Motivasi Warga Binaan Pemasyarakatan untuk Mengikuti Bimbingan Kerja di Lapas Kelas II A Yogyakarta.
Loading...
Date
2024-10-15
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
DENIS HARYONO IDWIN, 20.04.293. The Motivation of Correctional Inmates to Participate in Work Training at correctional facility Class II A Yogyakarta.
Supervised by NURROHMI and RAHMAT SYARIF HIDAYAT.
This research aims to deeply understand the motivations driving Inmates/prossoners at Class II A Yogyakarta Prison to participate in the vocational training programs provided by the prison. The study is based on McClelland's theory (1961), which examines the need for achievement, the need for power, and the need for affiliation. This research meticulously investigates how these three needs interact and influence the level of participation and involvement of inmates in the program. The research method used is a descriptive quantitative method. The results indicate that inmates tend to focus more on the direct rewards they can obtain from the vocational training program. Additionally, the findings reveal a significant weakness in the inmates' ability to develop strong leadership skills. Furthermore, the research finds that inmates often demonstrate a lack of adequate interpersonal attachment, which can affect the effectiveness of their social interactions within the context of the vocational training program. These findings suggest substantial challenges in maximizing the potential of inmates through the existing vocational training program at the prison. In response to these conditions, the researcher proposes an intervention program named “Sesrawung Wangun”. The " Sesrawung Wangun " program is designed with the general objective of strengthening the interpersonal skills of inmates participating in the vocational training program at Class II A Yogyakarta Prison. Through this program, it is hoped that inmates will become better at socializing, collaborating, developing leadership qualities, and becoming more capable and confident in making important decisions. Therefore, the " Sesrawung Wangun " program is expected to provide significant positive impacts in optimizing the results of the vocational training program, enabling inmates to be better prepared for reintegration into society after their sentence ends.
Keywords : Motivation, Correctional Inmates, Work Training in Prisons.
ABSTRAK
DENIS HARYONO IDWIN, 20.04.293. Motivasi Warga Binaan Pemasyarakatan untuk Mengikuti Bimbingan Kerja di Lapas Kelas II A Yogyakarta.
Dibimbing oleh NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam motivasi yang mendorong Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II A Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam program bimbingan kerja yang diselenggarakan oleh lapas. Penelitian ini bersandarkan pada teori McClelland (1961) yang melihat aspek kebutuhan akan prestasi (need of achievement), kebutuhan akan kekuasaan (need of power) dan kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation). Penelitian ini secara cermat mengkaji bagaimana ketiga kebutuhan ini berinteraksi dan mempengaruhi tingkat partisipasi serta keterlibatan WBP dalam program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WBP cenderung lebih memfokuskan perhatian mereka pada imbalan langsung yang dapat diperoleh dari program bimbingan kerja. Selain itu, hasil juga mengungkapkan adanya kelemahan yang signifikan dalam kemampuan WBP untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang kuat. Ditambah lagi, penelitian ini menemukan bahwa WBP seringkali menunjukkan kurangnya keterikatan interpersonal yang memadai, yang dapat mempengaruhi efektivitas interaksi sosial mereka dalam konteks program bimbingan kerja. Temuan-temuan ini mengindikasikan adanya tantangan yang cukup besar dalam upaya memaksimalkan potensi WBP melalui program bimbingan kerja yang ada di lapas. Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program intervensi yang diberi nama "Sesrawung Wangun”. Program " Sesrawung Wangun " dirancang dengan tujuan umum untuk memperkuat kemampuan interpersonal WBP yang mengikuti program bimbingan kerja di Lapas Kelas II A Yogyakarta. Melalui program ini, diharapkan WBP dapat lebih baik dalam bersosialisasi, bekerja sama, mengembangkan jiwa kepemimpinan, serta menjadi lebih cakap dan berani dalam mengambil keputusan penting. Dengan demikian, program " Sesrawung Wangun " diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengoptimalkan hasil dari program bimbingan kerja, sehingga WBP dapat lebih siap untuk berintegrasi kembali ke masyarakat setelah masa tahanan mereka berakhir.
Kata Kunci : Motivasi, Warga Binaan Pemasyarakatan, Bimbingan Kerja di Lapas.
Description
Keywords
Motivasi, Warga Binaan Pemasyarakatan, Bimbingan Kerja di Lapas