Browsing by Author "NURROHMI"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Efikasi Diri Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Keluarga di Desa Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-05) TAZKIA AULIA RAMADHANI, NRP. 20.04.172.; NURROHMI; RAHMAT SYARIF HIDAYATTAZKIA AULIA RAMADHANI, NRP. 20.04.172. Self-Efficacy of SocioEconomic Vulnerable Women in Fulfilling Basic Family Needs in Lembang Village, Lembang District, West Bandung Regency. Supervisors: NURROHMI and RAHMAT SYARIF HIDAYAT. Self efficacy is an individual's confidence in measuring his ability to complete tasks and do the things needed to achieve the expected results. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) Respondent characteristics 2) confidence in uncertain situations, 3) confidence in the ability to overcome problems or challenges that arise, 4) confidence in the ability to achieve the set targets, and 5) confidence in the ability to grow motivation. The research instrument used is a self-efficacy questionnaire in the preparation of the thesis containing 48 items with 5 alternative answers, namely: Strongly Agree, Agree, Hesit, Disagree, Strongly Disagree. The reliability of the instrument was calculated using the Alpha Cronbach formula with a reliability coefficient value of 0.963%. This study uses a quantitative method using the Random Sampling technique with a total of 50 respondents. The results of the study show that the self-efficacy of PRSE in Lembang Village in every aspect is quite good. Good self-efficacy is shown in the aspect of belief in the ability to grow motivation that gets the highest answer score among other aspects, in this case it is necessary to increase the self-efficacy that they already have to continue to have confidence and also a strong belief in trying to meet the needs of the family. In connection with this, the researcher proposed a Capacity Building program for Socio-Economic Vulnerable Women in Entrepreneurship in Lembang Village using the Social Group Work method with the type of Educational Group group. Keywords: Self-efficacy, Socioeconomically Vulnerable Women, Basic Family Needs ABSTRAK TAZKIA AULIA RAMADHANI, NRP. 20.04.172. Efikasi Diri Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Keluarga di Desa Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT. Self efficacy merupakan keyakinan seorang individu dalam mengukur kemampuannya untuk menyelesaikan tugas dan melakukan hal-hal yang dibutuhkan guna mencapai hasil yang diharapka. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) Karakteristik Responden 2) kepercayaan diri dalam situasi tidak menentu, 3) keyakinan akan kemampuan dalam mengatasi masalah atau tantangan yang muncul, 4) keyakinan akan kemampuan mencapai target yang telah ditetapkan, dan 5) keyakinan akan kemampuan untuk menumbuhkan motivasi. Intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner efikasi diri dalam penyusunan skripsi memuat 48 item dengan 5 alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju, Setuju, Ragu-Ragu, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Reliabilitas instrument dihitung menggunakan formula Alpha Cronbach dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,963%. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Random Sampling dengan jumlah responden sabanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa efikasi diri PRSE di Desa Lembang pada setiap aspek sudah cukup baik. Efikasi diri yang baik ditunjukan pada aspek keyakinan akan kemampuan untuk menumbuhkan motivasi yang memperoleh skor jawaban paling tinggi diantara aspek lainnya, dalam hal ini perlu meningkatkan efikasi diri yang sudah dimilikinya untuk terus memiliki kepercayaan diri dan juga keyakinan yang kuat dalam berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti mengusulkan program Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Berwirausaha di Desa Lembang menggunakan metode Social Group Work dengan tipe kelompok Educational Group. Kata Kunci: Efikasi Diri, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan Dasar KeluargaItem Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Motivasi Keluarga Penerima Manfaat Untuk Graduasi Berdasarkan Perspektif Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) NIA NURAENI, NRP. 20.04.132.; NURROHMI; RAHMAT SYARIF HIDAYATNIA NURAENI, NRP. 20.04.132. Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Motivasi Keluarga Penerima Manfaat Untuk Graduasi Berdasarkan Perspektif Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing : NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan motivasi KPM untuk Graduasi di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Kinerja pendamping PKH diukur dengan 6 aspek yaitu tingkat identitas, tingkat keterampilan, tingkat pengetahuan, konteks performa, aspek personal dan aspek yang bersifat tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu KPM PKH Desa Rancatungku. Data sekunder dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumentasi daftar KPM PKH yang diperoleh dari pendamping PKH Desa Rancatungku. Teknik dalam penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Area Sampling. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui kuesioner/angket dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah Likert Scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji konstruk dan uji Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pendamping PKH memiliki skor keseluruhan sebanyak 17.223 dari skor ideal 19.600 atau 88% yang termasuk dalam kategori tinggi. Beberapa aspek yang masih terdapat permasalahan yaitu kurangnya pemberian dukungan positif kepada KPM dan Pendamping PKH belum mampu mengajak KPM untuk ikut aktif dalam pelaksanaan ekonomi produktif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping PKH dalam penguatan karakter dan motivasi KPM dalam Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung”. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja pendamping program keluarga harapan dalam mendorong KPM untuk graduasi di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Kinerja, Pendamping PKH, Graduasi ABSTRACT NIA NURAENI, NRP. 20.04.132. The Performance of The Family Hope Program Companions in Increasing the Motivation of Beneficiary Families for Graduation Based on the Perspective of Beneficiary Families in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency. Supervisors : : NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT This study aims to describe the performance of the Family Hope Program (PKH) companions in increasing the motivation of beneficiary families (KPM) for graduation in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency. The Performance of PKH companions is measured by six aspects: identity level, skill level, knowledge level, performance context, personal aspects and fixed aspects. The method used in this research is descriptive quantitative. The primary datasource used in this research is the PKH beneficiary families in Rancatungku Village. Secondary data in this research were obtained through documentation studies of the list of PKH beneficiary families provided by PKH companions in Rancatungku Village. The Sampling technique used in this research is area sampling. The data collection technique used are questionnaires/surveys and documentation studies. The measurement tool used is the Likert Scale. The validity tests used were construct validity and Cronbach’s Alpha test to assess reliability. The research results indicate that the performance of PKH facilitators had an overall score of 17,223 out of an ideal score of 19,600 or 88% which falls into the high category. Some aspects that still have issues include the lack of positive support given to KPM and PKH facilitators inability to encourage KPM to actively participate in productive economic activities. Based on the research results, the author proposes the program “Capacity Development of PKH Facilitators in Strengthening the Caracter and Motivation of KPM in Productive Economic Enterprises (UEP) in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency”. This program aims to improve the performance of PKH facilitators in encouraging KPM to graduate in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency. Keywords: Performance. PKH Companions, GraduationItem Motivasi Warga Binaan Pemasyarakatan untuk Mengikuti Bimbingan Kerja di Lapas Kelas II A Yogyakarta.(Perpustakaan, 2024-10-15) DENIS HARYONO IDWIN, 20.04.293.; NURROHMI; RAHMAT SYARIF HIDAYATDENIS HARYONO IDWIN, 20.04.293. The Motivation of Correctional Inmates to Participate in Work Training at correctional facility Class II A Yogyakarta. Supervised by NURROHMI and RAHMAT SYARIF HIDAYAT. This research aims to deeply understand the motivations driving Inmates/prossoners at Class II A Yogyakarta Prison to participate in the vocational training programs provided by the prison. The study is based on McClelland's theory (1961), which examines the need for achievement, the need for power, and the need for affiliation. This research meticulously investigates how these three needs interact and influence the level of participation and involvement of inmates in the program. The research method used is a descriptive quantitative method. The results indicate that inmates tend to focus more on the direct rewards they can obtain from the vocational training program. Additionally, the findings reveal a significant weakness in the inmates' ability to develop strong leadership skills. Furthermore, the research finds that inmates often demonstrate a lack of adequate interpersonal attachment, which can affect the effectiveness of their social interactions within the context of the vocational training program. These findings suggest substantial challenges in maximizing the potential of inmates through the existing vocational training program at the prison. In response to these conditions, the researcher proposes an intervention program named “Sesrawung Wangun”. The " Sesrawung Wangun " program is designed with the general objective of strengthening the interpersonal skills of inmates participating in the vocational training program at Class II A Yogyakarta Prison. Through this program, it is hoped that inmates will become better at socializing, collaborating, developing leadership qualities, and becoming more capable and confident in making important decisions. Therefore, the " Sesrawung Wangun " program is expected to provide significant positive impacts in optimizing the results of the vocational training program, enabling inmates to be better prepared for reintegration into society after their sentence ends. Keywords : Motivation, Correctional Inmates, Work Training in Prisons. ABSTRAK DENIS HARYONO IDWIN, 20.04.293. Motivasi Warga Binaan Pemasyarakatan untuk Mengikuti Bimbingan Kerja di Lapas Kelas II A Yogyakarta. Dibimbing oleh NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam motivasi yang mendorong Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II A Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam program bimbingan kerja yang diselenggarakan oleh lapas. Penelitian ini bersandarkan pada teori McClelland (1961) yang melihat aspek kebutuhan akan prestasi (need of achievement), kebutuhan akan kekuasaan (need of power) dan kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation). Penelitian ini secara cermat mengkaji bagaimana ketiga kebutuhan ini berinteraksi dan mempengaruhi tingkat partisipasi serta keterlibatan WBP dalam program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WBP cenderung lebih memfokuskan perhatian mereka pada imbalan langsung yang dapat diperoleh dari program bimbingan kerja. Selain itu, hasil juga mengungkapkan adanya kelemahan yang signifikan dalam kemampuan WBP untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang kuat. Ditambah lagi, penelitian ini menemukan bahwa WBP seringkali menunjukkan kurangnya keterikatan interpersonal yang memadai, yang dapat mempengaruhi efektivitas interaksi sosial mereka dalam konteks program bimbingan kerja. Temuan-temuan ini mengindikasikan adanya tantangan yang cukup besar dalam upaya memaksimalkan potensi WBP melalui program bimbingan kerja yang ada di lapas. Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program intervensi yang diberi nama "Sesrawung Wangun”. Program " Sesrawung Wangun " dirancang dengan tujuan umum untuk memperkuat kemampuan interpersonal WBP yang mengikuti program bimbingan kerja di Lapas Kelas II A Yogyakarta. Melalui program ini, diharapkan WBP dapat lebih baik dalam bersosialisasi, bekerja sama, mengembangkan jiwa kepemimpinan, serta menjadi lebih cakap dan berani dalam mengambil keputusan penting. Dengan demikian, program " Sesrawung Wangun " diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengoptimalkan hasil dari program bimbingan kerja, sehingga WBP dapat lebih siap untuk berintegrasi kembali ke masyarakat setelah masa tahanan mereka berakhir. Kata Kunci : Motivasi, Warga Binaan Pemasyarakatan, Bimbingan Kerja di Lapas.