Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi.
No Thumbnail Available
Date
2024-10-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
ABSTRAK
BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. Sosialisasi Integratif dalam Penannganan
Anak Terlantar di Kota Bekasi. Dibimbing oleh: Aribowo dan Milly
Mildawati
Anak-anak merupakan aset berharga dalam pembangunan bangsa. Namun, anak terlantar
di Kota Bekasi menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan segera. Konvensi
Hak Anak Tahun 1989 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 menjadi landasan
hukum untuk perlindungan anak. Pemerintah Kota Bekasi memiliki tanggung jawab
untuk memberikan perlindungan dan pengasuhan kepada anak-anak terlantar. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Participatory Action Research (PAR)
untuk mengembangkan desain teknologi "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak
terlantar di Kota Bekasi. Partisipasi aktif dari semua stakeholder menjadi kunci utama
dalam menghasilkan solusi yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1.
Desain ini menyoroti pentingnya manajemen perdebatan, pemilihan lokasi yang inklusif,
dan keseimbangan peran narasumber dengan partisipasi peserta untuk menciptakan
lingkungan belajar yang dinamis.; 2. Melibatkan lembaga dari tingkat kelurahan hingga
kota, dengan fokus pada reintegrasi sosial anak terlantar melalui edukasi dan
perlindungan yang terpadu; 3. Implementasi Model Dinas Sosial dan lembaga terkait
mengkoordinasikan kegiatan peduli anak, serta memberikan fasilitas dan pendampingan
bagi anak-anak terlantar; 4. Menyediakan platform evaluasi dan kolaborasi yang
memungkinkan berbagai sektor untuk memperbaiki dan mengintegrasikan solusi dalam
perlindungan dan pemulihan anak terlantar; 5. Analisis Faktor Pendukung dan
Penghambat: Faktor seperti komitmen pemerintah, kolaborasi multi-sektor, transparansi,
pendidikan, dan partisipasi masyarakat mendukung implementasi model, sementara
keterbatasan sumber daya, ketergantungan, tantangan administratif, stigma sosial, dan
ketidakpastian ekonomi menjadi penghambat yang perlu diatasi. Model "Sosialisasi
Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi merupakan pendekatan
holistik yang melibatkan kolaborasi aktif dari semua pihak terkait. Dengan memanfaatkan
partisipasi, evaluasi berkelanjutan, dan penyesuaian strategis, diharapkan model ini dapat
meningkatkan efektivitas perlindungan anak terlantar dan mengarah pada integrasi sosial
yang lebih baik dalam masyarakat.
Kata Kunci: Sosialisasi Integratif; Anak Terlantar
ABSTRACT
BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. Integrative Socialization in Handling
Neglected Children in Bekasi City. Supervised by: Aribowo and Milly
Mildawati
Children are a valuable asset in nation building. However, neglected children in Bekasi
City are a serious challenge that requires immediate treatment. The 1989 Convention on
the Rights of the Child and Law Number 23 of 2002 are the legal basis for child
protection. The Bekasi City Government has the responsibility to provide protection and
care for abandoned children. This research uses a qualitative approach and the
Participatory Action Research (PAR) method to develop an "Integrative Socialization"
technology design in handling neglected children in Bekasi City. Active participation
from all stakeholders is the main key in producing effective solutions. The results of this
research show that; 1. This design highlights the importance of management, inclusive
location selection, and balancing the role of resources with participant participation to
create a dynamic learning environment; 2. Involve institutions from sub-district to city
levels, with a focus on the social reintegration of neglected children through integrated
education and protection; 3. Implementation Model: Social Services and related
institutions coordinate child care activities, as well as provide facilities and assistance for
neglected children; 4. Provide an evaluation and collaboration platform that enables
various sectors to improve and integrate solutions in the protection and recovery of
neglected children; 5. Analysis of Supporting and Inhibiting Factors: Factors such as
government commitment, multi-sector collaboration, transparency, education, and
community participation support the implementation model, while limited resources,
dependency, administrative challenges, social stigma, and economic threats are obstacles
that needs to be addressed. The "Integrative Socialization" model in handling abandoned
children in Bekasi City is a holistic approach that involves active collaboration from all
related parties. By utilizing participation strategies, continuous evaluation and adjustment,
it is hoped that this model can increase the effectiveness of protecting neglected children
and lead to better social integration in society.
Keywords: Integrative Socialization; Abandoned Children
Description
Keywords
Sosialisasi Integratif, Anak Terlantar