Browsing by Author "Theresia Martina Marwanti"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Pernikahan Dini Terhadap Fungsi Keluarga di Kelurahan Cigondewah Kaler Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-03-13) TAMARANI LIVIYANTI, 19.04.030.; Theresia Martina Marwanti; Catur Hery WibawaABSTRAK TAMARANI LIVIYANTI, 19.04.030. Dampak Pernikahan Dini Terhadap Fungsi Keluarga di Kelurahan Cigondewah Kaler Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dosen Pembimbing : Theresia Martina Marwanti dan Catur Hery Wibawa Dampak merupakan suatu pengaruh atau akibat yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Penelitian ini untuk mengetahui “Dampak Pernikahan Dini Terhadap Fungsi Keluarga di Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung” . Merujuk pada 7 aspek yaitu Fungsi Biologis, Fungsi Edukatif, Fungsi Religius, Fungsi Protektif, Fungsi Sosialisasi, Fungsi Rekreatif, dan Fungsi Ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang dampak pernikahan dini terhadap Fungsi Keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dikarenakan tujuan penelitian ingin mendapatkan gambaran secara menyuluh tentang dampak pernikahan dini terhadap 7 fungsi keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek fungsi biologis pernikahan dini berdampak terhadap kesehatan informan. Pada aspek fungsi edukatif pernikahan dini berdampak kurang baik terhadap pemberhentian pendidikan informan. Pada fungsi religius berdampak positif. Pada fungsi protektif pernikahan dini berdampak terhadap keamanan dan kenyaman. Pada fungsi sosialisasi berdampak terhadap kebebasan bersosialisasi. Pada fungsi rekreatif berdampak kegiatan hiburan dan rekreasi menajdi terkendala, dan pada fungsi ekonomis pernikahan dini berdampak dalam pemenuhan kebutuhan dasar yang tidak optimal. Kata Kunci : Dampak, Penikahan dini, Fungsi KeluargaItem Efektivitas Program Keluarga Harapan di Kelurahan Citamiang Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.(Perpustakaan, 2024-08-19) ALFINA WAHDHATUL HASANA, 20.04.282.; Theresia Martina Marwanti; Wawan HeryanaALFINA WAHDHATUL HASANA, 20.04.282. Effectiveness of the Family Hope Program in Citamiang villange Citamiang sub-district Sukabumi City. Supervised: Theresia Martina Marwanti and Wawan Heryana The Family Hope Program (PKH) is a type of social protection in the form of providing conditional social assistance given to underprivileged communities registered in the Integrated Social Welfare Data (DTKS) which are then designated as Beneficiary Families (KPM). This research aims to obtain an empirical picture regarding: 1) Characteristics of Respondents, 2) Understanding of KPM related to PKH, 3) Accuracy of PKH targets, 4) Timeliness of PKH, 5) Achievement of PKH goals and 6) Real changes in KPM after the implementation of PKH. The research method used is a quantitative approach with descriptive methods. The research population was KPM PKH in Citamiang Village and the research sample was determined using techniques simple random sampling. The data collection techniques used were distributing questionnaires and documentation studies. The data analysis technique was carried out using descriptive statistical data analysis. The results of research on 97 respondents show that the effectiveness of PKH in increasing KPM income in Citamiang sub-district has overall reached the effective category of 78.06%. The results of research on aspects of program understanding show that there are still some respondents who do not understand the PKH program with a percentage of 78.20%. The effective target accuracy aspect was 79.12%, the effective timeliness aspect was 76.58%, the goal achievement aspect was the aspect with the highest effective percentage, namely 80.48%, and the real change aspect received the lowest effective percentage, namely 75. 92%. Based on the research results, the PEKA DIRA (Strengthening the Capacity of KPM to be Independent and Prosperous) program is proposed in Citamiang Village using the community work, The activities designed are the implementation of counseling regarding understanding the PKH Program, and providing material regarding entrepreneurship for KPM PKH as well as conducting training and discussions regarding processed cassava chips as well as a joint marketing process with KPM PKH which aims to increase family independence and welfare so that beneficiary families are no longer dependent. on the PKH assistance funds provided. Keywords: Effectiveness, Family Hope Program, Citamiang Village ABSTRAK ALFINA WAHDHATUL HASANA, 20.04.282. Efektivitas Program Keluarga Harapan di Kelurahan Citamiang Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. Dosen Pembimbing: Theresia Martina Marwanti dan Wawan Heryana Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu perlindungan sosial berbentuk pemberian bantuan sosial bersyarat yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selanjutnya ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai: 1) Karakteristiik Responden, 2) Pemahaman KPM terkait dengan PKH, 3) Ketepatan sasaran PKH, 4) Ketepatan waktu PKH, 5) Ketercapaian tujuan PKH dan 6) Perubahan nyata dari KPM setelah terlaksananya PKH. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah KPM PKH di Kelurahan Citamiang dan penentuan sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 97 responden menunjukan Efektivitas PKH dalam meningkatkan pendapatan KPM di kelurahan Citamiang secara keseluruhan telah mencapai kategori efektif sebesar 78,06%. Hasil penelitian terhadap aspek pemahaman program menunjukan masih terdapat sebagian responden yang belum memahami mengenai program PKH dengan persentase 78,20%. Aspek ketepatan sasaran efektif sebesar 79,12%, aspek ketepatan waktu efektif sebesar 76,58%, aspek pencapaian tujuan merupakan aspek dengan perolehan persentase efektif tertinggi yaitu sebesar 80,48%, dan aspek perubahan nyata mendapatkan persentase efektif paling rendah yaitu sebesar 75,92%. Berdasarkan hasil penelitian diusulkan program PEKA DIRA (Penguatan Kapasitas KPM agar Mandirian dan Sejahtera) di Kelurahan Citamiang dengan menggunakan metode community work, kegiatan yang dirancang yaitu pelaksanaan penyuluhan mengenai pemahaman Program PKH, dan pemberian materi mengenai kewirausahaan bagi KPM PKH serta melakukan pelatihan dan diskusi mengenai olahan kripik singkong serta proses pemasaran bersama dengan KPM PKH yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan keluarga sehingga keluarga penerima manfaat tidak bergantung lagi pada dana bantuan PKH yang diberikan. Kata Kunci : Efektivitas, Program Keluarga Harapan, Kelurahan CitamiangItem Implementasi Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Queensland di Desa Seliling Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen,(Perpustakaan, 2024-03-13) TRISTIAWAN BUDI UTOMO, 19.04.132.; Theresia Martina Marwanti; Catur Herry Wibawa.ABSTRACT TRISTIAWAN BUDI UTOMO, 19.04.132. Implementation of the Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Queensland in Seliling Village, Alian District, Kebumen Regency, Supervised by Theresia Martina Marwanti and Catur Herry Wibawa. Kelompok Usaha Bersama Program (KUBE) is a program of the Central Java Province Social Service in the form of social assistance for productive economic enterprises for the treatment of the poor whose sources of funds come from the state of Queensland. The implementation of the Queensland KUBE program is still experiencing several obstacles and various problems have arisen in the community related to program implementation. This study aims to examine in depth and holistically the Implementation of the KUBE Queensland Program in Seliling Village, Alian District, Kebumen Regency through the aspects of resources, communication, and the social environment. The method used is a qualitative approach in descriptive form and the techniques used are in-depth interviews, observation, and documentation studies. The data sources in this study were five informants consisting of a KUBE Queensland program coordinator, a KUBE Queensland program assistant, two KUBE Queensland beneficiaries in Seliling Village, and a Seliling Village welfare section. Checking the validity of the data uses a trust test, transferability test, and dependency test. The results of the research show that the implementation of the KUBE Queensland program in the aspects of resources, communication and social environment has not run optimally. In the resource aspect it was found that there was still a lack of understanding and skills of the beneficiaries, in the communication aspect it was found that there was a lack of intensity of the relationship between program recipients and program implementers, and in the social environment aspect there were problems related to the lack of support from beneficiary families. Based on these problems, the researchers proposed a program "Capacity Building KUBE Queensland, Outreach, and Discussion (PEKA SOLUSI)". ABSTRAK TRISTIAWAN BUDI UTOMO, 19.04.132. Implementasi Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Queensland di Desa Seliling Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Dibimbing oleh Theresia Martina Marwanti dan Catur Herry Wibawa. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Queensland merupakan program Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah berupa bantuan sosial usaha ekonomi produktif untuk penanganan fakir miskin yang sumber dananya berasal dari negara bagian Queensland. Pelaksanaan program KUBE Queensland masih mengalami beberapa kendala dan muncul berbagai masalah di masyarakat yang berkaitan dengan implementasi program. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam dan holistik tentang Implementasi Program KUBE Queensland di Desa Seliling Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen melalui aspek sumber daya, komunikasi, dan lingkungan sosial. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan yaitu teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah lima orang informan yang terdiri dari satu koordinator program KUBE Queensland, satu pendamping program KUBE Queensland, dua penerima manfaat KUBE Queensland di Desa Seliling, dan satu seksi kesejahteraan Desa Seliling. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kepercayaan, uji keteralihan, dan uji ketergantungan. Hasil penelitian menunjukkan bawha implementasi program KUBE Queensland pada aspek sumber daya, komunikasi, dan lingkungan sosial belum berjalan secara maksimal. Pada aspek sumber daya ditemukan bahwa masih kurangnya pemahaman dan keterampilan penerima manfaat, pada aspek komunikasi ditemukan bahwa kurangnya intensitas hubungan antara penerima program dan pelaksana program, dan pada aspek lingkungan sosial ditemukan permasalahan terkait kurangnya dukungan keluarga penerima manfaat. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas KUBE Queensland, Sosialisasi, dan Diskusi (PEKA SOLUSI)”. Kata Kunci : Implementasi, Program, KUBE QueenslandItem Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Graduasi Program Keluarga Harapan Dalam Kewirausahaan Sosial Di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat(Perpustakaan, 2024-02-04) ANIDA KHARISAWANTI MS, 19.04.110.; Theresia Martina Marwanti; Catur Herry WibawaABSTRAK ANIDA KHARISAWANTI MS, 19.04.110. Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Graduasi Program Keluarga Harapan Dalam Kewirausahaan Sosial Di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat Dosen Pembimbing : Theresia Martina Marwanti Dan Catur Herry Wibawa Graduasi Mandiri adalah graduasi yang disebabkan karena kesadaran secara pribadi untuk mengundurkan diri dari kepesertan PKH. Graduasi mandiri memiliki ketertarikna tersendiri karena adanyaa kesadaran secara sukarela keluar dari kepesertaan PKH sedangkan masih memiliki komponen persyarata PKH. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemandirian keluarga harapan yang melakukan graduasi mandiri melalui kewirausahaan sosial di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut yang mencakup aspek tanggungjawab, otonomi, insiatif dan kontrol diri. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendektan deskriptif dikarenakan peneitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran KPM Graduasi PKH. Tekni yang digunakan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 6 orang. Hasil penelitian menggambarkan bahwa kemandirian KPM Graduasi PKH Di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut baik, namun terdapat aspek tanggung jawab dan otonomi yang perlu lebih dioptimalkan. Hal ini dibuktikan dengan adanya KPM kurang mampu dalam mengelola keuangan dan kurang percaya diri dalam menjalani kewirausahaan. Sehubungan dengan adanya hal yang perlu dioptimalkan pada pengelolan keunagan dan kepercayaan, penulis mengusulkan “Program Penguatan Kapasitas KPM Mandiri dan Sejahtera ( MANDRA ) Graduasi PKH Di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut”. Kata Kunci: Kemandirian, Keluarga Penerima Manfaat, Program Keluarga Harapan, Kewirausahaan SosialItem Ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah,(Perpustakaan, 2024-02-13) ATA PURNAWATI AMANAH, 19.04.044.; Theresia Martina Marwanti; Catur Herry WibawaABSTRACT ATA PURNAWATI AMANAH, 19.04.044. Hardiness of Vulnerable SocioEconomic Women in Fulfilling Basic Needs in Trimulyo Village, Genuk District, Semarang City, Central Java Province, Supervised by Theresia Martina Marwanti and Catur Herry Wibawa This thesis examines resilience which refers to the attitude possessed by individuals in dealing with stressful situations. This study aims to examine in full, in-depth, and holistically about the characteristics of informants, the hardiness of Socio-Economic Vulnerable Women in meeting their basic needs regarding the aspects of commitment, control, and challenges. The method used is a qualitative approach in descriptive form and the techniques used are in-depth interview, observation, and documentation studies. The data sources in this study are six informants consisting of five Socio-Economic Vulnerable Women and one Community Social Worker. Checking the validity of the data uses credibility through increasing persistence, source triangulation, technical triangulation, time triangulation, using reference materials, transferability, dependability and confirmability. The results of the study show hardiness in the aspect of commitment, one woman is socio-economically vulnerable with strong commitment and the other four are less. In the aspect of control, three women are prone to socio-economic problems with strong control and the other two are less. In the aspect of challenges, two women are socio-economically vulnerable by facing strong challenges and the other three are less. Based on problems, the proposed program is "Increasing the Resilience of Socio-Economic Vulnerable Women in Fulfilling Basic Needs in Trimulyo Village". Keywords: Hardiness, Vulnerable Socio Economic Women, Basic Needs ABSTRAK ATA PURNAWATI AMANAH, 19.04.044. Ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Dibimbing oleh Theresia Martina Marwanti dan Catur Herry Wibawa Skripsi ini meneliti tentang ketahanan yang merujuk pada sikap yang dimiliki individu dalam menghadapi keadaan stress. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara utuh, secara mendalam, dan holistik tentang karakteristik informan, ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar mengenai aspek komitmen, kendali, dan tantangan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalan penelitian ini enam informan terdiri dari lima Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan satu Pekerja Sosial Mayarakat. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas melalui peningkatan ketekunan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu, menggunakan bahan referensi, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan ketahanan pada aspek komitmen satu perempuan rawan sosial ekonomi dengan komitmen kuat dan empat lainnya kurang,. Pada aspek kendali tiga perempuan rawan sosial ekonomi dengan kendali kuat dan dua lainnya kurang. Pada aspek tantangan, dua perempuan rawan sosial ekonomi dengan cara menghadapi tantangan yang kuat dan tiga lainnya kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang diusulkan adalah “Peningkatan Ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar di Kelurahan Trimulyo”. Kata Kunci : Ketahanan, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan DasarItem Kontrol Sosial Pengasuh terhadap Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Jakarta Timur.(Perpustakaan, 2024-09-07) TIARA AUDIAZ CAHYA, 20.04.108.; Theresia Martina Marwanti; Wawan HeryanaTIARA AUDIAZ CAHYA, 20.04.108. Social Control of Caregivers Towards Foster Children at Putra Utama 1 Klender Children’s Social Welfare Institution. Advisor: Theresia Martina Marwanti and Wawan Heryana. Children experiencing family disorganization suffer from disrupted social interaction between parents and children, resulting in children not receiving parental roles in meeting their needs. In its implementation, the rules established by the institution have not yet been effectively followed by the foster children. One approach to control and monitor the behavior of the children is through social control exerted by caregivers or other involved parties. This study aims to obtain an empirical description of the social control exerted by caregivers in preventing bullying among foster children at Putra Utama 1 Klender Children’s Social Welfare Institution, including respondent characteristics and social control in the forms of educating, encouraging, and compelling. The research method used in this study is descriptive with a quantitative approach. The sampling technique applied is a census/total sampling technique with 17 caregivers as respondents. Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. The measurement tool employed is a rating scale, the validity test used is face validity and reliability test using the Alpha Cronbach formula. The research results indicate that caregiver’s social control over foster children at the Putra Utama 1 Klender Children’s Social Welfare Institution is classified as high, at 80,29%. Educational methods are rated high at 78,29%, persuasive methods at 84,56%, and coercive methods at 76,76%. To optimize caregivers social control, education for the caregivers is necessary. Therefore, activities are proposed to enhance caregiver’s knowledge, abilities, and skills, and to assist them in managing work pressures through the “Utuh (Education and Caregiver Welfare)” program using the Social Group Work method. Keywords: Social Control and Caregivers. ABSTRAK TIARA AUDIAZ CAHYA, 20.04.108. Kontrol Sosial Pengasuh terhadap Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Jakarta Timur. Pembimbing: Theresia Martina Marwanti dan Wawan Heryana. Anak yang mengalami disorganisasi keluarga menyebabkan terputusnya interaksi sosial antara orang tua dengan anak sehingga membuat anak tidak mendapatkan peran orang tua dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam pelaksanaannya, aturan yang telah dibuat panti belum dapat dijalankan dan dipatuhi oleh anak asuh. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dan memantau tingkah laku anak yaitu dengan kontrol sosial oleh pihak yang bersangkutan salah satunya yaitu pengasuh. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang kontrol sosial pengasuh terhadap anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Jakarta Timur, meliputi karakteristik responden, kontrol sosial dalam bentuk mendidik, mengajak, dan memaksa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik sensus/sampling total dengan responden 17 pengasuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu rating scale, adapun uji validitas yang digunakan adalah face validity dan pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol sosial pengasuh terhadap anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Jakarta Timur berada pada kategori tinggi yaitu 80,29%. Cara mendidik berada pada kategori tinggi yaitu 78, 29%, cara mengajak berada pada kategori tinggi yaitu 84.56%, dan cara memaksa berada pada kategori tinggi yaitu 76,76%. Dalam mengoptimalkan kontrol sosial pengasuh memerlukan adanya edukasi kepada pengasuh. Oleh karena itu, diusulkan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta membantu pengasuh dalam mengatasi tekanan pekerjaan melalui program “Utuh (Edukasi dan Kesejahteraan Pengasuh)” dengan menggunakan metode Social Group Work. Kata kunci: Kontrol Sosial dan PengasuhItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENINGKATAN POTENSI DIRI KLIEN "JT" YANG MENGALAMI KETERGANTUNGAN BERLEBIH KEPADA TEMANNYA DI SENTRA ANTASENA MAGELANG(Perpustakaan, 2024-10-29) Muhammad Jafar Sidik NRP. 2104279; Theresia Martina MarwantiItem PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) DI DESA CIKONDANG, KECAMATAN GANEAS, KABUPATEN SUMEDANG(Perpustakaan, 2024-08-12) MUHAMMAD FAYRUS RAMADHANA SULAEMAN, 20.04.039; Theresia Martina Marwanti; Irniyati SamosirMUHAMMAD FAYRUS RAMADHANA SULAEMAN, 20.04.039. PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) DI DESA CIKONDANG, KECAMATAN GANEAS, KABUPATEN SUMEDANG, Dibimbing oleh Theresia Martina Marwanti dan Irniyati Samosir. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebuah program sosial dari pemerintah yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Program ini berfokus pada dua aspek utama: memberikan bantuan tunai langsung kepada masyarakat miskin dan memberikan pendampingan untuk upaya pemberdayaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PKH terhadap kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Cikondang melalui: 1) Karakteristik Responden, 2) Pengaruh PKH terhadap kondisi emosi KPM, 3) Pengaruh PKH terhadap kondisi ekonomi KPM. 4) Pengaruh PKH terhadap kondisi intelektual KPM, 5) Pengaruh PKH terhadap kondisi sosial KPM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif desktriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, dan studi dokumentasi dengan melibatkan 81 responden. Metode analisa data berupa uji validitas, uji reliabilitas, dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), dengan nilai koefisien 2,062, artinya PKH berpengaruh signifikan dan positif terhadap kemandirian KPM. Selain itu,diperoleh nilai 𝑅 2 sebesar 0,429 atau 42,9% yang artinya PKH mempengaruhi kemandirian KPM sebesar 42,9%, sisanya 57,1% dipengaruhi oleh variabel lain. Seluruh aspek kemandirian meskipun berada di kategori sedang, terdapat aspek dengan skor terendah (1.702) yaitu aspek kemandirian ekonomi yang menunjukkan perlu adanya perhatian lebih dalam meningkatkan kemampuan ekonomi para KPM untuk mencapai kemandirian yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Sehingga peneliti membuat usulan program untuk meningkatkan kemandirian KPM yang menerima bantuan PKH dalam upaya mencegah dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan KPM PKH di Desa Cikondang, dengan metode Community Development melalui teknik komunikasi interaktif, penyuluhan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Kata Kunci: Program Keluarga Harapan (PKH), KemandirianItem Peran Orang Tua Tunggal Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga (Studi Kasus Terhadap Lima Orang Ibu Rumah Tangga Sebagai Orang Tua Tunggal Di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang).(Perpustakaan, 2024-02-15) SYALISA NOOR FARISMA, 19.04.045.; Theresia Martina Marwanti; Catur Herry WibawaABSTRAK SYALISA NOOR FARISMA, 19.04.045. Peran Orang Tua Tunggal Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga (Studi Kasus Terhadap Lima Orang Ibu Rumah Tangga Sebagai Orang Tua Tunggal Di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang). Dosen Pembimbing: Theresia Martina Marwanti dan Catur Herry Wibawa Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mendalam mengenai peran- peran ibu sebagai orang tua tunggal dalam memenuhi kebutuhan keluarga di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang yang mencakup tiga aspek yakni peran sebagai fasilitator, peran sebagai motivator dan peran sebagai pembimbing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pnelitian studi kasus. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi dengan 5 (lima) ibu sebagai orang tua tunggal menjadi informan pada penelitian ini. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode untuk mendapatkan kepercayaan terhadap hasil penelitian yaitu memperpanjang masa pengamatan, triangulasi, dependability, transferabilitas. Berdasarkan hasil penelitian, kelima informan belum dapat menjalankan perannya secara maksimal sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing. Hal tersebut terjadi karena kelima informan memiliki kendala dari setiap aspek sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing. Berdasarkan masalah ini program yang diusulkan adalah “Ibu Tangguh Kebutuhan Penuh”. Program ini terdiri dari pemaparan materi mengenai peran orang tua tunggal serta membentuk wadah bagi ibu-ibu sebagai orang tua tunggal di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Kota Semarang. Kata Kunci : Peran, Ibu, Orang Tua Tunggal, Kebutuhan KeluargaItem Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-02-20) RHIZA AYUDINA RAHAYU. 19.04.195.; Catur Hery Wibawa; Theresia Martina MarwantiABSTRAK RHIZA AYUDINA RAHAYU. 19.04.195. Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: Catur Hery Wibawa dan Theresia Martina Marwanti Resiliensi merupakan mind-set yang mampu meningkatkan seseorang untuk mencari pengalaman baru dan memandang kehidupan sebagai proses yang meningkat dalam permasalahan yang dialaminya yaitu dalam proses memecahkan masalah kebutuhan keluarga, serta perihal ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor yang membuat (PRSE) sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, disisi lain (PRSE) dituntut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari dan dengan berbagai masalah yang dihadapi oleh perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait kemampuan dalam resiliensi perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) dalam memenuhi kebutuhan keluarga di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang mencakup aspek resiliensi terkait kemampuan sosial, kemampuan memecahkan masalah, dan kemandirian kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yang terdiri dari Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan perempuan rawan sosial ekonomi ditentukan dengan cara purposive. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi perempuan rawan sosial ekonomi dalam memenuhi kebutuhan keluarga terdapat permasalahan dalam kemampuan memecahkan masalah. Maka dari permasalahan tersebut peneliti mengusulkan program dengan nama Program Peningkatan Kapasitas PRSE Melalui “Program Perempuan Mandiri, Terampil dan Inspratif (PEMANIS)”. Kata Kunci: Resiliensi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan Keluarga ABSTRACT RHIZA AYUDINA RAHAYU. 19.04.195. Resilience of Socio-Economically Underprivileged Women (PRSE) in Meeting Family Needs in Kayuambon Village, Lembang District, West Bandung Regency. Supervisors: Catur Hery Wibawa and Theresia Martina Marwanti Resilience is a mind-set that is able to increase a person to seek new experiences and view life as an increasing process in the problems he experiences, namely in the process of solving problems of family needs, as well as economic matters caused by various factors that make it difficult for (PRSE) to get a decent job, on the other hand (PRSE) is required to work to meet the daily needs of his family and with various problems faced by socio-economically vulnerable women in meeting family needs. This study aims to obtain an overview of the ability in the resilience of socio-economically vulnerable women (PRSE) in meeting family needs in Kayuambon Village, Lembang Subdistrict, West Bandung Regency which includes aspects of resilience related to social skills, problem-solving skills, and independence which includes health. This research used descriptive qualitative method. The number of informants in this study was 5 people consisting of the Head of the Social Welfare Section and socio-economically vulnerable women determined by purposive method. Data collection techniques are in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The results showed that the resilience of socio-economically vulnerable women in meeting family needs has problems in problem solving ability. So from these problems, researchers proposed a program with the name "PRSE Capacity Building Program through the Independent, Skilled and Inspiring Women Program (PEMANIS)". Keywords: Resilience, Socioeconomically Vulnerable Women, Family NeedsItem Tingkat Penerimaan Diri Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Yang Tergabung Dalam Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) “Smile Plus” Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2024-08-19) HADA MA’RUF, 20.04.340.; Theresia Martina Marwanti; Wawan Heryana.HADA MA’RUF, 20.04.340. Tingkat Penerimaan Diri Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Yang Tergabung Dalam Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) “Smile Plus” Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Dibimbing oleh Theresia Martina Marwanti dan Wawan Heryana. Penerimaan diri merupakan hal yang sulit dihadapi oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA), karena adanya stigma dan diskriminasi sehingga menutup diri. Penerimaan diri merupakan sikap pengakuan dan pemahaman tentang diri sendiri atas keterbatasan yang dimiliki serta kemampuan dalam pengakuan kekuatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kerelaan kepada orang lain, 3) kesehatan psikologis, 4) penerimaan terhadap orang lain. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling atau sensus dengan jumlah 75 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Uji validasi alat ukur menggunakan validasi muka (face validity). Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek kerelaan terhadap orang lain termasuk dalam kategori rendah. Aspek kesehatan psikologis juga termasuk dalam kategori rendah, sedangkan aspek penerimaan terhadap orang lain termasuk dalam kategori tinggi. Hasil akhir dari tingkat penerimaan diri ODHA di KDS “Smile Plus” Kabupaten Temanggung termasuk dalam kategori rendah, terdapat 63 responden (84%) dengan penerimaan diri yang rendah dan hanya 12 responden (16%) dengan tingkat penerimaan dirinya yang tinggi. ODHA belum mampu menerima dirinya sebagai orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Selain itu, ODHA belum rela dan kurang percaya diri untuk membuka status dirinya. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program “PEKA PERI (Peningkatan Kemampuan Penerimaan Diri)”. Tujuan program adalah membantu meningkatkan penerimaan diri dari ODHA. Sasaran dari program ini adalah ODHA dan OHIDA atau keluarga. menggunakan metode Social Group Work dengan teknik Focus Group Discussion (FGD) dan konfrontasi kelompok. Kata kunci: Tingkat Penerimaan Diri, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) ABSTRACT HADA MA'RUF, 20.04.340. Level of Self-Acceptance of People Living with HIV/AIDS (PLWHA) Who Are Members of the Peer Support Group (KDS) "Smile Plus" Temanggung Regency, Central Java. Supervised by Theresia Martina Marwanti and Wawan Heryana. Self-acceptance is something that is difficult for people living with HIV/AIDS (PLWHA) to face, because there is stigma and discrimination so they close themselves off. Self-acceptance is an attitude of recognition and understanding of oneself regarding one's limitations as well as the ability to recognize one's strengths. This research aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of respondents, 2) willingness to treat other people, 3) psychological health, 4) acceptance of other people. The method used is descriptive quantitative research. The sampling technique used was a total sampling or census technique with a total of 75 respondents. The data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The validation test of the measuring instrument uses face validity. The research instrument uses a rating scale. The results of the research show that the aspect of willingness to other people is included in the low category. The psychological health aspect is also included in the low category, while the aspect of acceptance of other people is included in the high category. The final results of the level of self-acceptance of PLWHA in KDS "Smile Plus" Temanggung Regency were included in the low category, there were 63 respondents (84%) with low self-acceptance and only 12 respondents (16%) with a high level of self-acceptance. PLWHA have not been able to accept themselves as people infected with HIV/AIDS. Apart from that, PLWHA are not willing and lack confidence to reveal their status. Therefore, researchers propose the "PEKA PERI (Increasing Self-Acceptance Ability)" program. The aim of the program is to help increase self-acceptance of PLWHA. The targets of this program are PLWHA and OHIDA or families. using the Social Group Work method with Focus Group Discussion (FGD) techniques and group confrontation. Keywords: Level of Self-Acceptance, People Living with HIV/AIDS (PLWHA), Peer Support Groups (KDS)