Browsing by Author "Sabar Riyadi"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Sosial Keluarga terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus Yogyakarta(Perpustakaan, 2024-08-13) SITI CHAERUNNISA. 2002051; Aam Muharam; Sabar RiyadiSITI CHAERUNNISA. 2002051. Family Social Support for People with HIV/AIDS (PLWHA) at the Victory Plus Yogyakarta Foundation Supervisors: Aam Muharam and Sabar Riyadi Research on Family Social Support for People with HIV/AIDS (PLWHA) at the Victory Plus Yogyakarta Foundation aims to obtain an overview of emotional support, appreciation support, instrumental support and family information support for PLWHA. This research uses quantitative methods using a descriptive approach. Respondents were collected using a purposive sampling technique with the criteria of being female, aged 19 to 50 years, within the working area of Sleman Regency, Yogyakarta Special Region Province, namely, Tukangan, Plemburan, Umbulharjo, Mrican, and Tegal Panggung, and were recorded at the Victory Plus Yogyakarta Foundation. Data collection techniques use questionnaires and documentation studies. The validity test in this research used construct validity and the instrument reliability test used Cronbach's Alpha. Data analysis uses descriptive statistics, namely by tabulating data, grouping data, editing data, calculating data, and concluding. The results of this research show that in general (76.43%) respondents received social support provided by their families. The percentage of respondents based on the emotional support aspect was 79.25%, the support aspect provided was 78.00%, the instrumental support aspect was 73.75%, and the information support aspect was 74.75%. Instrumental support and information support are in the medium category, so this condition requires increased family social support for PLWHA. The proposed program plan is "Program for Increasing OHIDHA Social Support for PLWHA. This program uses case work and group work methods with case work techniques namely small talk, ventilation, support, and providing advice and counseling. The type of group used in the group work method is an educational group. Keywords: Social Support, Family, People with HIV/AIDS, Victory Plus Yogyakarta Foundation SITI CHAERUNNISA. 2002051. Dukungan Sosial Keluarga terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus Yogyakarta Dosen Pembimbing: Aam Muharam dan Sabar Riyadi Penelitian tentang Dukungan Sosial Keluarga terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus Yogyakarta bertujuan untuk memperoleh Gambaran mengenai dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi keluarga terhadap ODHA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan responden menggunakan teknik pusposive sampling dengan kriteria berjenis kelamin Perempuan, berusia 19 sampai dengan 50 tahun, berada dalam cakupan wilayah kerja Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Tukangan, Plemburan, Umbulharjo, Mrican, dan Tegal Panggung, dan terdata di Yayasan Victory Plus Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dan studi dokumentasi. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas konstrak dan uji reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan statistic deskriptif yaitu dengan melakukan tabulasi data, pengelompokkan data, mengedit data, menghitung data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan pada umumnya (76,43%) responden mendapatkan dukungan sosial yang diberikan keluarga. Persentase responden berdasarkan aspek dukungan emosional sebesar 79,25%, aspek dukungan penghargaan sebesar 78,00%, aspek dukungan instrumental 73,75%, dan aspek dukungan informasi 74,75%. Dukungan instrumental dan dukungan informasi berada pada ketegori sedang, sehingga kondisi tersebut membutuhkan peningkatan dukungan sosial keluarga terhadap ODHA. Rencana program yang diusulkan adalah “Program Peningkatan Dukungan Sosial OHIDHA terhadap ODHA. Program ini menggunakan metode case work dan group work dengan teknik case work adalah small talk, ventilation, support, dan advice giving and counseling. Jenis kelompok yang digunakan dalam metode group work adalah educational group. Kata kunci: Dukungan Sosial, Keluarga, Orang dengan HIV/AIDS, Yayasan Victory Plus YogyakartaItem Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penyandang Disabilitas Di Sentra Wirajaya Makassar.(Perpustakaan, 2024-07-30) Husain Ramadhan. 18.02.003.; Uke Hani Rasalwati; Sabar RiyadiHusain Ramadhan. 18.02.003. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penyandang Disabilitas Di Sentra Wirajaya Makassar. Dosen Pembimbing : Uke Hani Rasalwati dan Sabar Riyadi. Dukungan sosial adalah transaksi interpersonal yang melibatkan perhatian emosional (suka, cinta empati), bantuan instrumental (barang atau jasa), informasi (tentang lingkungan), dan penilaian (informasi yang relevan dengan evalusi diri). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek tentang : 1) Dukungan Emosional, 2) Dukungan Instrumental, 3) Dukungan Penilaian, dan 4) Dukungan Informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji tentang gambaran dukungan sosial keluarga terhadap penyandang disabilitas di Sentra Wirajaya Makassar. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1) Wawancara Mendalam, 2) Observasi Semi Partisipatif, dan 3) Studi Dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferability, dependability, dan konfirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang tidak bisa diterapkan oleh pihak keluarga terhadap penyandang disabilitas yang ada di Sentra Wirajaya Makassar. Masalah tersebut berada pada aspek emosional dan aspek instrumental dikarenakan komunikasi yang kurang intensif antara penyandang disabilitas dan keluarganya, jarak penyandang disabilitas dengan keluarganya sangatlah jauh, serta adanya kesibukan dari pihak keluarga selama proses rehabilitasi di Sentra Wirajaya Makassar, hal itu dapat mengakibatkan aspek emosional dan aspek instrumental belum terpenuhi karena dapat mempengaruhi kedekatan dan kebutuhan penyandang disabilitas. Pihak keluarga juga harus paham tentang dukungan sosial terhadap penyandang disabilitas mulai dari aspek emosional, instrumental, penilaian, dan informasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program yaitu “Penguatan Dukungan Sosial Keluarga Penyandang Disabilitas di Sentra Wirajaya Makassar” bertujuan untuk meningkatkan dukungan sosial keluarga di Sentra Wirajaya Makassar. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Keluarga, Penyandang DisabilitasItem Manajemen Emosi Anak Berhadapan dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung(Perpustakaan, 2023-08-09) MARDHATILLA BENING BANYU SEGARA RATU GEMILANG; Enung Huripah; Sabar RiyadiABSTRAK MARDHATILLA BENING BANYU SEGARA RATU GEMILANG, Kemampuan Manajemen Emosi Anak Berhadapan dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung, dibimbing oleh Enung Huripah dan Sabar Riyadi Manajemen emosi merupakan kemampuan individu untuk mengenali, memahami, mengatur dan mengungkapkan emosi dengan cara yang tepat dan juga produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kemampuan manajemen emosi pada anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kota Bandung. Aspek-aspek yang diteliti pada penelitian ini meliputi aspek katarsis atau pelepasan emosi negatif, mengambil tindakan langsung, mencari dukungan, menyembunyikan perasaan dan menafsirkan ulang situasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 orang responden yang terdiri dari anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kota Bandung yang berusia 14-18 tahun. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan angket (kuesioner) dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajemen emosi ABH di LPKA Kelas II Kota Bandung berada dalam kategori sedang dengan skor 4.527. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan manajemen emosi ABH di LPKA Kelas II Kota Bandung masih belum optimal. Maka dari itu, peneliti membuat rencana program untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan manjemen emosi ABH yaitu “Pelatihan Peningkatan Kemampuan Manajemen Emosi ABH melalui Emotional Freedom Technique di LPKA Kelas II Kota Bandung.” Kata kunci: Kemampuan Manajemen Emosi, Anak Berhadapan dengan Hukum, Lembaga Pembinaan Khusus Anak ABSTRACT MARDHATILLA BENING BANYU SEGARA RATU GEMILANG, Emotion Management Ability of Children Against the Law in Special Development Institution for Children (LPKA) Class II Bandung City, supervised by Enung Huripah and Sabar Riyadi Emotion management is an individual's ability to recognize, understand, regulate and express emotions in an appropriate and productive way. This study aims to obtain an overview of the ability of emotional management in children dealing with the law (ABH) at the Class II Special Development Institute for Children in Bandung City. The aspects examined in this study include aspects of catharsis or release of negative emotions, taking direct action, seeking support, hiding feelings and reinterpreting situation. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. Respondents in this study amounted to 53 respondents consisting of children who were undergoing a period of coaching at the Bandung City Class II Special Development Institution for Children aged 14-18 years. Sampling technique using the formula from Slovin. The data collection technique used was a questionnaire and documentation study. The results showed that ABH's emotion management skills at LPKA Class II Bandung City were in the moderate category with a score of 4,527. Based on the results of this study, it shows that the emotional management skills of ABH in LPKA Class II Bandung City are still not optimal. Therefore, researchers made a program plan to overcome problems related to ABH's emotion management skills, namely "Training to Improve ABH's Emotion Management Skills through Emotional Freedom Technique at LPKA Class II Bandung City." Keywords: Emotion Management Ability, Children Against the Law, Child Special Development InstitutionItem Pelayanan Rehabilitasi Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Berkebutuhan Khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-01-02) INDRA PRATAMA RAMADHAN,; Enung Huripah; Sabar RiyadiABSTRAK INDRA PRATAMA RAMADHAN, Pelayanan Rehabilitasi Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Berkebutuhan Khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung, Dosen Pembimbing: Enung Huripah dan Sabar Riyadi Pelayanan rehabilitasi merupakan salah satu layanan yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus dalam meningkatkan keberfungsian selama menjalankan masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1) karakteristik informan, 2) bentuk atau jenis pelayanan bagi warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus, 3), proses pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan pemasyarakatan kelompok kuhus, 4) manfaat pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan kelompok khusus, 5) faktor penghambat pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan kelompok khusus, 6) harapan informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi partisipatif, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung belum terstuktur serta belum tersasar pada warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus, dalam menjalankan program pembinaan belum adanya layanan dukungan sosial bagi warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus, maka untuk meningkatkan kualitas pelayanan Lembaga dalam pemahaman bidang rehabilitasi dengan program yang diusulkan yaitu Peningkatan Pelaksanaan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Khusus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung. Kata Kunci: Pelayanan, Rehabilitasi, Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Khusus. ABSTRACT INDRA PRATAMA RAMADHAN, Rehabilitation Services for Special Needs Group Prisoners in Class II A Penitentiary Banceuy Bandung City, Supervisors: Enung Huripah and Sabar Riyadi Rehabilitation services are one of the services provided to prisoners of special group correctional institutions in order to improve their functioning during their coaching period in correctional institutions. This study aims to examine: 1) the characteristics of informants, 2) the form or type of service for inmates of special group correctional institutions, 3), the process of rehabilitation services for inmates of special group correctional services, 4) the benefits of rehabilitation services for inmates of special groups, 5) inhibiting factors for rehabilitation services for special group inmates, 6) expectations of informants. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. Determination of data sources in this study using purposive sampling. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) participatory observation, and 3) documentation study. The results of the study show that the rehabilitation services in Class II A Penitentiary in Banceuy Bandung City are not structured and have not been targeted at special needs group correctional inmates, also indicating the absence of social support services for special group correctional inmates in carrying out coaching programs, so to improve service quality Institutions in the understanding of the field of rehabilitation with the proposed program, namely Improving the Implementation of Social Rehabilitation Services for Special Group Correctional Families in Class II A Correctional Institutions, Banceuy, Bandung City. Keywords: Service, Rehabilitation, Special Group Correctional Families.Item Peran Pekerja Sosial Dalam Respon Kasus di Sentra Terpadu Inten Soeweno Bogor(Perpustakaan, 2024-10-15) MUHAMMAD DAFFA RIZQI SAIFULLAH, 20.02.111.; Aam Muharam; Sabar RiyadiABSTRACT MUHAMMAD DAFFA RIZQI SAIFULLAH, 20.02.111. The Role of Social Workers in Case Response at the Inten Soeweno Integrated Center Bogor, Supervised by Aam Muharam dan Sabar Riyadi. This study aims to obtain an empirical picture of the role of social workers in case response at the Inten Soeweno Bogor Integrated Center which includes: (1) informant characteristics; (2) the role of social workers as advocates in case response; (3) the role of social workers as liaisons in case response; (4) the role of social workers as coordinators in case response; (5) the role of social workers as consultants in case response; (6) the role of social workers as counselors in case response; (7) the role of social workers as planners in case response; (8) the role of social workers as problem solvers in case response; (9) the role of social workers as case record holders in case response. This research used a qualitative approach with descriptive methods. The informants in this study amounted to 6 informants including 2 intermediate expert social workers in the case response working group, 1 social worker coordinator, 1 case response area coordinator and 2 PPKS with the technique of determining informants using purposive sampling. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. The results showed that the role of social workers in carrying out case response at the Inten Soeweno Bogor Integrated Center was quite good, but there was still one aspect that needed to be improved, namely the aspect of record holders in case response. Social workers have never received training and development related to the implementation of case response, which social workers really want to learn because the cases faced in the field are contemporary or recent cases. Based on this, the researcher proposes a program, namely “Training on Digitization in Recording and Reporting”. Keywords: Role of Social Workers, Case Response, Inten Soeweno Bogor Social Rehabilitation Center ABSTRAK MUHAMMAD DAFFA RIZQI SAIFULLAH, 20.02.111. Peran Pekerja Sosial Dalam Respon Kasus di Sentra Terpadu Inten Soeweno Bogor, Dibimbing Oleh Aam Muharam dan Sabar Riyadi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang peran pekerja sosial dalam respon kasus di Sentra Terpadu Inten Soeweno Bogor yang mencakup: (1) karakteristik informan; (2) peran pekerja sosial sebagai advokat dalam respon kasus; (3) peran pekerja sosial sebagai penghubung dalam respon kasus; (4) peran pekerja sosial sebagai kordinator dalam respon kasus; (5) peran pekerja sosial sebagai konsultan dalam respon kasus; (6) peran pekerja sosial sebagai konselor dalam respon kasus; (7) peran pekerja sosial sebagai perencana dalam respon kasus; (8) peran pekerja sosial sebagai pemecah masalah dalam respon kasus; (9) peran pekerja sosial sebagai pemegang catatan kasus dalam respon kasus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang informan yang meliputi 2 pekerja sosial ahli madya kelompok kerja respon kasus, 1 koordinator pekerja sosial, 1 koordinator wilayah respon kasus dan 2 orang PPKS dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam peran pekerja sosial dalam melaksanakan respon kasus di Sentra Terpadu Inten Soeweno Bogor sudah cukup baik, namun masih terdapat satu aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek pemegang catatan dalam respon kasus. Pekerja sosial belum pernah mendapatkan pelatihan dan pengembangan terkait pelaksanaan respon kasus, hal tersebut sangat ingin dipelajari oleh pekerja sosial karena kasus yang dihadapi di lapangan yaitu kasus kontemporer atau terbaru. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu “Pelatihan Digitalisasi dalam Pencatatan dan Pelaporan”. Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial, Respon Kasus, Sentra Terpadu Inten Soeweno Bogor