Social Worker
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Peran Pekerja Sosial dalam Mendorong Partisipasi Sosial Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Provinsi Jawa Barat(Perpustakaan, 2024-09-30) IDORA TESALONIKA TAMPUBOLON, 20.04.245.; Nurrohmi; Rahmat Syarif HidayatIDORA TESALONIKA TAMPUBOLON, 20.04.245. Peran Pekerja Sosial dalam Mendorong Partisipasi Sosial Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Nurrohmi dan Rahmat Syarif Hidayat. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih mendalam terkait peran pekerja sosial dalam mendorong partisipasi sosial klien lanjut usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengolahan data triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik yang digunakan dalam penentuan informan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan terakhir adalah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berdasarkan data yang didapat dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa peran pekerja sosial UPTD PPSGL dalam mendorong partisipasi sosial pada lima layanan yakni brokering service, case or care management, individual and family counseling, support and therapeutic groups, dan transportation and housing assistance telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian pula, didapatkan permasalahan terkait dengan partisipasi sosial lansia di UPTD PPSGL adalah frekuensi pelaksanaan kegiatan yang mendorong partisipasi sosial lansia dirasa kurang variatif dan cenderung banyak pada kegiatan kesenian. Peneliti mengusulkan program yang dapat membantu pekerja sosial dalam melakukan perannya mendorong partisipasi sosial lansia. Nama Program ini adalah “Lantara”, yang merupakan singkatan dari “Lansia Tangguh dan Juara”. Program ini berupa berbagai kegiatan yang dapat memacu semangat lanjut usia untuk berpartisipasi sosial secara aktif agar meraih kemenangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan yang ada pada program ini tidak hanya terfokus pada bidang seni dan dapat berubah-ubah pada pelaksanaan setiap bulannya. Kata Kunci: Peran, Pekerja Sosial, Partisipasi Sosial ABSTRACT IDORA TESALONIKA TAMPUBOLON, 20.04.245. The Role of Social Workers in Encouraging the Social Participation of Elderly People in the Regional Technical Implementation Unit of the Social Service Center for Elderly Homes in West Java Province, Supervised by Nurrohmi and Rahmat Syarif Hidayat. This research aims to examine in more depth the role of social workers in encouraging the social participation of elderly clients in the Regional Technical Implementation Unit of the Social Services Center for the Elderly, West Java Province. This research uses qualitative research methods with data processing methods of source triangulation and technical triangulation. The technique used in determining informants was purposive sampling. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and documentation studies. Checking the validity of the data in this research uses triangulation techniques consisting of source triangulation and technical triangulation. The data analysis technique that the researcher uses is firstly data reduction, secondly by data presentation, and the final stage is drawing conclusions. The research results based on data originating from interviews, observations, and documentation studies show that the role of UPTD PPSGL social workers in encouraging social participation is divided into five services, namely brokering services, case or care management, individual and family counseling, support and therapeutic groups, and transportation and housing assistance has been implemented. Based on the research results, it was also found that the problem related to the social participation of the elderly in UPTD PPSGL was that the frequency of carrying out activities that encourage social participation of the elderly carried out at UPTD PPSGL was felt to be less varied and tended towards artistic activities. Researchers propose a program that can help social workers carry out their role in encouraging the social participation of the elderly. The name of this program is "Lantara", which is an abbreviation of "Tough and Champion Elderly". This program takes the form of various activities that can stimulate the enthusiasm of elderly people to actively participate socially in order to achieve victory in the activities carried out. The activities in this program are not only focused on the arts sector and can change during each month. Keywords: Role, Social Worker, Social ParticipationItem Kohesivitas Komunitas Motor Racing Pilot’s of Moon di Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) NABILA AULIA PUTRI ,NRP. 20.04.236; Raden Enkeu Agiati; Bambang IndrakentjanaNABILA AULIA PUTRI, NRP. 20.04.236 Cohesiveness of Racing Pilot’s of Moon Motorcycle Community in Bandung City. Supervisors : Raden Enkeu Agiati and Bambang Indrakentjana. Cohesiveness refers to the close relationship between children who are members of the motorcycle community so that children motivated to remain in the community. This research aims to obtain an empirical description of 1) the characteristics of respondents, 2) loyalty to the motorcycle community, 3) solidarity with the motorcycle community, 4) cooperation with the motorcycle community, and 5) attraction to the motorcycle community. The method used in this research is a quantitative method with a descriptive survey. The data sources used are primary and secondary. The population in this research is 26 children who are members of the Racing Pilot's of Moon Motorcycle Community in Bandung City. The sampling technique in this research is a census. The data collection techniques used are: 1) questionnaire, 2) observation, and 3) documentation study. The research instrument used a rating scale. The validity test used a face validity test, while the reliability test used Alpha Cronbach. The results of the research show that the cohesiveness of the children of the Racing Pilot's of Moon Motorcycle Community is in the high category. However, solidarity, cooperation, and loyalty are in the low category. Therefore, the program "United of Racing Pilot's of Moon" is proposed. Keywords: Cohesiveness, Loyalty, Solidarity, Cooperation, Attraction, and Children. ABSTRAK NABILA AULIA PUTRI ,NRP. 20.04.236 Kohesivitas Komunitas Motor Racing Pilot’s of Moon di Kota Bandung. Dosen Pembimbing: Raden Enkeu Agiati dan Bambang Indrakentjana. Kohesivitas merujuk pada hubungan yang lekat antara anak anggota komunitas motor, sehingga anak tetap termotivasi untuk berada dalam komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) loyalitas terhadap komunitas motor, 3) solidaritas terhadap komunitas motor, 4) kerja sama terhadap komunitas motor, dan 5) daya tarik terhadap komunitas motor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 26 anak anggota Komunitas Motor Racing Pilot’s of Moon di Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity), sedangkan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kohesivitas anak Komunitas Motor Racing Pilot’s of Moon berada pada kategori tinggi. Namun, solidaritas, kerja sama, dan loyalitas memiliki skor rendah. Oleh karena itu, diusulkan program “Racing Pilot’s of Moon Bersatu Padu”. Kata Kunci : Kohesivitas, Loyalitas, Solidaritas, Kerja Sama, Daya Tarik, dan AnakItem Eksploitasi Anak sebagai Model Instagram di WooZoo Kids Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) NABIL FAHRIANSYAH NRP. 20.04.084; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaNABIL FAHRIANSYAH, NRP. 20.04.084 Child Exploitation as an Instagram Model in WooZoo Kids Bandung. Supervisors: Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Child exploitation is an arbitrary behavior directed at children and carried out by family or close people for the sake of the economy without paying attention to the basic rights of children in accordance with the process of growth and development. The research aims to obtain a detailed and in-depth description of the process of child exploitation, in the form of: 1) forms of child exploitation, 2) factors causing exploitation, 3) the impact of exploitation on children. This study uses a qualitative approach with a case study method. The informants in this study were the parents of child models and child models who collaborated with WooZoo Kids totaling eight people. The researcher uses an open and closed background. The research data sources used primary data sources through interviews and observations, as well as using secondary data sources through document studies and literature studies. The validity test in this study with credibility. The results of the study show that there is physical and economic exploitation in the form of working hours that exceed the maximum limit. A program that focuses on fulfilling children's rights is needed to increase the knowledge of parents and children regarding child exploitation, so the program "LINGKAR (Protect Creative Children in the Digital Era)" was proposed. Keywords: Child Exploitation, Child Model, Social Media ABSTRAK NABIL FAHRIANSYAH NRP. 20.04.084 Eksploitasi Anak sebagai Model Instagram di WooZoo Kids Bandung. Dosen Pembimbing: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Eksploitasi anak merupakan perilaku sewenang-wenang yang ditujukan kepada anak dan dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat demi kepentingan perekonomian tanpa memperhatikan hak-hak anak sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian bertujuan memperoleh gambaran secara rinci dan mendalam tentang proses eksploitasi anak, berupa: 1) bentukbentuk eksploitasi anak, 2) faktor penyebab eksploitasi, 3) dampak eksploitasi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan pada penelitian ini adalah orangtua dari model anak dan model anak yang bekerja sama dengan WooZoo Kids berjumlah delapan orang. Peneliti menggunakan latar terbuka dan tertutup. Sumber data penelitian berupa sumber data primer melalui wawancara dan observasi, serta beruoa sumber data sekunder melalui studi dokumen dan studi literatur. Uji keabsahan pada penelitian ini menggunakan credibility. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi adanya eksploitasi fisik dan ekonomi berupa jam kerja yang melebihi batas maksimum. Sebuah program yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan anak terkait eksploitasi anak, sehingga diusulkan program “LINGKAR (Lindungi Anak-anak Kreatif di Era Digital)”. Kata Kunci: Eksploitasi Anak, Model Anak, Media SosialItem Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung, Program Sarjana Terapan Juli 2024.(Perpustakaan, 2024-09-17) KARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248; Edi Suhanda; Ujang MuhyidinKARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248 Independence of Family Hope Program (PKH) Beneficiary Families in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. Bandung Social Welfare Polytechnic (POLTEKESOS), Applied Undergraduate Programs July 2024. Supervisor: Edi Suhanda, dan Ujang Muhyidin. The focus of this research is the Independence of Family Hope Program (PKH) Beneficiaries in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. This study aims to obtain an empirical picture of: Characteristics of the beneficiary families of the Family Hope Program (PKH); The level of dependency of beneficiary families in Ciburial Village; Initiative of beneficiary families in Ciburial Village and; Self-control of beneficiary families in Ciburial Village. The method used in the study is qualitative descriptive. The data sources in the study are three families of PKH beneficiaries. Data collection techniques used: in-depth interviews, observations, and documentation studies. The validity of the data in the research used is a test of data credibility, distraction, dependence, and certainty. Data analysis techniques: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The independence of PKH beneficiary families can be seen from several aspects, namely, the level of dependence, initiative, and self-control. The results of the study show that the independence of PKH beneficiary families in Ciburial Village is low. The programs proposed by the researcher in dealing with these problems are “Entrepreneurship Training for PKH Beneficiary Families in Ciburial Village”. This program aims to improve the ability of beneficiary families in the field of entrepreneurship so that they do not depend on assistance from the government. Keywords: Independence, Beneficiary Families, Family Hope Program (PKH). ABSTRAK KARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248 Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung, Program Sarjana Terapan Juli 2024. Dosen Pembimbing: Edi Suhanda, dan Ujang Muhyidin. Fokus penelitian ini adalah Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: Karakteristik keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH); Tingkat kebergantungan keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial; Inisiatif keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial dan; Pengendalian diri keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah tiga keluarga penerima manfaat PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian yang digunakan adalah uji kredibilitas data, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Teknik analisa data: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemandirian keluarga penerima manfaat PKH dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu, tingkat kebergantungan, inisiatif, dan pengendalian diri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemandirian keluarga penerima manfaat PKH di Desa Ciburial rendah. Program yang diusulkan oleh peneliti dalam menangani permasalahan tersebut yaitu “Pelatihan Kewirausahaan Keluarga Penerima Manfaat PKH di Desa Ciburial”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga penerima manfaat dibidang wirausaha agar tidak tergantung pada bantuan dari pemerintah. Kata Kunci : Kemandirian, Keluarga Penerima Manfaat, Program Keluarga Harapan (PKH)Item Implementasi Konsep Triple Bottom Line Pada Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-12) AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022.; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinAKBARUDDIN, NRP. 20.04.022. Implementation of the Triple Bottom Line Concept in the Corporate Social Responsibility at PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Supervisors: Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. Companies in conducting their business must pay attention to the welfare of the surrounding social and environmental aspects. Corporate Social Responsibility (CSR) is a form of the company's responsibility towards society for the impact caused by the company's activities. The implementation of CSR is then developed into the form of three basic pillars. This research was conducted to understand the implementation of the Triple Bottom Line (people, planet, profit) concept at PT KAI Daop 1 Jakarta. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection was carried out using in-depth interviews, observations, and documentation studies. The selection of informants in this study was done purposively (deliberately). The informants in this study are the Public Relations Officer of PT KAI Daop 1 Jakarta and the beneficiaries of PT KAI Daop 1 Jakarta's Social and Environmental Responsibility (TJSL) program. The results of this study indicate that PT KAI has implemented the profit element through customer satisfaction strategies for sustainable benefits and community economic empowerment through partnership programs. The people element is implemented by ensuring employee welfare, showing concern for customers, running the rail clinic program for community health, and helping to improve community welfare through construction funding assistance. The planet element implemented by PT KAI includes planting various types of trees, using environmentally friendly packaging, energy efficiency, and proper and safe waste management. Based on the analysis of the research problem, the researcher proposes a program called PEKA with the aim of creating a safer environment around railroad crossings by increasing community awareness and participation in maintaining collective safety. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Triple Bottom Line (TBL) ABSTRAK AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022. Implementasi Konsep Triple Bottom Line Pada Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Dosen Pembimbing : Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus memperhatikan kesejahteraan sosial dan lingkungan di sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan pada masyarakat atas dampak yang diakibatkan aktivitas perusahaan. Pelaksanaan CSR kemudian dikembangkan dalam bentuk tiga pilar dasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi konsep Triple Bottom Line (people, planet, profit) di PT KAI Daop 1 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive (bertujuan). Informan dalam penelitian ini adalah Pejabat Humas PT KAI Daop 1 Jak dan Penerima Manfaat program TJSL PT KAI Daop 1 Jak. Hasil penelitian ini menunjukkan PT KAI telah menjalankan unsur profit melalui strategi kepuasan pelanggan untuk keuntungan keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kemitraan. Unsur people dijalankan dengan menyejahterakan karyawan, memberikan kepedulian kepada pelanggan, program rail clinic untuk kesehatan masyarakat, dan membantu menyejahterakan masyarakat melalui bantuan dana pembangunan. Unsur planet yang dijalankan PT KAI adalah dengan menanam berbagai jenis pohon, penggunaan kemasan ramah lingkungan, efesiensi energi, dan pengelolaan limbah yang layak dan aman. Berdasarkan analisis masalah penelitian, peneliti mengusulkan program bernama PEKA dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman di sekitar perlintasan kereta, dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keselamatan bersama. Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Triple Bottom Line (TBL)Item Keterbukaan Diri Anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-12) GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 2004186.; Pribowo; Wiwit WidiansyahGANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 20.04.186. Keterbukaan Diri Anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung, Dibimbing oleh Pribowo dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung dengan tujuan untuk untuk mengkaji dan memperoleh gambaran empiris tentang keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung yang dikaji melalui aspek tujuan, ukuran, valensi, kecermatan dan kejujuran serta keakraban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti melalui kuesioner, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi serta dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh anak asuh yang tinggal di dalam Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung sebanyak 25 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rating scale. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji validitas permukaan (face validity) dan uji validitas isi (content validity). Hasil uji reliabilitas dilakukan kepada 30 responden yang dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS versi 27 dengan hasil skor reliabilitas sebesar 0,816. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung berada pada kategori sedang dengan skor aktual sebesar 1.893 dari skor ideal 3.000. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi interpersonal anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang program yaitu program Memikat Hati dengan menggunakan metode Social Group Work. Kata Kunci: Keterbukaan Diri, Anak, Panti Asuhan ABSTRACT GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 20.04.186. Self-Disclosure of Children at the Tambatan Hati Orphanage Bandung City, Supervised by Pribowo and Wiwit Widiansyah. This research was conducted at the Tambatan Hati Orphanage, Bandung City with the aim of studying and obtaining an empirical picture of children's selfdisclosure Tambatan Hati Orphanage in Bandung City, which was studied through the aspects of purpose, size, valence, accuracy and honesty and closeness. The method used in this research is a survey with a quantitative approach. The primary data source for this research is data obtained by researchers through questionnaires, while the secondary data source for this research is obtained through documentation studies and other documents relevant to the research topic. The population of this research was all 25 foster children living in the Tambatan Hati Orphanage in Bandung City. Sampling used a saturated sampling technique. The measuring instrument used in this research is rating scale. The validity test in this research used face validity and content validity. The results of the reliability test were carried out on 30 respondents which were calculated using the Cronbach's Alpha formula with the help of SPSS version 27 with a reliability score of 0.816. The results of the research show that children's self-disclosure at the Tambatan Hati Orphanage in Bandung City is in the medium category with an actual score of 1,893 from an ideal score of 3,000. The results of this research indicate that there is a need to increase children's self-disclosure at the Bandung City Tambatan Hati Orphanage as an effort to improve children's interpersonal communication at the Bandung City Tambatan Hati Orphanage. Based on the results of this research, the researchers designed a program, namely Memikat Hati program, using the method Social Group Work. Keywords: Self-Disclosure, Children, OrphanageItem Strategi Coping Anak yang Memiliki Pengalaman Kehilangan Orang Tua di Panti Sosial Asuhan Anak Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Skripsi. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Juli 2024.(Perpustakaan, 2024-09-12) LIDYA SARI NURHIKMAWATI, NRP. 20.04.214.; Dr. Denti Kardeti, M.Si.,; Dr. Pribowo, M.Pd.ABSTRAK LIDYA SARI NURHIKMAWATI, NRP. 20.04.214. Strategi Coping Anak yang Memiliki Pengalaman Kehilangan Orang Tua di Panti Sosial Asuhan Anak Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Skripsi. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Juli 2024. Dosen Pembimbing: Dr. Denti Kardeti, M.Si., Dr. Pribowo, M.Pd. Strategi coping merupakan mekanisme penting yang digunakan individu untuk mengelola stres dan tantangan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang: 1) Karakteristik informan, 2) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam mencari dukungan orang lain, 3) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam melakukan konfrontasi, 4) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam mengendalikan diri, 5) Upaya anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua dalam menerima tanggung jawab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, terdiri dari 4 anak dan 2 orang pengasuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data digunakan melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat permasalahan di setiap aspek strategi coping anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua di PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Tiga dari empat anak masih menunjukkan strategi coping yang rapuh. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan “Program Keluarga Kedua di PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung.” Kata Kunci: Strategi Coping, Anak, Pengalaman Kehilangan Orang Tua, Dukungan Sosial, Konfrontasi, Pengendalian Diri, Tanggung Jawab. ABSTRACT LIDYA SARI NURHIKMAWATI, NRP. 20.04.214. Coping Strategy of Children Who Have Experienced Parental Loss at Muhammadiyah Sumur Bandung Children's Orphanage. Thesis. Applied Bachelor of Social Work Program. July 2024. Advisor: Dr. Denti Kardeti, M.Si., Dr. Pribowo, M.Pd. Coping strategy are important mechanisms used by individuals to manage stress and life challenges. This study aims to describe: 1) The characteristics of the informants, 2) The efforts of children who have experienced parental loss in seeking support from others, 3) The efforts of children who have experienced parental loss in confronting challenges, 4) The efforts of children who have experienced parental loss in self-control, 5) The efforts of children who have experienced parental loss in accepting responsibility. The method used in this thesis is a qualitative method with a descriptive approach. The informants in this study consisted of 6 people, including 4 children and 2 caregivers. The data collection techniques used in this research are interviews, observation, and document study. Data validity was ensured through persistent observation and triangulation. The data analysis technique was conducted through data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that there are still problems in every aspect of the coping strategy of children who have experienced the loss of a parent at the PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung. Three out of four children still exhibit vulnerable coping strategy. Based on these findings, the researcher proposes the "Second Family Program at PSAA Yatim Piatu Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung." Keywords: Coping Strategy, Children, Parental Loss, Social Support, Confrontation, Self-Control, ResponsibilityItem Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-12) ANNISA KAMALIYA 20.04.037.; NURJANAH; SUHENDARAbstrak ANNISA KAMALIYA, NRP. 20.04.037. Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Kinerja pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) adalah penentu keberhasilan program keluarga harapan dalam meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat dalam mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) Karakteristik informan, 2) Komunikasi pendamping PKH, 3) Kemampuan pendamping PKH, 4) Kualitas kerja pendamping PKH, 5) Ketepatan waktu pendamping PKH 6) Inisiatif pendamping PKH. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 7 orang yaitu 4 orang Pendamping PKH, 2 orang KPM PKH dan 1 orang Koordinator Pendamping PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Pendamping PKH di Kelurahan Sukahaji pada setiap aspek sudah cukup baik. Namun masih adanya kekurangan dalam aspek komunikasi dan aspek kemampuan, dalam hal ini pendamping PKH kurang dapat melakukan kerjasama bersama stakeholder dan kurang dapat memaksimalkan sumber daya dan potensi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis mengusulkan program peningkatan relasi untuk akses sumber daya dan potensi menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok educational group. Kata Kunci: Kinerja, Pendamping Program Keluarga Harapan, Pendidikan, Pengasuhan AnakItem SELF-ESTEEM ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KELURAHAN SAYANG KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2024-09-12) DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036.; MARJUKI; NENDEN RAINY SUNDARYDILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036. SELF-ESTEEM ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KELURAHAN SAYANG KECAMATAN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR, Dibimbing oleh MARJUKI dan NENDEN RAINY SUNDARY. Kasus permasalahan anak di Indonesia dikategorikan sebagai Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS). Didalam permasalahan anak tersebut, terdapat kategori Anak korban kekerasan seksual. Anak korban kekerasan seksual merupakan tindakan yang melibatkan pemaksaan atau penyalahgunaan seksual terhadap anak, baik melalui aktivitas seksual langsung atau eksploitasi seksual. Anak korban kekerasan perlu dilindungi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang tersebut berisi tentang hak anak merupakan hak asasi yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh berbagai pihak mulai dari lingkungan keluarga hingga pemerintah. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini berupaya untuk melindungi anak korban kekerasan seksual agar tidak mengalami peningkatan self-esteem melalui 4 aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu, keberartian, kekuatan, kemampuan, dan kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan anak korban kekerasan seksual sebanyak 20 orang Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skor dalam tiap aspek menunjukan tingkatan yang sedang dalam upaya meningkatkan self esstem sehingga semua aspek ini perlu ditingkatkan Bersama-sama melalui usulan program. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merekomendasikan program “Rumah Teman Cerita”. Usulan program pada penelitian ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu sosialisasi mengenai edukasi self-esteem kepada 20 anak korban kekerasan seksual dan kegiatan self help group kepada anak korban kekerasan seksual. Kata kunci : Self Esteem, Anak Korban Kekerasan Seksual, ABSTRACT DILA NURFADILLAH SABRINA, 20.04.036. SELF-ESTEEM OF CHILDREN VICTIMS OF SEXUAL VIOLENCE IN SAYANG VILLAGE, CIANJUR DISTRICT, CIANJUR REGENCY, Supervised by MARJUKI and NENDEN RAINY SUNDARY Child issues in Indonesia are categorized as Social Welfare Problems (PMKS). Within these issues, there is a category for children who are victims of sexual violence. Sexual violence against children involves coercion or sexual abuse of children, either through direct sexual activity or sexual exploitation. Children who are victims of sexual violence need to be protected according to Law Number 35 of 2014, which amends Law Number 23 on Child Protection. This law stipulates that children's rights are fundamental rights that must be fulfilled and protected by various parties, from family environments to the government. Therefore, the aim of this research is to protect children who are victims of sexual violence and enhance their self-esteem through four aspects: significance, strength, ability, and policy. The research uses a descriptive method with a qualitative approach. The subjects of this study are 20 children victims of sexual violence in Sayang Village, Cianjur District, Cianjur Regency. The results indicate that scores in each aspect show a moderate level of self-esteem, suggesting that all these aspects need to be improved collectively through a proposed program. Based on these issues, the researcher recommends the program "Rumah Teman Cerita". This proposed program consists of two main activities: socialization on self-esteem education for 20 children victims of sexual violence and a self-help group for these children. Keywords: Self-Esteem, Children Victims of Sexual ViolenceItem Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perilaku prososial pada anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung yang mencakup aspek sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling dengan tiga informan anak, orangtua anak, teman anak dan pihak asrama tempat tinggal anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung sudah menunjukan perilaku prososial namun masih belum maksimal seperti belum beragamnya bentuk perilaku prososial yang ditunjukkan dan frekuensi dari beberapa aspek perilaku prososial masih kurang. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan agar anak dapat terus menunjukkan perilaku prososial dengan bertambahkan pengetahuan mengenai perilaku prososial beserta aspek-aspek didalamnya untuk diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan. Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Meningkatkan Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung”. Kata Kunci: Perilaku, Perilaku Prososial, Anak. ABSTRACT ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Prosocial Behavior of children in Police Dormitory Polrestabes Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to obtain an overview of prosocial behavior in children at the Bandung Police Dormitory which includes aspects of sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques used in this study were observation interviews and documentation studies. Data sources were obtained using purposive sampling with three informants, namely children, parents, friends and parties, and the dormitory where the children live. The results of the study showed that children at the Bandung Police Dormitory had shown prosocial behavior but were still not optimal, such as the lack of diversity in the forms of prosocial behavior shown and the frequency of aspects of prosocial behavior was still low. Therefore, improvements are needed so that children can continue to show prosocial behavior by increasing knowledge about prosocial behavior and its aspects to be applied in everyday life continuously. In accordance with the results of the study. then the researcher recommends a program namely: “Improving Children's Prosocial Behavior in the Bandung Police Dormitory". Keywords: Behavior, Prosocial Behavior, ChildrenItem Peran Organisasi Kesejahteraan Penerima Manfaat Dalam Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Netra Di Panti Penganthi Kabupaten Temanggung.(Perpustakaan, 2024-09-11) SHELA HARTATI, NRP. 20.04.081.; Bambang Rustanto; Yana SundayaniSHELA HARTATI, NRP. 20.04.081. Peran Organisasi Kesejahteraan Penerima Manfaat Dalam Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Netra Di Panti Penganthi Kabupaten Temanggung. Dosen Pembimbing: Bambang Rustanto dan Yana Sundayani. Peran organisasi penyandang disabilitas merupakan upaya untuk mewujudkan inklusi sosial di masyarakat untuk membuktikan bahwa penyandang disabilitas bekerja mengelola dalam memastikan hak-hak serta kebutuhan para penyandang disabilitas dapat terkomodasi dengan baik yang beragam situasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang peran Organisasi Kesejahteraan Penerima Manfaat (OKPM) dalam membantu proses rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang informan yaitu pegawai panti, penyandang disabilitas netra dan pengurus Organisasi Kesejahteraan Penerima Manfaat (OKPM). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan diperoleh beberapa masalah yang dihadapi peserta bahwa : 1) partisipasi penerima manfaat rendah akan kegiatan dipanti; 2) seksi-seksi OKPM masih rendah; 3) kurangnya motivasi dari penerima manfaat dipanti. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu “Peningkatan Partisipasi dan Motivasi Penerima Manfaat dalam Mengikuti Kegiatan yang Diselenggarakan oleh OKPM di Panti Penganthi Temanggung”. Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi dari para penerima manfaat di panti agar mereka antusias dan rajin dalam mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh OKPM di Panti Penganthi Temanggung. Kata Kunci: Peran Organisasi Kesejahteraan Penerima Manfaat (OKPM), Rehabilitasi Sosial, Penyandang Disabilitas Netra, Panti Penganthi Temanggung ABSTRACT SHELA HARTATI, NRP. 20.04.081. The Role of Beneficiary Welfare Organization in Social Rehabilitation for Persons with Visual Disabilities at Panti Penganthi Temanggung Regency. Supervisors: Bambang Rustanto and Yana Sundayani. The role of disabled people's organizations is an effort to realize social inclusion in society to prove that people with disabilities work to manage in ensuring that the rights and needs of people with disabilities can be accommodated properly in various situations. This study aims to examine more deeply the role of the Beneficiary Welfare Organization (OKPM) in assisting the social rehabilitation process for people with visual disabilities at the Penganthi Sensory Net Disability Social Service Center (PPSDSN) Temanggung Regency, Central Java. The method used in this research is a qualitative approach. There were 8 informants in this study, namely orphanage employees, persons with visual disabilities and administrators of the Beneficiary Welfare Organization (OKPM). The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. The results of the research conducted by the researcher show that there are several problems faced by participants that: 1) low beneficiary participation in activities at the institution; 2) OKPM sections are still low; 3) lack of motivation from beneficiaries at the orphanage. Based on the results of this study, the researcher proposed a program, namely "Increasing Beneficiary Participation and Motivation in Participating in Activities Organized by OKPM at Penganthi Temanggung Nursing Home". The purpose of this program is to increase the participation and motivation of the beneficiaries at the orphanage so that they are enthusiastic and diligent in participating in all activities organized by OKPM at Penganthi Temanggung Orphanage. Keywords: Role of Beneficiary Welfare Organization (OKPM), Social Rehabilitation, Persons with Visual Disabilities, Penganthi Temanggung Nursing HomeItem Bimbingan Vokasional bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabupaten Trenggalek.(Perpustakaan, 2024-09-11) TARIZA TRI AZIZAH MUCHTAR. NRP. 20.04.354.; DENTI KARDETI; NIKE VONIKATARIZA TRI AZIZAH MUCHTAR. NRP. 20.04.354. Bimbingan Vokasional bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabupaten Trenggalek. Dosen Pembimbing: DENTI KARDETI dan NIKE VONIKA. Bimbingan vokasional merupakan salah satu bentuk pembinaan dalam bidang peningkatan skill dan pengetahuan seseorang. Rutan Trenggalek sebagai salah satu instansi pemerintahan telah melaksanakan bimbingan vokasional tersebut sebagai salah satu bentuk persiapan dari warga binaan pemasyarakatan agar mereka memiliki bekal sebelum kembali ke masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan vokasional yang ada di dalam Rutan Trenggalek dengan memperhatikan konsep bimbingan vokasional yang terdiri dari: 1) Peningkatan pengetahuan diri; 2) Pemberian informasi jenis pekerjaan dalam bimbingan; dan 3) Pencocokan diri dengan jenis pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan enam informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan bimbingan vokasional yang ada di Rutan Trenggalek belum berjalan sepenuhnya secara konsisten. Beberapa jenis pekerjaan tidak terlaksana dengan baik karena beberapa faktor penghambat jalannya kegiatan. Bimbingan pembuatan reyeng menjadi salah satu pembinaan yang paling aktif berjalan hingga sekarang. Hasil dari penelitian ini kemudian dianalisis permasalahan dan kebutuhannya sehingga dirancangnya suatu program pembuatan modul pembelajaran untuk keberlanjutan pembimbingan dengan nama “Mahir Rugale.” Kata Kunci: Bimbingan Vokasional, Warga Binaan Pemasyarakatan, Modul Pembelajaran ABSTRACT TARIZA TRI AZIZAH MUCHTAR. NRP. 20.04.354. Vocational Guidance for Prisoners at the Class IIB State Detention Center, Trenggalek Regency. Supervisors: DENTI KARDETI dan NIKE VONIKA. Vocational guidance is a form of coaching in the field of improving a person's skills and knowledge. Trenggalek Prison, as a government agency, has implemented vocational guidance as a form of preparation for prisoners so that they have provisions before returning to society. This research aims to find out how vocational guidance is implemented in the Trenggalek Detention Center by paying attention to the concept of vocational guidance which consists of: 1) Increasing selfknowledge; 2) Providing information on types of work in guidance; and 3) Matching yourself to the type of job. This research uses a qualitative approach with descriptive methods with six informants. The results of the research show that the implementation of vocational guidance in the Trenggalek Detention Center has not been running completely consistently. Some types of work are not carried out well because of several factors that hinder the progress of activities. Guidance on making rayeng has become one of the most active forms of guidance to date. The results of this research were then analyzed for problems and needs so that a program for creating learning modules for sustainable mentoring with the name "Mahir Rugale" was designed. Keywords: Vocational Guidance, Prisoners, Learning ModulsItem Keterampilan Sosial Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) ZYDAN MUHAMMAD AKBAR, NRP. 20.04.288; BAMBANG RUSTANTO; RAHMAT SYARIF HIDAYATZYDAN MUHAMMAD AKBAR, NRP. 20.04.288 Keterampilan Sosial Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Dosen Pembimbing: BAMBANG RUSTANTO dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Keterampilan Sosial Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung, mencakup: 1) karakteristik responden, 2) Aspek Bekerja Sama, 3) Aspek Adaptasi, 4) Aspek Empati, 5) Aspek Pengendalian DIri, dan 6) Aspek Mentaati Peraturan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus dengan total jumlah responden penelitian 50 Anak Asuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner atau angket, 2) studi dokumentasi, dan 3) observasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka. Uji validitas, uji reliabilitas, maupun pengolahan hasil penelitian menggunakan bantuan MicrosoftExcel. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan sosial anak asuh di panti asuhan taman harapan muhamamdiyah Kota Bandung termasuk dalam kategori “Sedang” dalam garis kontinumnya. Urutan skor tertinggi dari setiap aspek ditempati oleh aspek mentaati peraturan yang masuk kedalam kategori sedang dengan skor tertinggi dalam garis kontinumnya, kemudian aspek adaptasi yang termasuk kedalam kategori sedang dengan posisi mendekati batas paling rendah kategori tinggi dalam garis kontinumnya, aspek bekerja sama yang posisinya berada tepat di tengah di kategori sedang, aspek empati termasuk dalam kategori sedang, dan terakhir aspek pengendalian diri termasuk dalam aspek sedang yang hampir mendekati batas kategori rendah. Hasil penelitian ini kemudian dianalisis permasalahannya dan kebutuhannya sehingga dirancang sebuah program yang dapat meningkatkan keterampilan sosial anak asuh di panti sosial asuhan taman harapan muhammadiyah Kota Bandung khususnya dalam aspek pengendalian diri melalui program “Bimbingan keterampilan sosial dalam pengendalian diri bagi anak asuh di panti sosial asuhan anak taman harapan muhamamdiyah Kota Bandung. Kata kunci: Keterampilan sosial, Pelayanan Anak, Anak Asuh, Pengendalian diri ABSTRACT ZYDANMUHAMMADAKBAR, NRP. 20.04.288 Social Skills of Foster Children at Taman Harapan Muhammadiyah Children's Social Home, Bandung. Supervisors: BAMBANG RUSTANTO and RAHMAT SYARIF HIDAYAT This research aims to obtain an overview of the Social Skills of Foster Children at Taman Harapan Muhammadiyah Children's Social Home, Bandung City, including: 1) characteristics of respondents, 2) Aspects of Cooperation, 3) Aspects of Adaptation, 4) Aspects of Empathy, 5) Aspects of Self-Control, and 6) Aspects of Complying with Regulations. The method used in this research is a quantitative approach with a descriptive survey method. The sampling technique used was a census technique with a total number of research respondents of 50 foster children. The data collection techniques used are: 1) questionnaire, 2) documentation study, and 3) observation. The validity test of the measuring instrumentusesfacevalidity. Validitytesting,reliabilitytesting,andprocessingof researchresultsusingMicrosoftExcel. The research results show that the social skills of foster children in the Taman Harapan Muhammadiyah orphanage in Bandung City are included in the "Medium" category on the continuum. The order of the highest scores for each aspect is occupied by the aspect of obeying regulations which is included in the medium category with the highest score on the continuum line, then the adaptation aspect which is included in the medium category with a position close to the lowest limit of the high category on the continuum line, the cooperation aspect which is in the right position in the middle in the medium category, the empathy aspect is included in the medium category, and finally the self-control aspect is included in the medium aspect which is almost close to the lowcategory limit. The results of this research were then analyzed for problems and needs so that aprogram was designed that could improvethesocial skillsof fosterchildren in the Taman Harapan Muhammadiyah social orphanage in Bandung City, especially in theaspectof self-control through the program"Social skills guidance in self-control for foster children in social orphanages for children Muhamamdiyah Garden of Hope, Bandung City. Keywords: Socialskills, Children’sServices, fosterchildren, self-controlItem Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Lanjut Usia melalui Program Srikandi Tani di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-09-11) TRI PRAMITA RAHAYU, NRP. 20.04.348.; JUMAYAR MARBUN; WIWIT WIDIANSYAHTRI PRAMITA RAHAYU, NRP. 20.04.348. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Lanjut Usia melalui Program Srikandi Tani di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing : JUMAYAR MARBUN dan WIWIT WIDIANSYAH. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Gambaran empiris tentang pemberdayaan sumber daya manusia lanjut usia melalui progam Srikandi Tani di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun aspek pembedayaan yang diteliti, yaitu: 1) aspek motivasi, 2) aspek mobilisasi sumber daya, 3) aspek pembangunan dan pengembangan jejaring. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilaksankan dengan menggali informasi pada empat informan. Teknik yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Peneliti dalam menguji kredibilitas data yang telah diperoleh menggunakna alat penguji diuraikan sebagai berikut: 1) meningkatkan ketekunan, 2) triangulasi: (1) triangulasi sumber, (2) triangulasi teknik, 3) dependability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apek motivasi didominasi dengan dukungan keluarga yang sangat mempengaruhi proses pemberdayaan. Aspek mobilisasi sumber daya telah dilakukan dengan terstruktur, sehingga dapat mempersiapkan pelaksanaan pemberdayaan serta memberi manfaat untuk penerima manfaat maka tidak terindikasi adanya kekurangan. Aspek pembangunan dan pengembangan jejaring terindikasi adannya masalah yaitu, kurangnya pertemuan rutin serta tidak optimalnya monitoring program, kemudian dianalisis kebutuhannya, antara lain: 1) meningkatkan pertemuan rutin, 2) membuat sistem monitoring yang terjadwal dan terstruktur, 3) membuat ruang disukusi kelompok bersama seluruh informan. Hasil analisis tersebut dirancang sebuah program yang dapat meningkatkan intensitas pertemuan dan optimalisasi monitoring dalam proses pemberdayaan SDM lansia melalui program Srikandi Tani di Kecamatan Lembang khususnya aspek pembangunan dan pengembangan jejaring melalui program Konsultasi Keliling Keberdayaan Lansia (KLIK BARAYA) di Kecamatan Lembang bagi informan. Kata kunci: Pemberdayaan, Sumber Daya Manusia, Lanjut usia ABSTRACT TRI PRAMITA RAHAYU, NRP. 20.04.348. Empowerment of Elderly Human Resources through the Srikandi Tani Program in Lembang District, West Bandung Regency. Supervisors : JUMAYAR MARBUN and WIWIT WIDIANSYAH. This research aims to obtain an empirical overview of the empowerment of elderly human resources through the Srikandi Tani program in Lembang District, West Bandung Regency. The aspects of empowerment examined are: 1) motivation, 2) resource mobilization, 3) network building and development. The study uses a descriptive qualitative approach with a case study method. This research was conducted by gathering information from four informants. The techniques used include: 1) in-depth interviews, 2) observations, 3) document studies. To test the credibility of the data obtained, the researcher used the following tools: 1) enhancing persistence, 2) triangulation: (1) source triangulation, (2) technique triangulation, 3) dependability. The research results indicate that the motivational aspect is predominantly influenced by family support, which greatly affects the empowerment process. The resource mobilization aspect has been carried out in a structured manner, allowing for effective preparation and benefits for the beneficiaries, with no apparent deficiencies. However, the aspect of network building and development shows some issues, such as the lack of regular meetings and suboptimal program monitoring. The needs analysis suggests several solutions, including: 1) increasing regular meetings, 2) creating a scheduled and structured monitoring system, and 3) establishing group discussion spaces involving all informants. Based on the analysis results, a program was designed to increase meeting intensity and optimize monitoring in the process of elderly human resource empowerment through the Srikandi Tani program in Lembang District, specifically the network building and development aspect, through the Elderly Empowerment Mobile Consultation Program (KLIK BARAYA) in Lembang District for the informants. Keywords: Empowerment, Human Resources, ElderlyItem Tradisi Rewangan Sebagai Perekat Sosial Di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri,(Perpustakaan, 2024-09-11) PUTRI AMELIA, NRP. 20.04.063.; Dr. Jumayar Marbun, M.Si; Wiwit Widiansyah, S.ST, M.SiPUTRI AMELIA, NRP. 20.04.063. The Rewangan Tradition as a Social Binder in Pojok Village, Wates District, Kediri Regency, supervised by Dr. Jumayar Marbun, M.Si, and Wiwit Widiansyah, S.ST, M.Si Traditions are used to enhance social interaction within communities, yet in reality, many traditions are being displaced due to the development of the times. However, numerous traditions in Indonesia hold and embody social interaction values, such as the Rewangan tradition in Pojok Village. Social interaction is a process where individuals communicate and influence each other's thoughts and actions. This research aims to provide an empirical overview of: 1) the characteristics of informants, 2) communication aspects, 3) attitude aspects, 4) behavior aspects, and 5) social norm aspects. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The data sources include primary and secondary data, with data selection determined through purposive sampling. Three informants were selected based on the required criteria: the village head, a community leader, and the Rewangan chairman. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data validity is checked using credibility tests with criteria such as prolonged engagement, increased diligence, triangulation, and adequacy of references. Data analysis techniques involve data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings indicate that social interaction in Pojok Village through the Rewangan tradition is well-established, with effective communication where community members understand messages conveyed to each other. In terms of attitude, the community can evaluate aspects within the Rewangan tradition. Behavior aspects are observed in community involvement in the preparation, execution, and aftermath of the tradition. Social norms are evidently present and have been passed down through generations in Pojok Village. However, there are issues with the attitude aspect, where community members struggle to respond to disliked matters and tend to be silent, reflecting a lack of social openness among them. Keywords: tradition. Rewangan, social binder. ABSTRAK PUTRI AMELIA, NRP. 20.04.063. Tradisi Rewangan Sebagai Perekat Sosial Di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, dibimbing oleh Dr. Jumayar Marbun, M.Si dan Wiwit Widiansyah, S.ST, M.Si. Tradisi digunakan untuk peningkatan hubungan interaksi sosial masyarakat, namun pada nyatanya tradisi ini tergeser keberadaannya karena perkembangan zaman, padahal banyak macam tradisi di Indonesia yang memiliki dan mengandung nilai-nilai interaksi sosial didalamnya seperti halnya tradisi rewangan yang ada di Desa Pojok, interaksi sosial merupakan proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik Informan, 2) aspek komunikasi, 3) aspek sikap, 4) aspek tingkah laku, 5) aspek norma sosial.. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan penentuan sumber data melalui teknik purposive. Dengan tiga informan yang telah dipilih sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan yaitu Kepala Desa, tokoh masyrakat dan ketua rewangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan kriteria teknik perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan kecukupan referensi. Teknik analisa data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial masyarakat Desa Pojok melalui tradisi rewangan ini terjalin baik dimana pada komunikasi pada masyarakat memahami pesan yang disampaiakan satu sama lain, pada aspek sikap masyarakat mampu menilai objek yang ada dalam tradisi rewangan, pada aspek tingkah laku melihat keterlibatan masyarakat pada persiapan, berlangsung dan sesudah tradisi tersebut, dan pada aspek norma sosial pada nyatanya norma tersebut telah hadir secara turun menurun di masyarakat Desa Pojok. Namun, terdapat permasalahan pada aspek sikap dimana masyarakat tidak dapat merespon hal-hal yang mereka tidak senangi dan cenderung diam dan kurangnya keterbukaan sosial diantara mereka. Kata Kunci: tradisi, rewangan, perekat sosialItem Permasalahan Anak Stunting di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) MUHAMMAD AQSAL RIZKIE PRATAMA, NRP. 20.04.209; Raden Enkeu Agiati; Bambang IndrakentjanaMUHAMMAD AQSAL RIZKIE PRATAMA, NRP. 20.04.209 Permasalahan Anak Stunting di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Raden Enkeu Agiati dan Bambang Indrakentjana Permasalahan anak stunting merujuk pada kondisi gagal pertumbuhan anak yang dapat diketahui dari faktor penyebab, dampak anak stunting, dan pengasuhan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) faktor penyebab anak stunting, 3) dampak anak stunting, dan 4) pengasuhan orangtua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 84 keluarga di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, dan 2) studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan skala likert. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity), uji realibilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan anak stunting berada pada kategori rendah. Namun faktor penyebab dan dampak anak stunting tergolong tinggi. Berdasarkan kondisi tersebut, diusulkan program “Penyuluhan Sosial tentang Parenting Skill” di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Anak, Stunting, Penyebab Stunting, Dampak Stunting, dan Parenting Skill. ABSTRACT MUHAMMAD AQSAL RIZKIE PRATAMA, NRP. 20.04.209 The Problem of Stunting Children in Cingcin Village, Soreang District, Bandung Regency. Supervisors: Raden Enkeu Agiati and Bambang Indrakentjana The problem of stunting children refer to the condition of child growth failure that can be known from the causative factors, the impact of stunting children, and parental care. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) respondent characteristics, 2) factors causing stunted children, 3) impact of stunted children, and 4) parental care. The method used in this study is a quantitative method with a descriptive survey. The sources used are primary and secondary data sources. The population in this study is 84 families in Cingcin Village, Soreang District, Bandung Regency. The sampling technique in this study is census. The data collection techniques used are: 1) questionnaire, and 2) documentation study. The research instrument used a Likert scale. The validity test used is a face validity test, a reality test using Alpha Cronbach. The results of the study show that the problem of stunting children are in the low category. However, the factors causing and impacting stunting children are relatively high. Based on these conditions, a "Social Counseling on Parenting Skill" program was proposed in Cingcin Village, Soreang District, Bandung Regency. Keywords: Children, Stunting, Causes of Stunting, Impact of Stunting, dan Parenting SkillsItem Kecemasan Lanjut Usia dalam Menghadapi Perubahan Status Sosial di Wisma Lansia J. Soenarti Nasution Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) AULIA HAMDAN JULIARDI PUTRA, NRP. 20.04.173.; JUMAYAR MARBUN; WIWIT WIDIANSYAHAULIA HAMDAN JULIARDI PUTRA, NRP. 20.04.173. Anxiety of Elderly Facing Changes in Social Status at Wisma Lansia J. Soenarti Nasution Kota Bandung. Academic Advisor JUMAYAR MARBUN and WIWIT WIDIANSYAH This study aims to obtain an empirical overview of the Anxiety of Elderly Facing Changes in Social Status at Wisma Lansia J. Soenarti Nasution Kota Bandung, encompassing: 1) respondent characteristics, 2) emotional aspects, 3) cognitive aspects, and 4) physiological aspects. The method used in this research is a qualitative approach with a case study method. There are three informants in this study. The data collection techniques used include interviews, observations, and document studies. The validity of the data was ensured using triangulation. The results of the research on anxiety aspects revealed weak emotional aspects, strong cognitive aspects, and strong physiological aspects. The findings indicate that the elderly experience weak emotional aspects due to the emergence of feelings of concern, tension, sadness, and self-blame. This could be attributed to the lack of refreshing activities available at the nursing home and the reduced sense of calmness in the elderly after retirement when entering the nursing home. The strong cognitive aspect is due to the elderly still possessing good thinking abilities, enabling them to solve simple problems, though not complex ones. The strong physiological aspect is due to the elderly's physical condition remaining relatively good, with no chronic illnesses post-retirement while living in the nursing home. Therefore, regarding the weak emotional aspect, it is necessary to implement problem-solving efforts to address the sadness experienced by the elderly by providing refreshing activities and simultaneously enhancing their sense of calm. The findings of this study serve as a foundation for the creation of the "Prolansia" (Program Lansia Sehat Ceria). Keywords: Anxiety, Elderly, Social Status ABSTRAK AULIA HAMDAN JULIARDI PUTRA, NRP. 20.04.173. Kecemasan Lanjut Usia dalam Menghadapi Perubahan Status Sosial di Wisma Lansia J. Soenarti Nasution Kota Bandung. Dosen Pembimbing : JUMAYAR MARBUN dan WIWIT WIDIANSYAH Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang kecemasan lanjut usia dalam menghapi perubahan status sosial di Wisma Lansia J. Soenarti Nasution Kota Bandung, mencangkup: 1) karakteristik responden, 2) Aspek emosional, 3) Aspek Kognitif, 4) Aspek Fisiologis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini sebanyak 3 informan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Hasil penelitian terhadap aspek kecemasan diperoleh hasil aspek emosional yang lemah, aspek kognitif yang kuat, dan aspek fisiologis yang kuat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lansia mengalami aspek emosional yang lemah dikarenakan banyak munculnya reaksi adanya perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih, dan menyalah diri sendiri. Hal ini bisa terjadi disebabkan karena kurangnya kegiatan refreshing yang didapatkan di panti dan kurangnya ketenangan diri lansia setelah pensiunnya ketika masuk di panti lansia. Aspek kognitif yang kuat karena lansia masih memiliki kemampuan berpikir yang baik sehingga masih bisa dalam pemecahan maslah sederhana namun tidak untuk masalah yang sulit, dan aspek fisiologis yang kuat dikarenakan kondisi fisik lansia yang masih cukup baik dan tidak punya penyakit kronis setelah pensiun ketika tinggal di panti lansia. Jadi terkait lemahnya aspek emosional sehingga perlu adanya upaya pemecahan masalah mengatasi sedih lansia dengan penyediaan kegiatan refreshing sekaligus meningkatkan ketnangan diri lansia. Temuan dalam penelitian ini menjadikan dasar pemikiran dibentuknya program “Prolansia” (Program Lansia Sehat Ceria) Kata Kunci : Kecemasan, Lanjut Usia, Status SosialItem Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Motivasi Keluarga Penerima Manfaat Untuk Graduasi Berdasarkan Perspektif Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) NIA NURAENI, NRP. 20.04.132.; NURROHMI; RAHMAT SYARIF HIDAYATNIA NURAENI, NRP. 20.04.132. Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Motivasi Keluarga Penerima Manfaat Untuk Graduasi Berdasarkan Perspektif Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing : NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan motivasi KPM untuk Graduasi di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Kinerja pendamping PKH diukur dengan 6 aspek yaitu tingkat identitas, tingkat keterampilan, tingkat pengetahuan, konteks performa, aspek personal dan aspek yang bersifat tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu KPM PKH Desa Rancatungku. Data sekunder dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumentasi daftar KPM PKH yang diperoleh dari pendamping PKH Desa Rancatungku. Teknik dalam penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Area Sampling. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui kuesioner/angket dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah Likert Scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji konstruk dan uji Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pendamping PKH memiliki skor keseluruhan sebanyak 17.223 dari skor ideal 19.600 atau 88% yang termasuk dalam kategori tinggi. Beberapa aspek yang masih terdapat permasalahan yaitu kurangnya pemberian dukungan positif kepada KPM dan Pendamping PKH belum mampu mengajak KPM untuk ikut aktif dalam pelaksanaan ekonomi produktif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pendamping PKH dalam penguatan karakter dan motivasi KPM dalam Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung”. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja pendamping program keluarga harapan dalam mendorong KPM untuk graduasi di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Kinerja, Pendamping PKH, Graduasi ABSTRACT NIA NURAENI, NRP. 20.04.132. The Performance of The Family Hope Program Companions in Increasing the Motivation of Beneficiary Families for Graduation Based on the Perspective of Beneficiary Families in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency. Supervisors : : NURROHMI dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT This study aims to describe the performance of the Family Hope Program (PKH) companions in increasing the motivation of beneficiary families (KPM) for graduation in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency. The Performance of PKH companions is measured by six aspects: identity level, skill level, knowledge level, performance context, personal aspects and fixed aspects. The method used in this research is descriptive quantitative. The primary datasource used in this research is the PKH beneficiary families in Rancatungku Village. Secondary data in this research were obtained through documentation studies of the list of PKH beneficiary families provided by PKH companions in Rancatungku Village. The Sampling technique used in this research is area sampling. The data collection technique used are questionnaires/surveys and documentation studies. The measurement tool used is the Likert Scale. The validity tests used were construct validity and Cronbach’s Alpha test to assess reliability. The research results indicate that the performance of PKH facilitators had an overall score of 17,223 out of an ideal score of 19,600 or 88% which falls into the high category. Some aspects that still have issues include the lack of positive support given to KPM and PKH facilitators inability to encourage KPM to actively participate in productive economic activities. Based on the research results, the author proposes the program “Capacity Development of PKH Facilitators in Strengthening the Caracter and Motivation of KPM in Productive Economic Enterprises (UEP) in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency”. This program aims to improve the performance of PKH facilitators in encouraging KPM to graduate in Rancatungku Village, Pameungpeuk District, Bandung Regency. Keywords: Performance. PKH Companions, GraduationItem Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda(Perpustakaan, 2024-09-11) ENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102. Resilience of Socio-Economic Vulnerable Women in Meeting Economic Needs in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City, West Java Province, Supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda This research aims to gain an understanding of the description of resilience in socioeconomically vulnerable women in facing difficult conditions including aspects of surviving, overcoming and developing. The method used is a qualitative approach in descriptive form and the techniques used use in-depth interviews, observation and documentation studies. The data sources in this research were five informants consisting of four socio-economically vulnerable women and one community social worker. Checking the validity of data uses credibility through increased diligence, source triangulation, technical triangulation, using reference materials, transferability and certainty. The results of the research show that the resilience ability in the aspect of survival is that two socio-economically vulnerable women have strong ability to survive in difficult conditions and the other two lack it. In the aspect of overcoming, all socio-economically vulnerable women have the ability to overcome various difficulties. In the development aspect, three socio-economically vulnerable women have strong ability to develop but are still dependent on other people and one other has less ability to develop. Based on these problems, the proposed program is "Increasing the Resilience of Socioeconomically Vulnerable Women in Meeting Economic Needs in Cigondewah Rahayu Village". The aim of this program is to increase the awareness of socio-economically vulnerable women that difficult situations can be changed so that they can improve the skills of socioeconomically vulnerable women by utilizing their existing potential. Keywords: Resilience, Socioeconomically Vulnerable Women, Economic necessity ABSTRAK ENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102. Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mengenai gambaran resiliensi pada perempuan rawan sosial ekonomi dalam menghadapi kondisi yang sulit meliputi aspek bertahan, mengatasi dan berkembang. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalan penelitian ini lima informan terdiri dari empat Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan satu Pekerja Sosial Mayarakat. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas melalui peningkatan ketekunan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, menggunakan bahan referensi, keteralihan dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan resiliensi pada aspek bertahan ada dua perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk bertahan yang kuat di kondisi yang sulit dan dua lainnya kurang. Pada aspek mengatasi semua perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan mengatasi di tengah kesulitan yang berbeda-beda. Pada aspek berkembang, tiga perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk berkembang yang kuat namun masih bergantung dengan orang lain dan satu lainnya memiliki kemampuan berkembang yang kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang diusulkan adalah “Peningkatan Ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu”. Tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran perempuan rawan sosial ekonomi bahwa keadaan yang sulit dapat dirubah sehingga dapat meningkatkan keterampilan pada diri perempuan rawan sosial ekonomi dengan memanfaatkan potensi yang ada. Kata Kunci : Resiliensi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan EkonomiItem Peran Pengasuh Sebagai Pengganti Orangtua Di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Fajar Harapan Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-11) Siti Rachmawati Karina, NRP. 20.04.101.; Dwi Yuliani; Ayi HaryaniSiti Rachmawati Karina, NRP. 20.04.101. Peran Pengasuh Sebagai Pengganti Orangtua Di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Fajar Harapan Kota Bandung, Dibimbing oleh Dwi Yuliani dan Ayi Haryani Pengasuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) memainkan peran penting dalam merawat dan mendidik anak-anak, menggantikan fungsi orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pengasuh di LKSA menggunakan konsep pengasuhan anak yang meliputi empat aspek: (1) parental efficacy, (2) parental warmth, (3) parental monitoring, dan (4) psychological control. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, melibatkan pengasuh dan anak asuh di LKSA Fajar Harapan sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuh telah memenuhi aspek parental efficacy dengan menyediakan kebutuhan anak seperti kesehatan fisik, kesehatan mental, ekonomi, sosial, gizi, dan pendidikan. Dalam aspek parental warmth, pengasuh memberikan perhatian melalui apresiasi dan nasihat. Pada aspek parental monitoring, pengasuh memantau aktivitas anak dan hubungan sosial mereka. Untuk aspek psychological control, pengasuh menerapkan strategi dalam mengendalikan perilaku anak, pemberian hukuman, dan disiplin. Namun, terdapat beberapa masalah, termasuk kurangnya pengawasan dalam kesehatan fisik, penyediaan gizi, perhatian yang tidak merata, dan pengawasan disiplin yang tidak optimal. Sebagai solusi, penulis mengusulkan program "Parenting Skill Bagi Pengasuh di LKSA" dengan metode social group work dan teknik educational group (kelompok pendidikan) untuk meningkatkan keterampilan pengasuh dalam mengelola peran mereka. Kata Kunci: Peran Pengasuh, Pengasuhan Anak ABSTRACT Siti Rachmawati Karina, NRP. 20.04.101. The Role of Caregivers as Parent Substitutes at Fajar Harapan Children's Social Welfare Institution (LKSA) Bandung City, Supervised by Dwi Yuliani and AyiHaryani. Caregivers in Child Social Welfare Institutions (LKSA) play an important role in caring for and educating children, replacing parental functions. This study aims to explore the role of caregivers in LKSA using the concept of parenting which includes four aspects: (1) parental efficacy, (2) parental warmth, (3) parental monitoring, and (4) psychological control. The method used is descriptive qualitative with interview, observation, and documentation study techniques, involving caregivers and foster children at Fajar Harapan LKSA as informants. The results showed that caregivers have fulfilled aspects of parental efficacy by providingchildren'sneedssuchasphysicalhealth,mentalhealth,economy,social, nutrition, and education. In the aspect of parental warmth, caregivers provide attention through appreciation and advice. In the aspect of parental monitoring, caregivers monitor children's activities and their social relationships. For the psychological control aspect, caregivers apply strategies in controlling children's behavior, punishment, and discipline. However, there are some problems, including lack of supervision in physical health, provision of nutrition, uneven attention, and suboptimal supervision of discipline. As a solution, the authors proposea “Parenting Skills for Caregivers inLKSA”program using social group work methods and educational group techniques to improve caregivers' skills in managing their roles.. Keywords: Role of Caregivers,Childcare