Social Worker Master Student
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Pengembangan Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dalam Mendorong Integrasi Komunitas Tuan Rumah dan Komunitas Pengungsi di Kalideres Jakarta Barat.(Perpustakaan, 2024-10-21) ANGGITA SUWANDANI 2101030; Aribowo; PribowoANGGITA SUWANDANI. Pengembangan Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dalam Mendorong Integrasi Komunitas Tuan Rumah dan Komunitas Pengungsi di Kalideres Jakarta Barat. Dibimbing oleh: Aribowo dan Pribowo. Pengungsi harus membangun kembali jaringan sosial dan sistem pendukung di negara baru tempat mereka berada untuk mencapai kehidupan yang berarti. Lebih dari 12.000 pengungsi di Indonesia menghadapi tantangan integrasi komunitas yang sebenarnya merupakan solusi sementara atas masa transit yang berkepanjangan. Kebutuhan akan adanya teknologi khusus untuk mendorong integrasi antara dua komunitas yang berbeda menjadi penting untuk dapat menjawab tantangan penanganan krisis pengungsi di Indonesia. Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dikembangkan untuk menjawab tantangan yang ada. C2S2 adalah skema sponsorship berbasis komunitas untuk mendorong integrasi dari dua sisi, yaitu komunitas pengungsi dan komunitas tuan rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan C2S2 sebagai teknologi pendorong integrasi komunitas tuan rumah dan komunitas pengungsi di Kalideres. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan metode kualitatif. Informan terdiri dari representatif dari kedua komunitas, dengan Kalideres sebagai lokus penelitian. Tahapan penelitian dimulai dari mengidentifikasi kondisi desain awal, mengembangkan desain awal, implementasi desain, melakukan refleksi, dan penyempurnaan desain. Hasil identifikasi kebutuhan menunjukkan bahwa desain awal C2S2 perlu untuk 1) menambahkan pengelola sebagai pihak yang bertanggungjawab; 2) mengganti istilah sponsor menjadi community; 3) menambahkan dua cara memperoleh sponsor; dan 4) megubah bentuk layanan sponsorship menjadi beragam. Selanjutnya, implementasi desain dilakukan untuk melihat apakah C2S2 mampu mendorong integrasi antara komunitas tuan rumah dan komunitas pengungsi di Kalideres. Berdasarkan hasil implementasi desain, terjadi tanda-tanda integrasi antara kedua komunitas, baik secara sosial, fisiki, dan psikologis. Kata Kunci: Pengungsi Luar Negeri, Komunitas Tuan Rumah, Integrasi Komunitas, Sponsor KomunitasItem Desain Pelibatan Implementing System dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-17) Aprilia Putri Milenia; Dwi Yuliani; Decky IriantiABSTRACT Aprilia Putri Milenia. Design of Implementing System for Involvement in Stunting Prevention in Cianjur Regency. Supervisor by: Dwi Yuliani and Decky Irianti Cianjur Regency has a target for reducing stunting, namely zero stunting. Reducing the numbers on this target requires cooperation and engagement with cross-sectors. This research involves involvement with the implementing system. Implementing system is the unit that implements changes. This research includes initial design, needs identification, development plans, design implementation, and final design evaluation. The implementing system in this research is the Mulia Enterprise Foundation (YUM), Community Leaders (CL), and posyandu cadres as design implementers. The aim of this research is to develop a technological engineering design through involving implementing systems in preventing stunting. In the final design there was involvement of all participants in compiling the handbook as part of capacity building. The research method uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method. Data collection techniques through interviews, observation, documentation studies, and Focus Group Discussions (FGD). The research results show that the design involving the implementing system is novelty in preventing stunting. The final design involving this implementing system is the preparation of a handbook as part of capacity building which contains pre-post-tests, material on stunting prevention, sharing sessions, group dynamics, social campaigns and practical simulations. Keywords: Implementing System, Capacity Building, Stunting Prevention ABSTRAK Aprilia Putri Milenia. Desain Pelibatan Implementing System dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh: Dwi Yuliani dan Decky Irianti Kabupaten Cianjur memiliki target dalam penurunan stunting yaitu zero stunting. Penurunan angka pada target tersebut perlu kerja sama dan pelibatan dengan lintas sektor. Penilitian ini melakukan pelibatan dengan implementing system. Implementing system yaitu unit yang melaksanakan perubahan. Pada penelitian ini mencakup desain awal, identifikasi kebutuhan, rencana pengembangan, pelaksanaan desain, dan evaluasi desain akhir. Implementing system dalam penelitian ini yaitu Yayasan Usaha Mulia (YUM), Community Leader (CL), dan kader posyandu sebagai pelaksana desain. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan desain rekayasa teknologi melalui pelibatan implementing system dalam pencegahan stunting. Pada desain akhir terdapat pelibatan dari seluruh partisipan dalam menyusun handbook sebagai bagian dari peningkatan kapasitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Teknik Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pelibatan implementing system merupakan kebaruan dalam pencegahan stunting. Desain akhir pelibatan implementing system ini adalah penyusunan handbook sebagai bagian dari peningkatan kapasitas yang memuat tentang pre-post-test, materi pencegahan stunting, sharing session, dinamika kelompok, kampanye sosial dan simulasi praktik. Kata kunci: Implementing System, Peningkatan Kapasitas, Pencegahan StuntingItem Pengaruh Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif dalam Menurunkan Perubahan Suasana Hati (Mood Swing) pada Lanjut Usia di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta Timur.(Perpustakaan, 2024-10-15) MAWI SUSANTI NAHAMPUN. NRP.22.01.007; Dwi Heru Sukoco; TukinoMAWI SUSANTI NAHAMPUN. NRP.22.01.007 The Effect of Group Counseling with Progressive Muscle Relaxation in Reducing Mood Swings in the Elderly at the Bina Insan Bangun Daya 2 Social Home in East Jakarta. Supervised by: Dwi Heru Sukoco, and Tukino. Group Counseling with Progressive Muscle Relaxation is the result of psychosocial therapy technology engineering in the form of modifying group counseling therapy steps to be more effective with the involvement of progressive muscle relaxation, namely stretching the physical muscles of the elderly who experience mood swing problems at the Bina Insan Bangun Daya 2 Social Home in East Jakarta. Group Counseling with Progressive Muscle Relaxation is used to deal with the problems of the elderly who experience mood swings during group counseling. This study aims to explain the implementation of group counseling therapy with progressive muscle relaxation on reducing mood swings in the elderly. This study uses a Single Subject Design (SSD) type of A-B-A reversal. The subjects in this study were JN, AF, and SL. The target behavior observed in this study during group counseling activities was related to changes in mood (mood swings) in the elderly, namely excited conditions, feelings of fatigue, feelings of anger, and relaxed and calm conditions. The validity test of the reseacrch instrument used face validity and the reliability test used percent agreement. Then the data analysis used was visual data analysis consisting of analysis in conditions and between conditions. The results of the study indicate that Group Counseling Therapy with Progressive Muscle Relaxation has been proven to be able to reduce mood swings in the elderly, which means that Group Counseling Therapy with Progressive Muscle Relaxation has an effect on reducing mood swings in research subjects, which is known through data trend analysis with increasing and decreasing trends in the percentage of overlapping data in the analysis between conditions below 50% because the smaller the percentage of overlapping data, the stronger the influence of the intervention on changes in treatment. Keywords: Group Konseling, Progressive Muscle Relaxation, Mood Swing, Elderly, Single Subject Design ABSTRAK MAWI SUSANTI NAHAMPUN. NRP.22.01.007 Pengaruh Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif dalam Menurunkan Perubahan Suasana Hati (Mood Swing) pada Lanjut Usia di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta Timur. Dibimbing oleh: Dwi Heru Sukoco dan Tukino. Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif merupakan hasil rekayasa teknologi terapi psikososial berupa modifikasi langkah-langkah terapi konseling kelompok agar menjadi lebih efektif dengan adanya perlibatan relaksasi otot progresif yaitu peregangan otot fisik lansia yang mengalami permasalahan mood swing di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta Timur. Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif digunakan untuk menangani permasalahan lansia yang mengalami mood swing saat konseling kelompok. Penelitian ini bertujuan menjelaskan implementasi terapi konseling kelompok dengan relaksasi otot progresif terhadap penurunan mood swing lansia. Penelitian ini menggunakan Single Subject Design (SSD) jenis reversal A-B-A. Subjek dalam penelitian ini adalan JN, AF, dan SL. Perilaku sasaran yang di observasi dalam penelitian ini ketika kegiatan konseling kelompok yaitu terkait dengan perubahan suasana hati (mood swing) pada lansia yaitu kondisi bersemangat, perasaan mudah lelah, perasaan marah, dan kondisi rileks dan tenang. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka) dan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Kemudian analisis data yang digunakan yaitu analisis data visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terapi Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif telah teruji mempu menurunkan mood swing lansia yang artinya terapi Konseling Kelompok dengan Relaksasi Otot Progresif berpengaruh terhadap penurunan mood swing subjek penelitian yang diketahui melalui analisis kecenderungan data dengan trend meningkat dan menurun pada persentase data overlap pada analisis antar kondisi dibawah 50% karena semakin kecil persentase data overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan. Kata Kunci: Konseling Kelompok, Relaksasi Otot Progresif, Mood Swing, Lansia, Single Subjek Design.Item Asesmen Partisipatif Motivasional pada Program Pemberdayaan Masyarakat di Yayasan Usaha Mulia Cianjur Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) Haitami. 22.01.005.; Aribowo; Harapan Lumban GaolHaitami. 22.01.005. Asesmen Partisipatif Motivasional pada Program Pemberdayaan Masyarakat di Yayasan Usaha Mulia Cianjur Jawa Barat. Pembimbing: Aribowo dan Harapan Lumban Gaol. Penelitian ini berfokus pada upaya rekayasa teknologi asesmen pekerjaan sosial dengan kemiskinan pada profil pengubahan komunitas. yaitu Methodology for Participatory Assessment (MPA) yang digunakan untuk menemukenali masalah, kebutuhan dan potensi masyarakat secara partisipatif. Keterbatsan teknologi yang menjadi latar belakang dari rekyasa teknologi ini adalah kegagalan MPA dalam menyentuh aspek motivasi partisipan sehingga berdampak pada tingkat keberhasilan yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi desain awal teknologi asesmen partisipatif, menganilisa kebutuhan dan menyusun rencana pengembangan teknologi, dan mengimplementasikan hasil rekayasa teknologi kemudian melakukan evaluasi terhadap teknologi yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Penelitian ini melibatkan pekerja sosial, karyawan serta penerima manfaat Yayasan Usaha Mulia (YUM) dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, diskusi kelompok terfokus dan studi dokumentasi. Penelitian diawali dengan identifikasi terhadap model awal, kemudian merumuskan kebutuhan perbaikan model dan merancangan model sesuai dengan kebutuhan lokus penelitian. Setelah model terbentuk maka dilakukan implementasi rancangan model pada lokus penelitian dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi untuk mendapatkan rekomendasi model yang lebih baik. Penelitian ini mengkombinasikan metode MPA dengan motivasional interview (MI) menjadi asesmen partisipatif motivasional yang dapat dijadikan alternatif dalam melakukan asesmen pada program pemberdayaan masyarakat. Hasil implementasi model rekayasa teknologi ini mampu mengoptimalkan proses asemen melalui metode penggalian data yang digunakan untuk menemukenali masalah dan potensi serta mampu meningkatan motivasi penerima manfaat sehingga terbangun kesadaran menuju perubahan yang berkelanjutan. Kata Kunci: Metode Asesmen Partisipatif, Wawancara Motivasional, Asesmen Partisipatif Motivasional ABSTRACT Haitami. 22.01.005. Motivational Participatory Assessment in the Community Empowerment Program at Yayasan Usaha Mulia, West Java. Supervisor: Aribowo and Harapan Lumban Gaol This research focuses on the development of a technology assessment for social work in poverty alleviation within community change profiles, specifically using the Methodology for Participatory Assessment (MPA). MPA is utilized to identify problems, needs, and potentials of communities participatively. The limitation addressed by this technological development is MPA’s failure to engage participant motivation, leading to low success rates. The objectives of this study are to identify the initial design of participatory assessment technology, analyze needs, develop a technology development plan, implementating the development technology, and evaluate the resulting technology. The research employs a qualitative method with a Participatory Action Research (PAR) approach. It involves social workers, employees, and beneficiaries of the Yayasan Usaha Mulia (YUM) using data collection techniques such as in-depth interviews, observations, focus group discussions, and document studies. The study begins with identifying the initial model, formulating the necessary improvements, and designing the model based on the research locus needs. After the model is established, it is implemented at the research site and concluded with an evaluation to obtain recommendations for a better model. This research combines MPA with Motivational Interviewing (MI) into a motivational participatory assessment, which can serve as an alternative for assessments in community empowerment programs. The results of the technological development model implementation successfully optimized the assessment process through the data extraction methods used to identify problems and potentials and increased beneficiary motivation, there by fostering awareness towards sustainable change. Keywords: Methodology for Participatory Assessment, Motivational Interviewing, Motivational Participatory AssessmentItem Pengembangan Model Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Penguatan Literasi Keuangan dan Jaringan Sosial.(Perpustakaan, 2024-10-15) PUTRI MULYANI. 22.01.017.; SUSILAWATI; AEP RUSMANAPUTRI MULYANI. 22.01.017. Development of Model for Empowering Women Heads of Households Through Strengthening Financial Literacy and Social Networks. Supervisors: SUSILAWATI and AEP RUSMANA This study aims to develop a model for empowering female heads of households through strengthening financial literacy and social networks in Klender Village. This is done to improve family economic resilience. This study uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method. Participants in this study consisted of social workers, waste bank administrators, female heads of households, administrators of the Swara Peduli Indonesia Foundation Jakarta and the Pulo Kambing Foundation Administrators. Data collection was carried out through interviews, observations, documentation studies and Focus Group Discussions (FGD). Data analysis in this study is data reduction, data presentation (Data Display) and Conclusion Drawing/Verification. The implications of this study are to improve the understanding of female heads of households regarding financial literacy so that they can strengthen family financial resilience, and to develop the skills or potential of female heads of households through the training provided, namely waste management training by upcycling products that can improve their economy and income. Furthermore, the development of social networks is carried out with network development steps, namely through network mapping, network determination and strengthening cooperation with various parties. Keywords: Empowerment, Female Heads of Households, Financial Literacy, Social Networks ABSTRAK PUTRI MULYANI. 22.01.017. Pengembangan Model Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Penguatan Literasi Keuangan dan Jaringan Sosial. Pembimbing: SUSILAWATI dan AEP RUSMANA Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui penguatan literasi keuangan dan jaringan sosial di Kelurahan Klender. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari pekerja sosial, pengurus bank sampah, perempuan kepala keluarga, pengurus Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta dan Pengurus Yayasan Pulo Kambing. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data (Data Display) dan Conclusion Drawing/Verification. Hasil dari penelitian ini yaitu meningkatkan pemahaman perempuan kepala keluarga terkait literasi keuangan sehingga dapat memperkuat ketahanan keuanga keluarga, mengembangkan skill atau potensi perempuan kepala keluarga melalui pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan pengelolaan sampah dengan cara upcycling product yang dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan mereka. Selanjutnya pengembangan jaringan sosial dilakukan dengan langkah-langkah pengembangan jaringan yaitu melalui pemetaan jaringan, penetapan jaringan dan penguatan kerjasama dengan berbagai pihak. Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan Kepala Keluarga, Literasi Keuangan, Jaringan SosialItem Desain Kolaborasi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam Mencegah Masalah Anak Putus Sekolah di Desa Cibadak Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-15) ANDRE SUKMA TENKU REZA. 20.01.005.; Dwi Yuliani; Tuti KartikaANDRE SUKMA TENKU REZA. 20.01.005. Desain Kolaborasi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam Mencegah Masalah Anak Putus Sekolah di Desa Cibadak Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh Dwi Yuliani dan Tuti Kartika. Anak putus sekolah merupakan masalah yang sering terjadi di setiap wilayah di Indonesia. Faktor utama dari anak putus sekolah selain faktor ekonomi ialah kesadaran orang tua dan masyarakat. Pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan sosial yang dibutuhkannya melalui Sistem Pelayanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di tingkat kabupaten/kota yang membawahi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang telah berupaya mencegah anak putus sekolah dengan berbagai program dan bantuan. Salah satu LKS yang bergerak untuk anak ialah Yayasan Usaha Mulia (YUM) yang merupakan LKS di kabupaten Cianjur yang memiliki program bernama program Sponsorship. Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan Puskesos dengan LKS dalam pelaksanaan sosialisasi mencegah anak putus sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR) termasuk observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan Methodology Partisipatory Assesment (MPA). Temuan yang didapat, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya pendidikan 12 tahun bagi anak. Kurangnya sosialisai yang dilakukan kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan 12 tahun. Masyarakat yang mayoritas muslim lebih memilih anak untuk pesantren yang tidak ada pendidikan formal. Dengan adanya alternatif Kolaborasi Puskesos dengan LKS dapat menjadi jalan untuk mencegah anak putus sekolah melalui sosialisasi kepada masyarakat terutama tokoh masyarakat sebagai pencegahan pertama dalam mengatasi anak putus sekolah. KataKunci : Anak Putus Sekolah, Lembaga Kesejahteraan Sosial, Kolaborasi, Pusat Kesejahteraan Sosial ABSTRACT ANDRE SUKMA TENKU REZA. 20.01.005. Collaborative Design of Social Welfare Center (Puskesos) with Social Welfare Institution (LKS) in Preventing School Dropout Problems in Cibadak Village, Cianjur Regency. Supervised by : Dwi Yuliani,and Tuti Kartika. School dropouts are a common problem in every region in Indonesia. The main factor of school dropouts, besides economic factors, is the awareness of parents and the community. The government is trying to improve community access to the social services they need through the Integrated Service and Referral System (SLRT) atthedistrict/city level whichoversees the Social Welfare Center (Puskesos). Social Welfare Institutions (LKS) have tried to prevent children from dropping out of school with various programs and assistance. One oftheLKSthatworksforchildrenistheYayasanUsahaMulia(YUM)whichisan LKS in Cianjur district that has a program called the Sponsorship program. This study aims to connect Puskesos with LKS in implementing socializationto prevent children from droppingout of society. Thisstudy uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method including observation, interviews, documentation studies, and Methodology Participatory Assessment (MPA). The findings obtained, there are still many people who are not aware of theimportanceof12years ofeducation forchildren.Lack ofsocializationcarried out to the community regarding the importance of 12 years of education. The majorityof Muslimcommunities prefer children togo toIslamic boardingschools that do not have formal education. With the alternative of collaboration between Puskesos and LKS, it can be a way to prevent children from dropping out of school through socialization to the community, especially community leaders, as the first prevention indealing with children dropping out of school. Keywords: School Dropout Children, Social Welfare Institutions, Collaboration, SocialWelfareCenteItem Pengaruh Terapi Nourish-Art Terhadap Penurunan Gangguan Kecemasan Pada Remaja Korban Kekerasan Fisik Dan Seksualdi Sentra Handayani Jakarta(Perpustakaan, 2024-10-15) Tuti Nurhayati.22.01.021; Rini Hartini RA; Bambang RustantoTuti Nurhayati. 22.01.021 The Effect of Nourish-Art Therapy on Reducing Anxiety Disorders in Adolescent Victims of Physical and Sexual Violence at the Handayani Center, Jakarta. Supervised by: Rini Hartini RA and Bambang Rustanto. The technology engineering designed is Nourish-Art Therapy which is a development of Nourishment and Art Therapy. The purpose of implementing Nourish-Art therapy is to reduce anxiety levels and clients are able to express their unfinished business problems. This study uses a Single Subject Design (SSD) quantitative approach with an experimental model. with an A-B-A Reversal design. The target behavior observed is in the aspect of not focusing and the aspect of not sleeping well. The instruments used are observation, interviews, HARS questionnaires, and documentation studies. The subjects are three people who experience anxiety disorders in adolescent victims of physical and sexual violence. Based on the results of the data analysis, it was concluded that the research method applied was the SSD research method using three research subjects. The results of the study are seen from the analysis and observation of the three research subjects in the aspects of not focusing and the aspect of not sleeping well, experiencing a decrease in anxiety levels in each condition based on the tendency of the direction/trend of the graph, data analysis in conditions/situations and between conditions/situations displayed, which means that the application of Nourish-Art therapy can reduce the level of anxiety of adolescent victims of physical and sexual violence at the Handayani Center, Jakarta. So Nourish-Art therapy can be a reference in improving nourishment therapy and contribute to providing a model of nourishment therapy in social work practices with NAPZA. Keywords: Group Konseling, Progressive Muscle Relaxation, Mood Swing, Elderly, Single Subject Desig ABSTRAK Tuti Nurhayati.22.01.021 Pengaruh Terapi Nourish-Art Terhadap Penurunan Gangguan Kecemasan Pada Remaja Korban Kekerasan Fisik Dan Seksualdi Sentra Handayani Jakarta Supervised by: Rini Hartini RA and Bambang Rustanto. Rekayasa teknologi yang di rancang adalah Terapi Nourish-Art yang merupakan pengembangan dari Nourishment dan Art Therapy. Tujuan penerapan terapi Nourish-Art ini yakni untuk menurunkan tingkat kecemasan dan klien mampu mengungkapkan permasalahan unfinished bussinesnya. enelitian ini menggunakan desain Single subject Design (SSD) pendekatan kuantitatif dengan model eksperimen. dengan desain Reversal A-B-A. Perilaku sasaran yang di observasi yaitu pada aspek tidak fokus dan aspek tidur tidak nyenyak. Instrumen yang digunakan yaitu obrvasi, wawancara, kuesioner HARS, dan Studi dokumentasi. Subjek yaitu tiga orang yang mengalami gangguan kecemasan pada remaja korban kekerasan fisik dan seksual. Berdasarkan hasil analisa data disimpulkan bahwa Metode penelitian yang di terapkan yaitu metode penelitan SSD dengan menggunakan tiga subjek penelitian. Adapun hasil dari penelitian tersebut dilihat dari analisis dan observasi terhadap ketiga subjek penelitian pada aspek tidak fokus dan aspek tidur tidak nyenyak mengalami penurunan tingkat kecemasan pada setiap kondisi berdasarkan kecenderungan arah/tren grafik, analisis data dalam kondisi/situasi dan antar kondisi/situasi yang di tampilkan, yang artinya penerapan terapi Nourish-Art dapat menurunkan tingkat kecemasan remaja korban kekerasan fisik dan seksual di Sentra Handayani Jakarta. Maka terapi Nourish-Art dapat menjaadikan referensi dalam penyempurnaan terapi nourishment dan berkontribusi dalam memberikan model terapi nourishment dalam praktik pekerjaan sosial dengan NAPZA. Kata kunci: Remaja, Kekerasan Fisik dan Seksual, Kecemasan, Nourishment, Art TherapyItem Teknologi Participatory Team Workplan Dalam Penyusunan Program Kerja Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Sidhi Astu Bali.(Perpustakaan, 2024-10-15) Christopher Damian Unisi Naibaho. 21.01.014.; Moch Zaenal Hakim, Ph.D.; Susilawati, M.Si., Ph.D.,Christopher Damian Unisi Naibaho. 21.01.014. Susilawati, M.Si., Ph.D., Moch Zaenal Hakim, Ph.D. Teknologi Participatory Team Workplan Dalam Penyusunan Program Kerja Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Sidhi Astu Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penyusunan program kerja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Sidhi Astu Bali dengan mengimplementasikan teknologi Participatory Team Workplan. Desain ini dirancang guna mengatasi keterbatasan proses perencanan penyusunan program kerja LKSA Sidhi Astu, berdasarkan hasil praktium II Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan (MOPK), di mana penyusunan program kerja masih dilakukan secara individu oleh pimpinan tanpa melibatkan partisipasi aktif dari karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR), yang bertujuan untuk menciptakan proses penyusunan program kerja yang lebih inklusif dan kolaboratif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi Participatory Team Workplan berdampak positif terhadap keterlibatan karyawan dalam penyusunan program kerja. Hal ini mendorong partisipasi aktif, rasa kepemilikan, dan tanggung jawab bersama dalam pelaksanaan program. Pada model akhir, peneliti menambahkan tahapan pelibatan anak dalam proses perencanaan program kerja untuk menghasilkan program yang lebih relevan dengan kebutuhan dan kepentingan anak-anak di LKSA. Implementasi Participatory Team Workplan terbukti meningkatkan efektivitas dan kualitas perencanaan program kerja, serta menciptakan lingkungan yang lebih partisipatif dan inklusif di LKSA Sidhi Astu Bali. Kata Kunci : lembaga kesejahteraan sosial anak, partisipasi, program kerja, partisipasi anak ABSTRACT Christopher Damian Unisi Naibaho. 21.01.014. Susilawati, M.Si., Ph.D., Moch Zaenal Hakim, Ph.D. Participatory Team Workplan Technology in the Work Program Development of LKSA Sidhi Astu Bali. This study aims to develop a work program planning model at the Child Welfare Institution (LKSA) Sidhi Astu Bali by implementing the Participatory Team Workplan technology. The previous model showed limitations, where the work program planning was still carried out individually by the leadership without actively involving the participation of employees. This study uses a qualitative approach with the Participatory Action Research (PAR) method, aiming to create a more inclusive and collaborative work program planning process. Data was collected through in-depth interviews, document studies, participatory observation, and focus group discussions. The data obtained were analyzed using qualitative data analysis techniques. The results show that the implementation of the Participatory Team Workplan had a positive impact on employee involvement in work program planning. It encouraged active participation, a sense of ownership, and shared responsibility in the implementation of the programs. In the final model, the researcher added stages of children's involvement in the program planning process to produce programs that are more relevant to the needs and interests of the children at LKSA. The implementation of the Participatory Team Workplan proved to enhance the effectiveness and quality of work program planning while fostering a more participatory and inclusive environment at LKSA Sidhi Astu Bali. Key Words : human services organization, participation, child participationItem Desain Gerakan Peduli Stunting dalam Upaya Penanganan Stunting di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) Eneng Deti Nurbaeti, 22.01.026.; Dwi Yuliani, Ph.D; Suharma, Ph.DEneng Deti Nurbaeti, 22.01.026. Design of the Stunting Awareness Movement in Efforts to Handle Stunting in Mekarmukti Village, Cihampelas District, West Bandung Regency. Guided by :Dwi Yuliani, Ph.D and Suharma, Ph.D. Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years of age (toddlers) due to chronic malnutrition and recurrent infections, especially during the first 1000 days of life. In 2022, the prevalence of stunting in Indonesia will still be at 21.6% and the target for reducing the stunting rate in 2024 is 14%. West Bandung Regency itself has a stunting prevalence of 8.15% in 2022 and the number still needs to be reduced. At the research location, namely Mekarmukti Village, Cihampelas District, West Bandung Regency, data was obtained on children who were at risk of stunting every month, the latest data was February 2024, there were 22 children who were at risk of stunting based on low body weight and height. The aim of this research is to create a stunting prevention design through the Stunting Care Community Movement (Gema Penting) which involves every element of society and stunting prevention activists. This research uses a qualitative descriptive method with a Participatory Action Research (PAR) approach using indepth interview techniques, Focus Group Discussion (FGD), documentation studies and observations. The need for developing this design is the involvement of representatives from every element of society and creating a team of peer educators for stunting prevention so that stunting prevention efforts run optimally. Implementation of this design produces a Community Work Team (TKM) and peer educators who will provide outreach and education on stunting prevention to every level of society. Keyword: Stunting, Stunting prevention, Gema Penting, Peer Educators ABSTRAK Eneng Deti Nurbaeti, 22.01.026. Desain Gerakan Peduli Stunting dalam Upaya Penanganan Stunting di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing Dwi Yuliani, Ph.D dan Suharma, Ph.D Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode100 Hari Pertama Kehidupan. Pada tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6% dan target penurunan angka stunting di tahun 2024 adalah 14%. Kabupaten Bandung Barat sendiri memiliki jumlah prevalensi stunting 8,15% pada tahun 2022 dan masih harus diturunkan jumlahnya. Pada lokasi penelitian yaitu Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat, diperoleh data anak yang beresiko stunting selalu ada setiap bulan, data terbaru Februari 2024 terdapat 22 anak yang beresiko stunting berdasarkan berat badan dan tinggi badan yang kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat desain pencegahan stunting melalui Gerakan Masyarakat Peduli Stunting (GEMA PENTING) yang melibatkan setaip unsur masyarakat dan pegiat pencegahan stunting. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, Focus Group Disscussion (FGD), studi dokumentasi dan observasi. Kebutuhan dari pengembangan desain ini adalah pelibatan perwakilan setiap unsur masyarakat dan membuat tim pendidik sebaya untuk pencegahan stunting agar upaya pencegahan stunting berjalan dengan optimal. Implementasi desain ini menghasilkan Tim Kerja Masyarakat (TKM) dan pendidik sebaya yang akan melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting kepada setiap lapisan masyarakat. Kata Kunci: Stunting, Pencegahan Stunting, Gema Penting, Pendidik sebayaItem Pengembangan Ecological Monitoring Pada Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Perempuan Mandiri di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) HERDA FEBRIYANTY, 22.01.004.; Dr. Marjuki, M.Sc.; Aribowo, Ph.DHERDA FEBRIYANTY, 22.01.004. Development of Ecological Monitoring in the Community Empowerment for Independent Women Mekarmukti Village Cihampelas District West Bandung Regency. Supervisor: Dr. Marjuki, M.Sc. dan Aribowo, Ph.D. Poverty is an issue that is consistently discussed and debated in various forums, so that poverty alleviation carried out by the Indonesian Government in the last decade has been realized through programs from various sectors. One of the programs implemented in the context of poverty alleviation is community empowerment. The aim of this research is to find out and improve the design of Ecological Monitoring in Community Empowerment Programs for Independent Women. The method used in this research is a qualitative research method. Meanwhile, the research design used by researchers is Participatory Action Research (PAR) using indepth interview, observation, documentation study and FGD data collection techniques. The data sources in this research are primary data sources from community members who take part in community and stakeholder in empowerment programs. Secondary data comes from documentation studies in the form of literature and the results of other people's research. The results in the field show that monitoring during community empowerment is not going well and there is no special schedule for when monitoring is carried out so that the beneficiaries are not monitored periodically. Therefore, monitoring activities must be arranged and planned involving several stakeholders for monitoring activities. The research results show that ecological monitoring in empowerment programs that consist of PDP Sosial Mandiri Foundation, Keluarga Harapan’s Assistant, the Government of Desa Mekarmukti, community UMKM, entrepreneur and klien can be implemented and is effective for community empowerment to increase active participation from stakeholders as a resource system in the community as well as the preparation of monitoring instruments that can be used when monitoring programs. Keywords: Poverty, Community Empowerment, Ecological Monitoring ABSTRAK HERDA FEBRIYANTY, 22.01.004. Pengembangan Ecological Monitoring Pada Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Perempuan Mandiri di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: Dr. Marjuki, M.Sc. dan Aribowo, Ph.D. Kemiskinan merupakan isu yang sampai saat ini secara konsisten dibahas dan diperdebatkan di berbagai forum, sehingga penanggunalan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada satu dekade terakhir telah diwujudkan melalui program-program dari berbagai sektor. Salah satu program yang dilaksanakan dalam rangka pengentasan kemiskinan yaitu pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyempurnakan desain Pengembangan Ecological Monitoring Pada Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Perempuan Mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sedangkan desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Participatory Action Research (PAR) melalui teknik pengumpulan data Wawancara mendalam, Observasi, studi dokumentasi dan FGD. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer berasal dari warga masyarakat yang mengikuti program pemberdayaan masyarakat dan stakeholder, serta data sekunder berasal dari studi dokumentasi berupa literatur maupun hasil penelitian orang lain. hasil di lapangan menunjukkan bahwa monitoring pada saat pemberdayaan masyarakaan tidak berjalan dengan baik dan tidak ada jadwal khusus kapan dilakukannya monitoring sehingga penerima manfaat tidak dipantau secara berkala. maka dari itu, untuk kegiatan monitoring harus tersusun dan terencana yang melibatkan beberapa stakeholder untuk kegiatan monitoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ecological monitoring pada program pemberdayaan yang terdiri dari Yayasan PDP Sosial Mandiri, Pendamping PKH, Pemerintah Desa, Forum Komunitas UMKM, Pelaku usaha dan penerima manfaat dapat diimplementasikan dan efektif bagi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi aktif dari stakeholder sebagai sistem sumber yang ada di masyarakat serta tersusunnya instrument monitoring yang dapat digunakan pada saat melakukan monitoring program. Kata Kunci: Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat, Ecological MonitoringItem Capacity Building dan Pendampingan Agen Pemulihan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dalam Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA di Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-15) SORAYA LESSY. 22.01.006.; BAMBANG INDRAKENTJANA; YUTI SRI ISMUDIYATISORAYA LESSY. 22.01.006. Capacity Building and Assistance with Community Based Intervention Recovery Agent in Handling Drug Abuse in Jayagiri Village, Sindangbarang District, Cianjur Regency. Supervisor: BAMBANG INDRAKENTJANA and YUTI SRI ISMUDIYATI. The increasing abuse of narcotic drugs and psychotropic substances in Jayagiri Village, Sindangbarang District, Cianjur Regency, represents a significant issue that necessitates comprehensive intervention from the government and community elements. In addressing the issue of drug abuse in Jayagiri Village, in 2022, the National Narcotics Agency of Cianjur Regency, in collaboration with the village government, established a Community-Based Intervention (CBI) in Jayagiri Village as part of the Desa Bersinar program. Community participation is crucial in efforts to combat drug abuse. Therefore, the CBI recovery agent was established. Following its formation, this recovery agent received capacity-building to enhance knowledge and skills in implementing CBI activities/services. This study aims to develop technology engineering for capacity building and support for CBI recovery agents, focusing on the primary concept of assisting CBI recovery agents in implementing activities/services in the field, as well as community participation in program evaluation. This study employs a qualitative approach using the Participatory Action Research (PAR) method. Data collection involves documentation studies, observations, interviews, and Focus Group Discussions (FGD). Additionally, two tools or methods supporting FGD are utilized: Methodology Participatory Assessment (MPA) and Technology of Participation (ToP). The participants in the study were 14 CBI recovery agents. Data analysis employed the Miles and Huberman interactive method. The results indicated that the design of capacity building and mentoring for CBI recovery agents effectively enhanced their knowledge and skills. Furthermore, community participation in providing input or feedback on CBI activities/services was effective for the future development of the CBI program. The achieved outcome was that the implementation of CBI activities and services became more optimal and of higher quality. Keywords: Capacity Building; Mentoring: Recovery Agents; Community-Based Intervention; Community Participation. ABSTRAK SORAYA LESSY. 22.01.006. Capacity Building dan Pendampingan Agen Pemulihan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dalam Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA di Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Pembimbing: BAMBANG INDRAKENTJANA dan YUTI SRI ISMUDIYATI. Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) yang semakin marak di Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur merupakan permasalahan yang membutuhkan penanganan secara maksimal dari pemerintah dan unsur masyarakat. Dalam mengatasi permasalahan penyalahgunaan NAPZA di Desa Jayagiri, pada tahun 2022 BNN Kabupaten Cianjur bersama pemerintah desa membentuk IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat) di Desa Jayagiri yang merupakan bagian dari program Desa Bersinar. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, maka dibentuklah agen pemulihan IBM. Setelah dibentuk, agen pemulihan ini mendapatkan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan/layanan IBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rekayasa teknologi capacity building dan pendampingan agen pemulihan IBM dengan mengusung konsep utama yakni kegiatan pendampingan terhadap agen pemulihan IBM dalam melaksanakan kegiatan/layanan di lapangan, serta partisipasi masyarakat dalam evaluasi program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), serta menggunakan 2 alat atau metode yang mendukung FGD, yaitu Methodology Participatory Assessment (MPA) dan Technology of Participation (ToP). Partisipan penelitian yakni 14 orang agen pemulihan IBM. Analisis data menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain capacity building dan pendampingan agen pemulihan IBM efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agen pemulihan IBM. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan atau feedback terhadap kegiatan/layanan IBM efektif untuk pengembangan program IBM ke depannya. Outcome yang dicapai adalah pelaksanaan kegiatan dan layanan IBM menjadi lebih optimal dan berkualitas. Kata Kunci: Capacity Building; Pendampingan; Agen Pemulihan; Intervensi Berbasis Masyarakat; Partisipasi Masyarakat.Item Rekayasa Teknologi Workshop Perencanaan Partisipatif dengan Business Model Canvas dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Yayasan Usaha Mulia Cipanas Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-14) SANDI SANTIKA. 22.01.013.; THERESIA MARTINA MARWANTI; DENTI KARDETIABSTRACK SANDI SANTIKA. 22.01.013. Technology Development of a Workshop for Participatory Planning Using Business Model Canvas to Empower SocioEconomic Vulnerable Women at the Yayasan Usaha Mulia Cipanas, Cianjur Regency. Supervisor : THERESIA MARTINA MARWANTI and DENTI KARDETI. Families led by women tend to experience higher levels of poverty than families led by men. This problem occurs because of the double burden, between earning a living and taking care of the household. Empowered female heads of families have the ability to create economic progress, one of which is by planning joint business groups. This research aims to develop a design of workshop for participatory planning with a business model canvas (BMC) to empower Socially Economically Vulnerable Women (PRSE). The research location is the Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cipanas, Cianjur Regency. This research uses a qualitative method with a Participatory Action Research (PAR) approach. The research subjects consisted of a target group, namely PRSE, and an interest group, namely administrators and social workers at YUM. Eight research informants were determined using purposive sampling. Data collection was carried out through in-depth interviews, observation, documentation studies, and Focus Group Discussions (FGD). Data analysis uses the Miles and Huberman model. The research results show that the initial workshop design implemented by YUM did not answer community needs. Therefore, this research developed it based on needs. Once implemented, the results show that the design of workshop for participatory planning with BMC that was developed can increase the empowerment of PRSE. This was marked by the results of the pretest posttest and reflection results which showed an increase in PRSE knowledge about entrepreneurship and as a group they were able to implement BMC tools. BMC is a canvas or image to make it easier to see a picture of an entrepreneurial idea. Based on this, the technology development of a workshop for participatory planning with BMC has a positive impact on PRSE empowerment. Keyword : Socioeconomic Vulnerable Women, Technology of Participation, Workshop, Business Model Canvas ABSTRAK SANDI SANTIKA. 22.01.013. Rekayasa Teknologi Workshop Perencanaan Partisipatif dengan Business Model Canvas dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Yayasan Usaha Mulia Cipanas Kabupaten Cianjur. Pembimbing: THERESIA MARTINA MARWANTI and DENTI KARDETI. Keluarga yang dipimpin oleh perempuan cenderung mengalami tingkat kemiskinan yang lebih tinggi daripada keluarga yang dipimpin oleh laki-laki. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya beban ganda, antara mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Perempuan kepala keluarga yang berdaya memiliki kemampuan untuk menciptakan kemajuan ekonomi, salah satunya dengan merencanakan kelompok usaha bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain workshop perencanaan partisipatif dengan business model canvas (BMC) dalam upaya pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE). Lokasi penelitian di Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cipanas Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Subjek penelitian terdiri dari target group yaitu PRSE dan interest group yaitu pengurus dan pekerja sosial di YUM. Informan penelitian sebanyak 8 orang ditentukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain awal workshop yang dilaksanakan YUM belum menjawab kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkannya berdasarkan kebutuhan. Setelah diimplementasikan, hasil menunjukkan bahwa desain workshop perencanaan partisipatif dengan BMC yang dikembangkan, dapat meningkatkan keberdayaan PRSE. Ini ditandai dengan hasil pretest posttest dan hasil refleksi yang menunjukkan peningkatan pengetahuan PRSE tentang kewirausahaan dan secara kelompok mampu mengimplementasikan tools BMC. BMC merupakan sebuah kanvas atau gambar untuk memudahkan dalam melihat gambaran ide wirausaha. Berdasarkan hal tersebut, maka rekayasa teknologi workshop perencanaan partisipatif dengan BMC berdampak positif terhadap pemberdayaan PRSE. Kata Kunci : Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Technology of Participation, Workshop, Business Model CanvasItem Brief Strategic Family Therapy-Working Memory Training Dalam Mengurangi Perilaku Menarik Diri Penyandang Skizofrenia di Sentra Phalamartha Sukabumi.(Perpustakaan, 2024-10-14) ANNISA CHYKA AULIA. 2201028.; R. Enkeu Agiati; Krisna Dewi SetianingsihABSTRAK ANNISA CHYKA AULIA. 2201028. Brief Strategic Family Therapy-Working Memory Training Dalam Mengurangi Perilaku Menarik Diri Penyandang Skizofrenia di Sentra Phalamartha Sukabumi. Dosen Pembimbing R. Enkeu Agiati dan Krisna Dewi Setianingsih. Perilaku menarik diri merujuk pada aktivitas subjek penelitian meliputi tidak dapat memulai interaksi dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang, dan menunggu instruksi instruktur untuk berkegiatan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang BSFT-WMT dalam mengurangi perilaku menarik diri penyandang skizofrenia. Subjek penelitian yaitu tiga orang penerima manfaat yang memiliki permasalahan perilaku menarik diri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) desain reversal A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Alat ukur penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity, sedangkan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dan percent agreement. Teknik analisa data menggunakan teknik analisa data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku menarik diri subjek berkurang dengan menggunakan BSFT-WMT, dalam arti bahwa BSFT-WMT berpengaruh terhadap perilaku menarik diri subjek penelitian. Kata Kunci: Perilaku Menarik Diri, Brief Strategic Family Therapy, Working Memory Training, Penyandang Skizofrenia, Keluarga. ABSTRACT ANNISA CHYKA AULIA. 2201028. Brief Strategic Family Therapy-Working Memory Training in Reducing Withdrawal Behavior of People with Schizophrenia at Phalamartha Social Rehabilitation Center in Sukabumi. Supervisors R. Enkeu Agiati and Krisna Dewi Setianingsih. Withdrawal behavior refers to research subject activities including not able to initiate interactions with other people, avoiding contact with people, and must wait for the instructor's instructions to carry out the activity. The purpose of the research is to describe and analyze BSFT-WMT in handling the withdrawal behavior of people with schizophrenia. The research subjects were three beneficiaries who had problems with withdrawal behavior. The research method used is quantitative with Single Subject Design (SSD) with A-B-A reversal design. The data collection techniques used are observation, questionnaires, and documentation studies. The research gathered information from primary and secondary data sources. The research measuring tool is the rating scale. The validity test of measuring instrument use face validity, and the reliability test used Cronbach alpha and percent agreement. The data analysis technique uses quantitative data analysis techniques. The research results demonstrated that using BSFT-WMT reduced the subject's withdrawal behavior, indicating that BSFT-WMT influenced the subject's withdrawal behavior. Keywords: Withdrawal Behavior, Brief Strategic Family Therapy, Working Memory Training, People with Schizophrenia, FamilyItem Implementasi Cognitive Behavior Therapy dengan Assertive Training (CBT-A) dalam Menurunkan Perilaku Narsistik Penyandang Disabilitas Fisik di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-14) NOVA TIFFANY SOFAYNDI, 2201027.; Rini Hartini Rinda Andayani; Ayi HaryaniABSTRAK NOVA TIFFANY SOFAYNDI, 2201027. Implementasi Cognitive Behavior Therapy dengan Assertive Training (CBT-A) dalam Menurunkan Perilaku Narsistik Penyandang Disabilitas Fisik di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi. Dosen Pembimbing : Rini Hartini Rinda Andayani dan Ayi Haryani. Penyandang disabilitas fisik menghadapi berbagai tantangan, antara lain keterbatasan mobilitas, kesulitan mencari pekerjaan, ketergantungan pada orang lain, gangguan kesehatan dan tantangan psikososial, salah satunya memiliki perilaku narsistik. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan masalah sosial terutama dalam hubungan interpersonal. Selama ini, pekerja sosial di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi menggunakan Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk menangani permasalahan klien. Namun, CBT yang diberikan belum mengikuti prosedur standar. Hal ini menyebabkan masalah klien tidak terselesaikan secara optimal. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu menerapkan CBT yang terstandar dan mengembangkan teknik CBT dengan Assertive Training yang menjadi sebuah teknologi rekayasa baru yang disebut CBT-A. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah CBT-A berpengaruh dalam menurunkan perilaku narsistik pada penyandang disabilitas fisik di STPL Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode SSD dengan desain A-B-A. Subjek penelitian adalah tiga orang penyandang disabilitas yang memiliki masalah perilaku narsistik. Perilaku narsistik yang diukur dalam penelitian ini meliputi perilaku menyombongkan diri, merendahkan orang lain, dan menuntut untuk diistimewakan. Hasil pelaksanaan CBT-A diukur melalui kuesioner Narcissistic Personality Inventory (NPI) sebelum dan sesudah pelaksanaan CBT-A, serta analisis data dalam kondisi dan antar kondisi yang menunjukkan adanya penurunan perilaku narsistik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan CBT-A terbukti berpengaruh dalam menurunkan perilaku narsistik ketiga subjek penelitian. Kata Kunci : Penyandang Disabilitas Fisik, Narsistik, Cognitive Behavior Therapy dan Assertive Training. ABSTRACT NOVA TIFFANY SOFAYNDI, 2201027. Implementation of Cognitive Behavior Therapy with Assertive Training (CBT-A) in Reducing Narcissistic Behavior of Persons with Physical Disabilities at the Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi City. Supervisors: Rini Hartini Rinda Andayani dan Ayi Haryani. People with physical disabilities face a variety of challenges, including limited mobility, difficulty finding employment, dependence on others, health problems and psychosocial challenges, one of which is having narcissistic behavior. If not handled properly, this condition can lead to social problems, especially in interpersonal relationships. So far, social workers at the Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi have used Cognitive Behavior Therapy (CBT) to deal with client problems. However, the CBT provided has not followed standard procedures. This causes the client's problem to not be resolved optimally. Therefore, the researcher felt the need to apply standardized CBT and develop CBT techniques with Assertive Training which became a new engineering technology called CBTA. The purpose of this study is to determine whether CBT-A has an effect in reducing narcissistic behavior in people with physical disabilities at STPL Bekasi. The research method used is SSD method with A-B-A design. The research subjects were three people with disabilities who had narcissistic behavior problems. Narcissistic behaviors measured in this study include bragging behavior, putting others down, and demanding to be privileged. The results of the implementation of CBT-A were measured through the Narcissistic Personality Inventory (NPI) questionnaire before and after the implementation of CBT-A, as well as data analysis within conditions and between conditions which showed a decrease in narcissistic behavior. Thus, it can be concluded that the implementation of CBT-A proved to be influential in reducing the narcissistic behavior of the three research subjects. Keywords: People with Physical Disabilities, Narcissism, Cognitive Behavior Therapy, Assertive Training.Item The Effect of Implementation of CBT Technique “ABC+PC” in Reducing the Tendency of Relapse of Victims of Drug Abuse in Sentra Galih Pakuan Bogor.(Perpustakaan, 2024-10-14) ASTI MUSTIKAATI, 21.01.008.; UKE HANI RASALWATI; EPI SUPIADIABSTRACT ASTI MUSTIKAATI, 21.01.008. The Effect of Implementation of CBT Technique “ABC+PC” in Reducing the Tendency of Relapse of Victims of Drug Abuse in Sentra Galih Pakuan Bogor. Supervisor: UKE HANI RASALWATI dan EPI SUPIADI. Substance abuse is a complex issue where victims do not fully recover or permanently escape from their addictive behaviors. One of the biggest challenges is the high likelihood of relapse. This study aims to assess the implementation of the Cognitive Behavioral Therapy (CBT) "ABC+PC" technique in reducing relapse tendencies among clients undergoing rehabilitation at Sentra Galih Pakuan Bogor. The research adopts a quantitative approach with a Single Subject Design method, specifically using the A-B-A reversal design with 2 subjects. Data were collected using questionnaires and event recording as research instruments. Instrument validity was tested through face and construct validity, while reliability was assessed through direct observation by the researcher and addiction counselors, as well as by calculating the percent agreement. The results showed that the implementation of the CBT "ABC+PC" technique had a positive effect on reducing relapse tendencies in both research subjects. This positive impact is evidenced by a low percentage of overlap, indicating the effectiveness of this technique in preventing relapse. In conclusion, the CBT "ABC+PC" technique can be considered an effective intervention to reduce relapse tendencies in substance abuse victims. Keywords : CBT, Relapse, Victims of Drug Abuse ABSTRAK ASTI MUSTIKAATI, 21.01.008. Pengaruh Implementasi Teknik CBT “ABC+PC” terhadap Penurunan Kecenderungan Relapse Korban Penyalahgunaan Napza Di Sentra Galih Pakuan Bogor. Dosen Pembimbing: UKE HANI RASALWATI dan EPI SUPIADI. Penyalahgunaan NAPZA merupakan isu masalah, di mana korban penyalahguna tidak sepenuhnya dapat sembuh atau terbebas dari perilaku adiksinya secara permanen. Salah satu tantangan terbesar adalah tingginya kemungkinan terjadinya relapse atau kekambuhan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji implementasi teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) "ABC+PC" dalam mengurangi kecenderungan relapse pada klien yang sedang menjalani rehabilitasi di Sentra Galih Pakuan Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian Single Subject Design, khususnya menggunakan desain reversal A-B-A terhadap 2 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pencatatan kejadian sebagai instrumen penelitian. Uji validitas instrumen dilakukan melalui validitas muka dan konstruksi, sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan pengamatan langsung oleh peneliti dan konselor adiksi serta menghitung persentase kesepakatan (percent agreement). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi teknik CBT "ABC+PC" memberikan pengaruh positif terhadap penurunan kecenderungan relapse pada kedua subjek penelitian. Pengaruh positif ini ditunjukkan melalui persentase overlap yang rendah, yang mengindikasikan efektivitas teknik ini dalam mencegah kekambuhan. Kesimpulannya adalah teknik CBT "ABC+PC" dapat dijadikan salah satu intervensi yang efektif terhadap penurunan kecenderungan relapse pada korban penyalahgunaan NAPZA. Kata Kunci : CBT, Relapse, Korban Penyalahgunaan NAPZAItem Desain Pengembangan Program Intervensi Berbasis Masyarakat melalui Gerakan Bersama Cegah Kekambuhan Napza.(Perpustakaan, 2024-10-14) ANISA DEWI SETYOWATI, 2201023.; Didiet Widiowati; Helly OcktiliaABSTRAK ANISA DEWI SETYOWATI, 2201023. Desain Pengembangan Program Intervensi Berbasis Masyarakat melalui Gerakan Bersama Cegah Kekambuhan Napza. Dosen Pembimbing : Didiet Widiowati, Helly Ocktilia. Kekambuhan (relapse) merupakan kondisi penggunaan napza kembali pascarehabilitasi. Upaya pencegahan kekambuhan telah dilaksanakan IBM Desa Jayagiri Kabupaten Cianjur Selatan melalui edukasi pada perkumpulan keluarga eks klien. Namun pelaksanaan edukasi tersebut belum melibatkan seluruh keluarga eks klien dan masyarakat sehingga hasilnya belum optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi desain awal, kebutuhan pengembangan, perencanaan pengembangan, implementasi, dan desain akhir Gerakan Bersama Cegah Kekambuhan Napza (GEBRAKAN) guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemulihan eks klien pascarehabilitasi yang dilaksanakan berkelanjutan sehingga meminimalisir kekambuhan napza yang terjadi (Continuum Rehabilitation). Metode penelitian menggunakan Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Partisipan penelitian meliputi 5 orang eks klien, 5 keluarga eks klien, 14 agen pemulihan IBM, 12 tokoh masyarakat, dan 1 staf BNNK Cianjur. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi GEBRAKAN melalui serangkaian proses partisipatif dinilai telah mampu menjadi gerakan pencegahan kekambuhan yang dilaksanakan IBM bukan hanya menyasar pada eks klien saja melainkan melibatkan keluarga-keluarga serta masyarakat di sekitar eks klien. Melalui GEBRAKAN, IBM memfokuskan gerakan pada peningkatan pemahaman dan peningkatan akses informasi akan pentingnya pencegahan kekambuhan, peningkatan pengawasan perkembangan pemulihan eks klien pascarehabilitasi, tersedianya media pelaporan jika terjadi indikasi kekambuhan, hingga pelibatan eks klien dalam aktivitas masyarakat. Kata Kunci: Intervensi Berbasis Masyarakat, Relapse, Napza, Rehabilitasi Berkelanjutan. ABSTRACT ANISA DEWI SETYOWATI, 2201023. Design of the Community-Based Intervention Development Program through the Joint Movement to Prevent Drug Relapse. Supervisor: Didiet Widiowati, Dr. Helly Ocktilia. Relapse is a condition of using drugs after rehabilitation. Relapse prevention efforts have been implemented by IBM Jayagiri Village, South Cianjur Regency, through education at ex-client family associations. However, the education has not involved all ex-client families and the community so the results have not been optimal. The purpose of this study is to identify the initial design, development needs, development planning, implementation, and final design of the Joint Movement to Prevent Drug Relapse to create an environment conducive to the recovery of ex-clients after rehabilitation which is carried out continuously to minimize relapse that occurs (Continuum Rehabilitation). The research method used Participatory Action Research (PAR) with a qualitative approach. Data collection was carried out through focus group discussions, interviews, observations, and documentation studies. Research participants included 5 ex-clients, 5 families of ex-clients, 14 IBM recovery agents, 12 community leaders, and 1 BNNK Cianjur staff. The results showed that the implementation of GEBRAKAN through a series of participatory processes was considered to have been able to become a relapse prevention movement carried out by IBM not only targeting ex-clients but involving families and communities around ex-clients. Through GEBRAKAN, IBM focuses on increasing understanding and improving access to information on the importance of relapse prevention, of the importance of relapse prevention, increasing supervision of the progress of ex-client recovery after rehabilitation, the availability of reporting media if there are indications of relapse, and involving ex-clients in community activities. Keywords: Community Based Intervention, Relapse, Drugs, Continuum Rehabilitation.Item Implementasi Konseling Time Out Conditioning dalam Mengurangi Perilaku Marah pada Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) FIRDHA DEWI OKTAVIANI, 22.01.031.; Raden Enkeu Agiati; SakroniFIRDHA DEWI OKTAVIANI, 22.01.031. Implementation of Time Out Conditioning Counseling in Reducing Angry Behavior in People with Visual Sensory Disabilities at the Pangudi Luhur Bekasi Integrated Center. Supervisor: Raden Enkeu Agiati and Sakroni. Angry behavior refers to the activities of research subjects which include angry shouting or raising the tone of speech, crying excessively, not wanting to attend class. The research subjects were three adults with visual sensory disabilities. This research aims to describe how time out conditioning counseling can reduce angry behavior in people with visual sensory disabilities, as well as to obtain an empirical picture and analyze the subject's angry behavior before implementing counseling with time out conditioning, angry behavior during the implementation of counseling with time out conditioning, and angry behavior after implementing counseling with time out conditioning. The research method uses quantitative methods with a single subject design model A-B-A, namely baseline A1, intervention B, and baseline A2 conditions. Data collection techniques use observation, questionnaires and documentation studies. The validity test of the measuring instrument used is a face validity test, while the reliability test uses percent agreement. The data analysis technique used is analysis within conditions and analysis between conditions. The research results showed that angry behavior was reduced by implementing counseling time out conditioning in subjects with visual sensory disabilities. Keywords: Counseling, Time-Out Conditioning, People with Visual Sensory Disabilities, Anger. ABSTRAK FIRDHA DEWI OKTAVIANI, 22.01.031. Implementasi Konseling Time Out Conditioning dalam Mengurangi Perilaku Marah pada Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Dosen Pembimbing: Raden Enkeu Agiati dan Sakroni. Perilaku marah merujuk pada aktivitas subjek penelitian yang meliputi marah yang berteriak atau meninggikan nada biacara, menangis berlebihan, tidak mau mengikuti kelas. Subjek penelitian adalah tiga penyandang disabilitas sensorik netra dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana konseling time out conditioning dapat mengurangi perilaku marah pada penyandang disabilitas sensorik netra, serta untuk memperoleh gambaran secara empiris dan menganalisis tentang perilaku marah subjek sebelum implementasi konseling dengan time out conditioning, perilaku marah selama implementasi konseling dengan time out conditioning, dan perilaku marah sesudah implementasi konseling dengan time out conditioning. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan single subject design model A-BA yaitu kondisi baseline A1, intervensi B, dan baseline A2. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur yang digunakan adalah uji validitas muka, sedangkan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku marah berkurang dengan implementasi konseling time out conditioning pada subjek penyandang disabilitas sensorik netra. Kata Kunci: Konseling, Time-Out Conditioning, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, MarahItem Model Motivational Collaborative Learning Dalam Capacity Building Bagi Pelaku UMKM di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-10) KHAERUL AMRI. 2201022.; Tuti Kartika, M.Si., Ph.D.,; Dr. Nurjanah, M.PdKHAERUL AMRI. 2201022. Motivational Collaborative Learning Model in Capacity Building for MSME Actors in Mekarmukti Village, Cihampelas District, West Bandung Regency. Mentor Name : Tuti Kartika, M.Si., Ph.D., dan Dr. Nurjanah, M.Pd Increasing the capacity of MSMEs is important because it can encourage an increase in the quality of life, independence, and economic welfare for the community. The research method uses Participatory Action Research (PAR) as a research design that is able to involve the active participation of components of micro-business actors in Mekarmukti Village. The primary data sources in this study were the Head of Mekarmukti Village, 2 staff of the Mekarmukti village government, and 10 MSME actors in Mekarmukti Village, while the secondary data sources came from a documentation study consisting of the profile of Mekarmukti Village. The data collection technique used in-depth interviews. The results of the study showed that capacity development includes education and training, regulatory and institutional reform, knowledge, technology, and also financial assistance. Basically, it is the development of capacity (capacity building) or human power in determining their future, both personally and as a group of people, both men and women, with the aim of actualizing the potentials they have. The refinement of this motivational collaborative learning technology with the motiv capacity building method is very effective and efficient in its implementation because the stages can be perfectly understood by the training participants. Keywords: Capacity Building, Motivational Collaborative Learning, UMKM ABSTRAK KHAERUL AMRI. 2201022. Model Motivational Collaborative Learning Dalam Capacity Building Bagi Pelaku UMKM di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Nama Pembimbing : Tuti Kartika, M.Si., Ph.D., dan Dr. Nurjanah, M.Pd Peningkatan kapasitas UMKM penting dilakukan karena dapat mendorong peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat. Metode penelitian menggunakan Participatory Action Research (PAR) sebagai desain penelitian yang mampu melibatkan partisipasi aktif komponen para pelaku usaha mikro di Desa Mekarmukti. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Mekarmukti, 2 orang staf pemerintah desa Mekarmukti, dan 10 orang pelaku UMKM di desa Mekarmukti, sedangkan sumber data sekunder berasal dari studi dokumentasi yang terdiri dari profil Desa Mekarmukti. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas termasuk di dalamnya pendidikan dan pelatihan, reformasi aturan dan kelembagaan, pengetahuan, teknologi, dan juga asistensi keuangan. Pada dasarnya adalah pengembangan kapasitas (capacity building) atau daya manusia dalam menentukan masa depannya, baik secara pribadi, maupun sebagai kelompok masyarakat baik laki-laki maupun perempuan dengan tujuan untuk mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki baik. Penyempurnaan teknologi Motivational collaborative learning ini dengan metode motiv capacity building sangat efektif dan efisien dalam pelaksanaannya karena tahapannya mampu di pahami secara sempurna oleh peserta pelatihan. Kata Kunci: Capacity Building, Motivational Collaborative Learning, UMKMItem Implementasi REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy Dan Thought Stopping) dalam Mengatasi Kecemasan Korban Penyalahgunaan Napza Di Yayasan Generasi Jabez Indonesia Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-10) Anita Pradika Rahmawati. 22.01.019.; Admiral Nelson Aritonang; Moch. Zaenal HakimAnita Pradika Rahmawati. 22.01.019. Implementasi REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy Dan Thought Stopping) dalam Mengatasi Kecemasan Korban Penyalahgunaan Napza Di Yayasan Generasi Jabez Indonesia Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat. Dosen Pembimbing : Admiral Nelson Aritonang dan Moch. Zaenal Hakim Proses pemulihan dalam program rehabilitasi di dalam lembaga sebagai penanganan kuratif, memiliki beberapa tantangan. Salah satunya perasaan klien yang berkecamuk terkait bagaimana penerimaan lingkungan kepadanya setelah rehabilitasi selesai. Menurut (Nasution,2007) adanya penolakan dari lingkungan dan sulitnya berinteraksi dapat menggagalkan komitmen mereka untuk pulih dari kecanduan. Hal ini menimbulkan kecemasan bagi klien akan kekambuhan akibat tidak sanggup menghadapi tekanan sosial. Penelitian berfokus pada salah satu terapi yang telah direkayasa peneliti saat praktikum di Sentra Galih Pakuan Bogor yaitu REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy dan Thought Stopping) guna mengatasi kecemasan. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris dan melakukan analisis kecemasan subyek penelitian sebelum, saat dan setelah implementasi REBT Stop serta pengaruhnya terhadap kecemasan subjek. Metode penelitian menggunakan single subject design (SSD) desain A-B-A jenis reversal. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Alat ukur yang digunakan yaitu pedoman pengamatan dan alat ukur baku sebagai penguat ialah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji validitas menggunakan uji validitas muka sedangkan uji reliabilitas menggunakan persentasi kesepakatan. Teknik pengumpulan data yaitu kuisioner, observasi, studi dokumentasi, kemudian dianalisis melalui analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Generasi Jabez Indonesia yang memberikan layanan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan Napza(KPN). Penelitian ini dilaksanakan pada 3 KPN yang memiliki gejala kecemasan di Yayasan Generasi Jabez Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh implementasi REBT Stop dalam mengatasi kecemasan subjek berdasarkan hasil analisis baik analisis data dalam kondisi maupun antar kondisi yang menunjukkan trend menurun pada data dimana artinya frekuensi perilaku kecemasan subjek berkurang,. Selain itu diperkuat dengan tingkat kecemasan subjek yang menurun ditunjukkan oleh penurunan skor HARS sebelum pelaksanaan intervensi dan setelah intervensi. Kata Kunci : Korban Penyalahguna Napza, Rational Emotive Behavior, Kecemasan, Thought Stopping. ABSTRACT Anita Pradika Rahmawati. 01.22.019. Implementation of REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy and Thought Stopping) in Overcoming Anxiety of Drug Abuse Victims at the Indonesian Jabez Generation Foundation, Bandung Regency. Supervisors: Admiral Nelson Aritonang and Moch. Zaenal Hakim The recovery process in institutional rehabilitation programs as curative treatment has several challenges. One of them is the client's raging feelings regarding how the environment will accept him after rehabilitation is complete. According to (Nasution, 2007) rejection from the environment and difficulty interacting can thwart their commitment to recovering from addiction. This creates anxiety for clients about relapse due to not being able to face social pressure. The research focuses on one of the therapies that researchers have engineered during their practicum at the Galih Pakuan Bogor Center, namely REBT Stop (Rational Emotive Behavior Therapy and Thought Stopping) to overcome anxiety. The aim of the research is to obtain an empirical picture and conduct an analysis of the research subjects' anxiety before, during and after the implementation of REBT Stop and its effect on the subjects' anxiety. The research method uses a single subject design (SSD) A-B-A reversal type design. The data sources in this research are primary and secondary data sources. The measuring instrument used is an observation guide and the standard measuring instrument as reinforcement is the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The validity test uses a face validity test while the reliability test uses the percentage of agreement. Data collection techniques are questionnaires, observation, documentation studies, then analyzed through analysis within conditions and between conditions. The research was carried out at the Indonesian Jabez Generation Foundation which provides rehabilitation services for victims of drug abuse (KPN). This research was carried out on 3 KPNs who had symptoms of anxiety at the Indonesian Jabez Generation Foundation. The research results show that there is an effect of implementing REBT Stop in overcoming the subject's anxiety based on the results of analysis, both data analysis within conditions and between conditions, which shows a decreasing trend in the data, which means that the frequency of the subject's anxious behavior decreases. Apart from that, it was strengthened by the decrease in the subject's anxiety level as indicated by the decrease in HARS scores before the implementation of the intervention and after the intervention. Keywords: Victims of Drug Abuse, Rational Emotive Behavior, Anxiety, Thought Stopping.Item Pengaruh Terapi Assertive Training dan Terapi Keluarga Strategis terhadap Keterbukaan Diri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kepada Orang Tua Asuh di Sentra Hndayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-10-10) SITTI ALAWIYAH SABARUDDIN, 22.01.003.; ADMIRAL NELSON ARITONANG; JUMAYAR MARBUNSITTI ALAWIYAH SABARUDDIN, 22.01.003. The Influence of Assertive Training Therapy and Strategic Family Therapy on Children's SelfDisclosure in Faces with the Law to Foster Parents at Sentra Handayani Jakarta. Supervisor: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan JUMAYAR MARBUN. Children's self-disclosure in dealing with the law (ABH) is not only influenced by the subject's internal factors but is also influenced by the environment. The selfdisclosure of children in contact with the law (ABH) at the Handayani Center is included in the moderate category where they are only open with social workers and other children, so it is necessary to implement a combination of assertive training therapy and strategic family therapy. This research aims to determine the subject's level of self-disclosure before, during and after the implementation of therapy and to determine the effect of implementing assertive training therapy and strategic family therapy. This research uses a quantitative approach with an experimental method or Single Subject Design (SSD) A-B-A model. Data collection was carried out by interviews, filling out questionnaires and observation. This research uses analysis within conditions and analysis between conditions. Through assessment and pre-test, it was discovered that the three subjects had a moderate level of self-disclosure. The results of the research show that there is a change in the level of self-disclosure of Children in Conflict with the Law (ABH) to foster parents. This can be seen from the subjects starting to frequently ask to talk and tell stories, being able to choose the right time to talk, the amount of information given and telling people about their problems. foster parents. This increase is also proven by the results of analysis within conditions and between conditions which show an increasing trend, increasing data traces, increasing levels of change and smaller data overlap. Apart from that, the results of measurements using a questionnaire (post-test) show a significant increase in scores. quite significant. Keywords: Assertive training therapy, Strategic Family Therapy, Self Disclosure, Children in Conflict with the Law (ABH). ABSTRAK SITTI ALAWIYAH SABARUDDIN, 22.01.003. Pengaruh Terapi Assertive Training dan Terapi Keluarga Strategis terhadap Keterbukaan Diri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kepada Orang Tua Asuh di Sentra Hndayani Jakarta. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan JUMAYAR MARBUN. Keterbukaan diri anak dalam menghadapi hukum (ABH) tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal subjek tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Keterbukaan diri anak yang berhubungan dengan hukum (ABH) di Balai Handayani termasuk dalam kategori sedang dimana mereka hanya terbuka dengan pekerja sosial dan anak lain, sehingga perlu diterapkan kombinasi terapi pelatihan asertif dan strategi. terapi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbukaan diri subjek sebelum, saat dan sesudah penerapan terapi serta mengetahui pengaruh penerapan terapi pelatihan asertif dan terapi keluarga strategis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen atau model Single Subject Design (SSD) A-B-A. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengisian angket dan observasi. Penelitian ini menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Melalui asesmen dan pre-test diketahui bahwa ketiga subjek memiliki tingkat keterbukaan diri sedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan tingkat keterbukaan diri Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kepada orang tua asuh. Hal ini terlihat dari subjek yang mulai sering mengajak bicara dan bercerita, mampu memilih waktu yang tepat untuk berbicara, banyaknya informasi yang diberikan dan menceritakan permasalahannya kepada orang lain. orang tua asuh. Peningkatan tersebut juga dibuktikan dengan hasil analisis dalam kondisi dan antar kondisi yang menunjukkan tren meningkat, jejak data semakin meningkat, tingkat perubahan semakin meningkat dan tumpang tindih data semakin kecil. Selain itu, hasil pengukuran dengan menggunakan angket (post-test) menunjukkan peningkatan skor yang signifikan. cukup signifikan. Kata Kunci: Terapi Assertive training, Terapi Keluarga Strategis, Keterbukaan Diri, Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).