Social Worker
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Social Worker by Title
Now showing 1 - 20 of 225
Results Per Page
Sort Options
Item ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency.(Perpustakaan, 2024-02-15) ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency. Supervised by Didiet Widiowati and Abas Basuni. This research was conducted to obtain an in-depth picture of children's independence through social services provided by the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency. Researchers aim to describe children's independence including: 1) emotional independence, 2) intellectual independence, 3) social independence, and 5) economic independence. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Determination of data sources in this study using a purposive sampling technique. The collection of data used in this research is in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data analysis techniques were carried out by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that the independence of adolescent foster children at the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency is classified in the medium category. This is because three of the four aspects of independence, namely intellectual, social and economic, show good results even though there are still several obstacles. While the emotional aspect shows inadequate results. This means that adolescent foster children already have intellectual independence, social independence and economic independence, but there is no visible development in emotional independence. The recommended program is the "Emotionally Independent Adolescent Program" which aims to increase the independence of adolescent foster children in the emotional aspect. Keywords: Independence, Children, Social Services ABSTRAK ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Kemandirian Anak melalui Pelayanan Sosial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kemandirian anak melalui pelayanan sosial yang diberikan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti bertujuan untuk menggambarkan tentang kemandirian anak meliputi: 1) kemandirian emosi, 2) kemandirian intelektual, 3) kemandirian sosial, dan 5) kemandirian ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak asuh remaja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tergolong dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh tiga dari empat aspek kemandirian yaitu intelektual, sosial, dan ekonomi menunjukkan hasil yang baik walaupun masih terdapat beberapa hambatan. Sementara pada aspek emosi menunjukkan hasil yang kurang memadai. Artinya, anak asuh remaja sudah memiliki kemandirian intelektual, kemandirian sosial, dan kemandirian ekonomi, namun belum terlihat perkembangan pada kemandirian emosi. Program yang direkomendasikan adalah “Program Remaja Mandiri dalam Emosi” yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian anak asuh remaja dalam aspek emosi. Kata Kunci: Kemandirian, Anak, Pelayanan SosialItem Adversity Quotient of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-28) AJI PUTRA WAHYU, 19.04.016; Epi Supiadi; Ahmad YaneriABSTRAK AJI PUTRA WAHYU, 19.04.016. Adversity Quotient Anak Korban Kekerasan Fisik di Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh Epi Supiadi dan Ahmad Yaneri Adversity quotient merupakan kemampuan individu dalam merespon suatu masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) control atau kendali; 2) origin/ownership atau asal usul dan pengakuan; 3) reach atau jangkauan; 4) endurance atau daya tahan anak korban kekerasan fisik di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Adversity quotient diukur dengan menggunakan alat ukur bernama Adversity Response Profile yang telah diadopsi dan dimodifikasi. Instrumen ini telah melalui uji validitas isi dan uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha yang menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan mendapatkan nilai a = 0.805. Hasil penelitian terhadap 37 responden menggambarkan bahwa tiga aspek adversity quotient yakni control, reach dan endurance berada pada klasifikasi tinggi garis kontinum, sedangkan aspek origin/ownership berada pada klasifikasi yang sedang pada garis kontinum. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aspek origin/ownership berada pada posisi yang paling rendah apabila dibandingkan dengan ketiga aspek lainnya dengan perolehan skor sebesar 664 poin dari 925 poin skor ideal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyusun dan mengusulkan sebuah program yang bertujuan untuk memaksimalkan adversity quotient anak korban kekerasan fisik di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode social group work (pekerja sosial dengan kelompok) tipe self-help group dan melaksanakan konseling kelompok dengan memanfaatkan model LEAD yang terdiri dari 1) listen atau dengarkan; 2) explore atau menjajaki; 3) analyze atau analisa; 4) do atau lakukan . Kata Kunci : Adversity Quotient, Anak, Korban Kekerasan Fisik. ABSTRACT AJI PUTRA WAHYU, 19.04.016. Adversity Quotient of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Supervised by Epi Supiadi and Ahmad Yaneri. Adversity quotient is an individual's ability to respond to a problem or difficulty they are facing. This study aims to empirically describe: 1) control; 2) origin/ownership; 3) reach; 4) endurance of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung. The method used in this research is a descriptive method with a quantitative approach. The sample was selected using purposive sampling. Data collection was done using questionnaires and documentation studies. Adversity quotient was measured using a measurement tool called the Adversity Response Profile, which has been adopted and modified. This instrument has undergone content validity and reliability testing using Cronbach's alpha, which showed that the questionnaire used obtained a value of a = 0.805. The research results on 37 respondents showed that three aspects of adversity quotient, namely control, reach, and endurance, were classified as high on the continuum, while the aspect of origin/ownership was classified as moderate on the continuum. The research results indicated that the aspect of origin/ownership was in the lowest position compared to the other three aspects, with a score of 664 points out of an ideal score of 925 points. Based on these research findings, the researchers developed and proposed a program aimed at maximizing the adversity quotient of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung using the social group work method in the form of self-help groups and conducting group counseling using the LEAD mode that include 1) listen; 2) explore; 3) analyze; 4) do. Keywords: Adversity Quotient, Child, Physical Abuse VictimItem AKSESIBILITAS PENYANDANG DISABILITAS FISIK TERHADAP PELAYANAN SOSIAL DI KECAMATAN CIKARANG BARAT KABUPATEN BEKASI(Perpustakaan, 2024-03-07) NABILLA SASHA ANJANI RISMELATI 19.04.273Item Aspirasi Hidup Anak Jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung,(perpustakaan, 2024-01-05) IDA AYU GDE PRADNYAWIDARI DHARMIKA, 19.04.107; Bambang Sugeng; Benny Setia NugrahaABSTRAK IDA AYU GDE PRADNYAWIDARI DHARMIKA, 19.04.107. Aspirasi Hidup Anak Jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Dosen Pembimbing: Bambang Sugeng dan Benny Setia Nugraha. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai aspirasi hidup yang dimiliki oleh anak jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta. Memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang karakteristik informan, aspek cita-cita, hasrat, dan ketetapan hati dari aspirasi hidup anak jalanan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan menggunakan wawancara, observasi partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini empat orang informan terdiri dari dua orang anak jalanan dan dua orang significant others. Pemeriksaan keabsahadn data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu, kecukupan referensi, dan uji transferabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak jalanan memiliki aspirasi hidup jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai, namun memiliki pemahaman yang rendah mengenai bagaimana mencapai jalur yang harus dipersiapkan untuk mencapai aspirasi hidupnya, serta memiliki keyakinan diri yang kurang akan aspirasi hidupnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Pendampingan Sosial Terhadap Anak Jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta” yang dirancang dengan metode social case work. Kata Kunci: aspirasi hidup, anak jalanan, pendampingan sosial ABSTRACT IDA AYU GDE PRADNYAWIDARI DHARMIKA, 19.04.107. Life Aspirations of Street Children at the Bamboo School of Yayasan Kasih Peduli Anak in the Kuta Subdistrict of Badung Regency, Supervisors: Bambang Sugeng and Benny Setia Nugraha. This research was conducted to delve deeper into the life aspirations held by street children at the Bamboo School of Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta. Its objective is to obtain a comprehensive understanding of the characteristics of the informants, their aspirations, desires, and determinations regarding their life aspirations. The method employed is a qualitative approach in the form of descriptive research, utilizing interview techniques, passive participant observation, and documentary studies. The data sources for this research consist of four informants, including two street children and two significant others. Data validity was ensured through source triangulation, technique triangulation, time triangulation, reference adequacy, and transferability tests. The results of this research indicate that street children have both short-term and long-term life aspirations they wish to achieve, although they possess a limited understanding of the necessary pathways to realize their life aspirations. Additionally, they exhibit a lack of self-confidence in their life aspirations. Based on these issues, the researcher proposes a program titled "Social Assistance for Street Children at the Bamboo School of Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta," designed using the social case work method. Keywords: lif aspirations, street children, social assistanceItem Bimbingan Sosial bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-21) SERIFA TIFFANY, 19.04.253.; Nurrohmi; RamliABSTRAK SERIFA TIFFANY 1904253. Bimbingan Sosial bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing: Nurrohmi dan Ramli Bimbingan sosial merupakan suatu layanan untuk membantu siswa mengenal dan dapat berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai Bimbingan Sosial bagi Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung yang mencakup bimbingan sosial dalam kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis, bimbingan sosial dalam kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat, bimbingan sosial dalam kemampuan kreatifitas dan produktifitas, dan bimbingan sosial dalam kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informasi didapatkan dari berbagai sumber melalui wawancara mendalam (in-depth interview), observasi (observation) dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan teknik purposive dan kriteria informan dengan jumlah informan sebanyak empat orang yang terdiri dari satu informan guru kelas SMALB C, satu orang guru kelas SMPLB C, satu orang anak penyandang disabilitas intelektual, dan satu orang orang tua dari anak penyandang disabilitas intelektual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan sosial bagi anak penyandang disabilitas intelektual sudah berjalan, namun masih terdapat hambatan dalam pemberian bimbingan sosial bagi anak penyandang disabilitas intelektual. Program yang diusulkan adalah “Peningkatan Kapasitas Guru dan Orang Tua melalui Educational Group di SLBN Sukapura Kota Bandung” yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dan orang tua dalam pemberian bimbingan sosial bagi anak penyandang disabilitas intelektual di SLBN Sukapura Kota Bandung. Kata Kunci: Bimbingan Sosial, Anak Penyandang Disabilitas Intelektual, Sekolah Luar Biasa (SLB) ABSTRACT SERIFA TIFFANY 1904253. Social Guidance for Children with Intellectual Disabilities at SLBN Sukapura Bandung City, Thesis, Bandung Social Welfare Polytechnic. Supervisors: Nurrohmi and Ramli Social guidance is a service to help students get to know and be able to relate to their social environment. This study aims to get an overview of Social Guidance for Children with Intellectual Disabilities at SLBN Sukapura Bandung City which includes social guidance in the ability to communicate orally and in writing, social guidance in the ability to receive and express opinions, social guidance in creativity and productivity abilities, and guidance social skills in behavior and social relations. The method used is descriptive method with a qualitative approach. Information was obtained from various sources through in-depth interviews, observation and documentation studies. Informants were selected using purposive techniques and informant criteria with a total of four informants consisting of one teacher informant for SMALB C class, one teacher for SMPLB C class, one child with intellectual disabilities, and one parent of a child with intellectual disabilities. The results of the study show that social guidance for children with intellectual disabilities has been running, but there are still obstacles in providing social guidance for children with intellectual disabilities. The proposed program is "Increasing the Capacity of Teachers and Parents through Educational Groups at SLBN Sukapura Bandung City" which aims to increase the capacity of teachers and parents in providing social guidance for children with intellectual disabilities at SLBN Sukapura Bandung City. Keywords: Social Guidance, Children with Intellectual Disabilities, Special Schools (SLB)Item Burnout Karyawan Jasa Konstruksi di Perseroan Terbatas Trontong Media Akses Purwokerto.(Perpustakaan, 2024-01-05) IIN ALMAIDAH, 18.04.173.; YANA SUNDAYANI; ERI SUSANTOABSTRAK IIN ALMAIDAH, 18.04.173. Burnout Karyawan Jasa Konstruksi di Perseroan Terbatas Trontong Media Akses Purwokerto. Dosen Pembimbing : YANA SUNDAYANI dan ERI SUSANTO Penelitian mengenai burnout karyawan jasa konstruksi dilatarbelakangi adanya fenomena sosial yang terjadi di dunia kerja dimana para karyawan mengalami kejenuhan yang mengakibatkan gangguan psikososial dari segi fisik, emosional, dan mental. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai burnout karyawan jasa konstruksi yang terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kelelahan fisik, aspek kelelahan emosional, dan aspek kelelahan mental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data kuesioner dengan alat ukur skala likert. Pengujian validitas menggunakan validitas muka dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burnout karyawan jasa konstruksi pada kategori sedang (65,4%). Burnout karyawan jasa konstruksi pada aspek kelelahan fisik berada kategori tinggi (74,4%), aspek kelelahan emosional berada kategori sedang (62,1%), dan aspek kelelahan mental berada kategori sedang (61%). Oleh sebab itu, peneliti mengusulkan suatu program “Pelatihan Manajemen Burnout melalui terapi Emotional Freedom Technique (EFT) di PT Trontong Media Akses Purwokerto”. Program yang ditawarkan telah melalui uji kelayakan dengan menggunakan analisis SWOT yang bertujuan untuk menangani terjadiniya burnout. Kata Kunci : Burnout, Karyawan, Jasa Konstruksi ABSTRACT IIN ALMAIDAH, 18.04.173. Burnout among Construction Service Employees at PT Trontong Media Akses Purwokerto. Supervisors: YANA SUNDAYANI and ERI SUSANTO The research on burnout among construction service employees is rooted in the social phenomenon prevalent in the working world, where employees encounter saturation leading to psychosocial disturbances in terms of physical, emotional, and mental well-being. The objective of this research is to gain an understanding of burnout among construction service employees, encompassing three dimensions: physical exhaustion, emotional fatigue, and mental fatigue. The research employs a descriptive method with a quantitative approach. Data is collected through questionnaire administration using the Likert scale measurement tool. Validity is assessed through face validity, while reliability is tested using Cronbach's Alpha. The research findings indicate that burnout among construction service employees falls within the moderate category (65.4%). Specifically, burnout in terms of physical exhaustion is classified as high (74.4%), emotional fatigue falls within the moderate category (62.1%), and mental fatigue also falls within the moderate category (61%). Therefore, the researcher proposes a program titled "Burnout Management Training through Emotional Freedom Technique (EFT) at PT Trontong Media Akses Purwokerto." The proposed program has undergone feasibility testing using SWOT analysis to address burnout occurrences. Keywords : Burnout, Employees, Construction ServiceItem Burnout Karyawan Jasa Konstruksi di Perseroan Terbatas Trontong Media Akses Purwokerto.(Perpustakaan, 2024-02-12) IIN ALMAIDAH, 18.04.173.; YANA SUNDAYANI; ERI SUSANTOABSTRAK IIN ALMAIDAH, 18.04.173. Burnout Karyawan Jasa Konstruksi di Perseroan Terbatas Trontong Media Akses Purwokerto. Dosen Pembimbing : YANA SUNDAYANI dan ERI SUSANTO Penelitian mengenai burnout karyawan jasa konstruksi dilatarbelakangi adanya fenomena sosial yang terjadi di dunia kerja dimana para karyawan mengalami kejenuhan yang mengakibatkan gangguan psikososial dari segi fisik, emosional, dan mental. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai burnout karyawan jasa konstruksi yang terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kelelahan fisik, aspek kelelahan emosional, dan aspek kelelahan mental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data kuesioner dengan alat ukur skala likert. Pengujian validitas menggunakan validitas muka dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burnout karyawan jasa konstruksi pada kategori sedang (65,4%). Burnout karyawan jasa konstruksi pada aspek kelelahan fisik berada kategori tinggi (74,4%), aspek kelelahan emosional berada kategori sedang (62,1%), dan aspek kelelahan mental berada kategori sedang (61%). Oleh sebab itu, peneliti mengusulkan suatu program “Pelatihan Manajemen Burnout melalui terapi Emotional Freedom Technique (EFT) di PT Trontong Media Akses Purwokerto”. Program yang ditawarkan telah melalui uji kelayakan dengan menggunakan analisis SWOT yang bertujuan untuk menangani terjadiniya burnout. Kata Kunci : Burnout, Karyawan, Jasa KonstruksiItem Capacity Building Anggota Pertemuan Peningkatan Kemampuan Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Di Kampung Gunung Putri Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat,(Perpustakaan, 2024-03-13) NAUFAL RAMADHAN, 19.04.263.; YANA SUNDAYANI; ERI SUSANTOABSTRAK NAUFAL RAMADHAN, 19.04.263. Capacity Building Anggota Pertemuan Peningkatan Kemampuan Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Di Kampung Gunung Putri Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, dibimbing oleh YANA SUNDAYANI dan ERI SUSANTO. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program pemberdayaan pada keluarga miskin, dan mempunyai agenda rutin bulanan yang dinamakan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Pelaksanaan capacity building melalui kegiatan P2K2 di bidang kesehatan dan gizi bertujuan untuk meningkatkan praktik positif untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku anggota P2K2 yang termasuk ke dalam penerima manfaat PKH, salah satunya dalam hal penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Penilitan ini bertujan untuk mengkaji: 1) karakteristik anggota P2K2; 2) materi pembelajaran PHBS dalam P2K2; 3) proses kegiatan capacity building P2K2 dalam PHBS; dan 4) perubahan perilaku anggota P2K2 setelah kegiatan P2K2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: 1) observasi partisipatif; 2) wawancara: dan 3) studi dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pertama menujukkan bahwa karakteristik anggota P2K2 merupakan masyarakat yang termasuk ke dalam KPM PKH dengan rentang umur 28 – 52 tahun. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa modul pembelajaran PHBS bersumber pada Modul 3 P2K2 tentang Kesehatan dan Gizi. Hasil penelitian ketiga menunjukkan bahwa proses pelaksanaan kegiatan P2K2 berjalan sesuai dengan pedoman pelaksanaan P2K2, dimana proses kegiatan telah bejalan secara sistematis yang dimulai dari 1) tahapan koordinasi; 2) tahapan pembukaan; 3) tahapan pelaksanaan; sampai dengan 4) tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian keempat menunjukkan bahwa kegiatan P2K2 memberikan dampak positif dalam perubahan perilaku anggota P2K2 dalam menerapkan PHBS di lingkungan rumah tangga. Namun, masih terdapat kekurangan dalam penerapan kegiatan PHBS oleh anggota P2K2 dikarenakan kurangnya tingkat pemahaman terhadap modul pembelajaran yang diberikan oleh pendamping sosial PKH. Kata Kunci: Capacity Building, Anggota P2K2, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga, Perilaku Hidup Bersih dan SehatItem Coping Strategi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarganya Di Desa Gandu Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka.(perpustakaan, 2024-01) AZMI MUHAMMAD FIRDA, 19.04.098.; Susilawati,M.Si.,Ph.D; Diana, S.E.,M.P.ABSTRAK AZMI MUHAMMAD FIRDA, 19.04.098. Coping Strategi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarganya Di Desa Gandu Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. DosenPembimbing: Susilawati,M.Si.,Ph.D dan Diana, S.E.,M.P. Coping Strategy merupakan strategi untuk manajemen tingkah laku kepada pemecahan masalah yang paling sederhana dan realistis, berfungsi untuk membebaskan diri dari masalah yang nyata maupun tidak nyata. Kebutuhan merupakan adalah keinginan yang timbul dari diri seseorang yang harus dipenuhi oleh orang tersebut. Aspek-aspek yang diteliti meliputi: 1) emotional focused strategy dari perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. 2) problem focused strategy dari perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif terhadap tiga orang informan yaitu Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Desa Gandu Kec. Dawuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang dialami oleh informan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga yaitu karena kurangnya penghasilan yang diterima setiap hari yang membuat hidup serba kekurangan. Kebanyakan informan dalam penelitian ini yaitu pedagang kecil dan buruh yang harus menanggung kebutuhan hidupnya. Peneliti merancang program lebih lanjut untuk mengatasi masalah yang dialami informan PRSE dengan nama program “Kelompok Keluarga Mandiri (KKM)”. Tujuan program yaitu untuk meningkatkan penghasilan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) di Desa Gandu kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. Kata Kunci: Coping strategi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi,Pemenuhan Kebutuhan ABSTRACT AZMI MUHAMMAD FIRDA, 19.04.098. Coping Strategies for Women Vulnerable to Socio-Economy in Fulfilling Their Family Needs in Gandu Village, Dawuan District, Majalengka Regency. Advisors: Susilawati,M.Sc.,Ph.D and Diana, S.E.,M.P. Coping Strategy is a strategy for behavior management to solve the simplest and most realistic problems, serving to free yourself from real and unreal problems. Needs are desires that arise from a person that must be fulfilled by that person. The aspects studied include: 1) emotional focused strategies of socio-economically vulnerable women in meeting the needs of their families. 2) Problem focused strategy of socio-economically vulnerable women in meeting the needs of their families. The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive method to three informants, namely Socio-Economic Vulnerable Women in Gandu Village, Dawuan District. Data collection techniques used include in-depth interviews, observations and documentation studies. The results showed that the problem experienced by informants in meeting family needs was due to the lack of income received every day which made life lacking. Most of the informants in this study were small traders and laborers who had to bear the necessities of life. Researchers designed a further program to address the problems experienced by PRSE informants under the name "Independent Family Group (KKM)" program. The purpose of the program is to increase the income of Socio-Economic Vulnerable Women (PRSE) in Gandu Village, Dawuan District, Majalengka Regency. Keywords: Coping strategy, Women Vulnerable to Socio-Economy, Fulfillment of NeedsItem Coping Strategy Orang Dengan HIV/AIDS Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Di Yayasan Kusuma Bongas Kabupaten Indramayu,(Perpustakaan, 2024-03-15) BAGUS RENO RACHMADI, 19.04.158.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK BAGUS RENO RACHMADI, 19.04.158. Coping Strategy Orang Dengan HIV/AIDS Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Di Yayasan Kusuma Bongas Kabupaten Indramayu, Dibimbing oleh Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih. Coping strategy orang dengan HIV/AIDS pada penelitian ini mengacu pada kemampuan ODHA dalam memproses tekanan yang berasal dari dalam maupun luar kaitannya dengan upaya pemenuhan kebutuhan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai : 1) problem-focused coping dan 2) emotion-focused coping ODHA dalam memenuhi kebutuhan dasar di Yayasan Kusuma Bongas Kabupaten Indramayu. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara menentukan sumber data yang digunakan yakni menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) observasi non partisipatif; 2) wawancara mendalam (in-depth interview); dan 3) studi dokumentasi. Adapun pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah melalui: 1) perpanjangan pengamatan; 2) peningkatan ketekunan; dan 3) triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan informan mengalami permasalahan dalam melaksanakan coping strategy dalam memenuhi kebutuhan dasar yakni kurangnya kebutuhan afeksi dari lingkungan sosial informan, kurangnya kebutuhan kesehatan informan karena konsumsi ARV yang tidak teratur, kurangnya kebutuhan pangan dan ekonomi informan. Peneliti merancang program untuk mengatasi permasalahan terkait coping strategy informan dengan nama “Program Penguatan Coping Strategy ODHA di Yayasan Kusuma Bongas”. Tujuan program ini adalah untuk menangani permasalahan terkait dengan Coping Strategy ODHA di Yayasan Kusuma Bongas. Kata Kunci: Coping Strategy, ODHA, Kebutuhan DasarItem Coping Stress Buruh PT. Sigap Jaya Sampoerna Bandung(Perpustakaan, 2024-03-06) ANATASYA SILABAN. 19,04,067.; Drs. Bambang Sugeng; Drs. Benny Setia NugrahaABSTRAK ANATASYA SILABAN. 19,04,067. Worker Stress Coping PT. Sigap Jaya Sampoerna Bandung Supervised by Drs. Bambang Sugeng and Drs. Benny Setia Nugraha. This study aims to get an overview of the coping stress of Employees of PT Sigap Jaya Sampoerna Bandung which includes Problem Focused Coping aspects With Emotion Focused Coping aspects. Respondents in this study amounted to 75 respondents. Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. The results showed that the Problem Focused Coping aspects shows a score of 825 with a good category, seen from the motivation in completing difficult tasks problem the employees are able to control emotions in a situation. And the Emotion Focused Coping aspects with a score of 1050 in ery good category, seen from every problem the employees are able to control emotions in a situation.In general , the implementation of employee coping stress is well implemented . The need for employees is to increase their coping stress. The proposed program in response to these problems is "Improving the Quality of Employee Coping Stress Through Group Counseling Guidance". The implementation of this program is expected to increase coping stress in employees. Keywords: Coping Stress, Employee. ABSTRAK ANATASYA SILABAN. 19,04,067. Coping Stress Buruh PT. Sigap Jaya Sampoerna Bandung Dibimbing oleh Drs. Bambang Sugeng dan Drs. Benny Setia Nugraha. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang Coping Stress Buruh PT Sigap Jaya Sampoerna Bandung yang mencakup aspek Problem Focused Coping dan Emotion Focused Coping. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden penelitian ini berjumlah 75 responden. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Penentuan dalam pemberian skor dilihat dari Hasil jawaban responden terhadap aspek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aspek Problem Focused Coping menunjukkan skor 825 dengan kategori baik dilihat dari motivasi dalam menyelesaikan tugas yang sulit. Aspek Emotion Focused Coping menunjukkan skor 1050 dengan kategori sangat baik, dilihat dari setiap permasalahan para Buruh mampu mengontrol emosi dalam suatu situasi. Secara umum penerapan Coping Stress Buruh dilaksanakan dengan baik . kebutuhan yang dibutuhkan Buruh adalah untuk meningkatkan Coping Stress. Program yang diusulkan dalam menanggapi permasalahan tersebut adalah “Peningkatan Kualitas Coping Stress Buruh Melalui Konseling Kelompok”. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat meningkatkan Coping Stress dalam diri Buruh. Kata kunci: Coping Stress, Buruh.Item Criminal Thinking Warga Binaan Pemasyarakatan Kasus Penganiayaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Kota Yogyakarta(Perpustakaan, 2024-02-15) ANNISA PUTRI BUHARI NASUTION. 19.04.222.; Nurjanah; Eni RahayuningsihABSTRAK ANNISA PUTRI BUHARI NASUTION. 19.04.222. Criminal Thinking Warga Binaan Pemasyarakatan Kasus Penganiayaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Kota Yogyakarta: Nurjanah dan Eni Rahayuningsih. Criminal thinking merujuk pada kesalahan proses berpikir yang mendukung dan membenarkan seseorang untuk berperilaku kriminal dan anti sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) karakteristik responden, 2) criminal thinking responden dalam menuntut hak, 3) criminal thinking responden dalam justifikasi, 4) criminal thinking responden dalam tingkat agresivitas, 5) criminal thinking responden dalam sifat berdarah dingin, 6) criminal thinking responden dalam merasionalisasi kejahatan, dan 7) criminal thinking responden dalam pertanggungjawaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Jumlah responden adalah 51 orang Warga Binaan Pemasyarakatan kasus penganiayaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity), serta uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa criminal thinking responden dalam merasionalisasi kejahatan memperoleh skor tertinggi yaitu 1042. Pandangan negatif WBP terhadap para penegak hukum dan figur otoritas menjadi salah satu alasan dalam berbuat kejahatan. Oleh karena itu, diusulkan program “Restrukturisasi Pemikiran dan Perilaku Kriminal WBP Kasus Penganiayaan di Lapas Kelas IIA Yogyakarta”, melalui Cognitive Behavioral Therapy. Kata Kunci : Criminal Thinking, Cognitive Behavioral Therapy. ABSTRACT ANNISA PUTRI BUHARI NASUTION. 19.04.222. Criminal Thinking Prisoners Assisted in Cases of Abuse in Class IIA Correctional Institutions in Yogyakarta City of Yogyakarta: Nurjanah and Eni Rahayuningsih. Criminal thinking refers to an error in the thought process that supports and justifies a person for criminal and anti-social behavior. This study aims to obtain an empirical description of 1) the characteristics of the respondents, 2) the criminal thinking of the respondents in demanding rights, 3) the criminal thinking of the respondents in the justification, 4) the criminal thinking of the respondents in the level of aggressiveness, 5) the criminal thinking of the respondents in the cold-blooded nature, 6) criminal thinking of respondents in rationalizing crime, and 7) criminal thinking of respondents in accountability. The method used in this research is descriptive quantitative research. The data sources in this study are primary and secondary data sources. The number of respondents was 51 people assisted by Correctional Facilitation cases in Yogyakarta Class IIA Penitentiary. Data collection techniques are by questionnaire and documentation study. This research instrument uses a rating scale. The validity test used is the face validity test, as well as the reliability test with Cronbach's Alpha. The results showed that the respondent's criminal thinking in rationalizing crime received the highest score, namely 1042. WBP's negative views of law enforcers and authority figures were one of the reasons for committing crimes. Therefore, a program "Restructuring Thinking and Criminal Behavior of WBP in Cases of Abuse in Yogyakarta Class IIA Correctional Institution" is proposed, through Cognitive Behavioral Therapy. Keywords: Criminal Thinking, Cognitive Behavioral Therapy.Item Dampak Bullying di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Pertama ‘X’ Kabupaten Simalungun.(Perpustakaan, 2024-03-13) YANINA ZACHRANI PURBA, NRP. 19.04.283.; Tuti Kartika; Arini Dwi DeswantiABSTRAK YANINA ZACHRANI PURBA, NRP. 19.04.283. Dampak Bullying di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Pertama ‘X’ Kabupaten Simalungun. Dosen Pembimbing: Tuti Kartika dan Arini Dwi Deswanti Jumlah kasus bullying meningkat setiap tahun. Sejak tahun 2011 hingga 2019, ada 574 anak laki-laki yang menjadi korban bullying dan 425 anak perempuan menjadi korban bullying di sekolah. Sebagai pelaku bullying di sekolah sebanyak 440 anak laki-laki dan anak perempuan sebanyak 326 anak. Selanjutnya, data KPAI tahun 2022 terdapat 226 kasus kekerasan fisik, psikis termasuk bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Dampak bullying di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama ‘X’ Kabupaten Simalungun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah korban bullying, saksi bullying, dan guru BK. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini meneliti mengenai dampak bullying secara fisik, dampak bullying secara psikis, dan dampak bullying secara sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bullying secara fisik yang diterima oleh korban bullying adalah terluka, memar, dan berdarah; dampak bullying secara psikis yang dirasakan oleh korban adalah sakit hati, rendah diri, dan marah; serta dampak bullying secara sosial berupa rasa malas sekolah, konsentrasi terganggu, takut, tidak nyaman, tertutup, dan dijauhi teman. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merancang sebuah program, yaitu “Say No to Bully! (Sally)” yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan siswa dan pihak sekolah untuk mengatasi masalah perilaku bullying yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama ‘X’ Kabupaten Simalungun. Kata Kunci: Dampak Bullying, Siswa Sekolah Menengah Pertama, Pekerja Sosial Sektor PendidikanItem Dampak Penggunaan Minuman Keras Terhadap Perilaku Anggota Klub Motor Binter Merzy Di Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-14) ARIANE F.Z ELANGGA, 18.04.170.; Yana Sundayani; Aep RusmanaABSTRAK ARIANE F.Z ELANGGA, 18.04.170. Dampak Penggunaan Minuman Keras Terhadap Perilaku Anggota Klub Motor Binter Merzy Di Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Dosen Pembimbing: Yana Sundayani dan Aep Rusmana Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana dampak penggunaan minuman keras terhadap perilaku anggota klub motor terhadap penyalahgunaan minuman keras, yang meliputi tiga aspek dalam dampak penggunaan minuman keras menurut Martono yaitu 1) gangguan kesehatan fisik 2) perasaan, dan 3) perilaku sosial. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan studi dokumentasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling (pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu) dengan jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 36 responden. Alat ukur yang digunakan di dalam penelitian menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban. Uji validitas pada penelitian menggunakan validitas muka (Face Validity). Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS IBM 25. Berdasarkan hasil analisa masalah dan kebutuhan dapat diketahui bahwa diperlukan peningkatan kesadaran akan dampak dari penyalahgunaan minuman keras di klub motor binter mery, maka dari itu peneliti mengusulkan program “Spirit Of Burning Skull Peningkatan Pemahaman anggota Klub BRC-mc terhadap Dampak Minuman Keras dan Cara Menanggulangi Minuman Keras”. Metode yang digunakan dalam program menggunakan Group Work. Tujuan program ini diharapkandapat meningkatkan kesadaran pada anggota mengenai pentingnya mengetahui dan tidak menganggap remeh dari Dampak Penggunaan Minuman Keras Terhadap Perilaku Anggota Klub Motor Binter Merzy. Kata Kunci : Dampak, Perilaku, Pengunaan Minuman Keras, Klub MotorItem Dampak Pernikahan Dini Terhadap Fungsi Keluarga di Kelurahan Cigondewah Kaler Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-03-13) TAMARANI LIVIYANTI, 19.04.030.; Theresia Martina Marwanti; Catur Hery WibawaABSTRAK TAMARANI LIVIYANTI, 19.04.030. Dampak Pernikahan Dini Terhadap Fungsi Keluarga di Kelurahan Cigondewah Kaler Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dosen Pembimbing : Theresia Martina Marwanti dan Catur Hery Wibawa Dampak merupakan suatu pengaruh atau akibat yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Penelitian ini untuk mengetahui “Dampak Pernikahan Dini Terhadap Fungsi Keluarga di Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung” . Merujuk pada 7 aspek yaitu Fungsi Biologis, Fungsi Edukatif, Fungsi Religius, Fungsi Protektif, Fungsi Sosialisasi, Fungsi Rekreatif, dan Fungsi Ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang dampak pernikahan dini terhadap Fungsi Keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dikarenakan tujuan penelitian ingin mendapatkan gambaran secara menyuluh tentang dampak pernikahan dini terhadap 7 fungsi keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek fungsi biologis pernikahan dini berdampak terhadap kesehatan informan. Pada aspek fungsi edukatif pernikahan dini berdampak kurang baik terhadap pemberhentian pendidikan informan. Pada fungsi religius berdampak positif. Pada fungsi protektif pernikahan dini berdampak terhadap keamanan dan kenyaman. Pada fungsi sosialisasi berdampak terhadap kebebasan bersosialisasi. Pada fungsi rekreatif berdampak kegiatan hiburan dan rekreasi menajdi terkendala, dan pada fungsi ekonomis pernikahan dini berdampak dalam pemenuhan kebutuhan dasar yang tidak optimal. Kata Kunci : Dampak, Penikahan dini, Fungsi KeluargaItem Deteksi Dini Keluarga Anak Penyandang Disabilitas Intelektual Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-18) Samsinar, 19.04.166.; Epi Supiadi; Ahmad YaneriSamsinar, 19.04.166. Deteksi Dini Keluarga Anak Penyandang Disabilitas Intelektual Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung. Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Ahmad Yaneri Deteksi dini merujuk pada satu usaha dengan cara yang spesifik untuk mengamati tumbuh kembang anak secara fisik/psikis dalam rangka membantu anak agar dapat perlakuan yang sesuai dengan kondisi subjek. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) Deteksi dini Fungsi Intelektual Anak Penyandang Disabilitas Intelektual, 2) Deteksi dini Fungsi Perilaku Adaptif Anak Penyandang Disabilitas Intelektual, 3) Deteksi dini Keterampilan Praktis Anak Penyandang Disabilitas Intelektual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan historis. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Informan penelitian berjumlah 6 orang, Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan uji kredibilitas data, dan transferabilitas. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa deteksi dini keluarga anak penyandang disabilitas intelektual cukup bagus. Namun tidak dapat dipungkiri bahwasanya anak penyandang disabilitas intelektual masih belum begitu optimal dan efektif dalam kemampuan fungsi intelektual, perilaku adaptif dan keterampilan praktis serta keluarga dalam hal ini orang tua anak penyandang disabilitas intelektual belum begitu optimal dalam melakukan proses deteksi dini. Sehubungkan dengan hal tersebut maka diusulkan program “Pemberdayaan Orang Tua dalam Pengasuhan Anak Disabilitas Berbasis Online” bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam pola pengasuhan tumbuh kembang anak sehingga orang tua dan calon orang tua dapat memiliki bekal parenting. Kata kunci: Deteksi dini, Penyandang disabilitas intelektualItem Dukungan Sosial Keluarga terhadap Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta,(Perpustakaan, 2024-03-07) EKA FITRI HANDAYANI, 1904282; Nono Sutisna; Muh. Ananta FirdausABSTRAK EKA FITRI HANDAYANI, Dukungan Sosial Keluarga terhadap Anak Berkonflik dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta, Dosen Pembimbing: Nono Sutisna dan Muh. Ananta Firdaus Dukungan sosial merujuk kepada pemberian bantuan baik dalam bentuk materi maupun non materi (emosional, informasi, penghargaan) dari orang-orang yang peduli dan menyayangi individu serta memiliki manfaat bagi individu. Kondisi tersebut yang mendorong mereka untuk dapat berfungsi sosial dengan baik di kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mendalam tentang : 1) karakteristik informan, 2) dukungan emosional pada ABH, 3) dukungan penghargaan pada ABH 4) dukungan instrumental pada ABH, 5) dukungan informatif pada ABH. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah :1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer berasal dari Kepala keluarga dan sumber data sekunder dari pekerja sosial dan berupa dokumentasi atau informasi lainnya. Adapun pemeriksaan keabsahan data dilakukan menggunakan uji kredibilitas melalui ketekunan pengamatan, triangulasi, dan kecukupan referensi serta pengujian dependability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga masih kurang maksimal dalam memberikan dukungan sosial kepada Anak Berkonflik dengan Hukum baik dari aspek emosional, aspek penghargaan, dan aspek informatif, namun untuk dukungan instrumental sudah cukup baik. Keluarga belum mengetahui cara yang tepat untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada anak berkonflik dengan hukum dan keluarga kurang dalam memberikan perhatian dimana keluarga jarang sekali melakukan kunjungan ke Sentra karena sibuk bekerja yang sangat berdampak pada ketidakstabilan emosi dalam menjalankan rehabilitasi sosial. Berdasarkan permasalahan ini, peneliti mengusulkan program yaitu Penguatan dukungan sosial keluarga Anak Berkonflik Dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta dengan tujuan untuk menguatkan dukungan sosial oleh keluarga pada Anak Berkonflik dengan Hukum. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Keluarga, Anak Berkonflik dengan Hukum, Sentra HandayaniItem DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP WARGA BINAAN SOSIAL DI RUMAH TAHANAN KELAS IIB TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR(Perpustakaan, 2023-08-05) IMPRON FAKHRUDDIN NRP. 19.04.184; R. ENKEU AGIATI; SuhendarABSTRAK IMPRON FAKHRUDDIN : Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Warga Binaan Sosial Di Rumah Tahanan Kelas IIB Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Dosen Pembimbing: R. Enkeu Agiati dan Suhendar. Dukungan sosial keluarga merujuk pada pemberian bantuan berupa fisik maupun psikis dalam bentuk dukungan material, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan informasional yang berasal dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang 1) karakteristik responden. 2) dukungan material keluarga terhadap responden, 3) dukungan emosional keluarga terhadap responden, 4) dukungan penghargaan keluarga terhadap responden, dan 5) dukungan informasional keluarga terhadap responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Responden dalam penelitian ini yaitu 59 warga binaan sosial di Rumah Tahanan Kelas IIB Trenggalek. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu 1) angket, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity), serta uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dukungan sosial keluarga terhadap warga binaan dilakukan secara optimal. Namun, dukungan material keluarga masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, diusulkan program “Pelatihan Keterampilan berbasis Kewirausahaan bagi Warga Binaan Sosial” di Rumah Tahanan Kelas IIB Trenggalek Provinsi Jawa Timur . Kata Kunci : Dukungan sosial keluarga, Warga binaan sosial, dan Penguatan dukungan sosial. ABSTRACT IMPRON FAKHRUDDIN : Family Social Support for Social Assisted Residents in Trenggalek Class IIB Detention Center East Java Province. Advisor : R. Enkeu Agiati and Suhendar. Family social support refers to the provision of assistance in the form of physical and psychological such as family material support, family emotional support, family appreciation support, and family informational support from the family. This study aims to obtain an empirical description of 1) the characteristics of the respondents. 2) family material support for respondents, 3) family emotional support for respondents, 4) family appreciation support for respondents, and 5) family informational support for respondents. The method used in this research is quantitative descriptive. The data sources used are primary and secondary data sources. Respondents in this study were 59 socially assisted members of the Trenggalek Class IIB Detention Center. The sampling technique in this study was simple random sampling. Data collection techniques used are 1) questionnaire, 2) observation, and 3) documentation study. This research instrument uses a rating scale. The validity test used is the face validity test, as well as the reliability test using Alpha Cronbach. The results of the study show that the provision of family social support to socially assisted residents is carried out optimally. However, family material support still needs to be improved. Therefore, it is proposed a program "Training of Entrepreneurship-based Skills for Social Assisted Residents" in Trenggalek Class IIB Detention Center East Java Province. Keywords : Family social support, Social assisted residents, and Strengthening social support.Item Dukungan Sosial Masyarkat Terhadap Lanjut Usia Terlantar Di Desa Karangtengah Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk,(Perpustakaan, 2024-02-20) J.MASITOH DENANDA, 19.04.243.; Ami Maryami; Sri Ratna NingrumABSTRAK J.MASITOH DENANDA, 19.04.243. Dukungan Sosial Masyarkat Terhadap Lanjut Usia Terlantar Di Desa Karangtengah Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk, Dosen Pembimbing : Ami Maryami dan Sri Ratna Ningrum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dukungan sosial yang diberikan masyarakat kepada lanjut usia terlantar dan mendapatkan gambaran secara empiris tentang (1) karakteristik informan, (2) dukungan emosional, (3) dukungan penghargaan, (4) dukungan instrumental, (5) dukungan informasional dalam dukungan sosial masyarakat terhadap lanjut usia terlantar di Desa Karangtengah, Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive, dan mendapatkan hasil berjumlah lima informan, terdiri dari lima lanjut usia terlantar yang berusia 70 tahun ke atas. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas melalui ketekunan pengamatan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, kecukupan referensi, dan kepastian data. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial masyarakat Desa Karangtengah terhadap lanjut usia terlantar mencangkup : (1) Dukungan emosional yang diberikan dalam bentuk perhatian, empati, dan kepedulian yang dilakukan apabila lanjut usia sedang sakit, sedang sedih, dan sedang menyendiri. (2) Dukungan penghargaan diberikan oleh masyarakat kepada lanjut usia terantar berupa persetujuan akan pendapat dan keinginan lanju usia. (3) Dukungan instrumental yang diberikan yaitu berupa uang, makanan, dan membenahi atap yang bocor. (4) Dukungan informasional diberikan masyarakat kepada lanjut usia terlantar dalam bentuk saran dan nasihat yang dilakukan pada lanjut usia. Program yang diusulkan yaitu “Penguatan Masyarakat Dalam Memberikan Dukungan Sosial Terhadap Lanjut Usia Terlantar di Desa Karangtengah Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk”. Program ini bertujuan agar masyarakat memberikan empati dan membantu kebutuhan lanjut usia terkait dukungan sosial kepada lanjut usia terlantar sehingga dapat menguatkan dukungan sosial masyarakat kepada lanjut usia terlantar. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Masyarakat, Lanjut Usia TerlantarItem Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi.(perpustakaan, 2024-01-05) BURHANUDIN. 19.04.157.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK BURHANUDIN. 19.04.157.Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi. Dosen Pembimbing: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Dukungan sosial dari orang tua menjadi sangat penting untuk keberlangsungan dan kelancaran kegiatan belajar di Sanggar Belajar Balarenik, dalam rangka merubah mindset dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi lebih baik, bermutu dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai dukungan sosial orang tua terhadap kegiatan belajar anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi yang mencakup aspek dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan orang tua dari anak yang mengikuti kegiatan belajar di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi yang diwakili oleh ibu, dengan jumlah 73 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan penyebaran kuesioner, wawancara tidak tersetruktur, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keempat aspek dukungan sosial yang diteliti berada pada kategori sedang dengan total skor 7.443 dan rata-rata 73,18 ataupun jika dipresentasekan berada pada kategori sedang dengan nilai 72,60%. Namun, berdasarkan perhitungan setiap aspek dukungan sosial terdapat aspek yang lebih rendah daripada aspek lainnya yaitu pada aspek dukungan informasional. Dari hasil observasi di lapangan masih terdapat orang tua yang acuh terhadap kegiatan belajar anaknya. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah dan analisis kebutuhan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi orang tua dalam kegaiatan belajar anaknya. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Kesadaran Orang Tua tentang Pentingnya Pendidikan Anak” melalui penyuluhan. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Keluarga Miskin, Pendidikan Anak ABSTRACT BURHANUDIN. 19.04.157.Parents Social Suppoet for Childrens Learning Activities at the Balarenik Learning Center in Pemulung Village, Bekasi City. Supervisior : Didiet Widiowati dan Abas Basuni Social support from parents is very important for the continuity and smoothness of learning activities at the Balarenik Learning Center, in order to change mindsets and improve Human Resources (HR) to be better, of better quality. This study aims to obtain an overview at the Balarenik Learning Centeer in Pemulung Village, Bekasi City, which includes aspect of emotional support, informational support, instrumental support, and appreciation support. This research is descriptive in the form of using quantitative methods. Respondents in this study werw parents of children who took part in learning activities at the Balarenik Learning Center in Pemulung Village, Bekasi City, represented by mothers, whit a total of 73 people. Determination of the sample in this study using simple random sampling. The data collection technique used is by distributiing questionnaires, unstructured interviews, and documentation studies. The results of this study indicate that the four aspects of social support studied are in the medium category with a total score of 7,443 and an average of 100.8 or if presented are in the medium category with a value of 72.60%. However, based on the calculation of each aspect of social support, there are aspects that are lower than the other aspects, namely the informational support aspect. From the results of observations in the field there are still parents who are indifferent to their children's learning activities. Therefore, researchers designed program proposals that were in accordance with the problem analysis and needs analysis with the aim of increasing parents' awareness and participation in their children's learning activities. The program that the researchers propose is "Increasing Parents' Awareness of the Importance of Children's Education" through counseling. Keywords : Social Support, Poor Families, Children's Education