Social Worker Master Student
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Desain Pengorganisasian Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat di Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2025-09-23) Nuriyatuddin Khoyrun Nisa NRP. 2301004.; Dwi Yuliani; SusilawatiNuriyatuddin Khoyrun Nisa NRP. 2301004. Desain Pengorganisasian Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat di Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh: Dwi Yuliani dan Susilawati Perlindungan anak berbasis masyarakat belum optimal, yang ditandai dengan belum didukung pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia masih terbatas dan belum berkelanjutan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangan model pengorganisasian perlindungan anak berbasis masyarakat di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dan Focused Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan setempat, analisis dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model berhasil meningkatkan pengorganisasian perlindungan anak yang ditunjukkan dengan perbaikan struktur, pembagian tugas dan mekanisme perlindungan anak lebih jelas, jejaring kerja lebih luas, dan peningkatan tata kelola pengembangan kapasitas sumber daya manusia, sehingga meningkatkan kegiatan. Pengembangan tersebut berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan anak, meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan, dan respon yang lebih cepat terhadap kasus anak. Kata kunci: Pengorganisasian, Perlindungan Anak, Perlindungan Anak Berbasis MasyarakatItem Desain Perencanaan Partisipatif Berbasis Aset Komunitas Melalui Pendekatan Appreciative Inquiry dalam Proyek Pencegahan Stunting di Yayasan Usaha Mulia Cipanas.(Perpustakaan, 2025-09-23) PATRICK ALEXANDER NAU. 2301002.; Aribowo d; Dede Kuswanda.PATRICK ALEXANDER NAU. 2301002. Desain Perencanaan Partisipatif Berbasis Aset Komunitas Melalui Pendekatan Appreciative Inquiry dalam Proyek Pencegahan Stunting di Yayasan Usaha Mulia Cipanas. Dibimbing: Aribowo dan Dede Kuswanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyempurnakan desain perencanaan partisipatif berbasis aset komunitas melalui pendekatan appreciative inquiry dalam konteks pencegahan stunting. Penelitian dilakukan di Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cipanas, Kabupaten Cianjur. Latar belakang penelitian ini adalah tidak berlanjutnya praktik baik yang telah dikerjakan oleh YUM selama proyek pencegahan stunting pasca terminasi program. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR), melibatkan teknik focus group discussion, wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan kajian literatur. Partisipan penelitian terdiri atas ketua YUM dan staf bidang kesehatan YUM, kader posyandu, tokoh masyarakat, serta aparat pemerintahan desa. Penelitian ini diawali dengan refleksi terhadap desain awal, diikuti dengan identifikasi kebutuhan pengembangan desain. Proses dilanjutkan dengan perancangan dan implementasi desain baru yang menekankan identifikasi dan penguatan aset komunitas secara kolaboratif melalui prinsip-prinsip appreciative inquiry yaitu discover, dream, design, dan destiny. Evaluasi dilakukan pada tahap akhir untuk mengukur efektivitas desain dalam tahap implementasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain perencanaan partisipatif yang dikembangkan mampu meningkatkan keterlibatan warga, memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan, serta mendorong pemanfaatan potensi lokal dalam upaya pencegahan stunting. Pendekatan appreciative inquiry efektif dalam menggali pengalaman-pengalaman inspiratif dari komunitas, mengidentifikasi impian kolektif, menyusun peta impian dan mendorong komitmen bersama terhadap visi, misi dan strategi yang dirancang bersama dalam proyek pencegahan stunting. Penerapan pendekatan appreciative inquiry juga berimplikasi pada meningkatnya partisipasi bermakna (meaningful participation) dari komunitas, di mana warga tidak hanya dilibatkan secara instrumental, tetapi juga secara reflektif, aspiratif, dan transformatif dalam setiap tahapan proyek. Dengan demikian, desain ini dapat menjadi alternatif strategi pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dalam isu kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan stunting berbasis aset komunitas. Kata Kunci: Perencanaan Partisipatif; Appreciative Inquiry; Pencegahan Stunting; Partisipasi BermaknaItem PENGARUH TERAPI DB-SEFT (DEEP BREATHING COMBINED WITH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN PERILAKU MARAH LANJUT USIA DI SENTRA TERPADU PANGUDI LUHUR BEKASI(Perpustakaan, 2025-09-22) Nisa Almalia Nurfauziah 23.01.015; Susilawati, Ph.D; Tuti Kartika, Ph.DNisa Almalia Nurfauziah. 23.01.015. Pengaruh Terapi DB-SEFT (Deep Breathing Combined with Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap Penurunan Perilaku Marah Lanjut Usia Di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Dosen Pembimbing : Susilawati dan Tuti Kartika Perilaku marah yang dialami lanjut usia perlu diatasi karena berdampak negatif terhadap kondisi fisik, psikologis, dan sosial. Perilaku marah yang terjadi secara berulang dapat menyebabkan gangguan hubungan sosial, stres kronis, bahkan penurunan kualitas hidup. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah perilaku marah yaitu dengan melaksanakan intervensi terapi psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi terapi DB-SEFT (deep breathing combined with Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan perilaku marah lanjut usia. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan model eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain Single Subject Design (SSD) dengan desain Reversal A-B-A. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen observasi pencatatan kejadian (tally) pada perilaku marah subjek. Perilaku sasaran yang di observasi dalam penelitian ini yaitu perilaku marah yang diindikasikan dengan perilaku berteriak/meninggikan suara, menghina, mengomel, dan melempar barang. Terapi DB-SEFT merupakan hasil rekayasa dengan mengkombinasikan teknik deep breathing, zikir, dan doa ke dalam 3 langkah prosedur teknik Spiritual Emotional Freedom technique (SEFT) yaitu langkah set up, tune in, dan tapping yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lanjut usia. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan frekuensi perilaku marah subjek lanjut usia yang dilihat berdasarkan kecenderungan arah/tren grafik, analisis data dalam kondisi, dan analisis antar kondisi setelah diberikan intervensi terapi DB-SEFT. Terapi ini mudah dipahami dan dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan pendampingan. Terapi DB-SEFT direkomendasikan sebagai salah satu alternatif terapi psikososial untuk mengatasi perilaku marah pada lanjut usia. Kata Kunci : Perilaku Marah, Lanjut Usia, Terapi DB-SEFT, Deep Breathing, Spiritual Emotional Freedom TechniqueItem PENGARUH IMPLEMENTASI TEKNIK KOREKSI BERLEBIH DENGAN BERPUSAT PADA TUGAS TERHADAP PENURUNAN PERILAKU INDISIPLINER ANAK TERLANTAR DI SENTRA HANDAYANI JAKARTA(Perpustakaan, 2025-09-22) Dela Vinka Ariska NRP. 23.01.012; Susilawati, M. Si., Ph. D.,; Tuti Kartika, Ph. D.,DELA VINKA ARISKA. Pengaruh Implementasi Teknik Koreksi Berlebih Dengan Berpusat Pada Tugas Terhadap Penurunan Perilaku Indisipliner Anak Terlantar Di Sentra Handayani Jakarta. Dibimbing oleh Susilawati dan Tuti Kartika Penegakkan perilaku disiplin dengan menggunakan Teknik Koreksi berlebih dalam pengasuhan alternatif anak berbasis intitusi belum optimal. Desain Teknik Koreksi Berlebih dengan Berpusat pada Tugas telah dirancang untuk mengatasi kelemahan Teknik Koreksi Berlebih dengan penugasan yang menghasilkan penguatan positif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan desain teknik tersebut dalam menurunkan perilaku indisipliner anak terlantar yang mendapat asuhan alternatif. Penelitian ini menggunakan metode Single Subject Desain dengan tipe desain A-B-A. Subjek penelitian ini adalah anak terlantar usia 14-17 tahun yang mendapat asuhan alternatif di Sentra Handayani, berjumlah tiga orang. Perilaku indisipliner yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu perilaku tidak izin meninggalkan sentra; perilaku merokok; dan perilaku tidak izin meninggalkan pelajaran serta bimbingan sosial. Perilaku tersebut diukur dengan menelaah laporan kejadian yang diperkuat dengan wawancara kepada pekerja sosial pendamping anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti kecenderungan arah menurun pada hasil pengukuran dengan hasil perhitungan overlap pada subjek penelitian yaitu 16,6% dan 41%, 20% dan 20%, serta 13,3 dan 60%. Perhitungan tersebut bermakna bahwa Teknik Koreksi Berlebih dengan Berpusat pada Tugas efektif menurunkan frekuensi perilaku indisipliner. Hasil wawancara dengan Pekerja sosial pembina anak mengakui bahwa penggunaan teknik baru tersebut lebih berhasil menurunkan perilaku indisipliner daripada penggunaan teknik sebelumnya. Dengan demikian, teknik hasil rekayasa ini potensial digunakan oleh para pekerja sosial dalam penegakan disiplin dalam pengasuhan alternatif anak. Kata Kunci: Koreksi Berlebih, Berpusat pada Tugas, Perilaku Indisipliner, Anak TerlantarItem Desain Penguatan Kampung Siaga Bencana dengan Penyusunan Rencana Kerja melalui Partisipasi Kolaboratif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2025-09-08) Aqsha Putra Prawira NRP. 23.01.007; Dede Kuswanda; Milly MildawatiAqsha Putra Prawira NRP. 23.01.007. Desain Penguatan Kampung Siaga Bencana dengan Penyusunan Rencana Kerja melalui Partisipasi Kolaboratif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: Dede Kuswanda dan Milly Mildawati Bencana alam menjadi salah satu permasalahan yang ada di Indonesia, faktor kesadaran akan potensi bencana tentu sangat diperlukan bagi masyarakat guna meningkatkan kekuatan dan kesadaran sehingga meminimalkan dampak dari bencana. Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan kekuatan dalam menanggulangi bencana. Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur sendiri adalah salah satu Desa yang memiliki Kampung Siaga Bencana, akan tetapi setelah terbentuknya Kampung Siaga Bencana di Desa Cintaasih masih adanya permasalahan, tantangan, serta hambatan yang dialami seperti belum adanya program/kegiatan kerja yang terstruktur dan terjadwal pada KSB setelah pembentukan, masih kurangnya kekompakan antar anggota KSB, KSB bergerak ketika ada bencana saja, belum adanya penanggulangan pada saat sebelum ada bencana, dan sebagian anggota KSB masih ada yang kurang memahami terkait kebencanaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), dan metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Penentuan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini Uji kredibilitas, uji trasnferabilitas, uji realibiliabilitas, dan uji objektivitas. Hasil penelitian menunjukkan desain penguatan Kampung Siaga Bencana dengan penyusunan rencana kerja melalui partisipasi kolaboratif mampu menghasilkan rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal bagi KSB Desa Cintaasih yang berkolaborasi dengan Taruna Siaga Bencana dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, dan menghasilkan pengembangan desain penguatan Kampung Siaga Bencana degan penyusunan rencana kerja melalui partisipasi kolaboratif, pengembangan desain ini ialah terbentuknya grup sebagai suatu wadah untuk melakukan komunikasi, koordinasi, serta diskusi. Hasil akhir penelitian ini adalah terbentuknya rencana kerja bersama KSB dan Pilar Sosial dan Desain akhir pada penelitian ini adalah penambahan perlibatan dari elemen Pilar Sosial lain (Karang Taruna dan PSM). Kata Kunci: Desain Penguatan, Kampung Siaga Bencana, Rencana Kerja, Partisipasi KolaboratifItem Optimalisasi Program Mitigasi Bencana Banjir dengan Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Cimanuk Keluruhan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut(Perpustakaan, 2025-09-08) RIZKI AJHELIS NRP 23.01.023; Milly Mildawati, Ph.D; Dede Kuswanda, Ph.DRIZKI AJHELIS. Optimalisasi Program Mitigasi Bencana Banjir dengan Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Cimanuk Keluruhan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut Dibimbing oleh Dede Kuswanda, Ph.D dan Milly Mildawati, Ph.D Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana banjir, khususnya di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk. Wilayah ini secara historis mengalami beberapa kejadian banjir besar, salah satunya banjir bandang pada tahun 2016 yang menimbulkan kerugian jiwa, kerusakan infrastruktur, dan kerugian ekonomi yang signifikan. Tingginya curah hujan, serta buruknya sistem pengelolaan sampah di bantaran sungai memperparah dampak bencana yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan program mitigasi bencana banjir melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Kota Kulon. Faktor kesadaran akan potensi bencana banjir tentu sangat diperlukan bagi masyarakat guna meningkatkan kesadaran dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir sehingga meminimalkan dampak dari bencana. Penyuluhan oleh komunitas menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir. Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota sendiri masih adanya permasalahan, tantangan, serta hambatan walaupun sudah dilakukan penyuluhan terkait mitigasi bencana banjir berbasis permberdayaan masih belum optimal karena masih ada yang kurang memahami terkait mitigasi bencana banjir berbasis pemberdayaan. Penelitian Desain Optimalisasi program mitigasi bencana banjir dengan pemberdayaan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), dan metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan desain Optimalisasi Program Mitigasi Bencana Banjir dengan Pemberdayaan Masyarakat mampu menghasilkan Evaluasi yang berlanjutan bagi pemberdayaan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana banjir di daerah aliran sungai cimanuk dan dari pelaksanaan desain ini terbentuknya mitigasi bencana banjir berbasis pemberdayaan melalui pelatihan pembuatan eco enzyme sebagai upaya pengurangan sampah limbah rumah tangga yang dihasilkan. Kata Kunci: Mitigasi Bencana Banjir, Pemberdayaan Masyarakat, dan PartisipasiItem Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial untuk Anak Jalanan dan Anak Terlantar di Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2025-09-04) BELLA ULFAH DINI SASONGKO NRP.2301008; Dede Kuswanda; Tuti KartikaBELLA ULFAH DINI SASONGKO. Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial untuk Anak Jalanan dan Anak Terlantar di Kota Cimahi. Dibimbing oleh: Dede Kuswanda dan Tuti Kartika Anak jalanan dan anak terlantar masih menjadi permasalahan sosial di Kota Cimahi yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan orang tua, kondisi ekonomi keluarga pra sejahtera, putus sekolah akibat pandemi dan pengaruh lingkungan. Dinas Sosial Kota Cimahi melaksanakan Program Rehabilitasi Sosial bagi 30 Anak Jalanan dan Anak Terlantar. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi keberadaan anak jalanan dan anak terlantar yang beresiko turun ke jalanan melalui pembinaan dan dukungan pendidikan sehingga mereka mampu hidup sesuai dengan norma masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program berdasarkan enam aspek, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan adalah survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30 anak penerima layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program cukup efektif dalam mengurangi aktivitas anak di jalanan dan perilaku mencari uang pada anak. Dari segi efisiensi, fasilitas dan dukungan masyarakat dinilai sudah memadai, meskipun frekuensi dan durasi sesi pembelajaran masih terbatas. Program ini juga telah memenuhi aspek kecukupan dan pemerataan, terlihat dari ketersediaan materi pembelajaran yang memadai dan pendampingan yang sama bagi anak dari berbagai daerah, jenis kelamin, dan latar belakang. Respon keluarga dan masyarakat terhadap program ini relatif tinggi. Namun, dari segi ketepatan, terdapat ketidaksesuaian usia peserta dan jumlah kehadiran peserta yang rendah. Hal ini dikarenakan keterbatasan partisipasi keluarga dan masyarakat. Program saat ini menggunakan pendekatan center based yang dinilai kurang optimal. Oleh karena itu, disarankan agar pendekatan program diubah menjadi community based untuk memperkuat dukungan sosial, meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat, serta menciptakan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Kata Kunci: Evaluasi program, kebijakan sosial, rehabilitasi sosial, anak jalanan, anak terlantaItem Desain Pengembangan Jaringan Sosial Pada Vocational Training Center Bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Di Yayasan Usaha Mulia Cianjur.(Perpustakaan, 2025-08-27) ABIGAIL GITA VICTORIA. 23.01.009.; Dwi Yuliani; SusilawatiABSTRACT ABIGAIL GITA VICTORIA. 23.01.009. Social Network Development Design at Vocational Training Center for Socio-Economically Underprivileged Women at Yayasan Usaha Mulia Cianjur. Supervisors: Dwi Yuliani and Susilawati The limitation of social networks is one of the important factors in Vocational Training Center (VTC) programs including at YUM Cianjur which has an impact on the not optimal absorption of graduates into the world of work. This research aims to produce and test a social network development design at the Vocational Training Center (VTC) for Socio-Economically Underprivileged Women (PRSE) at YUM Cianjur. This design is expected to increase the effectiveness of the Vocational Training Center (VTC) program that supports increased absorption, the suitability of absorption with the World Business World Industry (DUDI), and the support component of the partnership. This research uses a qualitative method with a Participatory Action Research (PAR) approach that involves active participation from the VTC coordinator, VTC tutors, PRSE, and target systems in the development of social networks in the process of initial reflection, identification of needs and suggestions, design and planning, implementation to the final design. The results of this design implementation showed success in developing social networks at the YUM VTC through partnerships with the pentahelix model. This partnership was able to support skills development, facilitate access, and expand the network with DUDI. In addition, this research successfully strengthened the network between PRSE members at VTC YUM by fostering mutual trust and effective communication that significantly supported the development and implementation of the social network. Keywords: Social Network Development, Vocational Training Center, Socio Economically Underprivileged Women, Partnership, Stakeholders, Pentahelix ABSTRAK ABIGAIL GITA VICTORIA. 23.01.009. Desain Pengembangan Jaringan Sosial Pada Vocational Training Center Bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Di Yayasan Usaha Mulia Cianjur. Dosen Pembimbing : Dwi Yuliani dan Susilawati Keterbatasan jaringan sosial merupakan salah satu faktor penting pada program program Vocational Training Center (VTC) termasuk di YUM Cianjur yang berdampak pada belum optimalnya penyerapan lulusan ke dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan menguji desain pengembangan jaringan sosial pada Vocational Training Center (VTC) bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) di YUM Cianjur. Desain ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program Vocational Training Center (VTC) yang mendukung peningkatan daya serap, kesesuaian daya serap dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dan komponen dukungan dari kemitraan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan partisipasi aktif dari koordinator VTC, tutor VTC, PRSE, dan sistem sasaran dalam pengembangan jaringan sosial proses refleksi awal, identifikasi kebutuhan dan saran, perancangan dan perencanaan, implementasi hingga desain akhir. Hasil implementasi desain ini menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan jaringan sosial di VTC YUM melalui kemitraan dengan model pentahelix. Kemitraan ini mampu mendukung pengembangan keterampilan, mempermudah akses, dan memperluas jaringan dengan DUDI. Disamping itu juga, penelitian ini berhasil memperkuat jaringan antar anggota PRSE di VTC YUM dengan menumbuhkan rasa saling percaya dan komunikasi yang efektif sehingga secara signifikan mendukung pengembangan dan pelaksanaan jaringan sosial. Kata Kunci: Pengembangan Jaringan Sosial, Vocational Training Center, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kemitraan, Stakeholders, PentahelixItem Evaluasi Bantuan Sosial Melalui Program Beras Sejahtera Daerah Bagi Keluarga Miskin Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2025-08-19) ALFIRA NUR KUSUMANINGRUM, NRP. 23.01.013.; Dwi Yuliani; Dede KuswandaABSTRAK ALFIRA NUR KUSUMANINGRUM, NRP. 23.01.013. Evaluasi Bantuan Sosial Melalui Program Beras Sejahtera Daerah Bagi Keluarga Miskin Kota Cimahi. Dosen Pembimbing: Dwi Yuliani dan Dede Kuswanda. Program Beras Sejahtera Daerah (Rastrada) merupakan implementasi dari kebijakan lokal Pemerintah Kota Cimahi sebagai bentuk perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan berisiko sosial yang belum terakomodasi bantuan dari pemerintah pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kebijakan Rastrada melalui enam aspek kriteria evaluasi kebijakan menurut William Dunn, yaitu: 1) efektivitas, 2) efisiensi, 3) kecukupan, 4) kesetaraan, 5) responsivitas, dan 6) ketepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada 100 responden dari populasi 2.250 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Rastrada di Kota Cimahi yang dipilih menggunakan area random sampling dari tiga kecamatan. Selain itu, pendekatan kualitatif digunakan untuk memperkuat hasil evaluasi melalui studi dokumen, dilengkapi wawancara kepada pelaksana utama kebijakan dari Dinas Sosial, petugas distribusi, dan pemangku kepentingan lokal. Uji validitas penelitian ini berupa uji validitas isi, konstruk, dan statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Serta uji reliabilitas dengan hasil 0,903. Analisis data melalui proses: 1) penyuntingan data, 2) pengkodean data, 3) memasukkan data, 4) pembersihan data, dan 5) tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek efektivitas berada di tingkat efektif, aspek efisiensi berada di tingkat sangat efisien, aspek kecukupan berada di tingkat cukup, aspek kesetaraan berada di tingkat sangat setara, aspek responsivitas berada di tingkat responsif, dan aspek ketepatan berada di tingkat tepat. Setiap aspek menunjukkan hasil evaluasi yang positif, namun masih terdapat tantangan maupun hambatan yang terjadi dalam implementasi di lapangan. Sehingga melalui temuan ini peneliti melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan melalui dengar pendapat dan penyusunan naskah kebijakan. Naskah kebijakan tersebut memberikan rekomendasi berupa revisi terhadap Peraturan Wali Kota Nomor 25 Tahun 2022 dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) program Rastrada. Dengan hasil evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan implementasi kebijakan Rastrada agar lebih adaptif, responsif, dan tepat sasaran dalam menjawab permasalahan kemiskinan di Kota Cimahi. Kata Kunci : Evaluasi Kebijakan, Beras Sejahtera Daerah, Keluarga MiskinItem Desain Perencanaan Terintegrasi Berkelanjutan dalam Program Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Yayasan Usaha Mulia Cianjur.(Perpustakaan, 2025-08-18) Helvina Fitria. W. NRP. 23.01.018.; Aribowo; Dede KuswandaABSTRAK Helvina Fitria. W. NRP. 23.01.018. Desain Perencanaan Terintegrasi Berkelanjutan dalam Program Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Yayasan Usaha Mulia Cianjur. Pembimbing: Aribowo dan Dede Kuswanda. Penelitian ini berfokus pada upaya mengatasi kelemahan dan meningkatkan kualitas program pelayanan kesejahteraan lanjut usia di Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cianjur, yaitu terkait teknik perencanaan yang digunakan masih bersifat konvensional atau pemimpin sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan, mengakibatkan kegiatan kurang matang, tidak berkelanjutan, tidak sistematis, tidak terstruktur dan tidak terorganisir dengan baik, serta kegiatan lebih cenderung hanya pada aspek kesehatan saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan 8 partisipan secara Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Desain Perencanaan Terintegrasi Berkelanjutan merupakan sebuah inovasi didalam tahap merumuskan suatu kegiatan, sebelum program direalisasikan melalui teknik yang relevan dengan strategi pekerja sosial, diantaranya pemanfaatan komunitas lokal dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat untuk memberikan pendapat dan aspirasi, selanjutnya menjalin kerjasama atau kolaborasi bersama pihak eksternal untuk memberikan dukungan berkelanjutan dalam bentuk pendampingan, monitoring, dan alokasi sumber daya, serta adanya pembahasan mengenai kelima aspek (kesehatan, dukungan keluarga, sosial, ekonomi, spiritual) yang memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan lansia. Desain ini terdiri dari delapan tahapan yaitu kolaborasi, konteks dengan pembahasan mengenai identifikasi masalah atau kebutuhan, menganalisis dampak, melakukan pengamatan, pengumpuan data, lingkaran sukses, curah ide, kondisi nyata, rincian kegiatan, dan diakhiri komitmen, yang dilengkapi dengan buku panduan untuk mendukung fasilitator dalam pelaksanaan. Hasil implementasi desain rekayasa teknologi ini menunjukan bahwa perencanaan terintegrasi berkelanjutan berjalan dengan efektif, efisien, komprehensif, dan mudah diterapkan, sehingga kualitas pelayanan menjadi lebih optimal dan kesejahteraan bagi kehidupan lanjut usia meningkat secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dalam kelima aspek. Kata Kunci: Perencanaan Integratif Berkelanjutan, Partisipasi Masyarakat, Program Kesejahteraan Lanjut Usia.Item PENYULUHAN KOLABORATIF MULTISEKTOR TENTANG REINTEGRASI SOSIAL ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI DESA CIANDAM KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2025-08-18) Surita Triya Wahyuni, NRP. 23.01.006; Tuti Kartika, Ph.D; Aribowo, Ph.DABSTRAK Reintegrasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) merupakan proses pengembalian anak setelah rehabilitasi kepada keluarga dan lingkungan. Namun, kenyataannya ABH seringkali menerima stigma negative, penolakan, dan disriminasi dari lingkungan. Upaya penyuluhan hukum belum optimal sehingga peneliti bersama masyarakat mengembangkan Model Penyuluhan Kolaboratif tentang Reintegrasi Sosial ABH. Proses penelitian terdiri dari gambaran model awal, identifikasi kebutuhan, rancangan model, implementasi, refleksi, dan model akhir. Penelitian berlokasi di Desa Ciandam Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR) dengan melibatkan 12 partisipan secara purposive. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, focus grup diskusi, observasi dan dokumentasi. Analisis data model Miles Huberman dan aplikasi olah data kualitatif Nvivo15. Penyuluhan ini melibatkan Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, dan Balai Pemasyarakatan. Tim Kerja Masyarakat (TKM) dibentuk sebagai Pelaksana model dengan sasaran penyuluhan tokoh masyarakat dan keluarga ABH. Sebelum diimplementasikan, model ini diperbaiki bersama TKM dengan menambahkan pemetaan wilayah sasaran, home visit, reasesmen ABH dan keluarga. Setelah penyuluhan, adanya tindak lanjut penyebaran informasi oleh tokoh masyarakat melalui kegiatan tarawih keliling Desa Ciandam. Societa Indonesia dapat membentuk wadah diskusi orangtua ABH yang telah direintegrasikan sebagai output. Hasil menunjukkan bahwa implementasi model dipandang efektif, efisien dan dapat diterapkan pada wilayah lain. Tercapainya tujuan reintegrasi sosial ABH melalui peningkatan pengetahuan masyarakat yang ditunjukkan oleh pretest-posttest. Temuan penelitian yaitu inovasi dalam jaringan kolaborasi yang telah terbentuk berupa ide, saran, masukan dan perbaikan dari setiap sektor sehingga menghasilkan model akhir. Rekomendasi penelitian yaitu lembaga rehabilitasi menyediakan wadah diskusi orangtua ABH dan penelitian lanjutan terhadap model akhir. Kata Kunci: Penyuluhan, Kolaboratif Multisektor, Reintegrasi Sosial, Anak Berhadapan dengan HukumItem Desain Pengembangan Kampung Siaga Bencana Melalui Peningkatan Kapasitas Penyusunan Rencana Partisipatif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2025-08-18) FENNY SRISEPTAYANA. 23.01.003.; DEDE KUSWANDA; MILLY MILDAWATIABSTRAK FENNY SRISEPTAYANA. 23.01.003. Desain Pengembangan Kampung Siaga Bencana Melalui Peningkatan Kapasitas Penyusunan Rencana Partisipatif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: DEDE KUSWANDA, MILLY MILDAWATI. Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang bertujuan memberikan perlindungan dari risiko bencana melalui penguatan kesiapsiagaan lokal. Penelitian ini bertujuan mengembangkan desain KSB melalui peningkatan kapasitas penyusunan rencana partisipatif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Partisipan terdiri dari Tim KSB Desa Cintaasih, perangkat desa, dan Dinas Sosial Kabupaten Cianjur sebanyak 8 orang yang ditentukan secara purposive. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion (FGD), serta dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain awal pembentukan KSB masih bersifat top down dan belum memberdayakan masyarakat secara penuh. Tim KSB Desa Cintaasih belum memiliki kapasitas untuk menyusun rencana aksi secara mandiri karena keterbatasan dalam perencanaan berbasis kebutuhan lokal. Desain akhir yang dikembangkan menyempurnakan proses sebelumnya dengan mengintegrasikan komponen peningkatan kapasitas, di antaranya team building training, sharing session praktik baik respon bencana di tingkat masyarakat, edukasi pentingnya partisipasi masyarakat, simulasi dan edukasi tiga tahapan technology of participation (ToP), hingga penyerahan pedoman. Desain ini juga disempurnakan melalui penentuan teknis pelaporan kegiatan dan mekanisme monitoring dan evaluasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Cianjur. Implementasi desain ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan inisiatif Tim KSB. Proses partisipatif mendorong kepemilikan bersama atas rencana aksi dan membangun mekanisme internal yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Rekomendasi dari penelitian ini agar dilakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan kebermanfaatan dan replikasi desain secara lebih luas, sehingga desain yang telah disusun secara partisipatif dapat diuji, divalidasi, dan dikembangkan menjadi model adaptif atau model baku. Kata kunci: Kampung Siaga Bencana, Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, Peningkatan Kapasitas, Rencana Partisipatif, Teknologi Partisipatif.Item Pengembangan Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dalam Mendorong Integrasi Komunitas Tuan Rumah dan Komunitas Pengungsi di Kalideres Jakarta Barat.(Perpustakaan, 2024-10-21) ANGGITA SUWANDANI 2101030; Aribowo; PribowoANGGITA SUWANDANI. Pengembangan Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dalam Mendorong Integrasi Komunitas Tuan Rumah dan Komunitas Pengungsi di Kalideres Jakarta Barat. Dibimbing oleh: Aribowo dan Pribowo. Pengungsi harus membangun kembali jaringan sosial dan sistem pendukung di negara baru tempat mereka berada untuk mencapai kehidupan yang berarti. Lebih dari 12.000 pengungsi di Indonesia menghadapi tantangan integrasi komunitas yang sebenarnya merupakan solusi sementara atas masa transit yang berkepanjangan. Kebutuhan akan adanya teknologi khusus untuk mendorong integrasi antara dua komunitas yang berbeda menjadi penting untuk dapat menjawab tantangan penanganan krisis pengungsi di Indonesia. Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dikembangkan untuk menjawab tantangan yang ada. C2S2 adalah skema sponsorship berbasis komunitas untuk mendorong integrasi dari dua sisi, yaitu komunitas pengungsi dan komunitas tuan rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan C2S2 sebagai teknologi pendorong integrasi komunitas tuan rumah dan komunitas pengungsi di Kalideres. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan metode kualitatif. Informan terdiri dari representatif dari kedua komunitas, dengan Kalideres sebagai lokus penelitian. Tahapan penelitian dimulai dari mengidentifikasi kondisi desain awal, mengembangkan desain awal, implementasi desain, melakukan refleksi, dan penyempurnaan desain. Hasil identifikasi kebutuhan menunjukkan bahwa desain awal C2S2 perlu untuk 1) menambahkan pengelola sebagai pihak yang bertanggungjawab; 2) mengganti istilah sponsor menjadi community; 3) menambahkan dua cara memperoleh sponsor; dan 4) megubah bentuk layanan sponsorship menjadi beragam. Selanjutnya, implementasi desain dilakukan untuk melihat apakah C2S2 mampu mendorong integrasi antara komunitas tuan rumah dan komunitas pengungsi di Kalideres. Berdasarkan hasil implementasi desain, terjadi tanda-tanda integrasi antara kedua komunitas, baik secara sosial, fisiki, dan psikologis. Kata Kunci: Pengungsi Luar Negeri, Komunitas Tuan Rumah, Integrasi Komunitas, Sponsor KomunitasItem Desain Pelibatan Implementing System dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-17) Aprilia Putri Milenia; Dwi Yuliani; Decky IriantiABSTRACT Aprilia Putri Milenia. Design of Implementing System for Involvement in Stunting Prevention in Cianjur Regency. Supervisor by: Dwi Yuliani and Decky Irianti Cianjur Regency has a target for reducing stunting, namely zero stunting. Reducing the numbers on this target requires cooperation and engagement with cross-sectors. This research involves involvement with the implementing system. Implementing system is the unit that implements changes. This research includes initial design, needs identification, development plans, design implementation, and final design evaluation. The implementing system in this research is the Mulia Enterprise Foundation (YUM), Community Leaders (CL), and posyandu cadres as design implementers. The aim of this research is to develop a technological engineering design through involving implementing systems in preventing stunting. In the final design there was involvement of all participants in compiling the handbook as part of capacity building. The research method uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method. Data collection techniques through interviews, observation, documentation studies, and Focus Group Discussions (FGD). The research results show that the design involving the implementing system is novelty in preventing stunting. The final design involving this implementing system is the preparation of a handbook as part of capacity building which contains pre-post-tests, material on stunting prevention, sharing sessions, group dynamics, social campaigns and practical simulations. Keywords: Implementing System, Capacity Building, Stunting Prevention ABSTRAK Aprilia Putri Milenia. Desain Pelibatan Implementing System dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh: Dwi Yuliani dan Decky Irianti Kabupaten Cianjur memiliki target dalam penurunan stunting yaitu zero stunting. Penurunan angka pada target tersebut perlu kerja sama dan pelibatan dengan lintas sektor. Penilitian ini melakukan pelibatan dengan implementing system. Implementing system yaitu unit yang melaksanakan perubahan. Pada penelitian ini mencakup desain awal, identifikasi kebutuhan, rencana pengembangan, pelaksanaan desain, dan evaluasi desain akhir. Implementing system dalam penelitian ini yaitu Yayasan Usaha Mulia (YUM), Community Leader (CL), dan kader posyandu sebagai pelaksana desain. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan desain rekayasa teknologi melalui pelibatan implementing system dalam pencegahan stunting. Pada desain akhir terdapat pelibatan dari seluruh partisipan dalam menyusun handbook sebagai bagian dari peningkatan kapasitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Teknik Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pelibatan implementing system merupakan kebaruan dalam pencegahan stunting. Desain akhir pelibatan implementing system ini adalah penyusunan handbook sebagai bagian dari peningkatan kapasitas yang memuat tentang pre-post-test, materi pencegahan stunting, sharing session, dinamika kelompok, kampanye sosial dan simulasi praktik. Kata kunci: Implementing System, Peningkatan Kapasitas, Pencegahan StuntingItem Pengaruh Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif dalam Menurunkan Perubahan Suasana Hati (Mood Swing) pada Lanjut Usia di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta Timur.(Perpustakaan, 2024-10-15) MAWI SUSANTI NAHAMPUN. NRP.22.01.007; Dwi Heru Sukoco; TukinoMAWI SUSANTI NAHAMPUN. NRP.22.01.007 The Effect of Group Counseling with Progressive Muscle Relaxation in Reducing Mood Swings in the Elderly at the Bina Insan Bangun Daya 2 Social Home in East Jakarta. Supervised by: Dwi Heru Sukoco, and Tukino. Group Counseling with Progressive Muscle Relaxation is the result of psychosocial therapy technology engineering in the form of modifying group counseling therapy steps to be more effective with the involvement of progressive muscle relaxation, namely stretching the physical muscles of the elderly who experience mood swing problems at the Bina Insan Bangun Daya 2 Social Home in East Jakarta. Group Counseling with Progressive Muscle Relaxation is used to deal with the problems of the elderly who experience mood swings during group counseling. This study aims to explain the implementation of group counseling therapy with progressive muscle relaxation on reducing mood swings in the elderly. This study uses a Single Subject Design (SSD) type of A-B-A reversal. The subjects in this study were JN, AF, and SL. The target behavior observed in this study during group counseling activities was related to changes in mood (mood swings) in the elderly, namely excited conditions, feelings of fatigue, feelings of anger, and relaxed and calm conditions. The validity test of the reseacrch instrument used face validity and the reliability test used percent agreement. Then the data analysis used was visual data analysis consisting of analysis in conditions and between conditions. The results of the study indicate that Group Counseling Therapy with Progressive Muscle Relaxation has been proven to be able to reduce mood swings in the elderly, which means that Group Counseling Therapy with Progressive Muscle Relaxation has an effect on reducing mood swings in research subjects, which is known through data trend analysis with increasing and decreasing trends in the percentage of overlapping data in the analysis between conditions below 50% because the smaller the percentage of overlapping data, the stronger the influence of the intervention on changes in treatment. Keywords: Group Konseling, Progressive Muscle Relaxation, Mood Swing, Elderly, Single Subject Design ABSTRAK MAWI SUSANTI NAHAMPUN. NRP.22.01.007 Pengaruh Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif dalam Menurunkan Perubahan Suasana Hati (Mood Swing) pada Lanjut Usia di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta Timur. Dibimbing oleh: Dwi Heru Sukoco dan Tukino. Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif merupakan hasil rekayasa teknologi terapi psikososial berupa modifikasi langkah-langkah terapi konseling kelompok agar menjadi lebih efektif dengan adanya perlibatan relaksasi otot progresif yaitu peregangan otot fisik lansia yang mengalami permasalahan mood swing di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta Timur. Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif digunakan untuk menangani permasalahan lansia yang mengalami mood swing saat konseling kelompok. Penelitian ini bertujuan menjelaskan implementasi terapi konseling kelompok dengan relaksasi otot progresif terhadap penurunan mood swing lansia. Penelitian ini menggunakan Single Subject Design (SSD) jenis reversal A-B-A. Subjek dalam penelitian ini adalan JN, AF, dan SL. Perilaku sasaran yang di observasi dalam penelitian ini ketika kegiatan konseling kelompok yaitu terkait dengan perubahan suasana hati (mood swing) pada lansia yaitu kondisi bersemangat, perasaan mudah lelah, perasaan marah, dan kondisi rileks dan tenang. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka) dan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Kemudian analisis data yang digunakan yaitu analisis data visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terapi Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif telah teruji mempu menurunkan mood swing lansia yang artinya terapi Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif berpengaruh terhadap penurunan mood swing subjek penelitian yang diketahui melalui analisis kecenderungan data dengan trend meningkat dan menurun pada persentase data overlap pada analisis antar kondisi dibawah 50% karena semakin kecil persentase data overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan. Kata Kunci: Konseling Kelompok, Relaksasi Otot Progresif, Mood Swing, Lansia, Single Subjek Design.Item Asesmen Partisipatif Motivasional pada Program Pemberdayaan Masyarakat di Yayasan Usaha Mulia Cianjur Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) Haitami. 22.01.005.; Aribowo; Harapan Lumban GaolHaitami. 22.01.005. Asesmen Partisipatif Motivasional pada Program Pemberdayaan Masyarakat di Yayasan Usaha Mulia Cianjur Jawa Barat. Pembimbing: Aribowo dan Harapan Lumban Gaol. Penelitian ini berfokus pada upaya rekayasa teknologi asesmen pekerjaan sosial dengan kemiskinan pada profil pengubahan komunitas. yaitu Methodology for Participatory Assessment (MPA) yang digunakan untuk menemukenali masalah, kebutuhan dan potensi masyarakat secara partisipatif. Keterbatsan teknologi yang menjadi latar belakang dari rekyasa teknologi ini adalah kegagalan MPA dalam menyentuh aspek motivasi partisipan sehingga berdampak pada tingkat keberhasilan yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi desain awal teknologi asesmen partisipatif, menganilisa kebutuhan dan menyusun rencana pengembangan teknologi, dan mengimplementasikan hasil rekayasa teknologi kemudian melakukan evaluasi terhadap teknologi yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Penelitian ini melibatkan pekerja sosial, karyawan serta penerima manfaat Yayasan Usaha Mulia (YUM) dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, diskusi kelompok terfokus dan studi dokumentasi. Penelitian diawali dengan identifikasi terhadap model awal, kemudian merumuskan kebutuhan perbaikan model dan merancangan model sesuai dengan kebutuhan lokus penelitian. Setelah model terbentuk maka dilakukan implementasi rancangan model pada lokus penelitian dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi untuk mendapatkan rekomendasi model yang lebih baik. Penelitian ini mengkombinasikan metode MPA dengan motivasional interview (MI) menjadi asesmen partisipatif motivasional yang dapat dijadikan alternatif dalam melakukan asesmen pada program pemberdayaan masyarakat. Hasil implementasi model rekayasa teknologi ini mampu mengoptimalkan proses asemen melalui metode penggalian data yang digunakan untuk menemukenali masalah dan potensi serta mampu meningkatan motivasi penerima manfaat sehingga terbangun kesadaran menuju perubahan yang berkelanjutan. Kata Kunci: Metode Asesmen Partisipatif, Wawancara Motivasional, Asesmen Partisipatif Motivasional ABSTRACT Haitami. 22.01.005. Motivational Participatory Assessment in the Community Empowerment Program at Yayasan Usaha Mulia, West Java. Supervisor: Aribowo and Harapan Lumban Gaol This research focuses on the development of a technology assessment for social work in poverty alleviation within community change profiles, specifically using the Methodology for Participatory Assessment (MPA). MPA is utilized to identify problems, needs, and potentials of communities participatively. The limitation addressed by this technological development is MPA’s failure to engage participant motivation, leading to low success rates. The objectives of this study are to identify the initial design of participatory assessment technology, analyze needs, develop a technology development plan, implementating the development technology, and evaluate the resulting technology. The research employs a qualitative method with a Participatory Action Research (PAR) approach. It involves social workers, employees, and beneficiaries of the Yayasan Usaha Mulia (YUM) using data collection techniques such as in-depth interviews, observations, focus group discussions, and document studies. The study begins with identifying the initial model, formulating the necessary improvements, and designing the model based on the research locus needs. After the model is established, it is implemented at the research site and concluded with an evaluation to obtain recommendations for a better model. This research combines MPA with Motivational Interviewing (MI) into a motivational participatory assessment, which can serve as an alternative for assessments in community empowerment programs. The results of the technological development model implementation successfully optimized the assessment process through the data extraction methods used to identify problems and potentials and increased beneficiary motivation, there by fostering awareness towards sustainable change. Keywords: Methodology for Participatory Assessment, Motivational Interviewing, Motivational Participatory AssessmentItem Pengembangan Model Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Penguatan Literasi Keuangan dan Jaringan Sosial.(Perpustakaan, 2024-10-15) PUTRI MULYANI. 22.01.017.; SUSILAWATI; AEP RUSMANAPUTRI MULYANI. 22.01.017. Development of Model for Empowering Women Heads of Households Through Strengthening Financial Literacy and Social Networks. Supervisors: SUSILAWATI and AEP RUSMANA This study aims to develop a model for empowering female heads of households through strengthening financial literacy and social networks in Klender Village. This is done to improve family economic resilience. This study uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method. Participants in this study consisted of social workers, waste bank administrators, female heads of households, administrators of the Swara Peduli Indonesia Foundation Jakarta and the Pulo Kambing Foundation Administrators. Data collection was carried out through interviews, observations, documentation studies and Focus Group Discussions (FGD). Data analysis in this study is data reduction, data presentation (Data Display) and Conclusion Drawing/Verification. The implications of this study are to improve the understanding of female heads of households regarding financial literacy so that they can strengthen family financial resilience, and to develop the skills or potential of female heads of households through the training provided, namely waste management training by upcycling products that can improve their economy and income. Furthermore, the development of social networks is carried out with network development steps, namely through network mapping, network determination and strengthening cooperation with various parties. Keywords: Empowerment, Female Heads of Households, Financial Literacy, Social Networks ABSTRAK PUTRI MULYANI. 22.01.017. Pengembangan Model Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Penguatan Literasi Keuangan dan Jaringan Sosial. Pembimbing: SUSILAWATI dan AEP RUSMANA Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui penguatan literasi keuangan dan jaringan sosial di Kelurahan Klender. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari pekerja sosial, pengurus bank sampah, perempuan kepala keluarga, pengurus Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta dan Pengurus Yayasan Pulo Kambing. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data (Data Display) dan Conclusion Drawing/Verification. Hasil dari penelitian ini yaitu meningkatkan pemahaman perempuan kepala keluarga terkait literasi keuangan sehingga dapat memperkuat ketahanan keuanga keluarga, mengembangkan skill atau potensi perempuan kepala keluarga melalui pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan pengelolaan sampah dengan cara upcycling product yang dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan mereka. Selanjutnya pengembangan jaringan sosial dilakukan dengan langkah-langkah pengembangan jaringan yaitu melalui pemetaan jaringan, penetapan jaringan dan penguatan kerjasama dengan berbagai pihak. Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan Kepala Keluarga, Literasi Keuangan, Jaringan SosialItem Desain Kolaborasi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam Mencegah Masalah Anak Putus Sekolah di Desa Cibadak Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-15) ANDRE SUKMA TENKU REZA. 20.01.005.; Dwi Yuliani; Tuti KartikaANDRE SUKMA TENKU REZA. 20.01.005. Desain Kolaborasi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam Mencegah Masalah Anak Putus Sekolah di Desa Cibadak Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh Dwi Yuliani dan Tuti Kartika. Anak putus sekolah merupakan masalah yang sering terjadi di setiap wilayah di Indonesia. Faktor utama dari anak putus sekolah selain faktor ekonomi ialah kesadaran orang tua dan masyarakat. Pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan sosial yang dibutuhkannya melalui Sistem Pelayanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di tingkat kabupaten/kota yang membawahi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang telah berupaya mencegah anak putus sekolah dengan berbagai program dan bantuan. Salah satu LKS yang bergerak untuk anak ialah Yayasan Usaha Mulia (YUM) yang merupakan LKS di kabupaten Cianjur yang memiliki program bernama program Sponsorship. Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan Puskesos dengan LKS dalam pelaksanaan sosialisasi mencegah anak putus sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR) termasuk observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan Methodology Partisipatory Assesment (MPA). Temuan yang didapat, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya pendidikan 12 tahun bagi anak. Kurangnya sosialisai yang dilakukan kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan 12 tahun. Masyarakat yang mayoritas muslim lebih memilih anak untuk pesantren yang tidak ada pendidikan formal. Dengan adanya alternatif Kolaborasi Puskesos dengan LKS dapat menjadi jalan untuk mencegah anak putus sekolah melalui sosialisasi kepada masyarakat terutama tokoh masyarakat sebagai pencegahan pertama dalam mengatasi anak putus sekolah. KataKunci : Anak Putus Sekolah, Lembaga Kesejahteraan Sosial, Kolaborasi, Pusat Kesejahteraan Sosial ABSTRACT ANDRE SUKMA TENKU REZA. 20.01.005. Collaborative Design of Social Welfare Center (Puskesos) with Social Welfare Institution (LKS) in Preventing School Dropout Problems in Cibadak Village, Cianjur Regency. Supervised by : Dwi Yuliani,and Tuti Kartika. School dropouts are a common problem in every region in Indonesia. The main factor of school dropouts, besides economic factors, is the awareness of parents and the community. The government is trying to improve community access to the social services they need through the Integrated Service and Referral System (SLRT) atthedistrict/city level whichoversees the Social Welfare Center (Puskesos). Social Welfare Institutions (LKS) have tried to prevent children from dropping out of school with various programs and assistance. One oftheLKSthatworksforchildrenistheYayasanUsahaMulia(YUM)whichisan LKS in Cianjur district that has a program called the Sponsorship program. This study aims to connect Puskesos with LKS in implementing socializationto prevent children from droppingout of society. Thisstudy uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method including observation, interviews, documentation studies, and Methodology Participatory Assessment (MPA). The findings obtained, there are still many people who are not aware of theimportanceof12years ofeducation forchildren.Lack ofsocializationcarried out to the community regarding the importance of 12 years of education. The majorityof Muslimcommunities prefer children togo toIslamic boardingschools that do not have formal education. With the alternative of collaboration between Puskesos and LKS, it can be a way to prevent children from dropping out of school through socialization to the community, especially community leaders, as the first prevention indealing with children dropping out of school. Keywords: School Dropout Children, Social Welfare Institutions, Collaboration, SocialWelfareCenteItem Pengaruh Terapi Nourish-Art Terhadap Penurunan Gangguan Kecemasan Pada Remaja Korban Kekerasan Fisik Dan Seksualdi Sentra Handayani Jakarta(Perpustakaan, 2024-10-15) Tuti Nurhayati.22.01.021; Rini Hartini RA; Bambang RustantoTuti Nurhayati. 22.01.021 The Effect of Nourish-Art Therapy on Reducing Anxiety Disorders in Adolescent Victims of Physical and Sexual Violence at the Handayani Center, Jakarta. Supervised by: Rini Hartini RA and Bambang Rustanto. The technology engineering designed is Nourish-Art Therapy which is a development of Nourishment and Art Therapy. The purpose of implementing Nourish-Art therapy is to reduce anxiety levels and clients are able to express their unfinished business problems. This study uses a Single Subject Design (SSD) quantitative approach with an experimental model. with an A-B-A Reversal design. The target behavior observed is in the aspect of not focusing and the aspect of not sleeping well. The instruments used are observation, interviews, HARS questionnaires, and documentation studies. The subjects are three people who experience anxiety disorders in adolescent victims of physical and sexual violence. Based on the results of the data analysis, it was concluded that the research method applied was the SSD research method using three research subjects. The results of the study are seen from the analysis and observation of the three research subjects in the aspects of not focusing and the aspect of not sleeping well, experiencing a decrease in anxiety levels in each condition based on the tendency of the direction/trend of the graph, data analysis in conditions/situations and between conditions/situations displayed, which means that the application of Nourish-Art therapy can reduce the level of anxiety of adolescent victims of physical and sexual violence at the Handayani Center, Jakarta. So Nourish-Art therapy can be a reference in improving nourishment therapy and contribute to providing a model of nourishment therapy in social work practices with NAPZA. Keywords: Group Konseling, Progressive Muscle Relaxation, Mood Swing, Elderly, Single Subject Desig ABSTRAK Tuti Nurhayati.22.01.021 Pengaruh Terapi Nourish-Art Terhadap Penurunan Gangguan Kecemasan Pada Remaja Korban Kekerasan Fisik Dan Seksualdi Sentra Handayani Jakarta Supervised by: Rini Hartini RA and Bambang Rustanto. Rekayasa teknologi yang di rancang adalah Terapi Nourish-Art yang merupakan pengembangan dari Nourishment dan Art Therapy. Tujuan penerapan terapi Nourish-Art ini yakni untuk menurunkan tingkat kecemasan dan klien mampu mengungkapkan permasalahan unfinished bussinesnya. enelitian ini menggunakan desain Single subject Design (SSD) pendekatan kuantitatif dengan model eksperimen. dengan desain Reversal A-B-A. Perilaku sasaran yang di observasi yaitu pada aspek tidak fokus dan aspek tidur tidak nyenyak. Instrumen yang digunakan yaitu obrvasi, wawancara, kuesioner HARS, dan Studi dokumentasi. Subjek yaitu tiga orang yang mengalami gangguan kecemasan pada remaja korban kekerasan fisik dan seksual. Berdasarkan hasil analisa data disimpulkan bahwa Metode penelitian yang di terapkan yaitu metode penelitan SSD dengan menggunakan tiga subjek penelitian. Adapun hasil dari penelitian tersebut dilihat dari analisis dan observasi terhadap ketiga subjek penelitian pada aspek tidak fokus dan aspek tidur tidak nyenyak mengalami penurunan tingkat kecemasan pada setiap kondisi berdasarkan kecenderungan arah/tren grafik, analisis data dalam kondisi/situasi dan antar kondisi/situasi yang di tampilkan, yang artinya penerapan terapi Nourish-Art dapat menurunkan tingkat kecemasan remaja korban kekerasan fisik dan seksual di Sentra Handayani Jakarta. Maka terapi Nourish-Art dapat menjaadikan referensi dalam penyempurnaan terapi nourishment dan berkontribusi dalam memberikan model terapi nourishment dalam praktik pekerjaan sosial dengan NAPZA. Kata kunci: Remaja, Kekerasan Fisik dan Seksual, Kecemasan, Nourishment, Art TherapyItem Teknologi Participatory Team Workplan Dalam Penyusunan Program Kerja Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Sidhi Astu Bali.(Perpustakaan, 2024-10-15) Christopher Damian Unisi Naibaho. 21.01.014.; Moch Zaenal Hakim, Ph.D.; Susilawati, M.Si., Ph.D.,Christopher Damian Unisi Naibaho. 21.01.014. Susilawati, M.Si., Ph.D., Moch Zaenal Hakim, Ph.D. Teknologi Participatory Team Workplan Dalam Penyusunan Program Kerja Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Sidhi Astu Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penyusunan program kerja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Sidhi Astu Bali dengan mengimplementasikan teknologi Participatory Team Workplan. Desain ini dirancang guna mengatasi keterbatasan proses perencanan penyusunan program kerja LKSA Sidhi Astu, berdasarkan hasil praktium II Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan (MOPK), di mana penyusunan program kerja masih dilakukan secara individu oleh pimpinan tanpa melibatkan partisipasi aktif dari karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR), yang bertujuan untuk menciptakan proses penyusunan program kerja yang lebih inklusif dan kolaboratif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi Participatory Team Workplan berdampak positif terhadap keterlibatan karyawan dalam penyusunan program kerja. Hal ini mendorong partisipasi aktif, rasa kepemilikan, dan tanggung jawab bersama dalam pelaksanaan program. Pada model akhir, peneliti menambahkan tahapan pelibatan anak dalam proses perencanaan program kerja untuk menghasilkan program yang lebih relevan dengan kebutuhan dan kepentingan anak-anak di LKSA. Implementasi Participatory Team Workplan terbukti meningkatkan efektivitas dan kualitas perencanaan program kerja, serta menciptakan lingkungan yang lebih partisipatif dan inklusif di LKSA Sidhi Astu Bali. Kata Kunci : lembaga kesejahteraan sosial anak, partisipasi, program kerja, partisipasi anak ABSTRACT Christopher Damian Unisi Naibaho. 21.01.014. Susilawati, M.Si., Ph.D., Moch Zaenal Hakim, Ph.D. Participatory Team Workplan Technology in the Work Program Development of LKSA Sidhi Astu Bali. This study aims to develop a work program planning model at the Child Welfare Institution (LKSA) Sidhi Astu Bali by implementing the Participatory Team Workplan technology. The previous model showed limitations, where the work program planning was still carried out individually by the leadership without actively involving the participation of employees. This study uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method, aiming to create a more inclusive and collaborative work program planning process. Data was collected through in-depth interviews, document studies, participatory observation, and focus group discussions. The data obtained were analyzed using qualitative data analysis techniques. The results show that the implementation of the Participatory Team Workplan had a positive impact on employee involvement in work program planning. It encouraged active participation, a sense of ownership, and shared responsibility in the implementation of the programs. In the final model, the researcher added stages of children's involvement in the program planning process to produce programs that are more relevant to the needs and interests of the children at LKSA. The implementation of the Participatory Team Workplan proved to enhance the effectiveness and quality of work program planning while fostering a more participatory and inclusive environment at LKSA Sidhi Astu Bali. Key Words : human services organization, participation, child participation