Penerimaan Diri Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Kabupaten Purworejo.

Abstract

AZZAHRA DEVA INFINITI, 20.04.332 Penerimaan Diri Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Kabupaten Purworejo. Dosen Pembimbing: Kanya Eka Santi dan Diana. Penerimaan diri merupakan kemampuan yang dimiliki oleh anak korban tindak kekerasan seksual untuk dapat dengan baik menerima keberadaan dirinya terhadap fisik, psikis, dan sosialnya serta memahami dan merespon identitas mereka setelah melalui pengalaman kekerasan seksual, penerimaan ini memerlukan dukungan sosial dari orangorang sekitar yaitu keluarga, sekolah, dan komunitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam penerimaan diri anak korban tindak kekerasan seksual di Kabupaten Purworejo melalui pertanyaan penelitian: (1) karakteristik anak korban tindak kekerasan seksual di Kabupaten Purworejo, (2) pengalaman anak korban tindak kekerasan seksual terhadap kondisi fisik, psikis, dan sosial, (3) memahami dan merespon identitas anak korban tindak kekerasan seksual, (4) faktor yang memengaruhi penerimaan diri, (5) harapan anak korban tindak kekerasan seksual terhadap keluarga, sekolah, dan komunitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik menentukan sumber data menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga informan dapat menerima diri setelah pengalaman tindak kekerasan seksual yang dialaminya. (1) Anak korban tindak kekerasan seksual merawat tubuhnya sehingga memandang cantik dan sehat. Anak korban tindak kekerasan seksual juga memiliki perasaan inferioritas dan memiliki hubungan yang bervariasi dengan keluarga, teman di rumah, guru, dan teman di sekolah. (2) Dalam memahami dan merespon identitas anak korban tindak kekerasan seksual adalah keterbukaan, keaktifan, pemahaman tentang penerimaan diri, menjalankan peran sebagai anak, menjalankan peran sebagai pelajar, menikmati masa muda, serta merespon atas penolakan dan kritikan. (3) Faktor yang memengaruhi penerimaan diri adalah semangat, motivasi, tidak mengalami gangguan emosional yang berat, dan sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan. (4) Anak korban tindak kekerasan seksual memiliki harapan terhadap keluarga, sekolah, dan komunitasnya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapat gambaran terkait adanya kesenjangan pada perasaan inferioritas dan interaksi anak korban tindak kekerasan seksual dengan keluarga. Oleh sebab itu peneliti mengusulkan program yaitu Program Peningkatan Resiliensi Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual di Kabupaten Purworejo. Kata Kunci: Penerimaan Diri, Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual, Kabupaten Purworejo

Description

Keywords

Penerimaan Diri, Anak Korban Tindak Kekerasan Seksual, Kabupaten Purworejo

Citation

Collections