Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of DSpace
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Yeane Ellen Merry Tungga"

Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    “Dukungan Keluarga Terhadap Anak Berhadapan Dengan Hukm di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung”.
    (Perpustakaan, 2024-10-16) ILHAM RAMADHAN (NRP 18.04.204); Epi Supiadi; Yeane Ellen Merry Tungga
    ABSTRAK ILHAM RAMADHAN (NRP 18.04.204) “Dukungan Keluarga Terhadap Anak Berhadapan Dengan Hukm di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung”. Dosen Pembimbing : Epi Supiadi dan Yeane Ellen Merry Tungga Skripsi ini memuat hasil penelitian mengenai dukungan keluarga terhadap anak berhadapan dengan hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Karakteristik anak berhadapan dengan hukum, Dukungan psikologis dari orang tua terhadap anak berhadapan dengan hukum, Dukunngan emosional dari orang tua terhadap anak berhadapan dengan hukum, Dukungan penghargaaan keluarga terhadap anak berhadapan dengan hukum, Dukungan informatif keluarga terhadap anak berhadapan dengan hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Objek dalam penelitian ini merupakan populasi yang dijadikan sampel yaitu anak yang berhadapan dengan hukum. Menggunakan teknik probability sampling, menentukan jumlah sampel menggunakan rumus perhitungan sampel dari Slovin menjadikan sample sebanyak 86 orang. Hasil penelitian menunjukan dukungan keluarga terhadap anak berhadapan dengan hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung berada pada kategori sedang. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Anak Berhadapan Dengan Hukum, Lembaga Pembinaan Kelas Khusus Anak. ABSTRACK ILHAM RAMADHAN (NRP 18.04.204) “Family Support for Children Dealing with Laws at the Class II Children’s Special Guidance Institute Bandung”. Supervisor : Yeane Ellen Merry Tungga dan Epi Supiadi This thesis presents the results of research on family support for children in conflict with the law at the Class II Juvenile Rehabilitation Center in Bandung. The aim of this research is to determine the characteristics of children in conflict with the law, the psychological support from parents for children in conflict with the law, the emotional support from parents for children in conflict with the law, the family's appreciation support for children in conflict with the law, and the informative support from the family for children in conflict with the law. The method used in this research is descriptive quantitative. The objects in this research are the population used as the sample, which is children in conflict with the law. Using probability sampling techniques and determining the sample size using Slovin's formula, a sample size of 86 individuals was obtained. The research results indicate that family support for children in conflict with the law at the Class II Juvenile Rehabilitation Center in Bandung is in the medium category. Keywords: Family Support, Children in Conflict with the Law, Juvenile Rehabilitation Center
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Implementasi Program Bebas Pasung Pada Disabilitas Mental di Kota Blitar.
    (Perpustakaan, 2024-09-07) ANIS QURROTUL UYUN. NRP. 20.04.019; Epi Supiadi; Yeane Ellen Merry Tungga
    ANIS QURROTUL UYUN. 20.04.019 Implementasi Program Bebas Pasung Pada Disabilitas Mental di Kota Blitar. Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Yeane Ellen Merry Tungga Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program bebas pasung yang terurai dalam aspek persiapan, pelaksanaan, penanganan pasca di RS dan evaluasi dari program bebas pasung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan peningkatan ketekunan, triangulasi, dan kecakupan refresnional. Hasil penelitian pada persiapan pelaksanaan program bebas pasung di Kota Blitar melibatkan Dinas Kesehatan Kota Blitar dan Dinas Sosial Kota Blitar. Pada pelaksanaan program bebas pasung di Kota Blitar dimulai dengan intervensi medis oleh dokter dan perawat yang bertugas melakukan medical check up dan pemberian obat kepada disabilitas mental dengan pemasungan. Penanganan pasca perawatan di RSJ pada program bebas pasung di Kota Blitar melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur dan berfokus pada perawatan berkelanjutan oleh keluarga. Evaluasi keberhasilan program bebas pasung di Kota Blitar menunjukkan bahwa meskipun setiap stakeholder telah berusaha menjalankan tugasnya dengan baik, hanya pernah dilakukan evaluasi selama satu kali sejak adanya program dengan melibatkan semua pihak. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa diperlukan alternatif pemecahan masalah melalui suatu program Peduli Sehat Jiwa. Kata Kunci : Implementasi, Disabilitas Mental, Bebas Pasung ABSTRACT ANIS QURROTUL UYUN. 20.04.019. Implementation of the Free from Shackles Program for Mental Disabilities at Blitar City. Supervisors: Epi Supiadi and Yeane Ellen Merry Tungga. The research aims to describe the implementation of the “Free from Shackles” program, which encompasses the aspects of preparation, execution, posttreatment management at the hospital, and evaluation of the program. This study employs a descriptive qualitative method. The informants in this research comprise ten individuals selected using a purposive sampling technique. Data collection techniques used in this study include in-depth interviews, observation, and document studies. The validity of the data is examined through increased rigor, triangulation, and referential adequacy. The results of the research on the preparation for the implementation of the “Free from Shackles” program in Blitar City involve the Blitar City Health Department and the Blitar City Social Services Department. The execution of the “Free from Shackles” program in Blitar City begins with medical intervention by doctors and nurses responsible for conducting medical check-ups and administering medication to mentally disabled individuals subjected to restraint. Post-treatment management in psychiatric hospitals within the “Free from Shackles” program in Blitar City involves a series of structured steps focusing on continuous care by the family. The evaluation of the success of the “Free from Shackles” program in Blitar City indicates that although each stakeholder has strived to fulfill their duties well, an evaluation has only been conducted once since the program's inception, involving all parties. The findings of the research suggest that alternative problem-solving measures are needed through a Mental Health Care program. Keywords: Implementation, Mental Disability, Free From Shackles
  • No Thumbnail Available
    Item
    Kohesivitas Kelompok Perajin Golok Di Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
    (Perpustakaan, 2024-03-18) AAM AMRULLOH, 16.04.282.; Decky Irianti; Yeane Ellen Merry Tungga
    AAM AMRULLOH, 16.04.282. Kohesivitas Kelompok Perajin Golok Di Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing Decky Irianti dan Yeane Ellen Merry Tungga. Penelitian ini menggambarkan tentang kohesivitas kelompok perajin golok di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan aspek social cohesion, task cohesion, perceived cohesion, dan emotional cohesion. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penyajian data berupa teks deskriptif naratif. Sumber data dipilih secara purposive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah ketua dan bendahara kelompok perajin golok. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada gambaran mendalam tentang kohesivitas kelompok perajin golok di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa kelompok perajin golok mempunyai masalah. Masalah tersebut berupa lemahnya komitmen organisasi anggota kelompok perajin golok dalam berkelompok. Program yang diusulkan yaitu “Pelatihan Sumber Daya Kelompok Semangat Maju Bersama”. Program tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman program. Keberhasilan program dapat dilihat dari pencapain pada indikator keberhasilan. Kata Kunci: kohesivitas, kelompok, perajin golok
  • No Thumbnail Available
    Item
    Kondisi Psikososial Lanjut Usia Penyintas Pasca Bencana Alam Binaan Yaysan Societa di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.
    (Perpustakaan, 2024-03-14) ANUGERAH PIHAWIANO, 18.04.049.; Yeane Ellen Merry Tungga; Bambang Rustanto
    ABSTRAK ANUGERAH PIHAWIANO, NRP. 18.04.049. Kondisi Psikososial Lanjut Usia Penyintas Pasca Bencana Alam Binaan Yaysan Societa di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Supervisor : Yeane Ellen Merry Tungga dan Bambang Rustanto Penelitian ini berjudul Kondisi Psikososial Lanjut Usia Penyintas Pasca Bencana Alam Binaan Yaysan Societa di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur yang bertujuan untuk memperoleh gambaran kondisi psikososial lanjut usia dengan indikator penelitian menurut Erik Erikson, 1963 (dalam Rinaldi et al., 2020) yaitu kondisi biologis, kondisi psikologis, dan kondisi sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 9 informan utama dan 3 informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (Indepth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan dampak kondisi fisik kesehatan informan dapat ditemukan banyak korban mengalami sakit ringan dan sakit kronis yang disembuhkan dengan obat ringan dilakukan sendiri dan ada yang harus memerlukan bantuan dokter bahkan dibawa ke rumah sakit. Dampak Kondisi Psikologis dapat dilihat dari kognisi korban membayangkan saat bencana gempa takut tertimpa reruntuhan bangunan juga merasakan seperti kiamat. Gempa bumi seperti hari kiamat segera tiba merasakan takut jika tidak bertemu dengan anak anaknya. Dan dampak kondisi sosial dapat dilihat dari interaksi sosial dimana korban bersama mengungsi yang lain di tempat pengungsian saling mengobrol. Sedangkan petugas Societa memberikan bantuan sembako dan memberikan hiburan kepada pengungsian. Sehingga dibuatkan usulan program yaitu “Penyuluhan Sosial Strategi Bertahan Hidup Lanjut Usia Pasca Bencana Alam Di Desa Sukaratu, Kabupaten Cianjur.” Kata Kunci : Lanjut Usia, Psikososial, Bencana Alam
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENGENDALIAN EMOSI KLIEN “N” KETIKA BERKOMUNIKASI DI PANTI DISABILITAS MENTAL BAROKAH BHAKTI
    (Perpustakaan, 2024-10-25) Astri Purama Sari NRP. 21.04.212; Yeane Ellen Merry Tungga
    abstract
  • No Thumbnail Available
    Item
    Modal Sosial Masyarakat Desa di Kawasan Industri Desa Tegalaren Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.
    (Perpustakaan, 2024-03-15) TSANIA NUR AULIA 1904213; Bambang Rustanto; Yeane Ellen Merry Tungga
    ABSTRAK TSANIA NUR AULIA: Modal Sosial Masyarakat Desa di Kawasan Industri Desa Tegalaren Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka. Dosen Pembimbing: Bambang Rustanto dan Yeane Ellen Merry Tungga. Modal sosial adalah segala sesuatu yang yang berkaitan dengan kerjasama masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran secara khusus tentang : 1) modal sosial masyarakat desa di kawasan industri, 2) karakteristrik responden di kawasan industri, 3) kepercayaan (trust) antar anggota masyarakat sekitar di kawasan industri, 4) partisipasi masyarakat dalam suatu jaringan sosial sekitar di kawasan industri, dan 5) Norma masyarakat yang berlaku sekitar di kawasan industri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini yaitu 85 orang responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di Desa Tegalaren Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka memiliki skor total sebesar 4206 berada pada kategori buruk. Pada aspek kepercayan (trust) bagi responden memiliki skor total sebesar 1539 berada pada kategori kurang baik, pada aspek norma bagi responden memiliki skor total sebesar 1431 berada pada kategori buruk, dan pada aspek jaringan sosial bagi responden memiliki skor total sebesar 1236 berada pada kategori buruk. Analisis masalah menunjukkan bahwa buruknya modal sosial di Desa Tegalaren Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka, khususnya pada aspek jaringan sosial yang masih berada pada kategori buruk skor terendah dari ketiga aspek. Oleh karena itu, maka diusulkan program alternatif untuk meningkatkan modal sosial dalam usulan program “Penyuluhan sosial tentang usulan CSR melalui pemanfaatan modal sosial peduli keberlanjutan kondisi modal sosial Desa Tegalaren”. Kata Kunci : Modal Sosial, Kepercayaan, Jaringan Sosial, Norma.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Peran Wali Pemasyarakatan dalam Pembentukan Perilaku Prososial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut.
    (Perpustakaan, 2024-10-15) C. ALIFFIANA FADHILAH JASMINE, 18.04.200.; Epi Supiadi; Yeane Ellen Merry Tungga
    C. ALIFFIANA FADHILAH JASMINE, 18.04.200. The Role of Correctional Guardians in Formation of Prosocial Behavior of Correctional Inmates at Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut. Advisor, Epi Supiadi and Yeane Ellen Merry Tungga. This research is a qualitative research with descriptive method which aims to obtain an empirical and in-depth description of the role of the Correctional Guardians in forming prosocial behavior of the Correctional Inmates at Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut. Data collection techniques were carried out using in-depth interviews, observation and documentation studies. The data analysis technique begins with data collection, data reduction, data triangulation, data presentation and drawing conclusions and verification. The results of this research indicates that the Correctional Guardians at Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut are effective enough in carrying out their roles as facilitators, communicators, and motivators to encourage Correctional Inmates to behave prosocially in accordance with the rules and regulations that apply at Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut, but the implementation is not yet optimal due to uneven knowledge regarding the duties and functions of the Correctional Guardian, which is caused by several factors, namely not all Correctional Guardians have an educational background in a field that is linear to the duties and functions of Correctional Guardians, namely Social Welfare Science, the absence of a guidebook regarding Correctional Guardians, there is no involvement of professional experts such as psychologists and correctional social workers, as well as unscheduled guardianship activities. Based on these problems, the researchers proposed the program "Strengthening the Capacity of Correctional Guardians at Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut” with the aim of optimizing the role and duties of Correctional Guardians at Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut in order to equip Correctional Guardians with more in-depth skills and knowledge to carry out the task of assisting Correctional Inmates more effectively so that correctional goals can be achieved optimally. Keywords: The Role of Correctional Guardians, Prosocial Behaviour, Correctional Institutions. ABSTRAK C. ALIFFIANA FADHILAH JASMINE, 18.04.200. Peran Wali Pemasyarakatan dalam Pembentukan Perilaku Prososial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut. Dosen Pembimbing, Epi Supiadi dan Yeane Ellen Merry Tungga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris dan mendalam mengenai peran Wali Pemasyarakatan sebagai fasilitator, komunikator dan motivator dalam pembentukan perilaku prososial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknis pengumpulan data yang dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, triangulasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Wali Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB berjalan efektif dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator, komunikator, dan motivator untuk mendorong Warga Binaan Pemasyarakatan berperilaku prososial sesuai dengan tata tertib yang berlaku di Lembaga Pemasyarakatan, tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal karena tidak meratanya pengetahuan Wali Pemasyarakatan mengenai tugas dan fungsi Wali Pemasyarakatan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tidak semua Wali Pemasyarakatan memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang yang linear dengan tugas dan fungsi Wali Pemasyarakatan yaitu Ilmu Kesejahteraan Sosial, ketidakadaan buku panduan mengenai Wali Pemasyarakatan, tidak ada keterlibatan ahli profesional seperti psikolog dan pekerja sosial koreksional dan kegiatan perwalian yang tidak terjadwal karena Wali Pemasyarakatan memiliki tanggung jawab lain terkait dengan jabatan mereka selain menjadi Wali Pemasyarakatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan program “Penguatan Kapasitas Wali Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut.” dengan tujuan untuk mengoptimalisasikan peran serta tugas Wali Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Garut guna membekali Wali Pemasyarakatan dengan keterampilan dan pengetahuan secara lebih mendalam untuk melaksanakan tugas pendampingan Warga Binaan Pemasyarakatan dengan lebih efektif agar pencapaian tujuan pemasyarakatan dapat terpenuhi dengan maksimal. Kata Kunci: Peran Wali Pemasyarakatan, Perilaku Prososial, Lembaga Pemasyarakatan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Perasaan Bersalah Pada Narapidana Korban Penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung,
    (Perpustakaan, 2024-10-05) RUMIRIS ADINDA PUTRI. NRP. 20.04.118; Epi Supiadi; Yeane Ellen Merry Tungga
    RUMIRIS ADINDA PUTRI. NRP. 20.04.118 Perasaan Bersalah Pada Narapidana Korban Penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung, Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Yeane Ellen Merry Tungga Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perasaan bersalah objektif dan subjektif pada narapidana korban penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini melibatkan delapan informan. Kriteria informan tersebut adalah; pengguna dan pengedar baik laki-laki maupun perempuan, dewasa berusia 18 tahun ke atas, mampu berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi informan dan bersedia untuk diwawancara. Temuannya menunjukkan 7 aspek sebagai berikut; pertama, legal guilt, informan merasa bersalah secara hukum karena sedang menjalani proses di penjara. Informan sadar bahwa ada syarat-syarat untuk mendapatkan remisi seperti : ketaatan, wajib melakukan kegiatan bimbingan, kedua, personal guilt, tidak semua informan dapat mengungkapkan perasaan bersalah yang dirasakannya, ketiga, theological guilt, menyalahgunakan Napza dapat merugikan informan. hubungan dengan Tuhan sehingga dapat menimbulkan perasaan bersalah, keempat, rasa bersalah secara sosial, informan dapat mempunyai perasaan bersalah atau tidak terhadap keluarganya tergantung bagaimana hubungan informan dengan keluarganya, kelima, hukuman di penjara dapat membuat informan merasa takut terhadap hukuman, keenam, pemisahan informan dari lingkungan sosial yang mandiri dapat membuat informan merasa kehilangan harga diri dan ketujuh, penjara seumur hidup membuat informan merasa kesepian, ditolak atau dikucilkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, 5 aspek perasaan bersalah akan dipertahankan untuk dijadikan peringatan kepada individu agar tidak melakukan kesalahan serupa dan 2 aspek lainnya akan disikapi melalui usulan program yang dirancang oleh peneliti. Kata Kunci : Perasaan Bersalah, Narapidana, Korban Penyalahgunaan Napza ABSTRACT RUMIRIS ADINDA PUTRI. NRP. 20.04.118 Guilty Feelings in Substance Abuse Prisoners in the Class IIA Bandung Narcotics Prison, Supervisors: Epi Supiadi and Yeane Ellen Merry Tungga The aim of this study was describing objective and subjective guilt of substance abuse prisoners in Class IIA Bandung Narcotics Prison. Qualitative approach in this research involve eight informans. The criteria of those informans as such ; users and dealers both male and female, adult aged 18 years old and above, able to communicate well, willing to be an informant and available to be interviewed. The findings shows 7 aspects as follows; firstly, legal guilt, informans feel guilty legaly due to on going process in prison. Informans aware that there are requirements for obtaining remission such as : obedience, compulsory guidience activities, secondly, personal guilt, is not all informans can express the feelings of guilt they feel, thirdly, theological guilt, is abusing drugs can damage the informans relationship with God so that it can lead to feelings of guilt, fourthly, social guilt, informans can have feelings of guilt or not towards his family depending on how the informans relationship with his family, fifthly, punishment in prison can make informans feel fear of punishment, sixthly, is the separation of informans from an independent social environment can make informans feel a loss of self-esteem and seventhly, life in prison makes informans feel lonely, rejection or isolation. Based on the results of this study, 5 aspects of feelings of guilt will be maintained to serve as a warning to individuals not to make similar mistakes and the other 2 aspects will be addressed through the proposed program designed by the researcher. Keywords: Guilty Feelings, Prisoners, Substance Abuse
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Kecanduan Game online di SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat, Dosen Pembimbing: Bambang Rustanto dan Yeane Ellen Merry Tungga.
    (Perpustakaan, 2024-03-13) KARTIKA KAROLINA TARIGAN, 19.04.100.; Bambang Rustanto; Yeane Ellen Merry Tungga
    ABSTRAK KARTIKA KAROLINA TARIGAN, 19.04.100. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Kecanduan Game online di SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat, Dosen Pembimbing: Bambang Rustanto dan Yeane Ellen Merry Tungga. Pola asuh adalah cara orang tua dalam mendidik dan membimbing anak dalam membentuk perilaku yang baik menuju proses pendewasaannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris terkait: 1) Karakteristik responden, 2) Kontrol orang tua terhadap responden anak kecanduan game online, 3) Tuntutan orang tua terhadap responden anak kecanduan game online, 4) Penerimaan orang tua terhadap responden anak kecanduan game online, 5) Ketanggapan orang tua terhadap responden anak kecanduan game online. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 1 Batujajar yang usia 16-18 tahun atau berada di kelas 11 yang mengalami kecanduan terhadap game online sebanyak 85 orang. Pengambilan sampel menggunakan sensus atau seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Alat ukur menggunakan Rating Scale dan uji validitas menggunakan Face Validity serta uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh orang tua terhadap anak kecanduan game online di SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat berada pada kategori tinggi. Pada indikator kontrol orang tua terhadap responden berada pada kategori sedang, indikator tuntutan orang tua terhadap responden berada pada kategori tinggi, indikator penerimaan orang tua terhadap responden berada pada kategori sedang. Dan indikator ketanggapan orang tua terhadap responden berada pada kategori tinggi. Analisis masalah menunjukkan bahwa permasalahan pada kontrol orang tua terhadap anak yang masih memiliki nilai terkecil daripada indikator lainnya. Oleh karena itu, maka diusulkan program alternatif untuk meningkatkan pengasuhan orang tua siswa di SMA Negeri 1 Kabupaten Bandung Barat yaitu “Penyuluhan Peningkatan Kapasitas Orang Tua dalam Penanganan Kecanduan Game online Pada Anak Usia Remaja di SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat”. Kata Kunci: Pola Asuh, Orang Tua, Kecanduan Game online

DSpace software copyright © 2002-2025 LYRASIS

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback