Social Worker Master Student

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 34
  • Item
    Pengaruh Spiritual Religius Emotioanl Freedom Technique (SREFT) terhadap Penurunan Perilaku Sulit Tidur, Kurang Nafsu Makan, dan Sering Menangis pada Lanjut Usia di Desa Rawalele Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang.
    (Perpustakaan, 2024-02-19) Arie Maria Puspita. 2101006.; Tukino; Krisna Dewi.
    ABSTRAK Arie Maria Puspita. 2101006. Pengaruh Spiritual Religius Emotioanl Freedom Technique (SREFT) terhadap Penurunan Perilaku Sulit Tidur, Kurang Nafsu Makan, dan Sering Menangis pada Lanjut Usia di Desa Rawalele Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang. Dosen pembimbing. Tukino. Krisna Dewi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SREFT terhadap penurunan perilaku sulit tidur, kurang nafsu makan, dan sering menangis pada lanjut usia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Single Subject Design (SSD) desain reversal A-B-A. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen observasi perilaku target, dan penentuan sumber data atau subjek penelitian menggunakan instrumen Beck Depression Inventory (BDI). Jenis terapi yang digunakan adalah SREFT yang mengembangkan terapi EFT dengan menambahkan aspek spiritual religius pada tahapan terapi. Subjek dalam penelitian ini yaitu tiga orang lanjut usia di Desa Rawalele Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang, berusia 60 – 70 tahun, mengalami depresi ringan yang telah diderita selama kurang lebih 2 bulan, tidak mengalami gangguan pendengaran dan kejiwaan. Perilaku sasaran yang diobservasi adalah sulit tidur, kurang nafsu makan dan sering menangis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan pengamatan langsung, wawancara dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan uji validitas muka. Adapun uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan perilaku sulit tidur, kurang nafsu makan, dan sering menangis pada subjek penelitian setelah mendapatkan terapi SREFT. Hal tersebut ditunjukkan melalui kecenderungan arah grafik dan hasil analisis data. Kata Kunci : Depresi, lanjut usia, SREFT ABSTRACT Arie Maria Puspita. 2101006. Spiritual Religious Emotioanl Freedom Technique (SREFT) Effects on Decreased Sleep Difficulty Behavior, Lack of Appetite, and Frequent Crying in Elderly at Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang. Tesis Supervisor. Tukino, Krishna Dewi Setianingsih. The study aims to determine the effect of SREFT on the decrease on decreased sleep difficulty behaviour, lack of appetite, and frequent crying in elderly. The research uses a quantitative approach with the Single Subject Design (SSD) method of reversal design A-B-A. The data collection tool uses the target behavior observation instrument, and the determination of data source or research subject using the Beck Depression Inventory instrument. (BDI). The type of therapy used is SREFT that develops EFT therapy by adding religious spiritual aspects to the therapy stage. The subjects in this study were three elderly people in Rawalele Village, Dawuan district of Subang, aged 60 – 70 years, suffering from mild depression that has been suffering for about 2 months, no hearing and mental impairment. The target behavior observed was difficulty sleeping, lack of appetite and frequent crying. Data collection techniques in this study are direct observations, interviews and documentation studies. The validity test of the measurement instrument in this study uses a face-validity test. As for the reliability test using percentage agreement. The results showed that there was a decrease in the behavior of difficulty sleeping, lack of appetite, and frequent crying on the subjects of the study after receiving SREFT therapy. Keywords: Depression, elderly, SREFT
  • Item
    Pengembangan Model Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan melalui Public Hearing via Podcast di Kota Bandung.
    (Perpustakaan, 2024-01-02) HELPING INDAH KARTINI ZAI. 2001028; Marjuki; Dwi Yuliani
    ABSTRAK HELPING INDAH KARTINI ZAI. Pengembangan Model Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan melalui Public Hearing via Podcast di Kota Bandung. Dibimbing oleh: Marjuki dan Dwi Yuliani Penelitian ini dilatarbelakangi atas kebutuhan peningkatan partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan melalui berbagai kegiatan dalam partisipasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan melalui Public Hearing via Podcast (Paras) di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan partisipasi aktif dari para partisipan dalam proses pengembangan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi model partisipasi anak. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari Forum Anak Kota Bandung, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan FGD dengan menggunakan MPA dan ToP. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang relevan. Analisis data menggunakan metode analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian Model Paras menunjukkan bahwa penggunaan Podcast sebagai sarana komunikasi antara anak-anak dan para pengambil keputusan dapat meningkatkan partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan. Melalui Podcast, anak-anak dapat dengan mudah menyampaikan pendapat dan memberikan masukan, yang memungkinkan mereka berperan aktif dalam proses pembangunan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Model ini juga mampu mencapai audiens yang lebih luas dan memberikan aksesibilitas yang fleksibel bagi anak-anak untuk berpartisipasi melalui pemanfaatan Podcast sebagai media publikasi. Kata Kunci: Partisipasi Anak; Perencanaan Pembangunan; Model Paras; Public Hearing; Podcast.
  • Item
    Model Pendidikan Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu.
    (Perpustakaan, 2024-01-02) Sharah Marcherie, 21.01.033.; Dede Kuswanda; Denti Kardeti.
    ABSTRAK Sharah Marcherie, 21.01.033. Model Pendidikan Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu. Dibimbing oleh Dede Kuswanda dan Denti Kardeti. Nasib anak sebagai generasi penerus bangsa tidak jauh dari kehadiran orang tua yang memainkan peranan penting dalam mendukung aspek pendidikan anak melalui pemberian pola asuh yang benar. Namun, berbeda nasibnya dengan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kurang mendapatkan pengasuhan yang benar karena pola asuh dilakukan secara tunggal atau alternatif oleh keluarganya. Komunitas Senyum Anak Nusantara (SAN) Indramayu hadir untuk membantu aspek pendidikan anak dengan memberikan edukasi nonformal secara regular melalui model kegiatan Sekolah Nusantara. Namun, hasil pengkajian menunjukkan bahwa dukungan terhadap aspek pendidikan anak tidak cukup jika melalui pengembangan anaknya saja. Oleh karena itu, diperlukannya model pengembangan dengan memberikan edukasi tentang pola pengasuhan anak bagi orang tua/pengasuhnya. Penelitian yang dilakukan merupakan lanjutan dari kegiatan praktikum sebelumnya dengan tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang 1) model awal Sekolah Nusantara melalui pendidikan pola pengasuhan anak, 2) rencana implementasi model, 3) implementasi model, 4) evaluasi model, dan 5) model akhir Sekolah Nusantara melalui pendidikan pola pengasuhan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan partisipatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tim Kerja Masyarakat (TKM) mampu terlibat dalam implementasi model dimulai dari tahap persiapan hingga evaluasi. Akan tetapi, terdapat kebutuhan untuk menyempurnakan model awal dengan menambahkan menambahkan tahapan asesmen untuk pengkajian sistem sumber, tahapan terminasi untuk pengakhiran implementasi kegiatan, dan tahapan keberlanjutan sebagai upaya tindak lanjut. Selain itu, perlunya dijelaskan output dari setiap tahapan model untuk mempermudah pencapaian tujuan model. Kata kunci: Edukasi nonformal, Pola pengasuhan anak, Anak-anak PMI, Desa Pamayahan. ABSTRACT Sharah Marcherie, 21.01.033. Educational Model of Parenting Patterns for Families of Indonesian Migrant Workers in Pamayahan Village, Lohbener District, Indramayu Regency. Advised by Dede Kuswanda and Denti Kardeti. The fate of children as the nation's next generation is not far from the presence of parents who play an important role in supporting aspects of children's education through providing the right parenting style. However, the fate of the children of Indonesian Migrant Workers is different, who do not get proper care because the parenting style is carried out singly or alternatively by their families. The Nusantara Children's Smile Community Indramayu is here to help with aspects of children's education by providing regular non-formal education through the Nusantara School activity model. However, the results of the study show that support for aspects of children's education is not enough if only through the development of their children. Therefore, a development model is needed by providing education about parenting patterns for parents/caregivers. The research carried out is a continuation of previous practicum activities with the aim of research to obtain an overview of 1) the initial model of Nusantara School through childcare education, 2) model implementation plans, 3) model implementation, 4) model evaluation, and 5) the final model of Nusantara School through childcare education. The method used in this research is participatory action research with a qualitative approach. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, participatory observation, documentation studies, and focus group discussions. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Community Work Team (TKM) was able to be involved in the implementation of the model starting from the preparation stage to the evaluation. However, there is a need to refine the initial model by adding an assessment stage for source system assessment, a termination stage for ending activity implementation, and a sustainability stage as a follow-up effort. In addition, it is necessary to explain the output of each stage of the model to facilitate the achievement of model objectives. Keywords: Non-formal education, Parenting patterns, Children of Indonesian Migrant Workers, Pamayahan Village.
  • Item
    Pengembangan Teknik Brainstorming Visualization In Partisipatory Class Pada Identifikasi Alternatif Kebijakan Penyandang Disabilitas di Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur.
    (Perpustakaan, 2023-12-28) Sugeng Esa Saputro, 21.01.010.; Dibimbing oleh Dede Kuswanda; Denti Kardeti
    ABSTRAK Sugeng Esa Saputro, 21.01.010. Pengembangan Teknik Brainstorming Visualization In Partisipatory Class Pada Identifikasi Alternatif Kebijakan Penyandang Disabilitas di Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur. Dibimbing oleh Dede Kuswanda, dan Denti Kardeti. Penyandang disabilitas diartikan sebagai orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik, yang dalam berinteraksi dapat mengalami hambatan dan kesulitan. Penyandang disabilitas perlu mendapatkan dukungan dan perlindungan, yang mana untuk mendapatkan itu semua diperlukan kebijakan yang sah. Kebijakan bagi penyandang disabilitas di Kota Administrasi Jakarta Timur adalah usaha Pemerintah dalam melaksanakan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas yang salah satunya dilaksanakan oleh Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Kota Administrasi Jakarta Timur. Penelitian ini menindaklanjuti praktikum rekayasa teknologi analisis kebijakan sosial yang bertujuan untuk mengembangkan teknik brainstorming visualization in partisipatory (VIP) class pada identifikasi alternatif kebijakan penyandang disabilitas di Sudinsos Kota Administrasi Jakarta Timur. Teknik ini dikembangkan untuk mempermudah dan meningkatkan kreatifitas serta partisipasi peserta brainstorming untuk mengeluarkan ide gagasannya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian Participatory Action Research (PAR) dan disajikan secara deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah semua pernyataan dan tindakann yang ditunjukan oleh informan dan peserta yang terdiri dari para pelaksana kebijakan di Sudinsos Kota Administrasi Jakarta Timur. Hasil penelitian ini menunjukan kebutuhan 1) pengembangan desain model kearah digitalisasi 2) penggunaan tools digital 3) paparan mengenai isu masalah dan prediksi diinformasikan lebih awal 4) ide gagasan yang muncul disampaikan secara langsung untuk mendorong peserta lain lebih kreatif. Penggunaan forum online dan tools digital yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan di era sekarang ini. Kemudian kesibukan para pelaksana kebijakan dinilai menjadi kendala ketika melakukan kegiatan secara tatap muka. Tools digital juga lebih beragam, menarik, dan sesuai dengan era smartphone dari pada tools konvensional seperti kertas dan papan tulis. Oleh karena itu, teknik brainstorming VIP class dikembangkan menjadi forum online dalam aplikasi digital. Desain akhir penelitian ini dikembangkan menjadi dua bagian yaitu tahap persiapan dan sesi virtual yang menggunakan berbagai fitur dalam aplikasi digital. Kata kunci :penyandang disabilitas, brainstorming, identifikasi alternatif kebijakan, Sudinsos Jakarta Timur ABSTRACT Sugeng Esa Saputro, 21.01.010. Development of Brainstorming Visualization Techniques In Participatory Class on Identification of Alternative Policies for Persons with Disabilities in the East Jakarta Administrative City Social Service Sub-Department. Supervised by Dede Kuswanda, and Denti Kardeti. Persons with disabilities are defined as people who experience physical, intellectual, mental, and/or sensory limitations that,  in interaction, may cause obstacles and difficulties. Persons with disabilities need to get support and protection, which requires legal policies to get all of that. The policy for persons with disabilities in the East Jakarta Administrative City is the Government's effort to respect, protect, and fulfill the rights of persons with disabilities, one of which is carried out by the East Jakarta Administrative City Social Service (Sudinsos). This research follows up on the social policy analysis technology engineering practicum, which aims to develop a brainstorming visualization in participatory (VIP) class technique for identifying alternative policies for persons with disabilities in the East Jakarta Administrative City Sub-Department of Social Affairs. This technique was developed to simplify and increase the creativity and participation of brainstorming participants in expressing their ideas. This research method uses a qualitative approach with a Participatory Action Research (PAR) research design and is presented descriptively. The data sources for this research were all statements and actions shown by informants and participants consisting of policy implementers at the East Jakarta Administrative City Social Service Sub-Department. The results of this study indicate the need for 1) developing model designs towards digitization 2) using digital tools 3) Exposure to issues and predictions informed earlier 4) Ideas that arise are conveyed directly to encourage other participants to be more creative. The use of online forums and digital tools that are considered more in line with the needs of today's era Then the busyness of policy implementers is considered an obstacle when carrying out face-to-face activities. Digital tools are also more diverse, interesting, and in accordance with the smartphone era than conventional tools such as paper and whiteboards. Therefore, the VIP class brainstorming technique was developed into an online forum for digital applications. The final design of this study was developed into two parts, namely the preparation stage and virtual sessions that use various features in digital applications. Keywords: Persons with disabilities, brainstorming, alternative policy assistance, East Jakarta Social Service
  • Item
    Pengembangan Desain Pemberdayaan Lanjut Usia Potensial Melalui Market PROLAN (Produk Lansia) Di Yayasan Mandar Indonesia.
    (Perpustakaan, 2023-12-18) Novita Kartika 2001002; Dwi Heru Sukoco; Didiet Widiowati
    ABSTRAK Novita Kartika,2001002. Pengembangan Desain Pemberdayaan Lanjut Usia Potensial Melalui Market PROLAN (Produk Lansia) Di Yayasan Mandar Indonesia. Dosen pembimbing Dwi Heru Sukoco dan Didiet Widiowati Lanjut usia tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang menghadapinya. Salah satu masalah yang sering dihadapi lanjut usia adalah masalah ekonomi. Pemberdayaan lanjut usia potensial merupakan salah satu cara mengatasi masalah ekonomi pada lanjut usia potensial. Oleh karena itu proses pemberdayaan harus dilakukan secara optimal sehingga mampu menjadi solusi atas permasalahan lanjut usia. Salah satu upaya untuk membantu usaha lansia potensial adalah dengan pemberdayaan melalui Market PROLAN. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan desain akhir pemberdayaan lansia melalui Market PROLAN yang diharapkan mampu menjawab permasalahan lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah dihasilkannya desain pemberdayaan lansia potensial melalui Market PROLAN. Proses mengembangkan desain pemberdayaan lansia tersebut melalui beberapa tahapaan mulai dari asesmen kebutuhan lansia dalam pengembangan usaha, menyusun pengembangan desain awal permberdayaan lanjut usia potensial melalui Market PROLAN, mengimplementasikan pengembangan desain permberdayaan lanjut usia potensial melalui Market PROLAN, mengevaluasi dan menyempurnakan desain pemberdayaan lanjut usia potensial melalui Market PROLAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode participatory action research (PAR). Teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi Dokumentasi dan FGD. Penelitian ini melibatkan informan lansia potensial, Pendamping dari pihak yayasan, pendamping dari keluarga lansia. Hasil penelitian ini menemukan desain akhir pengembangan desain pemberdayaan lansia melalui Market PROLAN. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pemberdayaan yang selama ini dilakukan Yayasan Mandar Indonesia belum memberikan dampat yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian lanjut usia. Sehingga hasil dari implementasi Market PROLAN mampu mengoptimalkan proses pemberdayaan ekonomi lanjut usia di Yayasan Mandar Indonesia. Kata Kunci: Pemberdayaan, Lansia Potensial, Pemasaran ABSTRACT Novita Kartika,2001002. Development of Potential Elderly Empowerment Designs through the PROLAN Market (Elderly Product Market) at the Mandar Indonesia Foundation. Supervisor: Mr. Dwi Heru Sukoco and Mrs. Didiet Widiowati The elderly cannot be separated from the various problems they face. One of the problems that are often faced by the elderly is economic problems. Empowerment of potential elderly is one way to overcome economic problems in potential elderly. Therefore, the empowerment process must be carried out optimally so that it can be a solution to the problems of the elderly. One of the efforts to help potential elderly businesses is through empowerment through Market PROLAN. This research was conducted with the aim of producing a final design for elderly empowerment through Market PROLAN which is expected to be able to answer the problems of the elderly. The purpose of this study is to produce a design for the empowerment of potential elderly people through the PROLAN Market. The process of developing the elderly empowerment design goes through several stages starting from assessing the needs of the elderly in business development, compiling the initial design development of potential elderly empowerment through the PROLAN Market, implementing the development of potential elderly empowerment designs through the PROLAN Market, evaluating and perfecting the potential elderly empowerment design through PROLAN market. This research is a qualitative research with participatory action research (PAR) method. The collection technique in this study used observation, interviews, Documentation studies and FGDs. This study involved potential elderly informants, assistants from the foundation, companions from elderly families. The results of this study found the final design for the development of the elderly empowerment design through the PROLAN Market. The results of the study show that the empowerment activities that have been carried out by the Mandar Indonesia Foundation have not had a significant impact on increasing the economy of the elderly. So that the results of the Market PROLAN implementation are able to optimize the process of economic empowerment of the elderly at the Mandar Indonesia Foundation. Keywords: Empowerment, Potential Elderly, Marketing
  • Item
    RADEN ARYAN NUGROHO. 2101017. Implementasi Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training Terhadap Kecemasan Penyalahguna NAPZA di Yayasan Graha Prima Karya Sejahtera Kabupaten Bandung
    (Perpustakaan, 2023-12-18) RADEN ARYAN NUGROHO 2101017; RADEN ENKEU AGIATI; RINI HARTINI RINDA ANDAYANI
    ABSTRACT RADEN ARYAN NUGROHO. 2101017. Implementation of Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training on Anxiety of Drug Abusers at Graha Prima Karya Sejahtera Foundation, Bandung Regency. Supervisors RADEN ENKEU AGIATI and RINI HARTINI RINDA ANDAYANI. Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training are therapies aimed at addressing drug abusers' anxiety. Anxiety refers to a psychological disorder where drug abusers experience feelings of restlessness, difficulty sleeping, night waking, sleeplessness, and frequent early morning awakenings. The purpose of this study was to obtain an empirical picture, and analyse the anxiety disorder of drug abusers. The research method used is quantitative method with Single Subject Design (SSD) ABA model. Researchers used primary and secondary data sources. The validity test of the measuring instrument used in this study is the face validity test while the measuring instrument reliability test uses percent agreement. The research subject was a client of the Graha Prima Karya Sejahtera Foundation, aged 24 years, had undergone rehabilitation for at least 6 months and experienced anxiety. The researcher used the HARS instrument in measuring respondents' anxiety. The data analysis technique used is visual analysis with descriptive statistics. The results showed that Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training had an effect on reducing subject anxiety. This is evidenced by a decrease in subject anxiety which includes feelings of restlessness, difficulty falling asleep, nighttime awakenings, sleeplessness, and frequent early morning awakenings. Keywords: Cognitive Behaviour Therapy, Relapse Prevention Training, Anxiety, Drug Abuse, and Single Subject Design i ABSTRAK RADEN ARYAN NUGROHO. 2101017. Implementasi Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training Terhadap Kecemasan Penyalahguna NAPZA di Yayasan Graha Prima Karya Sejahtera Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing RADEN ENKEU AGIATI dan RINI HARTINI RINDA ANDAYANI. Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training adalah terapi bertujuan untuk mengatasi kecemasan penyalahguna NAPZA. Kecemasan merujuk pada gangguan psikologis penyalahguna NAPZA mengalami perasaan gelisah, kesulitan tidur, terbangun malam hari, tidak nyenyak, dan sering terbangun dini hari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris, dan menganalisis gangguan kecemasan penyalahguna NAPZA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan desain Single Subject Design (SSD) model ABA. Peneliti menggunakan sumber data primer dan sekunder. Uji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas face validity sedangkan uji realibilitas alat ukur menggunakan percent agreement. Subyek penelitian yaitu seorang klien Yayasan Graha Prima Karya Sejahtera, berusia 24 tahun, sudah menjalani rehabilitasi selama minimal 6 bulan dan mengalami kecemasan. Peneliti menggunakan instrumen HARS dalam mengukur kecemacan responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis visual dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training berpengaruh mengurangi kecemasan subyek. Hal tersebut dibuktikan dengan penurunan kecemasan subyek yang mencakup perasaan gelisah, kesulitan tidur, terbangun malam hari, tidak nyenyak, dan sering terbangun dini hari. Kata Kunci: Cognitive Behaviour Therapy, Relapse Prevention Training, Kecemasan, Penyalahguna NAPZA, dan Single Subject Design
  • Item
    Pengaruh Penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam Mengurangi Kecemasan Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni.
    (Perpustakaan, 2023-12-15) DEBORA FRANSCILIA GULTOM; Meiti Subardhini; Sakroni
    ABSTRAK DEBORA FRANSCILIA GULTOM. Pengaruh Penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam Mengurangi Kecemasan Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni. Kecemasan merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh penyandang disabilitas mental. Kecemasan adalah perasaan khawatir, takut dan gelisah terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam. Masalah kecemasan harus diatasi karena akan berpengaruh buruk pada kondisi fisik, psikologis maupun perilaku. Pengembangan teknik Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy merupakan salah satu hasil rekayasa teknologi terapi psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hasil penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam mengurangi masalah kecemasan penyandang disabilitas mental di Sentra Insyaf Medan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design jenis reversal A-B-A. Perilaku sasaran yang diobservasi adalah mengalami gangguan tidur, merasa gelisah dan tidak tenang, mengucapkan pernyataan buruk dan negatif, merasa sedih dan kehilangan minat. Subjek dalam penelitian ini adalah JD yang sedang menjalani rehabilitasi sosial di Sentra Insyaf Medan dan mengalami masalah kecemasan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy memiliki pengaruh dalam menurunkan masalah kecemasan yang dialami oleh subjek penelitian. Hal ini ditunjukkan melalui penurunan data perilaku sasaran pada kondisi intervensi dan kondisi baseline 2. Kata Kunci: Emotional Freedom Technique; Reminiscence Therapy; Kecemasan; Penyandang Disabilitas Mental ABSTRACT DEBORA FRANSCILIA GULTOM. The Effect of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy in Reducing Anxiety of Persons with Mental Disabilities at Sentra Bahagia Medan. Supervised by: Meiti Subardhini and Sakroni. Anxiety is one of the problems experienced by people with mental disabilities. Anxiety is a feeling of worry, fear and anxiety about something that is considered threatening. Anxiety problems must be overcome because they will adversely affect physical, psychological and behavioral conditions. The development of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy is one of the results of psychosocial therapy technology engineering. The purpose of this study was to explain the results of the application of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy in reducing anxiety problems of persons with mental disabilities at Sentra Insyaf Medan. This research method uses a quantitative approach with a Single Subject Design of the A-B-A reversal type. The target behaviors that are observed are experiencing sleep disturbances, feeling restless and uneasy, saying bad and negative statements, feeling sad and losing interest. The subject in this study was JD who was undergoing social rehabilitation at Sentra Insyaf Medan and experiencing anxiety problems. The data analysis technique used is visual analysis which consists of analysis within conditions and analysis between conditions. Based on the research results obtained, it shows that the application of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy has an influence in reducing anxiety problems experienced by research subjects. This is shown through a decrease in target behavior data in intervention conditions and baseline 2 conditions. Keywords: Emotional Freedom Technique; Reminiscence Therapy; Anxiety; People with Mental Disabilities
  • Item
    Pengaruh Model Stinsons Protocol Structured Reminiscence and Forgiveness (SPSRF) Terhadap Pengurangan Kecemasan Pada Lanjut Usia di Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay.
    (Perpustakaan, 2023-12-15) Riki Firmansyah 2101007; Tuti Kartika; Jumayar Marbun
    ABSTRACT Riki Firmansyah. 2101007. The Effect Of The Stinsons Protocol Structured Reminisence and Forgiveness (SPSRF) Model on Reducing Anxiety in the Elderly at the Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay. Thesis Supervisor. Tuti Kartika. Jumayar Marbun. Anxiety experienced by the elderly must be overcome, because it has the potential to be bad for the physical, psychological, and behavior. If this continues intensively for a long time it can result in fatigue and even death. One effort to overcome it is through therapy. Elderly people need a form of therapy that suits their needs. Therefore, it is necessary to develop a therapeutic method that is comfortable, effective, and easy to do. This study aims to determine the results of applying SPSRF to the anxiety level of the elderly. The research design uses a Single Subject Design (SSD) with an A-B-A reversal design. The data collection tool used the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and the target behavior observation instrument compiled by researchers based on the HARS scale. The type of therapy used is SPSRF which combines two therapeutic techniques, namely the Stinsons Protocol Structured Reminiscence (SPSR) Technique and forgiveness in the Nourishment Technique. The research subjects were the elderly living in PPSGL Ciparay, Bandung Regency. The observed target behaviors were shortness of breath, eating disorders and sleep disturbances. The results showed that the anxiety level of the elderly decreased after receiving the SPSF therapy technique. SPSRF implementation shows that this technique is a therapy that is quite easy to understand and can be done independently by the elderly. SPSRF is recommended to be one of the therapies to deal with anxiety in the elderly. Keywords: Anxiety, Elderly, SPSRF ABSTRAK Riki Firmansyah. 2101007. Pengaruh Model Stinsons Protocol Structured Reminiscence and Forgiveness (SPSRF) Terhadap Pengurangan Kecemasan Pada Lanjut Usia di Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay. Dosen pembimbing. Tuti Kartika. Jumayar Marbun. Kecemasan yang dialami lanjut usia harus diatasi, karena berpotensi buruk terhadap fisik, psikologis, maupun perilaku. Jika hal tersebut berlangsung intensif dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kelelahan bahkan kematian. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah melalui terapi. Lanjut usia memerlukan bentuk terapi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, perlu dikembangkan secara khusus metode terapi yang nyaman, efektif, serta mudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan SPSRF terhadap tingkat kecemasan lansia. Desain penelitian menggunakan Single Subject Design (SSD) dengan desain reversal A-B-A. Alat pengumpulan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan instrumen observasi perilaku target yang disusun peneliti berdasarkan skala HARS. Jenis terapi yang digunakan adalah SPSRF yang memadukan dua teknik terapi yaitu Teknik Stinsons Protocol Structured Reminiscence (SPSR) dan pemaafan pada Teknik Nourishment. Subjek penelitian adalah lansia yang tinggal di PPSGL Ciparay, Kabupaten Bandung. Perilaku sasaran yang diamati adalah napas pendek, Gangguan Makan dan gangguan tidur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan lansia mengalami penurunan setelah mendapatkan Teknik terapi SPSRF. Implementasi SPSRF menunjukkan bahwa teknik tersebut merupakan terapi yang cukup mudah dipahami dan dapat dilakukan secara mandiri oleh lanjut usia. SPSRF direkomendasikan menjadi salah satu terapi untuk mengatasi kecemasan pada lanjut usia. Kata Kunci: Kecemasan, lanjut usia, SPSRF
  • Item
    Penerapan Terapi Realitas WDEPC+M untuk Meningkatkan Motivasi Klien Penyalahgunaan NAPZA dalam Menjalankan Kegiatan di Sentra “Satria” Baturaden Jawa Tengah.
    (Perpustakaan, 2023-12-15) SABILLA CITRA AYU 20.01.031; TUTI KARTIKA; JUMAYAR MARBUN
    ABSTRACT SABILLA CITRA AYU. 20.01.031. Application of WDEPC+M Reality Therapy to Increase the Motivation of Clients of Drug Abuse in Carrying Out Activities at the Sentra “Satria” Baturaden Central Java. Supervisors: TUTI KARTIKA and JUMAYAR MARBUN. Wants, Doing, Evaluation, Planning, Commitment+Monitoring (WDEPC+M) Reality Therapy is a development of WDEPC Reality Therapy which is psychosocial therapy. WDEPC+M Reality Therapy aims to increase the motivation of clients who abuse drugs in carrying out rehabilitation activities. The purpose of this study was to obtain an empirical description of the application of WDEPC+M reality therapy in increasing the motivation of clients who abuse drugs at the Baturaden "Satria" Sentra Central Java. In particular, this study aims to identify, describe, study, and analyze the level of motivation of clients who abuse drugs in carrying out activities before, during, and after implementing WDEPC+M reality therapy. The method used in this study is a quantitative method of experimental models using the revelsal Single Subject Design (SSD) A-B-A. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation studies. The data analysis technique used is visual analysis, namely analysis within conditions and between conditions. The target behavior observed in this study is the behavior of being present on time in carrying out activities, carrying out activities to completion, and being active in carrying out activities. The results showed that there was an effect of the WDEPC+M reality therapy modification intervention to increase the motivation of clients who abuse drugs in carrying out activities on MZ and IL subjects. The effect of the intervention on changes in the subject's behavior based on the results of visual analysis is indicated by the trend of increasing graphs. This is also evidenced by an increase in the target behavior of the two research subjects in carrying out activities at the Satria Baturaden Center Central Java. WDEPC+M Reality Therapy can be a reference and contribute to the development of a model of reality therapy in social work practice with drugs. Keywords: Reality Therapy, WDEPC+M, Motivation, Drug Abuse Clients ABSTRAK SABILLA CITRA AYU. 20.01.031. Penerapan Terapi Realitas WDEPC+M untuk Meningkatkan Motivasi Klien Penyalahgunaan NAPZA dalam Menjalankan Kegiatan di Sentra “Satria” Baturaden Jawa Tengah. Dosen Pembimbing: TUTI KARTIKA dan JUMAYAR MARBUN. Terapi Realitas Wants, Doing, Evaluation, Planning, Commitment+Monitoring (WDEPC+M) merupakan sebuah pengembangan dari Terapi Realitas WDEPC yang merupakan terapi psikososial. Terapi Realitas WDEPC+M bertujuan untuk meningkatkan motivasi klien penyalahgunaan NAPZA dalam menjalankan kegiatan rehabilitasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empirik tentang penerapan terapi realitas WDEPC+M dalam meningkatkan motivasi Klien Penyalahgunaan NAPZA di Sentra “Satria” Baturaden Jawa Tengah. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, mengkaji, dan menganalisa tingkat motivasi klien penyalahgunaan NAPZA dalam menjalankan kegiatan saat sebelum, selama, dan sesudah penerapan terapi realitas WDEPC+M. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif model eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Desain (SSD) revelsal A-B-A. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis visual yaitu analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Perilaku sasaran yang di observasi dalam penelitian ini yaitu perilaku hadir tepat waktu dalam menjalankan kegiatan, menjalankan kegiatan hingga selesai, dan aktif dalam menjalankan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari intervensi modifikasi terapi realitas WDEPC+M untuk meningkatkan motivasi klien penyalahgunaan NAPZA dalam menjalankan kegiatan pada subjek MZ dan IL. Adanya pengaruh dari intervensi terhadap perubahan perilaku subjek berdasarkan hasil analisis visual yang ditunjukkan dengan kecenderungan peningkatan grafik. Hal tersebut juga dibuktikan dengan peningkatan perilaku sasaran dari kedua subjek penelitian dalam menjalankan kegiatan di Sentra Satria Baturaden Jawa Tengah. Terapi Realitas WDEPC+M dapat menjadi salah satu referensi dan memberikan kontribusi dalam pengembangan model terapi realitas pada praktik pekerjaan sosial dengan NAPZA. Kata kunci: Terapi Realitas, WDEPC+M, Motivasi, Klien Penyalahgunaan NAPZA
  • Item
    Model Pengembangan Virtual Collaboration System pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga untuk Menurunkan Angka Putus Sekolah
    (Perpustakaan, 2023-12) DYAH NUR KHASANAH 20.01.027; Lina Favourita Sutiaputri; Denti Kardeti
    ABSTRACT DYAH NUR KHASANAH 20.01.027. Development Virtual Collaboration System in Family Development Session to Reduce Dropout Rates. Supervisor: Lina Favourita Sutiaputri and Denti Kardeti Family Development System (FDS) in the Program Keluarga Harapan (PKH) are one of the efforts to change the behavior of beneficiary families (KPM) in their daily lives towards improving social welfare both in the aspects of education, health and fulfillment of needs. The Virtual Collaboration System is the result of P2K2 technology engineering by utilizing Information and Communication Technology in delivering children's education materials by involving the surrounding environment through the formation of Community Work Teams (TKM). This study aims to: 1) Describe the initial model of the Virtual Collaboration System at the Family Development Session, 2) Formulate plans for the Development of the Virtual Collaboration System Model at the Family Development Session, 3) Implement the Virtual Collaboration System at the Family Development Session, 4) Develop the final model for the Development of the Virtual Collaboration Model System at the Family Development Session to Reduce School Drop Out Rates. This research was conducted in Srengseng Village, Kembangan District, West Jakarta City. This research was carried out using qualitative methods with an action research design. Data collection techniques were carried out using interview techniques, focus group discussions, participatory observation and documentation studies. Checking the validity of the data used is the credibility test (internal validity), the transferability test (external validity), the dependability test (reliability) and the confirmability test (objectivity). The research results show that P2K2 activities are still not running optimally due to several factors, namely being hampered by pandemic conditions, the large number of KPMs, and also KPMs who work.. This causes FDS to have no impact on the quality of education of KPM PKH children to reduce dropout rates. The results of the implementation of the Virtual Collaboration System at the Family Development Session (FDS) have an impact on optimizing the learning process through the use of Information and Communication Technology and by involving the surrounding environment through the formation of TKM. Keywords: Virtual Collaboration System,FDS, Education ABSTRAK DYAH NUR KHASANAH 20.01.027. Model Pengembangan Virtual Collaboration System pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga untuk Menurunkan Angka Putus Sekolah. Dosen Pembimbing: Lina Favourita Sutiaputri dan Denti Kardeti ×Kegiatan Peningkatan Kemampuan Keluarga dalam Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu upaya untuk mengubah perilakuk Keluarga penerima manfaat (KPM) dalam kehidupan sehari-hari kearah peningkatan kesejahteraan sosial baik dalam aspek pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan. Virtual Collaboration System merupakan hasil rekayasa teknologi P2K2 dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyampaian materi Pendidikan anak dengan melibatkan lingkungan sekitar melalui pembentukan Tim Kerja Masyarakat (TKM). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan model awal Virtual Collaboration System, 2) Merumuskan perencanaan Pengembangan Model Virtual Collaboration System Pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga, 3) Mengimplementasikan Virtual Collaboration System Pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga, 4) Menyusun model akhir Pengembangan Model Virtual Collaboration System Pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga Untuk Menurunkan Angka Putus Sekolah. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan (action research). Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, diskusi kelompok terfokus, observasi partisipatif serta studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji credibility (validitas internal), uji transferability (validitas eksternal), uji dependability (reliabilitas) serta uji confirmability (obyektivitas). Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan P2K2 masih belum berjalan optimal karena beberapa faktor yaitu terkendala kondisi pandemi, jumlah KPM yang banyak, dan juga KPM yang bekerja. Hal ini menyebabkan P2K2 belum berdampak pada kualitas pendidikan Anak KPM PKH untuk menurunkan angka putus sekolah. Hasil dari implementasi Virtual Collaboration System pada Pertemuan Peningkatan Keluarga memberikan dampak optimalisasi proses pembelajaran melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta dengan melibatkan lingkungan sekitar melalui pembentukan TKM. Kata Kunci: Virtual Collaboration System, P2K2, Pendidikan
  • Item
    PENGARUH IMPLEMENTASI TERAPI REALITAS -TASK CENTERED (TIREC) DALAM MENURUNKAN IRRATIONAL BELIEFS KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI YAYASAN GRAPIKS
    (Perpustakaan, 2023-12-14) RANDY WIGUNA SUDRAJAT 21.01.018; Admiral Nelson Aritonang; Ayi Haryani
    ABSTRACT RANDY WIGUNA SUDRAJAT. 21.01.018. The Effect of Implementation Reality Therapy – Task Centered (TIREC) in Reducing Irrational Beliefs of Victims of Drug Abuse at the Grapiks Foundation. Guided by: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan AYI HARYANI Development of Reality therapy is designed by adding a task centered model as a result of engineering psychosocial therapy. This study aims to analyze the effect of the implementation of Reality Therapy – Task Centered (Tirec) in reducing irrational beliefs of victims of drug abuse at the Grapiks Foundation. The focus of intervention in this study is related to reducing irrational beliefs through the administration of reality therapy - task centered with cognitive aspects of want something to happen with absolute demands, hyperbolic, negatively evaluates himself when his desires are not fulfilled, and demanding of himself so he does not experience uncomfortabel conditions. The research method used is quantitative research using a single subject design (SSD). The research model used is A-B-A that occurs from three phases including: phase A1 (baseline), phase B (intervention), phase A2 (after intervention). The instruments used are the irrational beliefs and the recording sheet of behavioral observations.Data collection techniques used include observation, questionnaires, and documentation studies. The data obtained are analyzed using descriptive statistics and graphs of measurement results. The results of the study before the intervention and after the intervention there is a decrease in the frequency of irrational beliefs of victims of drug abuse. This is evidenced by the results of data analysis in conditions and between conditions that indicate an estimated decrease in direction trend, decreased data traces, decreased levels of change, and smaller overlap data. Then reinforced by the measurement results using a questionnaire that shows a significant decrease in scores. In the measurement of the baseline A1 phase, the scores of the three subjects is at a high level of irrational beliefs. Then in the baseline A2 phase or after the intervention, the scores shows the three subjects are at a low level of irrational beliefs. Based on the results of the study showed the implementation of the development of reality therapy - task centered effectively in reducing irrational beliefs of victims of drug abuse at the Grapiks Foundation, Bandung Regency. Keywords: Irrational beliefs, Victims of Drug Abuse, Tirec ABSTRAK RANDY WIGUNA SUDRAJAT. 21.01.018. Pengaruh Implementasi Terapi Realitas – Task Centered (TIREC) Dalam Menurunkan Irrational beliefs Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan AYI HARYANI Pengembangan terapi Realitas didesain dengan menambahkan model task centered sebagai hasil rekayasa terapi psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh implementasi Terapi Realitas – Task Centered (Tirec) dalam menurunkan irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks. Fokus intervensi dalam penelitian ini yaitu terkait penurunan irrational beliefs melalui pemberian terapi realitas – task centered dengan tolak ukur aspek kognitif menginginkan agar sesuatu terjadi dengan tuntutan yang absolut, hiperbolis, menilai negatif terhadap dirinya sendiri saat keinginannya tidak terpenuhi, dan menuntut terhadap dirinya sendiri agar dirinya tidak mengalami kondisi yang tidak nyaman. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Single Subject Design (SSD). Model penelitian yang digunakan yaitu A-B-A yang terjadi dari tiga fase antara lain: Fase A1 (baseline), Fase B (Intervensi), Fase A2 (setelah intervensi). Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner irrational beliefs dan lembaran pencatatan observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalis menggunakan statistik deskriptif dan grafik hasil pengukuran. Hasil penelitian sebelum intervensi dan setelah intervensi terjadi penurunan tingkat irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data dalam kondisi dan antar kondisi yang menunjukan estimasi kecenderungan arah yang menurun, jejak data yang menurun, level perubahan yang menurun, dan data overlap yang semakin kecil. Kemudian diperkuat dengan hasil pengukuran dengan menggunakan kuesioner yang menunjukan penurunan skor yang cukup signifkan. Pada pengukuran fase baseline A1, skor ketiga subjek berada pada tingkat irrational beliefs yang tinggi. kemudian pada fase baseline A2 atau setelah intervensi, skor menunjukan ketiga subjek berada pada tingkat irrational beliefs yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan implementasi pengembangan terapi realitas – task centered efektif dalam menurunkan irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Irrational beliefs, Korban Penyalagunaan NAPZA, Tirec
  • Item
    Pengaruh Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Penyandang Disabilitas Intelektual
    (Perpustakaan, 2023-12-14) ISHNY AUDHIA RIFDAH; Meiti Subardhini; Sakroni
    ABSTRAK ISHNY AUDHIA RIFDAH. Pengaruh Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Penyandang Disabilitas Intelektual. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni. Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning merupakan hasil rekayasa teknologi terapi psikososial berupa penggabungan teknik Positive Reinforcement dengan model Quantum Learning untuk meningkatkan motivasi belajar anak penyandang disabilitas grahita ringan atau mampu didik. Penambahan model Quantum Learning bertujuan untuk menimbulkan motivasi dari diri subjek (motivasi intrinsik) serta menemukan dan mengembangkan potensi diri. Motivasi tersebut biasanya timbul karena adanya harapan, tujuan dan keinginan seseorang terhadap sesuatu sehingga dia memiliki semangat untuk mencapai itu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil implementasi pengembangan teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning terhadap peningkatan motivasi belajar anak penyandang disabilitas grahita ringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) jenis reversal A-B-A. Subjek dalam penelitian ini adalah AS dan SP. Perilaku sasaran yang diobservasi dalam penelitian ini adalah ulet menghadapi kesulitan, mengerjakan tugas, menyampaikan pendapat atau pertanyaan dan mempertahankan konsentrasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka), sedangkan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Analisis data yang digunakan adalah analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning telah teruji mampu untuk meningkatkan motivasi belajar anak penyandang disabilitas grahita ringan diketahui melalui analisis kecenderungan data yang menunjukkan trend meningkat dan persentase overlap pada analisis antar kondisi terletak pada rentang 0%-90%. Semakin kecil persentase overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan Kata Kunci: Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning, Motivasi Belajar, Anak Penyandang Disabilitas Intelektual. ABSTRACT ISHNY AUDHIA RIFDAH. The Effect of Positive Reinforcement Technique Development with Quantum Learning on Increasing Learning Motivation of Children with Intellectual Disabilities. Supervised by: Meiti Subardhini and Sakroni. The development of Positive Reinforcement Techniques with Quantum Learning is the result of psychosocial therapy technology in the form of combining Positive Reinforcement techniques with the Quantum Learning model to increase the learning motivation of children with mild intellectual disabilities or able to learn. The addition of the Quantum Learning model aims to generate motivation from the subject's self (intrinsic motivation) and find and develop self-potential. This motivation usually arises because of a person's hopes, goals and desires for something so that they has the enthusiasm to achieve it. This study aims to explain the results of the implementation of the development of Positive Reinforcement techniques with Quantum Learning to increase the learning motivation of children with mild intellectual disabilities. This research uses a quantitative approach with Single Subject Design (SSD) type A-B-A reversal. The subjects in this study were AS and SP. The target behaviors observed in this study are resilience in facing difficulties, doing tasks, expressing opinions or questions and maintaining concentration. The validity test of the measuring instrument uses face validity, while the reliability test uses percent agreement. The data analysis used is a visual analysis consisting of analysis within conditions and between conditions. The results showed that the development of Positive Reinforcement techniques with Quantum Learning has been proven to be able to increase the learning motivation of children with mild intellectual disabilities known through the analysis of data trends that show an increasing trend and the percentage of overlap in the analysis between conditions lies in the range 0%-90%. The smaller the overlap percentage, the stronger the effect of the intervention on treatment change. Keywords: Development of Positive Reinforcement Techniques with Quantum Learning, Learning Motivation, Children with Intellectual Disabilities.
  • Item
    PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MONITORING ONLINE KADER POSYANDU DALAM PENYULUHAN STUNTING (MONKAR PENTING 1.0) DI YAYASAN USAHA MULIA DI KABUPATEN CIANJUR
    (Perpustakaan, 2023-12-14) Teddy Yuliandy; Didiet Widiowati; Yuti Sri Ismudiyati
    ABSTRACT Teddy Yuliandy. The Development of Online Monitoring Technology for Posyandu Cadres in Stunting Counseling (Monkar Penting 1.0) at Yayasan Usaha Mulia In Cianjur Regency. Guided by : Didiet Widiowati and Yuti Sri Ismudiyati The Government of Cianjur Regency, West Java, targets to reduce the prevalence of stunting cases by 3% per year. Yayasan Usaha Mulia, an NGO in Cianjur Regency, collaborates with 10 Posyandu Groups and 10 Community Leaders (CL) to reduce stunting through social extension activities. This research aims to develop online monitoring technology using Google Forms as a data collection tool. The reported data includes the number of informed individuals, counseling techniques, and uploaded video evidence of program implementation. The reported data includes the number of informed individuals, counseling techniques, and uploaded video evidence of counseling implementation. A qualitative approach with the Participatory Action Research method is employed, and data collection techniques involve observation, interviews, documentation study, and Methodology Participatory Assessment (MPA). The research findings show that Monkar Penting 1.0 facilitates the reporting of counseling activities, provides essential information for program organizers, trains discipline and skills for Posyandu Cadres and CL in social extension, and delivers valuable information for the community to change their behavior in preventing stunting. In the final technology design, it emphasizes the importance of involving elements in the pentahelix. The involvement of pentahelix elements, especially in the appreciation and rewards aspect, can enhance the effectiveness of the stunting counseling program. Keywords: Social Extensions; Information and Communication Technology; Monitoring; Rewards. ABSTRAK Teddy Yuliandy. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MONITORING ONLINE KADER POSYANDU DALAM PENYULUHAN STUNTING (MONKAR PENTING 1.0) DI YAYASAN USAHA MULIA DI KABUPATEN CIANJUR. Dibimbing oleh : Didiet Widiowati and Yuti Sri Ismudiyati Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat, menargetkan menurunkan angka prevalensi kasus stunting sebesar 3% per tahun. Yayasan Usaha Mulia, sebuah NGO di Kabupaten Cianjur, bekerja sama dengan 10 Kelompok Posyandu dan 10 Community Leader (CL) untuk mengurangi stunting melalui kegiatan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan rekayasa teknologi monitoring online menggunakan googleform sebagai media pengumpul data. Data yang dilaporkan mencakup jumlah orang yang terinformasikan, teknik penyuluhan, serta unggahan bukti video pelaksanaan penyuluhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, Methodology Participatory Assessment (MPA). Hasil penelitian menunjukkan Monkar Penting 1.0 mempermudah pelaporan kegiatan penyuluhan, memberikan informasi penting bagi penyelenggara program, melatih kedisiplinan dan keterampilan kader posyandu dan CL dalam penyuluhan, memberikan informasi bermanfaat bagi masyarakat untuk mengubah perilaku mereka dalam mencegah stunting. Pada desain akhir teknologi memperlihatkan pentingnya keterlibatan elemen dalam pentahelix. Keterlibatan elemen pentahelix terutama pada apresiasi dan rewards dapat membantu meningkatkan efektivitas program penyuluhan stunting. Kata kunci : Stunting; Penyuluhan Sosial; Teknologi Informasi Komunikasi; Monitoring; Rewards
  • Item
    Teknologi Pengembangan Kewirausahaan Sosial Berbasis Pelatihan Digital Marketing Pada Usaha Mikro Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang
    (Perpustakaan, 2023-12-14) INTAN VIONA MUSTIKA; Susilawati; Bambang Indrakentjana
    ABSTRAK INTAN VIONA MUSTIKA: Teknologi Pengembangan Kewirausahaan Sosial Berbasis Pelatihan Digital Marketing Pada Usaha Mikro Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Dosen Pembimbing: Susilawati, M.Si., Ph.D dan Bambang Indrakentjana, M.Pd., Ph.D Banyak usaha mikro mengalami hambatan pengembangan karena terkendala oleh pemasaran dan jaringan, pegembangan teknologi digital menyediakan peluang kemudahan pemasaran yang potensial dalam mengatasi kendala tersebut. Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Sosial Berbasis Pelatihan Digital Marketing Pada Usaha Mikro adalah rekayasa teknologi yang diterapkan kepada pelaku usaha mikro yang sebelumnya masih menggunakan pemasaran secara tradisional, penerapan desain teknologi ini bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan pelaku usaha mikro menggunakan digital dan membangun Kerjasama dengan pihak pemerintah seperti Desa dan Dinas-dinas terkait. Tujuan penelitian ini tidak lain untuk meningkatkan penjualan produk pelaku usaha mikro, menguatnya kerjasama dengan pihak pemerintah, meluasnya pemasaran dan terhindarnya pelaku usaha kecil dalam kategori masyarakat miskin. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara langsung dilapangan. Hasil penelitian menemukan jika para pelaku usaha mikro budidaya jamur di Desa Sukahaji masih menggunakan pemasaran dengan cara menitipkan ke warung-warung atau cara tradisonal. Hasil dari Implementasi desain teknologi digital marketing yang dilakukan kepada pelaku usaha mikro di Desa Sukahaji dinilai berhasil dan menciptakan: 1) Pelaku usaha budidaya jamur menggunakan strategi digital marketing seperti shopee dan pemanfaatan media sosial serta tokoh publik untuk membangun kepercayaan terhadap produk 2) Terjalin Kerjasama dengan pihak pemerintah desa dan dinas-dinas terkait, 3) Terealisasinya pembangunan inisiatif berkelanjutan di Desa Sukahaji. Kata Kunci: Kewirausahaan Sosial; Kemiskinan; Digital Marketing. ABSTRACT INTAN VIONA MUSTIKA: Teknologi Pengembangan Kewirausahaan Sosial Berbasis Pelatihan Digital Marketing Pada Usaha Mikro Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Dosen Pembimbing: Susilawati, M.Si., Ph.D dan Bambang Indrakentjana, M.Pd., Ph.D Many micro businesses experience development obstacles because they are constrained by marketing and networking, the development of digital technology provides potential marketing convenience opportunities to overcome these obstacles. Social Entrepreneurship Development Training Based on Digital Marketing Training on Micro Businesses is technology engineering applied to micro entrepreneurs who previously still used traditional marketing, the application of this technology design aims to develop entrepreneurship of micro entrepreneurs using digital and build cooperation with government parties such as villages and related agencies. The purpose of this study is none other than to increase sales of micro business actors' products, strengthen cooperation with the government, expand marketing and avoid small business actors in the poor category. The data collection technique in this study is by conducting direct interviews in the field. The results of the study found that micro mushroom cultivation business actors in Sukahaji Village still use marketing by entrusting it to stalls or traditional methods. The results of the implementation of digital marketing technology design carried out to micro businesses in Sukahaji Village are considered successful and create: 1) Mushroom cultivators use digital marketing strategies such as shopee and the use of social media and public figures to build trust in products 2) Collaboration with the village government and related agencies is established, 3) Realization of sustainable initiative development in Sukahaji Village. Keywords: Entrepreneurship Social; Poverty; Digital Marketing.
  • Item
    Pengaruh Teknik Mack Harvey terhadap Penurunan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri Klien dengan Borderline Personality Disorder di Sentra Bahagia Medan
    (Perpustakaan, 2023-12-13) DORTHY GUS BERTA ZEBUA; Uke Hani Rasalwati; Epi Supiadi
    ABSTRAK DORTHY GUS BERTA ZEBUA. Pengaruh Teknik Mack Harvey terhadap Penurunan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri Klien dengan Borderline Personality Disorder di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh Uke Hani Rasalwati dan Epi Supiadi Perilaku menyakiti diri sendiri dipicu oleh tekanan emosi yang tidak stabil yang berasal dari proses berpikir yang irasional. Perilaku menyakiti diri sendiri dilakukan untuk mendapatkan kelegaan dari rasa sakit yang sengaja ditimbulkan melalui percobaan tindakan yang membahayakan diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan teknologi Mack Harvey (Premack Half in Rational Emotive Behavior Therapy) terhadap penurunan perilaku menyakiti diri sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan metode Single Subject Design (SSD) dan teknik multiple baseline cross subject. Subjek penelitian ini berjumlah dua orang yang merupakan klien dengan borderline personality disorder dan sedang menjalani rehabilitasi sosial berbasis residensial. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuisioner, observasi dan studi dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan validitas muka, uji statistic alpha Cronbach dan percent agreement. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Proses intervensi kepada klien meliputi konfrontasi, edukasi, verbalisasi, skill training, penguatan dan pendampingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik Mack Harvey berpengaruh terhadap perilaku menyakiti diri sendiri pada klien yang ditandai dengan berkurangnya intensitas perilaku menyakiti diri sendiri pada klien yang ditunjukkan oleh arah trend pada grafik dari fase sebelum sampai sesudah intervensi. Kata Kunci: perilaku menyakiti diri sendiri, borderline personality disorder, Mack harvey, rational emotive behavior therapy, premack principle
  • Item
    Implementation of Family Support Group Model in Social Rehabilitation Program for Substance Abuse at GRAPIKS Foundation Bandung
    (Perpustakaan, 2023-12-12) VIKA NURDIAN SOLEHA 21.01.016
    ABSTRACT VIKA NURDIAN SOLEHA 21.01.016. Implementation of Family Support Group Model in Social Rehabilitation Program for Substance Abuse at GRAPIKS Foundation Bandung Relapse is a common phenomenon experienced by victims of substance abuse, and one of the triggering factors is the lack of family support. GRAPIKS Foundation has developed a family support service program; however, the program's effectiveness is considered suboptimal. Social workers and addiction counselors only provide individual counseling or family counseling to the families of substance abuse victims. The families of substance abuse victims have limited understanding of addiction and recovery, and they lack a space for acquiring information and sharing feelings to support each other. This study aims to develop a Family Support Group model utilized at GRAPIKS Foundation. Employing a qualitative approach, the study utilizes the Participatory Action Research (PAR) method. Data collection is conducted through in-depth interviews, documentary study, participatory observation, and focused group discussions. The study involves social workers, addiction counselors, families of substance abuse victims, substance abuse victims themselves, and Grapiks Foundation staff. Data analysis utilizes qualitative data analysis techniques.The results of the study demonstrate that the final model is more effective and applicable. The final model consists of family support group meetings with the presence of experts for psychoeducational seminars. After the implementation of the final model, significant changes are observed, including shifts in attitudes among family members and a high level of acceptance. Keywords: substance abuse, social rehabilitation, family support, family support group ABSTRAK VIKA NURDIAN SOLEHA 21.01.016. Implementasi Model Kelompok Dukungan Keluarga Dalam Program Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA Di Yayasan GRAPIKS Bandung Relapse adalah salah satu fenomena yang biasa dialami oleh para korban penyalahgunaan NAPZA, salah satu faktor yang memicu relapse adalah lemahnya dukungan keluarga. Yayasan Grapiks sudah mengembangkan program layanan dukungan keluarga, namun program tersebut dinilai belum optimal. Pekerja sosial maupun konselor adiksi hanya melakukan konseling yang bersifat individu maupun konseling keluarga terhadap keluarga korban penyalahgunaan NAPZA. Pemahaman keluarga korban tentang adiksi dan pemulihan masih kurang, keluarga korban penyalahgunaan NAPZA belum memiliki ruang yang cukup untuk mendapatkan informasi dan berbagi perasaan untuk saling menguatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model yang selama ini digunakan Yayasan Grapiks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus. Penelitian melibatkan pekerja sosial, konselor adiksi, keluarga korban penyalahgunaan NAPZA, korban penyalahgunaan NAPZA, serta staf Yayasan Grapiks. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model akhir lebih efektif dan lebih aplikatif. model akhir berupa pertemuan kelompok dukungan keluarga dengan mendatangkan para ahli untuk seminar psikoedukasi. Setelah diimplementasikannya model akhir kelompok dukungan keluarga terjadi perubahan yang signifikan yaitu adanya perubahan sikap yang dialami oleh para keluarga dan tingkat penerimaan yang cukup tinggi. Kata Kunci : NAPZA; rehabilitasi sosial; dukungan keluarga; kelompok dukungan keluarga
  • Item
    Pengaruh Integratif Terapi Realitas Dan Play Therapy Terhadap Tingkat Keterampilan Sosial Penyandang Disabilitas Mental Di Sentra Margo Laras Pati Propinsi Jawa Tengah
    (Perpustakaan, 2023-12-12) Asep Hidayat; Dr.Aep Rusmana, S.Sos., M.Si; Dr.Nurjanah, M.Pd
    The Integrative Effect Of Reality Therapy And Play Therapy On The Level Of Social Skills Of Persons With Mental Disabilities In Sentra Margo Laras Pati Central Java Province Asep Hidayat Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Aep Rusmana, S.Sos., M.Si Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Nurjanah, M.Pd Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung ABSTRACT This research is motivated by the problems of people with mental disabilities at the Margo Laras Center in Pati, namely low social skills. Social skills are interaction skills with other people in a social context in a specific way that is acceptable to society. Therefore, every individual is required to have social skills to be able to adapt to the surrounding environment so that they can overcome all the problems that arise as a result of interaction with their social environment. Low social skills if not handled properly can reduce the productivity of persons with mental disabilities so that in the future it will become a burden for families and society as well as for persons with mental disabilities themselves. The purpose of this study was to obtain an empirical description and analyze the characteristics of the subject, condition of communication skills, social interaction, cooperation, and subject motivation after receiving Integrative Reality Therapy and Play Therapy. This research in the application of play therapy is used to bring out behavior that lies in providing an environment that supports and helps individuals to develop problem-solving abilities and capacities for spontaneous social interaction then uses reality therapy to change ways of thinking and behavior due to distorted thinking which has an impact on low skills social subject. The method used in this study is a quantitative method with a Single Subject Design. Data collection techniques were carried out through interviews, and observation instruments. The data analysis technique used in this study is a quantitative data analysis technique using visual analysis within and between conditions. The results of the research data from the Baseline phase (A1) to the Results phase (A2) show an increase in the direction of the social skills chart. Thus Integrative Reality Therapy and Play Therapy can be used as alternative therapies to improve social skills for persons with mental disabilities. Keywords: Play Therapy, Reality Therapy, Social Skills Pengaruh Integratif Terapi Realitas Dan Play Therapy Terhadap Tingkat Keterampilan Sosial Penyandang Disabilitas Mental Di Sentra Margo Laras Pati Propinsi Jawa Tengah Asep Hidayat Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Aep Rusmana, S.Sos., M.Si Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Nurjanah, M.Pd Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penyandang disablitas mental di Sentra Margo Laras di Pati yaitu keterampilan sosial yang rendah. Keterampilan sosial merupakan keterampilan interaksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara yang spesifik yang dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan-keterampilan sosial agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya sehingga mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul dari hasil interaksi dengan lingkungan sosialnya. Keterampilan sosial yang rendah bila tidak ditangani dengan baik dapat menurunkan produktifitas penyandang disabilitas mental sehingga nantinya akan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat serta bagi penyandang disabilitas mental itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi empiris dan menganalisis karakteristik subjek, kondisi kemampuan komunikasi, interaksi sosial, kerjasama, motivasi subjek setelah menerima Integratif Terapi Realitas dan Play Therapy. Penelitian ini dalam penerapan play therapy digunakan untuk memunculkan perilaku yang terletak pada penyediaan lingkungan yang mendukung dan membantu individu untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kapasitas untuk interaksi sosial spontan kemudian menggunakan terapi realitas untuk mengubah cara berfikir dan perilaku akibat pemikiran yang terdistorsi yang berdampak kepada rendahnya keterampilan sosial subjek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan Single Subject Design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, instrumen observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis visual dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian data fase Baseline (A1) sampai fase Hasil (A2) menunjukkan meningkatnya arah grafik keterampilan sosial. Dengan demikian Integratif Terapi Realitas dan Play Therapy dapat dijadikan sebagai alternatif terapi untuk meningkatkan keterampilan sosial bagi penyandang disabilitas mental. Kata kunci: Play Therapy, Terapi Realitas, Keterampilan Sosial
  • Item
    The effectiveness of religious-imaginal exposure therapy to the intensity of post-traumatic stress disorder in children's sexual abuse.
    (Perpustakaan, 2023-12-12) JULI KRISWANTO JHONPRA VOLTA DUHA,; SUSILAWATI; MOCH. ZAENAL HAKIM
    1ABSTRACT JULI KRISWANTO JHONPRA VOLTA DUHA, SUSILAWATI, MOCH. ZAENAL HAKIM, The effectiveness of religious-imaginal exposure therapy to the intensity of post-traumatic stress disorder in children's sexual abuse. Imaginal exposure practices with a Cognitive Behavior Therapy (CBT) base of theory often combined with a spiritual-religious approach can create ambiguity because of differences in perceived aspects, and lead to ineffective therapy. It is overcome by the engineering process of social work technology and helps provide the design religious-imaginal exposure (RIE). The study was made to test the design's effectiveness in reducing the intensity of posttraumatic stress disorder (PTSD) in children affected by sexual abuse. The study was conducted with quantitative. A quantitative approach with a single subject design is used to measure changes in the intensity of PTSD before and during the implementation of RIE. Data collected with interview techniques, questionnaires, and self-reports. The validity of RIE's design was tested through an expert validity test. Internal validity is guaranteed through the use of multiple baseline design; External validity is guaranteed through application of therapies on four subjects, and data reliability is guaranteed by remeasurement on the subject. An analysis of both conditions before (baseline) and during implementation (intervention) on all four subjects suggests that RIE therapy effectively lowers the intensity of PTSD in sexually abused children demonstrated with a change in positive levels on each subject (overlap 0%). The subject has a rational alternative of mind not to spook and avoid memories of traumatic events. The study suggests that RIE's design can be modified for use on the whole religion/trust and retested for further studies on a broader subject scale, as well as for an addition to the techniques in-vivo exposure and follow-up in the design of RIE therapy. Key words: religious, imaginal exposure, posttraumatic stress disorder, child of sexual abuse 2ABSTRAK JULI KRISWANTO JHONPRA VOLTA DUHA, SUSILAWATI, MOCH. ZAENAL HAKIM, Efektivitas Terapi Religious-Imaginal Exposure Terhadap Intensitas Post-Traumatic Stress Disorder Pada Anak Korban Kekerasan Seksual Praktik imaginal exposure dengan basis teori Cognitive Behavior Therapy (CBT) yang sering digabungkan dengan pendekatan spiritual-religius dapat menimbulkan ambiguitas karena perbedaan aspek belief, dan menyebabkan terapi tidak efektif. Hal tersebut diatasi melalui proses rekayasa teknologi pekerjaan sosial dan menghasilkan desain Religious-Imaginal Exposure (RIE). Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas desain tersebut dalam mengurangi intensitas Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) pada anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dengan single subject design digunakan untuk mengukur perubahan tingkat intensitas PTSD sebelum dan selama implementasi teknik RIE, Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, kuisioner, dan self-report. Validitas desain RIE diuji melalui uji validitas ahli. Validitas internal dijamin melalui penggunaan desain multiple baseline; validitas eksternal dijamin melalui penerapan terapi pada empat subjek, dan reliabilitas data dijamin melalui pengukuran berulang terhadap subjek. Hasil analisis antar kondisi sebelum (baseline) dan selama implementasi (intervensi) pada keempat subjek menunjukkan bahwa terapi RIE efektif menurunkan intensitas PTSD pada anak korban kekerasan seksual yang ditunjukkan dengan perubahan level positif pada masing-masing subjek (overlap 0%). Subjek memiliki alternatif pikiran rasional untuk tidak menakuti dan menghindari ingatan peristiwa traumatis. Penelitian ini menyarankan agar desain RIE dapat dimodifikasi untuk digunakan pada seluruh agama/kepercayaan dan diuji kembali pada penelitian selanjutnya dalam skala subjek yang lebih luas, serta perlunya penambahan teknik in-vivo exposure dan follow-up di dalam desain terapi RIE. Kata Kunci: Religious, Imaginal Exposure, Posttraumatic Stress Disorder, Anak Korban Kekerasan Seksual
  • Item
    Implementasi Teknik Deep breathing dan Konseling Kelompok Terhadap Gangguan Kecemasan ODGJ Di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat Kota Pekalongan. Dosen Pembimbing
    (Perpustakaan, 2023-12-12) HARIN WINANDA, 2101001.; Rini Hartini Rinda Andayani; Raden Enkeu Agiati
    ABSTRAK HARIN WINANDA, 2101001. Implementasi Teknik Deep breathing dan Konseling Kelompok Terhadap Gangguan Kecemasan ODGJ Di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat Kota Pekalongan. Dosen Pembimbing : Raden Enkeu Agiati dan Rini Hartini Rinda Andayani. Implementasi teknik deep breathing dan konseling kelompok merupakan penggabungan teknik hasil rekayasa terapi psikososial terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris, dan menganalisis gangguan kecemasan ODGJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) dan jenis reversal A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Uji Validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas muka (face validity), sedangkan uji realibilitas alat ukur menggunakan percent agreement. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis visual dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan responden menurun dengan menggunakan teknik deep breathing dan konseling kelompok, dalam arti bahwa teknik deep breathing dan konseling kelompok berpengaruh terhadap gangguan kecemasan responden walaupun tidak significant. Kata Kunci : Deep Breathing, Konseling Kelompok, Gangguan Kecemasan, Gangguan Jiwa, Terapi Psikososial, dan Single Subject design ABSTRACT HARIN WINANDA, 2101001. Implementation of Deep breathing Techniques and Group Counseling Towards Anxiety Disorders of People with Mental Disorders at the Pekalongan City Community-Based Social Protection House. Supervisors: Raden Enkeu Agiati and Rini Hartini Rinda Andayani. The implementation of deep breathing and group counseling techniques is a combination of techniques resulting from psychosocial therapy engineering for People with Mental Disorders at the Pekalongan City Community-Based Social Protection House. This study aims to obtain an empirical description, and analyze the anxiety disorders of People with Mental Disorders. The research method used is a quantitative research method with Single Subject Design (SSD) and A-B-A reversal type. The data collection techniques used were observation, questionnaires, and documentation studies. The data sources used are primary and secondary data sources. Validity test of measuring instruments used in this study is face validity test, while the reliability test of measuring instruments uses percent agreement. The data analysis technique used is visual analysis with descriptive statistics. The results showed that the respondent's anxiety disorder decreased by using deep breathing techniques and group counseling, in the sense that deep breathing techniques and group counseling had an effect on the respondent's anxiety disorder even though it was not significant. Keywords: Deep Breathing, Group Counseling, Anxiety Disorders, Mental Disorders, Psychosocial Therapy, and Single Subject design