Browsing by Author "HARAPAN LUMBAN GAOL"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Fisik di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.(Perpustakaan, 2024-08-08) PUTRA ENDRI SETIAWAN, 20.03.074.; ELLYA SUSILOWATI; HARAPAN LUMBAN GAOLPUTRA ENDRI SETIAWAN, 20.03.074. Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Fisik di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Dibimbing oleh ELLYA SUSILOWATI dan HARAPAN LUMBAN GAOL. Collaborative Governance merupakan strategi pengelolaan kolaborasi dalam pemberdayaan penyandang disabilitas fisik yang melibatkan organisasi sosial, pemerintah, dan swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan proses collaborative governance dalam pemberdayaan penyandang disabilitas fisik di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data pada penelitian ini menggunakan uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk menggambarkan collaborative governance secara mendalam. Pada penelitian terdapat lima aspek utama dalam collaborative governance yang mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas fisik di PERCATU. Aspek-aspek yang diteliti pada Collaborative Governance meliputi kondisi awal (starting condition), kepemimpinan fasilitatif (facilitative leadership), desain institusional (institutional design), proses kolaboratif (collaborative process), dan hasil (outcomes). Hasil Penelitian, collaborative governance dalam pemberdayaan kelompok PERCATU belum terlaksana secara maksimal namun telah memberikan dampak positif bagi penyandang disabilitas fisik di Kabupaten Tulungagung, masalah pada proses kolaborasi antara lain: keterbatasan dalam jumlah pemangku kepentingan yang terlibat, minimnya akses terhadap sumber daya, kurangnya kapasitas organisasi PERCATU, belum maksimalnya forum yang memfasilitasi koordinasi antar pemangku kepentingan serta belum adanya aturan dasar yang mengatur prosedur pelaksanaan kolaborasi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Program SIKESRA (Sinergi, Kemandirian dan Kesetaraan) yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara PERCATU dan stakeholder untuk mencapai pemberdayaan yang lebih optimal. Kegiatan yang akan dilaksanakan melalui program ini adalah pelatihan manajemen sumber daya organisasi dan workshop “Optimalisasi Kolaborasi dalam Upaya Penguatan Kerjasama” melalui Pertemuan Rutin dan Pembuatan Aturan Dasar Kolaborasi. Kata Kunci : Collaborative Governance, Pemberdayaan, Penyandang Disabilitas FisikItem Dukungan Sosial yang Diterima Lansia Dari Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.(Perpustakaan, 2024-09-17) FIRDA NIHAYATUS SOLEKHAH, NRP. 20.03.054.; ELLYA SUSILOWATI; HARAPAN LUMBAN GAOLFIRDA NIHAYATUS SOLEKHAH, NRP. 20.03.054. Dukungan Sosial yang Diterima Lansia Dari Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Dosen Pembimbing: ELLYA SUSILOWATI dan HARAPAN LUMBAN GAOL Dukungan sosial adalah bantuan verbal maupun non verbal, saran, perhatian, kepedulian, rasa memiliki, penghargaan, bantuan nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang lain dalam lingkungan sosialnya baik individu maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang: 1) dukungan emosional, 2) dukungan instrumental, 3) dukungan informatif, dan 4) dukungan penghargaan pada responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 115 Lansia Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity) dan uji validitas menggunakan SPSS Versi 25, serta uji reliabilitas menggunkan Cronbach’s Alpha dengan hasil 0,886 > 0.600 (sangat reliabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima lansia keluarga penerima manfaat PKH di Desa Tanggulwelahan adalah tinggi. Pada aspek dukungan penghargaan, memiliki skor total paling rendah dibanding dengan aspek dukungan sosial yang lain. Oleh karena itu diusulkan program “Peningkatan Kapasitas Keluarga Lansia Melalui Bina Keluarga Lansia” melalui kegiatan penyuluhan, perencanaan pendampingan sosial, dan pengadaan kegiatan sosial. Penelitian ini perlu adanya koordinasi dengan berbagai pihak sehingga hasil dari penelitian mampu digunakan untuk evaluasi Program Keluarga Harapan dan program yang diusulkan dapat mencegah terjadinya permasalahan yang berkelanjutan. Kata Kunci: Lansia, Program Keluarga Harapan, Dukungan Sosial ABSTRACT FIRDA NIHAYATUS SOLEKHAH, NRP. 20.03.054. Social Support Received By The Elderly From Family Beneficiaries Of The Family Hope Program in Tanggulwelahan Village, Besuki District, Tulungagung Regency. Supervisors: ELLYA SUSILOWATI and HARAPAN LUMBAN GAOL Social support is verbal or non-verbal assistance, advice, attention, care, a sense of belonging, appreciation, real assistance or behavior provided by others in their social environment, both individuals and groups. This study aims to obtain an overview of: 1) emotional support, 2) instrumental support, 3) informative support, and 4) appreciation support for respondents. The method used in this research is quantitative method with descriptive survey. The sources used are primary and secondary sources. The population in this study were 115 elderly beneficiary families of the Family Hope Program in Tanggulwelahan Village, Besuki District, Tulungagung Regency. The sampling technique in this study was simple random sampling with a sample size of 53 respondents. The data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The research instrument used is a rating scale. The validity test used is face validity and the validity test uses SPSS Version 25, and the reliability test uses Cronbach's Alpha with the results of 0.886> 0.600 (highly reliable). The results showed that the social support received by elderly PKH beneficiary families in Tanggulwelahan Village was high. In the aspect of appreciation support, it has the lowest total score compared to other aspects of social support. Therefore, a program “Increasing the Capacity of Elderly Families through Elderly Family Development” is proposed through counseling activities, social assistance planning, and procurement of social activities. This research needs coordination with various parties so that the results of the research can be used for the evaluation of the Family Hope Program and the proposed program can prevent ongoing problems. Keyword: Elderly, Family Hope Program, Social SupportItem Kesiapsiagaan Tokoh Masyarakat Dalam Menghadapi Potensi Gempa Bumi Sesar Lembang Di Dusun Palintang Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-10) ALNUGRAH FADHIL ALAMSYAH, NRP.20.03.100.; ELLYA SUSILOWATI; HARAPAN LUMBAN GAOLALNUGRAH FADHIL ALAMSYAH, NRP.20.03.100. Kesiapsiagaan Tokoh Masyarakat Dalam Menghadapi Potensi Gempa Bumi Sesar Lembang Di Dusun Palintang Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh ELLYA SUSILOWATI dan HARAPAN LUMBAN GAOL. Tokoh masyarakat berperan besar dalam keberhasilan kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Seorang tokoh masyarakat sebagai pemimpin dalam masyarakat harus bertindak dan berperan untuk keselamatan warganya, namun dalam kenyataannya tokoh masyarakat di desa Cipanjalu ini masih kurang siap dalam menghadapi adanya potensi gempabumi Sesar lembang, dengan beberapa isu terkait dengan okoh masyarakat maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapsiagaan tokoh masyarakat di Dusun Palintang, Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, dalam menghadapi potensi gempa bumi Sesar Lembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Aspek penelitian meliputi penilaian terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan tokoh masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa bumi, serta analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan mereka. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada upaya dari tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan membentuk tim siaga bencana, kesiapsiagaan masih belum optimal. Hambatan utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterbatasan akses informasi, sehingga upaya-upaya tersebut belum berjalan efektif. Selain itu, tim siaga bencana yang telah dibentuk belum berfungsi dengan baik karena belum diresmikan. Penelitian ini memberikan rekomendasi program untuk mengatasi permasalahan ataupun hambatan untuk meningkatkanan kesiapsiagaan bencana di Dusun Palintang melalui penguatan program pelatihan dan sosialisasi bagi masyarakat serta penyusunan dan simulasi rencana tanggap darurat yang lebih komprehensif untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi menggunakan metode Pengembangan Organisasi/Pengembangan Masyarakat (Community Organization/CO / Community Development/CD) dan teknik penyuluhan sosial. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kesiapsiagaan bencana di Dusun Palintang, Desa Cipanjalu ,Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Kata kunci : Kesiapsiagaan, Bencana Gempa Bumi, Tokoh Masyarakat ABSTRACT ALNUGRAH FADHIL ALAMSYAH, NRP.20.03.100. Preparedness of Community Leaders in Facing the Potential Earthquake of the Lembang Fault in Palintang Hamlet, Cipanjalu Village, Cilengkrang Subdistrict, Bandung Regency. by ELLYA SUSILOWATI and HARAPAN LUMBAN GAOL. Community leaders play a significant role in the success of earthquake disaster preparedness. As a leader within the community, a community figure must act and take responsibility for the safety of the residents. However, in reality, community leaders in Cipanjalu Village are still inadequately prepared to face the potential earthquake from the Lembang Fault. Given these issues, this research aims to analyze the preparedness of community leaders in Palintang Hamlet, Cipanjalu Village, Cilengkrang District, Bandung Regency, in dealing with the potential Lembang Fault earthquake. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The aspects examined include the knowledge, attitudes, and actions of community leaders in facing the earthquake threat, as well as an analysis of the factors affecting their preparedness. Data were collected through in-depth interviews, observations, and document studies. The results indicate that although efforts have been made by community leaders to conduct public outreach and form a disaster response team, preparedness remains suboptimal. The main obstacles faced are a lack of knowledge and limited access to information, causing these efforts to be ineffective. Additionally, the disaster response team that has been formed has not yet functioned properly due to a lack of official recognition. This research provides program recommendations to address the issues or barriers to improving disaster preparedness in Palintang Hamlet, through strengthening training programs and public outreach, as well as the development and simulation of a more comprehensive emergency response plan to enhance preparedness for potential earthquakes. The recommended approach uses Community Organization (CO)/Community Development (CD) methods and social outreach techniques. Thus, this study is expected to make a significant contribution to improving disaster preparedness in Palintang Hamlet, Cipanjalu Village, Cilengkrang District, Bandung Regency. Keywords: Preparedness, Earthquake Disaster, Community LeadersItem Peran Orang Tua Dalam Proses Belajar Anak Sekolah Dasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan.(Perpustakaan, 2024-10-03) RATU AYU FADIN AIMER AFFAN, 20.03.094.; ELLYA SUSILOWATI; HARAPAN LUMBAN GAOLRATU AYU FADIN AIMER AFFAN, 20.03.094. The Role of Parents in the Learning Process of Elementary School Children Beneficiary Family (KPM) Family Hope Program (PKH) in Manggarai Village, Tebet Subdistrict, South Jakarta City. Supervised by ELLYA SUSILOWATI and HARAPAN LUMBAN GAOL The role of parents in the learning process is the expected behavior of KPM PKH parents to carry out their duties and responsibilities in the child's learning process. This study aims to provide an overview of the role of KPM PKH parents as mentors, motivators, and facilitators in the learning process of elementary school children. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach using primary and secondary data. The research used a purposive sampling technique to select nine (9) informants consisting of KPM parents, KPM children, PKH social assistants in Manggarai Village, elementary school teachers, and community leaders. Data collection was conducted through in-depth interviews, observation, and documentation studies. The results showed the role of parents as: 1) Mentor, namely guiding directly and indirectly, 2) Motivator, namely by giving appreciation and encouragement and 3) Facilitator, namely by providing learning activity facilities and there are obstacles in creating an emotionally comfortable learning environment. So with this, it is necessary to increase parents' understanding so that they have sufficient knowledge in creating a comfortable learning environment and good communication. Based on the results of the problem analysis, a program proposal was prepared to increase the understanding of KPM PKH parents in creating an emotionally comfortable learning environment with the aim of increasing parents' understanding and ability to create a comfortable learning environment for children so that they can learn effectively. A harmonious relationship between parents and children must be built in the learning process. Learning activities become a pleasant experience for children and can encourage a sense of wanting to understand and know the learning material. Kata Kunci: The Role of Parents, Learning Process, Beneficiary Family (KPM) Family Hope Program (PKH). ABSTRAK RATU AYU FADIN AIMER AFFAN, 20.03.094. Peran Orang Tua Dalam Proses Belajar Anak Sekolah Dasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan. Dibimbing oleh ELLYA SUSILOWATI dan HARAPAN LUMBAN GAOL Peran orang tua dalam proses belajar adalah perilaku yang diharapkan dari orang tua KPM PKH untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam proses belajar anak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran orang tua KPM PKH sebagai pembimbing, motivator dan fasilitator dalam proses belajar anak Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Penelitian menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih 9 (sembilan) informan yang terdiri dari orang tua KPM, anak KPM, Pendamping Sosial PKH di Kelurahan Manggarai, Guru SD, Tokoh Masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua sebagai: 1) Pembimbing yaitu membimbing secara langsung dan tidak langsung, 2) Motivator yaitu dengan memberikan penghargaan dan memberikan semangat dan 3) Fasilitator yaitu dengan memberikan fasilitas kegiatan belajar dan terdapat hambatan dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman secara emosional. Sehingga dengan hal tersebut diperlukan adanya peningkatan pemahaman orang tua agar memiliki pengetahuan yang cukup dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil analisis masalah disusun sebuah usulan program peningkatan pemahaman orang tua KPM PKH dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman secara emosional dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi anak sehingga dapat belajar dengan efektif. Dalam proses belajar, hubungan harmonis antara orang tua dan anak harus dibangun dengan baik. Sehingga kegiatan pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak yang dapat mendorong rasa ingin memahami dan mengetahui materi pembelajaran. Kata Kunci: Peran orang tua, Proses Belajar, Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).