ACTIVITY DAILY LIVING ANAK DISABILITAS FISIK CEREBRAL PALSY YANG MENDAPAT LAYANAN TERAPI OKUPASI DI SENTRA TERPADU KARTINI DI TEMANGGUNG

Abstract

TIEFFANI HASTIN PRASASTI. NRP. 21.04.056. Activity Daily Living Anak Disabilitas Fisik Cerebral Palsy yang Mendapat Layanan Terapi Okupasi di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Dibimbing oleh DENTI KARDETI dan YANA SUNDAYANI Activity Daily Living merupakan keterampilan dasar dan tugas sehari-hari yang dijalankan oleh individu secara rutin seperti berjalan, makan, berpakaian, menggunakan toilet, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai activity daily living anak disabilitas fisik cerebral palsy yang mendapat layanan terapi okupasi di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung yang mencakup aspek merawat diri, mobilitas, dan fungsi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penarikan sampel di dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus kepada 30 orangtua yang memiliki anak cerebral palsy dan mendapat layanan terapi okupasi di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Validitas alat ukur menggunakan teknik face validity dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitian dari aspek merawat diri mendapatkan kategori tidak mampu dengan skor total 129 (35,83%). Hasil penelitian dari aspek mobilitas mendapatkan kategori tidak mampu dengan skor total 161 (44,72%). Hasil penelitian dari aspek fungsi sosial mendapatkan kategori mampu dengan skor total 253 (70,28%). Secara keseluruhan activity daily living yang meliputi aspek merawat diri, mobilitas, dan fungsi sosial anak cerebral palsy yang mendapat layanan terapi okupasi di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung berada pada kategori mampu dengan total skor 543 (50,28%). Berdasarkan hasil analisis masalah, kemampuan merawat diri dan mobilitas anak perlu ditingkatkan. Dari hasil penelitian masalah tersebut, ditemukan bahwa faktor masalah lainnya yang perlu dilakukan intervensi adalah mengenai kompetensi orangtua yang berkorelasi pada pendidikan dan lamanya anak mendapat terapi okupasi. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah. Program yang peneliti usulkan adalah "Peningkatan Kapasitas Orangtua dalam Merawat Anak Cerebral Palsy (PEKA OMA CP)". Program ini menggunakan metode group work, tipe educational group, dan techniques for changing individual actions. Kata Kunci: Activity Daily Living, Anak Cerebral Palsy, Terapi Okupasi

Description

Keywords

Activity Daily Living, Anak Cerebral Palsy, Terapi Okupasi

Citation

Collections