Browsing by Author "Sri Ratna Ningrum"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. Peran Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-09-09) AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumAGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. Peran Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Stunting merupakan masalah tumbuh kembang anak yang menjadi perhatian utama di Indonesia, khususnya di Desa Jatimulya, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang peran kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam percepatan penurunan stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang yang mencakup aspek 1) karakteristik informan, 2) peran fasilitatif, 3) peran edukatif, 4) peran teknis, dan 5) peran representatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak delapan orang yang terdiri dari lima orang kader PKK, dua orang tua yang memiliki anak stunting, dan kepala seksi kesejahteraan sosial Desa Jatimulya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader PKK di Desa Jatimulya telah berupaya maksimal dalam menjalankan peran mereka. Peran fasilitatif dilakukan oleh kader PKK dengan aktif mengorganisir kegiatan dan mendukung keluarga dengan anak stunting, meskipun membutuhkan pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas. Peran edukatif masih terkendala oleh keterbatasan pengetahuan kader tentang stunting, yang mengakibatkan kurang maksimalnya penyuluhan kepada masyarakat. Peran teknis mencakup pengumpulan dan pelaporan data stunting yang dilakukan saat kegiatan posyandu dan program Bina Keluarga Balita (BKB), namun terkendala oleh kurangnya partisipasi keluarga dan rusaknya alat pengukuran. Pada pelaksanaan peran representatif, kader PKK berperan sebagai penghubung antar pihak untuk memperjuangkan kebutuhan keluarga terdampak stunting, namun masih perlu meningkatkan kapasitas dalam membangun kemitraan dan kerjasama. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta ketersediaan sistem sumber, maka peneliti merekomendasikan program peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan intensif, pendampingan, dan optimalisasi sumber daya dengan nama “Bersama Atasi Stunting”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader PKK dalam percepatan penurunan stunting, termasuk penyuluhan, pelatihan komunikasi, dan publikasi yang efektif, dengan kerjasama instansi terkait. Kata Kunci: Stunting, Peran, Kader PKK ABSTRACT AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. The Role of Family Welfare Empowerment Cadres in Combating Stunting in Jatimulya Village, North Sumedang District, Sumedang Regency. Supervised by Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. Stunting is a significant child growth and development issue in Indonesia, particularly in Jatimulya Village, Sumedang Regency. This study aims to empirically describe the role of Family Welfare and Empowerment (PKK) cadres in accelerating the reduction of stunting in Jatimulya Village, North Sumedang District, Sumedang Regency, covering aspects of 1) informant characteristics, 2) facilitative roles, 3) educational roles, 4) technical roles, and 5) representative roles. This study uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and document studies. The informants in this study consisted of eight people: five PKK cadres, two parents with stunted children, and the head of social welfare in Jatimulya Village. The results showed that PKK cadres in Jatimulya Village have made maximum efforts in performing their roles. The facilitative role involves PKK cadres actively organizing activities and supporting families with stunted children, although further training is needed to improve effectiveness. The educational role is still hindered by the cadres' limited knowledge about stunting, resulting in less effective community outreach. The technical role includes collecting and reporting stunting data during posyandu activities and the Bina Keluarga Balita (BKB) program, but it is hampered by a lack of family participation and damaged measurement tools. In the representative role, PKK cadres act as liaisons between parties to advocate for the needs of families affected by stunting, but there is a need to improve capacity in building partnerships and cooperation. Based on the research results, analysis, and availability of resource systems, the researchers recommend a capacity building program for cadres through intensive training, mentoring, and resource optimization named "Together Overcome Stunting." This program aims to enhance PKK cadres' understanding and skills in accelerating stunting reduction, including effective counseling, communication training, and publication, in collaboration with relevant agencies. . Keywords: Stunting, Role, PKK CadreItem Dampak Sosial Praktik Rentenir “Bank Emok” Terhadap Nasabah di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-09-09) ALWAN FAIZ HIDAYATULAH, NRP. 2004133.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumALWAN FAIZ HIDAYATULAH, NRP. 2004133. Dampak Sosial Praktik Rentenir “Bank Emok” Terhadap Nasabah di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum Fenomena Bank Emok saat ini sangat menjamur di kalangan masyarakat desa karena prosesnya yang mudah dan cepat. Dampak sosial praktik Bank Emok bertujuan pada cara hidup, budaya, dan komunitas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik menentukan sumber data yang digunakan yaitu dengan purposive dimana peneliti memilih dengan menetapkan pertimbangan atau kriteria tertentu untuk menjadi informan. Data dikumpulkan melalui tiga teknik yaitu menggunakan wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer da data sekuder. Teknik analisis data yang digunakan adalah Pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), dan penyajian data (data display). Teknik keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukan adanya perubahan cara hidup bahwa ada perubahan interaksi sosial dan pekerjaan dari nasabah Bank Emok. Perubahan budaya atau nilai dan norma juga menunjukan bahwa ada perubahan masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma dari orang tua. Perubahan komunitas atau harta kekayaan pribadi nasaba menunjukan bahwa ada nasabah yang sampai menjual harta kekayaan pribadi barang untuk membayar Bank Emok. Program “Buahdua Zero Retenir: Membangun Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAR)” dengan metode community organization/community development dengan teknik kolaborasi dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap literasi keuangan dan manajemen keuangan. Melalui program ini diharapkan masyarakat terutama nasabah dari Bank Emok dapat mengurangi dampak sosial yang diakibatkan dari Bank Emok yang ada di Desa Buahdua. Kata Kunci: Dampak Sosial, Bank Emok, dan Nasabah ABSTRACT ALWAN FAIZ HIDAYATULLAH, NRP. 2004133. The Social Impact of Emok Bank Practices on Customers in Buahdua Village, District Buahdua, Sumedang Regency. Supervisors: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum The phenomenon of Bank Emok is currently very widespread among rural communities because of its easy and fast process. The social impact of Bank Emok practices aims at the way of life, culture, and community. The research method used is descriptive qualitative. The technique of determining the data source used is purposive where the researcher chooses by setting certain considerations or criteria to become an informant. Data were collected through three techniques, namely using in-depth interviews, documentation studies, and observation. The data sources used in this research are primary data and secondary data. The data analysis techniques used were data collection, data reduction, and data display. The data validity technique is done by triangulation method. The results showed a change in the way of life that there was a change in social interaction and the work of Emok Bank customers. Changes in culture or values and norms also show that there are changes in society starting to leave the values and norms of parents. Changes in the community or personal property of customers show that there are customers who have sold personal property to pay for Bank Emok. The program “Buahdua Zero Rentenir: Building a Prosperous Family Economy (MEKAR)” with the method of community organization/community development with collaboration and campaign techniques aimed at increasing community capacity for financial literacy and financial management. Through this program, it is expected that the community, especially customers of Bank Emok, can reduce the social impact caused by Bank Emok in Buahdua Village. Keywords: Social Impact, Bank Emok, and CustomersItem Dukungan Sosial Masyarkat Terhadap Lanjut Usia Terlantar Di Desa Karangtengah Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk,(Perpustakaan, 2024-02-20) J.MASITOH DENANDA, 19.04.243.; Ami Maryami; Sri Ratna NingrumABSTRAK J.MASITOH DENANDA, 19.04.243. Dukungan Sosial Masyarkat Terhadap Lanjut Usia Terlantar Di Desa Karangtengah Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk, Dosen Pembimbing : Ami Maryami dan Sri Ratna Ningrum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dukungan sosial yang diberikan masyarakat kepada lanjut usia terlantar dan mendapatkan gambaran secara empiris tentang (1) karakteristik informan, (2) dukungan emosional, (3) dukungan penghargaan, (4) dukungan instrumental, (5) dukungan informasional dalam dukungan sosial masyarakat terhadap lanjut usia terlantar di Desa Karangtengah, Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive, dan mendapatkan hasil berjumlah lima informan, terdiri dari lima lanjut usia terlantar yang berusia 70 tahun ke atas. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas melalui ketekunan pengamatan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, kecukupan referensi, dan kepastian data. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial masyarakat Desa Karangtengah terhadap lanjut usia terlantar mencangkup : (1) Dukungan emosional yang diberikan dalam bentuk perhatian, empati, dan kepedulian yang dilakukan apabila lanjut usia sedang sakit, sedang sedih, dan sedang menyendiri. (2) Dukungan penghargaan diberikan oleh masyarakat kepada lanjut usia terantar berupa persetujuan akan pendapat dan keinginan lanju usia. (3) Dukungan instrumental yang diberikan yaitu berupa uang, makanan, dan membenahi atap yang bocor. (4) Dukungan informasional diberikan masyarakat kepada lanjut usia terlantar dalam bentuk saran dan nasihat yang dilakukan pada lanjut usia. Program yang diusulkan yaitu “Penguatan Masyarakat Dalam Memberikan Dukungan Sosial Terhadap Lanjut Usia Terlantar di Desa Karangtengah Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk”. Program ini bertujuan agar masyarakat memberikan empati dan membantu kebutuhan lanjut usia terkait dukungan sosial kepada lanjut usia terlantar sehingga dapat menguatkan dukungan sosial masyarakat kepada lanjut usia terlantar. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Masyarakat, Lanjut Usia TerlantarItem Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-09-09) RAISA KAMILAH, NRP. 2004006.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumRAISA KAMILAH, NRP. 2004006. Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Dukungan sosial terhadap teman sebaya mencakup bentuk interaksi untuk saling mendukung dan memperkuat kesejahateraan psikolgis serta motivasi belajar siswa. Dukungan sosial berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dimana setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Data dikumpulkan melalui tiga teknik yaitu kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas alat ukur menggunakn data muka (face validity), dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunaka analisis data statistic deskriptif. Hasil penelitian terhadap 88 siswa kelas VII dan VIII, menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar di SMP Negeri 2 Lembang termasuk dalam kategori sedang. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program “Dukungan Teman, Semagat Belajar” dengan menggunakan metode social group work dengan tipe educational group, yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan kualitas dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa. Melalui program ini, diharapkan siswa dapat saling mendukung lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Dukungan sosial teman sebaya berperan penting dalam memberikan motivasi belajar siswa. Dengan adanya program dukungan sosial seperti yang diusulkan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa di sekolah SMP Negeri 2 Lembang. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar ABSTRACT RAISA KAMILAH, NRP. 2004006. Peer Social Support for Students' Learning Motivation at State Junior High School 2 Lembang, West Bandung Regency. Supervisors: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. Social support for peers includes forms of interaction to support each other and strengthen psychological well-being and student learning motivation. Social support in the form of emotional support, appreciation support, instrumental support and informative support. The research method used is quantitative research with descriptive surveys. The sampling technique used is simple random sampling, where each student has the same opportunity to be selected into the sample. Data was collected through three techniques used, namely: 1) questionnaire, 2) observation and 3) documentation study. The research instrument uses a rating scale. Test the validity of the measuring instrument using face data (face validity), and test the reliability using Cronbach's Alpha. The research results were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results of research on 88 students in grades VII and VIII show that peer social support for learning motivation at SMP Negeri 2 Lembang is in the medium category. Therefore, the researcher proposes the "Peer Support, Encouragement to Learn" program using the social group work method with an educational group type, which aims to optimize the quality of peer social support for student learning motivation. Through this program, it is hoped that students can support each other more effectively, so that they can increase learning motivation. Peer social support plays an important role in providing student learning motivation. Therefore, a social support program like the one proposed can be an effective solution for increasing student motivation and learning achievement at motivation at SMP Negeri 2 Lembang. Keywords: Social Support, Peers, and Learning Motivation.Item Kondisi Psikososial Residen Penyalahguna NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia Kabupaten Cianjur,(Perpustakaan, 2024-02-07) INDAH RATNASARI, 19.04.179.; Ami Maryami; Sri Ratna NingrumABSTRAK INDAH RATNASARI, 19.04.179. Kondisi Psikososial Residen Penyalahguna NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia Kabupaten Cianjur, Dibimbing oleh Ami Maryami dan Sri Ratna Ningrum Kondisi psikososial merupakan produk interaksi antara sistem biologis, psikologis, dan sosial yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kondisi psikososial residen penyalahguna NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia Kabupaten Cianjur yang meliputi: 1) Karakteristik Informan, 2) Kondisi Biologis Informan, 3) Kondisi Psikologis Informan, 4) Kondisi Sosial Informan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, serta studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji dependability, serta uji confirmability. Adapun teknik analisa data menggunakan pemrosesan, kategorisasi, serta penafsiran data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi biologis residen mengalami perubahan positif yang signifikan setelah pelaksanaan program therapeutic community, namun ditemukan permasalahan bahwa kondisi psikologis residen yang masih fluktuatif dan masih memunculkan emosi negatif serta hubungan sosial residen yang masih mudah terpicu konflik. Upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan kondisi psikososial residen penyalahguna NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia dapat dilakukan melalui program layanan dukungan sosial yaitu “Program Penguatan Kondisi Psikososial Residen Penyalahguna NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia Melalui CBT dan Terapi Psikososial” Kata Kunci: Kondisi Psikososial, Therapeutic Community, ResidenItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENANGANAN KLIEN ‘SA’ YANG MENGALAMI KONTROL DIRI RENDAH DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A GARUT(Perpustakaan, 2024-10-28) Citra Daratista NRP. 2104188; Sri Ratna NingrumabstractItem Peran Pekerja Sosial Dalam Pengangkatan Anak Di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-06) MUHAMMAD BADZLAN MAFAZI, 19.04.228.; Ami Maryami; Sri Ratna NingrumABSTRACT MUHAMMAD BADZLAN MAFAZI, 19.04.228. The Role of Social Worker in The Child Adoption at Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung. Ami Maryami and Sri Ratna Ningrum. This research purposes to find out an in-depth picture of the role of social workers in adopting children in the Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung. The purpose of this research is to obtain an empirical picture of the role of social workers in adopting children as administrators, counselors, enablers, brokers, negotiators, mediators and advocates. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. The techniques used are in-depth interviews, documentation studies and field observations. Determining the characteristics of the informants, namely four professional social workers who work at the Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung and handle directly the process of implementing child adoption, one is the Head/Leader of the Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung, and one Prospective Adoptive Parent. The results of research on the role of social workers in adopting children at the Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung show how social workers carry out tasks related to their role in implementing child adoption in accordance with the seven aspects researched and have carried them out well. The research results also show that there are difficulties for Prospective Adoptive Parent in processing a Mental Health Certificate as an administrative requirement for adopting a child. The researcher proposes a program to Strengthen the Role of Social Workers in Work Partners. This program purposes to increase the knowledge and skills of social workers to work in partnership with relevant agencies/stake holders so that it can make it easier for Prospective Adoptive Parent to process administrative requirements. Keywords: Role of Social Worker, Child Adoption, Strengthening The Role, Work Partners ABSTRAK MUHAMMAD BADZLAN MAFAZI, 19.04.228. Peran Pekerja Sosial Dalam Pengangkatan Anak Di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung. Ami Maryami dan Sri Ratna Ningrum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang mendalam mengenai bagaimana peran pekerja sosial dalam pengangkatan anak di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Bandung. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran secara empiris tentang peran pekerja sosial dalam pengangkatan anak sebagai administrator, konselor, enabler, broker, negosiator, mediator, dan Advokat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik yang digunakan dengan wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi lapangan. Penentuan karakteristik informan yaitu empat orang pekerja sosial profesional yang bekerja di Satpel Griya Ramah Anak Balita Bandung serta menangani secara langsung proses pelaksanaan pengangkatan anak, satu orang Kepala/Pimpinan Satpel Griya Ramah Anak Balita Bandung, dan satu orang Calon Orang Tua Angkat (COTA). Hasil penelitian peran pekerja sosial dalam pengangkatan anak di Satpel Griya Ramah Anak Balita Bandung menunjukkan bagaimana pekerja sosial melaksanakan tugas-tugas terkait perannya dalam pelaksanaan pengangkatan anak sesuai dengan ketujuh aspek yang diteliti dan sudah melaksanakannya dengan baik. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kesulitan COTA dalam pengurusan Surat Keterangan Kesehatan Jiwa (SKKJ) sebagai persyaratan administratif pengangkatan anak. Penulis mengusulkan program Penguatan Peran Pekerja Sosial Dalam Bermitra Kerja. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja sosial untuk bermitra kerja dengan instansi/stake holder terkait sehingga dapat memudahkan COTA dalam melakukan pengurusan surat-surat persyaratan administratif. Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial, Pengangkatan Anak, Penguatan Peran, Bermitra KerjaItem Peran Pekerja Sosial Masyarakat dalam Pendampingan Anak Jalanan di Kota Cimahi(Perpustakaan, 2024-02-26) ANISSAH PRATIWI, 19.04.032.; Ami Maryami; Sri Ratna NingrumABSTRAK ANISSAH PRATIWI, 19.04.032. Peran Pekerja Sosial Masyarakat dalam Pendampingan Anak Jalanan di Kota Cimahi, Dibimbing oleh Ami Maryami dan Sri Ratna Ningrum. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang atas dasar rasa kesadaran dan tanggung jawab serta didorong oleh rasa kesadaran dan tanggung jawab yang didorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) peran PSM dalam pendampingan fisik anak jalanan, 3) peran PSM dalam pendampingan mental spiritual anak jalanan, dan 4) peran PSM dalam pendampingan sosial anak jalanan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data 1) miningkatkan ketekunan, 2) triangulasi, 3) kecukupan referensi, 4) pengecekan anggota, dan 5) uraian rinci. Teknik analisa data yang digunakan adalah: 1) pengumpulan data (data collection), 2) reduksi data (data reduction), 3) penyajian data (data display), dan 4) penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil peneltian menyimpulkan bahwa peran PSM dalam pendampingan anak jalanan di Cimahi adalah sebagai pendamping fisik, pendamping mental spiritual, dan pendamping sosial. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merancang program “Penguatan Kapasitas Pekerja Sosial Masyarakat dalam Menciptakan Inovasi Kegiatan Anak Jalanan Melalui Focus Group Discussion”. Program ini diharapkan dapat memberikan penguatan kapasitas kepada Pekerja Sosial Masyarakat dalam menciptakan inovasi baru kegiatan anak jalanan. ABSTRACT ANISSAH PRATIWI, 19.04.032. The Role of Community Social Workers in Assisting Street Children in Cimahi City, Supervised by Ami Maryami and Sri Ratna Ningrum. Community Social Workers (PSM) are community members who, based on a sense of awareness and responsibility and are driven by a sense of togetherness, kinship, and social solidarity, voluntarily serve to assist the government and the community in implementing social welfare. This study aims to obtain an empirical description of 1) the characteristics of informants, 2) the role of PSM in physical assistance for street children, 3) the role of PSM in mental and spiritual assistance for street children, and 4) the role of PSM in social assistance for street children. The method used is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Checking the validity of the data 1) increasing persistence, 2) triangulation, 3) adequacy of references, 4) member checking, and 5) detailed descriptions. Data analysis techniques used are 1) data collection (data collection), 2) data reduction (data reduction), 3) data presentation (data display), and 4) concluding (data verification). The results of the study concluded that the role of PSM in accompanying street children in Cimahi is as a physical companion, mental spiritual companion, and social companion. Based on the results of this study, the researchers designed a program "Strengthening the Capacity of Community Social Workers in Creating Innovations in Street Children's Activities Through Focus Group Discussions". This program is expected to provide capacity building for Community Social Workers in creating innovations for street children's activities.Item Strategi Bertahan Hidup Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kelurahan Cijerah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-07) ZULKAIDAH, 20.04.234.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumZULKAIDAH, 20.04.234. Strategi Bertahan Hidup Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kelurahan Cijerah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1) Strategi aktif untuk bertahan hidup yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, 2) Strategi pasif untuk bertahan hidup yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, dan 3) Strategi jaringan untuk bertahan hidup yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data ditentukan dengan menggunakan teknik purposive. Informan berjumlah 5 orang, terdiri dari 3 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan 2 tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kelurahan Cijerah menerapkan strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan untuk bertahan hidup. Strategi aktif yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi mencakup bekerja, memperpanjang jam kerja, dan memanfaatkan potensi anggota keluarga. Strategi pasif yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi mencakup mengurangi pengeluaran keluarga untuk kebutuhan pangan dan sandang. Strategi jaringan yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi mencakup meminjam uang, berutang di warung, dan memanfaatkan program kemiskinan atau bantuan sosial. Masalah yang berkaitan dengan strategi bertahan hidup Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam penelitian ini dan perlu untuk ditangani segera adalah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar secara layak. Program yang diusulkan adalah Pelatihan Keterampilan Pembuatan Brownies Ubi Jalar terhadap Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Kata Kunci: Strategi, Strategi Bertahan Hidup, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi ABSTRACT ZULKAIDAH, 20.04.234. Survival Strategy for Socioeconomically Vulnerable Women in Cijerah Village, Bandung Kulon District, Bandung City. Supervised by Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. This research aims to examine: 1) Active strategies for survival applied by Socioeconomically Vulnerable Women, 2) Passive strategies for survival applied by Socioeconomically Vulnerable Women, and 3) Network strategies for survival applied by Vulnerable Women Socioeconomic. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data sources were determined using purposive techniques. There were 5 informants, consisting of 3 socioeconomically vulnerable women and 2 community leaders. The data collection techniques used were in-depth interviews, participant observation and documentation studies. Data analysis was carried out by data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The research results show that socio-economically vulnerable women in Cijerah Village apply active strategies, passive strategies and network strategies to survive. Active strategies implemented by Socioeconomically Vulnerable Women include working, extending working hours, and utilizing the potential of family members. Passive strategies implemented by Socioeconomically Vulnerable Women include reducing family expenses for food and clothing needs. The networking strategies implemented by Socioeconomically Vulnerable Women include borrowing money, getting into debt at food stalls, and taking advantage of poverty or social assistance programs. The problem related to the survival strategies of Socioeconomically Vulnerable Women in this research and which needs to be addressed immediately is that Socioeconomically Vulnerable Women do not have sufficient skills to get a job with sufficient income to adequately meet basic needs. The proposed program is Sweet Potato Brownies Making Skills Training for Socioeconomically Vulnerable Women. Keywords: Strategy, Survival Strategy, Socioeconomic Vulnerable Women