Browsing by Author "Popon Sutarsih"
Now showing 1 - 19 of 19
Results Per Page
Sort Options
Item Coping Strategy Orang Dengan HIV/AIDS Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Di Yayasan Kusuma Bongas Kabupaten Indramayu,(Perpustakaan, 2024-03-15) BAGUS RENO RACHMADI, 19.04.158.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK BAGUS RENO RACHMADI, 19.04.158. Coping Strategy Orang Dengan HIV/AIDS Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Di Yayasan Kusuma Bongas Kabupaten Indramayu, Dibimbing oleh Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih. Coping strategy orang dengan HIV/AIDS pada penelitian ini mengacu pada kemampuan ODHA dalam memproses tekanan yang berasal dari dalam maupun luar kaitannya dengan upaya pemenuhan kebutuhan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai : 1) problem-focused coping dan 2) emotion-focused coping ODHA dalam memenuhi kebutuhan dasar di Yayasan Kusuma Bongas Kabupaten Indramayu. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara menentukan sumber data yang digunakan yakni menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) observasi non partisipatif; 2) wawancara mendalam (in-depth interview); dan 3) studi dokumentasi. Adapun pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah melalui: 1) perpanjangan pengamatan; 2) peningkatan ketekunan; dan 3) triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan informan mengalami permasalahan dalam melaksanakan coping strategy dalam memenuhi kebutuhan dasar yakni kurangnya kebutuhan afeksi dari lingkungan sosial informan, kurangnya kebutuhan kesehatan informan karena konsumsi ARV yang tidak teratur, kurangnya kebutuhan pangan dan ekonomi informan. Peneliti merancang program untuk mengatasi permasalahan terkait coping strategy informan dengan nama “Program Penguatan Coping Strategy ODHA di Yayasan Kusuma Bongas”. Tujuan program ini adalah untuk menangani permasalahan terkait dengan Coping Strategy ODHA di Yayasan Kusuma Bongas. Kata Kunci: Coping Strategy, ODHA, Kebutuhan DasarItem Efektivitas Program Pelayanan bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung,(Perpustakaan, 2024-10-05) HASTIA NUR, NRP.20.04.029.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihHASTIA NUR, NRP.20.04.029. Efektivitas Program Pelayanan bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung, Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. Efektivitas program tersebut dinilai berdasarkan aspek tugas atau fungsi, rencana atau program, ketentuan dan peraturan, serta tujuan atau kondisi ideal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survei menggunakan kuesioner. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan software SPSS. Populasi penelitian sebanyak 326 warga binaan dengan sampel sebanyak 78 responden, dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif untuk menginterpretasikan skor efektivitas program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat aspek efektivitas, efektivitas program berdasarkan aspek tugas dan fungsi berada pada garis kontinum tinggi dengan skor aktual 2.464 (79%) yang berarti aspek ini cukup efektif, selanjutnya pada aspek rencana atau program berada pada garis kontinum sedang ke tinggi dengan skor aktual 2.360 (76%) yang menunjukkan bahwa aspek ini cukup efektif, kemudian ada aspek tujuan atau kondisi ideal yang berada pada garis kontinum tinggi dengan skor aktual 2.537 (81%) yang menunjukkan bahwa aspek ini sangat efektif, terakhir ada aspek ketentuan dan peraturan yang berada pada garis kontinum sedang dengan skor aktual 2.312 (74%) yang menunjukkan bahwa aspek ini masih kurang efektif dibandingkan dengan aspek lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan program untuk meningkatkan efektivitas program melalui program “Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman tentang Pelayanan bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin serta Hubungannya dengan Atura dan Ketentuan yang Berlaku”. Tujuannya agar dapat meningkatkan pemahaman warga binaan terkait hubungan penting antara aturan yang berlaku dengan keberhasilan program pelayanan. Kata Kunci: Efektivitas Program, Pelayanan Sosial, Warga Binaan ABSTRACT HASTIA NUR, NRP.20.04.029. The Effectiveness of Service Programs for Inmates at Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to evaluate the effectiveness of service programs at Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung. The effectiveness of these programs is assessed based on tasks or functions, plans or programs, rules and regulations, as well as goals or ideal conditions. The research method used is descriptive with a quantitative approach through a survey using a questionnaire. The validity of the measurement instrument was tested using face validity and SPSS software. The population of the study consisted of 326 inmates with a sample of 78 respondents, selected using stratified random sampling technique. Data analysis was performed using descriptive statistical techniques to interpret the effectiveness scores of the program. The results show that among the four aspects of effectiveness, the effectiveness of the program based on tasks and functions is on a high continuum with an actual score of 2.464 (79%), indicating sufficient effectiveness. Furthermore, the aspect of plans or programs ranges from medium to high continuum with an actual score of 2.360 (76%), showing sufficient effectiveness. The aspect of goals or ideal conditions is on a high continuum with an actual score of 2.537 (81%), indicating very effective performance. Lastly, the aspect of rules and regulations is on a medium continuum with an actual score of 2.312 (74%), indicating less effectiveness compared to other aspects. Based on these findings, the researcher proposes a program to enhance program effectiveness through the "Enhancement of Knowledge and Understanding of Services for Inmates at Class I Sukamiskin Correctional Institution and Its Relationship with Applicable Rules and Regulations." The goal is to improve inmates' understanding of the crucial relationship between applicable rules and the success of service programs. Keywords: Program Effectiveness, Social Services, InmatesItem Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial pada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Rehabilitasi Sosial Wirajaya Makassar.(Perpustakaan, 2024-10-10) NINDA ARMILA BUNGA RATIH, NRP. 18.04.326; Milly Mildawati; Popon SutarsihNINDA ARMILA BUNGA RATIH, NRP. 18.04.326 The Effectiveness of the Social Rehabilitation Program for Children in Conflict with the Law at Wirajaya Social Rehabilitation Center. Supervisors: Milly Mildawati and Popon Sutarsih. Effectiveness is the achievement of predetermined goals, objectives, or results of activities; in other words, the comparison of predetermined results. This study aims to obtain an overview of the effectiveness of the rehabilitation program for children in conflict with the law at the Wirajaya Social Rehabilitation Center. This study examines: 1) Subject Characteristics, 2) Targeting Accuracy, 3) Program Socialization, 4) Goal Achieving, and 5) Program Monitoring. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. Using prospective, determining the source of data in this study The data collection techniques used are: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation studies. The validity check technique uses data testing, transferability, confirmability, and dependability tests. Furthermore, the research results were analyzed using qualitative analysis techniques. The results showed that the right target of the social rehabilitation program was appropriate, namely ABH with varied cases. The socialization program that has been carried out has also been quite effective. The achievement of program goals for ABH varies. All programs have different effects on each child. However, for informants, programs that are quite effective in general are vocational and religious guidance. For monitoring programs, efforts still need to be made to achieve effective results. In this regard, it is necessary to encourage the implementing officers to maintain the quality of the social rehabilitation program. Therefore, the program offered is "Capacity Building for Implementing Officers of the Social Rehabilitation Program." Keywords: Effectiveness, Social Rehabilitation, and Children in Conflict with the Law. ABSTRAK NINDA ARMILA BUNGA RATIH, NRP. 18.04.326 Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial pada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Rehabilitasi Sosial Wirajaya Makassar. Dosen Pembimbing: Milly Mildawati dan Popon Sutarsih Efektivitas adalah tercapainya sasaran, tujuan atau hasil kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan kata lain efektivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas program rehabilitasi sosial pada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Rehabilitasi Sosial Wirajaya. Penelitian ini mengkaji tentang: 1) Karakteristik Subjek, 2) Ketepatan Sasaran, 3) Sosialisasi Program, 4) Pencapaian Tujuan, dan 5) Pemantauan Program. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan uji kredibilitas data, transferabilitas, konfirmabilitas, dan dependabilitas. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan sasaran program rehabilitasi sosial sudah sesuai, yaitu ABH dengan kasus yang bervariatif. Sosialisasi program yang dilakukan juga sudah cukup efektif oleh peksos dan petugas pelaksana yang terlibat. Pencapaian tujuan program terhadap ABH cukup bervariatif. Namun pada informan, program yang cukup efektif secara general adalah vokasional dan bimbingan agama. Untuk pemantauan program, upaya yang dilakukan masih perlu ditingkatkan. Sehubungan dengan itu, diperlukan penguatan oleh petugas pelaksana untuk menjaga kualitasi program rehabilitasi sosial. Oleh karena itu, ditawarkan program “Peningkatan Kapasitas bagi Petugas Pelaksana program Rehabilitasi Sosial”. Kata Kunci: Efektivitas, Rehabilitasi Sosial, Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)Item Implementasi Kebijakan Belajar Orientasi Mobilitas Disabilitas Sensorik Netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang(Perpustakaan, 2024-10-15) MOHAMAD ARIF RAHMAN HAKIM, 20.04.182.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihMOHAMAD ARIF RAHMAN HAKIM, 20.04.182. Implementasi Kebijakan Belajar Orientasi Mobilitas Disabilitas Sensorik Netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Implementasi kebijakan belajar orientasi mobilitas di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang adalah sebagai sarana belajar orientasi mobilitas bagi disabilitas sensorik netra pada berbagai kondisi lingkungan dengan aman, efisien, menyenangkan, serta secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi kebijakan belajar orientasi mobilitas bagi disablitas sensorik netra, yang terdiri dari beberapa aspek yaitu gambaran mengenai 1) karakteristik informan, 2) siapa yang terlibat dalam implementasi, 3) hakikat proses administrasi, 4) kepatuhan atas suatu kebijakan, dan 5)efek atau dampak dari implementasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jumlah informan penelitian sebanyak enam orang, yang terdiri dari satu orang pekerja sosial, satu orang instruktur, dan empat orang penyandang disabilitas sensorik netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan orientasi mobilitas disabilitas sensorik netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang ini masih belum optimal. Permasalahan yang ditemukan terdapat beberapa penerima manfaat yang belum mengikuti kegiatan program orientasi mobilitas dan berkurangnya instruktur karena akan memasuki masa pensiun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diusulkan program “Peningkatan Pemahaman tentang Implementasi Kebijakan Belajar Orientasi Mobilitas”. Program tersebut diusulkan agar penyandang disabilitas sensorik netra memiliki pemahaman dan kemauan kembali dalam mengikuti program orientasi mobilitas di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Orientasi Mobilitas, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra. ABSTRACT MOHAMAD ARIF RAHMAN HAKIM, 20.04.182. Implementation of the Blind Sensory Disability Mobility Orientation Learning Program at the Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang Supervisor: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih The implementation of the mobility orientation learning policy at the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit is as a means of learning mobility orientation for blind sensory disabilities in various environmental conditions in a safe, efficient, enjoyable and independent manner. This research aims to obtain an overview of the implementation of a mobility orientation learning policy for blind sensory disabilities, which consists of several aspects, namely a description of 1) the characteristics of informants, 2) who is involved in implementation, 3) the nature of the administrative process, 4) compliance with a policy , and 5) the effect or impact of implementation. The method used is descriptive with a qualitative approach. The number of research informants was six people, consisting of one social worker, one instructor, and four people with visual sensory disabilities at the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. The research results show that the implementation of the mobility orientation policy for blind sensory disabilities in the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit is still not optimal. The problems found were several beneficiaries who had not participated in the mobility orientation program activities and a lack of instructors because they were entering retirement. To overcome this problem, the program "Increasing Understanding of the Implementation of the Mobility Orientation Learning Policy" is proposed. This program is proposed so that people with visual sensory disabilities have an understanding and willingness to return to take part in the mobility orientation program at the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit Keywords: Policy implementation, Mobility Orientation, People with Visual Sensory Disabilities.Item Implementasi Kebijakan Kabupaten Layak Anak Bidang Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Karawang(Perpustakaan, 2024-02) AMALIA PRATIWI, 19.04.186.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK AMALIA PRATIWI, 19.04.186. Implementation of the Child Friendly District Policy for Social Welfare in Karawang Regency, Supervised by Bambang Indrakentjana and Popon Sutarsih. Policy implementation is a crucial process. No matter how good a policy is, if its implementation is not well prepared and planned, the policy objectives will not be achieved optimally. This research aims to describe and analyze the implementation of the Child Friendly District (KLA) Policy in Karawang Regency. For this purpose, Geoarge C. Edward III which includes aspects of communication, resources, disposition, and bureaucratic structure as a theoretical basis. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The informants in this study were determined purposively with the consideration that the informants were people who were directly involved in and or had information about KLA implementation in Karawang District. The informants were from the elements of the Social Service, the Office of Women's Empowerment and Child Protection (DP3A), the Child Social Welfare Institution (LKSA), and service beneficiaries at the LKSA. The data collection techniques used were interviews, observations, and documentation studies. The data analysis technique is qualitative. The results showed that the implementation of KLA policy in Karawang Regency from the four aspects analyzed, namely aspects of communication, resources, disposition and bureaucratic structure have not yet achieved optimal goals. Based on the results of this research, a program is proposed with the title "Human Resources Capacity Building Program on Child Friendly District policy in Karawang District". Keywords: Policy Implementation, Child Friendly District, Child Welfare. ABSTRAK AMALIA PRATIWI, 19.04.186. Implementasi Kebijakan Kabupaten Layak Anak Bidang Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Karawang, Di bimbing oleh Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih. Implementasi kebijakan merupakan proses yang krusial. Sebaik apapun suatu kebijakan, jika pada implementasinya tidak disiapkan dan direncanakan dengan baik, maka tujuan kebijakan tersebut tidak akan tercapai secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis impelementasi Kebijakan Kabupaten Layah Anak (KLA) di Kabupaten Karawang. Untuk itu, digunakan Teori Geoarge C. Edward III yang mencakup aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi sebagai landasan teori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsitf dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive dengan pertimbangan informan tersebut adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam dan atau memiliki informasi tentang implementasi KLA di Kabupaten Karawang. Informan tersebut dari unsur Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), dan penerima manfaat layanan pada LKSA. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa implementasi kebijakan KLA di Kabupaten Karawang dari empat aspek yang dianalisis, yaitu aspek komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi belum mencapai tujuan secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian ini diusulkan program dengan judul “Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia tentang kebijakan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Karawang”. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Kabupaten Layak Anak, Kesejahteraan AnakItem Kepedulian sosial masyarakat Terhadap Lansia Terlantar Di Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-16) Angga Sukma Jati, 19.04.090.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK Angga Sukma Jati, 19.04.090. Kepedulian sosial masyarakat Terhadap Lansia Terlantar Di Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung Jawa Barat. Dibimbing oleh Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih. Tujuan penetlitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepedulian sosial masyrakat terhadap lansia terlantar yang ada di Kelurahan Sadang Serang, yang meliputi pemahaman, empati serta kerjasama masyarakat terhadap lansia terlantar penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan penfekatan deskriptif serta melibatkan 4 informan yang dipilih melalui purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan study dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan masih kurangnya kepedulian sosial masyarakat terhadap lansia terlantar di Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, terutama dalam sub aspek sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Permasalahan ini disebabkan oleh kurangnya edukasi dan pemahaman masyarakat mengenai lansia terlantar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menyarankan program edukasi kepada masyarakat melalui penyuluhan sosial dan pengembangan program kepedulian sosial berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian sosial masyarakat dan memperbaiki kondisi lansia terlantar di Kelurahan Sadang Serang. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki kepedulian sosial terhadap lansia terlantar, dan hasil pene;itian juga menunjukan bahwa masih banyak lansia terlantar yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kata kunci : Kepedulian sosial, masyarakat, lansia terlantar ABTRACT Angga Sukma Jati, 19.04.090. Community Social Concern For Neglected Elderly People In Sadang Serang Village, Coblong District, Bandung City, West Java. Supervised By Bambang Indrakentjana And Popon Sutarsih. The aim of this research is to find out how social concern the community has for neglected elderly people in Sadang Serang Village, which includes understanding, empathy and community cooperation towards neglected elderly people. This research is a qualitative method, with a descriptive approach and involving 4 informants selected purposively. Data collection was carried out by interviews, observation and documentation studies. This research shows that there is still a lack of community social awareness towards neglected elderly people in Sadang Serang Village, Coblong District, especially in the sub-aspects of clothing, food, shelter and health. This problem is caused by a lack of public education and understanding regarding neglected elderly people. To overcome this problem, researchers suggest an educational program for the community through social education and the development of sustainable social care programs. It is hoped that this program can increase community social awareness and improve the condition of neglected elderly people in Sadang Serang Village. The research results show that there are still many people who do not have social concern for neglected elderly people, and the research results also show that there are still many neglected elderly people whose basic needs are not met. Keywords: Social care, community, neglected elderlyItem Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Cijerah Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-06) WIDYA, 20.04.240.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihWIDYA, 20.04.240. Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Cijerah Kota Bandung. Pembimbing : Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang 1) Pemahaman Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas, 2) Empati Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas, 3) Kesadaran Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas, 4) Kemampuan Untuk Bertindak Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan Purposive. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang terdiri dari 3 orang Perangkat Kelurahan, 1 orang ketua RT dan 1 orang Penyandang Disabilitas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data dan pengujian dependablity. selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan cukup bagus. Namun tidak dapat dipungkiri bahwasanya masih terdapat permasalahan yang timbul dari Perangkat Kelurahan dari setiap aspek yang diteliti. Perangkat masih kurang dalam mengaplikasikan Kepedulian Sosial dilihat dari Aspek Empati, Kesadaran, dan Kemampuan untuk bertndak sehingga Perangkat Kelurahan perlu untuk meningkatkan pengetahuan terkait Penyandang Disabailitas, rasa empati, kesadaran dan kemampuan dalam memberikan bantuan, pelayanan dan program sesuai dengan kebutuhan Penyandang Disabiltas. Berdasarkan dengan hal tersebut peneliti merancang program “Peningkatan Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Cijerah Kota Bandung” yang bertujuan untuk meningkatkan rasa Empati, Kesadaran dan Kemampuan Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas yang merujuk kepada Aspek Kepedulian Sosial. Kata Kunci : Kepedulian Sosial, Penyandang Disabilitas, Perangkat KelurahanItem Keterampilan Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi(Perpustakaan, 2024-03-13) ISNI IDZULHAQ NURAIZZAN, 19.04.121.; Indrakenjtana; Popon SutarsihABSTRACT ISNI IDZULHAQ NURAIZZAN, 19.04.121. Social Skills of Persons with Disabilities Visual Sensory at State SLB A Citeureup, City of Cimahi, advisors by Bambang Indrakenjtana and Popon Sutarsih. This study aims to obtain an overview of the social skills of persons with visual sensory disabilities at SLB Negeri A Citeureup Cimahi. This study examines: 1) Characteristics of respondents, 2) Relations with peers, 3) Self-management, 4) Academic ability, 5) obedience, and 6) Assertive abilities of respondents. The method used in this research is a quantitative approach with descriptive methods. The sources used are primary and secondary sources. The population in this study were 37 persons with visual sensory disabilities who were at SLB Negeri A Citeureup Cimahi. The sampling technique in this study is a census. The data collection techniques used are questionnaires, observation, and documentation studies. The research instrument uses a Likert scale. The validity test used was the face validity test, the reliability test used Cronbach's Alpha. The results of the research on the aspect of relationships with peers show a total score of 918 out of a total of 1,184, a percentage of 77.53% in the skilled category. Furthermore, the self-management aspect shows a total score of 833 out of a total of 1,036, a percentage of 80.40% in the skilled category. Furthermore, the aspect of academic ability shows a total score of 805 out of a total of 1,036, a percentage of 77.70% in the skilled category. Furthermore, the compliance aspect shows a total score of 854 of the total 1,036 percentage of 82.43% in the very skilled category. And the aspect of assertive ability shows a total score of 880 out of a total of 1,184, a percentage of 74.32% in the skilled category. Although the social skills of people with visual sensory disabilities are in the skilled category. However, in the ability to relate with peers and assertive ability is still lacking. Therefore, a program was proposed "Improving Social Skills in assertive abilities and interaction of people with visual sensory disabilities through socialization group at SLB Negeri A Citeureup Cimahi" which aims to improve their social skills. Keywords: Social skills, People with visual sensory disabilities, State SLB A ABSTRAK ISNI IDZULHAQ NURAIZZAN, 19.04.121. Keterampilan Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi, Pembimbing Bambang Indrakenjtana dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan sosial penyandang disabilitas sensorik netra di SLB Negeri A Citeureup Cimahi. Penelitian ini mengkaji mengenai: 1) Karakteristik responden, 2) Hubungan dengan teman sebaya, 3) Manajemen diri, 4) Kemampuan akademis, 5) kepatuhan, dan 6) Kemampuan asertif yang dimiliki responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 37 penyandang disabilitas sensorik netra yang ada di SLB Negeri A Citeureup Cimahi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket atau kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan skala likert. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity), uji realibilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian pada aspek hubungan dengan teman sebaya menunjukkan jumlah skor 918 dari total 1.184 presentase 77,53% dengan kategori terampil. Selanjutnya pada aspek manajemen diri menunjukkan jumlah skor 833 dari total 1.036 presentase 80.40% dengan kategori terampil. Selanjutnya, pada aspek kemampuan akademis menunjukkan jumlah skor 805 dari total 1.036 presentase 77.70% dengan kategori terampil. Selanjutnya, aspek kepatuhan menunjukkan jumlah skor 854 dari total 1.036 presentase 82.43% dengan kategori sangat terampil. Dan aspek kemampuan asertif menunjukkan jumlah skor 880 dari total 1.184 presentase 74.32% dengan kategori terampil. Walaupun keterampilan sosial penyandang disabilitas sensorik netra berada pada kategori terampil. Namun, dalam kemampuan hubungan dengan teman sebaya dan kemampuan asertif masih kurang. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Keterampilan Sosial pada kemampuan asertif dan interaksi penyandang disabilitas sensorik netra melalui socialization group di SLB Negeri A Citeureup Cimahi” yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosialnya. Kata Kunci: Keterampilan sosial, Penyandang disabilitas sensorik netra, SLB Negeri AItem Kondisi Psikososial Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-10) RAVENA LINTANG IRAWAN, NRP. 20.04.025; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihRAVENA LINTANG IRAWAN, NRP. 20.04.025 Kondisi Psikososial Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Anak berhadapan dengan hukum (ABH) menghadapi berbagai tantangan psikososial yang dapat mempengaruhi perkembangan biologis, psikologis, dan sosial mereka. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam kondisi psikososial anak yang berada di Sentra Handayani Jakarta, sebuah lembaga yang menangani rehabilitasi dan perlindungan anak. Kondisi psikososial meliputi tiga aspek yaitu biologis, psikologis dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi terhadap anak berhadapan dengan hukum serta petugas yang terlibat dalam proses rehabilitasi. Hasil penelitian terhadap lima informan yaitu anak berkonflik dengan hukum, anak korban tindak pidana, pengasuh, dan pekerja sosial di Sentra Handayani Jakarta menunjukan bahwa kondisi psikososial anak berhadapan dengan hukum di Sentra Handayani secara keseluruhan masih kurang baik dan aspek yang kondisinya paling buruk adalah psikologis. Permasalahan yang terjadi dan dialami oleh anak antara lain penyakit gatal, pola tidur berantakan, rasa bosan tinggi, kesulitan menentukan masa depan, dan kurangnya dukungan sosial keluarga. Selain itu, ada beberapa kebutuhan yang diperlukan seperti perawatn dan kebersihan diri, kegiatan rekreasional, pengembangan minat bakat, bimbingan keluarga. Berdasarkan hasil analisis masalah dan kebutuhan tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program bernama “Anak Senang Anak Pulih” dengan menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok rekreasional. Teknik yang digunakan berupa penguatan dan konfrontasi. Program ini diusulkan dengan tujuan mendukung pemulihan emosional dan sosial anak serta menciptakan lingkungan yang aman serta mendukung pertumbuhan anak. Kegiatan yang dilakukan berupa permainan. Kata Kunci: Kondisi Psikososial, Anak Berhadapan dengan Hukum, Sentra ABSTRAC RAVENA LINTANG IRAWAN, NRP. 20.04.025. Psychosocial Conditions of Children Dealing with the Law at the Handayani Center Jakarta. Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. Children dealing with the law (ABH) face various psychosocial challenges that can affect their biological, psychological, and social development. This study aims to describe in depth the psychosocial condition of children in Sentra Handayani Jakarta, an institution that handles child rehabilitation and protection. Psychosocial conditions include three aspects, namely biological, psychological and social. This research uses a qualitative approach with in-depth interview methods, observation and documentation studies of children dealing with the law as well as officers involved in the rehabilitation process. The results of research on five informants, namely children in conflict with the law, children of victims of criminal acts, caregivers, and social workers at the Handayani Center Jakarta, show that the psychosocial condition of children dealing with the law at the Handayani Center as a whole is still not good and the worst-affected aspect is psychological. Problems that occur and are experienced by children include itchy diseases, messy sleep patterns, high boredom, difficulty determining the future, and lack of family social support. In addition, there are several necessary needs such as personal care and hygiene, recreational activities, talent interest development, family guidance. Based on the results of the analysis of these problems and needs, researchers proposed a program called "Anak Senang Anak Pulih" using the social group work method with a recreational group type. The technique used is in the form of reinforcement and confrontation. The program is proposed with the aim of supporting children's emotional and social recovery and creating a safe environment and supporting child growth. Activities carried out in the form of games. Keywords: Psychosocial Condition, Children Dealing with the Law, CenterItem Konformitas Siswa dalam Peer Groupnya di SMA Negeri 16 Bandung. Dosen Pembimbing: Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih(Perpustakaan, 2024-03-07) RINI FEBRIANI, 19.04.022.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK RINI FEBRIANI, 19.04.022. Konformitas Siswa dalam Peer Groupnya di SMA Negeri 16 Bandung. Dosen Pembimbing: Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih Konformitas merupakan suatu situasi dimana individu menyesuaikan dirinya dengan keadaan di dalam kelompok sosialnya agar dapat diterima dan terhindar dari penolakan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara empiris mengenai konformitas yang terjadi di SMA Negeri 16 Bandung dari aspek kekompakan, aspek kesepakatan, dan aspek ketaatan siswa dalam peer groupnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 396. Berdasarkan hasil perhitungan dengan sampling error sebesar 10% dan teknik penentuan responden menggunakan teknik simple random sampling, maka besar sampel yang digunakan sebanyak 80 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan uji validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas dengan koefisien alpha cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konformitas yang terjadi berada pada kategori sedang dengan skor 8718 atau 66,45% dari total skor 13120 dilihat dari aspek kekompakan, aspek kesepakatan, dan aspek ketaatan. Konformitas pada kategori sedang tidak menutup kemungkinan bahwa tidak akan menjadi masalah yang serius dan berdampak negatif karena nyatanya di SMA Negeri 16 Bandung terjadi konformitas negatif, seperti membolos dan nongkrong tanpa tujuan yang jelas. Maka dari itu, dirumuskan usulan program “Penguatan Konformitas Positif pada Siswa Melalui Educational Group di SMA Negeri 16 Bandung”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa mengenai konformitas positif dan konformitas negatif yang sebaiknya tidak lagi dilakukan, mengubah pola pikir siswa mengenai konformitas negatif, serta supaya siswa bisa lebih memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan yang positif. Kata Kunci: Konformitas, Siswa, Peer GroupItem MANAJEMEN WAKTU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 BANDUNG,(Perpustakaan, 2024-02-13) NOVINSKY SHINTA AMALIA; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK NOVINSKY SHINTA AMALIA, MANAJEMEN WAKTU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 BANDUNG, Dosen Pembimbing Oleh Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih Manajemen waktu adalah proses harian yang digunakan untuk membagi waktu, membuat jadwal, dan daftar hal-hal yang harus dilakukan dengan menggunakan waktu secara efektif. Pentingnya siswa memiliki manajemen waktu untuk menunjang keberhasilan di masa kini maupun masa depan supaya keberfungsian sosialnya berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang Manajemen Waktu pada siswa di SMAN 12 Bandung berdasarkan aspek menentukan tujuan, menyusun prioritas, menyusun jadwal, bersikap asertif, menghindari penundaan dan meminimumkan waktu yang terbuang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif dengan statistik deskriptif. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 78 responden dari populasi kelas XI sebanyak 362 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menyebarkan angket. Alat ukur yang digunakan pengukuran skala likert. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai dari semua aspek manajemen waktu pada siswa dengan skor total sebesar 7.040 dari skor maksimal 9.984 dan persentase 70,5% berada di kategori tinggi. Namun pernyataan dalam aspek menyusun jadwal berada pada kategori rendah yaitu saya membawa buku to do list agar tidak ada yang terlewatkan dan saya rutin membuat daftar kegiatan saya di kertas kecil pernyataan dengan persentase 56,0%. Berdasarkan salah satu aspek keberfungsian sosial yaitu kemampuan melaksanakan peranan sosial yang dikaitkan dengan manajemen waktu yaitu menjalani jadwal aktivitas sehari-harinya sebagai pelajar belum tercapai. Oleh karena itu, salah satu alternatif program yang diajukan untuk siswa SMAN 12 Bandung adalah program peningkatan pengetahuan siswa SMAN 12 Bandung tentang manajemen waktu melalui kelompok pendidikan (educational group) Kata kunci : Manajemen waktu, Siswa SMA, Pekerja Sosial Pendidikan,Item Motivasi Belajar Siswa Yang Bermain Judi Online di SMA Negeri 8 Kota Bekasi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2024,(Perpustakaan, 2024-09-10) GILANG PAMUNGKAS, NRP. 20.04.227.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihGILANG PAMUNGKAS, NRP. 20.04.227. Motivasi Belajar Siswa Yang Bermain Judi Online di SMA Negeri 8 Kota Bekasi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2024, Dosen Pembimbing Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Penilitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara luas bagaimana motivasi belajar siswa yang bermain judi online di SMA Negeri 8 Kota Bekasi. Penilitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber, waktu, dan teknik. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dua dari tiga siswa SMA Negeri 8 Kota Bekasi yang bermain judi online memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini didasarkan atas hasil wawancara yang terdapat pada apek dan sesuai dengan teori yang terkait. Sedangkan satu siswa SMA Negeri 8 Kota Bekasi yang bermain judi online memiliki motivasi belajar yang stabil. Hal ini didasarkan atas hasil wawancara yang terdapat pada apek dan sesuai dengan teori yang terkait. Berdasarkan masalah tersebut peniliti mengusulkan program yaitu Meningkatkan Self Control Dalam Upaya Pencegahan Judi Online Siswa SMA Negeri 8 Kota Bekasi. Kata Kunci: Siswa, Motivasi Belajar, Judi Online ABSTRACT GILANG PAMUNGKAS, NRP. 20.04.227. Learning Motivation of Playing Students Online Gambling at SMA Negeri 8 Bekasi City, Final Scientific Work Applied Social Undergraduate Program, July 2024, Supervisor Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih This research aims to broadly describe the learning motivation of students who play online gambling at SMA Negeri 8 Bekasi City. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources and secondary data sources using purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection techniques use in-depth interviews and documentation studies. Checking the validity of the data uses a credibility test with triangulation of sources, time and techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that two out of three students at SMA Negeri 8 Bekasi City who play online gambling have low learning motivation. This is based on the results of interviews contained in Apek and is in accordance with related theories. Meanwhile, one student at SMA Negeri 8 Bekasi City who played online gambling had stable learning motivation. This is based on the results of interviews contained in Apek and is in accordance with related theories. Based on this problem, researchers propose a program, namely Increasing Self Control in Efforts to Prevent Online Gambling for Students of SMA Negeri 8 Bekasi City. Keywords: Student, Learning Motivation, Online GamblingItem Motivasi Belajar Siswa yang Kecanduan Game Online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih.(Perpustakaan, 2024-11-18) MOCHAMAD IVAN FEBRIAN FAJAR, 20.04.243.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihABSTRAK MOCHAMAD IVAN FEBRIAN FAJAR, 20.04.243. Motivasi Belajar Siswa yang Kecanduan Game Online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran motivasi belajar siswa yang kecanduan game online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang yang meliputi ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, berprestasi dalam belajar, dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling yaitu dua informan siswa, orang tua siswa, teman siswa dan guru. Hasil penelitian motivasi belajar siswa yang kecanduan game online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang menunjukan bahwa ketekunan siswa dalam belajar kedua siswa tersebut lebih banyak menghabiskan waktu bermain game online sehingga belum optimal dalam me lakukan aktivitas belajar, keuletan dalam menghadapi kesulitan dan kemandirian belajar siswa masih memerlukan orang lain untuk mengingatkan dan membantu mareka, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar kedua siswa hanya memperhatikan mata pelajaran yang diminati saja, dan prestasi dalam belajar kedua siswa belum sesuai . Untuk itu, perlu adanya peningkatan pada motivasi belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa yang Kecanduan Game Online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Subang” Kata Kunci: Motivasi Belajar, Siswa, Game OnlineItem Penyesuaian diri anak binaan diLembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung(Perpustakaan, 2024-03-18) Lutfiah Nur Zahidah. 1904.120.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK Lutfiah Nur Zahidah. 1904.120. Penyesuaian diri anak binaan diLembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung Pembimbing: Bambang Indrakentjana, dan Popon Sutarsih Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan mengenai penyesuaian diri anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang meliputi katakteristik responden, aspek persepsi terhadap realitas, aspek kemampuan mengatasi stress dan kecemasan, aspek gambaran diri yang positif, aspek kemampuan mengekspresikan diri yang baik dan aspek hubungan interpersonal yang baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner, dan studi dokumentasi. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (Face Validity) dengan dosen pembimbing serta uji realibilitas mengunakan aplikasi SPSS 26.0 rumus Cronbach Alpha. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 89 orang, penentuan sampel berdasarkan rumus Slovin berjumlah 48 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyesuaian diri pada anak putus sekolah sudah tinggi pada keempat aspek, anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), seperti anak mampu mengatasi kecemasan yang ada. Namun untuk aspek persepsi terhadap realitas menjadi aspek sedang pada penelitian, dilihat dari anak putus sekolah yang belum bisa menyesuaikan diri dengan baik terhadap peraturan yang ada seperti anak binaan tidak mengikuti kegiatan pramuka dan tidak mengikuti kegiatan yang ada. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti mengusulkan program “Peningkatan Pengetahuan dan pemahaman tentang penyesuaian diri anak binaan dilingkungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung agar anak binaan dapat penerapkan penyesuaian diri dengan baik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Kata Kunci: Penyesuain Diri, Anak Binaan, Lembaga Pembinaan Khusus AnakItem Peran Pekerja Sosial Dalam Pendampingan Kepada Penyandang Disabilitas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (UPTD PPSGHD) di Dinas Sosial Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-03-14) FASYA ADILA 1904092; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihABSTRAK FASYA ADILA. Peran Pekerja Sosial Dalam Pendampingan Kepada Penyandang Disabilitas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (UPTD PPSGHD) di Dinas Sosial Jawa Barat. Dosen Pembimbing: Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih. Peran pekerja sosial merupakan profesi yang membantu meningkatkan keberfungsian sosial seseorang, termasuk penyandang disabilitas melalui pemecahan/intervensi masalah yang dihadapinya. Penelitian tentang peran pekerja sosial dalam pendampingan kepada penyandang disabilitas di unit pelaksana teknis daerah pusat pelayanan sosial griya harapan difabel (UPTD PPSGHD) di Dinas Sosial Jawa Barat untuk mengkaji tentang: peran pekerja sosial sebagai motivator, peran pekerja sosial sebagai fasilitator, peran pekerja sosial sebagai enabler, peran pekerja sosial sebagai konseling, peran pekerja sosial sebagai broker. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi. Selanjutnya, hasil penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam pendampingan kepada penyandang disabilitas di unit pelaksana teknis daerah pusat pelayanan sosial griya harapan difabel (UPTD PPSGHD) di Dinas Sosial Jawa Barat belum sepenuhnya berjalan. Hal tersebut dikarenakan adanya pendamping kurangnya dalam pemberian motivator dan konseling terhadap penerima manfaat penyandang disabilitas. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program penanganan masalah untuk meningkatkan kemampuan dalam meningkatnya pendamping dalam pemberian motivasi dan konseling terhadap penyandang disabilitas melalui program Berbagi Kita Bisa. Metode yang digunakan dalam program ini ada social group work dengan tipe kelompok bantu diri (self-help group). Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial, Pendampingan, Penyandang DisabilitasItem Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-09) ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perilaku prososial pada anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung yang mencakup aspek sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling dengan tiga informan anak, orangtua anak, teman anak dan pihak asrama tempat tinggal anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung sudah menunjukan perilaku prososial namun masih belum maksimal seperti belum beragamnya bentuk perilaku prososial yang ditunjukkan dan frekuensi dari beberapa aspek perilaku prososial masih kurang. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan agar anak dapat terus menunjukkan perilaku prososial dengan bertambahkan pengetahuan mengenai perilaku prososial beserta aspek-aspek didalamnya untuk diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan. Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Meningkatkan Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung”. Kata Kunci: Perilaku, Perilaku Prososial, Anak. ABSTRACT ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Prosocial Behavior of children in Police Dormitory Polrestabes Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to obtain an overview of prosocial behavior in children at the Bandung Police Dormitory which includes aspects of sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques used in this study were observation interviews and documentation studies. Data sources were obtained using purposive sampling with three informants, namely children, parents, friends and parties, and the dormitory where the children live. The results of the study showed that children at the Bandung Police Dormitory had shown prosocial behavior but were still not optimal, such as the lack of diversity in the forms of prosocial behavior shown and the frequency of aspects of prosocial behavior was still low. Therefore, improvements are needed so that children can continue to show prosocial behavior by increasing knowledge about prosocial behavior and its aspects to be applied in everyday life continuously. In accordance with the results of the study. then the researcher recommends a program namely: “Improving Children's Prosocial Behavior in the Bandung Police Dormitory". Kerywords: Behavior, Prosocial Behavior, Children.Item Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perilaku prososial pada anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung yang mencakup aspek sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling dengan tiga informan anak, orangtua anak, teman anak dan pihak asrama tempat tinggal anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung sudah menunjukan perilaku prososial namun masih belum maksimal seperti belum beragamnya bentuk perilaku prososial yang ditunjukkan dan frekuensi dari beberapa aspek perilaku prososial masih kurang. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan agar anak dapat terus menunjukkan perilaku prososial dengan bertambahkan pengetahuan mengenai perilaku prososial beserta aspek-aspek didalamnya untuk diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan. Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Meningkatkan Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung”. Kata Kunci: Perilaku, Perilaku Prososial, Anak. ABSTRACT ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Prosocial Behavior of children in Police Dormitory Polrestabes Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to obtain an overview of prosocial behavior in children at the Bandung Police Dormitory which includes aspects of sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques used in this study were observation interviews and documentation studies. Data sources were obtained using purposive sampling with three informants, namely children, parents, friends and parties, and the dormitory where the children live. The results of the study showed that children at the Bandung Police Dormitory had shown prosocial behavior but were still not optimal, such as the lack of diversity in the forms of prosocial behavior shown and the frequency of aspects of prosocial behavior was still low. Therefore, improvements are needed so that children can continue to show prosocial behavior by increasing knowledge about prosocial behavior and its aspects to be applied in everyday life continuously. In accordance with the results of the study. then the researcher recommends a program namely: “Improving Children's Prosocial Behavior in the Bandung Police Dormitory". Keywords: Behavior, Prosocial Behavior, ChildrenItem Resiliensi Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi Sesar Lembang di Kampung Muril Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-03-13) RISKA MILENIA JULIANTI. 19.04.031.; Bambang Indrakentjana; Popon SutarsihRISKA MILENIA JULIANTI. 19.04.031. Resiliensi Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi Sesar Lembang di Kampung Muril Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: Bambang Indrakentjana dan Popon Sutarsih. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi masyarakat Kampung Muril dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi sesar lembang. Resiliensi merupakan kemampuan yang ada dalam diri individu untuk kembali pulih dari suatu keadaan yang menekan dan mampu beradaptasi dan bertahan dari kondisi tersebut. Tingkat resiliensi masyarakat diukur berdasarkan tujuh aspek resiliensi menurut Reivich and Shatte (2002) yakni aspek regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, analisis penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian. Penulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik penentuan responden dalam penulisan ini menggunakan Simple Random Sampling kepada 62 responden yang merupakan Kepala Keluarga yang tinggal di wilayah Kampung Muril. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni dengan menggunakan kuisioner atau angket, observasi, dan studi dokumentasi. Penulisan ini menggunakan uji validitas muka dan uji realibilitas dengan alpha Cronbach. Hasil penulisan menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tingkat resiliensi masyarakat Kampung Muril dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi sesar lembang berada pada kategori tinggi dengan skor 9.297 (74,92%) dari total skor ideal 12.400. Namun pada aspek regulasi emosi, pengendalian impuls, dan efikasi diri masih terdapat indikator yang belum optimal, dimana masih terdapat masyarakat Kampung Muril yang merasa khawatir tinggal di daerah rawan bencana sehingga pikirannya menjadi mudah terganggu. Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat Kampung Muril mengenai regulasi emosi dan efikasi diri yang dirumuskan dalam program KATANA (Kampung Muril Tangguh Bencana) yang bertujuan untuk meningkatkan resiliensi yang telah dimiliki oleh masyarakat Kampung Muril dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi sesar lembang. Kata Kunci : Resiliensi,Sesar Lembang, Kampung MurilItem Self Confidence Penyandang Disabilitas Sensorik Netra dalam Berinteraksi Sosial di Sentra Wyata Guna Bandung(Perpustakaan, 2024-08-12) SLEIKHANIA AZZAHRA SHIHAB, 20.04.147; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihSLEIKHANIA AZZAHRA SHIHAB, 20.04.147. Self Confidence Penyandang Disabilitas Sensorik Netra dalam Berinteraksi Sosial di Sentra Wyata Guna Bandung. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih, Popon Sutarsih. Self confidence merupakan kontrol atas pikiran tentang kekuatan, kesadaran kemampuan yang dimiliki seseorang serta tanggung jawab atas segala keputusan yang telah ditetapkan oleh diri sendiri. Penyandang disabilitas sensorik netra adalah penerima manfaat yang memiliki hambatan pada fungsi panca indera penglihatan dan menjadi responden pada penelitian ini. Penelitian mengenai self confidence ini bertujuan memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) mandiri, 2) sikap tidak mementingkan diri sendiri dan memiliki sikap toleran, 3) rasa aman, 4) ambisi normal, 5) yakin pada kemampuan diri sendiri, dan 6) optimis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus yaitu seluruh populasi yang berada di Sentra Wyata Guna Bandung berjumlah 34 orang. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan rating scale. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas memakai Alpha Cronbach. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan self confidence penyandang disabilitas sensorik netra memiliki skor aktual yang tinggi pada optimis, namun terdapat aspek yang memiliki skor aktual rendah diantara aspek-aspek yang lain yaitu tidak mementingkan diri sendiri serta toleran dan rasa aman. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program pengoptimalisasian self confidence penyandang disabilitas sensorik netra melalui metode socialization groups (sosialisasi grup) di Sentra Wyata Guna Bandung. Kata Kunci: Self Confidence, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, Sentra Wyata Guna Bandung.