elderly Living Alone in Tolengas Village, Tomo District, Sumedang Regency. Supervised by Dr. Jumayar Marbun, M.Si and Irniyati Samosir, S.ST, MPS.Sp. When someone enters old age, it is hoped that it will also be accompanied by an increase in their quality of life. But the elderly, especially those who live alone, they still have to struggle in their old age to maintain a decent life. Based on this fact, it is necessary to have the ability to survive or commonly called resilience. This study aims to obtain an empirical description of: 1) characteristics of respondents, 2) tenacity, 3) strength, 4) optimism. The method used is a quantitative research method with a descriptive survey. The sampling technique used is the census technique. The data collection technique used a modified questionnaire from the standard CD-RISC 25 scale with a rating scale of measurement. Test the validity of the measuring instrument using face validity and reliability test with Cronbatch Alpha. The results of the study were analyzed using descriptive statistical data analysis to describe the level of resilience of the respondents. The results of a study of 40 elderly living alone showed that the resilience level of elderly living alone in Tolengas Village was in the moderate category with an actual score of 5,662 out of an ideal score of 8,000. The lowest aspect is the aspect of persistence with the percentage of respondents as much as 90% being in the medium category and 10% being in the high category. This aspect has an indicator of the tendency of respondents who do not like challenges because they are weak and unenthusiastic. Based on the results of this study, the researchers proposed a Better Life Motivation program for Seniors who Live Alone in Tolengas Village by using the Social Case Work and Social Group Work methods. The aim of the program is to motivate seniors who live alone to lead a better life. Keywords: Resilience, Elderly, Living AlonItem Tradisi Rewangan Sebagai Perekat Sosial Di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri,(Perpustakaan, 2024-09-11) PUTRI AMELIA, NRP. 20.04.063.; Dr. Jumayar Marbun, M.Si; Wiwit Widiansyah, S.ST, M.SiPUTRI AMELIA, NRP. 20.04.063. The Rewangan Tradition as a Social Binder in Pojok Village, Wates District, Kediri Regency, supervised by Dr. Jumayar Marbun, M.Si, and Wiwit Widiansyah, S.ST, M.Si Traditions are used to enhance social interaction within communities, yet in reality, many traditions are being displaced due to the development of the times. However, numerous traditions in Indonesia hold and embody social interaction values, such as the Rewangan tradition in Pojok Village. Social interaction is a process where individuals communicate and influence each other's thoughts and actions. This research aims to provide an empirical overview of: 1) the characteristics of informants, 2) communication aspects, 3) attitude aspects, 4) behavior aspects, and 5) social norm aspects. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The data sources include primary and secondary data, with data selection determined through purposive sampling. Three informants were selected based on the required criteria: the village head, a community leader, and the Rewangan chairman. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data validity is checked using credibility tests with criteria such as prolonged engagement, increased diligence, triangulation, and adequacy of references. Data analysis techniques involve data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings indicate that social interaction in Pojok Village through the Rewangan tradition is well-established, with effective communication where community members understand messages conveyed to each other. In terms of attitude, the community can evaluate aspects within the Rewangan tradition. Behavior aspects are observed in community involvement in the preparation, execution, and aftermath of the tradition. Social norms are evidently present and have been passed down through generations in Pojok Village. However, there are issues with the attitude aspect, where community members struggle to respond to disliked matters and tend to be silent, reflecting a lack of social openness among them. Keywords: tradition. Rewangan, social binder. ABSTRAK PUTRI AMELIA, NRP. 20.04.063. Tradisi Rewangan Sebagai Perekat Sosial Di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, dibimbing oleh Dr. Jumayar Marbun, M.Si dan Wiwit Widiansyah, S.ST, M.Si. Tradisi digunakan untuk peningkatan hubungan interaksi sosial masyarakat, namun pada nyatanya tradisi ini tergeser keberadaannya karena perkembangan zaman, padahal banyak macam tradisi di Indonesia yang memiliki dan mengandung nilai-nilai interaksi sosial didalamnya seperti halnya tradisi rewangan yang ada di Desa Pojok, interaksi sosial merupakan proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik Informan, 2) aspek komunikasi, 3) aspek sikap, 4) aspek tingkah laku, 5) aspek norma sosial.. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan penentuan sumber data melalui teknik purposive. Dengan tiga informan yang telah dipilih sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan yaitu Kepala Desa, tokoh masyrakat dan ketua rewangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan kriteria teknik perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan kecukupan referensi. Teknik analisa data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial masyarakat Desa Pojok melalui tradisi rewangan ini terjalin baik dimana pada komunikasi pada masyarakat memahami pesan yang disampaiakan satu sama lain, pada aspek sikap masyarakat mampu menilai objek yang ada dalam tradisi rewangan, pada aspek tingkah laku melihat keterlibatan masyarakat pada persiapan, berlangsung dan sesudah tradisi tersebut, dan pada aspek norma sosial pada nyatanya norma tersebut telah hadir secara turun menurun di masyarakat Desa Pojok. Namun, terdapat permasalahan pada aspek sikap dimana masyarakat tidak dapat merespon hal-hal yang mereka tidak senangi dan cenderung diam dan kurangnya keterbukaan sosial diantara mereka. Kata Kunci: tradisi, rewangan, perekat sosial