Browsing by Author "Sri Ratna Ningrum."
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Implementasi Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluraga (UP2K) di Kelurahan Cigending Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-09) RAHMAWATI RUKMAN PUTRI. 2004046.; Abas Basuni; Sri Ratna Ningrum.RAHMAWATI RUKMAN PUTRI. 2004046. Implementasi Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluraga (UP2K) di Kelurahan Cigending Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Kemiskinan menjadi isu utama di Kelurahan Cigending. Salah satu upaya untuk mengatasi kemiskinan adalah melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), yang dibawahi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi program UP2K di Kelurahan Cigending dengan fokus pada lima aspek utama yakni standar dan sasaran program, sumber daya program, hubungan kemitraan, karakteristik dan sikap agen pelaksana, serta kondisi sosial dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap tujuh informan yang terdiri dari kader UP2K, pelaku usaha dan kasi ekonomi pembangunan kelurahan Cigending. Hasil penelitian pada aspek standar dan sasaran program menunjukan bahwa program UP2K memiliki berbagai peraturan dalam pelaksanaanya yang sasarannya adalah masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan.. Dalam aspek sumber daya manusia yang terlibat dalam program UP2K meliputi kader Pokja 2 dan pelaku usaha, sementara sumber daya non-manusia mencakup pemberian modal dan fasilitas pemasaran. Aspek agen pelaksana pada program UP2K lebih banyak berfokus pada pemberian simpan pinjam modal dan pelatihan yang hanya mengikuti arahan dari kecamatan sebagai mitra utama. Pada aspek kemitraan UP2K bekerja sama dengan pihak kecamatan dan koperasi kelurahan. Pada aspek kondisi sosial UP2K memberikan perubahan sosial dalam hal kebersamaan dan interaksi antara kelompok masyarakat dan pada aspek ekonomi ditemukan bahwa UP2K mampu meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat melalui kegiatan kelompok usaha. Untuk memaksimalkan potensi program UP2K diperlukan peningkatan pemahaman dan kapasitas agen pelaksana di tingkat kelurahan. Peneliti mengusulkan program "Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Kader Menuju UP2K yang Berdaya Saing" untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas kader UP2K agar mampu menjalankan program dengan optimal. Kata Kunci: Kemiskinan, Implementasi, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga ABSTRACT RAHMAWATI RUKMAN PUTRI. 2004046. Implementation of the Family Income Improvement Program (UP2K) in Cigending Subdistrict, Ujung Berung District, Bandung City. Supervised by Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. Poverty remains a significant issue in various regions of Indonesia, including Cigending Subdistrict, Ujung Berung District, Bandung City. One of the efforts to alleviate poverty is through the Family Income Improvement Program (UP2K), overseen by the Empowerment and Family Welfare Movement (PKK). This research aims to examine the implementation of the UP2K program in Cigending Subdistrict, focusing on five main aspects: program standards and targets, program resources, partnership relationships, characteristics and attitudes of implementing agents, and social and economic conditions. The method used is a descriptive qualitative approach with interview, observation, and documentation study techniques involving seven informants, consisting of UP2K cadres, entrepreneurs, and the Head of Economic Development. The research findings indicate that although the program's goals and targets are clear, understanding and implementation at the subdistrict level remain suboptimal. Human resources in this program include Pokja 2 cadres and entrepreneurs, while non-human resources encompass capital provision and marketing facilities. Implementing agents primarily focus on providing revolving loan capital and training, which merely follows the directions from the subdistrict as the main partner. A significant obstacle is the lack of in-depth understanding of the UP2K program among implementing agents. The UP2K program has great potential to improve the local economy if implementing agents can optimize its implementation. To maximize the program's potential, enhancing the understanding and capacity of implementing agents at the subdistrict level is necessary. The researcher proposes the "Training and Capacity Development of Cadres Towards Competitive UP2K" program to enhance the understanding and capacity of UP2K cadres to run the program optimally. This training includes socialization of UP2K implementation guidelines, counseling on family economic empowerment, and entrepreneurship skill development. Keywords: Poverty, Implementation, UP2KItem Kesiapan Siswa Jurusan Pekerjaan Sosial Dalam Memasuki Dunia Kerja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 15 Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-09) MUTHIA AFIFAH, 20.04.073.; Abas Basuni; Sri Ratna Ningrum.MUTHIA AFIFAH, 20.04.073. Kesiapan Siswa Jurusan Pekerjaan Sosial Dalam Memasuki Dunia Kerja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 15 Bandung. Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) beserta jumlah siswa di Indonesia belum diimbangi dengan kesiapan lulusan dalam memenuhi kebutuhan industri, terutama di bidang Pekerjaan Sosial. Kesiapan lulusan SMK untuk mengaplikasikan keterampilan yang dipelajari di sekolah ke dalam lingkungan kerja nyata menjadi tantangan signifikan yang perlu segera diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana kesiapan kerja siswa Jurusan Pekerjaan Sosial di SMKN 15 Bandung dalam memasuki dunia kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui sensus terhadap seluruh siswa kelas XII Jurusan Pekerjaan Sosial, dengan jumlah responden sebanyak 93 siswa. Alat ukur yang digunakan adalah rating scale, dengan uji validitas menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja cukup baik, dengan persentase tanggung jawab 83.24%, fleksibilitas 80.86%, keterampilan 74.03%, komunikasi 77.47%, pandangan diri 77.55%, serta kesehatan dan keselamatan 76.25%. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga area yang perlu ditingkatkan, yaitu kurangnya kedisiplinan siswa dalam menghadiri pertemuan atau acara yang berhubungan dengan pengembangan profesional di bidang pekerjaan sosial tepat waktu, kurangnya kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas dan mengikuti prosedur tugas yang telah ditetapkan, serta kurangnya kepercayaan diri siswa saat berbicara di depan kelas atau dalam diskusi kelompok. Sebagai respons terhadap temuan ini, diusulkan program "Pengembangan kapasitas (capacity building) Kesiapan Kerja Siswa Jurusan Pekerjaan Sosial” di SMKN 15 Bandung, dengan fokus pada peningkatan disiplin waktu, kesungguhan dalam mengerjakan tugas, dan membangun kepercayaan diri. Program ini menggunakan metode social group work melalui tipe socialization group untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dunia kerja yang dinamis dan mempersiapkan mereka secara lebih efektif dalam menghadapi tantangan karier di masa depan. Kata Kunci: Kesiapan Siswa, Jurusan Pekerjaan Sosial, Dunia Kerja. ABSTRACK MUTHIA AFIFAH, 20.04.073. Readiness of Students Majoring in Social Work in Entering the World of Work at State Vocational High School 15 Bandung. Advisor: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. The number of Vocational High Schools (SMK) and the number of students has significantly increased in recent years. However, this growth does not align with industry needs, particularly in the field of social work. The challenge faced by SMK graduates is their readiness to apply the skills learned in school to real workplace environments. This study aims to describe the extent of job readiness among students majoring in Social Work at SMKN 15 Bandung. The research method employed is a quantitative descriptive approach using purposive sampling techniques on 93 respondents from the twelfth grade of the Social Work major. Data collection was conducted through questionnaires and documentary studies. The measurement instrument used was a rating scale, validated using face validity and reliability tested using Cronbach's Alpha formula. The research findings indicate that students' readiness for entering the workforce is quite good, with percentages as follows: responsibility 83.24%, flexibility 80.86%, skills 74.03%, communication 77.47%, self-perception 77.55%, and health and safety 76.25%. Based on the research results, three areas need improvement: students' lack of discipline in attending meetings or events related to professional development in social work on time, lack of diligence in completing tasks and following established procedures, and lack of confidence when speaking in front of the class or in group discussions. In response to these findings, a program called “Capacity building for job readiness of students majoring in social work” is proposed at SMKN 15 Bandung, focusing on improving time management discipline, task diligence, and building self confidence. This program utilizes the social group work method through socialization group types to enhance students' readiness to adapt to the dynamic demands of the job market and better prepare them to face career challenges in the future. Keywords: Student Readiness, Social Work Major, World of WorkItem Pemenuhan Hak Partisipasi Orang Muda Dalam Kampanye Perubahan Iklim di Child Campaigner Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-08-15) ANI WIDYASTUTIK 2004355; Abas Basuni; Sri Ratna Ningrum.ABSTRACT ANI WIDYASTUTIK: Implementation of the Right of Participation of Youth in the Climate Change Campaign in the Child Campaigner of West Java. Instructors: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum Participation fulfillment is a process carried out by individuals and communities who are actively involved in decision-making, based on the provision of secure information, being listened to, as well as being involved in every process that is under way. The research aims to obtain an empirical picture of the fulfilment of the right of participation of young people based on the implementation of nine principles of meaningful participation about: 1) transparency and informative, 2) voluntary, 3) respectful, 4) relevant, 5) friendly to children and youth, 6) inclusive, 7) supported by training, 8) safe and sensitive to risk, 9) accountable. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The population in this study is 25 members of the West Java Child Campaigner community. Sampling technique using census. Data collection techniques used are: 1) lifting, 2) observation, 3) document study. The research instrument uses a standard instrument with a likert scale assessment. Validity testing using face validity and testing using Alpha Cronbach. The results of the research show that each of the principles studied showed a great deal of fulfillment, so there is a need to maintain and improve the quality of human resources for a wider climate change campaign. The proposed programme is "Improving Adaptation of Youth to Reduce the Impact of Climate Change Through Maggot Cultivation". Keywords: right of participation, youth, climate change campaign ABSTRAK ANI WIDYASTUTIK: Pemenuhan Hak Partisipasi Orang Muda Dalam Kampanye Perubahan Iklim di Child Campaigner Jawa Barat. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Pemenuhan hak partisipasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dan komunitas yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan, yang didasarkan pada pemberian informasi yang aman, didengarkan, serta adanya keterlibatan pada setiap proses yang dijalankan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang pemenuhan hak partisipasi orang muda berdasarkan penerapan sembilan prinsip partisipasi yang bermakna tentang: 1) prinsip transparan dan informatif, 2) prinsip sukarela, 3) prinsip menghargai, 4) prinsip relevan, 5) prinsip ramah anak dan orang muda, 6) prinsip inklusif, 7) prinsip didukung pelatihan, 8) prinsip aman dan sensitif terhadap risiko, 9) prinsip akuntabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah 25 anggota komunitas Child Campaigner Jawa Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, 2) observasi, 3) studi dokumen. Instrumen penelitian menggunakan instrumen baku dengan penilaian skala likert. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity) dan pengujian reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap prinsip yang diteliti menunjukkan sangat terpenuhi, sehingga perlu dipertahankan dan dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk kampanye perubahan iklim yang jangkauannya lebih luas. Program yang diusulkan adalah ”Peningkatan Adaptasi Orang Muda Untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Melalui Budidaya Maggot”. Kata Kunci: hak Partisipasi, orang muda, kampanye perubahan iklim