Bridging Social Capital Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam Penanganan Stunting di Desa Sukarasa Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.

dc.contributor.authorYOHANDI FAHRUL FAUJI, NRP. 20.03.101
dc.contributor.authorAdmiral Nelson Aritonang
dc.contributor.authorAribowo
dc.date.accessioned2024-09-17T19:28:52Z
dc.date.available2024-09-17T19:28:52Z
dc.date.issued2024-09-17
dc.description.abstractYOHANDI FAHRUL FAUJI, NRP. 20.03.101 Bridging Social Capital Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam Penanganan Stunting di Desa Sukarasa Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Dosen Pembimbing: Admiral Nelson Aritonang dan Aribowo. Penanganan permasalahan stunting merupakan salah satu isu strategis nasional di Indonesia. Angka stunting di Kabupaten Garut pada tahun 2023 berada pada angka 21,3% dengan target penurunan hingga dibawah 14%. Pada tahun 2018 Desa Sukarasa dikategorikan sebagai 20 desa tertinggi untuk angka stunting atau disebut lokasi fokus stunting. Kemudian pada tahun 2022 Desa Sukarasa berhasil keluar dari status lokasi fokus stunting berkat upaya Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam memanfaatkan interaksi dan kolaborasi dengan jaringan sosialnya sebagai komponen dari bridging social capital. Penelitian ini mengkaji terkait dengan interaksi yang terdiri dari pertukaran informasi, media komunikasi, dan kerjasama serta kolaborasi-kolaborasi yang dijalin oleh Kader PKK dengan jaringan sosialnya. Pada prosesnya penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari interaksi dari Kader PKK dengan jaringan sosialnya terdapat saling bertukar informasi tentang stunting, dengan media komunikasi secara langsung dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Kemudian terdapat kerjasama dan kolaborasi yang terjalin untuk menyelenggarakan program dan kegiatan mengurangi persentase stunting di Desa Sukarasa. Hasil dari interaksi dan kolaborasi tersebut adalah adanya peningkatan pengetahuan dan perluasan akses kepemilikan aset dari PKK serta berhasil mengeluarkan Desa Sukarasa dari status lokus stunting. Namun dalam kemampuan dalam berjejaring, Kader PKK belum maksimal untuk membangun jaringan sosial diluar bidang kesehatan pemerintah. Program PKK Learn and Link diselenggaraakan dalam rangka memperluas bridging social capital yang dimiliki oleh Kader PKK Desa Sukarasa. Kata Kunci: Stunting, Bridging Social Capital, Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ABSTRACT YOHANDI FAHRUL FAUJI, NRP. 20.03.101 Bridging Social Capital of PKK Cadres in Handling Stunting in Desa Sukarasa, Malangbong District, Garut City. Supervisor: Admiral Nelson Aritonang and Aribowo. Handling the issue of stunting is one of the national strategic issues in Indonesia. The stunting rate in Kabupaten Garut in 2023rd was 21.3%, with a target reduction to below 14%. In 2018th Desa Sukarasa was categorized as one of the 20 villages with the highest stunting rates, referred to as stunting focus locations. However, in 2022nd Desa Sukarasa successfully exited the status of a stunting focus location thanks to the efforts of the Pemberdayaan dan Kesejaheraan Keluarga (PKK) Cadres in utilizing interaction and collaboration with their social networks as a component of bridging social capital. This study examines the interactions, which consist of information exchange, communication media, and cooperation and collaborations established by the PKK Cadres with their social networks. This research employs a qualitative method, with data collection through in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results show that the interaction between the PKK Cadres and their social networks involves exchanging information about stunting, using direct communication media, and leveraging technological advancements. Additionally, cooperation and collaboration have been established to organize programs and activities to reduce the percentage of stunting in Desa Sukarasa. The outcomes of these interactions and collaborations include increased knowledge and expand access to asset ownership for the PKK, which successfully removed Desa Sukarasa from the stunting focus locations status. However, in terms of networking capabilities, the PKK Cadres have not fully maximized building social networks outside the government's health sector. The PKK Learn and Link program is organized to expand the bridging social capital possessed by the PKK Cadres of Desa Sukarasa. Keywords: Stunting, Bridging Social Capital, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Caders
dc.identifier.urihttps://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/996
dc.publisherPerpustakaan
dc.subjectStunting
dc.subjectBridging Social Capital
dc.subjectKader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
dc.titleBridging Social Capital Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam Penanganan Stunting di Desa Sukarasa Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.
dc.title.alternative-Peksos-
dc.typeTechnical Report

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 8
No Thumbnail Available
Name:
BAB I.pdf
Size:
146.69 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
BAB II.pdf
Size:
252.03 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
BAB III.pdf
Size:
147.39 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
Daftar Isi.pdf
Size:
60.1 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
Daftar Pustaka.pdf
Size:
60.97 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed to upon submission
Description: