Perasaan Bersalah Pada Narapidana Korban Penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung,
Loading...
Date
2024-10-05
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
RUMIRIS ADINDA PUTRI. NRP. 20.04.118 Perasaan Bersalah Pada Narapidana Korban Penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung,
Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Yeane Ellen Merry Tungga
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perasaan bersalah objektif dan subjektif pada narapidana korban penyalahgunaan Napza di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini melibatkan delapan informan. Kriteria informan tersebut adalah; pengguna dan pengedar baik laki-laki maupun perempuan, dewasa berusia 18 tahun ke atas, mampu berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi informan dan bersedia untuk diwawancara. Temuannya menunjukkan 7 aspek sebagai berikut; pertama, legal guilt, informan merasa bersalah secara hukum karena sedang menjalani proses di penjara. Informan sadar bahwa ada syarat-syarat untuk mendapatkan remisi seperti : ketaatan, wajib melakukan kegiatan bimbingan, kedua, personal guilt, tidak semua informan dapat mengungkapkan perasaan bersalah yang dirasakannya, ketiga, theological guilt, menyalahgunakan Napza dapat merugikan informan. hubungan dengan Tuhan sehingga dapat menimbulkan perasaan bersalah, keempat, rasa bersalah secara sosial, informan dapat mempunyai perasaan bersalah atau tidak terhadap keluarganya tergantung bagaimana hubungan informan dengan keluarganya, kelima, hukuman di penjara dapat membuat informan merasa takut terhadap hukuman, keenam, pemisahan informan dari lingkungan sosial yang mandiri dapat membuat informan merasa kehilangan harga diri dan ketujuh, penjara seumur hidup membuat informan merasa kesepian, ditolak atau dikucilkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, 5 aspek perasaan bersalah akan dipertahankan untuk dijadikan peringatan kepada individu agar tidak melakukan kesalahan serupa dan 2 aspek lainnya akan disikapi melalui usulan program yang dirancang oleh peneliti.
Kata Kunci : Perasaan Bersalah, Narapidana, Korban Penyalahgunaan Napza
ABSTRACT
RUMIRIS ADINDA PUTRI. NRP. 20.04.118 Guilty Feelings in Substance Abuse Prisoners in the Class IIA Bandung Narcotics Prison,
Supervisors: Epi Supiadi and Yeane Ellen Merry Tungga
The aim of this study was describing objective and subjective guilt of substance abuse prisoners in Class IIA Bandung Narcotics Prison. Qualitative approach in this research involve eight informans. The criteria of those informans as such ; users and dealers both male and female, adult aged 18 years old and above, able to communicate well, willing to be an informant and available to be interviewed. The findings shows 7 aspects as follows; firstly, legal guilt, informans feel guilty legaly due to on going process in prison. Informans aware that there are requirements for obtaining remission such as : obedience, compulsory guidience activities, secondly, personal guilt, is not all informans can express the feelings of guilt they feel, thirdly, theological guilt, is abusing drugs can damage the informans relationship with God so that it can lead to feelings of guilt, fourthly, social guilt, informans can have feelings of guilt or not towards his family depending on how the informans relationship with his family, fifthly, punishment in prison can make informans feel fear of punishment, sixthly, is the separation of informans from an independent social environment can make informans feel a loss of self-esteem and seventhly, life in prison makes informans feel lonely, rejection or isolation. Based on the results of this study, 5 aspects of feelings of guilt will be maintained to serve as a warning to individuals not to make similar mistakes and the other 2 aspects will be addressed through the proposed program designed by the researcher.
Keywords: Guilty Feelings, Prisoners, Substance Abuse
Description
Keywords
Perasaan Bersalah, Narapidana, Korban Penyalahgunaan Napza