Browsing by Author "Krisna Dewi Setianingsih"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Kerentanan Anak Putus Sekolah Terhadap Penyalahgunaan Napza di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-02-28) ADITYA PUTRA PRATAMA. 19.04.212.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries EffendiABSTRACT ADITYA PUTRA PRATAMA. 19.04.212. Vulnerability of Out-of-School Children to Drug Abuse in Cipendawa Village, Pacet District, Cianjur Regency. Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi. Vulnerability is a condition determined by factors or physical, social, economic, and area processes that increase a community's tendency towards harmful consequences. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of respondents, 2) how the knowledge of out-of-school children about drug abuse, 3) how the knowledge of out-of-school children about the dangers of drug abuse, 4) how factors affect the vulnerability of out-of-school children to drug abuse, 5) how prevention efforts are carried out to reduce the vulnerability of out-of-school children to drug abuse. The method used is quantitative research with descriptive surveys. The sampling technique used was stratified random sampling with a sample of 55 out-of-school children. The data collection techniques used are: 1) questionnaire 2) documentation study. Test the validity of measuring instruments using facial vachicity tests and reliability tests using Cronbach's alpha. The results of the study were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results showed that aspects of knowledge and prevention efforts had question items with the lowest scores, namely 153 and 102. Based on the results of the study, researchers proposed the TAHAN (Improve Great Children to Overcome Drugs) program to be implemented in an effort to increase the knowledge of out-of-school children about the dangers of drugs and increase the participation of out-of-school children in social activities and drug prevention campaigns. Keywords: Vulnerability, School Dropout, Drug Abuse ABSTRAK ADITYA PUTRA PRATAMA. 19.04.212. Kerentanan Anak Putus Sekolah Terhadap Penyalahgunaan Napza di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi. Kerentanan merupakan kondisi- kondisi yang ditentukan oleh faktor- faktor ataupun proses- proses raga, sosial, ekonomi, dan area yang tingkatkan kecenderungan sebuah komunitas terhadap akibat bahaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) bagaimana pengetahuan anak putus sekolah tentang penyalahgunaan napza, 3) bagaimana pengetahuan anak putus sekolah tentang bahaya penyalahgunaan napza, 4) bagaimana faktor yang mempengaruhi kerentanan anak putus sekolah terhadap penyalahgunaan napza, 5) bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan anak putus sekolah terhadap penyalahgunaan napza. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling dengan jumlah sampel 55 anak putus sekolah. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner 2) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan uji vakiditas muka dan uji realibilitas menggunakan cronbach’s alpha. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek pengetahuan dan upaya pencegahan memiliki item pertanyaan dengan skor terendah yaitu 153 dan 102. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program TAHAN (Tingkatkan Anak Hebat Atasi Napza) program ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan pengetahuan anak putus sekolah tentang bahaya napza dan meningkatkan partisipasi anak putus sekolah dalam kegiatan sosial dan kampanye pencegahan napza. Kata Kunci: Kerentanan, Anak Putus Sekolah, Penyalahgunaan NapzaItem Pelayanan Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.(perpustakaan, 2024-01-08) ROMY ARLIANSYAH, 19.04.059.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK ROMY ARLIANSYAH, 19.04.059. Pelayanan Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Pelayanan sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjungpinang bertujuan untuk memenuhi dan menjaga hak-hak warga binaan pemasyarakatan melalui berbagai kegiatan serta kebijakan. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang : (1) Pelayanan sosial bidang kesehatan, (2) Pelayanan sosial bidang keagamaan, (3) Pelayanan sosial bidang keterampilan, (4) Pelayanan sosial bidang permakanan, dan (5) Pelayanan sosial bidang layanan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah Informan penelitian ini sebanyak tujuh orang yang ditentukan dengan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik 1) credibility (kredibilitas), 2) transferability (keteralihan), 3) dependability (kebergantungan) dan 4) confirmability (kepastian). Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjungpinang berjalan cukup baik, dari 5 bidang pelayanan sosial yang tersedia para warga binaan dapat mengakses pelayanan dengan mudah, perlakuan yang ramah dari para petugas Lapas, dan pemberian kesempatan untuk berkembang serta bersosialisasi kepada warga binaan pemasyarakatan. Namun terdapat kendala dalam pelaksanaan pelayanan sosial tersebut antara lain: 1) fasilitas yang terbatas, 2) warga binaan yang kurang memanfaatkan pelayanan yang tersedia, 3) sumber daya manusia atau petugas Lapas yang jumlahnya sedikit, 4) petugas belum memiliki kemampuan untuk memotivasi para warga binaan dalam mengikuti kegiatan di Lapas. Berdasarkan hal tersebut diusulkan program “Peningkatan Kapasitas Petugas untuk Meningkatkan Partisipasi WBP dalam Mengikuti Kegiatan di Lapas Tanjungpinang”. Metode yang digunakan dalam program ini adalah community organization dengan teknik kolaborasi (peningkatan kapasitas). Kata Kunci: Pelayanan Sosial, Lembaga Pemasyarakatan, Warga Binaan Pemasyarakatan ABSTRAK ROMY ARLIANSYAH, 19.04.059. Social Services at the Class IIA Correctional Institution, Tanjungpinang City, Riau Archipelago Province. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. Social services at the Tanjungpinang Class IIA Correctional Institution aim to fulfill and maintain the rights of correctional inmates through various activities and policies. This study aims to examine: (1) Social services in the health sector, (2) Social services in the religious sector, (3) Social services in the skills sector, (4) Social services in the food sector, and (5) Social services in the community service sector. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The number of informants in this study were seven people who were determined using a purposive technique. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Checking the validity of the data uses techniques 1) credibility, 2) transferability, 3) dependability and 4) confirmability. The research results were analyzed using qualitative data analysis techniques including data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that social services at the Tanjungpinang Class IIA Correctional Institution were going quite well, from the 5 available social service areas, the inmates could access services easily, friendly treatment from prison officers, and provided opportunities to develop and socialize with the inmates. penitentiary. However, there are obstacles in the implementation of these social services, including: 1) limited facilities, 2) inmates who do not take advantage of the services available, 3) human resources or prison officers who are few in number, 4) officers do not yet have the ability to motivate residents fostered in participating in prison activities. Based on this problem, the program is proposed "Increasing the Capacity of Officers to Increase the Participation of WBP in Participating in Activities at the Tanjungpinang Class IIA Correctional Institution". The method used in this program is community organization with collaboration techniques (capacity building). Keywords: Social Services, Correctional Institutions, Correctional InmatesItem Pemenuhan Hak Sipil Anak di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.(perpustakaan, 2024-01-08) MUHAMMAD ADITYA NOFRIANDA, 19.04.249.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK MUHAMMAD ADITYA NOFRIANDA, 19.04.249. Pemenuhan Hak Sipil Anak di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Pemenuhan hak sipil anak merujuk pada pemenuhan hak anak yang bersumber dari martabat dan melekat pada setiap manusia yang dijamin dan dihormati keberadaannya oleh negara. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang pemenuhan: 1) hak kepemilikan akta kelahiran dan identitas anak, 2) fasilitas informasi layak anak, 3) hak anak dalam ketersediaan kelompok atau forum anak, dan 4) hak anak dalam peningkatan kapasitas forum anak dan partisipasi anak dalam pembangunan di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik penentuan sumber data menggunakan teknik purposive dengan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik 1) credibility (kredibilitas), 2) transferability (keteralihan), 3) dependability (kebergantungan) dan 4) confirmability (kepastian). Selanjutnya, hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terdapat berbagai upaya yang dilaksanakan oleh instansi terkait di bawah naungan Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam keseluruhan empat aspek pemenuhan hak sipil anak di Kota Tanjungpinang seperti: 1) adanya program inovasi dalam rangka percepatan peningkatan kepemilikan akta kelahiran dan identitas anak, 2) terdapat fasilitas informasi layak anak yang disediakan, 3) terdapat forum anak tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan, serta 4) terlaksananya Musrenbang Anak dan peningkatan kapasitas Forum Anak. Akan tetapi, masih terdapat kendala dalam perwujudannya seperti penurunan kualitas fasilitas informasi layak anak di Perpustakaan Daerah Kota Tanjungpinang dan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait peran Forum Anak Kota Tanjungpinang dalam pemenuhan hak sipil anak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diusulkan program untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peran Forum Anak dalam pemenuhan hak sipil anak melalui program FAKTA Bedelau: Sosialisasi Peran Forum Anak Kota Tanjungpinang. Metode yang digunakan dalam program ini adalah community work dengan strategi kampanye (penyuluhan sosial). Kata Kunci: Pemenuhan Hak, Hak Sipil, Hak Anak ABSTRAK MUHAMMAD ADITYA NOFRIANDA, 19.04.249. Fulfillment of Children’s Civil Rights in Tanjungpinang City Riau Islands Province. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. The fulfillment of children's civil rights refers to the fulfillment of children's rights that originate from dignity and are inherent in every human being whose existence is guaranteed and respected by the state. This research aims to examine the fulfillment of: 1) birth certificate and child identity ownership rights, 2) child- friendly information facilities, 3) children's rights in the availability of children's groups or forums, and 4) children's rights in increasing the capacity of children's forums and children's participation in development in Tanjungpinang City. This research uses descriptive qualitative method. The technique for determining data sources uses a purposive technique with primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Checking the validity of the data uses techniques 1) credibility, 2) transferability, 3) dependability and 4) confirmability. Furthermore, the results of the study were analyzed using qualitative data analysis techniques including data reduction, data presentation, and conclusion and verification. The results of the study show that there have been various efforts carried out by related agencies under the auspices of the Tanjungpinang City Government in all four aspects of fulfilling children's civil rights in Tanjungpinang City such as: 1) the existence of an innovation program in order to accelerate the increase in the ownership of birth certificates and child identity, 2) child-friendly information facilities are provided, 3) there are children's forums (Forum Anak) at the city, sub-district and sub-district levels, and 4) the implementation of the Children's Development Planning Meeting (Musrenbang Anak) and the capacity building of the Children's Forum (Forum Anak). However, there are still obstacles in its implementation such as a decrease in the quality of child-friendly information facilities at the Tanjungpinang City Regional Library and a lack of public knowledge regarding the role of the Tanjungpinang City Children's Forum (Forum Anak) in fulfilling children's civil rights. In this regard, a program is proposed to increase public knowledge about the role of the Children's Forum (Forum Anak) in fulfilling children's civil rights through the FAKTA Bedelau: Socialization of the Role of the Tanjungpinang City Children's Forum. The method used in this program is community work with a campaign strategy (social counseling). Keyword: Fulfillment of Rights, Civil Rights, Children's RightsItem Perilaku Asertif Penyandang Disabilitas Netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.(perpustakaan, 2024-01-05) ANGGI PUTRI ANANDA. 19.04.072.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries EffendiABSTRAK ANGGI PUTRI ANANDA. 19.04.072. Perilaku Asertif Penyandang Disabilitas Netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi. Perilaku asertif memainkan peran yang sangat penting bagi penyandang disabilitas netra dalam menjalankan komunikasi yang efektif. Perilaku asertif melibatkan kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak dan perasaan orang lain. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku asertif penyandang disabilitas netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi dan gambaran yang jelas mengenai karakteristik anak dengan disabilitas netra. kemampuan penyandang disabilitas netra dalam mengemukakan permintaan tentang suatu hal, melakukan suatu penolakan, pengekspresian diri, memberikan dan menerima pujian, serta untuk berperan dalam pembicaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai perilaku asertif penyandang disabilitas netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 6 informan yang berada pada latar penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang disabilitas netra cukup mampu untuk berperilaku asertif pada aspek melakukan suatu penolakan. pengekspresian diri, menyampaikan dan menerima suatu pujian, sedangkan pada aspek lainnya yaitu kemampuan dalam mengemukakan suatu permintaan dan berperan dalam pembicaraan masih perlu untuk ditingkatkan kembali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya rasa percaya diri, takut dan cemas, kebiasaan bersikap pasif atau agresif, ketidakstabilan emosional, hubungan kurang dekat untuk berperan dalam pembicaraan. Hasil analisis masalah penelitian tersebut memerlukan upaya pemecahan masalah. Program berupa pelatihan keterampilan asertif bagi penyandang disabilitas netra yang dinamakan Melatih Penyandang Disabilitas Netra Terampil Asertif (MENETAS) diusulkan sebagai desain pemecahan masalah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif penyandang disabilitas netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Kata kunci : Perilaku Asertif, Penyandang Disabilitas Netra, Panti Sosial ABSTRACT ANGGI PUTRI ANANDA. 19.04.072 Assertive Behavior of Persons with Visual Disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Harapan Social Service Center for the Disabled Social Service of West Java Province. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Assertive behavior plays a very important role for people with visual disabilities in carrying out effective communication. Assertive behavior involves the ability to express thoughts, feelings and needs clearly and decisively without violating the rights and feelings of others. This research was conducted to obtain an overview of the assertive behavior of persons with visual disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Disabled Griya Harapan Social Service Center at the West Java Provincial Social Service(UPTD PPSGHD Dinsos Jabar). The purpose of this study was to obtain information and a clear description of the characteristics of children with visual disabilities. the ability of persons with visual disabilities to make requests about something, make a refusal, express themselves, give and receive compliments, and to take part in conversations. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach to obtain an in-depth description of the assertive behavior of persons with visual disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Harapan Social Service Center for Disabilities at the West Java Province Social Service. The number of informants in this study were 6 informants who were in the research background. Data collection techniques used were in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The results of the study show that persons with visual disabilities are quite capable of assertive behavior in the aspect of making a refusal. self-expression, conveying and receiving a compliment, while in other aspects, namely the ability to make a request and play a role in the conversation still needs to be improved again. This is caused by several factors such as lack of self-confidence, fear and anxiety, passive or aggressive behavior, emotional instability, lack of close relationships to play a role in the conversation. The results of the research problem analysis require problem solving efforts. A program in the form of assertive skills training for people with visual disabilities called Melatih Penyandang Disabilitas Netra Terampil Asertif (MENETAS) is proposed as a problem-solving design. This program aims to improve the assertive behavior of persons with visual disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Harapan Social Service Center for Disabilities at the West Java Provincial Social Service. Keywords: Assertive Behavior, Blind Persons with Disabilities, Social InstitutionsItem Perilaku Prososial Relawan Program “Sudut Berbagi” di Komunitas Turun Tangan Bandung,(Perpustakaan, 2024-02-13) MAYA, 19.04.093.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK MAYA, 19.04.093. Perilaku Prososial Relawan Program “Sudut Berbagi” di Komunitas Turun Tangan Bandung, Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Perilaku prososial merujuk pada perbuatan menolong orang lain secara sukarela yang bertujuan untuk memberikan dampak positif dan membantu meningkatkan kesejahteraan penerima manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) perilaku menolong responden, 3) perilaku berbagi perasaan responden, 4) perilaku kerja sama responden, 5) perilaku menyumbang responden, dan 6) perilaku memperhatikan kesejahteraan orang lain responden. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan sampling jenuh (sensus). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) penelitian kepustakaan, 2) kuesioner, 3) observasi nonpartisipatif, dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku prososial relawan program “Sudut Berbagi” di Komunitas Turun Tangan berada dalam kategori tinggi. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perilaku menolong, perilaku berbagi perasaan, perilaku kerja sama, perilaku menyumbang, dan perilaku memperhatikan kesejahteraan orang lain. Perilaku memperhatikan orang lain merupakan aspek yang paling rendah di antara aspek lainnya. Rencana program yang diusulkan adalah “Program MERAH (Mewujudkan Relawan Terarah) menggunakan metode Community Organization/Community Development (CO/CD) dan teknik kolaborasi dan kampanye. Kata Kunci: Perilaku Prososial, Relawan, Komunitas Turun Tangan Bandung ABSTRACT MAYA, 19.04.093. Prosocial Behavior of Volunteers in the "Sudut Berbagi" Program in the Turun Tangan Bandung Community, Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. Prosocial behavior refers to voluntary acts of helping others with the aim of creating positive impact and improving the well-being of the recipients. This study aims to empirically understand: 1) the characteristics of the respondents, 2) the helping behavior of the respondents, 3) the empathetic behavior of the respondents, 4) the cooperative behavior of the respondents, 5) the donating behavior of the respondents, and 6) the concern for the well-being of others exhibited by the respondents. The research methodology used is quantitative research with descriptive analysis. The sampling technique employed is non-probability sampling with a saturation (census) approach. Data collection techniques utilized include: 1) literature review, 2) questionnaires, 3) non-participatory observation, and documentary studies. The measurement tool's validity was assessed using face validity. The research findings were analyzed using descriptive data analysis. The results indicate that the prosocial behavior of volunteers in the "Sudut Berbagi" program in the Turun Tangan Community falls under the high category. The aspects examined in this study include helping behavior, empathetic behavior, cooperative behavior, donating behavior, and concern for the well-being of others. Among these aspects, the behavior of caring for others was the lowest. The proposed program plan is the "Program MERAH (Mewujudkan Relawan Terarah) using the Community Organization/Community Development (CO/CD) method, with collaboration and campaign techniques. Keywords: Prosocial Behavior, Volunteers, Turun Tangan Bandung CommunityItem Strategi Koping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Bertahan Hidup Di Desa Ciparay Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi . Tahun 2023 Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.,(perpustakaan, 2024-01-08) MIA RESTU LESTARI. 19.04.039.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK MIA RESTU LESTARI. 19.04.039. Strategi Koping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Bertahan Hidup Di Desa Ciparay Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi . Tahun 2023 Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung., Krisna Dewi Setianingsih,dan Aries Effendi Ilyas Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang strategi koping perempuan rawan sosial ekonomi dalam bertahan hidup di Desa Ciparay Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi. Secara rinci penelitian ini meliputi aspek keaktifan diri, perencanaan, kontrol diri, dukungan sosial instrumental, dukungan sosial emosional, penerimaan dan aspek religius. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu wawancara mendalam, observasi, studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memenuhi ke tujuh aspek tersebut namun, jika dilihat mendalam pada setiap aspeknya, masih terdapat aspek yang belum optimal yaitu aspek perencanaan dan aspek penerimaan. Hal ini dibuktikan dalam aspek perencanaan didapatkan bahwa ada beberapa PRSE memiliki pekerjaan dan merencanakan kegiatan dalam pekerjaannya, para PRSE juga berencana membiayayai atau menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana tetapi kendala dengan penghasilan dan tidak memiliki keterampilan kerja , pada aspek penerimaan didapatkan ada beberapa PRSE yang masih belum dapat menerima keadaan yang mereka hadapi saat ini mereka merasa kesal, dan menyesal dengan apa yang mereka lakukan dimasa lalunya, sehingga diperlukannya peningkatan koping dalam keterampilan PRSE. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengusulkan program "Peningkatan Koping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Bertahan Hidup di Desa Ciparay Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi melalui metode social group work dengan tipe kelompok Educational Group diuji dengan menggunakan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) Kata kunci: StrategiKoping, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Bertahan Hidup ABSTRACT MIA RESTU LESTARI. 19.04.039. Strategi Koping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Bertahan Hidup Di Desa Ciparay Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi . Tahun 2023 Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung., Krisna Dewi Setianingsih,dan Aries Effendi Ilyas This study aims to describe in depth the coping strategies of socio-economic vulnerable women in surviving in Ciparay Village, Jampangkulon District, Sukabumi Regency. In detail, this study includes aspects of self-activity, planning, self-control, instrumental social support, emotional social support, acceptance and religious aspects. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive method. Source of data used in this research is primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques used, namely in-depth interviews, observation, document study. The results of the study show that fulfilling the seven aspects however, if you look deeply at each aspect, there are still aspects that have not been optimal, namely the planning aspect and the acceptance aspect. This is evidenced in the planning aspect, it is found that there are some PRSE who have jobs and plan activities in their work, the PRSE also plan to finance or send their children to graduate school but have problems with income and do not have work skills. have not been able to accept the situation they are currently facing, they feel annoyed, and regret what they did in the past, so that an increase in coping skills in PRSE skills is needed. Based on this, the researchers proposed a program "Improving Socio-Economic Vulnerable Women's Coping in Survival in Ciparay Village, Jampangkulon District, Sukabumi Regency through the social group work method with the type of Educational Group group tested using Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) analysis. Keywords: Coping Strategy, Socio-Economic Vulnerable Women, Survival