Browsing by Author "Silvia Fatmah Nurusshobah"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Evaluasi Program Komunitas Rumah Pelangi dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Jalanan di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-19) MALIKA ARYANA HERAWATI, 19.02.008.; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK MALIKA ARYANA HERAWATI, 19.02.008. Evaluasi Program Komunitas Rumah Pelangi dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Jalanan di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil evaluasi program komunitas Rumah Pelangi dalam meningkatkan pendidikan anak jalanan di Terminal Leuwipanjang dengan model CIPP (context, input, process, produk) yang dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun 1967. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian melalui metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus, orangtua, dan juga anak binaan komunitas Rumah Pelangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Evaluasi konteks, analisa kebutuhan untuk terpenuhi perihal mengumpulkan dan menganalisa untuk memenuhi kebutuhan anak dalam hal wawasan dan menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan di jalanan. 2) Evaluasi masukan, kemampuan komunitas dalam menyediakan dan merencanakan sumber belajar cukup baik. 3) Evaluasi proses, pelaksanaan program masih perlu memperbaiki manajemen organisasi agar para pengurus dapat melakukan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara baik. 4) Evaluasi produk, program meningkatkan pendidikan anak jalanan dapat tetap dilanjutkan, tentunya perlu adanya perhatian lebih bagi pengurus dan relawan komunitas Rumah Pelangi dalam peningkatann program dengan melakukan perencanaaan yang lebih terstruktur dan pembinaan relawan sebagai pendidik. Di sisi lain legalitas dari komunitas dapat diperjuangkan agar menunjang kebutuhan-kebutuhan eksternal komunitas. Kata Kunci: Evaluasi Program, Komunitas Rumah Pelangi, Anak Jalanan ABSTRACT MALIKA ARYANA HERAWATI, 19.02.008. Evaluation of Rumah Pelangi Community Program in Improving Street Children's Education at Leuwipanjang Terminal Bandung City. Supervisor: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah. This study aims to determine the results of the evaluation of the Rumah Pelangi community program in improving the education of street children at Leuwipanjang Terminal with the CIPP (context, input, process, product) model developed by Stufflebeam in 1967. This research uses a qualitative approach and descriptive method. Data collection techniques in the study through interviews, observations, and documentation studies. The subjects in this research are the administrators, parents, and also children assisted by the Rumah Pelangi community. The results showed that: 1) Context evaluation, analysis of needs to be met in terms of collecting and analyzing to meet the needs of children in terms of insight and become provisions to face life on the streets. 2) Input evaluation, the community's ability to provide and plan learning resources is quite good. 3) Process evaluation, the implementation of the program still needs to improve organizational management so that the administrators can perform their roles in accordance with their main duties and functions properly. 4) Product evaluation. The program to improve street children's education can be continued, of course, the administration and volunteers of the Rumah Pelangi community need to pay more attention to strengthening the program by carrying out more structured planning and supporting volunteers as educators. On the other hand, it is possible to fight for the community's legality in order to meet its external demands. Keywords: Program Evaluation, Rumah Pelangi Community, Street ChildrenItem Implementasi Program Pendampingan Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut.(Perpustakaan, 2024-10-05) REGITA NUR SETYA OKTAVIANI, NRP.20.02.009.; Moch Zaenal Hakim; Silvia Fatmah NurusshobahREGITA NUR SETYA OKTAVIANI, NRP.20.02.009. Implementasi Program Pendampingan Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut. Dibimbing oleh Moch Zaenal Hakim dan Silvia Fatmah Nurusshobah. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peningkatan kasus pelanggaran perlindungan terhadap anak khususnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Kabupaten garut. Kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak dapat mengakibatkan terganggunya kondisi fisik, psikologis dan sosial anak korban. Oleh sebab itu, pendampingan bagi anak korban kekerasan seksual menjadi sangat penting. Lembaga yang melaksanakan program pendampingan bagi anak korban kekerasan seksual yaitu UPTD PPA Kabupaten Garut. Maka dari itu, tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana UPTD PPA melaksanakan program pendampingan terhadap anak korban kekerasan seksual. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Adapun aspekaspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi pendampingan hukum, medis, psikologis dan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pelaksanaan pendampingan dilakukan, konselor, dan kepala UPTD menghadapi beberapa kendala diantaranya saat dilakukannya penggalian informasi kasus pada korban dan belum adanya kerjasama terkait pembebasan biaya untuk keperluan visum. Berdasarkan hasil analisa masalah dan analisa kebutuhan pada hasil penelitian, peneliti mengusulkan program yang bernama “Optimalisasi Peran Pendampingan Psikososial Spiritual Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual” dengan tujuan agar memperkuat peran pendampingan yang dilaksanakan oleh oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut. Kata Kunci : Pendampingan, Anak, Kekerasan Seksual. ABSTRACT REGITA NUR SETYA OKTAVIANI, NRP.20.02.009. Implementation of the Assistance Program for Child Victims of Sexual Violence at the Regional Technical Implementation Unit (UPTD) for the Protection of Women and Children (PPA) of Garut Regency. Supervised by Moch Zaenal Hakim and Silvia Fatmah Nurusshobah This research is motivated by the increase in cases of violations of child protection, especially cases of sexual violence against children in the Garut Regency area. Cases of sexual violence that occur in children can result in disruption of the physical, psychological and social conditions of child victims. Therefore, assistance for child victims of sexual violence is very important. The institution that implements the assistance program for child victims of sexual violence is the UPTD PPA of Garut Regency. Therefore, the purpose of this research is to find out how UPTD PPA implements an assistance program for child victims of sexual violence. The approach used in this research is qualitative with descriptive method. Data collection techniques were conducted through in-depth interviews, nonparticipatory observation, and documentation studies. The aspects examined in this study are how the implementation of legal, medical, psychological and spiritual assistance. The results showed that during the implementation of the assistance, the counselor and the head of UPTD faced several obstacles, including when extracting information on the case from the victim and there was no cooperation regarding the waiver of fees for post mortem purposes. Based on the results of the problem analysis and needs analysis on the research results, the researcher proposes a program called "Optimizing the Role of Spiritual Psychosocial Assistance to Child Victims of Sexual Violence" with the aim of strengthening the role of assistance carried out by the Regional Technical Implementation Unit (UPTD) for the Protection of Women and Children (PPA) of Garut Regency. Keywords: Mentoring, Children, Sexual ViolenceItem Interaksi Sosial Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Negeri Aroeppala Makassar.(perpustakaan, 2024-01-08) NUR ANNISA, 19.02.047.; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK NUR ANNISA, 19.02.047. Interaksi Sosial Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Negeri Aroeppala Makassar. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah Interaksi sosial adalah hubungan sosial bersifat dinamis yang berfungsi menjalin berbagai relasi sosial antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok, serta menjadi syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang interaksi sosial ADK di UPT SPF SD Negeri Aroeppala yang mencakup beberapa aspek interaksi sosial yaitu aspek kontak sosial, aspek aktivitas bersama, aspek frekuensi hubungan, dan hambatan yang dirasakan ADK dalam berinteraksi, serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam berinteraksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam (indepth interview), observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial ADK di UPT SPF SD Negeri Aroeppala tidak berjalan dengan baik. Hubungan siswa ADK dengan siswa lain masih kurang baik karena siswa ADK belum diterima sepenuhnya oleh siswa lain dan kedekatan siswa ADK dengan beberapa guru masih kurang dekat karena jarang berinteraksi. Beberapa siswa umum takut berinteraksi dengan siswa ADK dan beberapa siswa umum juga sering mengejek siswa ADK. Terkait dengan permasalahan tersebut belum ada upaya dari pihak sekolah untuk menangani masalah ini, oleh karena itu peneliti mengusulkan program Peningkatan Kapasitas Tentang Pola Interaksi Anak Dengan Kedisabilitasan di Lingkungan Sekolah. Kata Kunci: Interaksi Sosial, Anak Dengan Kedisabilitasan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Negeri Aroeppala Makassar. ABSTRACT NUR ANNISA, 19.02.047. Social Interaction of Children with Disabilities in the Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit Aroeppala Public Elementary School, Makassar. Supervisors: Yuti Sri Ismudiyati and Silvia Fatmah Nurusshobah Social interaction is a dynamic social relationship that functions to establish various social relations between individuals with individuals, individuals with groups, and groups with groups, and is the main condition for social activities. The purpose of this study was to find out more deeply about the social interaction of children with disabilities in the Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit of Aroeppala State Elementary School which includes aspects of social interaction , namely aspects of social contact, aspects of joint activities, aspects of relationship frequency, obstacles felt by ADK in interacting , and efforts that has been done. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection was conducted through in-depth interview techniques, non-participatory observation, and documentation studies. The results showed that the social interaction of children with disabilities in the Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit of Aroeppala State Elementary School did not run well. The relationship between ADK students and other students is still not good because children with disabilities have not been fully accepted by other students and the closeness of child students to Disability with some teachers is still not close because they rarely interact. Some general students are afraid to interact with ADK students and some general students also often mock children with disabilities. Related to this problem there has been no effort from the school to deal with this problem, therefore the researcher proposed a program Capacity Building on Interaction Patterns of Children with Disabilities in the School Environment. Keywords: Social Interaction, Children With Disabilities, Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit Aroeppala Public Elementary School Makassar.Item Kesiapan Keluarga Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) Pada Tahap Reintegrasi Sosial di Sentra Antasena Magelang.(Perpustakaan, 2023-12-22) RENNO PRABUGANDHA, 1902037.; Yuti Sri Ismudiati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK RENNO PRABUGANDHA, 1902037. Kesiapan Keluarga Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) Pada Tahap Reintegrasi Sosial di Sentra Antasena Magelang. Doses Pembimbing: Yuti Sri Ismudiati Dan Silvia Fatmah Nurusshobah. Kesiapan merujuk pada keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1) karakteristik informan, 2) kondisi fisik,mental, dan emosional, 3) kebutuhan, motif, dan tujuan, 4) keterampilan dan pengetahuan, tekait kesiapan keluarga ABH pada tahap reintegrasi sosial di Sentra Antasena Magelang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ditentukan dengan penentuan sumber data purposive sample. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara medalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan uji kredibilitas data, transferabilitas, konfirmabilitas, dan dependabilitas. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan keluarga ABH masih terdapat permasalah yaitu masih ada stigma dari masyarakat, belum terpenuhinya kebutuhan dasar bagi ABH, kurangnya keterampilan yang dimiliki terkait dengan pola pengasuhan, dan pengetahuan reintegrasi sosial yang kurang dipahami oleh keluarga ABH. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi keluarga ABH tersebut diperlukan adanya upaya untuk membantu penyelesaian masalah. Program kegiatan yang diusulkan adalah “Peningkatan Kapasitas Keterampilan Sosial bagi Keluarga ABH”. Kata kunci: Kesiapan, Keluarga, ABH, Reintegrasi sosialItem Motivasi Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-21) VISI AIDA 19.02.015; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK VISI AIDA 19.02.015. Motivasi Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah Motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang terdapat dari dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mencapainya, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar inidividu (motivasi eskstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik pada korban penyalahgunaan NAPZA dalam pencegahan kekambuhan (relapse prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung meliputi: 1) Karakteristik informan, 2) Kebutuhan (need), 3) Harapan (expectancy), 4) Minat, 5) Dorongan Keluarga, 6) Lingkungan, dan 7) Penghargaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang dengan teknik penentuan informan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: 1) Wawancara mendalam (in-depth interview), 2) Observasi, 3) Studi dokumentasi, dan 4) Focus Group Discussion (FGD).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan kekambuhan (relapse prevention) yang dilakukan oleh korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman didorong oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Korban penyalahgunaan NAPZA memiliki motivasi intrinsik yang ditandai dengan upaya pencegahan kekambuhan (relapse prevention) yang dilakukan dari diri sendiri tanpa paksaan orang lain. Terdapat masalah terkait faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik yakni dorongan keluarga yaitu adanya stigma keluarga terhadap korban penyalahgunaan NAPZA yang muncul akibat kurangnya pengetahuan keluarga terkait pola komunikasi terhadap korban penyalahgunaan NAPZA sehingga sering terjadi kesalahpahaman diantara keduanya dan menimbulkan konflik yang mengarahkan pada relapse. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program yaitu “Peningkatan Pola Komunikasi Keluarga untuk Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) Korban Penyalahgunaan NAPZA”. Kata Kunci: Motivasi, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) ABSTRACT VISI AIDA 19.02.015. Motivation of Drug Abuse Victims in Relapse Prevention at IPWL Bumi Kaheman in Bandung Regency. Advisors: Yuti Sri Ismudiyati and Silvia Fatmah Nurusshobah Motivation is a power or encouragement that comes from within a person to meet needs and achieve them, both from within the individual himself (intrinsic motivation) and from outside the individual (extrinsic motivation). This study aims to describe the intrinsic motivation and extrinsic motivation in victims of drug abuse in preventing relapse(relapse prevention) at the IPWL Bumi Kaheman including: 1) Characteristics of informants, 2) Requirements(need), 3) Hope(expectancy), 4) Interests, 5) Family Encouragement, 6) Environment, and 7) Awards. The method used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. The number of informants in this study were 8 people with informant determination techniquespurposive sampling. The data collection techniques used are: 1) In-depth interviews(in-depth interview), 2) Observation, 3) Documentation study, and 4)Focus Group Discussion (FGD). The results showed that prevention of recurrence(relapse prevention) carried out by victims of drug abuse at IPWL Bumi Kaheman were driven by intrinsic and extrinsic motivations. The results showed that victims of drugs abuse has intrinsic motivation which is characterized by efforts to prevent relapsewhich is done from oneself without coercion of others. There are problems related to factors that influence extrinsic motivation, namely family encouragement, namely the existence of family stigma against victims of drug abuse that arises due to a lack of family knowledge regarding communication patterns towards victims of drug abuse so that misunderstandings often occur between the two and cause conflicts that lead torelapse. In this regard, a program is proposed, namely "Increasing Family Communication Patterns for Relapse Prevention(Relapse Prevention) Victims of Drug Abuse”. Keywords: Motivation, Drug Abuse Victims, Relapse Prevention(Relapse Prevention)