Browsing by Author "Nike Vonika"
Now showing 1 - 19 of 19
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Program Keluarga Harapan Pada Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2024-09-10) YUDHA DEWANTARA PUTRA. NRP. 20.04.130.; Wiwit Widiansyah; Nike VonikaYUDHA DEWANTARA PUTRA. NRP. 20.04.130. Dampak Program Keluarga Harapan Pada Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Dosen Pembimbing : Wiwit Widiansyah dan Nike Vonika. Kemiskinan merupakan masalah global yang terus menjadi tantangan, termasuk di Kabupaten Bandung yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar, yaitu 258 ribu jiwa. Desa Tenjolaya di Kecamatan Pasirjambu adalah salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan membantu keluarga miskin memenuhi kebutuhan dasar mereka. Penelitian ini fokus pada dampak PKH terhadap pemenuhan kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Tenjolaya, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH memiliki dampak positif dalam memenuhi kebutuhan primer (makanan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan), sekunder (perabotan rumah tangga, alat elektronik), dan tersier (kendaraan, alat komunikasi). Namun, terdapat juga dampak negatif seperti ketergantungan pada bantuan, penyalahgunaan dana, kurangnya inisiatif, dan ketidak cukupan bantuan. Masalah utama yang ditemukan pada penelitian ini adalah kurangnya pemantauan terhadap pengunaan bantuan PKH. Peneliti mengusulkan program "BAIK (Bantuan Akselerasi Informasi Keluarga Penerima PKH)" dengan metode community development (CD). Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pendampingan dan mengatasi dampak negatif tersebut. KATA KUNCI: PKH, Dampak, Pemenuhan Kebutuhan Keluarga ABSTRAC YUDHA DEWANTARA PUTRA, NRP. 20.04.130: The Impact of the Family Hope Program on Meeting the Needs of Beneficiary Families in Tenjolaya Village, Pasirjambu District, Bandung Regency. Supervisor : Wiwit Widiansyah and Nike Vonika. Poverty is a global problem that continues to be a challenge, including in Kabupaten Bandung, which has the largest number of poor people, at 258 thousand. Tenjolaya Village in Pasirjambu Sub-district is one of the areas with a high poverty rate. The Family Hope Program (PKH) aims to help poor families meet their basic needs. This research focuses on the impact of PKH on meeting the needs of Beneficiary Families (KPM) in Tenjolaya Village, using qualitative research methods with a descriptive approach. The results show that PKH has a positive impact in fulfilling primary (food, shelter, education, health), secondary (household furniture, electronic devices), and tertiary (vehicles, communication devices) needs. However, there are also negative impacts such as dependence on assistance, misuse of funds, lack of initiative, and insufficient assistance. The main problem found in this study is the lack of monitoring of the use of PKH assistance. Researchers propose the “BAIK (Information Acceleration Assistance for PKH Recipient Families)” program using the community development (CD) method. This program aims to improve the effectiveness of assistance and overcome the negative impacts. KEY WORDS: PKH, Impact, Family Needs FulfillmentItem Efektivitas Program Kampung Tematik Labirin Binaan Astra dalam Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Pascapandemi Covid-19 di Kota Bogor.(Perpustakaan, 2024-03-18) M. ASFIAZHAR ADITHIA P, 19.04.103.; Wawan Heryana; Nike VonikaM. ASFIAZHAR ADITHIA P, 19.04.103. Efektivitas Program Kampung Tematik Labirin Binaan Astra dalam Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Pascapandemi Covid-19 di Kota Bogor. Dibimbing oleh Wawan Heryana dan Nike Vonika. Dalam penelitian ini, Kampung Tematik Labirin menjadi wilayah dan programnya terdampak pada masa pascapandemi Covid-19 di mana setelah pandemi Covid-19 usai, butuh penyesuaian kembali karena kebiasaan yang sudah dilakukan pada saat pandemi Covid-19, seperti berbelanja online dan mencari hiburan secara online. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus dengan mengambil seluruh populasi menjadi responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner dan 2) studi dokumentasi. dan 3) observasi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menggambarkan secara empiris seberapa efektif program Kampung Tematik Labirin dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui teori efektivitas program menurut Budiani (2007:53) dengan hasil sebagai berikut: 1) pencapaian sosialisasi program sebesar 96,17%, 2) pencapaian sasaran program sebesar 94,26%, 3) pencapaian tujuan program sebesar 92,79% dan 4) pencapaian pemantauan program sebesar 93,82%. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya skor dengan nilai terendah berada pada aspek pencapaian tujuan program dengan masalah terjadinya penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kampung Tematik Labirin. Dalam mengatasi permasalahan ini, diperlukan suatu program yang dirancang untuk melaksanakan tindakan-tindakan penanganan. Maka dari itu, muncul program kegiatan “Pelatihan kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan wisatawan ke kampung tematik labirin”. Harapan dari program ini agar wisatawan yang berkunjung ke Kampung Tematik Labirin bisa meningkat dan nantinya akan berimbas terhadap perekonomian warga Kampung Tematik Labirin. Kata Kunci: Efektivitas Program, Kampung Tematik Labirin, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Pascapandemi Covid-19.Item Efektivitas Program KUBE di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-09-10) Amellia Pricylia Paila Abrahams, NRP. 20.04.127.; Dwi Heru Sukoco; Nike Vonika; Wiwit WidiansyahAmellia Pricylia Paila Abrahams, NRP. 20.04.127. Efektivitas Program KUBE di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco, Nike Vonika, dan Wiwit Widiansyah. Program KUBE merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan Program KUBE di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, meliputi aspek pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatatan waktu, ketercapaian tujuan, dan perubahan nyata. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan pengumpulan data melalui survei terhadap anggota KUBE dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program KUBE di Kecamatan Cisarua belum mencapai efektivitas yang diharapkan. Meskipun terdapat beberapa peningkatan dalam hal keterampilan usaha dan akses terhadap modal, dampak positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan anggota KUBE masih terbatas. Analisis data mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang menghambat efektivitas program meliputi kurangnya pendampingan berkelanjutan, akses pasar yang terbatas, dan koordinasi yang kurang efektif antara anggota kelompok dan pelaksana program. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Program KUBE di Kecamatan Cisarua memerlukan perbaikan signifikan dalam berbagai aspek untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rekomendasi yang diusulkan mencakup peningkatan kualitas dan frekuensi pendampingan, penguatan jaringan pemasaran, serta peningkatan koordinasi dan kerjasama antara berbagai pihak terkait. Peneliti mengusulkan program “Program KUBE Terpadu” dengan metode Community Development . program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program KUBE lewat peningkatan kapasitas, pendamping, monitoring dan evaluasi berkala. KATA KUNCI: Program KUBE, Kemiskinan, Efektivitas, dan Kecamatan Cisarua ABSTRACT Amellia Pricylia Paula Abrahams, NRP. 20.04.126. Effectiveness of Joint Bussiness Groups Program di Kecamatan Cisarua, Kabupaten bandung, Provinsi Jawa Barat, Supervised by Dwi Heru Sukoco, Nike Vonika, and Wiwit Widiansyah. The KUBE Program is a government initiative aimed at reducing poverty and improving the welfare of poor families through a group-based economic empowerment approach. This study aims to evaluate the effectiveness of the KUBE Program implementation in Cisarua District, Sumedang Regency, West Java Province, encompassing aspects such as program understanding, target accuracy, timeliness, goal achievement, and tangible changes. The research method used is a quantitative approach, with data collected through surveys of KUBE members and descriptive statistical analysis. The results show that the KUBE Program in Cisarua District has not achieved the expected effectiveness. Although there have been some improvements in business skills and access to capital, the positive impact on the income and welfare of KUBE members remains limited. Data analysis reveals that factors hindering the program's effectiveness include a lack of continuous mentoring, limited market access, and ineffective coordination between group members and program implementers. The conclusion of this study is that the KUBE Program in Cisarua District requires significant improvements in various aspects to achieve the desired objectives. The proposed recommendations include enhancing the quality and frequency of mentoring, strengthening marketing networks, and improving coordination and cooperation among various stakeholders. The researcher suggests the "Integrated KUBE Program" with a Community Development method. This program aims to increase the effectiveness of the KUBE Program through capacity building, mentoring, and regular monitoring and evaluation. KEY WORD: KUBE Program, Poverty, Effectiveness, and Cisarua DistricItem KESIAPAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN TERHADAP GRADUASI MANDIRI DI DESA BANGBAYANG KECAMATAN GEKBRONG KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2023-08-04) Audry Melodia NRP. 19.04.274; Wawan Heryana; Nike VonikaABSTRAK AUDRY MELODIA, 19.04.274. Kesiapan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan terhadap Graduasi Mandiri di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing : Wawan Heryana dan Nike Vonika. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai Kesiapan keluarga penerima manfaat bantuan PKH terhadap graduasi mandiri di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner, studi dokumentasi, dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknik sensus dengan menjadikan seluruh populasi yang berjumlah 30 KPM sebagai responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kesiapan KPM bantuan PKH terhadap Graduasi Mandiri di Desa Bangbayang berada pada kategori “tinggi”. Hal ini dijelaskan melalui perolehan skor pada 5 aspek diantaranya 1) Kesiapan pada aspek fisik memiliki persentase 80,66%, 2) Kesiapan pada aspek psikologis memiliki persentase 75,58%, 3) Kesiapan pada aspek kebutuhan memiliki persentase 87,41%, 4) Kesiapan pada aspek pengetahuan memiliki persentase 76%, dan 5) Kesiapan pada aspek keterampilan memiliki persentase 68,58%. Hasil penelitian menemukan bahwa aspek keterampilan merupakan aspek dengan skor paling terendah diantara aspek lainnya dengan masalah berupa kurangnya keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan ataupun mencari pekerjaan tambahan. Dalam upaya penanganan masalah tersebut dibutuhkan sebuah program dalam kerangka pelaksanaan Program Keluarga Harapan untuk mempersiapkan KPM PKH khususnya dalam hal keterampilan sebelum menghadapi graduasi, hal ini agar mencegah terjadinya kerentanan kembali terhadap keluarga penerima manfaat yang telah melakukan graduasi. Kata Kunci : Kesiapan, Keluarga Penerima Manfaat, Graduasi, Program Graduasi Mandiri, Program Keluarga Harapan. ABSTRACT AUDRY MELODIA, 19.04.274. Readiness of Beneficiary Families of the Hope Family Program for Independent Graduation in Bangbayang Village, Gekbrong District, Cianjur Regency. Supervisors: Wawan Heryana and Nike Vonika. This study aims to obtain an empirical description of the Readiness of PKH beneficiary families for independent graduation in Bangbayang Village, Gekbrong District, Cianjur Regency. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. Data collection techniques were carried out using questionnaires, documentation studies, and observation. This study uses a census technique by making the entire population of 30 KPM as respondents. The results of this study indicate that the Readiness of KPM assisted by PKH for Independent Graduation in Bangbayang Village is in the "high" category. This is explained through the acquisition of scores on 5 aspects including 1) Readiness on the physical aspect has a percentage of 80.66%, 2) Readiness on the psychological aspect has a percentage of 75.58%, 3) Readiness on the needs aspect has a percentage of 87.41%, 4 ) Readiness on the knowledge aspect has a percentage of 76%, and 5) Readiness on the skills aspect has a percentage of 68.58%. The results of the study found that the skill aspect is the aspect with the lowest score among other aspects with problems in the form of a lack of skills that can be used to increase income or find additional work. In an effort to deal with this problem, a program is needed within the framework of the implementation of the Hope Family Program to prepare KPM PKH, especially in terms of skills before facing graduation, this is to prevent the re-vulnerability of beneficiary families who have graduated. Keywords : Readiness, PKH Beneficiary Families, Graduation, Independent Graduation Programme, Hope Family Program (PKH).Item Kesiapan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan terhadap Graduasi Mandiri di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur(Perpustakaan, 2023-10-30) AUDRY MELODIA, 19.04.274.; Wawan Heryana; Nike VonikaAUDRY MELODIA, 19.04.274. Kesiapan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan terhadap Graduasi Mandiri di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing : Wawan Heryana dan Nike Vonika. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai Kesiapan keluarga penerima manfaat bantuan PKH terhadap graduasi mandiri di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner, studi dokumentasi, dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknik sensus dengan menjadikan seluruh populasi yang berjumlah 30 KPM sebagai responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kesiapan KPM bantuan PKH terhadap Graduasi Mandiri di Desa Bangbayang berada pada kategori “tinggi”. Hal ini dijelaskan melalui perolehan skor pada 5 aspek diantaranya 1) Kesiapan pada aspek fisik memiliki persentase 80,66%, 2) Kesiapan pada aspek psikologis memiliki persentase 75,58%, 3) Kesiapan pada aspek kebutuhan memiliki persentase 87,41%, 4) Kesiapan pada aspek pengetahuan memiliki persentase 76%, dan 5) Kesiapan pada aspek keterampilan memiliki persentase 68,58%. Hasil penelitian menemukan bahwa aspek keterampilan merupakan aspek dengan skor paling terendah diantara aspek lainnya dengan masalah berupa kurangnya keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan ataupun mencari pekerjaan tambahan. Dalam upaya penanganan masalah tersebut dibutuhkan sebuah program dalam kerangka pelaksanaan Program Keluarga Harapan untuk mempersiapkan KPM PKH khususnya dalam hal keterampilan sebelum menghadapi graduasi, hal ini agar mencegah terjadinya kerentanan kembali terhadap keluarga penerima manfaat yang telah melakukan graduasi. Kata Kunci : Kesiapan, Keluarga Penerima Manfaat, Graduasi, Program Graduasi Mandiri, Program Keluarga Harapan.Item Kolaborasi Hexahelix dalam Program Pengembangan Ekonomi Lokal di Desa Wangen Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.(Perpustakaan, 2024-09-10) LISA AULIA KUSUMASTUTI, NRP. 20.04.195.; Dwi Heru Sukoco; Nike VonikaLISA AULIA KUSUMASTUTI, NRP. 20.04.195. Hexahelix Collaboration for Local Economic Development: A Realization of PT Tirta Investama Klaten's Social Responsibility in Wangen Village, Polanharjo District, Klaten Regency. Supervisors: Dwi Heru Sukoco and Nike Vonika. Collaboration is a process where two or more professionals work together to serve a specific client (individual, family, group, community, or population). This research aims to provide an overview of the collaboration process in the Local Economic Development (LED) program developed by PT Tirta Investama in Wangen Village, Polanharjo District, Klaten Regency. It uses collaboration components that include personal commitment, communication skills, interaction processes, programs or services, and contextual suitability for all Hexahelix actors, including 1) Business actors; PT Tirta Investama Klaten, 2) MSME support actors; PERSEPSI and New Diamond, 3) Government actors; Department of Trade, Cooperatives, and MSMEs (DPKUKM) Klaten Regency, 4) Academic actors; Students of Poltekesos Bandung, 5) Media actors; KR Jogja media, and 6) Community actors; MSME practitioners in Wangen Village. This study uses a qualitative descriptive method. The data sources are representatives of Hexahelix actors selected using a purposive sampling technique. Data collection techniques include in-depth interviews, observation, and document studies. The research findings indicate that the components of the collaboration's success have not yet been fully optimized. This is evidenced by the lack of personal commitment among actors in taking responsibility for the program, while their communication abilities are good, as shown by structured conflict resolution management. Each actor provides different programs or services within the PEL program. The interaction process among actors creates positive synergy through open and participative communication. The assistance provided by all actors aligns with the community's needs. Based on these findings, the researchers propose the program "Enhancing Personal Commitment of Hexahelix Actors in the PEL Program in Wangen Village." Keywords: Hexahelix Collaboration, Local Economic Development. ABSTRAK LISA AULIA KUSUMASTUTI, NRP. 20.04.195. Kolaborasi Hexahelix dalam Program Pengembangan Ekonomi Lokal di Desa Wangen Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Dosen Pembimbing: Dwi Heru Sukoco dan Nike Vonika. Kolaborasi merupakan sebuah proses dua atau lebih profesional bekerja sama untuk melayani klien tertentu (individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau populasi). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran proses pelaksanaan kolaborasi dalam program Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) yang dikembangkan oleh PT Tirta Investama di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten dengan menggunakan komponen kolaborasi yang meliputi komitmen personal, kemampuan berkomunikasi, proses interaksi, program atau pelayanan, dan kesesuaian konteks kepada seluruh aktor Hexahelix diantaranya 1) Aktor dunia usaha; PT Tirta Investama Klaten, 2) Aktor pendamping UMKM; PERSEPSI dan New Diamond, 3) Aktor pemerintah; Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (DPKUKM) Kabupaten Klaten, 4) Aktor Mahasiswa; Mahasiswa Poltekesos Bandung, 5) Aktor media; media KR Jogja, dan 6) Aktor masyarakat; pelaku UMKM Desa Wangen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data merupakan perwakilan aktor Hexahelix yang ditentukan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa komponen keberhasilan kolaborasi yang dilakukan belum sepenuhnya optimal. Hal ini terbukti dari komitmen personal antaraktor yang masih kurang dalam bertanggung jawab terhadap program, kemampuan komunikasi antaraktor yang bak dengan dibuktikan manajemen penyelesaian konflik yang terstruktur. Setiap aktor memberikan program atau layanan yang berbeda dalam program PEL. Proses interaksi antaraktor menciptakan sinergi positif melalui komunikasi yang terbuka dan partisipatif. Pendampingan yang diberikan oleh seluruh aktor sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti mengusulkan program Peningkatan Komitmen Personal Aktor Hexahelix Program PEL Desa Wangen. Kata Kunci: Kolaborasi Hexahelix, Pengembangan Ekonomi LokalItem Kolaborasi Sahabat Tagana dan BPBD dalam Menanggulangi Bencana Longsor di Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes(Perpustakaan, 2024-03-14) BAYU PRATAMA PUTRA, 19.04.109.; Wawan Heryana; Nike VonikaABSTRAK BAYU PRATAMA PUTRA, 19.04.109. Kolaborasi Sahabat Tagana dan BPBD dalam Menanggulangi Bencana Longsor di Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, Wawan Heryana dan Nike Vonika Adanya program Sahabat Tagana sendiri merupakan sebuah strategi sekaligus upaya yang telah diterapkan oleh masyarakat Desa Sridadi dalam hal percepatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, dan didasarkan karena Desa Sridadi berada di daerah yang rawan terdampak terjadinya bencana longsor. Metode yang penulis gunakan dalam penelitia ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan agar dapat memberikan pemahaman mendalam terkait adanya kolaborasi yang dilakukan oleh Sahabat Tagana dengan BPBD dalam upaya penanggulangan bencana longsor yang terjadi di Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan juga studi dokumen. Untuk informan yang ada dalam penelitian ini sendiri terdapat empat orang yang terdiri dari anggota Sahabat Tagana, anggota BPBD dan juga pihak pemerintah Desa Sridadi. Hasil penelitian mengatakan bahwa terkait kolaborasi yang dilakukan terbilang cukup baik, dan hal tersebut dinilai berdasarkan dengan adanya lima aspek yeng terdapat pada kolaborasi yang sangat baik, namun untuk aspek produktivitas kerja sendiri memiliki kendala yang dimana terdapat beberapa masyarakat Desa Sridadi yang sulit untuk direlokasi dari tempat tinggal mereka yang rawan dan membuat produktivitas kerja menurun. Program yang direncanakan sebagai pemecahan masalah berupa program “Penyuluhan Sosial Masyarakat tentang Relokasi HUNTAP”. Tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau direlokasi ke HUNTAP yang sedang disiapkan untuk tempat tinggal Masyarakat Desa Sridadi agar terhindar dari bencana longsor. Kata Kunci: Kolaborasi, Sahabat Tagana, BPBD, PenanggulanganItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI UPAYA PENINGKATAN KESTABILAN EMOSI KLIEN ”ZP” KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI SENTRA SATRIA BATURRADEN(Perpustakaan, 2024-10-28) Satria Dicky Febriansyah NRP. 2104183; Nike VonikaItem Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Desa Nol Perkawinan Anak (Studi Kasus Fatayat-Muslimat NU) di Desa Salamwates Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek.(Perpustakaan, 2024-03-14) ZIADATU NIKMAH TAUFIK, 19.04.231.; Wawan Heryana; Nike VonikaABSTRAK ZIADATU NIKMAH TAUFIK, 19.04.231. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Desa Nol Perkawinan Anak (Studi Kasus Fatayat-Muslimat NU) di Desa Salamwates Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Dosen Pembimbing : Wawan Heryana dan Nike Vonika Penelitian ini bertujuan menggambarkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Desa Nol Perkawinan Anak di Desa Salamwates Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Serta dengan teknik analisis data yang dilakukan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek partisipasi bentuk buah pikiran, masyarakat tidak banyak memberikan usulan atau pendapat mengenai program Desa Nol Perkawinan Anak di Desa Salamwates. Pada bentuk partisipasi tenaga, masyarakat Desa Salamwates aktif mengikuti serangkaian kegiatan dalam upaya pencegahan perkawinan anak. Pada aspek partisipasi bentuk harta dan benda, masyarakat memberikan sumbangan berupa uang dan benda yang dapat digunakan untuk kepentingan kegiatan. Pada bentuk partisipasi keterampilan dan kemahiran, masyarakat Desa Salamwates memberikan keterampilan teknik dan non teknisnya dalam kegiatan. Pada aspek partisipasi sosial, masyarakat mengikuti seluruh kegiatan dalam upaya pencegahan perkawinan usia anak dengan dasar kerukunan dan kekeluargaan yang erat. Program yang disarankan dalam penelitian ini adalah pembentukan Forum Anak Desa di Desa Salamwates. Program ini memiliki tujuan untuk memenuhi hak kewajiban anak, media komunikasi organisasi bagi anak, menjembatani pemenuhan hak partisipasi anak, media kompetisi prestasi anak, sarana pengembangan bakat serta kemampuan anak dan untuk mencegah potensi terjadinya perkawinan anak di Desa Salamwates. Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Perkawinan Anak, Program Desa Nol Perkawinan AnakItem Partisipasi Masyarakat dalam Proses Rehabilitasi Pascabencana Gempa Bumi di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur, Dibimbing oleh Wawan Heryana dan Nike Vonika.(Perpustakaan, 2024-03-14) SHOHIBA ARDANI, 19.04.119.; Wawan Heryana; Nike VonikaABSTRAK SHOHIBA ARDANI, 19.04.119. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Rehabilitasi Pascabencana Gempa Bumi di Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur, Dibimbing oleh Wawan Heryana dan Nike Vonika. Partisipasi masyarakat merujuk pada suatu bentuk keterlibatan masyarakat secara sukarela dan tanpa paksaan apapun dalam usaha mencapai suatu tujuan yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat. Suatu keterlibatan masyarakat secara sukarela tersebut dalam hal ini berkaitan dengan proses rehabilitasi pascabencana gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) partisipasi buah pikiran, 2) partisipasi tenaga, 3) partisipasi harta benda, 4) partisipasi keterampilan dan kemahiran, serta 5) partisipasi sosial yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya pemulihan pascabencana gempa bumi. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Hasil penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam proses rehabilitasi pascabencana gempa bumi berada pada kategori sedang dengan skor aktual sebanyak 4.283 dari skor ideal sebanyak 6.000. Aspek yang menjadi poin permasalahan terdapat pada aspek partisipasi harta benda serta partisipasi keterampilan dan kemahiran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, permasalahan pada aspek partisipasi keterampilan dan kemahiran lebih memungkinkan untuk dilakukan penyelesaian, sehingga peneliti mengusulkan program pelatihan keterampilan pembangunan rumah tahan gempa yang dilaksanakan di Desa Bangbayang dengan menggunakan metode Community Organization/Community Development (CO/CD) dan dengan menggunakan teknik kolaborasi. Teknik tersebut mempunyai taktik yaitu implementasi pelaksanaan perubahan atau aksi pemecahan masalah bersama dan peningkatan kemampuan atau capacity building. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Proses Rehabilitasi, Pascabencana Gempa BumiItem Pekerjaan Sosial Di Era Disrupsi(Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, 2022) Ellya Susilowati; Nike Vonika; Fachry Arsyad; M. Ananta FirdausDisrupsi yang terjadi tentunya menyentuh berbagai bidang baik itu sosial, politik, budaya, tata pemerintahan, pendidikan, dunia hiburan dan lain- lain. Tulisan yang diangkat dalam buku ini mengangkat perihal disrupsi yang terjadi pada profesi pekerjaan sosial. Tulisan pertama dan kedua mengulas bagaimana pekerja sosial dapat beradaptasi atau merespon situasi gangguan yang terjadi. Yang mana hal ini berdampak pada esensi bagaimana pekerjaan sosial menjalankan profesinya. Tulisan ketiga membahas bagaimana mengenai disrupsi yang diakibatkan karena bencana alam yang dapat menyebabkan gangguan ekonomi, sosial, politik dan budaya. Kemudian tulisan terakhir membahas mengenai pemanfaatan perkembangan teknologi informasi untuk penyelenggaraan pemerintahan dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sehingga juga berdampak lebih lanjut pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.Item Pelaksanaan Layanan Dukungan Psikososial Bagi Penyintas Bencana Gempa Bumi di Desa Cimuja Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang,(Perpustakaan, 2024-09-04) SELFANI ARIN AGISTYA, 20.04.345.; Wiwit Widiansyah; Nike VonikaSELFANI ARIN AGISTYA, 20.04.345. Pelaksanaan Layanan Dukungan Psikososial Bagi Penyintas Bencana Gempa Bumi di Desa Cimuja Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, Dibimbing oleh Wiwit Widiansyah dan Nike Vonika. Skripsi ini meneliti tentang pelaksanaan layanan dukungan psikososial bagi penyintas bencana gempa bumi di Desa Cimuja Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, yang meliputi aspek dukungan psikologis dan dukungan sosial. Bencana gempa bumi berdampak pada penyitas salah satunya berdampak pada aspek psikososialnya. Konsep penelitian ini mengacu pada teori Afiyah R. Aisy (2021) yang menyatakan bahwa layanan dukungan psikososial merupakan suatu bentuk tindakan atau bantuan yang diberikan secara sukarela oleh seseorang kepada orang lain yang berkaitan dengan aspek kualitas psikologis individu dan aspek lingkungan sosialnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelititan ini merupakan pemberi layanan dukungan psikososial yaitu Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi (PUSKASI) Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung serta penerima layanan dukungan psikososial yaitu penyintas bencana gempa bumi di Desa Cimuja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan dukungan psikososial telah terlaksana, namun demikian masih terdapat beberapa masalah bahwasanya pelaksanaan layanan dukungan psikososial yaitu waktu pelaksanaan yang terbatas, pelaksanaan asesmen yang kurang lengkap, dan media dukungan sosial yang rendah. Sehingga perlu adanya pelatihan bagi bekas penyintas untuk meningkatkan kapasitas bekas penyintas dalam mengurangi dampak dan risiko bencana yang bisa terjadi di kemudian hari. Kata Kunci: Layanan Dukungan Psikososial, Penyintas, Bencana Gempa Bumi ABSTRACT SELFANI ARIN AGISTYA, 20.04.345. Implementation of Psychosocial Support Services for Earthquake Survivors in Cimuja Village, Cimalaka Subdistrict, Sumedang Regency, Supervised by Wiwit Widiansyah and Nike Vonika. This thesis investigates the implementation of psychosocial support services for earthquake survivors in Cimuja Village, Cimalaka District, Sumedang Regency, focusing on psychological and social support aspects. Earthquake disasters impact survivors, one of which affects their psychosocial aspects. This research concept refers to the theory of Afiyah R. Aisy (2021), which states that psychosocial support services are a form of action or assistance voluntarily provided by one person to another, relating to aspects of an individual's psychological quality and their social environment. The research employs a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and documentation studies. The informants in this study are the providers of psychosocial support services from the Disaster and Refugee Studies Center (PUSKASI) at the Bandung Social Welfare Polytechnic, as well as the recipients of psychosocial support services, namely the earthquake survivors in Cimuja Village. The findings indicate that while psychosocial support services have been implemented, there are still several issues including limited service time, incomplete assessment procedures, and low social support media. Therefore, there is a need for training for former survivors to enhance their capacity to mitigate the impact and risks of potential future disasters. Keywords: Psychosocial Support Services, Survivors, Earthquake DisasterItem Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-10) NURUL AZIZAH. NRP. 20.04.012.; Wiwit Widiansyah; Nike VonikaNURUL AZIZAH. NRP. 20.04.012. Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh Wiwit Widiansyah, dan Nike Vonika. Penelitian ini untuk mengkaji tentang Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) melalui kemampuan Personal, interpersonal, sosial-ekonomi dan politik. Penelitian menggunakan metode teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan ditentukan dengan teknik purposive, Informan tersebut diantaranya penanggungjawab program KUBE Kabupaten Bandung, Pendamping KUBE Desa Tenjolaya, 2 ketua dan 2 Anggota KUBE Konveksi dan Warungan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan PRSE melalui KUBE di Desa Tenjolaya belum sepenuhnya efektif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan dalam tingkat kemampuan pemberdayaan di setiap kelompok, yang disebabkan oleh berbagai masalah dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya pelatihan yang menyertai pemberian bantuan, yang berdampak pada pelaksanaan program KUBE yang belum maksimal. Berdasarkan temuan ini, peneliti merekomendasikan adanya program pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan kemampuan anggota PRSE, terutama dalam bidang kewirausahaan sosial Kata Kunci : Pemberdayaan, PRSE, Program KUBE. ABSTRACT NURUL AZIZAH. NRP. 20.04.012: Empowerment of Socio-Economically Underprivileged Women (PRSE) through the Joint Business Group Program (KUBE) in Tenjolaya Village, Pasirjambu District, Bandung Regency. Supervised by Wiwit Widiansyah, and Nike Vonika. This research is to examine about the Empowerment of Women with Socio- Economic (PRSE) Women Empowerment through the Joint Business Group Program (KUBE) through personal, interpersonal, and interpersonal skills. through personal, interpersonal, socio-economic and political skills. The research used a descriptive technique method with a qualitative approach. The informants were determined by purposive technique, including the person in charge of the KUBE program in Bandung Regency, the Village KUBE Facilitator in Bandung Village. Bandung Regency, Tenjolaya Village KUBE Facilitator, 2 heads and 2 members of KUBE Konveksi and Warungan. Data collection techniques with in- depth interviews, observation and documentation study. The results showed that PRSE empowerment through KUBE in Tenjolaya Village has not been fully effective. This is This is indicated by differences in the level of empowerment capability in each group, which is caused by various problems and needs that have not yet been addressed. each group, which is caused by various problems and unmet needs. unmet needs. One of the main obstacles is the lack of training accompanying the program. assistance, which has an impact on the implementation of the KUBE program that has not been maximized. maximized. Based on these findings, researchers recommend a program of training and socialization programs to improve the ability of PRSE members, especially in the field of social entrepreneurship in the field of social entrepreneurship Keywords: Empowerment, PRSE, KUBE Program.Item Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Keberhasilan Mengikuti Program Kejar Paket C di PKBM Ngudi Ilmu Desa Harjosari Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.(Perpustakaan, 2024-09-07) DWINDA AJENG NUR AINI, NRP. 20.04.339; Dwi Heru Sukoco; Nike VonikaDWINDA AJENG NUR AINI, 20.04.339 The Influence of Peer Social Support on the succes of completing the Paket C in PKBM Ngudi Ilmu Harjosari Village, Karangpandan District, Karanganyar Regency. Supervised by Dwi Heru Sukoco and Nike Vonika. This study investigates the influence of peer social support on the success of completing the Paket C program at PKBM Ngudi Ilmu, Harjosari Village, Karangpandan District, Karanganyar Regency. The objectives are to determine the empirical relationship between peer social support and success in completing the Paket C program. The research employed a mixed-methods approach, utilizing both quantitative and qualitative methods. A saturated sample of 29 Paket C program participants was selected. Data collection methods included a questionnaire measuring peer social support and a review of program records to assess participants' success. The findings revealed a significant positive influence of peer social support on success in completing the Paket C program, accounting for approximately 55.1% of the variance in program completion rates. Both peer social support and success in completing the Paket C program were categorized as moderate. Based on these findings, the researcher recommends implementing a program to strengthen peer social support. The proposed program, titled "Bersama Kita Sukses," would involve group activities designed to enhance peer interaction, collaboration, and mutual support. Keywords: Peer Social Support, Learning Achievement, Paket C Program. ABSTRAK DWINDA AJENG NUR AINI, NRP. 20.04.339 Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Keberhasilan Mengikuti Program Kejar Paket C di PKBM Ngudi Ilmu Desa Harjosari Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Nike Vonika. Penelitian tentang Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Keberhasilan Mengikuti Program Kejar Paket C di PKBM Ngudi Ilmu Desa Harjosari Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap keberhasilan mengikuti Program Kejar Paket C. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif untuk mengetahui dukungan sosial teman sebaya dan keberhasilan mengikuti Program Kejar Paket C dan kuantitatif inferensial untuk menguji hipotesis pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap keberhasilan mengikuti Program Kejar Paket C. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau sensus berjumlah 29 peserta Program Kejar Paket C. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran Likert dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya memberikan pengaruh terhadap keberhasilan mengikuti Kejar Paket C sebesar 55,1%. Variabel dukungan sosial teman sebaya berada pada kategori sedang dan variabel keberhasilan mengikuti Program Kejar Paket C juga berada pada kategori sedang. Peneliti memberi usulan program guna meningkatkan dukungan sosial teman sebaya agar keberhasilan peserta dalam mengikuti Program Kejar Paket C meningkat. Program yang peneliti usulkan yaitu “Program Bersama Kita Sukses,” dengan kegiatan-kegiatan berkelompok supaya dapat meningkatkan dukungan sosial teman sebaya. Kata Kunci : Dukungan Sosial Teman Sebaya, Keberhasilan Belajar, Program Kejar Paket CItem Pengaruh Program Sembako terhadap Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat di Desa Malaka Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang,(Perpustakaan, 2024-08-19) MUHAMMAD RIYANTIARNO, 20.04.057.; Dwi Heru Sukoco; Nike VonikaMUHAMMAD RIYANTIARNO, 20.04.057. Pengaruh Program Sembako terhadap Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat di Desa Malaka Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Nike Vonika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Program Sembako terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Malaka, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Program Sembako merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk memberikan bantuan pangan kepada keluarga miskin guna meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 56 responden yang merupakan penerima manfaat Program Sembako di Desa Malaka. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk melihat pengaruh Program Sembako terhadap Pemenuhan Kebutuhan KPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Sembako memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan KPM Program Sembako di Desa Malaka. Nilai koefisien korelasi diperoleh nilai sebesar 0,716 yang menunjukkan bahwa pengaruh antara Program Sembako dan Kebutuhan KPM berada pada tingkatan yang kuat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang positif, yang berarti semakin baik pelaksanaan Program Sembako, semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan KPM. Kebutuhan KPM yang dimaksud adalah kebutuhan fisik, emosional, intelektual, spiritual, dan sosial. Variabel Program Sembako dapat memprediksi nilai variabel Kebutuhan KPM sebesar 51,2%, sedangkan 48,8% nilai variabel Kebutuhan KPM dijelaskan oleh variabel lain. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program, seperti kurangnya pemahaman penerima manfaat mengenai program dan cara mengelola bantuan secara efektif. Peneliti mengusulkan program Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pendamping Program Sembako. Tujuan program tersebut adalah meningkatnya pemenuhan kebutuhan KPM Program Sembako. Sasaran program ini adalah Pendamping Program Sembako. Setelah kegiatan peningkatan kapasitas Pendamping Program Sembako selesai dilaksanakan, maka selanjutnya Pendamping Program Sembako diharapkan menjadi agen perubahan. Di sini pendamping akan melakukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan KPM untuk lebih mengetahui dan memahami program dan pengelolaan dana bantuan. Dengan demikian, Program Sembako terbukti efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan KPM di Desa Malaka, namun perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaannya agar dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal. Kata Kunci: Pengaruh, Program Sembako, Kebutuhan KPM ABSTRACT MUHAMMAD RIYANTIARNO, 20.04.057. The Basic Food Program's Influence on Meeting Beneficiary Families Needs in Malaka Village, Situraja District, Sumedang Regency, Supervised by Dwi Heru Sukoco and Nike Vonika. This study analyzes the Sembako Program's impact on fulfilling beneficiary families' needs (KPM) in Malaka Village, Situraja District, Sumedang Regency. The Sembako Program is a government initiative to provide food assistance to poor families to improve their welfare and food security. This study uses an exploratory quantitative method. Data was collected through questionnaires distributed to 56 respondents who are beneficiaries of the Sembako Program in Malaka Village. Hypothesis testing was conducted using simple linear regression analysis to examine the influence of the Sembako Program on fulfilling the needs of KPM. The results showed that the Sembako Program has a positive and significant impact on fulfilling the needs of KPM in Malaka Village. The correlation coefficient value obtained is 0.716, indicating that the influence between the Sembako Program and KPM needs is strong. This is indicated by the positive regression coefficient, which means that the better the implementation of the Sembako Program, the higher the level of fulfillment of KPM needs. The needs of KPM include physical, emotional, intellectual, spiritual, and social needs. The Sembako Program variable can predict the value of the KPM Needs variable by 51.2%, while the remaining 48.8% is explained by other variables. The study found several obstacles in the program's implementation, such as the beneficiaries' lack of understanding of the program and how to manage the assistance effectively. The researcher proposes a Technical Guidance Program to Increase the Capacity of Sembako Program Assistants. This program aims to enhance the fulfillment of the needs of KPM. The target of this program is the Sembako Program Assistants. After the capacity-building activities are completed, the assistants are expected to become agents of change. The assistants will improve the knowledge and skills of KPM to understand better and manage the program and financial aid. Thus, the Sembako Program has proven to be effective in helping meet the basic needs of KPM Malaka Village, but improvements in its implementation are needed to provide maximum benefits. Keywords: Impact, Sembako Program, KPM NeedsItem Peran Ganda Perempuan Yang Bekerja di Pabrik Garmen PT. Kwangduk World Wide Indonesia Kabupaten Bandung Barat. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung 2023.(Perpustakaan, 2024-03-18) Dicky Muldani, 19.04.009.; Wawan Heryana; Nike VonikaDicky Muldani, 19.04.009. Peran Ganda Perempuan Yang Bekerja di Pabrik Garmen PT. Kwangduk World Wide Indonesia Kabupaten Bandung Barat. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung 2023. Pembimbing: Wawan Heryana dan Nike Vonika Peran ganda merupakan dua peran yang dilakukan dalam waktu bersamaan yang terdiri dari peran domestic dan peran public, peran domestic sendiri yaitu sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan peran public yaitu perempuan sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat maupun organisasi di lingkungan masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empirik mengenai peran seorang perempuan sebagai ibu rumah tangga (secara domestic) dan peran seorang perempuan sebagai peremuan yang memiliki pekerjaan (secara public) yang bekerja di pabrik garmen PT. Kwangduk World Wide Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang informan yang terdiri dari 3 perempuan yang bekerja sebagai buruh garmen yang menjadi peran ganda dalam keluarganya, 2 suami serta 1 bapak dari informan dan 1 pegawai dari pabriknya itu sendiri. Penentuan informan ini menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun penelitian ini menggunakan uji kredibilitas, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ganda yang dilakukan oleh para perempuan yang berada di Kecamatan Cipeundeuy khususnya di Desa Jatimekar yang bekerja di pabrik garmen PT. Kwangduk World Wide Indonesia tersebut pada dasarnya belum cukup optimal karena kurangnya pengasuhan terhadap anak, kurangnya kerjasama dalam keluarga dengan para suami dalam menjalankan peran domestiknya serta kurangnya kompetensi dan tingkat pendidikan para suami. Berangkat dari gambaran hasil penelitian tersebut, diusulkan “Program peningkatan kapasitas pola asuh orangtua terhadap anak” dengan menggunakan metode social group work yang bertipe educational group dengan teknik assertive training, teknik konseling kelompok, teknik role playing dan teknik reinforcment. Kata Kunci : Peran Ganda, Perempuan, Bekerja, Pabrik Garmen.Item Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Lanjut Usia di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut.(Perpustakaan, 2024-09-09) NOR AZIZAH AYU TRISNA, NRP. 20.04.203.; Dwi Heru Sukoco; Nike VonikaNOR AZIZAH AYU TRISNA, NRP. 20.04.203. The Role of Social Workers in Improving the Fulfillment of Elderly Needs in Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut. Supervisors Dwi Heru Sukoco and Nike Vonika. The role of social workers refers to culturally determined pattern of behavior that is prescribed for an individual who occupies a specific social position or status as social workers in Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut. The aim of this research are 1) Task of social workers in improving the fulfillment of elderly needs, 2) The role of social worker as enabler, 3) The role of social worker as broker, 4) The role of social worker as educator, 5) The role of social worker as initiator, 5) The role of social worker as empowerer. Method that used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The research informants were seven people, they are four social workers, two elderly, and one coordinator. Determination of informants using purposive sampling techniques. Data collection techniques using indepth interview, observation, and documentation study. Checking the validity of the data used 1) Credibility Test, 2) Transferability Test, 3) Dependability Test, and 4) Confirmability Test. The results of research showed that social workers have carried out their role as enabler, broker, educator, initiator, and empowerer through services provided such as physical, social, mental, spiritual, art, and craft skill guidance. However, these roles have not been carried out optimally because there are obstacles caused by internal and external factors. Therefore, a program is proposed “Technical Guidance to Improve the Role of Social Workers.” This program aim to improving the role of social worker to fulfill the elderly need. Method that used in this program is social work administration and the technique using role play and partnership. Keywords: The Role of Social Worker, Need, Elderly. ABSTRAK NOR AZIZAH AYU TRISNA, NRP. 20.04.203. Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Lanjut Usia di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut. Dosen Pembimbing Dwi Heru Sukoco dan Nike Vonika. Peran pekerja sosial mengarah pada pola perilaku yang ditentukan secara budaya bagi individu yang menempati kedudukan atau status sebagai pekerja sosial di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang 1) Tugas pekerja sosial dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan lanjut usia, 2) Peran pekerja sosial sebagai pemungkin, 3) Peran pekerja sosial sebagai penghubung, 3) Peran pekerja sosial sebagai penghubung, 4) Peran pekerja sosial sebagai pendidik, 5) Peran pekerja sosial sebagai inisiator, dan 6) Peran pekerja sosial sebagai pemberdaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang meliputi empat pekerja sosial, dua lanjut usia, dan satu koordinator satpel. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan: 1) Uji Kredibilitas data, 2) Uji Keteralihan, 3) Uji Ketergantungan, dan 4) Uji Kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut sudah melaksanakan peran-perannya sebagai pemungkin, penghubung, pendidik, inisiator, dan pemberdaya melalui pelayanan yang diberikan pada saat bimbingan fisik, sosial, mental, spiritual, kesenian, dan keterampilan. Namun, peran tersebut belum dilaksanakan secara optimal karena terdapat hambatan dari dalam maupun luar. Oleh karena itu, peneliti membuat usulan program yang bernama “Bimbingan Teknis Peningkatan Peran Pekerja Sosial.” Usulan program ini memiliki tujuan yaitu agar meningkatnya peran pekerja sosial dalam pemenuhan kebutuhan lanjut usia. Metode yang digunakan dalam program ini adalah administrasi pekerjaan sosial dan teknik bermain peran serta kerjasama (partnership). Kata kunci: Peran pekerja sosial, Kebutuhan, Lanjut usiaItem Pola Pengasuhan Islami di Yayasan Panti Sosial Anak Asuhan Ibu Yoyoh Maesaroh Kota Bandung: Studi tentang Aspek Keteladanan, Kebiasaan, Nasihat, Perhatian, dan Hukuman.(Perpustakaan, 2024-03-14) SHINTA OKTAVIANI, 19.04.008.; Wawan Heryana; Nike VonikaABSTRAK SHINTA OKTAVIANI, 19.04.008. Pola Pengasuhan Islami di Yayasan Panti Sosial Anak Asuhan Ibu Yoyoh Maesaroh Kota Bandung: Studi tentang Aspek Keteladanan, Kebiasaan, Nasihat, Perhatian, dan Hukuman. Dibimbing oleh Wawan Heryana dan Nike Vonika. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan anak terlantar karena kehilangan orang tua atau faktor-faktor lain yang menyebabkan mereka menjadi tidak memiliki tempat tinggal dan perlindungan yang memadai. Anak-anak terlantar cenderung berada dalam situasi rentan, di mana mereka membutuhkan perhatian khusus, kasih sayang, dan bimbingan dalam perkembangan dan pembentukan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai: 1) keteladanan, 2) kebiasaan, 3) Nasihat, 4) perhatian, dan 5) hukuman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan data pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak lima informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yayasan ini memiliki komitmen kuat dalam menerapkan pola pengasuhan berbasis Islami. Anak-anak asuhan mendapatkan bimbingan Islami, dan pola pengasuhan mencakup keteladanan, kebiasaan, nasihat, perhatian, dan hukuman. Meskipun demikian, penerapan hukuman Islami perlu diperbaiki karena masih memiliki kelemahan. Program yang diusulkan yaitu "Peningkatan Implementasi Pola Pengasuhan Islami". Program ini diharapkan dapat memperkuat pola pengasuhan islami di Yayasan Panti Sosial Anak Asuhan Ibu Yoyoh Maesaroh Kota Bandung. Kata Kunci: Pola Pengasuhan Islami, Anak Asuhan, Keteladanan, Kebiasaan, Nasihat, Perhatian, Hukuman.Item Strategi Bertahan Hidup Buruh Pabrik Genteng dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga di Pabrik Genteng KS Jaya Desa Loji Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka.(Perpustakaan, 2024-02-15) FARIS FATHUR ROJANI, 19.04.085.; Wawan Heryana; Nike VonikaABSTRAK FARIS FATHUR ROJANI, 19.04.085. Strategi Bertahan Hidup Buruh Pabrik Genteng dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga di Pabrik Genteng KS Jaya Desa Loji Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Dibimbing oleh Wawan Heryana dan Nike Vonika Strategi bertahan hidup merupakan sebuah rangkaian usaha yang dilakukan oleh individu atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan kondisi ekonomi yang sulit. Hal ini juga dialami oleh Buruh Pabrik Genteng. Minimnya upah yang didapatkan karena pekerjaan yang terkadang libur yang tak tentu mengharuskan mereka melakukan beberapa upaya agar terus bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran upaya strategi bertahan hidup yang terdiri dari 1) strategi aktif, 2) strategi pasif, dan 3) strategi jaringan yang dilakukan oleh Buruh Pabrik Genteng di Pabrik Genteng KS Jaya Desa Loji Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan data ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 7 orang. Hasil penelitian menunjukan dari beberapa upaya strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan yang mereka lakukan terdapat beberapa usaha yang belum maksimal, salah satunya adalah dalam bekerja sama antar anggota keluarga dan juga dalam memanfaatkan keterampilan dan potensi diri serta keluarga. Hal tersebut menyebabkan kebingungan dan kekosongan aktivitas serta penghasilan disaat pekerjaan utama sedang libur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program peningkatan keterampilan dalam mengolah makanan Opak Ketan Sari Kelapa yang dimana menjadi makanan khas Desa Loji, minat konsumen yang tinggi serta mudah untuk diproduksi skala rumahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan para Buruh Pabrik Genteng dan keluarganya agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat disela-sela kesibukan. Kata Kunci: Strategi Bertahan Hidup, Buruh Pabrik Genteng, Kesejahteraan Keluarga ABSTRACT FARIS FATHUR ROJANI, 19.04.085. The Strategy of Survival for Tile Factory Workers in Improving Family Welfare at the KS Jaya Tile Factory, Loji Village, Jatiwangi District, Majalengka Regency. Supervised by Wawan Heryana and Nike Vonika A survival strategy is a series of efforts made by individuals or families to meet their daily needs in difficult economic conditions. This is also experienced by tile factory workers. The minimum wages they get because of work, which sometimes has irregular holidays, requires them to make several efforts to survive.This study aims to provide an overview of survival strategy efforts consisting of 1) active strategies, 2) passive strategies, and 3) network strategies carried out by tile factory workers at the KS Jaya tile factory in Loji Village, Jatiwangi District, Majalengka Regency in improving the welfare of their families. The method used in this research is a qualitative research method using in-depth interviews, observation and documentation studies. This data collection technique used purposive sampling with a total of 7 informants. The results of the study show that from several active strategic efforts, passive strategies and network strategies that they carried out, there were several efforts that were not maximized, one of which was in working together among family members and also in utilizing the skills and potential of themselves and their families. This causes confusion and a void in activities and income when the main job is on holiday. Based on the results of this study, the researchers proposed a program to improve skills in processing Opak Ketan Sari Kelapa food which is a typical food of Loji Village, high consumer interest and easy to produce on a home scale. The aim is to improve the skills of tile factory workers and their families so they can earn additional income and be able to carry out useful activities on the sidelines of their busy lives. Keywords : Survival Strategies, Tile Factory Workers, Family Welfare