AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. Peran Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
Loading...
Date
2024-09-09
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. Peran Kader Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Percepatan Penurunan
Stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
Sumedang. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum.
Stunting merupakan masalah tumbuh kembang anak yang menjadi perhatian utama
di Indonesia, khususnya di Desa Jatimulya, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang peran kader
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam percepatan penurunan
stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang yang
mencakup aspek 1) karakteristik informan, 2) peran fasilitatif, 3) peran edukatif, 4)
peran teknis, dan 5) peran representatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam
penelitian ini sebanyak delapan orang yang terdiri dari lima orang kader PKK, dua
orang tua yang memiliki anak stunting, dan kepala seksi kesejahteraan sosial Desa
Jatimulya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader PKK di Desa Jatimulya telah
berupaya maksimal dalam menjalankan peran mereka. Peran fasilitatif dilakukan
oleh kader PKK dengan aktif mengorganisir kegiatan dan mendukung keluarga
dengan anak stunting, meskipun membutuhkan pelatihan lebih lanjut untuk
meningkatkan efektivitas. Peran edukatif masih terkendala oleh keterbatasan
pengetahuan kader tentang stunting, yang mengakibatkan kurang maksimalnya
penyuluhan kepada masyarakat. Peran teknis mencakup pengumpulan dan
pelaporan data stunting yang dilakukan saat kegiatan posyandu dan program Bina
Keluarga Balita (BKB), namun terkendala oleh kurangnya partisipasi keluarga dan
rusaknya alat pengukuran. Pada pelaksanaan peran representatif, kader PKK
berperan sebagai penghubung antar pihak untuk memperjuangkan kebutuhan
keluarga terdampak stunting, namun masih perlu meningkatkan kapasitas dalam
membangun kemitraan dan kerjasama. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
serta ketersediaan sistem sumber, maka peneliti merekomendasikan program
peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan intensif, pendampingan, dan
optimalisasi sumber daya dengan nama “Bersama Atasi Stunting”. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader PKK dalam
percepatan penurunan stunting, termasuk penyuluhan, pelatihan komunikasi, dan
publikasi yang efektif, dengan kerjasama instansi terkait.
Kata Kunci: Stunting, Peran, Kader PKK
ABSTRACT
AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. The Role of Family Welfare
Empowerment Cadres in Combating Stunting in Jatimulya Village,
North Sumedang District, Sumedang Regency. Supervised by Abas
Basuni and Sri Ratna Ningrum.
Stunting is a significant child growth and development issue in Indonesia,
particularly in Jatimulya Village, Sumedang Regency. This study aims to
empirically describe the role of Family Welfare and Empowerment (PKK) cadres in
accelerating the reduction of stunting in Jatimulya Village, North Sumedang
District, Sumedang Regency, covering aspects of 1) informant characteristics, 2)
facilitative roles, 3) educational roles, 4) technical roles, and 5) representative
roles. This study uses a descriptive qualitative approach. Data collection
techniques include in-depth interviews, observations, and document studies. The
informants in this study consisted of eight people: five PKK cadres, two parents
with stunted children, and the head of social welfare in Jatimulya Village. The
results showed that PKK cadres in Jatimulya Village have made maximum efforts
in performing their roles. The facilitative role involves PKK cadres actively
organizing activities and supporting families with stunted children, although
further training is needed to improve effectiveness. The educational role is still
hindered by the cadres' limited knowledge about stunting, resulting in less effective
community outreach. The technical role includes collecting and reporting stunting
data during posyandu activities and the Bina Keluarga Balita (BKB) program, but
it is hampered by a lack of family participation and damaged measurement tools.
In the representative role, PKK cadres act as liaisons between parties to advocate
for the needs of families affected by stunting, but there is a need to improve capacity
in building partnerships and cooperation. Based on the research results, analysis,
and availability of resource systems, the researchers recommend a capacity building program for cadres through intensive training, mentoring, and resource
optimization named "Together Overcome Stunting." This program aims to enhance
PKK cadres' understanding and skills in accelerating stunting reduction, including
effective counseling, communication training, and publication, in collaboration
with relevant agencies.
.
Keywords: Stunting, Role, PKK Cadre
Description
Keywords
Stunting, Peran, Kader PKK