Motivasi Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung.

Abstract

ABSTRAK VISI AIDA 19.02.015. Motivasi Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah Motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang terdapat dari dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mencapainya, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar inidividu (motivasi eskstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik pada korban penyalahgunaan NAPZA dalam pencegahan kekambuhan (relapse prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung meliputi: 1) Karakteristik informan, 2) Kebutuhan (need), 3) Harapan (expectancy), 4) Minat, 5) Dorongan Keluarga, 6) Lingkungan, dan 7) Penghargaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang dengan teknik penentuan informan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: 1) Wawancara mendalam (in-depth interview), 2) Observasi, 3) Studi dokumentasi, dan 4) Focus Group Discussion (FGD).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan kekambuhan (relapse prevention) yang dilakukan oleh korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman didorong oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Korban penyalahgunaan NAPZA memiliki motivasi intrinsik yang ditandai dengan upaya pencegahan kekambuhan (relapse prevention) yang dilakukan dari diri sendiri tanpa paksaan orang lain. Terdapat masalah terkait faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik yakni dorongan keluarga yaitu adanya stigma keluarga terhadap korban penyalahgunaan NAPZA yang muncul akibat kurangnya pengetahuan keluarga terkait pola komunikasi terhadap korban penyalahgunaan NAPZA sehingga sering terjadi kesalahpahaman diantara keduanya dan menimbulkan konflik yang mengarahkan pada relapse. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program yaitu “Peningkatan Pola Komunikasi Keluarga untuk Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) Korban Penyalahgunaan NAPZA”. Kata Kunci: Motivasi, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) ABSTRACT VISI AIDA 19.02.015. Motivation of Drug Abuse Victims in Relapse Prevention at IPWL Bumi Kaheman in Bandung Regency. Advisors: Yuti Sri Ismudiyati and Silvia Fatmah Nurusshobah Motivation is a power or encouragement that comes from within a person to meet needs and achieve them, both from within the individual himself (intrinsic motivation) and from outside the individual (extrinsic motivation). This study aims to describe the intrinsic motivation and extrinsic motivation in victims of drug abuse in preventing relapse(relapse prevention) at the IPWL Bumi Kaheman including: 1) Characteristics of informants, 2) Requirements(need), 3) Hope(expectancy), 4) Interests, 5) Family Encouragement, 6) Environment, and 7) Awards. The method used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. The number of informants in this study were 8 people with informant determination techniquespurposive sampling. The data collection techniques used are: 1) In-depth interviews(in-depth interview), 2) Observation, 3) Documentation study, and 4)Focus Group Discussion (FGD). The results showed that prevention of recurrence(relapse prevention) carried out by victims of drug abuse at IPWL Bumi Kaheman were driven by intrinsic and extrinsic motivations. The results showed that victims of drugs abuse has intrinsic motivation which is characterized by efforts to prevent relapsewhich is done from oneself without coercion of others. There are problems related to factors that influence extrinsic motivation, namely family encouragement, namely the existence of family stigma against victims of drug abuse that arises due to a lack of family knowledge regarding communication patterns towards victims of drug abuse so that misunderstandings often occur between the two and cause conflicts that lead torelapse. In this regard, a program is proposed, namely "Increasing Family Communication Patterns for Relapse Prevention(Relapse Prevention) Victims of Drug Abuse”. Keywords: Motivation, Drug Abuse Victims, Relapse Prevention(Relapse Prevention)

Description

Keywords

Motivasi, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention)

Citation